PERAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM
PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA
PEMASYARAKATAN KELAS IIB
KOTA TEBING TINGGI
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Yesi Yanti Siagian NIM. 309111081
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
KATA PENGANTAR
Puji dan Puja penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis
dalam hal ini memberanikan diri untuk menyusun sebuah skripsi dalam judul :“Peran
Lembaga Pemasyarakatan Dalam Pembinaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIB Kota Tebing Tinggi”.
Dalam merampungkan tugas akhir ini penulis banyak menghadapi hambatan baik
dari segi teknis, waktu, tenaga, serta biaya. Namun dengan petunjuk dan rahmat dari
yang Kuasa serta bantuan bimbingan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis dari
berbagai pihak, maka penulisan skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimana adanya.
Terkhusus penulis ucapkan banyak terimakasih untuk ibu Sri Hadingrum S.H
M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya
untuk memberikan arahan dan kritikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini, dengan ketulusan hati penulis, mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku rector Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak, Drs. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Nurmala M.Pd, selaku pembantu dekan I Fakultas Ilmu
4. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selakupembantuDekan III Fakultas
Ilmu Sosial sekaligus dosen di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahannya.
5. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, selaku ketua Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.
6. Bapak Parlaungan G.Siahaan S.H, M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan juga penguji yang telah
memberikan kritk dan sarannya untuk sripsi ini.
7. Bapak Drs. Buha Simamora S.H, M.H, selaku penguji yang
memberikan banyak arahan dan bimbingan demi tersempurnanya skripsi ini.
8. Para staf pengajar/dosen dan pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah
memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya.
9. Bapak Budi :. Situngkir, :md.IP.SH.MH selaku K:L:P:S
kotaTebingTinggi.
10. Teristimewa pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih dan rasa hormat kepada :yahanda :. Siagian dan IbundaN. Hutauruk
yang atas jerih payahnya telah mengasuh dan memberikan bantuan serta dorongan
baik moril maupun materil serta doa yang tiada putus-putusnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan studi di Jurusan PP-Kn Fakultas Ilmu Sosial Universitas
11. Buat abang, kakak dan adik-adikku tercinta serta keponakan kecilku
Syivania. Penulis ucapkan terimakasih atas dorongan dan doanya juga semangat
yang diberikan agar penulis dapat menyelesaikan tanggung jawab ini dengan baik.
12. Buat rekan mahasiswa-mahasiswi stambuk 2009 : Gentina Pardosi,
Helrista Galingging, Nafra Tilofa, Rosani Manurung, Junianti Hutabarat dan
teristimewa kepada rekan Maya Masitah Harahap yang telah memberikan semangat
dan doanya serta motivasi kata-kata bijaknya yang banyak menginspirasi penulis.
:khirnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan
kemurahan hati bapak/ibu, saudara/I sekalian. :khir kata penulis berharap semoga
skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Semoga menjadi berkesan
sepanjang masa dan dijadikan intan kehidupan untuk selama-lamanya. :min.
Medan, Juli 2013
HormatSaya,
KATA PENGANTAR
Puji dan Puja penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis
dalam hal ini memberanikan diri untuk menyusun sebuah skripsi dalam judul :“Peran
Lembaga Pemasyarakatan Dalam Pembinaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIB Kota Tebing Tinggi”.
Dalam merampungkan tugas akhir ini penulis banyak menghadapi hambatan baik
dari segi teknis, waktu, tenaga, serta biaya. Namun dengan petunjuk dan rahmat dari
yang Kuasa serta bantuan bimbingan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis dari
berbagai pihak, maka penulisan skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimana adanya.
Terkhusus penulis ucapkan banyak terimakasih untuk ibu Sri Hadingrum S.H
M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya
untuk memberikan arahan dan kritikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini, dengan ketulusan hati penulis, mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku rector Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak, Drs. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Nurmala M.Pd, selaku pembantu dekan I Fakultas Ilmu
4. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selakupembantuDekan III Fakultas
Ilmu Sosial sekaligus dosen di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahannya.
5. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, selaku ketua Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.
