PERUBAHAN PERAN BURUH PEREMPUAN DALAM BIDANG EKONOMI DI PTP. NUSANTARA III PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
KOTA TEBING TINGGI (1983-2013)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
HARI HIKMAH SIREGAR NIM.309321013
Program Studi Pendidikan Sejarah
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Skripsi oleh Hari Hikmah Siregar, NIM. 309321013 Telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada
Tanggal, 26 Agustus 2013
TIM PENGUJI
1. Dra. Lukitaningsih, M.Hum Pembimbing
2. Dra. Hafnita SD. Lubis, M.Si Penguji
3. Dra.Flores Tanjung, M.A Penguji
4. Tappil Rambe, M.Si Penguji
Disetujui dan disahkan pada Tanggal 26 Agustus 2013 PANITIA UJIAN
Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ketua Jurusan Sejarah
Dr. H. Restu. MSi Dra. Lukitaningsih, M.Hum
i ABSTRAK
Hari Hikmah Siregar. NIM 309321013. Perubahan Peran Buruh Perempuan Dalam Bidang Ekonomi di PTP. Nusantara III Perkebunan Kelapa Sawit Kota Tebing Tinggi (1983-2013). Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2013.
Penelitian ini bertujuan 1. Untuk mengetahui Perkembangan perkebunan kelapa sawit di PTP. Nusantara III. 2.Untuk mengetahui Keadaan buruh perempuan di perkebunan kelapa sawit PTP. Nusantara III. 3. Untuk mengetahui, bagaimana perubahan peran buruh perempuan yang berdampak pada ekonomi buruh di PTP. Nusantara III Perkebunan Kelapa Sawit Kota Tebing Tinggi. Penelitian yang dilakukan mengarah kepada penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara penelitian kepustakaan berupa buku-buku dan sumber yang mendukung. Semua data yang diperoleh, yang berkaitan dengan perubahan peran buruh perempuan dalam bidang ekonomi di PTP. Nusantara III Perkebunan Kelapa Sawit di kota tebing tinggi dianalisis dengan menggunakan analisis teoritis.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa 1. Pada awalnya PTPN III bernama PTP V, dimana PTP V tersebut adalah perusahaan perkebunan milik swasta Belanda dengan nama NV RCMA (Rubber Culture Mats Chaappij
Amsterdam). Pada tahun 1968 perkebunan ini berubah menjadi perkebunan kelapa
ii KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. dimana
atas berkat, rahmat dan karunia-Nya hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan judul ; “Perubahan Peran Buruh Perempuan Dalam Bidang Ekonomi di PTP. Nusantara III Perkebunan Kelapa Sawit Kota Tebing Tinggi (1983-2013)”.
Shalawat berangkaikan salam dihadiahkan kepada junjungan besar Muhammad
SAW, yang mana syafa’atnya diharapkan di yaumil mahsyar kelak.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh
dari sempurna baik isi, tekhnik penulisan, maupun nilai ilmiahnya, mengingat
keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman. Oleh sebab itu, dengan
segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran dan kritikan. Maka dalam
kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih serta pengharapan yang
sebesar-besarnya kepada :
Ayahanda terhebat Alm. Nikmad Siregar dan Ibunda Tercinta Nani
Haryati yang telah mengajarkan dan menerapkan makna kehidupan dan
arti penting kekeluargaan kepada ananda serta telah berusaha memberikan
bantuan baik berupa moril maupun materil sehingga ananda dapat
menyelesaikan studi ini dengan baik.
Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Terima
kasih sebesar-besarnya karena kesabaran Ibu dalam membimbing dan
mengarahkan peneliti sehingga terselesaikannya skripsi ini serta
pengetahuan dan pengalaman dalam dunia kependidikan.
Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas
Negeri Medan beserta stafnya.
Bapak Drs. H. Restu, M.S, Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta stafnya. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
dan dosen pembimbing akademik serta penguji yang telah banyak
iii Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku Sekretaris jurusan
Pendidikan Sejarah sekaligus pembimbing akademik peneliti selama studi.
Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A yang telah banyak memberikan masukan
dan arahan selama masa studi.
Bapak Tapil Rambe, M.Si yang telah banyak memberikan masukan dan
arahan selama masa studi.
Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah memberikan ilmu
dan pengalaman kepada peneliti selama masa studi.
