• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER RASA INGIN TAHU SERTA KARAKTER MENGHARGAI PRESTASI SISWA PADA MATERI ASAM BASA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER RASA INGIN TAHU SERTA KARAKTER MENGHARGAI PRESTASI SISWA PADA MATERI ASAM BASA."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR DAN KARAKTER RASA INGIN TAHU SERTA

KARAKTER MENGHARGAI PRESTASI SISWA

PADA MATERI ASAM BASA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :

YUSRAINI NASUTION

NIM: 8116142022

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ii

ABSTRAK

YUSRAINI NASUTION. NIM 8116142022. Penerapan Model Pembelajaran

Project Based Learning (PBL) Dengan Media Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia dan Karakter Rasa Ingin Tahu serta Karakter Menghargai Prestasi Siswa Pada Materi Asam Basa. Tesis. Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar kimia, karakter rasa ingin tahu, dan karakter menghargai prestasi siswa pada materi asam basa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA di Kota Padangsidimpuan. Populasi penelitian adalah seluruh SMA Negeri di Kota Padangsidimpuan. Sampel dalam penelitian ini diambil secara sampling purposif. Instrumen penelitian berupa soal pilihan berganda dan instrument test berupa angket untuk mengetahui karakter rasa ingin tahu dan menghargai prestasi siswa. Teknik analisis data menggunakan one way Anava dan uji korelasi dengan

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberi rahmat, kesehatan dan hidayah kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Tesis berjudul penerapan model pembelajaran Project Based Learning

(PBL) dengan Media Berbasis Komputer untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan

Karakter Rasa Ingin Tahu serta Menghargai Prestasi Siswa pada Materi Asam

Basa. Disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Kimia di Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih Kepada : Ibu

Dr. Iis Siti Jahro, M.Si (Pembimbing I) dan Bapak Prof.Dr. Ramlan Silaban, M.Si,

(Pembimbing II) sekaligus sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Kimia yang

telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran pada penulis sejak awal

penyusunan proposal sampai dengan selesainya penulisan tesis ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr.

Zainuddin M, M.Si, Bapak Dr. Mahmud, M.Sc dan Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti,

M.Si, selaku nara sumber yang telah banyak memberikan masukan yang begitu

berarti terhadap tesis ini dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf

pegawai Prodi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana UNIMED yang sudah

banyak membantu penulis.

Teristimewa kepada suamiku Hendra Saputra Batubara atas dukungan

dan kesediaannya mendampingiku selama perkuliahan. Putraku Abdul Rahman

kehadiranmu membuat semangat yang luar biasa dalam perkuliahan S2 ini sampai

selesai. Terutama Ibundaku Halimatussakdiah yang terus menerus memberikan

doa dan memberikan yang terbaik untukku, serta Kakanda Erlinawati, Hery Iriani

,Abanganda Irwansyah S.P adindaku Denni Zulfikar dan Ahmad Parlindungan

yang telah memberikan doa, dorongan moril dan materil kepada penulis selama

(6)

iii

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini,

namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata

bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya tesis ini. Kiranya tesis ini

bermanfaat bagi para guru kimia dan dalam menambah khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2013

Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi Masalah 6

1.3 Pembatasan Masalah 6

1.4 Rumusan Masalah 7

1.5 Tujuan Penelitian 8

1.6 Manfaat Pengembangan 10

1.7 Defenisi Operasional 10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proses Pembelajaran 11

2.2 Media 12

2.2.1 Fungsi dan Nilai Media 14

2.2.2 Media Pembelajaran Berbasis Komputer 15

2.3 Defenisi belajar dan hasil belajar 17

2.4 Pembentukan Karakter dalam Pembelajaran 19

2.4.1 Karakter Rasa Ingin Tahu 20

2.4.2 Karakter Menghargai Prestasi 21

2.5 Project Based Learning (PBL) 22

2.6 Pokok Bahasan Asam Basa dalam KTSP SMA 30

2.7 Hipotesis 30

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 33

(8)

