PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) YANG DIINTEGRASIKAN
DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI
Oleh :
Yessica Rizki Lestari NIM 408331060
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayahNya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Teams Games Tournament (TGT) yang Diintegrasikan dengan Media Berbasis Komputer dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa pada Pokok Bahasan Laju Reaksi”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Dr. Marham Sitorus, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.Si, Bapak Prof. Dr.
Suharta, M.Si dan Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si., sebagai dosen-dosen penguji yang
telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak
Drs. Jamalum Purba, M.Si., selaku dosen Pembimbing Akademik dan kepada
seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed
yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada Bapak Drs. Sutrisno selaku Kepala SMA Swasta Dharmawangsa Medan
atas izin penelitian yang diberikan kepada penulis dan kepada Ibu Sundari, S.Pd,
serta siswa/siswi kelas XI IPA SMA Swasta Dharmawangsa Medan yang telah
membantu selama penelitian ini.
Teristimewa ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda
tercinta Edy Supriyatno, dan Ibunda tercinta Yusni Leliani, yang selalu
memberikan semangat, motivasi, cinta, kasih sayang dan selalu mendoakan
v
adik-adik penulis (imam, hilmy, dan akbar) yang selalu memberikan keceriaan
dan semangat kepada penulis. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih
kepada seluruh teman-teman jurusan Pendidikan Kimia Ekstensi stambuk 2008
khususnya sahabat-sahabat tercinta CNM Girls-10 (Asri, Salamah, Mida, Esti,
Winda, Yuni, Tiwi, Maimunah, dan jua). Teristimewa buat abangda terkasih
Ahmad Faisal, S.E yang selalu memberikan perhatian, kasih sayang, motivasi, dan
pelajaran hidup kepada penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Januari 2013
Penulis,
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hakikat Belajar 7
2.2. Hasil Belajar 8
2.3. Model pembelajran kooperatif 9
2.4. Model pembelajaran kooperatif TGT 11
2.5. Media berbasis komputer 15
2.6. Kerangka konseptual 18
2.7. Hipotesis Penelitian 19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 20
3.2. Populasi dan Sampel 20
3.2.1. Populasi 20
3.2.2. Sampel 20
3.3. Variabel dan Istrumen Penelitian 20
3.3.1 Variabel penelitian 20
3.3.2 Instrumen Penelitian 21
1. Uji Validitas 21
2. Uji Reliabilitas 21
3. Tingkat Kesukaran Soal 22
4. Daya Beda 22
3.4. Rancangan Penelitian 23
3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian 24
3.5.1. Teknik Pengumpulan Data 24
vii
1. Tahap Awal 24
2. Tahap Pelaksanaan 24
3.6. Teknik Analisis Data 25
1. Uji Normalitas 26
2. Uji Homogenitas 26
3. Gain Ternormalisasi 26
4. Pengujian Hipotesis 27
5. Persen Efektivitas 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 29
4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian 29
A. Validitas Instrumen Tes 29
B. Reliabilitas Instrumen Tes 30
C. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 30
D. Daya Pembeda Instrumen Tes 30
4.1.2. Data Hasil Penelitian 31
4.2. Analisis Data Penelitian 31
4.2.1. Uji Normalitas Data 32
4.2.2. Uji Homogenitas Data 32
4.2.3. Uji Hipotesis 33
4.2.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 35
4.2.5. Persen Efektivitas 35
4.3. Pembahasan 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 39
5.2. Saran 40
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.Langkah-langkah pembelajaran kooperatif 11
Tabel 2.2 Kriteria penghargaan kelompok 13
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 23
Tabel 4.1. Data Hasil Penelitian 31
Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Data 32
Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas Data 33
Tabel 4.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 34
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.Skema pertandingan atau turnamen TGT 14
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 25
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum
teknologis yang memiliki karakteristik dan berorientasi pada disiplin ilmu,
pengembangan individu, dan mengakses kepentingan daerah. KTSP menuntut
adanya keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga
peran guru dalam kelas hanya sebagai motivator, dinamisator dan fasilitator untuk
membantu siswa dalam belajar (Sanjaya, 2008).
Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Pendidikan saat ini menempatkan siswa sebagai
titik pusat terjadinya proses belajar dimana siswa sebagai subjek yang
dikembangkan melalui pengalaman belajar.
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari
rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan.
Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat
konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu
bagaimana sebenarnya belajar (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih
substansial, bahwa proses pembelajaran hingga saat ini masih memberikan
donimasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang
secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto, 2009).