Keluarga peneliti Bapak/Ibu : Rahmad Siregar, S.Ag, Iwan, Adelina
Siregar, S.Ag,S.Pd.I, Nurhalimah Siregar, S.Pd, Roslina Siregar,
Nurhamidah Siregar, Irma Novalinda Simbolon, Rosnila Pane, dan seluruh
keluarga yang belum disebutkan namanya.
Sepupu-sepupu peneliti : Siti Rahmadana Siregar, Rofiqoh Hasanah,
tingkah dan canda kalian selalu kurindukan.
Sahabat peneliti: Mulyani Sabatini, S.Pd, Riska Dewi Pohan, S.Pd, Ayu
Rahmayani, S.Pd, Tya Anugrah Ginting, Novita Pasaribu, S.Pd, Rita
Musrifah, Refnida Sari Eka Putri, Dini, S.Pd, Sri Wulansari, Nur Hikmah
Siregar, S.Pd, Arif Azhari Sitorus, Dwiyant Herlambang, Mafriza Taher,
Alfian Syahputra, Ari Syahbri, Imam Mahdi Pane, S.Pd, Yudhis
Febriansyah, Terima kasih buat waktu dan pengalaman yang diberikan.
Tidak akan pernah kulupakan kebersamaan ini.
Untuk orang yang spesial buat peneliti, Ibunda tercinta Nani Haryati dan
Adikku Tersayang Shara Mustika Siregar. Terima kasih untuk senyum
terindah, motivasi dan dukungan moril kepada peneliti.
Buat Keluarga Besar PPLT SMA/SMK Swasta Meranti Kisaran dan teman
– teman semua yang tidak bisa disebutkan namanya. Terima kasih buat kebersamaan selama ini, tawa dan canda kalian tidak akan pernah ku
lupakan.
Bapak/Ibu Narasumber dan informan yang telah meluangkan waktunya
iv Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dan jika ada pihak yang terlewatkan mendapatkan ucapan
terimakasih, peneliti meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan. Semoga skripsi
ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan masukan bagi yang
membutuhkannya.
Medan, 09 Agustus 2013
Penulis
v A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 21
1. Letak Geografis dan Luas Wilayah ... 21
2. Demografi Kota Tebing Tinggi ... 23
B. Perkembangan PTP Nusantara III perkebunan kelapa sawit ... 24
vi 2. Ruang Lingkup, Tenaga Kerja dan Jam Kerja di PTP Nusantara III
perkebunan kelapa sawit ... 29
3. Pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab ... 33
4. Sistem pengupahan dan fasilitas lainnya di PTP. Nusantara III
perkebunan kelapa sawit ... 39
C. Keadaan Buruh Perempuan di PTP. Nusantara III perkebunan kelapa sawit
Kota Tebing Tinggi ... 40
1. Sejarah buruh di Sumatera Utara ... 41
2. Buruh perempuan di PTP Nusantara III perkebunan kelapa sawit ... 42
D. Perubahan peran buruh perempuan di PTP Nusantara III perkebunan
kelapa sawit ... 49
1. Paradigma perubahan peran perempuan ... 49
2. peran buruh perempuan dalam meningkatkan ekonomi keluarga ... 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 56
B. Saran ... 57
Daftar Pustaka ... 60
Lampiran 1 : Daftar Wawancara
Lampiran 2 : Daftar Informan
Lampiran 3 : Foto bersama Informan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada abad ke-18 muncul revolusi industri di Eropa, kemudian diciptakan
mesin-mesin yang digerakkan dengan tenaga uap. Orang-orang tidak dapat
membantah dan menyangkal bahwa revolusi industri membawa dampak yang
besar dan cepat dalam kehidupan masyarakat umumnya dan pada wanita
khususnya. Dahulu para perempuan mengerjakan sesuatu secara manual dengan
menggunakan tenaga sendiri, terutama dalam urusan rumah tangga. Setelah
terjadinya revolusi industri hal tersebut berubah dengan cepat sehingga telah
membebaskan mereka dari fungsi-fungsi sebelumnya, mereka lebih sering
membeli dibandingkan harus membuat segala sesuatunya dengan sendiri. Selain
menghemat waktu, ternyata juga menghemat biaya, karena harga produk yang
lebih murah dan terjangkau.
