• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Karakteristik Individu dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk. Bah Lias Research Station Simalungun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Karakteristik Individu dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk. Bah Lias Research Station Simalungun"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

PT.PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK BAH LIAS RESEARCH STATION

SIMALUNGUN

TESIS

Oleh

EZZAH NAHRISAH 107019012/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

PT.PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK BAH LIAS RESEARCH STATION

SIMALUNGUN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Oleh

EZZAH NAHRISAH NIM: 107019012/IM

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis : PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK BAH LIAS RESEARCH STATION SIMALUNGUN

Nama Mahasiswa : EZZAH NAHRISAH Nomor Pokok : 107019012

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui, Komisi Pembimbing

( Dr. Sitti Raha Agoes Salim, MSc. )

Ketua Anggota

(Dr. Yeni Absah. SE. MSi.)

Ketua Program Studi Direktur

(Prof. Dr. Paham Ginting.MS. ) (Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang.MSIE)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal 09 Januari 2013

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Sitti Raha Agoes Salim, MSc. Anggota : 1. Dr. Yeni Absah, SE. M.Si.

2. Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, M.Si.

(5)

PERNYATAAN

Judul Tesis

“PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

PT.PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK BAH LIAS RESEARCH STATION

SIMALUNGUN”

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya peneliti sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang peneliti lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penelitian tesis ini, telah peneliti cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penelitian ilmiah.

Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya peneliti sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, peneliti bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang peneliti sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Medan, Januari 2013 Peneliti,

(6)

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

PT.PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK BAH LIAS RESEARCH STATION

SIMALUNGUN

ABSTRAK

Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan, walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang handal kegiatan perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan. Sumber daya manusia diharapkan mampu dan mau mencurahkan tenaga sepenuhnya untuk meningkatkan kinerja, sebab kinerja merupakan tolak ukur utama bagi kemajuan ekonomi yang dicapai. Kinerja itu sendiri bisa dijabarkan sebagai kesediaan seseorang untuk melakukan kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan. PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Research Station Simalungun merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan swasta yang memiliki kegiatan pembudidayaan, pengelolaan dan pemasaran terhadap komoditi utama kelapa sawit dan karet serta komoditi perkebunan lainnya. Penelitian ini dilakukan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Research Station Simalungun dengan pendekatan penelitian survey, jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dan sifat penelitian ini adalah eksplanatory. Populasi penelitian sebanyak 43 orang responden. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS). Hasil penelitian dari Nilai Koefisien Determinasi (R Square), diperoleh dari penelitian ini sebesar 58,6%. Hal ini berarti bahwa kemampuan variabel karakteristik individu dan motivasi kerja dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kinerja karyawan sebesar 58,6 %, sedangkan sisanya sebesar 41,4% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diikutkan dalam penelitian ini seperti kepemimpinan dan komitmen organisasi.

(7)

THE INFLUENCE OF INDIVIDUAL CHARACTERISTIC AND WORK MOTIVATION ON THE PERFORMANCE OF THE EMPLOYEES

OF PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA TBK, BAH LIAS RESEARCH STATION,

SIMALUNGUN

ABSTRACT

Human resources has its main role in every business activity because without the support of reliable human resources, the activity of a company will not be properly resolved even though the company is supported by facilities, infrastructure, and financial resources. This shows that human resources and all their needs is the main key to be paid attention to. As the main key, human resources will determine the success of the implementation of company’s activities. Human resources is expected to be able and willing to be fully devoted to improve their performance because performance is the main standard to measure the economic progress achieved. The performance itself can be described as a person’s willingness to conduct and refine the activity done in accordance with the responsibility and the result expected. PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Reasearch Station Simalungun is one of the companies engaged in private plantations with the activities such as cultivating, managing and marketing the major commodities oil palm and rubber and other plantation commodities. This quantitative descriptive explanatory survey study was conducted at PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Reasearch Station Simalungun. The respondents of this study were 43 persons. The data obtained were analyzed through multiple linear regression tests by using SPSS program. The result of this study showed that the R Square was 58.6% which means that the variables of individual characteristic and work motivation can only describe 58.6 % of their influence on the variable of employees’ performance, while the remaining 41.4% is influence by the other variables such as leadership and organizational committment which were not included in this study.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Peneliti ucapkan hanya bagi Allah Yang Maha Pengasih karena atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga Peneliti dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengaruh Karakteristik Individu dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Research Station Simalungun”.

Dalam penulisan Tesis ini, Peneliti telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, dan pada kesempatan ini Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM & H., M.Sc., (CTM)., Sp. A (K) selaku

Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS, selaku Ketua Program Studi Ilmu Manajemen. 4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA., selaku Sekertaris Program Studi Ilmu

Manajemen.

5. Ibu Dr. Sitti Raha Agoes Salim, M. Sc selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penulisan Tesis ini.

6. Ibu Dr. Yeni Absah,SE, M.Si selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penulisan Tesis ini.

7. Ibu Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, M.si, selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan Tesis ini.

8. Ibu Dr. Khaira Amalia F, MBA, selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan Tesis ini.

9. Bapak Dr. Prapat Gultom, MSIE, selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan Tesis ini.

10.Bapak Ir. H Sudariyanto, Station Manager di PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Research Station Simalungun.

11.Seluruh Staf Pengajar dan Staf Administrasi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

12.Kedua orangtuaku Ir. H. Sudariyanto dan Hj. Helenora atas semua kasih sayang dan semangat yang telah diberikan dalam penyelesaian Tesis ini.

(9)

Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian kepada peneliti. Peneliti menyadari tesis ini belum sempurna, namun diharapkan akan dapat berguna bagi semua pihak khususnya bagi pengembangan serta penelitian dalam bidang sumber daya manusia.

Medan, Januari 2013

Peneliti,

(10)

RIWAYAT HIDUP

Ezzah Nahrisah, lahir di Dumai Riau pada tanggal 6 Mei 1988, anak pertama

dari empat bersaudara, dari pasangan Ayahanda Ir. H. Sudariyanto dan Ibunda Hj.

Helenora.

Menyelesaikan Pendidikan di Sekolah Dasar Swasta Sialang di Bangun Purba,

Deli Serdang. Tamat dan lulus tahun 2000 melanjutkan pendidikan Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama Negeri 1 Kalibaru Banyuwangi tamat dan lulus tahun 2003. Pada tahun

2003 melanjutkan Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 2

Genteng di Banyuwangi, tamat dan lulus tahun 2006, dan melanjutkan Studi di

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sumatera Utara di Medan dan lulus pada tahun

2010, kemudian melanjutkan pendidikan di Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara pada tahun 2010.

Medan, Januari 2013 Peneliti,

(11)

DAFTAR ISI

2.2.1.1. Pengertian Karakteristik Individu... 11

2.2.1.2. Dimensi Karakteristik Individu ... 12

2.2.1.3. Ciri Biografis ... 13

2.2.2.1 Pengertian Motivasi Kerja... 22

2.2.2.2 Teori-Teori Motivasi Kerja ... 23

2.2.2.3. Tujuan Pemberian Motivasi Kerja ... 26

2.2.3. Kinerja Karyawan ... 27

2.2.3.1. Pengertian Kinerja Karyawan ... 27

2.2.3.2. Faktor-Faktor Mempengaruhi

(12)

3.6.1. Identifikasi Variabel... 37

3.6.2. Definisi Operasionalisasi Variabel ... 43

(13)

4.1.4.2.1. Koefisien Determinasi (R2

4.1.4.2.2. Uji Secara Serempak (Uji-F) ... 102

) ... 102

4.1.4.2.3. Uji Secara Parsial (Uji-t) ... 103

4.2. Pembahasan ... 105

4.2.1. Pengaruh Variabel Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Karyawan ... 105

4.2.2. Pengaruh Variabel Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ... 107

4.2.3. Pengaruh Variabel Karakteristik Individu dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ... 108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 111

