DAFTAR ISI
BAB I
PENGENALAN MESIN TIK ... 1
KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 1
MATERI PEMBELAJARAN ... 1
A. SEJARAH MESIN TIK/TULIS ... 1
B. MODEL MESIN TIK/TULIS ... 3
C. UKURAN MESIN TIK/TULIS ... 5
EVALUASI ... 7
BAB II BAGIAN-BAGIAN MESIN TIK ... 8
KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 8
MATERI PEMBELAJARAN ... 8
A. BAGIAN GANDARAN (CARRIAGE WAGON) ... 8
B. KERANGKA MESIN TIK (BADAN MESIN TIK) ... 11
C. KELOMPOK TUTS ... 13
PRAKTIKUM ... 15
EVALUASI ... 15
BAB III SIKAP DUDUK DAN CARA MEMASANG KERTAS ... 16
KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 16
MATERI PEMBELAJARAN ... 16
A. SIKAP DUDUK PADA WAKTU MENGETIK ... 16
B. CARA MEMASANG DAN MELEPAS KERTAS ... 17
PRAKTIKUM ... 18
ii
EVALUASI ... 19
BAB IV PEMELIHARAAN PITA ... 20
A. MATERI PEMBELAJARAN ... 20
B. MENJAGA AGAR PITA TETAP PADA SPULNYA ... 21
C. PROSES MELEPAS PITA ... 21
D. PROSES PEMASANGAN PITA BARU ... 21
PRAKTIKUM ... 22
EVALUASI ... 22
BAB V MENGHENTAK TUTS (KEYBOARDING) ... 23
KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 23
MATERI PEMBELAJARAN ... 23
PRAKTIKUM ... 28
EVALUASI ... 39
BAB VI PEMBINAAN KECEPATAN DAN KETEPATAN MENGETIK ... 41
KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 41
MATERI PEMBELAJARAN ... 41
PRAKTIKUM ... 43
EVALUASI ... 46
BAB VII MENGETIK DI ATAS KERTAS BERGARIS ... 48
KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 48
MATERI PEMBELAJARAN ... 48
iii
PRAKTIKUM ... 49
EVALUASI ... 50
BAB VIII MENGETIK SENTRING VERTIKAN DAN HORIZONTAL ... 52
KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 52
MATERI PEMBELAJARAN ... 52
PRAKTIKUM ... 56
EVALUASI ... 57
BAB IX MENGETIK PIVOT ( RATA KANAN) ... 59
KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 59
MATERI PEMBELAJARAN ... 59
PRAKTIKUM ... 60
BAB X SURAT BENTUK LURUS PENUH ( FULL BLOCK STYLE) ... 62
KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 62
MATERI PEMBELAJARAN ... 62
PRAKTIKUM ... 65
EVALUASI ... 69
BAB XI SURAT BENTUK LURUS ( BLOCK STYLE ) ... 70
KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 70
MATERI PEMBELAJARAN ... 70
PRAKTIKUM ... 74
EVALUASI ... 75
iv BAB XII
SURAT BENTUK SETENGAH LURUS ( SEMI BLOCK STYLE ) ... 76
KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 76
MATERI PEMBELAJARAN ... 76
PRAKTIKUM ... 80
EVALUASI ... 81
BAB XIII SURAT BENTUK LEKUK/TAKUK (INDENTED STYLE) ... 83
KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 83
MATERI PEMBELAJARAN ... 83
PRAKTIKUM ... 87
EVALUASI ... 88
BAB XIV SURAT BENTUK MENGGANTUNG (HANGING PARAGRAPH) ... 90
KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 90
MATERI PEMBELAJARAN ... 90
PRAKTIKUM ... 94
EVALUASI ... 95
BAB XV MENGETIK TABEL/DAFTAR ... 97
KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 97
MATERI PEMBELAJARAN ... 97
PRAKTIKUM ... 99
EVALUASI ... 101
v BAB XVI
KONSEP SURAT DAN TANDA KOREKSI ... 102
KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 102
MATERI PEMBELAJARAN ... 102
A. KONSEP SURAT ... 102
B. PETUNJUK TANDA KOREKSI ... 103
PRAKTIKUM ... 106
EVALUASI ... 107
BAB XVII PEKERJAAN KECIL ... 110
KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 110
MATERI PEMBELAJARAN ... 110
A. KUITANSI ... 110
B. KARTU POS ... 111
C. AMPLOP SURAT ... 113
D. MEMO DAN NOTA ... 115
PRAKTIKUM ... 116
EVALUASI ... 119
DAFTAR PUSTAKA ... 122
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan bahan ajar berupa Buku Pengetahuan dan Praktek Mengetik: Tips Mengetik Cepat dan Cermat.
Mata Kuliah Praktikum Pengetahuan & Mengetik mengetik merupakan mata kuliah Wajib Program Studi Administrasi Perkantoran, baik itu S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran maupun D3 Administrasi Perkantoran.
Dengan buku ini diharapkan mahasiswa dapat mencapai kompetensi yang diharapkan yaitu mampu mengetik secara cepat dan cermat dan dapat di terapkan di dunia kerja dan dunia industri atau lingkungan sekitar.
Buku ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa dukungan dari semua pihak. Oleh karenanya kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh Civitas Akademika Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.
Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan masukan-masukan yang dapat melengkapi, memperkaya dan menyempurnakan buku ini sehingga dapat dipergunakan secara layak oleh mahasiswa.
