OPTIMALISASI PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAM MENGGUNAKAN GAYA MENGAJAR KOMANDO DENGAN MEDIA MODIFIKASI PADA
SISWA KELAS VIII SMP SWASTA PTPN IV (PERSERO) KEBUN BUKIT LIMA KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH
UMI FADILLAH PEBRIANI NIM. 608310228
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
UMI FADILLAH PEBRIANI. Optimalisasi Pembelajaran Lempar Cakram Menggunakan Gaya Mengajar Komando Dengan Media Modifikasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013. (Pembimbing : TUHADI) Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan gaya
mengajar komando dengan media modifikasi dalam meningkatkan hasil belajar
lempar cakram pada siswa kelas VIII SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun
Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013. Lokasi penelitian
ini adalah di SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten
Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013. Populasi adalah siswa kelas VIII SMP
Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun yang
berjumlah 103 orang. Sampel dalam penelitian adalah siswa kelas VIII-3
sebanyak 33 orang.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang
terdiri dari dua siklus, siklus I dan siklus II. Sebelum dilakukan tindakan pada
siklus I peneliti memberi pre-test untuk mengetahui letak kesulitan pada pelajaran
lempar cakram, siklus II dan diakhiri dengan pemberian post-test siklus II. Pada
instrumen penelitian ini, lembaran pengamatan test hasil belajar lempar cakram
yang digunakan adalah lembar fortopolio.
Dengan menggunakan modifikasi alat dapat meningkatkan kemampuan
hasil belajar lempar cakram siswa dari mulai pre-test, siklus I hingga pada siklus
II. Pada pre-test, terdapat 12 orang siswa (36,36%) yang berhasil dalam mencapai
ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 61,17. Ketuntasan belajar siswa pada
post-test siklus I mencapai 21 orang siswa (63,63%) dengan nilai rata-rata 68,93.
Dan ketuntasan belajar siswa pada post-test siklus II mencapai 28 orang siswa
(84,84%) dengan nilai rata-rata 76,13.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan
modifikasi alat dapat meningkatkan hasil belajar lempar cakram pada siswa kelas
VIII SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun
iv
2. Hakikat Optimalisasi Pembelajaran ... 18
3. Hakikat Lempar Cakram ... 19
4. Hakikat Metode Mengajar Komando ... 24
5. Hakikat Media Modifikasi ... 26
6. Profil Sekolah ... 30
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33
A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 33
1. Lokasi Penelitian ... 33
2. Waktu Penelitian ... 33
B. Popolasi dan Sampel ... 33
1. Populasi ... 33
2. Sampel ... 34
C. Metode Penelitian... 34
D. Desain Penelitian ... 35
E. Instrumen Penelitian... 38
F. Teknik Analisis Data ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
A. Deskripsi dan Penilaian ... 45
B. Hasil Penelitian ... 51
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
A. Kesimpulan... 62
B. Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 64
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Siswa Kelas VIII Tahun Ajaran 2012/2013 Sebagai Populasi .. 34
2. Rubik Penilaian Hasil Belajar Lempar Cakram ... 40
3. Deskripsi Lempar Cakram Menggunakan Media Modifikasi ... 45
4. Frekuensi Data Pre-Test ... 46
5. Deskripsi Data Pre-Test ... 47
6. Frekuensi Data Penelitian I ... 48
7. Deskripsi Data Penelitian I... 48
8. Frekuensi Data Penelitian II ... 49
9. Deskripsi Data Penelitian II ... 50
10.Deskripsi hasil belajar siklus I lempar cakram ... 55
11.Deskripsi hasil belajar siklus II lempar cakram ... 59
12.Daftar Sampel Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 74
13.Reduksi Nilai Pre-Test Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 75
14.Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 (Siklus I) ... 77
15.Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram
vii
Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 79
16.Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus I ... 80
17.Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas
VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima
Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 (Siklus II)... 81
18.Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram
Pada Siklus II Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)
Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 83
19.Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus II ... 84
20.Perkembangan Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Untuk
Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)
viii
5. Cara Melakukan Awalan Lempar Cakram Gaya Menyamping ... 22
6. Lemparan Berputar Menyampingi Arah Lempran ... 23
7. Serangkaian Gerakan Melempar Cakram Gaya Menyamping Dari Gerakan Awalan Sampai Akhir ... 24
8. Piring Plastik Yang Dimodifikasi sebagai Cakram ... 29