6. Bapak Parlaungan G.Siahaan S.H, M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan juga penguji yang telah
memberikan kritk dan sarannya untuk sripsi ini.
7. Bapak Drs. Buha Simamora S.H, M.H, selaku penguji yang
memberikan banyak arahan dan bimbingan demi tersempurnanya skripsi ini.
8. Para staf pengajar/dosen dan pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah
memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya.
9. Bapak Budi :. Situngkir, :md.IP.SH.MH selaku K:L:P:S
kotaTebingTinggi.
10. Teristimewa pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih dan rasa hormat kepada :yahanda :. Siagian dan IbundaN. Hutauruk
yang atas jerih payahnya telah mengasuh dan memberikan bantuan serta dorongan
baik moril maupun materil serta doa yang tiada putus-putusnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan studi di Jurusan PP-Kn Fakultas Ilmu Sosial Universitas
11. Buat abang, kakak dan adik-adikku tercinta serta keponakan kecilku
Syivania. Penulis ucapkan terimakasih atas dorongan dan doanya juga semangat
yang diberikan agar penulis dapat menyelesaikan tanggung jawab ini dengan baik.
12. Buat rekan mahasiswa-mahasiswi stambuk 2009 : Gentina Pardosi,
Helrista Galingging, Nafra Tilofa, Rosani Manurung, Junianti Hutabarat dan
teristimewa kepada rekan Maya Masitah Harahap yang telah memberikan semangat
dan doanya serta motivasi kata-kata bijaknya yang banyak menginspirasi penulis.
:khirnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan
kemurahan hati bapak/ibu, saudara/I sekalian. :khir kata penulis berharap semoga
skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Semoga menjadi berkesan
sepanjang masa dan dijadikan intan kehidupan untuk selama-lamanya. :min.
Medan, Juli 2013
HormatSaya,
DAFTAR ISI
TEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING………... ii
TEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN……….. iii
KATA PENGANTAR………... vi
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 7
A. KerangkaTeoritis... 7
f. Pola PembinaanNarapidana dalam Sistem Pemasyarakatan 13 1. Tahapan Pembinaan Narapidana... 15
B. KerangkaBerfikir... 18
BAB III METODOTOGI PENETITIAN... 20
A. LokasiPenelitian... 20
BAB IV HASIT PENETITIAN DAN PEMBAHASAN... 25
A. 4asil Penelitian... 25
B. Pembahasan 4asil Penelitian... 46
1. Gambaran Umum Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tebing Tinggi... 46
2. Visi dan Misi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tebing Tinggi... 50
3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tebing Tinggi...50
4. Keadaan Petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tebing Tinggi... 55
5. Keadaan Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tebing Tinggi... 59
BAB V KESIMPUTAN DAN SARAN... 63
A. Kesimpulan... 63
B. Saran... 64
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tindak Pidana Yang Dilakukan Narapidana... 25
Tabel 2 Faktor/alasan melakukan tindak pidana... 26
Tabel 3 Banyaknya melakukan tindak pidana... 28
Tabel 4 Vonis Hukuman Yang Dijatuhkan... 29
Tabel 5 Perlakuan Petugas Lembaga Pemasyarakatan Terhadap Narapidana... 30
Tabel 6 Sikap Petugas Ketika Terjadi Keributan Diantara Narapidana... 31
Tabel 7 Mendapatkan Ijin Bertemu Ketika Keluarga Berkunjung... 32
Tabel 8 Kehadiran Narapidana Dalam Mengikuti Pembinaan Di Lembaga Pemasyarakatan... 33
Tabel 9 Jenis Pembinaan Yang Pernah Diikuti... 34
Tabel 10 Proses Pembinaan Di Lembaga Pemasyarakatan... 36
Tabel 11Jadwal Pelaksanaan Pembinaan... 38
Tabel 12 Jadwal Kegiatan Narapidana... 39
Tabel 13 Fasilitas di Lembaga Pemasyarakatan... 39
Tabel 14 Kehadiran Mengikuti Bimbingan Lain Yang Menyangkut Perawatan Kesehatan, Dan Seni Budaya…... 41
Tabel 15 Tujuan Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan... 42
