PENERAPAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH SISWA KELAS VII SMP SWASTA MASEHI MEDAN
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
JANETA S. PURBA NIM. 0510311078
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan karena Berkat Rahmat dan
Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini
berjudul “Penerapan Gaya Mengajar Resiprocal dalam meningkatkan hasil belajar
lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas VII SMP Swasta Masehi Medan tahun
ajaran 2012/2013” yang diajukan untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan Olahraga di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Medan.
Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu, penulis minta maaf yang
sebesar-besarnya apabSila terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun
kata-kata yang terdapat didalamnya.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun
materil sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini. Secara
khusus penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor beserta Staf-stafnya di
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Basyarudin Daulay,M.Kes selaku dekan FIK UNIMED yang telah
memberi izin dan kemudahan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan.
3. Bapak Dr. Tarsyad Nugraha, M.Kes selaku ketua jurusan PJKR.
4. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes selaku sekretaris jurusan.
5. Bapak M. Irfan, S.Pd, M.Or selaku ketua prodi PKR
6. Bapak Indra Kasih, S.Pd, M.Or selaku dosen pembimbing skripsi dan
pembimbing akademik yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan
dalam akademik serta pembuatan skripsi, sehingga penulis dapat membuat
skripsi ini dengan baik.
7. Bapak Ibrahim Sembiring, S.Pd, M.Or selaku pengarah I.
9. Staf pengajar dan Staf pegawai FIK UNIMED yang telah memberikan
ilmunya dan kemudahan administrasi kepada penulis dari awal perkuliahan
hingga wisuda.
10.Secara khusus dan teristimewa penulis ucapkan terima kasih dan hormat
kepada ayahanda Jibinson Purba dan Ibunda Mahdalena Saragih yang telah
membesarkan, memberikan motivasi dan do’a, kasih sayang dan bantuan baik
secara moril maupun materil sehingga penulis merasa yakin dapat
menyelesaikan kuliah, kakak saya Jehan Purba, SE / Muskey TB,SE, Julina
Purba, SE / Rudy SGH, SE, dan untuk adikku John Tobat Purba.
11.Ir.usman simbiring selaku kepala sekolah SMP swasta masehi padang bulan
medan dan juga ibu pinta pujianti s.pd. selaku guru penjas yang telah
memberikan izin dalam menggunakan siswa-siswiny sebagai sampel
penelitian skripsi dan membatu saya mengambil data skripsi serta guru-guru
di SMP swasta masehi padang bulan yang tidang bisa saya sebutkan
satu-persatu namanya.
12.Sahabat –sahabat penulis Putri, S.Pd, Lastri, S.Pd, Jeni, S.Pd, Ronald, Musi,
Disman ardiansah khususnya teman-teman PKR ’05 yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu namanya yang telah banyak membantu penulis. Dan
vii
a. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 10
b. Tujuan Pendidikan Jasmani... 11
viii
3. Dampak Psikologis saat Menstruasi ... 13
a. Hakikat Menstruasi... 13
b. Siklus Menstruasi ... 13
c. Dampak Psikologis Menstruasi ... 17
B. Kerangka Berfikir... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22
B. Populasi dan Sampel ... 22
C. Metodologi Penelitian ... 24
D. Instrumen Penelitian... 24
E. Prosedur Penelitian... 26
F. Teknik Analisis Data ... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29
A. Deskripsi Data Penilitian... 29
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 31
C. Pembahasan Penelitian ... 33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 35
A. Kesimpulan ... 35
B. Saran ... 35
DAFTAR PUSTAKA ... 37
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Hal 1. Psikologi Perkembangan Remaja Putri ... 7
2. Jumlah Siswa Putri Kelas X ... 23
3. Indikator Angket ... 25
