• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel .1Identifikasi variabel .1Identifikasi variabel

METODE PENELITIAN

3.6 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel .1Identifikasi variabel .1Identifikasi variabel

Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya perubahan pada variabel terikat, yaitu karakteristik individu (X1) dan motivasi kerja (X2

A.Karakteristik individu adalah Orang yang memandang berbagai hal secara berbeda akan berperilaku secara berbeda, orang yang memiliki sikap yang berbeda akan memberikan respon yang berbeda terhadap perintah, orang yang memiliki kepribadian yang berbeda berinteraksi dengan cara yang berbeda dengan atasan, rekan kerja dan bawahan. Adapun dimensi yang terdapat pada variabel karakteristik individu adalah:

). Variabel-variabel yang terdapat pada variabel karakteristik individu dinotasikan dengan X yang terdiri dari: kemampuan, kepribadian, persepsi dan sikap.

1. Kemampuan adalah kapasitas yang berkaitan dengan kinerja. Dengan kata lain, karyawan yang mampu untuk menampilkan kemampuan kerja dan melaksanakan tugas dengan baik. Ada dua jenis kemampuan yang dimiliki yaitu

kemampuan intelektual (intelellectual ability) dan kemampuan fisik (physical abilities). Diukur dengan tiga indikator yaitu:

1) Kemampuan menyelesaikan tugas 2) Kemampuan menganalisis

3) Kemampuan mengoperasikan peralatan.

2. Kepribadian adalah cara dimana seorang karyawan bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain, yang digambarkan dalam bentuk sifat-sifat yang dapat diukur dan diperlihatkan. Diukur dengan lima indikator yaitu:

1) Ekstraversi adalah tingkat kenyamanan seorang karyawan dalam berhubungan dengan karyawan lain.

2) Mudah akur atau bersepakat adalah kecenderungan karyawan untuk patuh terhadap karyawan lainnya.

3) Sifat kehati-hatian adalah ukuran kepercayaan yang diberikan atasan. 4) Stabilitas emosi adalah kemampuan karyawan dalam menahan stres.

5) Terbuka terhadap hal-hal baru adalah mengelompokkan karyawan berdasarkan lingkup minat dan ketertarikannya terhadap hal-hal baru yang berkaitan dengan pekerjaan seperti teknologi baru yang diterapkan oleh perusahaan.

3. Persepsi adalah gambaran karyawan tentang suatu objek yang menjadi fokus permasalahan yang sedang dihadapi didalam perusahaan. Diukur dengan tiga indikator yaitu:

1) Penilaian terhadap rekan kerja adalah persepsi diri tentang rekan kerja. 2) Penilaian terhadap pemimpin adalah persepsi diri terhadap pimpinan

3) Penilaian terhadap pekerjaan adalah persepsi diri terhadap pekerjaan yang dilakukan.

4. Sikap adalah kesiapan mental untuk merespon sesuatu, baik yang negatif maupun yang positif. Diukur dengan tiga indikator yaitu:

1) Berpikir konseptual adalah kemampuan untuk mengidentifikasi pola atau hubungan yang tidak nampak dengan jelas. Termasuk didalamnya menyimpulkan informasi yang beragam dan tidak lengkap menjadi sesuatu yang jelas, mengidentifikasi kunci atau dasar permasalahan di dalam situasi yang kompleks dan menciptakan konsep-konsep baru.

2) Tingkat kepuasan terhadap hasil kerja adalah respon terhadap masalah yang dihadapi dalam pekerjaan dan juga tingkat kesulitan pekerjaan pada masing – masing divisi.

3) Perilaku karyawan lama terhadap karyawan baru, karena ketika karyawan baru dipekerjakan mereka mungkin belum mampu beradaptasi dengan pekerjaan meski mereka lolos seleksi secara ketat.

B.Motivasi kerja (X2

1. Motif adalah suatu perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja. Diukur dengan empat dimensi yaitu:

) merupakan Proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang karyawan untuk mencapai tujuannya. Adapun indikator yang terdapat pada motivasi adalah :

1) Kebutuhan ekonomis seperti kompensasi akan meningkatkan motivasi pada karyawan untuk bekerja.

2) Rasa aman dalam bekerja, tetapi kebutuhan rasa aman secara psikis (kejiwaan) seperti promosi, demosi, mutasi, pemutusan kerja, pelecehan

seksual, perlakuan tidak adil, serta jaminan hari tua juga merupakan bagian dari kebutuhan keamanan. Kebutuhan akan rasa aman dari resiko kecelakaan kerja, penggunaan alat kerja, dampak radiasi, kimia, dan akibat-akibat lain yang ditimbulkan karena dari hasil kerja juga harus dijamin untuk memelihara motivasi kerja karyawan.

3) Kepuasan dalam melaksanakan pekerjaan.

4) Mengembangkan diri untuk berkarir, perusahaan memberikan peluang yang sama untuk mengembangkan diri untuk memperoleh karir yang lebih baik.

2. Harapan adalah merupakan kemungkinan mencapai sesuatu dengan aksi tertentu. Diukur dengan tiga indikator :

1) Adanya kebijakan dari atasan

2) Adil dalam segala bidang, karyawan mengharapkan pimpinan dapat adil dalam memperlakukan setiap karyawan.