5.1. Kesimpulan ... 111

5.2. Saran ... 112

DAFTAR PUSTAKA ... 114

(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1. Target dan Realisasi Kinerja Karyawan/ Divisi Tahun 2009-2011... 3

1.2. Data Turnover Karyawan Periode Tahun 2008-2011... 5

3.1. Operasionalisasi Variabel, Definisi Variabel, Dimensi Variabel, Indikator Variabel dan Skala Pengukuran ... 43

3.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Karakteristik Individu ... 46

3.3. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi Kerja ... 47

3.4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Karyawan ... 49

3.5. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel ... 50

4.1. Tabulasi Silang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Masa Kerja ... 66

4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan ... 67

4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 68

4.4. Penjelasan Responden atas Variabel Karakteristik Individu ... 69

4.5. Penjelasan Responden atas Variabel Motivasi Kerja ... 80

4.6. Penjelasan Responden atas Variabel Kinerja Karyawan ... 90

4.7. Hasil Uji Kolmogrov-Sumirnov (K-S) ... 97

4.8. Hasil Uji Multikolonieritas Hipotesis ... 98

4.9. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 100

4.10. Hasil Uji Regressi Karakteristik Individu dan Motivasi Kerja... 101

4.11. Nilai Koefisien Determinasi ... 102

4.12. Hasil Uji Serempak Hipotesis ... 102

(15)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1. Kerangka Konseptual ... 33

4.1. Struktur Organisasi ... 58

4.2. Diagram Pencar Hasil SPSS ... 96

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Angket Kuesioner Peneliti ... 116

2 . Uji Validitas dan Reliabilitas ... 121

3. Jawaban Kuesioner ... 119

4. Output SPSS ... 122

(17)

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

PT.PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK BAH LIAS RESEARCH STATION

SIMALUNGUN

ABSTRAK

Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan, walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang handal kegiatan perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan. Sumber daya manusia diharapkan mampu dan mau mencurahkan tenaga sepenuhnya untuk meningkatkan kinerja, sebab kinerja merupakan tolak ukur utama bagi kemajuan ekonomi yang dicapai. Kinerja itu sendiri bisa dijabarkan sebagai kesediaan seseorang untuk melakukan kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan. PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Research Station Simalungun merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan swasta yang memiliki kegiatan pembudidayaan, pengelolaan dan pemasaran terhadap komoditi utama kelapa sawit dan karet serta komoditi perkebunan lainnya. Penelitian ini dilakukan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Research Station Simalungun dengan pendekatan penelitian survey, jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dan sifat penelitian ini adalah eksplanatory. Populasi penelitian sebanyak 43 orang responden. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS). Hasil penelitian dari Nilai Koefisien Determinasi (R Square), diperoleh dari penelitian ini sebesar 58,6%. Hal ini berarti bahwa kemampuan variabel karakteristik individu dan motivasi kerja dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kinerja karyawan sebesar 58,6 %, sedangkan sisanya sebesar 41,4% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diikutkan dalam penelitian ini seperti kepemimpinan dan komitmen organisasi.

(18)

THE INFLUENCE OF INDIVIDUAL CHARACTERISTIC AND WORK MOTIVATION ON THE PERFORMANCE OF THE EMPLOYEES

OF PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA TBK, BAH LIAS RESEARCH STATION,

SIMALUNGUN

ABSTRACT

Human resources has its main role in every business activity because without the support of reliable human resources, the activity of a company will not be properly resolved even though the company is supported by facilities, infrastructure, and financial resources. This shows that human resources and all their needs is the main key to be paid attention to. As the main key, human resources will determine the success of the implementation of company’s activities. Human resources is expected to be able and willing to be fully devoted to improve their performance because performance is the main standard to measure the economic progress achieved. The performance itself can be described as a person’s willingness to conduct and refine the activity done in accordance with the responsibility and the result expected. PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Reasearch Station Simalungun is one of the companies engaged in private plantations with the activities such as cultivating, managing and marketing the major commodities oil palm and rubber and other plantation commodities. This quantitative descriptive explanatory survey study was conducted at PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Reasearch Station Simalungun. The respondents of this study were 43 persons. The data obtained were analyzed through multiple linear regression tests by using SPSS program. The result of this study showed that the R Square was 58.6% which means that the variables of individual characteristic and work motivation can only describe 58.6 % of their influence on the variable of employees’ performance, while the remaining 41.4% is influence by the other variables such as leadership and organizational committment which were not included in this study.

(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan

perusahaan, walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana. Tetapi

tanpa dukungan sumber daya manusia yang handal kegiatan perusahaan tidak akan

terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia

merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Sebagai

kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan

kegiatan perusahaan. Sumber daya manusia diharapkan mampu dan mau mencurahkan

tenaga sepenuhnya untuk meningkatkan kinerja, sebab kinerja merupakan tolak ukur

utama bagi kemajuan ekonomi yang dicapai.

Dalam menjalankan usahanya, sebuah perusahaan tentunya akan mengalami

banyak tantangan dan permasalahan baik itu datangnya dari luar maupun dari dalam

perusahaan itu sendiri. Tantangan dari luar bisa datang melalui persaingan dengan

perusahaan lainnya, sementara permasalahan dari dalam perusahaan bisa timbul dari

sumber daya manusia yang dimilikinya. Sebagai organisasi, perusahaan disusun dari

banyak individu yang memiliki berbagai tujuan serta keinginan. Apabila terjadi

kesalahan dalam mengelola sumber daya ini akan menimbulkan berbagai macam

permasalahan yang dapat mengganggu kinerja karyawan yang pada akhirnya apabila

hal tersebut tidak diatasi dengan baik maka akan mempengaruhi kinerja perusahaan

(20)

Kinerja perusahaan sangat bergantung pada kinerja karyawan, kinerja itu

sendiri bisa dijabarkan sebagai kesediaan seseorang untuk melakukan kegiatan dan

menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang

diharapkan. Menurut Mangkunegara (2010:14), “kinerja dipengaruhi oleh tiga faktor,

yaitu 1. Faktor Individual (kemampuan dan keahlian, latar belakang, demografi); 2.

Faktor Psikologis (persepsi, Attitude, personality, pembelajaran, motivasi); 3. Faktor

Organisasi ( sumber daya kepemimpinan, penghargaan, struktur, Job Design)”.

Dalam manajemen sumber daya manusia, perusahaan berusaha mendapatkan

tenaga kerja sesuai dengan jabatan-jabatan yang ada dalam perusahaan. Maka langkah

implementasi sangat ditentukan oleh seberapa jauh sumber daya manusia perusahaan

atau tenaga kerja yang telah dipilih dan ditempatkan tersebut menunjukkan kinerja yang

baik.

Rendahnya kinerja karyawan merupakan permasalahan yang sering di terjadi

pada perusahaan dan sangat mempengaruhi kualitas dari perusahaan. Kinerja karyawan

yang rendah akan memberikan dampak yang negatif pada proses perkembangan

perusahaan. Rendahnya kinerja karyawan juga dialami PT. PP London Sumatra

Indonesia Tbk Bah Lias Research Station Simalungun merupakan salah satu perusahaan

yang bergerak dibidang perkebunan swasta yang memiliki kegiatan pembudidayaan,

pengelolaan dan pemasaran terhadap komoditi utama kelapa sawit dan karet serta

(21)

Berikut ini data kinerja karyawan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah

Lias Research Station Simalungun selama kurun waktu Tahun 2009-2011:

Tabel 1.1.