v

3.3 Metode dan Rancangan Penelitian 34

3.4 Variabel Peelitian 35

3.5 Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian 35

3.6 Teknik Pegumpula Data 37

3.6.1 Instrumen Penelitian 38

3.7 Uji Coba Instrumen Peelitian 40

3.7.1 Validitas Tes 40

3.7.2 Tingkat Kesukaran Soal 40

3.7.3 Daya Beda Butir Tes Hasil Belajar 41

3.7.4 Reliabilitas Tes 41

3.8 Teknik Analisis Data 42

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data 46

4.1.1 Analisis Data Instrumen 46

4.1.1.1 Validitas Instrumen Tes 46

4.1.1.2 Reliabilitas Instrumen Tes 47

4.1.1.3 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 47

4.1.1.4 Daya Pembeda Instrumen Tes 47

4.1.2 Deskripsi Gain dan Hasil Belajar Siswa 48

4.1.3 Gain Hasil Belajar 48

4.2 Uji Prasyarat Perlakuan Penelitian 50

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Perubahahan Arah Paradigma Pendidikan 1

Tabel 2.1 Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter 20

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 34

Tabel 3.2 Kisi-kisi untuk mengukur karakter 38

Tabel 4.1 Deskripsi Hasil Belajar Siswa 48

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Pretes 51

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Posttes 52

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 53

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data Posttes 54

Tabel 4.6 Data Statistik ANOVA Hasil Uji Oneway ANOVA Hasil 55

Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Model pembelajaran

project based learning dengan menggunakan media

komputer, pembelajaran project based learning

tanpa menggunakan media dan pembelajaran langsung

(10)

vii

menggunakan media komputer, pembelajaran project based

learning tanpa menggunakan media dan pembelajaran

langsung (direct intruction).

Tabel 4.10 Hasil Uji Karakter dengan Hasil Belajar Siswa yang 59

diajar dengan model pembelajaran project based learning

dengan menggunakan komputer

Tabel 4.11 Hasil Uji Karakter dengan Hasil Belajar Siswa yang diajar 60

dengan model pembelajaran project based learning

tanpa media komputer.

Tabel 4.12 Hasil Uji Karakter dengan Hasil Belajar Siswa yang diajar 61

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1Perbandingan Kelas Konvensional dan PBL 27

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 37

Gambar 4.1Distribusi Gain Hasil Belajar Siswa yang Diajar 49

Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning

dengan Media Komputer

Gambar 4.2Distribusi Gain Hasil Belajar Siswa yang Diajar 49

Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning

Gambar 4.3Distribusi Gain Hasil Belajar Siswa yang Diajar 50

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 73

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 76

Lampiran 3 Materi Larutan Asam Basa 103

Lampiran 4 Kisi-Kisi Soal 112

Lampiran 5 Soal Istrumen Tes 113

Lampiran 6 Kunci Jawaban 119

Lampiran 7 Angket Karakter Rasa Ingin Tahu 120

Lampiran 8 Angket Karakter Menghargai Prestasi 122

Lampiran 9 Uji Validitas Instrumen Penelitian Tes 124

Lampiran 10 Analisis Tingkat Kesukaran Tes 125

Lampiran 11 Analisis Daya Beda Tes 126

Lampiran 12 Uji Reliabititas 127

Lampiran 13 Data Hasil Belajar Siswa 129

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa

dampak secara global, seperti persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, salah

satu diantaranya bidang pendidikan. Program pendidikan yang bersifat

konvensional sukar dipertahankan seutuhnya, karena tersedianya media dan

informasi baru yang makin banyak dan bervariasi, Salah satu media yang

perkembangannya semakin pesat adalah penggunaan Teknologi Informasi dan

Teknologi Informasi Komunikasi (TIK). Penggunaan Teknologi Informasi

sebagai sarana pendidikan dimungkinkan karena banyak potensi yang dapat

dimanfaatkan dari Teknologi Informasi tersebut. Perkembangan Teknologi

Informasi yang sangat pesat membawa paradigma baru dalam pendidikan

sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini :

Tabel 1.1 Perubahan arah paradigma pendidikan sebagai dampak perkembangan

teknologi informasi

Dari Menjadi

1. Pembalajaran tradisional Pembelajaran modern

2. Berpusat pada guru Berpusat pada siswa

3. Penggunaan satu jenis media Menggunakan banyak media

4. Pekerjaan mandiri Pekerjaan kolaborasi

5. Penyampaian informasi Pertukaran informasi

6. Pengetahuan diperoleh hanya Pengetahuan dapat diperoleh

berdasarkan fakta berdasarkan berpikir kritis

dan pengambilan keputusan

Perubahan arah paradigma tersebut menghasilkan produk Teknologi

Informasi yang lebih canggih yang kalau dimanfaatkan seoptimal mungkin, dapat

membawa nuansa dan perspektif baru dalam dunia pendidikan yang pada

gilirannya akan dapat mengakselerasi peningkatan mutu pendidikan (Sadiman,

(14)

2

Media adalah salah satu komponen penting di dalam proses pembelajaran

di sekolah. Media pembelajaran yang lebih maju dan variatif dapat dibuat dengan

memanfaatkan kemajuan teknologi komputer. Powerpoint adalah salah satu

program (software) yang menawarkan kemudahan media presentasi pembelajaran

audio-visual berbasis komputer. Guru perlu mengetahui dan memahami

pemanfaatan powerpoint dengan maksimal melalui belajar dan latihan untuk

membuat media presentasi pembelajaran yang menarik. Microsoft Powerpoint

merupakan perangkat lunak yang mudah dan sering digunakan untuk membuat

media pembelajaran. Di dalam powerpoint terdapat menu-menu yang

memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengembangkan media

pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif dan lebih menyenangkan.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud) serta Kementerian Agama (Kemenag) telah melakukan berbagai

usaha untuk meningkatkan mutu dan hasil pendidikan nasional. Usaha

pemerintah dalam meningkatkan mutu dan hasil pendidikan nasional antara lain

peningkatan kualitas guru melalui program profesi guru (PPG),

merekonstruksi kurikulum sehingga muncul Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK) selanjutnya lahirlah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Bersadarkan KTSP, tujuan pembelajaran kimia mencakup : (1) Membentuk sikap

positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta

mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, (2) Memupuk sikap ilmiah

yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang

lain, (3) Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui

percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian hipotesis

dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan,

pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan

dan tertulis, (5) Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat

bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta

menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi

(15)

serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah

dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi (Puskur, 2011).

Tujuan di atas juga sesuai dengan fungsi pendidikan nasional

sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 UU Sisdiknas Tahun 2003. Dalam UU

tersebut disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Muslich,

2002).

Tanggung jawab sekolah dalam memasuki era globalisasi yaitu harus

menyiapkan siswa untuk menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat

dalam masyarakat. Hal ini menyebabkan sekolah dituntut untuk mampu

menghasilkan SDM unggul yang mampu bersaing dalam kompetisi global.

Peningkatan kualitas dan kemampuan siswa dapat dilakukan salah satunya dengan

memanfaatkan komputer sebagai lahan untuk mengakses ilmu pengetahuan

seluas-luasnya. Sebagian besar guru-guru di SMA menghadapi kenyataan bahwa

kebanyakan siswa menganggap pelajaran kimia sebagai mata pelajaran yang sulit,

sehingga siswa merasa kurang mampu untuk mempelajarinya ( Situmorang,

2001:20). Salah satu sumber kesulitan tersebut disebabkan diantaranya karena

materi kimia memiliki konsep-konsep yang masih sulit dibayangkan oleh daya

imajinasi siswa (abstrak).

Dewasa ini banyak pihak yang menuntut peningkatan kualitas sesuai

tujuan yang tercantum dalam pasal 3 UU Sisdiknas Tahun 2003 yakni pendidikan

disekolah menghasilkan siswa yang cerdas dan juga siswa yang berkarakter.

Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang, yakni

meningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat, seperti perkelahian massal

(16)

4

sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkan dapat meningkatkan

peranannya dalam pembentukan kepribadian peserta didik melalui peningkatan

kualitas pendidikan karakter( Sahlan , 2012).