4. Frekuensi dan Skor Data Pernyataan Positif Dampak Psikologis Siswa
Putri saat Mengalami Menstruasi dalam Proses Belajar Pendidikan Jasmani
SMA Negeri 3 Medan Tahun Ajaran 2009/2010... 30
5. Frekuensi dan Skor Data Pernyataan Negatif Dampak Psikologis Siswa
Putri saat Mengalami Menstruasi dalam Proses Belajar Pendidikan Jasmani
SMA Negeri 3 Medan Tahun Ajaran 2009/2010... 31
6. Persentase Dampak Psikologis Siswa Putri saat Mengalami Menstruasi
dalam Proses Belajar Pendidikan Jasmani SMA Negeri 3 Medan Tahun
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Skala Masa Puber Perempuan ... 6
2. Pengendali Siklus Menstruasi ... 16
3. Siklus Menstruasi ... 16
4. Diagram Batang Indikator Psikologis Siswa Putri Saat Menstruasi dalam Proses Belajar Pedidikan Jasmani... 33
5. Plank SMA Negeri 3 Medan ... 56
6. Suasana di Ruang Guru Saat Penelitian ... 56
7. Suasana Saat Perkenalan Diri ... 57
8. Pelaksanaan Proportional Random Sampling ... 57
9. Pembagian Angket Untuk Sampel Penelitian ... 57
10. Suasana Pengisian Angket Siswa Putri ... 58
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal 1. Angket Dampak Psikologis Siswa Saat Menstruasi dalam Proses Belajar
Pend.Jasmani ... 39
2. Uji Coba Angket Penelitian ... 42
3. Data Hasil Penelitian Dampak Psikologis Siswa Putri Saat Mengalami
Mnestruasi dalam Poses Belajar Pendidikan Jasmani SMA Negeri 3
Medan ... 48
4. Tabel Frekunsi dan Skor Buti Soal ... 51
5. Data Skor Dampak Psikologis Siswa Putri Saat Mengalami Menstruasi
dalam Proses Belajar Pendidikan Jasmani SMA Negeri 3 Medan Tahun
Ajaran 2009/2010 ... 52
6. Perhitungan Persentase Rekapitulasi Data Berdasarkan Dampak Psikologis
Menstruasi dalam Proses Belajar Pendidikan Jasmani SMA Negeri 3
Medan Tahun Ajaran 2009/201 ... 53
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh
banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani berjalan belum
efektif seperti yang diharapkan. Model pembelajaran pendidikan jasamani tidak harus berpusat
pada guru, tetapi pada siswa. Orientas pembelajaran harus disesuikan, dengan perkembangan
anak, isi dan ulasan materi serta cara menyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan
menyenangkan. Sasaran pembelajaran ditunjukan bukan hanya mengembangkan keterampilan
olahraga, tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani
dan model pembelajaran pendidikan jasmani yang efektif perlu dipahami oleh mereka yang
hendak mengajar pendidikan jasmani.
Pada dasarnya pendidikan adalah usaha dasar yang menumbuh kembangkan potensi
sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar
mereka. Fuad Ihsan ( 2005 : 11) menyatakan : “Pendidikan berfungsi membantu secara sadar
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, dalam pengembangan dirinya yaitu
pengembangan pribadi, pengembangan warga negara, pengembangan kebudayaan,
pengembangan bangsa”. Diketahui bahwa pendidikan jasmani sangatlah besar pengaruhnya
2
Pelaksanaan pendidikan jasmani merupakan sebuah inventasi jangka penjang dalam
upaya pembinaan mutu sumber daya manusia. Karena itu, upaya pembinaan masyarakat dan
peserta didik melalui pendidikan jasmani perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan
pembangkitan motivasi dan dilakukan pada setiap jenjang pendidikan formal.
Dengan diberlakukannya Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP) di sekolah,
menuntut siswa dan guru untuk bersikap aktif, kreatif, inovatif, dan kompetitif dalam
menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan. Setiap siswa harus dapat memanfaatkan ilmu yang
diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari, untuk itu setiap pelajaran selalu dikaitkan dengan
manfaatnya dalam lingkungan sosial masyarakat. Sikap aktif, kreatif, inovatif, dan kompetitif
terwujud dengan menempatkan siswa sebagai subjek pendidikan. Peran guru adalah sebai
fasilitator dan bukan sumber utama pelajaran.
Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif, inovatif, dan kompetitif dari siswa tidak
mudah, fakta yang terjadi adalah guru dianggap sumber belajar yang paling benar. Proses
pembelajaran yang terjadi memposisikan siswa sebagai pendengar ceramah guru. Akibatnya
proses belajar mengajar cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Sikap
anak didik yang pasif tersebut ternyata tidak hanya terjadi pada mata pelajaran tertentu saja
tetapi pada hampir semua mata pelajaran termasuk penjas. Sebenarnya banyak cara yang
dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan jasmani siswa. Salah satunya adalah
dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan gaya mengajar. Gaya mengajar
merupakan salah satu strategi mengajar yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
3
Dalam pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di sekolah, terdapat beberapa gaya
mengajar yang dapat digunakan oleh guru itu sendiri. Pada umumnya guru pendidikan jasmani
gaya mengajar yang cenderung digunakan adalah gaya komando. Gaya komando ialah
merupakan gaya mengajar yang dalam pelaksanaannya berpusat pada guru, artinya guru
sepenuhnya mengambil peran dalam kegiatan belajar mengajar.
Ciri-ciri dari gaya komando adalah:
Gaya komando adalah pendekatan mengajar yang paling bergantung pada guru. Guru
menyiapkan semua aspek pengajaran. Ia sepenuhnya bertanggung jawab dan berinisiatif terhadap pengajaran dan memantau kemajuan besar. Pada dasarnya gaya ini ditandai dengan penjelasan, demonstrasi, dan latihan. Lazimnya, gaya itu dimulai dengan penjelasan tentang teknik baku, dan kemudian siswa mencontoh dan melakukannya berulang kali.
Evaluasi dilakukan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Siswa dibimbing ke suatu tujuan yang sama bagi semuanya.
Penerapan
Bila gaya ini diterapkan, penjelasan disampaikan singkat dan langsung tertuju pada yang dimaksud. Tekanannya adalah pada pemberian kesempatan kepada siswa untuk berlatih sebanyak mungkin. Kekeliruan yang sering terjadi yaitu petunjuk guru terlampau rinci dan informasi terlampau banyak yang biasanya tidak dapat diingat oleh siswa. Penjelasan yang bertele-tele, perlu diganti dengan penyampaian contoh, baik sebagian maupun keseluruhan tugas gerak.
Gaya ini dipakai bila:
• Ingin diajarkan keterampilan khusus atau yang khusus pula.
• Menangani kelas yang sukar dikendalikan karena kurang berdisiplin.
• Ingin mencapai kemajuan yang lebih cepat.
• Sekelompok anak memerlukan bantuan khusus untuk perbaikan.
http://guruolahraga.com/strategi-mengajar/gaya-mengajar-komando.ari
Salah satu aktifitas fisik dalam program pendidikan jasmani yang telah cukup dikenal
adalah kegiatan atletik. Salah satu bagian dari olahraga atletik yang di ajarkan di sekolah adalah
4
melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ke titik lainnya
degnan cara berlari secepat-cepatnya, kemudian menolak, melayang di udara dan mendarat.
Seseorang yang akan melakukan lompatan, akan berlari sepanjang awalan dan
melompat sejauh mungkin dengan memijak balok tumpuan ke bagian yang diisi pasir atau tanah.
Jarak minimum dari papan ke tanda yang dibuat oleh atlet pada pasir diukur. Jika seseorang itu
melakkukan lompatan dengan kaki yang menjadi awal tolakan melewati papan tumpuan, maka
lompatannya di anggap batal. Untuk itu, siswa perlu memahami dengan baik teknik dasar lompat
jauh.
Berdasarkan hasil observasi dengan guru pendidikan jasmani di SMP Swasta Masehi
Medan pada saat pelajaran penjas pokok bahasan lompat jauh, terlihat kurang bersemangat
dalam melakukan aktifitas pembelajaran. Hasil wawan cara peneliti dengan guru penjas
mengenai hasil belajar lompat jauh, bahwa siswa kurang dapat memahami gerak dasar lompat
jauh yaitu awalan, tolakan, sikap badan di udara dan sikap mendarat kuran baik, sehingga hasil
belajar lompat jauh yang diperoleh siswa kurang maksimal, siswa kurang paham dan tidak
termotivasi untuk belajar pelajaran penjas mengenai lompat jauh, salah satunya adalah karena
guru kurang tepat dalam memilih strategi dan gaya mengajar pembelajaran.