Target dan Realisasi Kinerja Karyawan/ Divisi Tahun 2009-2011

Sumber: PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk (Data diolah 2012) Keterangan Klasifikasi Rating:

1) Sangat Baik : 4.10 – 5.00 2) Baik : 3.10 – 4.09 3) Kurang : 2.10 – 3.09 4) Jelek : 1.10 – 2.09

Tabel 1.1 terlihat bahwa data kinerja karyawan selama tahun 2009-2011 belum

mencapai target yang ditentukan oleh PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias

Divisi

Kinerja Karyawan

2009 2010 2011

Target Realisasi Target Realisa

(22)

Research Station Simalungun, hal ini mengindikasikan bahwa masing-masing kinerja

karyawan yang mewakili divisinya belum maksimal, dikatakan belum maksimal karena

target yang di tetapkan oleh perusahaan sebesar 4.00 tetapi masih ada juga hasil kerja

divisi yang belum mencapai target. Hasil kinerja setiap divisi belum sesuai dengan yang

diharapkan oleh perusahaan. Hal ini mendorong perusahaan untuk menggerakkan dan

mengarahkan setiap divisi agar termotivasi dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang

diberikan sehingga dapat memaksimalkan kerja setiap divisi. Untuk memperoleh hasil

kerja yang baik diperlukan karyawan yang memiliki perilaku atau karakteristik individu

yang baik dan didukung dengan motivasi yang diberikan oleh perusahaan.

Pada tingkat individu, jika karyawan merasa bahwa perusahaan memenuhi

kebutuhan dan karakteristik individualnya, maka ia akan cenderung berperilaku positif.

Individu yang masuk ke suatu organisasi akan membawa kemampuan, kepribadian,

persepsi dan juga sikap, ini semua adalah karakteristik yang dimiliki oleh individu.

Karakteristik-karakteristik ini sangat beragam, setiap perusahaan tentunya dapat

memilih seorang karyawan yang mempunyai kriteria yang baik dan karakteristik ini

juga harus sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan. Hal ini dapat dimengerti

karena karyawan biasanya masih membawa sifat-sifat karakteristik individualnya.

Masalah pengelolaan tenaga kerja merupakan masalah yang tidak boleh

disepelekan begitu saja, dan tidak bisa disamakan dengan aspek perusahaan lainnya,

karena manusia memiliki aspek kejiwaan yang membedakannya dengan faktor yang

lainnya. Mengingat pentingnya peranan sumber daya manusia dalam menunjang

perusahaan, seorang manajer harus dapat mengetahui tentang berbagai karakteristik para

karyawannya, baik secara demografis maupun psikologis. Karena hal tersebut diduga

(23)

tidak ada yang sama, masing memiliki kelebihan serta kekurangan

masing-masing.

Para karyawan di PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Research

Station Simalungun memiliki keistimewaan yang belum tentu orang lain miliki, karena

bidang pekerjaan mereka harus sesuai dengan latar belakang pendidikan yang mereka

miliki. Tetapi perusahaan kurang memperhatikan kebutuhan yang dibutuhkan oleh

karyawan. Adapun yang menyebabkan hal ini terjadi adalah pemberlakuan kebijakan-

kebijakan baru sebagai dampak dari beralihnya kepemilikan PT.PP London Sumatra

Indonesia Tbk ke salah satu perusahaan ternama di Indonesia. Hal ini menyebabkan

karakteristik individu karyawan mengalami perubahan yang berakibat pada kinerja.

Hal ini didukung dengan data hasil observasi yang dilakukan peneliti di

lapangan pada Mei 2012, informasi tentang tingkat perputaran karyawan di PT. PP

London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Research Station Simalungun setiap tahunnya

terjadi dan cukup tinggi bila dibandingkan dengan jumlah karyawan yang masuk selama

empat tahun pengamatan yaitu tahun 2008-2011. Hal ini nampak pada Tabel 1.2 :

Tabel 1.2.

Data Turnover Karyawan Periode Tahun 2008 – 2011. Tahun Karyawan masuk Total

(orang) Karyawan Keluar

Total (orang)

2008

Agronomy 2 Breeding 2

Biotechnology 2 Seed Production 2

crop protection 1 crop protection 1

Breeding

1 Statistik, Manajemen

Data & GIS 1

Seed Production 3

Statistik, Manajemen Data

& GIS 1

(24)

Lanjutan:

Tahun Karyawan masuk Total

(orang) Karyawan Keluar

Total (orang)

2009

Agronomy 3 Agronomy 5

Biotechnology 5 crop protection 2

crop protection 3

TOTAL 11 TOTAL 6

2010

Biotechnology 2 Breeding 3

Statistik, Manajemen Data

Breeding 1 Breeding 2

Seed Production 1 Seed Production 2

Statistik, Manajemen Data

& GIS 1

Statistik, Manajemen Data

& GIS 2

Administrasi 1 Biotechnology 5

Agronomy 2

crop protection 1

TOTAL 4 TOTAL 14

GRAND TOTAL 28 GRAND TOTAL 32

Sumber: Data PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk, 2012.

Pada Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa tingkat turnover yang tinggi akan

menimbulkan dampak negatif terhadap perusahaan, hal ini seperti menciptakan

ketidakstabilan dan ketidakpastian terhadap kondisi kerja dan peningkatan biaya sumber

daya manusia yang telah perusahaan investasikan pada karyawan mulai dari rekrutmen

dan pelatihan kembali. Jumlah turnover di PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah

Lias Research Station Simalungun sebanyak 32 orang (74,41%), sedangkan karyawan

yang masuk sebanyak 28 orang (65,11%). Turnover karyawan yang tinggi juga

mengakibatkan organisasi tidak efektif karena perusahaan kehilangan karyawan yang

berpengalaman dan perlu melatih kembali karyawan baru.

Tingginya tingkat turnover tenaga kerja dapat diprediksi dari seberapa besar

keinginan berpindah yang dimiliki karyawan suatu perusahaan. Dengan perubahan yang

terjadi pada perusahaan maka mempengaruhi kepribadian, persepsi dan sikap kepada

(25)

bahwa adanya karyawan yang keluar masuk akan berakibat pada kestabilan operasional

manajemen perusahaan.

Motivasi merupakan hasrat dalam diri seseorang yang menyebabkan orang

tersebut melakukan tindakan. Bila seseorang termotivasi, ia akan berusaha sekuat tenaga

untuk mewujudkan apa yang diinginkannya. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

bahwa secara umum, keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh kegiatan

pendayagunaan sumber daya manusia tersebut. Hal ini sangat penting untuk disadari

oleh setiap perusahaan.

Karyawan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Research Station

Simalungun mengalami kurangnya kompensasi yang diberikan oleh perusahaan

khususnya dalam bentuk insentif atau bonus yang tidak diberikan secara merata sesuai

dengan kontribusi yang telah karyawan berikan sehingga karyawan merasa tidak puas.

Terutama karyawan yang bergabung pada perusahaan tahun 2009 tidak mendapatkan

cuti panjang seperti karyawan tahun-tahun sebelumnya sehingga mereka merasa di

bedakan oleh perusahaan dan hal ini menyebabkan motivasi kerja menurun yang

berakibat pada hasil kerja. Cuti panjang di berikan setelah bekerja 3 tahun selama 60

hari kelender, mendapatkan tunjangan cuti 2 bulan gaji, dan tiap tahun mendapat hak

cuti 12 hari. Hal ini mengakibatkan karyawan memilih keluar dari perusahaan namun

ada beberapa karyawan yang tetap bertahan di dalam perusahaan dengan alasan sudah

menikah, dan juga usia yang sudah mencapai masa pensiun.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Karakteristik Individu dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan pada PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Research Station

(26)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka masalah yang

dirumuskan sebagai berikut:

1) Apakah Karakteristik Individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kinerja Karyawan pada PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias

Research Station Simalungun?

2) Apakah Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

Karyawan pada PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Research

Station Simalungun?