Salah satu karakter yang dapat ditanamkan pada peserta didik adalah

karakter rasa ingin tahu dan menghargai prestasi. Karakter rasa ingin tahu dan

menghargai prestasi adalah karakter dari delapan belas karakter yang harus

ditanamkan di tingkat satuan pendidikan sekolah atau madrasah. Kedua karakter

ini dianggap penting bagi proses pembelajaran di Indonesia. Melalui pendidikan

karakter, siswa akan dilatih untuk lebih menghargai dan menerapkan nilai-nilai

yang ada sehingga dalam kehidupannya menjadi insan yang berbudi pekerti,

berakhlak dan selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melalui pendidikan

karakter pula, siswa akan dilatih mengembangkan kemampuan berpikir logis,

yaitu mampu memecahkan masalah sehingga kelak menjadi insan yang tangguh,

kreatif dan bermanfaat bagi alam semesta.

Pada penelitian Syahputra (2009), mengenai “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keberhasilan Belajar Pada Mata Pelajaran Kimia Melalui

Project Based Learning Menggunakan Media Internet Di SMP” yang menyatakan

Hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan project based learning

menggunakan media internet lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan

hasil belajar kimia siswa tanpa menggunakan media internet.

Dalam membangun perubahan hasil belajar ke arah yang lebih baik

sehingga siswa mampu menguasai pokok bahasan kimia yang sudah diajarkan

dibutuhkan media pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang

diajarkan. Pada penelitian Fuadaturrahmah (2011), mengenai ” Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan Media Berbasis Komputer (CD Movie dan

Flash) terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Pokok

Bahasan Koloid”, menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran inkuiri dengan

(17)

yang diajar dengan pembelajaran konvensional dengan penggunaan media

berbasis komputer.

Dengan demikian maka sangatlah perlu dibina dan dikembangkan

kemampuan professional guru untuk mengelola program pembelajaran yakni

mampu menggunakan strategi pembelajaran bervariasi, penggunaan satu model

pembelajaran yang tidak bervariasi akan membuat siswa bosan sehingga siswa

kurang termotivasi untuk belajar dan pada akhirnya menyebabkan hasil belajar

siswa menjadi rendah.

Model Pembelajaran Project Based Learning dapat dijadikan salah satu

alternatif dalam memperbaiki proses pembelajaran. Dengan model pembelajaran

Project Based Learning menjadikan belajar bukan merupakan paksaan melainkan

menjadikan pembelajaran disekolah akan lebih memiliki manfaat. Pembelajaran

ini dipilih karena dari hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi

memiliki berbagai pengaruh positif terhadap perkembangan pengetahuan peserta

didik. Dimana pada pembelajaran ini menuntut peserta didik untuk bekerjasama

dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik atas apa yang

dipelajari dengan cara yang menyenangkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan suatu penelitian mengenai

(18)

6

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Pendidikan belum berjalan seimbang dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat.

2. Kurangnya penggunan media dan strategi dalam pembelajaran kimia.

3. Pembelajaran umumnya berlangsung secara konvensional.

4. Adanya tuntutan penanaman nila-nilai karakter bangsa dalam pendidikan.

5. Siswa masih menganggap pelajaran kimia merupakan mata pelajaran

yang sulit, tidak menarik dan membosankan

1.3 Pembatasan Masalah

Ditinjau dari berbagai masalah yang muncul, maka masalah yang diteliti

berkaitan dengan penggunaan media berbasis komputer dalam pembelajaran

kimia terhadap rasa ingin tahu, menghargai prestasi dan hasil belajar kimia pada

pembelajaran berbasis project based learning pada materi asam basa. Jika proses

ini diteliti secara menyeluruh maka ruang lingkupnya terlalu luas. Oleh karena itu,

penelitian ini dibatasi pada :

1. Pembelajaran dilakukan dengan pendekatan project based learning

menggunakan media berbasis komputer.

2. Penelitian dilakukan pada siswa kelas IX IA pada semester genap dengan

pokok bahasan asam basa. T.A. 2012-2013.

