• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DAN SEM (STRUCTURE EXERCISE METHODE) PADA POKOK BAHASAN SRTUKTUR ATOM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DAN SEM (STRUCTURE EXERCISE METHODE) PADA POKOK BAHASAN SRTUKTUR ATOM."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STAD ( STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISION) DAN SEM (STRUCTURE EXERCISE METHODE) PADA POKOK

BAHASAN SRTUKTUR ATOM

Oleh :

Dian Pratiwi

NIM 408331011

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Dian Pratiwi dilahirkan di Tanjung Morawa, pada tanggal 19 Agustus 1991. Ibu bernama Lasmini dan Ayah bernama Wiji Harto, dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Negeri 101886 Tanjung Morawa, dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis melanjutkan sekolah SMP Negeri 3 Tanjung Morawa, dan lulus tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMA Nusantara Lubuk Pakam, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Penulis aktif dalam mengikuti seminar nasional maupun internasional diantaranya: Seminar Nasional Kimia 2009, dengan tema ”Peranan Kimia Dalam Mewujudkan Masyarakat yang Sehat”; Seminar Internasional 2010, dengan tema “World Class Education”; Seminar Sehari 2010 dengan tema “Kimia Berbasis IT & ICT”; Seminar internasional 2010, dengan tema “Bringing Out The Best in Your Students and Strategy to be Professional

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA dengan Menggunakan Metode STAD (Student Teams Achievement Division) dan SEM (Structure Exercise Methode) pada Pokok Bahasan Struktur Atom”. Adapun penyusunan skripisi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Sc sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal seminar proposal, pelaksanaan penelitian sampai dengan pengolahan data hingga penyusunan skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si, ibu Dra. Hafni Indriati Nst, M.Si, dan bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Dra. Ani Sutiani selaku Dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama proses perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada ibu Dra. Dameria Marpaung selaku Kepala Sekolah SMA Nusantara Lubuk Pakam dan Ibu Mayasari Ritonga, S.Pd selaku guru kimia serta siswa siswi yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

(5)

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Mas Ikhmam Peristiawan yang selalu memberikan perhatian, waktu, kasih sayang, cinta, dan motivasi untuk penulis. begitu juga kepada saudara – saudaraku Pa’de, Bu’de, Palek, Bulek, Putri, serta seluruh keluarga atas segala doa dan dukungan yang telah diberikan. Kepada sahabat – sahabat seperjuangan di Kimia Ekstensi 2008 yang juga memberikan semangat kebersamaan, kenangan yang indah untuk penulis, khususnya sahabat terbaikku CNM Girl’s Ten (Salamah, Esti, Yuni, Asri, Hamidah, Yessi, Mai, Jua, dan Winda). Buat teman satu seperjuangan Rizky Annisa Harahap yang memberikan motivasi dan semangat. Demikan juga teman – teman PPL SMA Nusantara Lubuk Pakam Tahun 2011, serta kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Namun, penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan terlebih kepada para peneliti berikutnya dalam melakukan pengembangan penelitian.

Medan, Januari 2013 Penulis,

(6)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STAD (Student Teams Achievement

Division) DAN SEM (Structure Exercise Methode) PADA POKOK BAHASAN SRTUKTUR ATOM

Dian Pratiwi (NIM 408331011) ABSTRAK

(7)

DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.2. Prinsip-Prinsip Belajar 8

2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar 9

2.4. Hasil Belajar 10

2.5. Pembelajaran Kooperatif 12

2.6. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 14 2.7. Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar 15 2.8. Metode Student Teams Achievement Division (STAD) 16 2.9. Structure Exercise Methode (SEM) 18

2.10. Struktur Atom 20

2.10.1. Perkembangan Teori / Model Atom 20 2.10.2. Partikel Dasar Penyusun Atom 24 2.10.3. Nomor Atom dan Nomor Massa 24

2.10.4. Isotop,Isoton dan Isobar 25

2.10.5. Konfigurasi Elektron 26

2.11. Kerangka Konseptual 27

(8)

BAB III METODE PENELITIAN 29 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 29 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 29

3.2.1. populasi Penelitian 29

3.2.2. Sampel Penelitian 29

3.3. Variabel dan Instrument Penelitian 29

3.3.1. Variabel Penelitian 29

3.3.2. Instrument Penelitian 30

3.4. Rancangan Penelitian 30

3.4.1. Persiapan Instrument 30

3.4.2. Pelaksanaan Penelitian 30

3.5. Teknik Pengumpulan Data 33

3.5.1. Validitas Tes 33

3.6.4. Uji Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 39

4.1. Hasil Penelitian 39

4.1.1. Deskriptif Data Uji Instrument 39

4.1.1.1. Hasil Validitas Tes 39

4.1.1.2. Reliabilitas Tes 39

4.1.1.3. Tingkat Kesukaran 40

4.1.1.4. Daya Beda 40

4.1.2. Analisis Data dan Hasil Penelitian 40 4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data 41

4.1.3.1. Uji Normalitas Data 42

4.1.3.2. Uji Homogenitas 43

4.1.3.3. Uji Hipotesis Penelitian 44 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 47

5.1. Kesimpulan 47

5.2. Saran 47

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan sesungguhnya selalu bersangkutan dengan masa depan sebab, seperti sudah dirumuskan dalam pasal 1 UUPN, No. 2, 1989, Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa yang akan datang.(Atmadi, Setianingsih, 2000)

Menurut Trianto (2009) upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat dipandang dan seyogianya berfungsi sebagai alat untuk membangun SDM yang bermutu tinggi adalah pendidikan.