3) Apakah karakteristik individu dan motivasi kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. PP London Sumatra Indonesia

Tbk Bah Lias Research Station Simalungun?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik individu terhadap

kinerja karyawan di PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias

Research Station Simalungun.

2) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan di PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Research

Station Simalungun.

3) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik individu dan

motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di PT. PP London Sumatra Indonesia

(27)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Research Station

Simalungun, sebagai bahan masukan mengenai Pengaruh Karakteristik

Individu, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan sehingga dapat

menjadi pertimbangan bagi pengambilan kebijakan, memecahkan masalah dan

penetapan program-program selanjutnya.

2. Menambah khasanah penelitian bagi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang Manajemen

Sumber Daya Manusia.

4. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dalam mengkaji masalah

(28)

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. Penelitian Terdahulu

Normansyah (2010), dengan judul Analisis Pengaruh Karakteristik Individu

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai di Universitas Asahan Kisaran. Hasil

penelitian menunjukkan secara serempak karakteristik individu dan budaya organisasi

berpengaruh sangat signifikan (high significant) terhadap kinerja pegawai Universitas

Asahan Kisaran. Secara parsial karakteristik individu dan budaya organisasi

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Universitas Asahan Kisaran. Variabel

yang dominan memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai adalah budaya organisasi.

Lubis (2008), dengan judul Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja terhadap

Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Medan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pelatihan dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja

karyawan baik secara parsial maupun simultan. Nilai koefisien determinasi (R)

diperoleh sebesar 8, 81%. Hal ini berarti bahwa kemampuan variabel independen

(pelatihan dan motivasi kerja) menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen

(kinerja karyawan) sebesar 8,81%, sedangkan sisanya merupakan variabel yang tidak

terungkap.

Gunastri (2009), dengan judul Pengaruh Karakteristik Individu, Karakteristik

Pekerjaan, Karakteristik Organisasi, Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Studi

pada CV. Kecak Denpasar. Hasilnya menunjukkan bahwa karakteristik organisasi

berpengaruh positif dan itu adalah signifikan terhadap kinerja karyawan yaitu 0,520.

(29)

0,383. Karakteristik individu berpengaruh positif tetapi tidak signifikan baik untuk

motivasi kerja maupun dengan kinerja karyawan, di mana sejumlah perusahaan adalah

0,186 dan 0,251. Karakteristik kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap

motivasi kerja yang 0,124. Karakteristik organisasi berpengaruh positif tetapi tidak

signifikan terhadap kinerja karyawan yaitu 0,039. Hasil penelitian juga menunjukkan

bahwa motivasi kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja

karyawan yaitu 0,203.

2.2Landasan Teoretis

2.2.1 Karakteristik Individu

2.2.1.1. Pengertian Karakteristik Individu

Setiap orang merupakan pribadi yang unik berkat latar belakang, karakteristik

individual, kebutuhan dan cara memandang dunia dan individu lain. Menurut

Ivancevich et al (2006:81) Karakteristik Individu adalah “Orang yang memandang

berbagai hal secara berbeda akan berperilaku secara berbeda, orang yang memiliki sikap

yang berbeda akan memberikan respon yang berbeda terhadap perintah, orang yang

memiliki kepribadian yang berbeda berinteraksi dengan cara yang berbeda dengan

atasan, rekan kerja dan bawahan”. Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau

karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang memperoleh dari pengaruh

lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki

sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis.

Karakteristik individu adalah perilaku atau karakter yang ada pada diri seorang

karyawan baik yang bersifat positif maupun negatif (Thoha, 2003:27).

(30)

karyawan yang mempunyai kriteria yang baik dan karakteristik ini juga harus sesuai

dengan apa yang diinginkan perusahaan.

Rivai (2006:147) menyatakan bahwa “Karakteristik individu adalah ciri-ciri

khusus, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang dimiliki seseorang yang

membedakannya dengan orang lain”. Menurut Hasibuan (2009:55) “karakteristik

individu merupakan sifat pembawaan seseorang yang dapat diubah dengan lingkungan

atau pendidikan”. Menurut Robbins (2008:56), bahwa variabel ditingkat individu

meliputi karakteristik biografis, kemampuan, kepribadian, proses belajar, persepsi, sikap

dan kepuasan kerja.

2.2.1.2. Dimensi Karakteristik Individu

Ivancevich et al (2006:87)mengemukakan 4 karakteristik individu, yaitu: 1. Kemampuan

2. Kepribadian 3. Persepsi 4. Sikap

Sedangkan menurut Sopiah (2008:14) mengemukakan 4 karakteristik individu

yang membedakan antara satu sama lain, yaitu:

1. Ciri Biografis • Umur

• Jenis Kelamin • Status Perkawinan • Masa kerja

(31)

2.2.1.3. Ciri Biografis

Menurut Robbins (2008:63), karakteristik biografis, yaitu: Umur, Jenis

Kelamin, dan status perkawinan, sesuatu yang objektif dan mudah diperoleh dari catatan

pribadi.

Sedangkan menurut Sopiah (2008:15) ciri biografis antara lain sebagai berikut:

1. Umur

2. Jenis Kelamin 3. Status Perkawinan 4. Jumlah Tanggungan 5. Masa Kerja

2.2.1.4. Kemampuan

Perihal kemampuan biasanya sangat berkaitan sekali dengan perbedaan

karakteristik individu. Tampubolon (2008:27), “Ability adalah kemampuan yang

berkaitan dengan kinerja seseorang”. Dengan kata lain, orang yang mampu untuk

menampilkan kemampuan kerja dan melaksanakan tugas dengan baik, misalnya

seseorang yang dapat menyelesaikan tugas-tugas tanpa kesalahan dalam batas waktu

yang telah ditentukan. Ivancevich et al (2006:85),”Kemampuan adalah bakat seseorang

untuk melakukan tugas fisik atau mental”.

Robbins (2008:57) menyatakan bahwa ”kemampuan (ability) adalah kapasitas

seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan”. Ada dua

jenis kemampuan yang dimiliki oleh seseorang, yaitu:

1. Kemampuan Intelektual (intellectual ability)

Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan

(32)

2. Kemampuan fisik (physical abilities)

Kemampuan fisik adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas yang

menuntut daya stamina, kecekatan, dan keterampilan. Jika kemampuan intelektual

berperan besar dalam pekerjaan yang rumit, kemampuan fisik hanya mengandalkan

kapabilitas fisik.

2.2.1.5. Kepribadian

Kepribadian merupakan perbedaan karakteristik individu. Kepribadian dapat

juga dikatakan kombinasi antara seperangkat fisik dan karakteristik mental seseorang.

Kepribadian dapat dilihat dari perilaku individu, seperti bagaimana cara seseorang

berbicara, bertindak dan melakukan sesuatu.

Tampubolon (2008:28) menyatakan bahwa “Kepribadian adalah gambaran

profil seseorang atau kombinasi dari karakteristik disertai keunikan seseorang secara

alamiah yang berinteraksi dengan lainnya”. Hasibuan (2009:138) menyatakan bahwa

“Kepribadian adalah serangkaian ciri yang relatif tetap dan sebagian besar dibentuk oleh

faktor keturunan, sosial, kebudayaan, dan lingkungan”.

Robbins (2008:126) menyatakan bahwa “Kepribadian adalah sebagai total dari

cara-cara di mana individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain, yang

digambarkan dalam bentuk sifat-sifat yang dapat diukur dan dapat diperlihatkan”.

Ada 3 (tiga) faktor yang berpengaruh terhadap kepribadian individu, yaitu:

1) Keturunan

Kepribadian seseorang dibentuk karena faktor orang tua seperti: sifat pemalu,

(33)

2) Lingkungan

Kepribadian seseorang banyak disumbangkan oleh lingkungannya seperti: budaya,

norma-norma keluarga, teman dan kelompok sosial lainnya.