3. Karakter yang dianalisis : rasa ingin tahu dan menghargai prestasi.

(19)

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang

diajar dengan model pembelajaran project based learning dengan

menggunakan media komputer dan pembelajaran project based learning

tanpa media komputer serta pembelajaran langsung (direct instruction)?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang

diajar dengan model pembelajaran project based learning dengan

menggunakan media komputer dan pembelajaran project based learning

tanpa media komputer?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang

diajar dengan model pembelajaran project based learning dengan

menggunakan media komputer dan pembelajaran langsung (direct

instruction)?

4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang

diajar dengan model pembelajaran project based learning tanpa media

komputer serta pembelajaran langsung (direct instruction)?

5. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara karakter rasa ingin tahu

siswa yang diajar dengan model pembelajaran project based learning

dengan menggunakan media komputer dan pembelajaran project based

learning tanpa media komputer serta pembelajaran langsung (direct

instruction)?

6. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara karakter menghargai

prestasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran project based

learning dengan menggunakan media komputer dan pembelajaran project

based learning tanpa media komputer serta pembelajaran langsung (direct

instruction)?

7. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter rasa ingin tahu

dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran project

(20)

8

8. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter rasa ingin tahu

dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran project

based learning tanpa media computer?

9. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter rasa ingin tahu

dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

langsung ( direct instruction)?

10.Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter menghargai

prestasi dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

project based learning dengan menggunakan media komputer?

11.Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter menghargai

prestasi dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

project based learning tanpa media komputer?

12.Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter menghargai

prestasi dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

langsung ( direct instruction)?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Ada atau tidak perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang

diajar dengan model pembelajaran project based learning dengan

menggunakan media komputer dan pembelajaran project based learning

tanpa media komputer serta pembelajaran langsung (direct instruction).

2. Ada atau tidak perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang

diajar dengan model pembelajaran project based learning dengan

menggunakan media komputer dan pembelajaran project based learning

tanpa media computer.

3. Ada atau tidak perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang

diajar dengan model pembelajaran project based learning dengan

menggunakan media komputer dan pembelajaran langsung (direct

(21)

4. Ada atau tidak perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang

diajar dengan model pembelajaran project based learning tanpa media

komputer serta pembelajaran langsung (direct instruction).

5. Ada atau tidak perbedaan yang signifikan antara karakter rasa ingin tahu

siswa yang diajar dengan model pembelajaran project based learning

dengan menggunakan media komputer dan pembelajaran project based

learning tanpa media komputer serta pembelajaran langsung (direct

instruction).

6. Ada atau tidak perbedaan yang signifikan antara karakter menghargai

prestasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran project based

learning dengan menggunakan media komputer dan pembelajaran project

based learning tanpa media komputer serta pembelajaran langsung (direct

instruction).

7. Ada atau tidak hubungan yang signifikan antara karakter rasa ingin tahu

dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran project

based learning dengan menggunakan media computer.

8. Ada atau tidak hubungan yang signifikan antara karakter rasa ingin tahu

dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran project

based learning tanpa media computer.

9. Ada atau tidak hubungan yang signifikan antara karakter rasa ingin tahu

dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

langsung ( direct instruction).

10.Ada atau tidak hubungan yang signifikan antara karakter menghargai

prestasi dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

project based learning dengan menggunakan media computer.

11.Ada atau tidak hubungan yang signifikan antara karakter menghargai

prestasi dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

project based learning tanpa media computer.

12.Ada atau tidak hubungan yang signifikan antara karakter menghargai

prestasi dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

(22)

10

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun secara praktis.Tujuan hasil penelitian secara teoritis, diharapkan

dapat menambah khasanah pengetahuan dan ilmu khususnya teori-teori yang

berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran berbasis project based

learning dan penggunaan media komputer terhadap hasil belajar dan karakter

siswa. Selain itu dapat dijadikan bahan masukan bagi para guru kimia dalam

melakukan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien guna meningkatkan

prestasi belajar siswa.