Tabel 16 Rencana Setelah Selesai Menjalani Hukuman... 42
Tabel 17 Tabulasi Jawaban Angket Responden... 44
Tabel 19 Data Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB
Tebing Tinggi Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin... 56 Tabel 20 Jumlah Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB
Tebing Tinggi Menurut Jenjang Pendidikan Formal... 57 Tabel 21 Jumlah Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB
Tebing Tinggi Menurut Jenjang Pendidikan Formal... 59 Tabel 22 Penggolongan Penghuni Lapas Tebing Tinggi Berdasarkan
Status Hukum dan Masa Pidana... 60 Tabel 23 Jumlah Penghuni Lapas Tebing Tinggi Berdasarkan Jenis
Kejahatan... 61 Tabel 24 Jumlah Penghuni Lapas Tebing Tinggi Berdasarkan Agama
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket
2. Wawancara
3. Nota Tugas
4. Surat Ijin Penerbitan Penelitian dari Jurusan
5. Surat Keterangan Ijin Mengadakan Penelitian dari Fakultas
6. Surat Keterangan Ijin Mengadakan Penelitian dari Kanwil Kementerian Hukum
dan Ham Sumatera Utara
7. Surat Keterangan Mengadakan Penelitian dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tebing Tinggi
8. Surat keterangan Bebas Perpustaka dari Perpustakaan UNIMED
9. Kartu Kendali Bimbingan Skripsi
10.Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian 11.Surat Keterangan dari Laboratorium PP-Kn
12.Surat Keterangan Penyerahan Buku dan Tidak Ada Masalah dengan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perlakuan terhadap pelanggar hukum terus mengalami perkembangan sejalan dengan meningkatnya peradaban serta perkembangan tentang hak asasi manusia yang semakin menuntut atas eksintensi martabat manusia bahwa pidana pencabutan kemerdekaan terhadap seseorang menjadi masalah yang bersifat universal. Di Indonesia sejak 27 April 1964 paradigma perlakuan terhadap Narapidana mengalami perubahan yang mendasar yaitu dari sistem kepenjaraan yang menitik beratkan pada penjeraan menjadi pemasyarakatan yang menitik beratkan pada pembinaan untuk memulihkan kesatuan hubungan hidup antara warga binaan dengan masyarakat.
Sejarah dari penjara ke lembaga pemasyarakatan tak serta-merta ada begitu saja, ternyata telah melalui proses panjang yang cukup berliku-liku dimulai sejak bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang itu tentu dalam upaya perbaikan terhadap pelanggar hukum baik yang berada dalam penahanan sementara maupun yang sedang menjalani pidana.
2
tidak dapat dipisahkan dari pengembangan konsep umum mengenai pemidanaan. Menurut ketentuan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, dinyatakan bahwa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan. Lembaga Pemasyarakatan yang mengurusi perihal kehidupan narapidana selama menjalani masa pidana. Yang dimaksudkan dalam hal ini adalah pidana penjara.
Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Tebing Tinggi sendiri berdiri pada Tahun 1928 Oleh pemerintahan Kolonial Belanda.Lembaga Pemasyarakatan Tebing Tinggi berada pada naungan Kantor Wilayah Departemen Hukumdan HAM RI di Sumatera Utara.Bangunan Lapas merupakan peninggalan kolonial Belanda yang memiliki daya tampung sebesar 310 orang namun pada kenyataannya penghuni Lapas ini sendiri melebihi kapasitas yang ada. Dari jumlah penghuni Lapas kota Tebing Tinggi mayoritas merupakan Tahanan Kasus Narkoba. Seiring dengan banyaknya Narkoba yang ditemukan beredar didalam Lapas menyebabkan petugas Lapas sendiri harus lebih serius secara berkesinambungan memberantas pengedaran Narkoba didalam Lapas. Hal ini menjadi menarik untuk dibahas karena Lembaga Pemasyarakatan yang seharusnya menimbulkan efek jera dalam artian pembinaan terhadap pelanggar tindak pidana ternyata didalamnya sendiri ditemukan pengedaran Narkotika.