3) Situasi

Kepribadian seseorang banyak ditentukan oleh bawaan lahir, lingkungan yang relatif

stabil, akan dapat berubah karena kondisi situasi tertentu yang berubah.

Menurut Psycolocigal Assessment Resources, yang dikutip Robbins

(2008:129) memformulasikan tipe-tipe kepribadian sebagai berikut:

a) Tipe Realistik

Seseorang yang berada dalam tipe ini adalah cenderung sebagai orang yang

memiliki keengganan sosial, agak pemalu, bersikap menyesuaikan diri,

materialistik, polos, keras hati, praktis, suka berterus terang, maskulin dan

cenderung atletis, stabil, tidak ingin menonjolkan diri, sangat hemat, kurang

berpandangan luas.

b) Tipe Investigatif

Seseorang yang berada dalam tipe ini cenderung berhati-hati, kritis, ingin

tahu, mandiri, intelektual, instropektif, introvert, metodik, agak pasif, pesimis, teliti

rasional, pendiam, menahan diri, dan kurang populer.

c) Tipe Artistik

Seseorang yang masuk dalam tipe ini cenderung untuk memperlihatkan

dirinya sebagai orang yang “agak sulit” (complicated), tidak teratur, emosional,

tidak materialistik, idealistis, imajinatif, tidak praktis, impulsif, mandiri,

(34)

d) Tipe Sosial

Seseorang yang termasuk dalam tipe ini adalah cenderung memperlihatkan

dirinya sebagai orang yang suka kerjasama, suka menolong, sopan santun

(friendly), murah hati, agak konservatif, idealistis, persuasif, bertanggung jawab,

bersifat sosial, bijaksana, dan penuh pengertian.

e) Tipe Enterprising

Seseorang yang termasuk dalam tipe ini adalah cenderung memperlihatkan

dirinya sebagai orang yang gigih mencapai keuntungan, petualang, bersemangat

(ambisi), argumentatif, dominan, energik, suka menonjolkan diri, suka spekulasi

dan membujuk, impulsif, optimistis, pencari kesenangan, percaya diri, sosial, dan

suka bicara.

f) Tipe Conventional

Seseorang yang termasuk dalam tipe ini adalah individu yang mudah

menyesuaikan diri (conforming), teliti, dipensif, efisien, kurang fleksibel, pemalu,

patuh, sopan santun, teratur dan cenderung rutin, keras hati, praktis, tenang, kurang

imajinasi, dan kurang mengontrol diri.

Untuk mengidentifikasi sifat-sifat utama yang mengatur perilaku. Model

Kepribadian Lima Besar (Big Five Model) pendekatan ini telah menjadi kerangka kerja

yang dominan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan sifat-sifat seseorang.

Kepribadian lima besar meliputi ekstaversi (extravertion), mudah akur

atau mudah bersepakat (agreeableness), sifat berhati-hati (conscientiousness),

stabilitas emosi (emotional stability), dan terbuka terhadap hal-hal baru (openness to

(35)

1. Ekstraversi. Dimensi ini mengungkapkan bahwa tingkat kenyamanan seseorang

dalam berhubungan dengan individu lain. Individu yang memiliki sifat ekstraversi

cenderung suka hidup berkelompok, tegas, dan mudah bersosialisasi. Sebaliknya

individu yang memiliki sifat introvert cenderung suka menyendiri, penakut dan

pendiam.

2. Mudah akur atau bersepakat. Dimensi merujuk pada kecenderungan individu untuk

patuh terhadap individu lainnya. Individu sangat mudah bersepakat adalah individu

yang senang bekerja sama, hangat dan penuh kepercayaan.

3. Sifat kehati-hatian. Dimensi ini merupakan ukuran kepercayaan. Individu yang

sangat berhati-hati adalah individu yang bertanggungjawab, teratur, dapat

diandalkan, dan gigih. Sebaliknya, individu dengan dengan sifat kehati-hatian yang

rendah cenderung mudah bingung, tidak teratur, dan tidak bisa diandalkan.

4. Stabilitas emosi. Sering juga disebut berdasarkan kebalikannya yaitu neurosis.

Dimensi ini menilai kemampuan seseorang untuk menahan stres. Individu dengan

stabilitas emosi positif cenderung tenang, percaya diri dan memiliki pendirian yang

teguh. Sementara individu dengan stabilitas emosi yang negatif cenderung mudah

gugup, khawatir, depresi, dan tidak memiliki pendirian yang teguh.

5. Terbuka terhadap hal-hal baru. Dimensi ini merupakan dimensi terakhir yang

mengelompokkan individu berdasarkan lingkup minat dan ketertarikannya terhadap

hal-hal baru. Individu yang sangat terbuka, kreatif, ingin tau dan sensitif terhadap

hal yang bersifat seni. Sebaliknya mereka yang tidak terbuka cenderung memiliki

(36)

2.2.1.6. Persepsi

Persepsi merupakan proses kognitif yang mencakup penafsiran objek-objek,

simbol-simbol dan orang-orang, dipandang dari sudut pengalaman penting, dimana

seorang individu memberikan arti kepada lingkungan. Masing-masing orang memberi

artinya sendiri terhadap stimuli atau gambaran hasil panca indera, maka dapat dikatakan

bahwa individu yang berbeda “melihat” hal yang sama dengan cara yang berbeda.

Ivancevich et al (2006:116), “Proses dimana seorang imdividu memberikan

arti pada lingkungan. Hal tersebut melibatkan pengorganisasian dan penerjemahan

berbagai stimulus menjadi suatu pengalaman psikologis”. Sedangkan, Tampubolon

(2008:63), ”Persepsi dapat didefinisikan sebagai gambaran seseorang tentang sesuatu

objek yang menjadi fokus permasalahan yang sedang dihadapi.” Robbins (2007:169),

“persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan

menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan

mereka”. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi :

a) Pelaku persepsi

Adalah penafsiran seorang individu pada suatu objek yang dilihatnya akan

sangat dipengaruhi oleh karakter pribadinya sendiri, diantaranya meliputi sikap, motif,

kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan (ekspektasi).

Kebutuhan atau motif yang tidak dipuaskan akan merangsang individu dan mempunyai

pengaruh yang kuat pada persepsi mereka.

b) Situasi

Unsur-unsur lingkungan sekitar mempengaruhi persepsi seseorang. Faktor yang

mempengaruhi situasi atau konteks adalah waktu, keadaan/tempat kerja dan keadaan

(37)

c) Target

Karakteristik dari target yang diamati dapat mempengaruhi apa yang

dipersepsikan. Persepsi menjadi fungsi penting bagi individu dalam membuat suatu

keputusan (decision making) karena persepsi menjadi landasan bagi individu untuk

menyusun identifikasi, analisis, serta menyimpulkan suatu objek atau subjek yang

dipersepsikan.

Robbins (2007:175) persepsi pada dasarnya mengungkapkan bahwa bila

individu mengamati perilaku, mereka mencoba menentukan apakah itu disebabkan

faktor internal atau eksternal. Misalnya saja persepsi kita terhadap orang akan

dipengaruhi oleh penyebab-penyebab internal karena sebagai manusia mereka

mempunyai keyakinan, maksud, dan motof-motif didalam dirinya. Namun persepsi kita

terhadap benda mati seperti gedung, api, air, dan lain sebagainya, akan berbeda karena

mereka adalah benda mati yang memiliki hukum alamnya sendiri (eksternal).

Penentuan apakah perilaku itu merupakan penyebab eksternal atau internal

bergantung pada tiga faktor:

1) Kekhususan, apakah seorang individu memperlihatkan perilaku yang berlainan

dalam situasi yang berlainan.