Pendekatan pembelajaran klasikal dengan menggunakan metode ceramah
sampai saat ini masih sangat disukai oleh para guru karena memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan metode lain. Keunggulan metode ceramah
antara lain hemat dalam penggunaan waktu dan media, disamping itu juga
ekonomis dan praktis dalam menyampaikan isi pembelajaran. Dengan metode
ceramah, guru akan mudah mengontrol kecepatan mengajar sehingga mudah
2
harus diakui tidak selamanya pembelajaran dengan ceramah dapat berlangsung
dengan baik. Gejala negatif yang sering dikeluhkan guru adalah siswa menjadi
cepat bosan dan tidak memperhatikan materi yang diceramahkan. Siswa saling
berbicara dengan temannya tanpa menghiraukan guru yang sedang berceramah,
merupakan pemandangan kelas yang biasa. Mengingat adanya kelemahan dalam
pembelajaran yang menggunakan guru sebagai sumber belajar utama, maka perlu
ada usaha untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut (Wena, 2008).
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern maka faktor
kompetensi guru sangatlah dituntut, dalam arti guru harus mampu meramu
wawasan pembelajaran yang lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Guru
harus mampu memilih dan mengkombinasikan metode, model, dan media dalam
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Perlunya pemilihan
model dan media pembelajaran yang tepat dapat membantu siswa untuk
mengurangi dan menghilangkan sifat abstrak dalam materi yang disampaikan.
Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap hasil belajar kimia siswa
SMA Swasta Dharmawangsa Medan, menunjukkan bahwa minat belajar kimia
siswa sudah tergolong tinggi. Dalam hal ini, minat belajar sangat mempengaruhi
hasil belajar siswa. Namun, minat belajar yang tinggi tidak sejalan dengan hasil
belajar yang yang tinggi pula. Nilai rata-rata kimia yang dilihat dari hasil ulangan
harian siswa menunjukkan bahwa nilai ulangan siswa masih di bawah kriteria
ketuntasan. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar kimia
siswa, diantaranya dapat berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) maupun
dari luar diri siswa (faktor eksternal). Salah satu faktor yang berasal dari dalam
diri siswa adalah aktivitas siswa. Siswa menganggap pelajaran kimia adalah
pelajaran yang sulit, sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu
untuk mempelajarinya. Hal ini disebabkan proses pembelajaran kimia di sekolah
selama ini terlihat kurang menarik, pembelajaran hanya satu arah, kimia disajikan
hanya sebagai kumpulan rumus dan konsep yang harus dihafal mati oleh siswa
sehingga siswa merasa jenuh, suasana kelas cenderung pasif, sedikit sekali siswa
yang bertanya pada guru meskipun materi yang diajarkan belum dapat dipahami.
3
perhatian, minat, dan motivasi siswa dalam pembelajaran menjadi rendah. Hal ini
akan berdampak terhadap ketidaktercapaian tujuan pembelajaran kimia. Salah
satu faktor eksternal bersumber dari guru adalah penggunaan model pembelajaran
yang kurang bervariasi dalam proses pembelajaran.
Karakteristik materi pada pokok bahasan laju reaksi adalah bersifat
hitungan dan ada beberapa konsep dari laju reaksi yang erat kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari, sehingga siswa menganggap bahwa pokok bahasan laju
reaksi adalah materi yang sulit. Hal ini terjadi karena guru kurang memberikan
contoh-contoh konkrit tentang reaksi-reaksi yang ada di lingkungan sekitar dan
sering dijumpai siswa. Pokok bahasan laju reaksi adalah salah satu pokok bahasan
kimia di SMA yang membahas tentang konsentrasi larutan, faktor-faktor yang
mempercepat laju reaksi, orde reaksi dan pengaruh konsentrasi terhadap laju
reaksi. Pokok bahasan laju reaksi sangat erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari, maka diperlukan pengaplikasian media dalam menyampaikan pokok bahasan
ini sehingga siswa lebih mudah memahami materi pelajaran dan membangun
suasana yang tidak membosankan selama proses belajar mengajar berlangsung.
Model pembelajaran yang dapat digunakan pada pokok bahasan Laju
Reaksi adalah model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) digunakan untuk meningkatkan
rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan terhadap
kelompoknya. Dengan diterapkannya model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) diharapkan dapat membantu meningkatkan penguasaan konsep belajar siswa sekaligus siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Adapun media yang digunakan dalam menyampaikan pokok
bahasan laju reaksi adalah media berbasis komputer, yaitu pembelajaran yang
menggunakan komputer sebagai alat bantu.