9. Lempar Tangkap Piring Plastik Dengan Cara Berpasangan ... 29
10.Skema Siklus Dalam Penelitian Tindakan Kelas ... 38
11.Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Pada Pre-Test ... 47
12.Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Pada Siklus I ... 48
13.Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Pada Siklus II ... 50
14.Grafik Deskripsi Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram pada Siklus I ... 55
15.Grafik Deskripsi Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram pada Siklus I ... 59
ix
17.Profil Sekolah ... 88
18.Personalia Tim Penilai ... 88
19.Guru dan Peneliti Memberikan Penjelasan Awal ... 89
20.Guru Memberikan Penguatan Materi Lempar Cakram ... 89
21.Sampel Melakukan Pemanasan ... 90
22.Sampel Melakukan Teknik Memegang Cakram ... 91
23.Gerakan Badan ... 91
24.Gerakan Badan Saat Akan Melempar Cakram ... 92
25.Guru dan Peneliti Memberikan Penjelasan Akhir ... 92
26.Guru dan Peneliti Foto Bersama ... 93
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 66
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 70
3. Daftar Sampel Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)
Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 74
4. Reduksi Nilai Pre-Test Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas
VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima
Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 75
5. Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas
VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima
Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 (Siklus I) ... 77
6. Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram
Pada Siklus I Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)
Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 79
7. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus I ... 80
8. Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas
VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima
Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 (Siklus II)... 81
9. Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram
Pada Siklus II Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)
Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 83
xi
11.Perkembangan Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Untuk
Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)
Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 85
12.Pedoman Pengamatan Penilaian dan Pelaksanaan Test Keterampilan
Lempar Cakram ... 87
13.Dokumentasi Penelitian ... 88
14.Personalia Penelitian
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Siswa Kelas VIII Tahun Ajaran 2012/2013 Sebagai Populasi .. 34
2. Rubik Penilaian Hasil Belajar Lempar Cakram ... 40
3. Deskripsi Lempar Cakram Menggunakan Media Modifikasi ... 45
4. Frekuensi Data Pre-Test ... 46
5. Deskripsi Data Pre-Test ... 47
6. Frekuensi Data Penelitian I ... 48
7. Deskripsi Data Penelitian I... 48
8. Frekuensi Data Penelitian II ... 49
9. Deskripsi Data Penelitian II ... 50
10.Deskripsi hasil belajar siklus I lempar cakram ... 55
11.Deskripsi hasil belajar siklus II lempar cakram ... 59
12.Daftar Sampel Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 74
13.Reduksi Nilai Pre-Test Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 75
14.Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 (Siklus I) ... 77
15.Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram
vii
Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 79
16.Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus I ... 80
17.Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas
VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima
Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 (Siklus II)... 81
18.Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram
Pada Siklus II Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)
Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 83
19.Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus II ... 84
20.Perkembangan Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Untuk
Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)
viii
5. Cara Melakukan Awalan Lempar Cakram Gaya Menyamping ... 22
6. Lemparan Berputar Menyampingi Arah Lempran ... 23
7. Serangkaian Gerakan Melempar Cakram Gaya Menyamping Dari Gerakan Awalan Sampai Akhir ... 24
8. Piring Plastik Yang Dimodifikasi sebagai Cakram ... 29
9. Lempar Tangkap Piring Plastik Dengan Cara Berpasangan ... 29
10.Skema Siklus Dalam Penelitian Tindakan Kelas ... 38
11.Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Pada Pre-Test ... 47
12.Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Pada Siklus I ... 48
13.Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Pada Siklus II ... 50
14.Grafik Deskripsi Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram pada Siklus I ... 55
15.Grafik Deskripsi Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram pada Siklus I ... 59