2) Konsensus, yaitu jika setiap orang yang menghadapi situasi serupa bereaksi dengan

cara yang sama.

3) Konsistensi, apakah seseorang memberikan reaksi yang sama dari waktu ke waktu.

Salah satu penemuan yang menarik dari teori ini adalah bahwa ada kekeliruan

atau prasangka (bias, sikap berat sebelah) yang menyimpangkan atau memutar balik

atribusi. Bukti mengemukakan bahwa kita cenderung meremehkan pengaruh faktor dari

(38)

sebagai pengambilan kuputusan individual, baik ditingkat bawah maupun atas,

merupakan suatu bagian yang penting dari perilaku organisasi. Tetapi bagaimana

individu dalam organisasi mengambil keputusan dan kualitas dari pilihan mereka

sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi mereka.

Pengambilan keputusan terjadi sebagai suatu reaksi terhadap suatu masalah.

Terdapat suatu penyimpangan antara suatu keadaan dewasa ini dan sesuatu keadaan

yang diinginkan, yang menuntut pertimbangan arah tindakan alternatif. Perlu

diperhatikan bahwa setiap keputusan menuntut penafsiran dan evaluasi terhadap

informasi. Karena itu, data yang diterima perlu disaring, diproses, dan ditafsirkan.

Misalnya, data mana yang relevan dengan pengambilan keputusan. Persepsi dari

pengambil keputusan akan ikut menentukan hal tersebut, yang akan mempunyai

hubungan yang besar pada hasil akhirnya.

Dalam kenyataannya pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seseorang tidak

sistematis seperti proses yang dikemukakan sebelumnya.

Keputusan individu dalam organisasi biasanya dilakukan untuk

permasalahan-permasalahan yang tidak kompleks. Dalam pengambilan suatu keputusan individu

dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu nilai individu, kepribadian, kecenderungan

dalam pengambilan resiko dan kemungkinan ketidakcocokan. Persepsi merupakan

fungsi penting bagi individu dalam membuat keputusan (decission making) karena

persepsi mejadi landasan bagi individu untuk meyusun identifikasi, analisa, serta

(39)

2.2.1.7. Sikap

Ivancevich et,al (2006:87) Sikap (Attitude) merupakan keadaan mental yang

dipelajari dan diorganisasikan melalui pengalaman, menghasilkan pengaruh spesifik

pada respons seseorang terhadap orang lain, objek, situasi yang berhubungan.

Tampubolon (2008:34) Sikap adalah kesiapan mental untuk merespon sesuatu, baik

yang negatif maupun yang positif.

Robbins (2007:93) adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian-penilaian

evaluatif berkaitan dengan obyek, orang, atau peristiwa. Sikap mempunyai tiga

komponen utama:

a) Pikiran (Kognisi) dari sikap terdiri dari persepsi, opini, dan keyakinan individu.

Keyakinan seseorang mengenai suatu objek tentang apa yang telah dilihat atau di

ketahuinya, yang memberinya ide tentang karakteristik objek tersebut. Hal tersebut

merujuk pada proses pemikiran dengan penekanan khusus terhadap rasionalitas dan

logika.

b) Emosi (Afeksi) merupakan komponen emosional dari sikap. Afeksi merupakan

bagian dari sikap yang berhubungan dengan perasaan tertentu pada orang,

kelompok, atau situasi.

c) Perilaku (behavior) adalah suatu maksud untuk berperilaku dengan suatu cara

tertentu, yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang

dipengaruhinya.

2.2.2. Motivasi Kerja

2.2.2.1. Pengertian Motivasi Kerja

Banyak individu secara salah memandang motivasi sebagai sebuah sifat

(40)

merupakan hasil interaksi antara individu dengan situasi. Tentu saja, setiap individu

memiliki dorongan motivasional dasar yang berbeda-beda. Seseorang yang sangat

termotivasi, yaitu orang melaksanakan upaya subtansial, guna menunjang tujuan-tujuan

produksi kesatuan kerjanya, dan perusahaan di mana ia bekerja. Seseorang yang tidak

termotivasi, hanya memberikan upaya minimum dalam hal bekerja. Dengan demikian

motivasi atau motivation berarti pemberian motiv, penimbulan motiv atau hal yang

menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan.

Motivasi menurut Robbins (2008:222) adalah proses yang menjelaskan

intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Motivasi

menurut Hasibuan (2009:141) adalah pemberian data penggerak yang menciptakan

kegairahan kerja seseorang, agar mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi

dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi menurut Flippo

dalam Hasibuan (2009:143) menyatakan bahwa “Direction or motivation is essence, it

is a skill in aligning employee and organization interest so that behavior result in

achievement of employee want simultaneously with attainment or organizational

objectives”. (Motivasi adalah keahlian, dalam mengarahkan karyawan dan organisasi

agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para karyawan dan tujuan

organisasi sekaligus tercapai).

Motivasi dapat bersifat positif ataupun negatif. Motivasi positif bertujuan

“mengurangi perasaan cemas” (Anxiety Reducing Motivation) dimana orang ditawari

sesuatu yang bernilai (misalnya imbalan berupa uang, pujian, kemungkinan untuk

menjadi karyawan tetap) apabila kinerjanya memenuhi standar yang ditetapkan.

Sebaliknya motivasi negatif atau yang sering disebut orang “pendekatan tongkat

(41)

(teguran-teguran, ancaman akan di PHK, ancaman akan diturunkan pangkat dan sebagainya)

seandainya kinerja orang yang bersangkutan dibawah standar.

Beberapa pengertian motivasi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat

dinyatakan bahwa motivasi kerja terbentuk dari adanya kebutuhan, sikap (attitude) yang

mendorong karyawan agar lebih bersemangat dan bergairah dalam menghadapi situasi

kerja di perusahaan. motivasi kerja merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan

diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.2.2.2. Teori-Teori Motivasi Kerja

Secara psikologis, aspek yang sangat penting dalam kepemimpinan kerja

adalah sejauh mana pimpinan mampu mempengaruhi motivasi kerja sumber daya

manusia yang dimiliki agar mampu bekerja produktif dengan penuh tanggung jawab.

Hal ini karena beberapa alasan antara lain:

1) Karyawan harus senantiasa didorong untuk bekerja sama dalam organisasi

2) Karyawan harus senantiasa didorong untuk bekerja dan berusaha sesuai dengan

tuntutan kerja.

3) Motivasi karyawan merupakan aspek yang sangat penting dalam memelihara dan

mengembangkan sumber daya manusia dalam organisasi.

Teori motivasi dipahami agar pimpinan mampu mengidentifikasi apa yang

memotivasi karyawan bekerja, hubungan perilaku kerja dengan motivasinya, dan

mengapa karyawan berprestasi tinggi. Teori motivasi dalam penelitian ini didasarkan

pada Teori Berprestasi (Achievement Theory). Prof. DR. David C.McClelland dalam

kutipan Robbins, (2008:222) seorang ahli psikologi bangsa Amerika dari Universitas

(42)

ditentukan oleh “Virus Mental” yang ada pada dirinya. Virus mental adalah kondisi jiwa

yang mendorong seseorang untuk mampu mencapai prestasinya secara maksimal.

Virus mental yang dimaksud terdiri dari tiga dorongan kebutuhan, yaitu:

a) Kebutuhan untuk berprestasi (Need of Achievement), merupakan kebutuhan untuk

mencapai sukses, yang diukur berdasarkan standar kesempatan dalam diri

seseorang. Kebutuhan ini berhubungan erat dengan pekerjaan dan mengarahkan

tingkah laku pada usaha untuk mencapai prestasi tertentu.

b) Kebutuhan berafiliasi (Need for Affiliation), merupakan kebutuhan akan kehangatan

dan sokongan dalam hubungannya dengan orang lain. Kebutuhan

ini mengarahkan tingkah laku untuk mengadakan hubungan secara akrab dengan

orang lain.

c) Kebutuhan kekuatan (Need for Power), merupakan kebutuhan untuk menguasai dan

mempengaruhi situasi dan orang lain agar menjadi dominan dan pengontrol.