Selama ini dalam proses pembelajaran guru mesih menggunakan strategi pembelajaran
tradisonal dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan yang monoton.
Dalam memahami materi penjas, khususnya mengenai lompat jauh, siswa kurang termotifasi
untuk mempelajarinya, kurang mengertian tidak merespon aktif, karena dalam penyampaian
yang dilakukan selama ini tidak dapat membuat materi ini tertarik untuk dibahas, sehingga siswa
5
diharapkan yaitu menghendaki adanya pemahaman penjas mengenai lompat jauh pada materi
pembelajaran berikutnya.
Menurut peneliti, perlu dicari solusi yang tepat dalam memahami ini, agar siswa lebih
tertarik dalam mengikuti proses pelajaran pendidikan jasmani, terutama pada materi lompat jauh.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, diantaranya adalah motivasi, minat,
bakat, semangat, kondisi fisik, sarana dan media pembelajaran, guru dan strategi pembelajaran
yang digunakan oleh guru dan lain-lain. Menyadari hal tersebut, perlu adanya suatu
pembaharuan dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan khususnya materi lompat
jauh menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih bermakna, efektif dan menyenangkan.
Maka dari itu penulis menyarankan mengajarkan materi Lompat jauh menggunakan gaya
mengajar resiprokal. Karena gaya mengajar resiprokal yang lebih banyak memberikan
kesempatan kepada teman sebaya, untuk memberikan umpan balik.
Peranan ini memungkinkan:
- Peningkatan interaksi sosial antar siswa
- Umpan balik langsung
- Jadi dalam gaya ini antar siswa bisa saling mengoreksi.
Sehingga akan dapat lebih mudah dalam penerapan pembelajaran dan hasil yang akan
dicapai dalam menguasai salah satu teknik dasar lompat jauh.
Dari latar belakang tersebut, peneliti akan mengadakan penelitian mengenai “ Adakah
Peningkatan Dalam Hasil Belajar Lompat Jauh Dengan Penerapan Gaya Mengajar Resiprokal
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat di buat suatu gambaran tentang
permasalahan yang dihadapi. Dalam hal ini, yang menjadi identifikasi masalah adalah :
1. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar Lompat Jauh?
2. Apakah penerapan gaya mengajar resiprokal dapat meningkatkan hasil belajar Lompat
Jauh ?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dana dan
kemampuan penulis maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun yang menjadi pembatasan
masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah peningkatan hasil belajar Lompat Jauh pada siswa
kelas VII SMP Swasta Masehi Medan Tahun Ajaran 2012/2013 dengan penerapan gaya
mengajar resiprokal.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian, latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah maka rumusan masalah yang diteliti adalah: “Apakah Penerapan Gaya Mengajar
Resiprokal dapat meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Pada Siswa Kelas VII SMP Swasta
Masehi Medan Tahun Ajaran 2012 / 2013.
7
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui apakah ada Peningkatan Hasil
Belajar Lompat Jauh Pada Siswa Kelas VII SMP Swasta Masehi Medan Tahun Ajaran 2012 /
2013 dengan penerapan Gaya Mengajar Resiprokal.”
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang studi pendidikan jasmani.
2. Memberikan informasi berapa besar peningkatan gaya mengajar Resipsokal terhadap
hasil belajar Lompat Pada Siswa Kelas VII SMP Swasta Masehi Medan Tahun Ajaran
2012 / 2013
3. Sebagai bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani agar dapat memilih gaya mengajar
yang tepat dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah khususnya hasil belajar
Lompat Jauh.
4. Memacu siswa agar lebih berprestasi dan berperan serta secara aktif dalam kegiatan
belajar mengajar agar dapat mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dan dapat
meningkatkan prestasi belajarnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian dari
data Dampak Psikologis Siswa Putri saat Mengalami Menstruasi dalam Poses
Belajar Pendidikan Jasmani SMA Negeri 3 Medan Tahun Ajaran 2009/2010,
dapat disimpulkan bahwa nilai persentase secara keseluruhan sebesar 60,04%.