3) Adanya penghargaan prestasi kerja, penghargaan yang diberikan pimpinan maupun atasan akan menjadi motivasi buat para karyawan.

3. Insentif yang diberikan kepada karyawan sangat berpengaruh terhadap terhadap motivasi dan kinerja karyawan. Diukur dengan tiga indikator:

1) Gaji yang sepadan, gaji yang diberikan oleh perusahaan harus sesuai dengan hasil yang diberikan oleh karyawan kepada perusahaan.

2) Jaminan kesehatan, perusahaan memberikan rumah sakit, dan juga obat-obatan bagi karyawan yang sakit dan menanggung seluruh biaya.

3) Jaminan hari tua, seperti dengan diberikannya dana pensiun oleh perusahaan.

Indikator - indikator dalam variabel karakteristik individu dan motivasi kerja diukur berdasarkan tanggapan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang direspon dengan menggunakan Skala Interval berdasarkan rentang skala 1 – 5 (5 = sangat setuju sekali, 1 = sangat tidak setuju ).

Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya perubahan dari variabel bebas, yaitu kinerja karyawan (Y) merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Indikator variabel kinerja karyawan yang digunakan adalah:

1. Kualitas adalah tingkat yang dicapai dari proses atau hasil yang diperoleh pada suatu kegiatan mendekati kesempurnaan, dalam bentuk yang dapat menyesuaikan dengan suatu cara yang ideal dalam melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan. Diukur dengan tiga indikator :

1) Tingkat kualitas kerja dengan standar perusahaan.

2) Tingkat kepuasan terhadap mutu pekerjaan yang telah dilakukan. 3) Kemampuan menyelesaikan pekerjaan.

2. Kuantitas adalah jumlah yang dihasilkan atau ditunjukkan dalam setiap ukuran dengan jumlah dalam unit, jumlah putaran atau siklus kegiatan yang lengkap. Diukur dengan dua indikator :

1) Kemampuan menyelesaikan tugas sesuai dengan target. 2) Tidak menunda- nunda dalam menyelesaikan pekerjaan.

Indikator – indikator dalam variabel kinerja karyawan diukur berdasarkan tanggapan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang direspon

dengan menggunakan skala Interval berdasarkan rentang skala 1 – 5 ( 5 = sangat setuju sekali, 1 = sangat tidak setuju)

Menurut Sugiyono, (2008:86): Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan Skala Likert maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen berupa pernyataan atau pertanyaan.

Untuk pemberian skor Skala Likert, menurut Sugiyono, (2008:87), maka jawabannya dapat diberi skor, misalnya:

1. Sangat setuju/selalu/sangat baik/sangat positif diberi skor (5)

2. Setuju/sering/baik/positif diberi skor (4)

3. Ragu-ragu/kadang-kadang/cukup baik/ netral diberi skor (3) 4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/baik/negatif diberi skor (2) 5. Sangat tidak setuju/tidak pernah/baik/ negatif diberi skor (1)

3.6.2. Definisi Operasionalisasi Variabel Tabel 3.1

Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Dimensi, Indikator dan skala pengukuran Variabel

Penelitian

Definisi

Operasional Dimensi Indikator Skala

Karakteristik Individu

(X1

Ciri non fisik yang membedakan antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain dalam kemampuan, kepribadian, persepsi dan sikap. ) Kemampuan a. Kemampuan menyelesaikan tugas. b. Kemampuan menganalisis c. Kemampuan mengoperasikan peralatan Skala Interval

Kepribadian a. Tingkat kenyamanan seseorang dalam berhubungan dengan individu lain.

b. Kecenderungan individu untuk patuh terhadap individu lainnya. c. Sifat berhati-hati. d. Stabilitas emosi. e. Terbuka terhadap hal-hal baru

Persepsi a. Penilaian terhadap rekan kerja

b. Penilaian terhadap pemimpin

c. Penilaian terhadap pekerjaan

Sikap a. Berpikir konseptual b. Tingkat kepuasan

terhadap hasil kerja. c. Perilaku karyawan

lama terhadap karyawan baru.

Lanjutan

Tabel 3.1

Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Dimensi, Indikator dan skala pengukuran Variabel

Penelitian

Definisi

Operasional Dimensi Indikator Skala

Motivasi (X2 Tingkat intensitas, arah, dan ketekunan seorang karyawan untuk mencapai tujuannya. )

Motif a. kebutuhan ekonomis b. rasa aman dalam bekerja

c. kepuasan dalam melaksanakan pekerjaan d. mengembangkan diri untuk berkarir Skala Interval

Harapan a. adanya kebijakan dari atasan

b. adil dalam segala bidang c. adanya penghargaan

prestasi kerja.

Insentif a. Gaji yang sepadan b. Jaminan kesehatan c. Jaminan hari tua

Kinerja Karyawan

(Y)

Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya

Kualitas a. Tingkat kualitas kerja

dengan standar perusahaan.

b. Tingkat kepuasan terhadap mutu pekerjaan yang telah dilakukan. c. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan. Skala Interval Kuantitas a. Kemampuan menyelesaikan tugas sesuai dengan target.

b. Tidak menunda penyelesaian pekerjaan.