ix
17.Profil Sekolah ... 88
18.Personalia Tim Penilai ... 88
19.Guru dan Peneliti Memberikan Penjelasan Awal ... 89
20.Guru Memberikan Penguatan Materi Lempar Cakram ... 89
21.Sampel Melakukan Pemanasan ... 90
22.Sampel Melakukan Teknik Memegang Cakram ... 91
23.Gerakan Badan ... 91
24.Gerakan Badan Saat Akan Melempar Cakram ... 92
25.Guru dan Peneliti Memberikan Penjelasan Akhir ... 92
26.Guru dan Peneliti Foto Bersama ... 93
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 66
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 70
3. Daftar Sampel Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)
Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 74
4. Reduksi Nilai Pre-Test Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas
VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima
Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 75
5. Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas
VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima
Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 (Siklus I) ... 77
6. Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram
Pada Siklus I Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)
Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 79
7. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus I ... 80
8. Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas
VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima
Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 (Siklus II)... 81
9. Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram
Pada Siklus II Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)
Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 83
xi
11.Perkembangan Nilai Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram Untuk
Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV (Persero)
Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013 ... 85
12.Pedoman Pengamatan Penilaian dan Pelaksanaan Test Keterampilan
Lempar Cakram ... 87
13.Dokumentasi Penelitian ... 88
14.Personalia Penelitian
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan
aktivitas jasmani dan direncanakan secara sistematik yang bertujuan untuk
meningkatkan individu secara organik, neuromuskular, perseptual, kognitif, sosial
dan emosional. Dua diantara tujuan-tujuan penjas menurut Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) 2006 adalah: (1) Mengembangkan keterampilan
pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran
jasmani serta pola hidup melalui berbagai aktivitas jasmani, (2) Mengembangkan
kemampuan gerak dan keterampilan berbagai macam permainan dan olahraga.
Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pendidikan sebagai satu proses pembinaan manusia yang
berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberi kesempatan pada siswa
untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani,
bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana.
Pembekalan pengalaman belajar melalui peroses pembelajaran pendidikan
jasmani dengan mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, tehnik dan
strategi permainan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama,
dan lain-lain). Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran di dalam kelas yang
merupakan kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental, intelektual,
2
mendapatkan sesuatu pisikologis, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat
mencapai tujuan pengajaran. Agar standard kompetensi pembelajaran pendidikan
jasmani dapat terlaksana sesuai pedoman, maksud dan tujuan yang ada di
kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu merancang pembelajaran
yang sesuai dengan kemampuan dan kematangan anak didik, sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Secara umum kegiatan pembelajaran
penjas melibatkan aktivitas fisik, demikian pula dalam belajar lempar cakram.
Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki banyak
nomor-nomor dalam suatu perlombaan. Selain itu atletik juga salah satu cabang
olahraga yang terdapat dalam kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada
cabang atletik terdiri dari beberapa nomor perlombaan, salah satu nomor tersebut
adalah lempar cakram. Lempar cakram adalah salah satu nomor lomba dari satu
cabang atletik merupakan unsur dari pendidikan jasmani dan kesehatan juga
merupakan aktivitas jasmani serta pembinaan hidup sehat dan pengembangan
jasmani, mental, sosial, emosional yang serasi, selaras dan seimbang.
Berdasarkan hasil observasi dengan guru pendidikan jasmani di SMP
Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun pada saat
jam pelajaran Pendidikan jasmani pokok bahasan lempar cakram, terlihat bahwa
pada saat pembelajaran berlangsung banyak siswa dari kelas VIII SMP Swasta
PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun khususnya kelas
VIII-3, yang terlihat kurang aktif dalam melakukan aktifitas pembelajaran.
Dimana diperoleh informasi bahwa nilai siswa dalam bidang studi pendidikan
jasmani khususnya lempar cakram masih rendah dan masih banyak yang belum
3
Hal ini disebabkan kurangnya sarana dan prasarana di sekolah tersebut,
sehingga guru bidang studi hanya dapat menyampaikan materi pelajaran dengan
menggunakan media buku pelajaran (buku paket) dari sekolah, papan tulis, kapur
tulis untuk berimajinasi atau berhayal dari media tanpa penalaran logis yang
tinggi, seperti kemampuan membuktikan atau memperlihatkan suatu konsep yang
nyata pada saat pembelajaran berlangsung. Dan panduan siswa untuk belajar
mandiri hanya menggunakan media buku paket dari sekolah. Hal ini berpengaruh
pada hasil belajar siswa yaitu rendahnya nilai–nilai siswa yang terlihat pada
Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata
pelajaran pendidikan jasmani adalah 75, namun masih banyak siswa yang
mempunyai nilai rata-rata di bawah 75 (tidak tuntas).
Dengan kata lain, lengkap dan tidak lengkapnya sarana dan prasarana
pembelajaran turut mempengaruhi maksimal dan tidak maksimalnya ketercapaian
tujuan pembelajaran. Sarana dan prasarana yang lengkap bisa memudahkan guru
untuk mengejar target-target tertentu yang menjadi tujuan pembelajarannya.
Begitu sebaliknya, sarana dan prasarana yang tidak lengkap akan menyulitkan
bagi guru dalam mencapai target-target tujuan pembelajaranya.
Hal ini yang terjadi pada pembelajaran lempar cakram di SMP Swasta
PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun. Kondisi nyata di
sekolah, media lempar cakram hanya 2 buah cakram yang tersedia di sekolah
tersebut. Jelas dari gambaran tersebut bahwa proses pembelajaran lempar cakram
menjadi tidak efektif, dan akibatnya target kurikulum menjadi sangat rendah.
Hal di atas dialami oleh siswa kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV
4
hasil tes materi lempar cakram diketahui bahwa dari 33 siswa yang mengikuti tes
materi tersebut, ternyata hanya 5 siswa (15,15%) yang memperoleh nilai di atas
KKM (tuntas), 7 siswa (21,21%) berada pada level KKM (nilai 75 = tuntas), dan
21 siswa (63,64%) di bawah nilai KKM (tidak tuntas). Hal ini memberikan
gambaran bahwa pemahaman siswa tentang lempar cakram masih rendah dan
masih jauh dari ketuntasan nilai yang diharapkan, yaitu jika mencapai 80 % dari
jumlah klasikal. Sementara nilai KKM dari kelas VIII-3 SMP Swasta PTPN IV
(Persero) Bukit Lima Kabupaten Simalungun siswa yang tuntas hanya mencapai
36,36%.
Upaya untuk meningkatkan hasil belajar lempar cakram harus
disesuaikan dengan karakteristik kemampuan, dan perkembangan siswa SMP.
Hal ini dapat dilakukan melalui pembelajaran yang dimodifikasi atau media alat
lempar cakram. Proses ini dilakukan untuk menutupi atau mengatasi kekurangan
perlengkapan atau alat lempar cakram tersebut. Tingkat yang lebih tinggi
modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran
dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial dapat
memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini dimaksudkan untuk menuntut,
mengarahkan siswa dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tingkat tinggi
menjadi tingkat yang lebih sederhana. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa, diantaranya adalah motivasi, minat, bakat, semangat, kondisi fisik,
sarana, atau media pembelajaran, guru, metode atau sterategi pembelajaran yang
digunakan oleh guru, dan lain-lain. Menyadari hal tersebut, perlu adanya suatu
5
mempelajari penjas khususnya materi lempar cakram menjadi lebih mudah, lebih
cepat, lebih bermakna, efektif dan menyenangkan.