Kebutuhan ini menyebabkan orang yang bersangkutan kurang mempedulikan

perasaan orang lain.

Berdasarkan teori McClelland tersebut sangat penting dibinanya virus mental

manajer dengan cara mengembangkan potensi karyawan melalui lingkungan kerja

secara efektif agar terwujudnya produktivitas perusahaan yang berkualitas tinggi dan

tercapainya tujuan utama organisasi. Atas dasar teori McClelland’s Achievement

Motivation Theory tersebut dapat disimpulkan ada tiga faktor atau dimensi dari motivasi,

yaitu motif, harapan dan insentif.

Ketiga dimensi tersebut diuraikan secara singkat pada bahasan berikut:

(43)

Motif adalah suatu perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan

bekerja. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Suatu dorongan

di dalam diri setiap orang, tingkatan alasan atau motif-motif yang menggerakkan

tersebut menggambarkan tingkat untuk menempuh sesuatu.

b) Harapan

Harapan merupakan kemungkinan mencapai sesuatu dengan aksi tertentu.

Seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya tinggi bila karyawan

meyakini upaya tersebut akan menghantar ke suatu penilaian kinerja yang baik; suatu

penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional (memberikan

harapan kepada karyawan) seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi; dan ganjaran

itu kan memuaskan tujuan pribadi karyawan.

c) Insentif

Insentif yang diberikan kepada karyawan sangat berpengaruh terhadap

terhadap motivasi dan kinerja karyawan. Menurut Hasibuan (2009:118) “Insentif

adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang

prestasinya diatas prestasi standar. Insentif merupakan alat yang dipergunakan

pendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi”.

2.2.2.3. Tujuan Pemberian Motivasi Kerja

Menurut Hasibuan (2009:146) tujuan motivasi antara lain:

1) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.

2) Meningkatkan produktivitas karyawan.

3) Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.

4) Meningkatkan kedisiplinan karyawan.

(44)

6) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

7) Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan.

8) Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

9) Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.

10)Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

Pemberian motivasi pada dasarnya adalah memberikan kepuasan kerja kepada

karyawan dengan harapan karyawan akan bekerja dan mempunyai produktivitas yang

lebih baik lagi didalam bekerja yang pada akhirnya kinerja perusahaan juga akan

semakin baik.

2.2.3. Kinerja Karyawan

2.2.3.1. Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan di informasikan kepada

pihak-pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi

dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui dampak

positif dan negatif suatu kebijakan operasional yang diambil. Kinerja menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang hendak dicapai, prestasi yang diperlihatkan

dan kemampuan kerja. Kinerja dipergunakan manajemen untuk melakukan penilaian

secara periodik mengenai efektivitas operasional suatu oganisasi dan karyawan

berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan

kinerja, organisasi dan manajemen dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan dan

(45)

Mangkunegara (2010:9), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Ada tiga alasan pokok perlunya mengadakan penilaian terhadap kinerja karyawan:

1) Untuk mendorong perilaku yang baik atau memperbaiki serta mengikis kinerja

(prestasi) dibawah standar. Orang-orang yang berkinerja baik mengharapkan

imbalan, walau sekedar pujian.

2) Untuk memuaskan rasa ingin tahu karyawan tentang seberapa baik kerja karyawan.

Setiap orang memiliki dorongan ilmiah untuk mengetahui seberapa cocok seseorang

dengan organisasi tempat orang tersebut bekerja. Seorang karyawan mungkin tidak

suka dinilai, tetapi dorongan untuk mengetahui hasil penilaian ternyata sangat kuat.

3) Untuk memberikan landasan yang kuat bagi pengambilan keputusan selanjutnya

sehubungan dengan karir seorang karyawan. Hal-hal seperti kenaikan gaji, promosi,

pemindahan atau pemberhentian dapat ditangani dengan lebih baik bila karyawan

telah mengetahui kemungkinan itu sebelumnya.

2.2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja

Menurut Mangkunegara (2010:13), kinerja (performance) dipengaruhi oleh

tiga faktor:

1) Faktor individual yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar belakang, dan

demografi.

2) Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, sikap (attitude), kepribadian

(46)

3) Faktor organisasi yang terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, penghargaan,

struktur, dan job design.

Simanjuntak (2011:108) kinerja setiap orang dipengaruhi oleh banyak faktor

yang dapat digolongkan pada tiga kelompok, yaitu:

1. Kompetensi Individu

Kompetensi individu adalah kemampuan dan keterampilan melakukan kerja.

Kompetensi setiap orang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat

dikelompokkan dalam dua golongan yaitu:

a) Kemampuan dan Keterampilan Kerja. Kemampuan dan keterampilan kerja

setiap orang dipengaruhi oleh kebugaran fisik dan kesehatan jiwa individu yang

bersangkutan, pendidikan, akumulasi pelatihan, dan pengalaman kerjanya.

b) Motivasi dan etos kerja. Motivasi dan etos kerja sangat penting mendorong

semangat kerja. Motivasi dan etos kerja dipengaruhi oleh latar belakang

keluarga, lingkungan masyarakat, budaya dan nilai-nilai agama yang dianutnya.

Seseorang yang melihat pekerjaan sebagai beban dan keterpaksaan untuk

memperoleh uang, akan mempunyai kinerja yang rendah. Sebaliknya seseorang

yang memandang pekerjaan sebagai kebutuhan, pengabdian, tantangan dan

prestasi, akan menghasilkan kinerja yang tinggi.

2. Dukungan Organisasi

Kinerja setiap orang juga tergantung dari dukungan organisasi dalam bentuk

pengorganisasian, penyediaan sarana dan prasarana kerja, pemilihan teknologi,

kenyamanan lingkungan kerja, serta kondisi dan syarat kerja. Pengorganisasian

(47)

tentang sasaran yang harus dicapai dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai

sasaran tersebut.

Penggunaan peralatan dan teknologi maju sekarang ini bukan saja

dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja tetapi juga untuk memberikan

kemudahan dan kenyamanan kerja. Kondisi kerja mencakup kenyamanan

lingkungan kerja, aspek keselamatan dan kesehatan kerja, syarat-syarat kerja,

sistem pengupahan dan jaminan sosial, serta keamanan dan keharmonisan

hubungan industrial. Hal-hal tersebut mempengaruhi kenyamanan untuk melakukan

tugas yang lebih lanjut mempengaruhi kinerja setiap orang. Program keselamatan

dan kesehatan kerja perlu ditingkatkan bukan saja untuk menghindari kecelakaan

kerja, kerusakan alat dan gangguan produksi, akan tetapi juga untuk meningkatkan

kinerja karyawan atau pekerja.

3. Dukungan Manajemen

Kinerja perusahaan dan kinerja setiap orang sangat tergantung pada

kemampuan manajerial para manajemen atau pimpinan, baik dengan membangun

sistem kerja dan hubungan industrial yang aman dan harmonis, maupun dengan

mengembangkan kompetensi pekerja, demikian juga dengan menumbuhkan

motivasi dan memobilisasi seluruh karyawan untuk bekerja secara optimal. Dalam

rangka pengembangan kompetensi pekerja, manajemen dapat melakukan antara

lain:

a) Mengidentifikasi dan mengoptimalkan pemanfaatan kekuatan, keunggulan dan

potensi yang dimiliki oleh setiap pekerja.

b) Mendorong pekerja untuk terus belajar meningkatkan wawasan dan

(48)

c) Membuka kesempatan yang seluas-luasnya kepada pekerja untuk belajar, baik

secara pribadi maupun melalui pendidikan dan pelatihan yang dirancang dan

diprogramkan.

d) Membantu setiap orang yang menghadapi kesulitan dalam melakukan tugas,

misalnya dengan memberikan bimbingan, penyuluhan, pelatihan atau

pendidikan.