Sejak peristiwa tersebut masyarakat memberikan keleluasaan dan
perhatian pada masalah pendidikan dan pengajaran bagi kaum muda, terutama
pada kaum wanita. Sehingga mengurangi beban pekerjaannya, karena pada masa
itu wanita lebih sering memainkan peran sebagai orang-orang yang mengurus
keadaan rumah tanpa memikirkan masalah pendidikan dan peran sosial dalam
lingkungannya. Setelah itu, kaum wanita mulai meningkatkan nilainya sehingga
diperlakukan lebih baik dari sebelumnya. Kaum perempuan juga dihadapkan
memasak, belajar menari dan kegiatan kesenian lainnya, menjadi buruh kasar,
ataupun (2) mereka berjuang untuk hak-hak asasinya untuk mendapatkan
pendidikan yang lebih tinggi atau sampai ke tingkat universitas. Sejak adanya
revolusi industri, persentase wanita yang memasuki sekolah perguruan tinggi
meningkat jumlahnya. Sehingga membuka mata mereka yang sebelumnya
dirasakan serba gelap karena tekanan yang mereka hadapi. Oleh karena itu,
mereka telah mengerti dan menyadari bahwa mereka mampu dan bisa berbuat
seperti apa yang dilakukan oleh kaum laki-laki.
Upaya untuk meningkatkan peranan perempuan baik dalam bidang
ekonomi maupun sosial sejak dahulu telah menjadi perhatian orang-orang yang
menganggap wanita diperlakukan tidak adil dalam masyarakat maupun dalam
keluarga, jika dibanding dengan kaum lelaki. Tenaga wanita sering digunakan
untuk membantu ekonomi keluarga, mendidik anak-anaknya dan menjaga anggota
keluarga yang sedang sakit, bahkan diluar rumah tangga, wanita berperan dalam
aktivitis kemasyarakatan. Keragaman tugas yang dijalankan menunjukkan betapa
besar tanggungjawab yang ditanggung oleh seorang wanita. Wanita tidak lagi
hanya berperan sebagai ibu rumah tangga yang menjalankan fungsi reproduksi,
mengurus anak dan suami atau pekerjaan domestik lainnya, tetapi sudah aktif
berperan dalam berbagai bidang kehidupan, baik sosial, ekonomi maupun politik.
Pahan (2012:42) menjelaskan kronologisasi perkebunan yaitu “pada
awalnya merupakan sistem perekonomian pertanian komersial yang bercorak
kolonial. Sistem perkebunan ini dibawa oleh perusahaan kapitalis asing yang
karena itu sistem perkebunan Eropa ini sangat berbeda dengan sistem perkebunan
rakyat yang bersifat tradisional dan diusahakan dalam regional lahan yang kecil.
Propinsi Sumatera Utara memiliki lahan perkebunan yang sangat luas.
Perkebunan merupakan sektor utama untuk menghasilkan Devisa Negara.
Disamping itu, perkebunan merupakan lahan penyerap lapangan pekerjaan baik
laki-laki maupun perempuan, dimana perempuan juga turut berperan dalam
memberikan kontribusi ekonomi bagi keluarga. Kondisi ini banyak dijumpai di
beberapa perkebunan seperti, di PTPN II, PTPN III, PTPN IV, atau di perkebunan
milik swasta seperti di Perkebunan Tembakau.
PTP. Nusantara III (PTPN) perkebunan kelapa sawit sendiri merupakan
salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang
usaha pengolahan kelapa sawit. Pada awalnya PTPN III bernama PTP V, dimana
PTP V tersebut adalah perusahaan perkebunan milik swasta Belanda dengan nama
NV RCMA (Rubber Culture Mats Chaappij Amsterdam). Pada tahun 1958
perusahaan dinasionalisasikan menjadi PPN Cabang Sumatera Utara. Pada tahun
1996 penggabungan PTP tersebut menjadi PTP Nusantara III yang berkedudukan
di Sei Kambing Medan Sumatera Utara.
Di PTPN III perkebunan kelapa sawit ini mempunyai kurang lebih 1000
pegawai dari semua sektor. Pekerjaan yang dikerjakan oleh pekerja perempuan
pun tidak banyak berbeda dengan tenaga kerja laki-laki seperti penyemprotan,
membersihkan semak-semak, pemupukan, mengambil brondolan (biji
merupakan pilihan yang cukup berat pada saat ini. Arus globalisasi membuat
kehidupan buruh perkebunan, khususnya buruh perempuan menjadi semakin
termarginalisasi.