Dengan kenyataan yang ada, banyak guru penjas yang masih lamban
dalam mengajar pembelajaran praktek penjas karena berbagai macam
keterbatasan sarana dan prasarana yang digunakan dalam mata pelajaran penjas,
sehingga kadang-kadang pembelajaran penjas hanya dilaksanakan secara teori
saja dan tidak seperti yang apa kita harapkan. Terkait dengan pelaksanaan
pembelajaran lempar cakram dalam pembelajaran penjas belum dapat
dilaksanakan secara lengkap yakni teori dengan praktek karena faktor sarana
belajar yang terbatas. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran lempar cakram
tersebut kreatifitas seorang guru sangat dibutuhkan, sehingga proses pembelajaran
dapat memberikan pengalaman belajar yang baik secara lengkap kepada anak
didik.
Fenomena ini merupakan sebuah masalah akibat kurangnya kemampuan
seorang guru yang memiliki potensi sesuai tuntutan target kurikulum sebagai
pendidik yang kreatif dalam mengaktifkan pembelajaran penjas di sekolah. Dalam
usaha pencapaian tujuan belajar tersebut perlu diciptakan sistem lingkungaan
(kondisi) belajar yang lebih kondusif. Proses pembelajaran dikatakan efektif
apabila seluruh siswa terlibat secara aktif baik mental, fisik, maupun sosial. Oleh
karena itu, guru dikatakan sebagai penggerak perjalanan belajar dan fasilitator
belajar siswa yang diharapkan mampu memantau tingkat perkembangan hasil
belajar siswa. Dalam mengajarkan materi penjas khususnya materi lempar
cakram, seorang guru harus bisa menyesuaikan materi tersebut sesuai dengan
6
kekhasaan dalam bersikap yang diungkapkan melalui bermain. Karakteristik siswa
inilah yang harus diangkat untuk menjembatani antara keinginan guru dan siswa,
serta guru harus mampu menerapkan model pembelajaran yang baik dan tepat
sesuai dengan perkembangan anak Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Banyaknya model pembelajaran menuntut seorang guru pendidikan
jasmani memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang model-model
pembelajaran. Namun pada kenyataannya, sekarang ini masih banyak para guru
pendidikan jasmani kurang memahami model pembelajaran penjas. Hal ini sering
dijumpai di lapangan pada saat pembelajaran penjas siswa dibiarkan berolahraga
sendiri, sedangkan gurunya hanya berteduh atau bahkan ngobrol di kantor.
Kondisi semacam ini sangat memprihatinkan, karena kaidah-kaidah pembelajaran
pendidikan jasmani di Sekolah Menengah Pertama tidak dilaksanakan, sehingga
tujuan pendidikan jasmani tidak dapat tercapai.
Sejalan dengan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), dimana guru dituntut untuk mampu menciptakan pembelajaran yang
lebih bervariasi tidak monoton serta dapat meningkatkan peran siswa dalam
proses pembelajaran, maka harus dirancang dan dibangun suasana kelas. Karena
keberhasilan suatu pembelajaran tidak hanya tergantung pada siswa saja, tetapi
juga peran guru. Siswa dan guru harus berperan aktif dalam pembelajaran. Guru
dituntut untuk mengkondisikan kelas dan memilih metode pembelajaran dengan
tepat agar prestasi belajar siswa dapat meningkat. Harapan yang tidak pernah sirna
dari seorang guru adalah bagaimana agar bahan pelajaran yang disampaikan dapat
7
Pembelajaran pendidikan jasmani melalui penggunaan media modifikasi
merupakan salah satu karakteristik model pembelajaran yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Adanya model pembelajaran dengan
media modifikasi menuntut seorang guru pendidikan jasmani harus menguasai
dan memahaminya agar dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
Dalam melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani seorang guru harus aktif
menciptakan suasana pembelajaran yang sebaik mungkin agar motivasi belajar
siswa dapat meningkat.
Dengan kemampuan seorang guru membangkitkan motivasi siswa dalam
belajar, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Model
pembelajaran dengan media modifikasi juga menuntut kreatifitas dan inisiatif guru
pendidikan jasmani untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang beraneka
ragam. Selain itu juga pembelajaran yang dilaksanakan harus efektif agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Dan hal yang tak kalah pentingnya,
seorang guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa dalam belajar, sehingga siswa responsif dengan
pembelajaran yang diterimanya, dan tujuan pembelajaran akan tercapai secara
optimal.