Ivancevich et, al (2006:216), Tujuan dasar dari evaluasi tentu saja adalah

untuk menyediakan informasi mengenai kinerja pekerjaan. Akan tetapi secara spesifik,

informasi tersebut dapat memenuhi berbagai tujuan. Beberapa tujuan yang utama antara

lain:

a) Menyediakan dasar untuk alokasi penghargaan, termasuk kenaikan gaji, promosi,

transfer, pemberhentian dan sebagainya.

b) Mengidentifikasi karyawan yang berpotensi tinggi.

c) Memvalidasi efektivitas dari prosedur pemilihan karyawan.

d) Mengevaluasi program pelatihan sebelumnya.

e) Menstimulasi perbaikan kinerja.

f) Mengembangkan cara untuk mengatasi hambatan dan penghambat kinerja.

g) Mengidentifikasi kesempatan pengembangan dan pelatihan

h) Membentuk kesempatan supervisor karyawan mengenai ekspektasi kinerja.

2.3. Kerangka Konseptual

Kinerja setiap individu berbeda dengan individu lainnya sesuai dengan tingkat

besar dan kecilnya pengetahuan, keterampilan dan motivasi yang dimiliki oleh individu

tersebut. Demikian pula dengan kelompok, kinerja kelompok satu dengan kelompok

(49)

tentang kinerja secara berbeda pula. Untuk memberikan kesamaan kinerja, maka

perusahaan harus menetapkan pengukuran yang standar agar dapat dijadikan pedoman

oleh setiap karyawan.

Karakteristik individu merupakan ciri-ciri atau sifat-sifat yang membedakan

antara individu yang satu dengan individu yang lain. Karakteristik individu yang

berbeda-beda meliputi: karakteristik demografis, kemampuan, kepribadian, persepsi dan

sikap, merupakan latar belakang yang dibawa individu dalam memasuki sebuah

lingkungan kerja dan mempengaruhi masing-masing individu dalam melakukan

pekerjaannya, sehingga tingkat kinerjanya akan berbeda-beda pula.

Robbins (2008:56), bahwa variabel ditingkat individu meliputi karakteristik

biografis, kemampuan, kepribadian, proses belajar, persepsi, sikap dan kepuasan kerja.

Jadi pengaruh karakteristik individu terhadap kinerja karyawan terjadi karena karyawan

bekerja sesuai kemampuan, kepribadian, persepsi dan sikap serta taat pada aturan kerja

atau beretika dalam bekerja. Sehingga karyawan sudah menyelesaikan pekerjaannya

yang pada akhirnya berdampak positif pada kinerja karyawan.

Perkembangan perusahaan dapat ditinjau dengan melihat hasil kinerja. Dengan

penilaian tersebut akan terlihat hasil mengenai kinerja para karyawan apakah kinerjanya

sudah baik, cukup, atau kurang. Hasil kinerja yang baik mampu memotivasi kerja

karyawan agar antusias dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dengan lebih baik,

karena kinerja digunakan sebagai alat untuk mengendalikan perilaku karyawan,

membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kenaikan gaji, pemberian bonus,

promosi, dan penempatan karyawan pada posisi yang sesuai.

Motivasi dalam diri seorang karyawan timbul karena adanya faktor internal

(50)

pernikahan dan jumlah tanggungan dalam keluarga merupakan motivasi faktor internal

seorang karyawan dalam melakukan pekerjaan, motivasi yang timbul dari faktor

eksternal seorang karyawan diantaranya ialah hubungan atasan dan bawahan, hubungan

sesama rekan kerja, peraturan dan kebijakan perusahaan, kondisi kerja, kompensasi,

penunjang kesehatan.

Motivasi kerja karyawan sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Kinerja

karyawan ini dapat dinilai dari kualitas kerja dan kuantitas kerja. Berdasarkan

keterangan yang telah jelaskan sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan

bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh karakteristik individu dan motivasi kerja

karyawan.

Untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu dan motivasi kerja maka

terhadap kinerja dibuatlah ke dalam suatu kerangka konseptual. Karakteristik individu

dan motivasi kerja adalah sebagai variabel bebas (variabel independen), sedangkan

kinerja karyawan adalah variabel terikat (variabel dependen), maka hubungan antara

variabel-variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2.1:

Sumber : Robbins (2008:55), data diolah 2012.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Karakteristik Individu (X1)

Kinerja Karyawan (Y)

(51)

2.4. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual, maka hipotesis yang

dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

pada PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Research Station

Simalungun.

2. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada

PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Research Station Simalungun.

3. Karakteristik individu dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan pada PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias

(52)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mengukur

kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih. Pendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan survei. Pendekatan survei menurut Nazir (2005:56)

yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang

ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial,

ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.

Adapun sifat dari penelitian ini adalah penelitian yang bersifat menjelaskan

(explanatory) yaitu bertujuan untuk menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang

diteliti serta hubungan antara variabel yang lain (Sugiyono, 2010: 53).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi penelitian dilakukan di PT. PP London Sumatra Tbk

yang beralamat di Bah Lias Research Station, JL Kuala Tanjung Desa Bah Lias

kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun 21184. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan

pada bulan Mei 2012 hingga Oktober 2012.

3.3. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiono (2010:115) populasi adalah “Wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

(53)

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono,2010:116).

Populasi dalam penelitian ini adalah staff di PT.PP London Sumatra Tbk, Kebun Bah

Lias Research Station Simalungun berjumlah 43 orang.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan sampel jenuh. Menurut Sugiono (2010:122), sampel jenuh adalah

pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini

sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian

yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Penelitian ini

merupakan survei yang dilaksanakan pada staff di PT.PP London Sumatra Tbk, Kebun

Bah Lias Research Station Simalungun.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara dengan pihak yang berkompeten atau berwenang untuk

memberikan informasi dan keterangan yang sesuai yang dibutuhkan peneliti.

2. Penyebaran angket (Questionaire) kepada para responden dalam hal ini

adalah karyawan di PT.PP London Sumatra Tbk Bah Lias Research Station

Simalungun.

3. Dokumentasi dengan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan

Gambar

Tabel 1.1.
Tabel 1.2.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Tabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dimana dari keseluruhan yang terjadi di PT PP London Sumatera Indonesia Tbk dapat disimpulkan bahwa Gaya Kepemimpinan pada divisi Human Resource Departemen mempunyai

Hampir dalam setiap pengambilan keputusan, manajer keuangan bertitik tolak dari data-data akuntansi. Bidang akuntansi pada PT. London Sumatra Indonesia, Tbk. bertanggung

Berdasarkan hasil analisis laporan keuangan kedua perusahaan, dapat disimpulkan bahwa PT PP London Sumatra Indonesia Tbk memiliki kinerja yang lebih baik dan posisi

Penelitian di lakukan di PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan yang beralamat Jln. Ahmad Yani No. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai dengan

Pengaruh Budaya Organisasi Kaizen Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.. London Sumatra

Untuk mengetahui mekanisme penghitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai yang dilakukan oleh PT PP London Sumatra Indonesia Tbk Medan telah sesuai dengan UU No.

ini mengarahkan tingkah laku untuk mengadakan hubungan secara akrab dengan orang lain. c) Kebutuhan kekuatan ( Need for Power ), merupakan kebutuhan untuk menguasai dan

SPO – 4006a.7 Page 3 Prepared by Mutuagung Lestari for Belani Elok POM – PT PP London Sumatra Indonesia, Tbk Glossary AME : Area Manager Enginering ASEAN : Association of South