Manfaat penelitian secara praktis diharapkan dapat memperluas wawasan

penggunaan model pembelajaran project based learning dan penggunaaan media

komputer terhadap hasil belajar dan karakter siswa serta dapat menerapkannya

pada berbagai disiplin ilmu sesuai dengan materi pelajaran. Selain itu sebagai

bahan masukan bagi sekolah dan lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan

dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa khususnya mata

pelajaran kimia

1.7. Defenisi Operasional

1. Project Based Learning (PBL) merupakan metoda belajar yang

menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam

beraktifitas secara nyata.

2. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan nilai-nilai

tertentu pada anak didik (siswa), seperti nilai-nilai yang berguna bagi

pengembangan dirinya. Nilai-nilai tersebut antara lain adalah nilai

kejujuran, kerja sama, percaya diri, toleransi serta tanggung jawab. Dalam

penelitian ini, karakter yang diamati yaitu kerja sama dan toleransi.

3. Hasil belajar menurut sudjana (1999) adalah kemampuan yang dimiliki

siswa setalah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar

(23)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada

Bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar

dengan model pembelajaran project based learning dengan menggunakan

media komputer,pembelajaran project based learning tanpa menggunakan

media komputer dan pembelajaran langsung (direct intruction) pada materi

asam basa.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar

dengan model pembelajaran project based learning dengan media komputer

dan model pembelajaran project based learning tanpa media komputer pada

materi asam basa.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar

dengan model pembelajaran project based learning dengan media komputer

dengan pembelajaran langsung (direct instruction) pada materi asam basa.

4. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar

dengan model pembelajaran project based learning tanpa media komputer

dengan pembelajaran langsung (direct instruction) pada materi asam basa.

5. Terdapat perbedaan karakter rasa ingin tahu siswa yang diajar dengan model

pembelajaran project based learning dengan media komputer dan model

pembelajaran project based learning tanpa media komputer dengan

pembelajaran langsung (direct instruction) pada materi asam basa.

6. Terdapat perbedaan karakter menghargai prestasi siswa yang diajar dengan

model pembelajaran project based learning dengan media komputer dan

model pembelajaran project based learning tanpa media komputer dengan

pembelajaran langsung (direct instruction) pada materi asam basa.

7. Terdapat hubungan yang signifikan antara karakter rasa ingin tahu dengan

hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran project based

(24)

67

8. Terdapat hubungan yang signifikan antara karakter rasa ingin tahu dengan

hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran project based

learning tanpa media komputer.

9. Terdapat hubungan yang signifikan antara karakter rasa ingin tahu dengan

hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung (direct

instruction).

10. Terdapat hubungan yang signifikan antara karakter menghargai prestasi

dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran project

based learning dengan menggunakan media komputer.

11. Terdapat hubungan yang signifikan antara karakter menghargai prestasi

dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran project

based learning tanpa media komputer.

12. Terdapat hubungan yang signifikan antara karakter menghargai prestasi

dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung

(direct instruction).

5.2. IMPLIKASI

Hasil pengujian hipotesis memberikan kesimpulan bahwa model

pembelajarn project based learning dengan media komputer memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa dibanding dengan

model pembelajarn project based learning tanpa media komputer. Hal ini terlihat

dari rata-rata hasil belajar serta gain dari masing-masing.

Dalam model pembelajaran project based learning dengan media

komputer siswa mendapat kesempatan lebih untuk memperoleh informasi,

penjelasan dan solusi yang mereka butuhkan untuk memecahkan

permasalahan-permasalahan dan proyek yang mereka hadapi dalam pembelajaran. Sedangkan

pada model pembelajaran project based learning tanpa media komputer, siswa

cenderung memerlukan bimbingan guru dalam menyelesaikan proyek karena

sumber informasi yang dimiliki siswa hanyalah guru dan buku pelajaran.