3
jumlah ini memberi akibat meningkatnya penghuni Lapas rata-rata 10% per tahun terutama di kota-kota besar dan sekitanya. Penghuni Lapas menjadi menumpuk, sangat variatif, tidak saja dihuni perampok, penipu, pembunuh, pemerkosa, tapi berkumpul juga bersama pengedar narkoba, bandar judi, termasuk para mantan pejabat negara, direksi bank, intelektual, pengusaha maupun profesional lainnya. Selain itu ada juga persoalan mengenaipetugas yang tidak memikirkan pembinaan tapi mengutamakan pendekatan keamanan, warung-warung tumbuh untuk memenuhi kebutuhan narapidana, penjaja makanan berkeliling demi menambah kebutuhan lauk-pauk narapidana/tahanan. Berbagai persoalan ini bahkan terabaikan dan tertutupi oleh pandangan institusional tentang Lapas, bahkan beberapa pimpinan Lapas mengaku terpaksa mencari "cara" untuk memenuhi kebutuhan dana operasional demi keberlangsungan lembaga, salah
satunya dengan “memungut biaya” pada pengunjung atau terhadap narapidana. Bukan
rahasia umum lagi, untuk narapidana “kelas elite” atau mampu secara finansial, terdapat
perlakuan tersendiri, mendapat fasilitas lebih nyaman dalam memenuhi kebutuhannya. Berbeda dengan narapidana yang tidak mampu secara ekonomi, harus berusaha sendiri memenuhi kebutuhannya.
4
masyarakat dan dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga Negara yang baik dan bertanggung jawab.
Hal inilah yang melatarbelakangi penulis mengadakan penelitian dan
menjadikannya sebuah judul yaitu : “Peran Lembaga Pemasyarakatan Dalam
Pembinaan Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kota Tebing
Tinggi”
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang ada dalam suatu penelitian perlu ditentukan identifikasi masalah yang diteliti, agar peneliti menjadi terarah dan jelas tujuannya sehingga tidak menimbulkan terjadinya kesimpang siuran dalam penelitian dan membahas masalah yang ada.
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Usaha-usaha Lembaga Pemasyarakatan dalam pembinaan narapidana di Lembaga
Pemasyarakatan Tebing Tinggi.
2. Pembinaan yang diberikan terhadap narapidana sudah sesuai atau tidak dengan 10
prinsip pokok Lembaga Pemasyarakatan,
3. Peran Lembaga Pemasyarakatan dalam pembinaan narapidana.
4. Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pembinaan narapidana.
C. Pembatasan Masalah
5
data dan teori yang memadai maka tidak semua masalah atau faktor penyebab diteliti, perlu adanya pembatasan masalah.
Berdasarkan pendapat diatas, maka yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Usaha-usaha Lembaga Pemasyarakatan dalam pembinaan narapidana di Lembaga
Pemasyarakatan khususnya narapidana laki-laki dewasa.
2. Faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan pembinaan narapidana di Lembaga
Pemasyarakatan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi masalah dan pembatasan masalah dapat dibentuk perumusan masalah yang tepat. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan Lembaga Pemasyarakatan dalam
pembinaan narapidana laki-laki dewasa di Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB kotaTebing Tinggi?
2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pembinaan narapidana laki-laki dewasa di Lembaga Pemasyaraktan kota Tebing Tinggi?
E. Tujuan Penelitian
6
1. Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan Lembaga Pemasyarakatan dalam
pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Tebing Tnggi
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dalam pembinaan narapidana di
Lembaga Pembinaan Tebing Tinggi.
F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam melaksanakan
penelitian ilmia dan menambah serta memperluas wawasan berfikir penulis dalam bidang pembinaan narapidana.
2. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat bahwa narapidana pada masa
tahanannya dibimbing baik keterampilannya, agamanya, agar masyrakat dapat menerima mereka kelak setelah menjalani hukumnya.