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pemikiran ini mengandung konsekuensi bahwa penyempurnaan atau perbaikan pendidikan formal (sekolah/madrasah) untuk mengantisipasi kebutuhan dan tantangan masa depan perlu terus menerus dilakukan, diselaraskan dengan perkembangan kebutuhan dunia usaha/ dunia industri, perkembangan, dunia kerja, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.(Trianto 2009)

Peningkatan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan khususnya dalam bidang kimia, perkembangannya tidak terlepas dari kreativitas sipendidik dalam merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah dalam penguasaan konsep kimia

(10)

sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi siswa dalam kegiatan belajar adalah faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat (Slameto, 2003).

Berdasarkan observasi dilapangan yaitu di SMA Nusantara Lubuk Pakam, kebanyakan proses belajar mengajar di sekolah kurang menarik dan menggunakan kebiasaan lama dengan cenderung menggunakan metode ceramah yang pada prinsipnya gurulah yang berperan dominan di dalam kelas bukan siswa. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran kimia setempat bahwa penguasaan siswa untuk mata pelajaran kimia masih belum maksimal hal ini ditunjukkan dari nilai rata – rata ulangan semester siswa. yaitu pada saat ulangan semester anak yang mendapat nilai bagus dalam satu kelas hanya beberapa orang,yaitu nilai 9 ada 1 orang, nilai 8 ada 1 orang, nilai 7 ada 7 orang sedangkan 36 orang mendapat nilai dibawah KKM yaitu 6,5.

Hal senada juga diungkapkan guru kimia di SMA Nusantara, menyatakan bahwa:

‘‘ Pada umumnya dalam pengajaran kimia selalu ada kesulitan, dimana tingkat kecerdasan siswa itu berbeda-beda, terutama tingkat pengusaan dan pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan, salah satunya materi struktur atom. Dalam pembelajaran, siswa yang aktif merespon pelajaran yang diberikan guru hanya sedikit, dimana sebagian besar siswa hanya pasif menerima apa yang diberikan guru saja, apalagi mereka yang baru lulus dari SMP kebandalan mereka sewaktu di SMP masih terbawa ke SMA’’.

(11)

Metode STAD adalah pembelajaran yang lebih menekankan pada kegiatan belajar kelompok, dimana siswa secara aktif melakukan diskusi, kerja sama, saling membantu, dan semua anggota kelompok mempunyai peran dan tanggung jawab yang sama. Pembelajaran Kooperatif sangat tepat untuk mengaktifkan siswa karena pembelajaran ini tidak membosankan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Susilowati, 2006)

Metode STAD salah satu metode yang paling sederhana dalam pembelajaran kooperatif dan merupakan sebuah pembelajaran yang paling baik untuk guru yang baru mulai menerapkan metode pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran ini lebih menekankan berbagai ciri pembelajaran langsung, dan merupakan metode yang mudah untuk diterapkan dalam pembelajaran sains. Seperti dalam kebanyakan metode pembelajaran kooperatif, metode STAD didasarkan pada prinsip bahwa siswa bekerja bersama-sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap belajar teman dan dirinya sendiri (Adili, 2004)

Selain penggunaan metode STAD guru juga dapat menggunakan SEM (Structure Exercise Methode) atau yang lebih dikenal dengan metode latihan

berstruktur untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi yang sedang dipelajari. Pada metode ini guru terlebih dahulu menjelaskan materi yang akan dipelajari selanjutnya memberikan latihan soal kepada siswa dimulai dari soal dengan tingkat kesulitan rendah dan dilanjutkan ke soal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi (Sinaga.P, 2010).

Struktur atom sangat cocok diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif karena konsepnya sangat sulit. Dengan metode pembelajaran ini siswa dapat memecahkan masalahnya bersama-sama dengan teman satu kelompoknya, adanya rasa ketergantungan positif yang terdapat dalam kooperatif menyebabkan siswa pintar dapat menjadi tutor bagi anggota kelompoknya. Siswa yang memiliki kemampuan rendah dapat lebih terbuka dan berani bertanya dengan teman kelompoknya karena adanya latar belakang dan tujuan yang sama.

(12)

yang dilakukan oleh Sinaga (2007) menunjukan perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dikombinasikan dengan metode diskusi pada pokok bahasan Laju Reaksi yakni diperoleh rata-rata tes akhir pada kelas eksperimen adalah 7.542 dengan varians 1.010 dan rata-rata tes akhir pada kelas kontrol 6,80 dengan varians 1.065. Hasil Penelitian yang dilakukan Surianta made I (2008) menunjukkan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Type STAD dengan VCD (Video Compact Disk) sebagai media pada pembelajaran bangun ruang sisi lengkung dapat meningkatkan keaktifan siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari rata-rata 6,68 dan ketuntasan klasikal 70% pada siklus I menjadi rata-rata hasil belajar 7,01 dengan ketuntasan klasikal sebesar 83% pada siklus II.

Hasil Penelitian yang dilakukan Parwanti (2007) menunjukan peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas x dengan menggunakan kombinasi metode student teams achivement division (stad) dan structure exercise methode (sem) diperoleh nilai rata-rata siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 65,77 dan pada siklus II meningkat menjadi 75,15. penelitian yang dilakukan oleh Hartami (2007) terhadap hal yang sama, yakni adanya perubahan yang signifikan pada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan penerapan Metode Latihan Berstruktur Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Stoikiometri Larutan. Penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan yaitu 90,40%.

Berdasarkan uraian-uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA dengan Menggunakan Metode STAD (Student Teams Achievement Division) dan SEM (Structure Exercise Methode) pada Pokok Bahasan Struktur Atom”.

1.2. Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka ruang lingkup masalah pada penelitian ini yaitu:

(13)

3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia yang masih rendah. 4. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang mengaktifkan siswa

1.3. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan peneliti, maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu: Perbedaan hasil belajar siswa Kelas X SMA dengan menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Division) dan SEM (Structure Exercise Methode) pada pokok bahasan struktur atom.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa kelas X SMA yang diajarkan dengan menggunakan metode STAD dan yang diajarkan dengan metode SEM pada pokok bahasa struktur atom?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Siswa kelas X SMA yang diajarkan dengan menggunakan metode STAD dan yang diajarkan dengan metode SEM pada pokok bahasan struktur atom.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yaitu:

1. Bagi seorang guru, dapat dijadikan sebagai metode pengajaran alternatif, sehingga keterlibatan siswa selama proses pembelajaran dapat meningkat dan siswa menjadi termotivasi dalam belajar.

2. Bagi siswa, dapat meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat saat diskusi berlangsung serta melatih siswa dengan soal yang berstruktur sehingga siswa menjadi senang selama pembelajaran.

(14)

1.7. Defenisi Operasional

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang bernaung dalam konstruktivis. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya

Metode kooperatif tipe STAD adalah salah satu tipe metode pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok – kelompok belajar beranggotakan 4 sampai 5 orang siswa yang memiliki kemampuan yang bebeda.

Struktur Exercise Methode atau yang dapat diartikan sebagai metode

latihan berstruktur dalam bahasa indonesia merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan berstruktur terhadap materi apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh keterampilan tertentu

Hasil belajar adalah nilai peningkatkan hasil pre tes dan post tes pada awal dan akhir pembelajaran dan bersifat kognitif untuk menunjukkan sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap pokok bahasan mengenai struktur atom dan sistem periodik unsur.

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.5 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data, dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut: Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa kelas X SMA yang diajarkan dengan menggunakan metode STAD(Student Teams Achievement Division) dengan yang diajarkan dengan menggunakan metode SEM (Structure Exercise Methode) pada pokok bahasan struktur atom.

1.6 Saran

1. Bagi guru agar lebih memperhatikan penggunaan metode dalam pengajaran karena pada umumnya siswa sangat antusias dan termotivasi ketika belajar menggunakan metode.

2. Bagi pihak sekolah hendaknya menggunakaan berbagai metode dalam pembelajaraan dikelas

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai metode STAD(Student Teams Achievement Division) dan SEM (Structure Exercise Methode), agar lebih memperhatikan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berawal dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas VII SMPIT Mentari Ilmu Karawang, yaitu banyaknya siswa yang kurang baik dalam

The result of the research can be used as input in English teaching learning process especially in teaching writing... The result of this research can be used as

1 Penyelenggara upacara ini adalah unit kerja yang memiliki tugas menangani keprotokolan. 2 Pejabat yang meletakkan batu pertama dan meresmikan penggunaan

pembelajaran cooperative learning tipe STAD lebih efektif dari pada metode pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar Matematika pada sub materi. pokok luas bangun

[r]

Impression for Quality of Life (CGI- QL) dari tahanan / narapidana Rumah Tahanan Kelas I di Surakarta, dimana yang dimaksud tahanan di sini adalah orang yang ditahan

Bertolak dari berbagai permasalahan di atas, dalam penelitian ini penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai peran dari pemerintah daerah Kabupaten

Perhatian anak pada saat pembelajaran kegiatan bercerita dapat ditingkatkan melalui metode bercerita dengan media boneka tangan dengan langkah-langkah (1) guru