Menurut penelitian yang dilakukan Mahdina (2010) menyatakan bahwa
penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar
siswa sebesar 76,16%. Selanjutnya Kale (2011) dalam penelitiannya juga
menyatakan bahwa model pembelajaran TGT dengan metode demonstrasi dapat
4
dengan media kartu remi yang dilakukan Huraim (2011) juga terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Penelitian lain juga telah dilakukan
Yehan (2010), menyatakan bahwa pembelajaran dengan multimedia komputer
dapat meningkatkan hasil belajar.
Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan, maka peneliti terinspirasi
untuk melakukan penelitian lanjutan yang menggabungkan antara model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan media berbasis komputer.
Oleh karena itu, peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul:
“Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Teams Games Tournament (TGT) yang Diintegrasikan dengan Media Berbasis Komputer dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa pada Pokok Bahasan Laju Reaksi”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi
permasalahan sebagai berikut:
a. Mengapa siswa menganggap pelajaran kimia merupakan pelajaran
yang sulit?
b. Apakah pendekatan pembelajaran klasikal dengan menggunakan
metode ceramah masih dominan digunakan dalam belajar?
c. Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran terhadap hasil
belajar kimia siswa dalam ranah kognitif dan afektif?
d. Apakah ada pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia
siswa dalam ranah kognitif dan afektif?
1.3. Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Objek penelitian adalah siswa kelas XI semester 1 SMA Swasta
Dharmawangsa Medan Tahun Ajaran 2012/ 2013 pada pokok bahasan
5
2. Penerapan pembelajaran pada siswa dalam 2 kelompok kelas, dimana
kelas pertama diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dengan media berbasis komputer, dan kelas kedua diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT tanpa media berbasis komputer.
3. Media pembelajaran yang digunakan adalah media berbasis komputer
dalam bentuk Microsoft Powerpoint yang dikombinasikan dengan
Macromedia Flash.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer lebih tinggi daripada
peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanpa media
berbasis komputer pada pokok bahasan Laju Reaksi?
2. Berapakah persen (%) efektivitas pembelajaran model Teams Games
Tournament (TGT) yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer
dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan laju
reaksi?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT) tanpa media berbasis komputer pada pokok bahasan Laju Reaksi.
2. Untuk mengetahui persen (%) efektivitas pembelajaran model Teams
6
komputer dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok
bahasan laju reaksi.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran TGT dengan media berbasis
komputer.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan hasil dan
efektifitas belajar kimia siswa.
3. Berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan lainnya sebagai bahan
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan, yaitu:
1. Pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) yang
diintegrasikan dengan media berbasis komputer memberikan hasil belajar
yang lebih baik daripada pembelajaran kooperatif model Teams Games
Tournament (TGT) tanpa media berbasis komputer pada materi laju reaksi di kelas XI IPA SMA Swasta Dharmawangsa Medan.
2. Efektivitas Pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament
(TGT) yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer pada materi
laju reaksi di kelas XI IPA SMA Swasta Dharmawangsa Medan adalah
40
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran
kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) yang diintegrasikan
dengan media berbasis komputer dalam upaya meningkatkan hasil belajar
kimia siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) yang
diintegrasikan dengan media berbasis komputer ini agar lebih
memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga
41
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta.
Arsyad, A., (2002), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Brady, James E. (Sukmariah Maun), (1999), Kimia Universitas Azas dan Struktur, Edisi kelima, Jilid dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
Duwi, (2011), Nilai-Nilai Tabel: http:// duwiconsultant. blogspot.com/2011/12/ tabel - f.html (diakses 11 november 2012).
Hamalik, (1994), Media Pendidikan (Cetakan ke-7), Penerbit PT Citra Aditya Bakti, Bandung.
Huraim, M., (2011), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif TGT Dengan Media Kartu Remi Kimia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan SPU, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Ibrahim, M., dkk, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit University Press, Surabaya.
Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Lie, A., (2008), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.
Oxtoby, David W., dkk, (2001), Kimia Modern Edisi Keempa Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Partana, C.F. dan Wiyarsi, A., (2009), Mari Belajar Kimia 2: Untuk SMA IPA Buku Sekolah Elektronik, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Pratama, Y.A., (2010), Efektifitas Pembelajaran Multimedia Komputer Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pengajaran Sifat Koligatif Larutan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sadiman, A., (1990), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Rajawali, Jakarta.
42
Sanjaya, W., (2008), Pembelajaran dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi, Kencana Prenada, Jakarta.
Siregar, M.S., (2010), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Perubahan Materi Kelas VII SMP Teuku Umar Medan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, (2010), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek, Nusamedia, Bandung.
Sudjana, (2005), Penelitian Hasil Proses Mengajar, PT Rosdakarya, Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta.
Wena, M., (2008), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, Bumi Aksara, Malang.