Dalam konteks ini, perempuan khususnya ibu rumah tangga bekerja
sebagai karyawan dan buruh harian lepas. Bekerja menjadi karyawan dipandang
sebagai pekerjaan dengan gaji yang lebih menjanjikan daripada menjadi buruh
lepas. Pilihan sebagai buruh disebabkan karena dua alasan, antara lain: Pertama,
penghasilan suami (umumnya bekerja sebagai karyawan perkebunan) tidak
mencukupi. Kondisi ini kemudian menyebabkan istri harus bekerja guna
memenuhi ekonomi keluarga. Kedua, pekerjaan itu relatif mudah dan dapat
dilakukan oleh siapa saja. Pekerjaan sebagai buruh tidak membutuhkan
pengetahuan dan keterampilan tinggi, atau dapat dikatakan hanya membutuhkan
tenaga. Tidak seperti layaknya seorang guru, dokter, pengacara, hakim atau yang
lainnya, yang harus memiliki keahlian khusus. Sehingga mereka tidak mempunyai
pilihan lain bekerja sebagai buruh.
Oleh sebab itu, tulisan ini berupaya memberi gambaran lengkap tentang
perubahan peran buruh perempuan. Jadi, dari uraian diatas peneliti merasa tertarik
untuk meneliti keadaan buruh perempuan perkebunan kelapa sawit, apakah
kondisi yang terjadi pada masa tradisional (buruh perempuan) masih terjadi dan
berlanjut pada masa kini. Khusus pada buruh perkebunan kelapa sawit kota
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang dapat
di identifikasi yaitu:
1. Perkembangan PTP. Nusantara III perkebunan kelapa sawit di Kota
Tebing Tinggi (1983-2013).
2. Keadaan buruh perempuan di PTP. Nusantara III perkebunan kelapa sawit
di Kota Tebing Tinggi (1983-2013).
3. Perubahan peran perempuan yang berdampak pada ekonomi buruh di PTP.
Nusantara III perkebunan kelapa sawit di Kota Tebing Tinggi
(1983-2013).
C. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Perkembangan PTP. Nusantara III perkebunan kelapa sawit di
Kota Tebing Tinggi (1983-2013)
2. Bagaimana Keadaan buruh perempuan di PTP. Nusantara III perkebunan
kelapa sawit Kota Tebing Tinggi (1983-2013)
3. Seperti apa Perubahan peran perempuan yang berdampak pada ekonomi
buruh di PTP. Nusantara III perkebunan kelapa sawit di Kota Tebing
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Perkembangan PTP. Nusantara III perkebunan kelapa
sawit di Kota Tebing Tinggi (1983-2013)
2. Untuk mengetahui Keadaan buruh perempuan di PTP. Nusantara III
perkebunan kelapa sawit Kota Tebing Tinggi (1983-2013)
3. Untuk mengetahui Perubahan peran perempuan yang berdampak pada
ekonomi buruh di PTP. Nusantara III perkebunan kelapa sawit di Kota
Tebing Tinggi (1983-2013)
E. Manfaaat Penelitian
Manfaat penelitian sering di identifikasi dengan tujuan penelitian, oleh
sebab itu perlu dijelaskan manfaat penelitian dari penulisan ini adalah :
1. Sebagai landasan dalam perwujudan tinjauan Perubahan peran buruh
perempuan dalam bidang ekonomi di perkebunan seluruh Indonesia.
2. Untuk menambah khazanah ilmu sejarah khususnya kajian Perubahan
peran buruh perempuan dalam bidang ekonomi di PTP. Nusantara III
perkebunan kelapa sawit Kota Tebing Tinggi (1983-2013).
3. Memberi informasi bagi pembaca tentang Perubahan peran buruh
perempuan dalam bidang ekonomi di PTP. Nusantara III perkebunan
kelapa sawit Kota Tebing Tinggi (1983-2013).
4. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk referensi bahan
perbandingan terhadap hasil penelitian yang telah ada maupun digunakan
5. Sebagai bahan masukan bagi Lembaga Pendidikan umumnya dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada awalnya PTPN III bernama PTP V, dimana PTP V tersebut adalah
perusahaan perkebunan milik swasta Belanda dengan nama NV RCMA
(Rubber Culture Mats Chaappij Amsterdam). Pada tahun 1996 terjadi
penggabungan perusahaan yang menggabungkan PTP III, PTP IV dan PTP
V dengan seorang direksi yang berkedudukan di PTP masing-masing.
menjadi PTP Nusantara III yang berkedudukan di Sei Kambing Medan
Sumatera Utara.