Model pembelajaran dengan media modifikasi merupakan model
pembelajaran yang menuntut kemampuan guru dalam mengorganisasi
pembelajaran dan menuntut siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Seiring dengan uraian di atas, penggunaan gaya mengajar dalam proses belajar
mengajar merupakan salah satu bentuk pendekatan yang harus dilakukan seorang
8
ini sudah berjalan cukup lama. Karena sekolah hingga detik ini belum dapat
memenuhi sarana cakram tersebut untuk batas yang cukup memadai atau batas
kondisi ideal, misalnya dengan perbandingan 1 : 2 (1 cakram untuk 2 orang). Hal
ini dapat dimengerti, karena sekolah mempunyai kebutuhan yang sangat banyak
dengan tingkat urgensitas yang tinggi untuk dipenuhi oleh sekolah. Oleh karena
itu, diperlukan sebuah pemecahan masalah yang sederhana yang dapat dilakukan
oleh guru.
Melihat permasalahan di atas, maka satu pemikiran yang muncul adalah
dengan menggunakan media modifikasi untuk mengganti cakram tersebut. Namun
media modifikasi tersebut harus dapat mewakili karakteristik yang terdapat pada
cakram, seperti bentuk, ukuran, berat dan mudah didapat. Dalam hal ini, media
modifikasi yang digunakan untuk mengganti cakram tersebut adalah piring
plastik. Dari segi bentuk, ada kemiripan dengan cakram, dari segi ketersediaan
dan harga, piring plastik sangat mudah ditemui di pasar-pasar tradisional dengan
harga yang terjangkau.
Dari permasalahan di atas, maka penulis menentukan judul dengan
“Optimalisasi Pembelajaran Lempar Cakram Menggunakan Gaya Mengajar
9
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang
dapat diidentifikasi adalah : Apakah dengan gaya mengajar komando dapat
menuntut siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran?, Apakah ketersediaan
prasarana khususnya cakram yang tidak memadai mengakibatkan kurangnya
motivasi belajar siswa?, Apakah dengan memodifikasi media pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa?
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan baik dan terarah, maka
penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam
penelitian ini adalah “Optimalisasi Pembelajaran Lempar Cakram Menggunakan
Gaya Mengajar Komando Dengan Media Modifikasi Pada Siswa Kelas VIII SMP
Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah maka
permasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Apakah Dengan Penggunaan Gaya Mengajar Komando Dan Media Modifikasi
Dalam Pembelajaran Lempar Cakram Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Pada
Siswa Kelas VIII SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten
10
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, tujuan
penelitian adalah : “Untuk Mengetahui Efektivitas Penerapan Gaya Mengajar
Komando Dengan Media Modifikasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Lempar
Cakram Pada Siswa Kelas VIII SMP Swasta PTPN IV (Persero) Kebun Bukit
Lima Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013”.
F. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai
berikut :
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Melalui model pembelajaran dengan modifikasi alat, penguasaan teknik
dasar dalam pembelajaran lempar cakram meningkat diharapkan siswa
lebih bersemangat dan terpacu dalam mengikuti pelajaran di sekolah dan
lebih berprestasi lagi.
b. Bagi Guru
Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru Penjas di SMP PTPN IV
(Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun yaitu bahwa gaya
mengajar dengan media modifikasi dapat meningkatkan penguasaan teknik
pada siswa, sehingga dapat mendukung pencapaian prestasi belajar secara
11
c. Bagi Kepala Sekolah
Dapat menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran khususnya
pengembangan media pembelajaran olahraga.
d. Bagi Peneliti Lainnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain
dengan objek penelitian yang sama.
2. Manfaat Teoritis
a. Mendapatkan pengetahuan baru tentang cara meningkatkan penguasaan
teknik pada pembelajaran lempar cakram melalui model pembelajaran
dengan media modifikasi.
b. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk referensi penelitian
selanjutnya yang berhubungan dengan hal yang sama.
c. Dapat dipergunakan sebagai media alternatif bagi guru penjas di sekolah
lain dalam meningkatkan penguasaan teknik atau materi yang lebih efektif
dan menyenangkan bagi siswa yaitu melalui model pembelajaran dengan
62 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa dengan menggunakan media modifikasi piring plastik pada alat lempar
cakram yang dijadikan alternatif tersebut dapat meningkatkan kemampuan lempar
cakram pada pelajaran pendidikan jasmani bagi siswa kelas VIII SMP Swasta
PTPN IV (Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun tahun ajaran
2012/2013. Dimana penggunaan modifikasi alat tersebut mudah diperoleh dan
tidak memerlukan biaya yang banyak.
B. Saran
Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti sebagai berikut :
a. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SMP Swasta PTPN IV
(Persero) Kebun Bukit Lima Kabupaten Simalungun untuk menggunakan
alat yang dimodifikasi dengan materi yang disesuaikan karena hal ini
dapat membangkitkan semangat siswa.
b. Kepada guru yang akan melaksanakan pembelajaran ini diharapkan dapat
mempelajari bagaimana cara memotivasi siswa untuk berbicara atau
bertanya.
c. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba
melakukan model penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan menggunakan
63
d. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian
menggunakan alat yang dimodifikasi kiranya dapat mencoba dengan
materi lainnya.
e. Sebagai bahan masukan bagi penulis sendiri dan bahan acuan untuk para
64
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Yusuf. 1992. Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Adang, Yoyok 2000. Prinsip-prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya
Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta : Bumi Aksara.
Carr, Gerry A. 2000. Atletik Untuk Sekolah. Jakarta : PT Fajar Interpratama Offset www.wikipedia.org
Dimyati dan Mudjono (2006) Belajar Dan Pembelajaran Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
Husdarta, dkk (2000) Belajar Dan Pembelajaran DIRJEN Pendidikan Dasar dan menengah bagian proyek penataran guru SLTP
Irwansyah. 2006. Pendidikan Jasmani. Bandung : Grafindo Media Utama
Jeriold Kemp (1986) Media Pembelajaran Jakarta : Bumi Aksara
Kristiyanto, Agus (2010) Penelitian Tindakan Kelas Surakarta
Lutan. 1998. Pengertian Pembelajaran dengan Cara Pendekatan Modifikasi,
(online),dalam http://intl.feedfury.com,di akses 12 Desember 2012.
Manalu, Nimrot M.kes (2006) Diktat Mata Kuliah Atletik Dasar Medan FIK UNIMED
Mosston, Muska (2000) Teaching Physical Education, Columbus : Charles E and Merril Publishing Company. Surakarta
Ngatiyono, 2004. Pendidikan Jasmani. Solo: PT Tiga Serangkai
Rusli Lutan. (2000). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta DEPDIKBUD
65
Sudjana, 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengejar. Bandung : Tarsito
Sumantri, Mulyani (2007) Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Universitas
Terbuka
Supandi. 1992. Strategi Belajar Mengajar Penjas. Jakarta : Depdikbud
Suherman Adang, dkk (2000) Atletik Jakarta DEPDIKBUD Dikti Pendidikan Dasar dan Menengah
Syahrum, M.Pd dkk (2007) Metodologi Penelitian Kuantitatif Bandung Cita Pustaka Media
Syarifuddin, Aip (1992) Atletik Jakarta DEPDIKBUD DIRJEN Dikti, Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan
Tim Pengembangan MKDP, 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: PT Raja Grafindo Persada
Widya Muhammad Djumidar A (2004) Belajar Berlatih Gerak – Gerak Dasar atletik Dalam Bermain Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Yoyo, Yusuf dan Adang Suherman. 2000. Atletik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III
http://id.widipedia.org/wiki/pembelajaran
http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/08/pengertian-tentang-hakekat-pendidikan.html