Dalam penelitian ini terlihat bahwa karakter rasa ingin tahu dan

(25)

dengan media komputer jauh lebih baik dibanding siswa yang diajar model

pembelajaran project based learning tanpa media komputer jika dilihat dari

akumulatif angket karakter masing-masing. Model pembelajaran project based

learning dengan media komputer ini melatih siswa untuk belajar sekaligus beker

jasama dengan teman lain dalam menyelesaikan proyek atau tugasnya. Selain itu,

karakter rasa ingin tahu siswa juga berhubungan dengan peningkatan hasil belajar

siswa. Siswa yang menggunakan media komputer cenderung lebih ingin tahu

dengan segala informasi yang diterimanya dalam membantu menyelesaikan

proyek atau tugas yang diberikan oleh guru.

Proses dan hasil belajar para siswa yang diajar dengan model

pembelajaran project base learning menggunakan media komputer dengan tanpa

menggunakan media komputer menunjukkan perbedaan yang signifikan. Oleh

karena itu penggunaan media pengajaran (khususnya media komputer) sangat

dianjurkan untuk meningkatkan hasil belajar dan mempertinggi kualitas

pengajaran. Penggunaan media komputer ini sangat tepat dalam meningkatkan

hasil belajar dan pemahaman selama berlangsungnya proses pembelajaran.

Karakter rasa ingin tahu dan menghargai prestasi juga turut terbentuk dalam

(26)

69

5.3 SARAN

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dikemukakan di atas,

maka sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan, maka peneliti memberikan

saran sebagai berikut.

1. Melihat penggunaan media komputer dapat meningkatkan hasil belajar

siswa, hendaknya guru kimia berusaha untuk membelajarkan siswa dengan

memanfaatkan media komputer tersebut.

2. Dalam pembelajaran kimia, hendaknya guru tidak hanya sekedar

mentransfer konsep-konsep kimia, melainkan memberi pemahaman lebih

bagaimana konsep tersebut terjadi, dipahami, dikuasai dan diaplikasikan.

3. Dalam proses pembelajaran, hendaknya guru menyertakan pembentukan

nilai-nilai karakter siswa, tidak hanya menekankan pada hasil

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit PT. Bumi Akasara, Edisi Revisi, Jakarta.

Arifin, Z.,(2001), Evaluasi Pendidikan, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Cetakan ketiga , Bandung.

Barrows, H. S., dan Tamblyn, R. M., (1980), Problem Based Learning : an approach to medical education, New York: Springer Publishing Company, Inc.\

Chu. S. K. W., (2011), Using Collaborative Teaching anf Inquiry Project-Based Learning to Help Primary School Students Develop Information Literacy and Information Skills, Journal Library and Information Science Research, Italie.

Conpolat, N. (2003). Student’s Understanding Of Chemistry Consept. Journal of Chemical Education. Vol:80.

Dahar. R. W. (1988). Teori-Teori Belajar. Jakarta. Erlangga.

Depdiknas. (2007). Kurikulum Mata Pelajaran Kimia. Jakarta : Depdiknas.

Depdiknas. (2007). Pedoman Pembuatan Silabus . Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang.

Djamarah, S. B., dan Zain. A., (2001). Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka Cipta, Edisi revisi, Cetakan III, Jakarta.

Douglas, B. H. (1994). Principles of Language Learning and Teaching, Prentice New Jersey : Hall Regents.

Fianora, E. (2009). Efektifitas Media komputer dan Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pengajaran Elektrolisa. Tesis. Medan: PPs Universitas Negeri Medan.

(28)

71

Gagne dan Briggs. (1975). The Conditioning of Learning. New York : Rinehart and Winston.

Hamalik, O. (1986). Media Pendidikan, Cetakan K-7. Bandung : PT Citra Aditya Bakti.

Harjanto.(1997). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Heinich, R. (2002). Instructional Media and the New Technologies of Instruction (3rd ed). New York : Mcmillan Publishing Company.

Jonassen, D. (1996). Computer as a Mindtools for Schools. New Jersey : Prentice Hall.

Kelly, O., C., and Finlayson, O.E., (2007), Providing Solutions Through Problem-based Learning for The Undergraduate 1st year Chemistry Laboratory, Chemistry Education Research ad Practice Journal, 8 (3):347-361

Killey, M., (2005), Problem-based Learning, Centre for Learning and Professional Development, University of Adelaide, Australia.