2. Perkembangan perekbunan di Sumatera dapat dikelompokkan menjadi; (1)
Periode penjajahan Belanda (1600-1942), (2) Periode pendudukan Jepang
(1942-1945), (3) Periode revolusi fisik beberapa tahun setelah Indonesia
merdeka dan pemulihan perkebunan (1945-1955), (4) Periode pengalihan/
nasionalisasi perkebunan dari swasta asing ke PNP/PTP dan
perkembangan pada pemerintahan orde baru (1956-1990an), (5) Periode
pembangunan perkebunan (2000-2004).
3. Perempuan yang berada di sekitar PTP Nusantara III perkebunan kelapa
sawit banyak bekerja sebagai buruh, diantaranya menjadi karyawan tetap
4. Perempuan memiliki peranan yang sangat besar dalam kesejahteraan
keluarga baik ekonomi maupun non ekonomi. Dalam kesejahteraan
ekonomi, perempuan memiliki peranan sebagai pencari nafkah, pengatur
keuangan keluarga dan mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga.
Dalam kesejahteraan non ekonomi perempuan memiliki peranan besar
dalam menciptakan rasa aman, nyaman, memberikan kasih sayang kepada
anak-anak serta berperan besar dalam pendidikan anak-anak baik
pendidikan moral hingga pendidikan yang bersifat formal.
2. SARAN
Adapun usul yang diajukan sesuai dengan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Malalui penulisan skripsi ini, peneliti mengharapkan adanya pendataan
yang jelas terkait sejarah dan perkembangan perkebunan-perkebunan di
Indonesia, khususnya di Sumatera Utara yang berguna sebagai sumber
referensi, riset dan penelitian yang berguna bagi kemajuan ilmu
pengetahuan.
2. Mengangkat peran buruh perempuan di Sumatera Utara, khususnya di PTP
nusantara III perkebunan kelapa sawit di Kota Tebing Tinggi sebagai
3. Menjelaskan perubahan peran buruh perempuan dalam bidang ekonomi di
PTP Nusantara III perkebunan kelapa sawit di Kota Tebing Tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Rineka Cipta:Jakarta
Asikin, Zainal Dkk. 1997. Dasar-dasar Hukum Perburuhan. Raja Grafindo Persada:Jakarta
Badrun, M. (2010). Lintasan 30 Tahun Pengembangan Kelapa Sawit. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Sumber tersedia di:
Error! Hyperlink reference not valid. diakses 8 Juli 2013 Basrowi. 2005. Pengantar Sosiologi. Ghalia Indonesia:Bogor
Breman, Jan. 1997. Menjinakkan Sang Kuli. Pustaka Utama Grafiti:Jakarta Gottschalk, Louis. 2008. Mengerti Sejarah. UI-Press:Jakarta
Hartini, Triwibowo, Arivia, Badawi, Ruspita, Toersilaningsih (2012).
Pemberdayaan Ekonomi Perempuan: Keluar dari Kemiskinan, Kerentanan Perempuan Terhadap Kemiskinan: Temuan Empiris dan Tantangan Pengarusutamaan Gender: Jurnal Perempuan.
74:1410-153X
Hasibuan, S.P. Malayu. 1987. Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian
Indonesia. Armico:Bandung.
Lauer, Robert. 2003. Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Rineka Cipta:Jakarta
Pahan, Iyung. 2007. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Penebar Swadaya:Jakarta.
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Garfindo Persada:Jakarta
Soetomo, Imam. 2003. Pengantar Hukum Perburuhan. Djambatan: Jakarta. Sukirno, Sadono. 2003. Pengantar Mikro ekonomi. Raja Garfindo
Syah Arrazi dan Achmad Hidir. (2004). Peranan Ibu dalam Peningkatan
Pendapatan Keluarga (Studi pada Home Indutri di KElurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru). Universitas Riau: Jurnal
Analisis Sosial Sumber tersedia di:
http://repository.unri.ac.idbitstream1234567896731jurnal.pdf diakses 8
Juli 2013
Syamsudin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Ombak:Yogyakarta
Artikel: