• Tidak ada hasil yang ditemukan

SALIGUNG SEBAGAI PENGIRING NYANYIAN NASEHAT ORANG TUA KEPADA ANAKNYA PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN DI SARIBU DOLOK KECAMATAN SILIMAKUTA KABUPATEN SIMALUNGUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SALIGUNG SEBAGAI PENGIRING NYANYIAN NASEHAT ORANG TUA KEPADA ANAKNYA PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN DI SARIBU DOLOK KECAMATAN SILIMAKUTA KABUPATEN SIMALUNGUN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

SALIGUNG SEBAGAI PENGIRING NYANYIAN NASEHAT

ORANG TUA KEPADA ANAKNYA PADA MASYARAKAT

SIMALUNGUN DI SARIBU DOLOK KECAMATAN

SILIMAKUTA KABUPATEN SIMALUNGUN

SKRIPSI

Dinyatakan Telah Memenuhi Persyaratan Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

JULIANA SABATINI OMPUSUNGGU

NIM. 071222510067

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Juliana Sabatini Ompusunggu NIM. 071222510067. Saligung Sebagai

Pengiring Nyanyian Nasehat Orang tua Kepada Anaknya Pada Masyarakat Simalungun Di Saribu Dolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun. Skripsi. Jurusan Sendratasik. Program Studi Pendidikan Seni musik.Fakultas Bahasa dan Seni.Universitas Negeri Medan 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asal mula,bentuk penyajian, bentuk nyanyian, teknik bermain, serta fungsi dari saligung sebagai pengiring nyanyian nasehat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun di Saribu Dolok kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun

Metode pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kulitatif. Populasi

dalam penelitian ini adalah masyarakat pendukung, tokoh masyarakat, serta informan yang berjumlah enam orang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi yang dilakukan langsung terhadap objek yang akan diteliti.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :” Saligung Sebagai Pengiring Nyanyian Nasehat Orang Tua Kepada Anaknya Pada Masyarakat Simalungun Di Saribu Dolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun”.

Penulisan skripsi ini bermaksud untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari tidak terlepas dari hambatan dan kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat rahmatNya dan bantuan semua pihak serta usaha yang maksimal sesuai kemampuan penulis, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: selalu sabar dan rendah hati memberikan arahan, bimbingan, motivasi, saran dan masukan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Panji Suroso, Msi selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni

Musik, Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Uyuni Widiastuti M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah banyak memberikan bimbingan berupa kritikan dan saran kepada penulis mulai pengangkatan judul sampai selesainya skripsi ini.

6. Bapak Mukhlis Hasbullah, M.Sn selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah banyak memberikan bimbingan berupa kritikan dan saran kepada penulis mulai pengangkatan judul sampai selesainya skripsi ini. 7. Seluruh Dosen Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis selam perkuliahan 8. Bapak Camat Silimakuta Drs. Lamat Ludin Purba sebagai Camat

Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun

(8)

10.Teristimewa buat bapakku tercinta Edison Ompusunggu, SH dan mamaku Tercinta Roswati Siagian, S.Pd terima kasih atas curahan kasih sayang yang tiada ternilai, doa, nasehat, dukungan baik moril maupun materil mulai penulis terlahir sampai penulis mendapat gelar ini. Makasih papa dan mama gelar ini kuberikan buat papa dan mama. LOVE YOU papa dan mama.

11.Buat Abangku Alfredo Ompusunggu, Buat kakakku Steffi ompusunggu serta adik-adikku Green, Josua, Josafat, Anggi, Nia yang senantiasa mendukung penulis dalam doa.

12.Buat semua keluargaku dari keluarga besar Ompusunggu dan juga dari keluarga besar Siagian yang senantiasa mendukung penulis dalam doa. Terima kasih banyak. God Bless Our Families.

13.Terkhusus buat seseorang yang kukasihi Irfan Pardamean Simbolon, ST yang telah banyak memberikan bantuan, semangat, doa, dukungan dan kebersamaan kita selama ini. Makasih banyak ya sayang. I Love You.

14.Buat teman-teman seperjuanganku Helen Kurnia Sitrinjak, Annisa Khoirani, Ivo Andriani, adek-adek stambuk 2008 dan stambuk 2009 dan lain-lian yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

15.Buat semua teman-temanku stambuk 2007 maksih banyak buat kebersamaan kita selama perkuliahan. Banyak kenangan yang tak terlupakan. Semoga kita sukses ya teman-teman. I miss you so much.

Medan, Agustus 2013 Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...iii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...5

C. Pembatasan Masalah ...6

D. Perumusan Masalah ...7

E. Tujuan Penelitian ...8

F. Manfaat Penelitian ...9

BAB II LANDASAN TEORITIS, DAN KERANGKA KONSEPTUAL ...10

A. Landasan Teoritis ...10

1. Pengertian Saligung ...10

2. Pengertian Nyanyian ...15

3. Teknik Bermain ...15

4. Bentuk Penyajian...16

5. Bentuk Nyanyian...16

B. Kerangka Konseptual ...18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...17

(10)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...21

C. Populasi dan Sampel ...21

1.Populasi ...21

2. Sampel ...22

D. Tehnik Pengumpulan Data ...23

1. Observasi Lapangan ... 24

2. Studi Kepustakaan ...24

3. Wawancara ...26

4. Dokumentasi ...27

E. Teknik Analisis Data ...28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Letak Geografis Kecamatan Silimakuta ... 30

B. Asal Mula Saligung ... 31

C. Teknik Bermain Saligung ... 33

D. Bentuk Penyajian Saligung Pada Nyanyian Nasehat Orang Tua Kepada Anaknya Pada Masyarakat Simalungun………35

E. Bentuk Nyanyian Nasehat Orang Tua Kepada Anaknya Pada Masyarakat Simalungun………38

BAB V KESIMPULAN DAN HASIL ...47

A. Kesimpulan ...47

B. Saran ...48

(11)

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan yang beraneka ragam. Kekayaan akan budaya ini tumbuh karena banyaknya suku atau etnis yang ada di bumi nusantara. Bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar di Indonesia ( dari sabang sampai merauke), memiliki budaya yang berbeda yang menjadikan Indonesia kaya akan budaya.

Indonesia memiliki beraneka ragam bentuk kesenian yang lahir melalui pemikiran-pemikiran dan kebiasaan-kebiasaan serta kondisi lingkungan dimana suku bangsa itu berada. Hal ini yang merupakan mempengaruhi kesenian masing-masing sukunya. Kehadiran kesenian bukan hanya sebagai hiburan semata namun juga sebagai ungkapan suatu kehidupan yang sangat erat dengan makna dan simbol-simbol dari setiap suku ataupun cerminan dari setiap suku. kesenian sebagai bagian dari kebudayaan harus mengandung keseluruhan pengertian nilai, norma, ilmu pengetahuan serta seluruh struktur-struktur sosial, religius ditambahkan segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas dari suatu masyarakat, sehingga masyarakat dari suku manapun mampu menghasilkan kebudayaan sebagai hasil karya, rasa dan cipta yang dapat mencerminkan identitas tata nilai budaya jamannya untuk dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi

(13)

Musik telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Setiap budaya di dunia ini memiliki musik yang khusus diperdengarkan atau dimainkan berdasarkan peristiwa-peristiwa bersejarah dalam hidup anggota masyarakat. Musik ada yang dimainkan untuk mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran seorang anak, ada juga musik yang khusus untuk mengiringi acara-acara ataupun upacara-upacara tertentu seperti pernikahan dan kematian. Musik juga menjadi pendukung utama untuk melengkapi dan menyempurnakan beragam bentuk kesenian dalam berbagai budaya. Pada kelompok masyarakat tertentu, secara tradisional musik berperan sebagai medium dalam pelaksanaan ritual tertentu baik yang bersifat religi, adat istiadat, maupun sebagai hiburan.