Lee, K. W. (2000). English Teachers’ Barriers to the Use of Computer-assisted Language Learning. The Internet TESL Journal, Vol. VI, No. 12, December 2000.

Muslich, M., (2002), Pendidikan Karakter, Penerbit PT. Bumi Aksara, Cetakan Pertama, Jakarta

Pendley. (1994). Masalah Pengajaran Kimia. Journal/42. Depdiknas

Puskur Kementrian Pendidikan Nasional. (2011). Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter Berdasarkan Pengalaman di Satuan Pendidikan Rintisan., Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional

Ram, P., (1999), Problem Based Learning in Undergraduate Education, Journal of Chemical Education, 76 (8) : 122-126

Rivai, V. (2006). Upaya-Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kepemimpinan Peserta Diklat Spama Survey di Diklat Departemen Kesehatan.

Journal/40/. depdiknas

Roestyah, N. K. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

(29)

Saragih, R., (2012), Efektivitas Pembelajaran Inquiry da Problem Based Learning Dengan Media Berbasis Komputer Dan Praktikum Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kelaruta Dan Hasil Kali Kelarutan, Tesis, PPs Unimed, Medan.

Sahlan, A., dan Prastyo, A., (2012), Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta

Saliman, A. M. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja. Grafindo Persada.

Sinurat, O. (2008). Pengaruh Penggunaan Program Media Komputer Dalam Pembelajaran Inquiri Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Terhadap Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA di Kabupaten Samosir. Tesis. Medan: PPs Universitas Negeri Medan.

Situmorang, M., (2001). Efektivitas Inovasi Pembelajaran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahaiswa Dalam Perkuliahan Kimia Analitik-II, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan 13(1) :1-13

Situmorang, M., P, Jamalum., T, Menanti., (2006). Efektivitas Media Diagram Pada Pengajaran Kimia di Sekolah Menengah Umum, Jurnal Bidang Pendidikan 8(1):20-27

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Sudjana. (1996). Metode Statistik. Bandung ; Tarsito.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sungur, S., Tekkaya, C., and Geban, O., (2006), Improving Achievement Through Problem-based Learning, Journal of Biological Education (JBE), 40 (4) : 155-160.

Susilana, R, dan Riyana, C., (2007), Media Pembelajaran, Penerbit CV. Wacana Prima, Bandung.

Sutresna, N. (2007). Kimia Untuk Kelas XI SMA. Jakarta: Erlangga.

Syahputra, (2009), Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keberhasilan Belajar

Pada Mata Pelajaran Kimia Melalui Project Based Learning

Menggunakan Media Internet di SMP, Tesis, PPs Unimed, Medan

Trihendradi, C. (2009). 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik.

Gambar

Tabel 4.10   Hasil Uji Karakter dengan Hasil Belajar Siswa yang                        59
Gambar 2.1Perbandingan Kelas Konvensional dan PBL
Tabel 1.1 Perubahan arah paradigma pendidikan sebagai dampak perkembangan

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri sosial dalam rangka mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa dapat dikatakan

Penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh antara pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) berbasis karakter rasa ingin tahu, toleransi dan

Kementrian Pendidikan Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (dalam Sulistyowati 2012:32) mendefinisikan rasa ingin tahu

Dari Grafik 5 menunjukkan bahwa pembelajaran matematika model IDEAL Problem Solving dengan teori pemrosesan informasi untuk pembentukan karakter rasa ingin tahu lebih tepat

Adapun untuk nilai korelasi dari karakter rasa ingin tahu kelas kontrol pertemuan pertama dan kedua sebesar 0,655 (semakin mendekati 1) maka hubungannya semakin

MENUMBUHKAN KARAKTER RASA INGIN TAHU SISWA MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE QUIZ TEAM DALAM.

Metode pencarian informasi atau information search merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa, siswa akan mencari tahu

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara rasa ingin tahu dengan keinginan untuk mengaktualisasikan diri pada remaja dalam ruang lingkup