Nilai tersebut termasuk dalam kategori cukup/ netral, artinya saat mengalami
menstruasi psikologis siswa putri berdampak stabil tidak tinggi dan tidak
rendah (netral), karena manfaat penjas salah satunya adalah untuk
keseimbangan psikologis.
Pada saat menstruasi hormone dalam tubuh tidak seimbang sehingga
wanita kerap sekali mengalami gangguan psikologis. Jadi dengan siswi
mengikuti pandidikan jasmani maka membantu hormone yang tidak seimbang
menjadi seimbang dan siklus menstruasi menjadi lancar di dalam tubuh.
B. Saran
Setelah melaksanakan penelitian dan membuat kesimpulan maka
penelitian menyarankan :
1. Kepada remaja putri untuk rajin berolahraga ringan secara teratur
dan menjaga kebersihan didaerah kewanitaan pada saat menstruasi
agar terhindar dari penyakit dan perasaan tidak nyaman ketika
beraktivitas.Kepada siswa putri jangan terlalu khawatir akan
perasan malu, takut, ragu, dan khawatir ketika menstruasi saat proses
belajar
2. pendidikan jasmani karena dengan majunya perkembangan teknologi
3. yang ada kita dapat memilih pembalut yang aman tidak bocor ketika
bergerak, nyaman dan sesuai kebutuhan yang diinginkan.
4. Kepada guru pendidikan jasmani agar memberikan pengetahuan ke
siswa putri mengenai masalah yang dialami ketika menstruasi untuk
melakukan olahraga ringan disaat menstruasi karena dengan
bergerak dan olahraga yang teratur maka membantu proses siklus
menstruasi menjadi lancar di dalam tubuh.
5. Kepada setiap wanita untuk mengurangi makanan yang manis,
coklat, kopi, dan perbanyak konsumsi protein dan buah-buahan agar
horman didalam tubuh yang tidak seimbang ketika menstruasi dapat
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Yusuf. 1992. Olahraga Pilihan Atletik, Jakarta, Depdikbud Dirjen Dikti Proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Abidin, Akros.2001. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Erlangga : Jakarta
Basuki, Sunaryo 1979. Atletik, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta
Brotosuryo, 1993. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Departemen pendidikan bagi peningkatan guru SD Setara D-II dan Kependidikan Bagi
Penataran Guru Kependidikan Jasmani dan Kesehatan SD SetaraD-II. Jakarta
Carr, Gerry. 2003. Atletik untuk Sekolah PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta
Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Dimyanti dan Mudjiono, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama
Djumidar, Mochamad. 2004. Gerak-gerak Dasar Atletik dalam Bermain. PT.Raja Grapindo
Persada : Jakarta
Engkos, Kosasih (1985). Teknik dan Program Latihan. Jakarta : Akademik Persindo
Hamid, A. 2000. Teori dan Praktek Atletik. Depdikbud : Surakarta
Helly P, 2008. Effective Teaching. Bandung : PT. Gramedia Karya
Herry Surbarkah, 2005. Pengaruh Latihan JUMP SHOOT Dari sisi Kanan Dan Kiri Pada Posisi 15
0
Terhadap Hasil Tembakan Pada Siswa Putra Ekstrakulikuler Bola Basket SMA N 1
Bawang Banjarnegara Tahun Ajaran 2004/2005
Husdarta dan Saputra , 2000. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menegah Bagian Proyek Penataan Setara D-XI.
Ihsan Fuad, 2005. Dasar – Dasar Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Isgianto. A, 2009. Teknik Pengambilan Sampel Pada Penelitian Non-Eksperimental. Jogjakarta : Penerbit Buku Kesehatan
Mosston, 2000. Theacing Physical Education. Surakarta : Universitas Sebelas Maret
Suherman, Adang.2000. Atletik. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Syariffudin Aip. 1992. Atletik. Jakarta, Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan.
Slametto, 2003. Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Sudjana, 1992. Metode Statistik. Bandung: PT. Gramedia
http://guruolahraga.com/strategi-mengajar/gaya-mengajar-komando.ari http://id.widipedia.org/wiki/pembelajaran.
http://id.widipedia.org/wiki/pembelajaran
http : //www.anneahira.com/olahraga-lompat-jauh.htm
http : // www.plbjabar.com/old/inc=artikel&id=67