(14)

menjadi pedoman bagi setiap warganya .Masyarakat Simalungun memiliki dua jenis musik yaitu musik instrumental dan nyanyian (vokal), adapun beberapa instrument yang dimiliki suku Simalungun yaitu saligung, ole-ole, sordam, suling, sarune buluh, sarune bolon, tulila, arbab, husapi, hodong-hodong, gonrang bolon, garantung, ogung dan tengtung. Pada masyarakat Simalungun juga terdapat dua buah ansambel musik disamping instrument-instrumen yang bersifat solo yaitu ansambel yang paling besar yaitu gonrang sipitu-pitu dan yang paling kecil adalah gonrang sidua-dua

Selain musik instrument, Simalungun juga memiliki nyanyian dimana suku Simalungun menyebut nyanyian rakyat sebagai doding, nyanyian Simalungun memiliki ciri khas tersendiri yaitu memiliki inggou(cengkok). Orang Simalungun menyebut nyanyian rakyat Simalungun adalah doding. Doding artinya nyanyian. Mandoding artinya bernyanyi. Selain istilah doding ada juga istilah ilah dan inggou untuk mengatakan nyanyian, namun penggunaannya hanya dikenal secara khusus untuk suatu nyanyian yang dilagukan secara bersama-sama maupun untuk menyatakan nama suatu nyanyian, misalnya ilah bolon berarti suatu nyanyian yang dilagukan secara bersama-sama, inggou parlajang berarti suatu nyanyian para perantau. Secara khusus inggou adalah suatu nyanyian yang ditandai dengan irama dan melodi khas Simalungun.

Saligung merupakan salah satu alat musik tradisional Simalungun yang unik

(15)

lobang hembusan dan lobang pembelah udara. Berbeda dengan alat tiup lainnya, saligung ditiup oleh hidung, oleh karena itu bunyi yang dihasilkannya lembut. Asal mula alat musik saligung adalah pada zaman dahulu kala ada seorang anak laki-laki yang sedang memasak nasi ternak dengan menggunakan kayu bakar, ketika api padam sianak meniup api dengan menggunakan bambu, dengan penuh rasa penasaran sianak mencoba meniup bambu tersebut dengan menggunakan hidung,ternyata mengeluarkan suara yang lembut. Itulah yang menjadi awal dibuatnya alat musik Saligung. Adapun teknik memainkan alat musik saligung adalah dengan menempatkan lobang tiupan saligung tepat dibawah lubang hidung, kemudian meniupkan udara melalui hidung sampai mendapat suara yang lembut. Kemudian dilakukan dengan penjarian untuk mendapatkan nada-nada yang diinginkan. Penyajian saligung pada nyanyian nasehat orang tua antara lain : pertama-tama saligung dimainkan sebagai melodi awal oleh si bapak kemudian permainan saligungnya berhenti dan dilanjutkan dengan nyanyian nasehat oleh si bapak kemudian dijawab oleh sianak dengan berupa nyanyian, demikian selanjutnya sampai selesai.

Saligung juga sering digunakan sebagai musik iringan dalam kegiatan

(16)

disampaikan orang tua kepada anaknya itu berupa nyanyian dan diiringi oleh alat musik Saligung.Nyanyian nasehat adalah nyanyian rakyat yang liriknya memberikan nasehat untuk kebaikan. Contoh nyanyian ini di Simalungun adalah

urma lo manuk, tihtolol, dan lain-lain. Adapun manfaat nyanyian nasehat adalah

untuk mempererat hubungan antara orang tua dan anak dalam hal berkomunikasi serta mendidik anak untuk mewujudkan cita-cita yang diinginkan. Kendala yang dihadapi dalam memainkan alat musik saligung yaitu: dilihat dari teknik permainan dengan menggunakan hidung, teknik pernapasan yang benar untuk mendapatkan suara yang lembut sehingga tidak semua orang bisa memainkan alat musik saligung.

Dari uraian tersebut penulis tertarik untuk meneliti serta membuat suatu tulisan ilmiah dengan judul “Saligung Sebagai Pengiring Nyanyian Nasehat Orang Tua Kepada Anaknya pada Masyarakat Simalungun di Saribu Dolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun”

B. Identifikasi Masalah

(17)

faktor (Seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan-pertanyaan”.

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian dapat di identifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana asal mula Saligung pada nyanyian nasihat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun?

2. Bagaimana teknik bermain Saligung pada nyanyian nasihat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun?

3. Bagaimana bentuk penyajian Saligung pada nyanyian nasehat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun?

4. Bagaimana bentuk nyanyian pada nyanyian nasihat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun?

5. Apa manfaat nyanyian nasihat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun?

6. Apakah kendala dalam bermain alat musik Saligung pada masyarakat Simalungun?

C. Pembatasan Masalah

(18)

penelitian ini. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan pendapat Sukardi (2003:30) yang mengatakan bahwa :

”Dalam merumuskan ataupun membatasi permaslahan dalam suatu

penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum kedalam beberapa pertanyaan

yang jelas”.

Maka berdasarkan identifikasi masalah yang tellah diuraikan sebelumnya, penulis membatasi masalah yang terbatas pada kajian yang mencakup :

1. Bagaimana asal mula Saligung pada nyanyian nasihat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun?

2. Bagaimana teknik bermain Saligung pada nyanyian nasihat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun?

3. Bagaimana bentuk penyajian Saligung pada nyanyian nasehat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun?

4. Bagaimana bentuk nyanyian pada nyanyian nasihat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun?

D. Perumusan Masalah

Menurut pendapat Burngin (2007:55) mengatakan bahwa “Permasalahan

yang diajukan hendaknya berbentuk kalimat dan diformulasikan dalam kalimat yang jelas tetapi tidak bertele-tele. Rumusan masalah juga diajukan sejelas mungkin agar variabel-variabel penelitian ataupun hubungan antara variabel itu terlihat dengan mudah dan kemudian tidak menimbulkan interprestasi lain

(19)

penelitian yang akan dikaji. Mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan, maka sebuah pertanyaan perlu dirumuskan dengan baik. Oleh karena itu, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Saligung sebagai pengiring pada nyanyian nasehat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun di Saribu Dolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun.

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan selalu mengarah pada tujuan, tanpa ada tujuan yang jelas maka arah kegiatan yang akan dilakukan tidak tau apa yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Riduwan (2004:25) yang

mengatakan bahwa: “Tujuan penelitian merupakan keinginan-keinginan peneliti

atas hasil penelitiannya dengan mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian.”

1. Untuk mengetahui asal mula Saligung pada nyanyian nasihat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun

2. Untuk mengetahui teknik bermain Saligung pada nyanyian nasihat orang tua kepada anaknya masyarakat Simalungun

3. Untuk mengetahui bentuk penyajian Saligung pada nyanyian nasehat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun

(20)

F. Manfaat penelitian

Setiap penelitian pastilah hasilnya akan bermanfaat, karena penelitian akan mendapat danmengetahui keberadaan budaya dan seni yang selama ini kurang di ketahui banyak orang.

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan informasi bagi setiap pembaca.

2. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan wawasan mengenai peranan saligung sebagi pengiring pada nyanyian nasihat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun

3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki topik yang berkaitan dengan penelitian ini.

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penjelasan-penjelasan mengenai saligung sebagai pengiring nyanyian nasehat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun di Saribu Dolok kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun dapat diambil kesimpulan :

1. Asal mula saligung sebagai pengiring nyanyian nasehat orang tua pada masyarakat Simalungun adalah diawali dengan ketidak sengajaan ,dimana pada saat memasak nasi seorang anak menggunakan bambu sebagai alat untuk meniup api hingga menyala, pada saat meniupkan udara melalui bambu tersebut tanpa disengaja terdengar suara yang lembut dari tiupan bambu dan dengan penasaran timbullah inspirasi untuk mencoba meniupkan bambu tersebut dengan hidung dan ternyata menghasilkan sebuah nada yang lembut. Sehingga timbullah keinginan si anak untuk membuat sebuah alat musik yang ditiup dari hidung yaitu Saligung, dimana saligung ini digunakan sebagai penghantar nyanyian nasehat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun.

2. Teknik bermain Saligung dilakukan dengan cara meletakkan saligung tepat di bawah lobang hidung dengan lobang tiupan udara berada di bawah lobang hidung. Kemudian menghembuskan udara tepat ke lobang tiupan udara hingga menghasilkan bunyi yang lembut, kemudian melakukan penjarian yang baik untuk menghasilkan sebuah nada yang merdu.

(22)

3. Bentuk penyajian saligung sebagai pengiring nyanyian nasehat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun di Saribu Dolok kecamatan Silimakuta kabupaten Simalungun yaitu dilakukan secara bergantian. Saligung sebagai pembawa melodi awal, yang kemudian dilanjutkan dengan nyanyian dari orang tua, kemudian dilanjutkan kembali dengan permainan saligung, selanjutnya dijawab oleh si anak dengan nyanyian juga demikian selanjutnya hingga selesai.

4. Bentuk nyanyian nasehat orang tua kepada anaknya pada masyarakat Simalungun di Saribu Dolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun yaitu dilakukan seperti berpantun yang saling berbalasan seperti sebuah pertanyaan dan jawaban tentang tujuan atau cita-cita antara si anak dan orang tua sehingga terjalinlah suatu komunikasi yang menarik antara orang tua dan anak.

B. SARAN

Untuk memperoleh data serta informasi yang akurat dalam penulisan skripsi ini banyak saran yang penulis peroleh untuk dapat dijadikan sebagai motivasi atau penyemangat dalam menyelesaikan tulisan ini. Adapun saran yang penulis peroleh antara lain:

(23)

2. Bapak camat Silimakuta Drs. Lamat Ludin Purba menyarankan kepada Bupati Simalungun agar membuat sebuah sanggar untuk kesenian Simalungun agar kesenian Simalungun tidak hilang.

3. Kepada para seniman Simalungun agar menjaga serta melestarikan kebudayaan Simalungun serta menjaga alat- alat musik tradisional yang hampir punah.

Referensi

Dokumen terkait

Komponen LKPD dapat mengarahkan peserta didik untuk membangun konsep, memiliki nilai kelayakan 83.33%.Validator II dan II memberikan nilai 3 pada komponen ini karena

Pencatatan kelahiran yang melampaui batas waktu 60 hari sejak tanggal kelahiran dilakukan setelah mendapatkan Keputusan Kepala Dinas dan dikenakan sanksi

[r]

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Daerah Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Barat melaksanakan Pelelangan Pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawas pekerjaan renovasi

Kelengkapan yang trarus dibawa pada saat pembuktian kualifikasi adalah o'Eiffk&s Asli" seluruh. file Dokumen Penawaran yang telah dimasukan/diunggah melalui

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran,mengetahui dan kajian tentang pengaruh pemberian kompensasi dan pelatihan terhadap kinerja organisasi pada

Menginokulasikan satu ose suspensi kultur murni biakan kedalam tabung berisi media dan sebelumnya terlebih dahulu telah diberi tabung durham. Lalu inkubasi

Berbeda dengan di universitas, di UKM Pramuka Universitas Airlangga mahasiswa asing mempunyai hak dan kewajiban yang tidak sama dengan anggota biasa lainnya yang merupakan