3. Sebagai bahan masukan bagi para pembaca yang meminati ilmu-ilmu hukum dan
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari data-data yang telah diperoleh maka sampailah penulis pada kesimpulan, adapun yang menjadi kesimpulan yaitu :
1. Bentuk pelaksanaan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Tebing Tinggi yaitu
Pembinaan mental (Rohani) berupa ceramah/khotbah kepada narapidana yang dilakukan oleh para tokoh agama sesuai dengan agama masing-masing, Pembinaan keterampilan berupa (menjahit, membuat papan bunga, bengkel dll), Pendidikan formal (kejar paket A, paket B, dan paket C). Pelaksanaan dalam setiap pembinaan dapat dikatakan cukup baik.
2. Kendala yang dihadapi dalam melakukan pembinaan yaitu pelaksanaan
64
di dalam Lapas sudah cukup buatnya untuk menjalani hari-harinya artinya semangat yang dimiliki oleh narapidana tidak begitu kuat, tetapi walaupun demikian petugas setiap harinya memberikan arahan agar narapidana tumbuh lagi rasa percaya dirinya dan semangat untuk menjalani hari-harinya di dalam Lapas.
3. Sarana dan Prasarana yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Tebing Tinggi belum
bisa dikatakan memadai karena kapasitas penghuni Lembaga Pemasyarakatan yang overcrowded(kelebihan kapasitas), tidak sebandingnya jumlah petugas dengan narapidana, kemampuan para petugas yang kurang, tidak adanya pengawasan dari atasan maupun instansi yang terkait masalah kinerja para petugas.
B. Saran
1. Kegiatan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Tebing Tinggi diharapkan bisa
terus ditingkatkan atau digali lagi potensi apa saja yang bisa menjadi bekal narapidana ketika mereka sedang menjalani proses hukum, sehingga waktu yang mereka miliki di dalam Lembaga Pemasyarakatan bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan mengikuti kegiatan pembinaan yang diadakan.
2. Perlu adanya ruangan khusus untuk kebutuhan seksual para narapidana yang
65
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
Hariwijaya, 2008. Proposal dan skripsi. Yogyakarta : Tugu Publisher.
HudaNi’matul, 2010. Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
JosiasSimon, 2012. Budaya Penjara (pemahaman dan implementasi). Bandung: Karya Putra Darwati.
Mardalis. 2004. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : Bumi Aksara.
Marlina, 2009. Peradilan Pidana Anak di Indonesia, Bandung : PT. Refika Aditama. Marlina, 2001. Pembinaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan menurut
Undang-Undang RI No.12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan StudiKasus Lembaga Pemasyarakatan Klas I Tanjung Gusta medan, TesisMedan:
Universitas Sumatera Utara.
Nurulaen Yuyun. 2012. Lembaga Pemasyarakatan, Masalah dan Solusi: perspektif
sosiologi islam. Bandung : Marja.
PrayogoSoesilo, 2007. Kamus Hukum Internasional dan Indonesia, Jakarta : WIPRES.
PriyatnoDwidja, 2006. Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara di Indonesia, Bandung: PT. Refika Aditama.
Petrus Irwan Pandjaitan dan Wiwik Sri Widiarty, 2008. Pembaharuan Pemikiran
Dr. Sahardjo Mengenai Pemasyarakatan Narapidana, Jakarta: CV Indhill
Co.
Petrus Irwan Pandjaitan & SamuelnKikilaitety, 2007. Pidana Penjara Mau Kemana, Jakarta : CV INDHILL CO.
66
SujatnoAdi, 2004, Sistem Pemasyarakatan Indonesia Membangun Manusia Mandiri, Jakarta: Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Hukum dan HAM RI.
INTERNET :
Azriadi : Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Residivis Berdasarkan Prinsip
Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas Ii.A Biaro (Tinjauan
Mengenai Prinsip Pemasyarakatan Tentang Perlindungan
Negara)
file:///D:/jurnal%20sistem-pemasyarakatan-indonesia-belum%20baik.html di akses pada sabtu, 2 Maret 2013 pukul 11.30. Online Wahyudi Lutfi : Model Pembinaan Bagi Narapidana Di Dalam Lembaga
Pemasyarakatanhttp://lutfi-wahyudi.blogspot.com/di akses pada
sabtu, 2 Maret 2013 pukul 11.30. Online
Undang-Undang :
Undang-Undang No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.
Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan