• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAMMENGGUNAKAN GAYA MENGAJAR KOMANDO DENGAN MEDIA MODIFIKASI PADASISWA KELAS VIII SMP SWASTA PTPN IV (PERSERO) KEBUN BUKIT LIMAKABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMALISASI PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAMMENGGUNAKAN GAYA MENGAJAR KOMANDO DENGAN MEDIA MODIFIKASI PADASISWA KELAS VIII SMP SWASTA PTPN IV (PERSERO) KEBUN BUKIT LIMAKABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAM MENGGUNAKAN GAYA MENGAJAR KOMANDO DENGAN MEDIA MODIFIKASI PADA

SISWA KELAS VIII SMP SWASTA PTPN IV (PERSERO) KEBUN BUKIT LIMA KABUPATEN SIMALUNGUN

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

UMI FADILLAH PEBRIANI NIM. 608310228

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

UMI FADILLAH PEBRIANI. Optimalisasi Pembelajaran Lempar Cakram Menggunakan Gaya Mengajar Komando Dengan Media Modifikasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013. (Pembimbing : TUHADI) Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan gaya

mengajar komando dengan media modifikasi dalam meningkatkan hasil belajar

lempar cakram pada siswa kelas VIII SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun

Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013. Lokasi penelitian

ini adalah di SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten

Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013. Populasi adalah siswa kelas VIII SMP

Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun yang

berjumlah 103 orang. Sampel dalam penelitian adalah siswa kelas VIII-3

sebanyak 33 orang.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang

terdiri dari dua siklus, siklus I dan siklus II. Sebelum dilakukan tindakan pada

siklus I peneliti memberi pre-test untuk mengetahui letak kesulitan pada pelajaran

lempar cakram, siklus II dan diakhiri dengan pemberian post-test siklus II. Pada

instrumen penelitian ini, lembaran pengamatan test hasil belajar lempar cakram

yang digunakan adalah lembar fortopolio.

Dengan menggunakan modifikasi alat dapat meningkatkan kemampuan

hasil belajar lempar cakram siswa dari mulai pre-test, siklus I hingga pada siklus

II. Pada pre-test, terdapat 12 orang siswa (36,36%) yang berhasil dalam mencapai

ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 61,17. Ketuntasan belajar siswa pada

post-test siklus I mencapai 21 orang siswa (63,63%) dengan nilai rata-rata 68,93.

Dan ketuntasan belajar siswa pada post-test siklus II mencapai 28 orang siswa

(84,84%) dengan nilai rata-rata 76,13.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan

modifikasi alat dapat meningkatkan hasil belajar lempar cakram pada siswa kelas

VIII SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun

(7)

iv

2. Hakikat Optimalisasi Pembelajaran ... 18

3. Hakikat Lempar Cakram ... 19

4. Hakikat Metode Mengajar Komando ... 24

5. Hakikat Media Modifikasi ... 26

6. Profil Sekolah ... 30

(8)

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 33

1. Lokasi Penelitian ... 33

2. Waktu Penelitian ... 33

B. Popolasi dan Sampel ... 33

1. Populasi ... 33

2. Sampel ... 34

C. Metode Penelitian... 34

D. Desain Penelitian ... 35

E. Instrumen Penelitian... 38

F. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Deskripsi dan Penilaian ... 45

B. Hasil Penelitian ... 51

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Kesimpulan... 62

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Siswa Kelas VIII Tahun Ajaran 2012/2013 Sebagai Populasi .. 34

2. Rubik Penilaian Hasil Belajar Lempar Cakram ... 40

3. Deskripsi Lempar Cakram Menggunakan Media Modifikasi ... 45

4. Frekuensi Data Pre-Test ... 46

5. Deskripsi Data Pre-Test ... 47

6. Frekuensi Data Penelitian I ... 48

7. Deskripsi Data Penelitian I... 48

8. Frekuensi Data Penelitian II ... 49

9. Deskripsi Data Penelitian II ... 50

10.Deskripsi hasil belajar siklus I lempar cakram ... 55

11.Deskripsi hasil belajar siklus II lempar cakram ... 59

12.Daftar Sampel Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 74

13.Reduksi Nilai Pre-Test Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 75

14.Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 (Siklus I) ... 77

15.Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram

(10)

vii

Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 79

16.Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus I ... 80

17.Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas

VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima

Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 (Siklus II)... 81

18.Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram

Pada Siklus II Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)

Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 83

19.Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus II ... 84

20.Perkembangan Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Untuk

Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)

(11)

viii

5. Cara Melakukan Awalan Lempar Cakram Gaya Menyamping ... 22

6. Lemparan Berputar Menyampingi Arah Lempran ... 23

7. Serangkaian Gerakan Melempar Cakram Gaya Menyamping Dari Gerakan Awalan Sampai Akhir ... 24

8. Piring Plastik Yang Dimodifikasi sebagai Cakram ... 29

9. Lempar Tangkap Piring Plastik Dengan Cara Berpasangan ... 29

10.Skema Siklus Dalam Penelitian Tindakan Kelas ... 38

11.Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Pada Pre-Test ... 47

12.Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Pada Siklus I ... 48

13.Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Pada Siklus II ... 50

14.Grafik Deskripsi Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram pada Siklus I ... 55

15.Grafik Deskripsi Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram pada Siklus I ... 59

(12)

ix

17.Profil Sekolah ... 88

18.Personalia Tim Penilai ... 88

19.Guru dan Peneliti Memberikan Penjelasan Awal ... 89

20.Guru Memberikan Penguatan Materi Lempar Cakram ... 89

21.Sampel Melakukan Pemanasan ... 90

22.Sampel Melakukan Teknik Memegang Cakram ... 91

23.Gerakan Badan ... 91

24.Gerakan Badan Saat Akan Melempar Cakram ... 92

25.Guru dan Peneliti Memberikan Penjelasan Akhir ... 92

26.Guru dan Peneliti Foto Bersama ... 93

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 66

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 70

3. Daftar Sampel Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)

Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 74

4. Reduksi Nilai Pre-Test Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas

VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima

Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 75

5. Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas

VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima

Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 (Siklus I) ... 77

6. Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram

Pada Siklus I Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)

Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 79

7. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus I ... 80

8. Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas

VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima

Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 (Siklus II)... 81

9. Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram

Pada Siklus II Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)

Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 83

(14)

xi

11.Perkembangan Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Untuk

Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)

Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 85

12.Pedoman Pengamatan Penilaian dan Pelaksanaan Test Keterampilan

Lempar Cakram ... 87

13.Dokumentasi Penelitian ... 88

14.Personalia Penelitian

(15)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Siswa Kelas VIII Tahun Ajaran 2012/2013 Sebagai Populasi .. 34

2. Rubik Penilaian Hasil Belajar Lempar Cakram ... 40

3. Deskripsi Lempar Cakram Menggunakan Media Modifikasi ... 45

4. Frekuensi Data Pre-Test ... 46

5. Deskripsi Data Pre-Test ... 47

6. Frekuensi Data Penelitian I ... 48

7. Deskripsi Data Penelitian I... 48

8. Frekuensi Data Penelitian II ... 49

9. Deskripsi Data Penelitian II ... 50

10.Deskripsi hasil belajar siklus I lempar cakram ... 55

11.Deskripsi hasil belajar siklus II lempar cakram ... 59

12.Daftar Sampel Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 74

13.Reduksi Nilai Pre-Test Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 75

14.Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 (Siklus I) ... 77

15.Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram

(16)

vii

Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 79

16.Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus I ... 80

17.Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas

VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima

Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 (Siklus II)... 81

18.Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram

Pada Siklus II Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)

Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 83

19.Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus II ... 84

20.Perkembangan Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Untuk

Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)

(17)

viii

5. Cara Melakukan Awalan Lempar Cakram Gaya Menyamping ... 22

6. Lemparan Berputar Menyampingi Arah Lempran ... 23

7. Serangkaian Gerakan Melempar Cakram Gaya Menyamping Dari Gerakan Awalan Sampai Akhir ... 24

8. Piring Plastik Yang Dimodifikasi sebagai Cakram ... 29

9. Lempar Tangkap Piring Plastik Dengan Cara Berpasangan ... 29

10.Skema Siklus Dalam Penelitian Tindakan Kelas ... 38

11.Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Pada Pre-Test ... 47

12.Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Pada Siklus I ... 48

13.Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Pada Siklus II ... 50

14.Grafik Deskripsi Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram pada Siklus I ... 55

15.Grafik Deskripsi Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram pada Siklus I ... 59

(18)

ix

17.Profil Sekolah ... 88

18.Personalia Tim Penilai ... 88

19.Guru dan Peneliti Memberikan Penjelasan Awal ... 89

20.Guru Memberikan Penguatan Materi Lempar Cakram ... 89

21.Sampel Melakukan Pemanasan ... 90

22.Sampel Melakukan Teknik Memegang Cakram ... 91

23.Gerakan Badan ... 91

24.Gerakan Badan Saat Akan Melempar Cakram ... 92

25.Guru dan Peneliti Memberikan Penjelasan Akhir ... 92

26.Guru dan Peneliti Foto Bersama ... 93

(19)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 66

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 70

3. Daftar Sampel Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)

Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 74

4. Reduksi Nilai Pre-Test Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas

VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima

Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 75

5. Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas

VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima

Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 (Siklus I) ... 77

6. Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram

Pada Siklus I Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)

Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 79

7. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus I ... 80

8. Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas

VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima

Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 (Siklus II)... 81

9. Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram

Pada Siklus II Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)

Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 83

(20)

xi

11.Perkembangan Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Untuk

Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)

Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 85

12.Pedoman Pengamatan Penilaian dan Pelaksanaan Test Keterampilan

Lempar Cakram ... 87

13.Dokumentasi Penelitian ... 88

14.Personalia Penelitian

(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan

aktivitas jasmani dan direncanakan secara sistematik yang bertujuan untuk

meningkatkan individu secara organik, neuromuskular, perseptual, kognitif, sosial

dan emosional. Dua diantara tujuan-tujuan penjas menurut Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP) 2006 adalah: (1) Mengembangkan keterampilan

pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran

jasmani serta pola hidup melalui berbagai aktivitas jasmani, (2) Mengembangkan

kemampuan gerak dan keterampilan berbagai macam permainan dan olahraga.

Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

penyelenggaraan pendidikan sebagai satu proses pembinaan manusia yang

berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberi kesempatan pada siswa

untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani,

bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana.

Pembekalan pengalaman belajar melalui peroses pembelajaran pendidikan

jasmani dengan mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, tehnik dan

strategi permainan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama,

dan lain-lain). Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran di dalam kelas yang

merupakan kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental, intelektual,

(22)

2

mendapatkan sesuatu pisikologis, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat

mencapai tujuan pengajaran. Agar standard kompetensi pembelajaran pendidikan

jasmani dapat terlaksana sesuai pedoman, maksud dan tujuan yang ada di

kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu merancang pembelajaran

yang sesuai dengan kemampuan dan kematangan anak didik, sehingga proses

pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Secara umum kegiatan pembelajaran

penjas melibatkan aktivitas fisik, demikian pula dalam belajar lempar cakram.

Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki banyak

nomor-nomor dalam suatu perlombaan. Selain itu atletik juga salah satu cabang

olahraga yang terdapat dalam kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada

cabang atletik terdiri dari beberapa nomor perlombaan, salah satu nomor tersebut

adalah lempar cakram. Lempar cakram adalah salah satu nomor lomba dari satu

cabang atletik merupakan unsur dari pendidikan jasmani dan kesehatan juga

merupakan aktivitas jasmani serta pembinaan hidup sehat dan pengembangan

jasmani, mental, sosial, emosional yang serasi, selaras dan seimbang.

Berdasarkan hasil observasi dengan guru pendidikan jasmani di SMP

Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun pada saat

jam pelajaran Pendidikan jasmani pokok bahasan lempar cakram, terlihat bahwa

pada saat pembelajaran berlangsung banyak siswa dari kelas VIII SMP Swasta

PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun khususnya kelas

VIII-3, yang terlihat kurang aktif dalam melakukan aktifitas pembelajaran.

Dimana diperoleh informasi bahwa nilai siswa dalam bidang studi pendidikan

jasmani khususnya lempar cakram masih rendah dan masih banyak yang belum

(23)

3

Hal ini disebabkan kurangnya sarana dan prasarana di sekolah tersebut,

sehingga guru bidang studi hanya dapat menyampaikan materi pelajaran dengan

menggunakan media buku pelajaran (buku paket) dari sekolah, papan tulis, kapur

tulis untuk berimajinasi atau berhayal dari media tanpa penalaran logis yang

tinggi, seperti kemampuan membuktikan atau memperlihatkan suatu konsep yang

nyata pada saat pembelajaran berlangsung. Dan panduan siswa untuk belajar

mandiri hanya menggunakan media buku paket dari sekolah. Hal ini berpengaruh

pada hasil belajar siswa yaitu rendahnya nilai–nilai siswa yang terlihat pada

Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata

pelajaran pendidikan jasmani adalah 75, namun masih banyak siswa yang

mempunyai nilai rata-rata di bawah 75 (tidak tuntas).

Dengan kata lain, lengkap dan tidak lengkapnya sarana dan prasarana

pembelajaran turut mempengaruhi maksimal dan tidak maksimalnya ketercapaian

tujuan pembelajaran. Sarana dan prasarana yang lengkap bisa memudahkan guru

untuk mengejar target-target tertentu yang menjadi tujuan pembelajarannya.

Begitu sebaliknya, sarana dan prasarana yang tidak lengkap akan menyulitkan

bagi guru dalam mencapai target-target tujuan pembelajaranya.

Hal ini yang terjadi pada pembelajaran lempar cakram di SMP Swasta

PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun. Kondisi nyata di

sekolah, media lempar cakram hanya 2 buah cakram yang tersedia di sekolah

tersebut. Jelas dari gambaran tersebut bahwa proses pembelajaran lempar cakram

menjadi tidak efektif, dan akibatnya target kurikulum menjadi sangat rendah.

Hal di atas dialami oleh siswa kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV

(24)

4

hasil tes materi lempar cakram diketahui bahwa dari 33 siswa yang mengikuti tes

materi tersebut, ternyata hanya 5 siswa (15,15%) yang memperoleh nilai di atas

KKM (tuntas), 7 siswa (21,21%) berada pada level KKM (nilai 75 = tuntas), dan

21 siswa (63,64%) di bawah nilai KKM (tidak tuntas). Hal ini memberikan

gambaran bahwa pemahaman siswa tentang lempar cakram masih rendah dan

masih jauh dari ketuntasan nilai yang diharapkan, yaitu jika mencapai 80 % dari

jumlah klasikal. Sementara nilai KKM dari kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV

(Persero) Bukit Lima Kabupaten Simalungun siswa yang tuntas hanya mencapai

36,36%.

Upaya untuk meningkatkan hasil belajar lempar cakram harus

disesuaikan dengan karakteristik kemampuan, dan perkembangan siswa SMP.

Hal ini dapat dilakukan melalui pembelajaran yang dimodifikasi atau media alat

lempar cakram. Proses ini dilakukan untuk menutupi atau mengatasi kekurangan

perlengkapan atau alat lempar cakram tersebut. Tingkat yang lebih tinggi

modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran

dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial dapat

memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini dimaksudkan untuk menuntut,

mengarahkan siswa dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tingkat tinggi

menjadi tingkat yang lebih sederhana. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil

belajar siswa, diantaranya adalah motivasi, minat, bakat, semangat, kondisi fisik,

sarana, atau media pembelajaran, guru, metode atau sterategi pembelajaran yang

digunakan oleh guru, dan lain-lain. Menyadari hal tersebut, perlu adanya suatu

(25)

5

mempelajari penjas khususnya materi lempar cakram menjadi lebih mudah, lebih

cepat, lebih bermakna, efektif dan menyenangkan.

Dengan kenyataan yang ada, banyak guru penjas yang masih lamban

dalam mengajar pembelajaran praktek penjas karena berbagai macam

keterbatasan sarana dan prasarana yang digunakan dalam mata pelajaran penjas,

sehingga kadang-kadang pembelajaran penjas hanya dilaksanakan secara teori

saja dan tidak seperti yang apa kita harapkan. Terkait dengan pelaksanaan

pembelajaran lempar cakram dalam pembelajaran penjas belum dapat

dilaksanakan secara lengkap yakni teori dengan praktek karena faktor sarana

belajar yang terbatas. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran lempar cakram

tersebut kreatifitas seorang guru sangat dibutuhkan, sehingga proses pembelajaran

dapat memberikan pengalaman belajar yang baik secara lengkap kepada anak

didik.

Fenomena ini merupakan sebuah masalah akibat kurangnya kemampuan

seorang guru yang memiliki potensi sesuai tuntutan target kurikulum sebagai

pendidik yang kreatif dalam mengaktifkan pembelajaran penjas di sekolah. Dalam

usaha pencapaian tujuan belajar tersebut perlu diciptakan sistem lingkungaan

(kondisi) belajar yang lebih kondusif. Proses pembelajaran dikatakan efektif

apabila seluruh siswa terlibat secara aktif baik mental, fisik, maupun sosial. Oleh

karena itu, guru dikatakan sebagai penggerak perjalanan belajar dan fasilitator

belajar siswa yang diharapkan mampu memantau tingkat perkembangan hasil

belajar siswa. Dalam mengajarkan materi penjas khususnya materi lempar

cakram, seorang guru harus bisa menyesuaikan materi tersebut sesuai dengan

(26)

6

kekhasaan dalam bersikap yang diungkapkan melalui bermain. Karakteristik siswa

inilah yang harus diangkat untuk menjembatani antara keinginan guru dan siswa,

serta guru harus mampu menerapkan model pembelajaran yang baik dan tepat

sesuai dengan perkembangan anak Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Banyaknya model pembelajaran menuntut seorang guru pendidikan

jasmani memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang model-model

pembelajaran. Namun pada kenyataannya, sekarang ini masih banyak para guru

pendidikan jasmani kurang memahami model pembelajaran penjas. Hal ini sering

dijumpai di lapangan pada saat pembelajaran penjas siswa dibiarkan berolahraga

sendiri, sedangkan gurunya hanya berteduh atau bahkan ngobrol di kantor.

Kondisi semacam ini sangat memprihatinkan, karena kaidah-kaidah pembelajaran

pendidikan jasmani di Sekolah Menengah Pertama tidak dilaksanakan, sehingga

tujuan pendidikan jasmani tidak dapat tercapai.

Sejalan dengan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP), dimana guru dituntut untuk mampu menciptakan pembelajaran yang

lebih bervariasi tidak monoton serta dapat meningkatkan peran siswa dalam

proses pembelajaran, maka harus dirancang dan dibangun suasana kelas. Karena

keberhasilan suatu pembelajaran tidak hanya tergantung pada siswa saja, tetapi

juga peran guru. Siswa dan guru harus berperan aktif dalam pembelajaran. Guru

dituntut untuk mengkondisikan kelas dan memilih metode pembelajaran dengan

tepat agar prestasi belajar siswa dapat meningkat. Harapan yang tidak pernah sirna

dari seorang guru adalah bagaimana agar bahan pelajaran yang disampaikan dapat

(27)

7

Pembelajaran pendidikan jasmani melalui penggunaan media modifikasi

merupakan salah satu karakteristik model pembelajaran yang dapat diterapkan

dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Adanya model pembelajaran dengan

media modifikasi menuntut seorang guru pendidikan jasmani harus menguasai

dan memahaminya agar dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

Dalam melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani seorang guru harus aktif

menciptakan suasana pembelajaran yang sebaik mungkin agar motivasi belajar

siswa dapat meningkat.

Dengan kemampuan seorang guru membangkitkan motivasi siswa dalam

belajar, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Model

pembelajaran dengan media modifikasi juga menuntut kreatifitas dan inisiatif guru

pendidikan jasmani untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang beraneka

ragam. Selain itu juga pembelajaran yang dilaksanakan harus efektif agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Dan hal yang tak kalah pentingnya,

seorang guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang

menyenangkan bagi siswa dalam belajar, sehingga siswa responsif dengan

pembelajaran yang diterimanya, dan tujuan pembelajaran akan tercapai secara

optimal.

Model pembelajaran dengan media modifikasi merupakan model

pembelajaran yang menuntut kemampuan guru dalam mengorganisasi

pembelajaran dan menuntut siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Seiring dengan uraian di atas, penggunaan gaya mengajar dalam proses belajar

mengajar merupakan salah satu bentuk pendekatan yang harus dilakukan seorang

(28)

8

ini sudah berjalan cukup lama. Karena sekolah hingga detik ini belum dapat

memenuhi sarana cakram tersebut untuk batas yang cukup memadai atau batas

kondisi ideal, misalnya dengan perbandingan 1 : 2 (1 cakram untuk 2 orang). Hal

ini dapat dimengerti, karena sekolah mempunyai kebutuhan yang sangat banyak

dengan tingkat urgensitas yang tinggi untuk dipenuhi oleh sekolah. Oleh karena

itu, diperlukan sebuah pemecahan masalah yang sederhana yang dapat dilakukan

oleh guru.

Melihat permasalahan di atas, maka satu pemikiran yang muncul adalah

dengan menggunakan media modifikasi untuk mengganti cakram tersebut. Namun

media modifikasi tersebut harus dapat mewakili karakteristik yang terdapat pada

cakram, seperti bentuk, ukuran, berat dan mudah didapat. Dalam hal ini, media

modifikasi yang digunakan untuk mengganti cakram tersebut adalah piring

plastik. Dari segi bentuk, ada kemiripan dengan cakram, dari segi ketersediaan

dan harga, piring plastik sangat mudah ditemui di pasar-pasar tradisional dengan

harga yang terjangkau.

Dari permasalahan di atas, maka penulis menentukan judul dengan

Optimalisasi Pembelajaran Lempar Cakram Menggunakan Gaya Mengajar

(29)

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang

dapat diidentifikasi adalah : Apakah dengan gaya mengajar komando dapat

menuntut siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran?, Apakah ketersediaan

prasarana khususnya cakram yang tidak memadai mengakibatkan kurangnya

motivasi belajar siswa?, Apakah dengan memodifikasi media pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar siswa?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan baik dan terarah, maka

penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam

penelitian ini adalah “Optimalisasi Pembelajaran Lempar Cakram Menggunakan

Gaya Mengajar Komando Dengan Media Modifikasi Pada Siswa Kelas VIII SMP

Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah maka

permasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

“Apakah Dengan Penggunaan Gaya Mengajar Komando Dan Media Modifikasi

Dalam Pembelajaran Lempar Cakram Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Pada

Siswa Kelas VIII SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten

(30)

10

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, tujuan

penelitian adalah : “Untuk Mengetahui Efektivitas Penerapan Gaya Mengajar

Komando Dengan Media Modifikasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Lempar

Cakram Pada Siswa Kelas VIII SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit

Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013”.

F. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai

berikut :

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Melalui model pembelajaran dengan modifikasi alat, penguasaan teknik

dasar dalam pembelajaran lempar cakram meningkat diharapkan siswa

lebih bersemangat dan terpacu dalam mengikuti pelajaran di sekolah dan

lebih berprestasi lagi.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru Penjas di SMP PTPN IV

(Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun yaitu bahwa gaya

mengajar dengan media modifikasi dapat meningkatkan penguasaan teknik

pada siswa, sehingga dapat mendukung pencapaian prestasi belajar secara

(31)

11

c. Bagi Kepala Sekolah

Dapat menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran khususnya

pengembangan media pembelajaran olahraga.

d. Bagi Peneliti Lainnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain

dengan objek penelitian yang sama.

2. Manfaat Teoritis

a. Mendapatkan pengetahuan baru tentang cara meningkatkan penguasaan

teknik pada pembelajaran lempar cakram melalui model pembelajaran

dengan media modifikasi.

b. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk referensi penelitian

selanjutnya yang berhubungan dengan hal yang sama.

c. Dapat dipergunakan sebagai media alternatif bagi guru penjas di sekolah

lain dalam meningkatkan penguasaan teknik atau materi yang lebih efektif

dan menyenangkan bagi siswa yaitu melalui model pembelajaran dengan

(32)

62 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa dengan menggunakan media modifikasi piring plastik pada alat lempar

cakram yang dijadikan alternatif tersebut dapat meningkatkan kemampuan lempar

cakram pada pelajaran pendidikan jasmani bagi siswa kelas VIII SMP Swasta

PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun tahun ajaran

2012/2013. Dimana penggunaan modifikasi alat tersebut mudah diperoleh dan

tidak memerlukan biaya yang banyak.

B. Saran

Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti sebagai berikut :

a. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SMP Swasta PTPN IV

(Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun untuk menggunakan

alat yang dimodifikasi dengan materi yang disesuaikan karena hal ini

dapat membangkitkan semangat siswa.

b. Kepada guru yang akan melaksanakan pembelajaran ini diharapkan dapat

mempelajari bagaimana cara memotivasi siswa untuk berbicara atau

bertanya.

c. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba

melakukan model penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan menggunakan

(33)

63

d. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian

menggunakan alat yang dimodifikasi kiranya dapat mencoba dengan

materi lainnya.

e. Sebagai bahan masukan bagi penulis sendiri dan bahan acuan untuk para

(34)

64

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Yusuf. 1992. Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Adang, Yoyok 2000. Prinsip-prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III

Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta : Bumi Aksara.

Carr, Gerry A. 2000. Atletik Untuk Sekolah. Jakarta : PT Fajar Interpratama Offset www.wikipedia.org

Dimyati dan Mudjono (2006) Belajar Dan Pembelajaran Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

Husdarta, dkk (2000) Belajar Dan Pembelajaran DIRJEN Pendidikan Dasar dan menengah bagian proyek penataran guru SLTP

Irwansyah. 2006. Pendidikan Jasmani. Bandung : Grafindo Media Utama

Jeriold Kemp (1986) Media Pembelajaran Jakarta : Bumi Aksara

Kristiyanto, Agus (2010) Penelitian Tindakan Kelas Surakarta

Lutan. 1998. Pengertian Pembelajaran dengan Cara Pendekatan Modifikasi,

(online),dalam http://intl.feedfury.com,di akses 12 Desember 2012.

Manalu, Nimrot M.kes (2006) Diktat Mata Kuliah Atletik Dasar Medan FIK UNIMED

Mosston, Muska (2000) Teaching Physical Education, Columbus : Charles E and Merril Publishing Company. Surakarta

Ngatiyono, 2004. Pendidikan Jasmani. Solo: PT Tiga Serangkai

Rusli Lutan. (2000). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta DEPDIKBUD

(35)

65

Sudjana, 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengejar. Bandung : Tarsito

Sumantri, Mulyani (2007) Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Universitas

Terbuka

Supandi. 1992. Strategi Belajar Mengajar Penjas. Jakarta : Depdikbud

Suherman Adang, dkk (2000) Atletik Jakarta DEPDIKBUD Dikti Pendidikan Dasar dan Menengah

Syahrum, M.Pd dkk (2007) Metodologi Penelitian Kuantitatif Bandung Cita Pustaka Media

Syarifuddin, Aip (1992) Atletik Jakarta DEPDIKBUD DIRJEN Dikti, Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan

Tim Pengembangan MKDP, 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: PT Raja Grafindo Persada

Widya Muhammad Djumidar A (2004) Belajar Berlatih Gerak Gerak Dasar atletik Dalam Bermain Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Yoyo, Yusuf dan Adang Suherman. 2000. Atletik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III

http://id.widipedia.org/wiki/pembelajaran

http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/08/pengertian-tentang-hakekat-pendidikan.html

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Taylor, 1993, Kualitatif Dasar-dasar Penelitian , Usaha Nasional, Surabaya... Bina Rena

Sehubungan dengan masalah tersebut, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Ho : tidak terdapat perbedaan komitmen organisasional, komitmen

Telah diterima dan disahkan oleh Pembimbing Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta pada :.. Hari

karakteristik fisik sosis keong tutut RPO terpilih meliputi nilai pH, kekerasan dan kekenyalan; mengidentifikasi karakteristik kimia meliputi kandungan gizi (kadar air, kadar

Data sekunder hasil analisis sifat kimia tanah berupa data sifat kimia dan biologi tanah pada hutan pinus dan lahan terbuka yang diperoleh dari Tim Peneliti Kementerian

PENGARUH PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERSEPSI KEAMANAN DAN KEEFEKTIFAN JAMU KEMASAN WARGA RW 2 DESA SAWANGAN KABUPATEN KEBUMEN

pedesaan sebagai pihak yang di-Lain-kan dilandasi penolakan penggunaan tipe ideal dari narasi besar modernisasi, kesediaan menggali beragam diskursus dan praktik

[r]