Jakarta, 08 Maret 2018
Penyusun
1
BAB I
PENGENALAN MESIN TIK
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menceritakan perkembangan mesin tik 2. Menyebutkan merk-merk mesin tik 3. Mendeskripsikan model-model mesin tik 4. Mendeskripsikan ukuran mesin tik 5. Menyebutkan ukuran huruf mesin tik.
B. MATERI PELAJARAN 1. Sejarah Mesin Tik/Tulis
Sejarah mesin tik pertama kali dibukukan dari perolehan Hak Paten Henry Will pada tahun 1714 atas penciptaan sebuah mesin yang menyerupai mesin tik.
Pada abad ke-18 bemunculan berbagai mesin yang mirip mesin tulis. Kontruksi mesin-mesin tulis tersebut diantaranya ada yang menjadi dasar para penemu atau pencipta selanjutnya. Pada tahun 1829 William Austin Burt menampilkan sebuah mesin tik yang lebih baik dari hasil karya Henry Mill pendahulunya. Mesin yang diciptakan William Austin Burt merupakan langkah awal mesin tik menjadi sebuah alat tulis menulis yang praktis. Pada tahun 1830 seorang ahli riset Bahasa Jerman bernama Freiherr Von Drais mencipta mesin tulis yang dapat digunakan untuk mengetik naskah-naskah pidato di parlemen. Pada tahun 1833 Xavier Projean menciptakan sebuah mesin tik yang lebih maju dari pada hasil ciptaan William Austin Burt.
Pada tahun 1850 John B. Fairbank menciptakan mesin tik dengan menerapkan penggunaan rol kertas. Pada tahun 1855 Guiseppe Ravizza mencipta mesin tulis dengan model cembalo scrivano. Mesin tulis model ini sudah dilengkapi dengan pita. Alat tersebut menobatkan sebagai penemu mesin pita
2 mesin tulis pertama di dunia. Pada tahun 1856 Alfred Ely memperkenalkan mesin tik yang menggunakan papan tuts (keyboard) seperti piano serta penggunaan pita bertinta pada mesin tik dan penampilan mesin tik ini jauh lebih sempurna. Pada tahun 1864 seorang tukang kayu dari Tirrol Austria bernama Peter Mitterhofer menciptakan mesin tulis seluruhnya dari kayu, prototipe ini berfungsi secara penuh pada tahun 1867. Lempeng-lempeng kulit dipakainya sebagai engsel sedangkan per-pernya terbuat dari kawat. Pada tahun 1865 seorang pastor dari Denmark bernama Rev. Rasmus Mailing Hansen menciptakan mesin tulis
“Hansen Writing Ball”. Mesin tulis ciptaan Mailing Hansen ini merupakan mesin tulis pertama yang diproduksi oleh suatu pabrik dan dijual secara komersil pada tahun 1870.
Di Amerika Serikat pada tahun 1867 Cristopher Lathan Sholes dan Charles Glidden menciptakan mesin tulis model Sholes Glidden. Mesin tulis ini prinsip konstruksinya mirip dengan ciptaan Petter Mitterhofer yang ada di Museum Wina.
Walaupun demikian kedua penemu Amerika Serikat tersebut belum pernah berkunjung ke Austria. Penemuan ini memperoleh hak paten dan dibeli oleh E.
Remington and sons. Pada tahun 1868 prototip mesin tik sebelumnya dapat mengetik dengan cepat, namun karena sangat cepat, justru menimbulkan masalah yaitu batang-batang huruf saling terkait pada saat dihentakkan. Sehingga disusunlah huruf-huruf secara acak yang tersusun menjadi susunan QWERTY dan digunakan sampai saat ini, dan diresmikan sebagai keyboard standar internasional pada tahun 1973.
Pada tahun 1887 muncul juga pencipta mesin tulis di Amerika Serikat bernama Charles Spiro. Pada tahun 1904 Smith bersaudara memperkenalkan mesin tik yang lengkap seperti yang ada seperti sekarang ini, yaitu mempunyai tuts huruf besar dan huruf kecil.
Mesin ketik manual memiliki desain yang terstandarisasi pada tahun 1910.
Standarisasi ini antara lain tampak pada bentuk mesin ketik dan penempatan huruf-huruf dalam papan ketik. Inovasi yang muncul adalah penemuan tombol
”shift”. Pada tahun 1929 Remington membeli hak cipta Noiseles-typewriter yaitu
3 mesin tik yang tidak mengeluarkan suara. Pada tahun 1941, IBM mendeklarasikan penemuan “Electromatic Model 04”, yang menonjolkan pada konsep revolusioner penjarakan proporsional (proportional spacing). Konsep ini membuat mesin ketik mempunyai jarak yang sama pada setiap karakter yang berbeda, dapat menampilkan hasil ketik, serta memperkenalkan inovasi pita pada mesin ketik yang menyebabkan huruf-huruf yang diketik menjadi lebih tajam sehingga hasil ketik menjadi lebih jelas.
Berikut ini beberapa nama merk mesin tik berdasarkan pabrik dan asal Negara:
Tabel 2.1
Merk dan Asal Mesin Tulis (Tik)
NO MERK ASAL
NEGARA
NO MERK ASAL
NEGARA
1 Olympia Jerman 11 Sander Amerika
2 Adler Jerman 12 IBM Amerika
3 Triump Jerman 13 Brother Jepang
4 Olivetti Italia 14 Torpedo Jepang
5 Underwood Italia 15 Siere Jepang
6 Facit Italia 16 Royal Jepang
7 Hermes Italia 17 Halda Swedia
8 Remington Amerika 18 Philips Belanda 9 Smith Corona Amerika 19 Oliver Inggris
10 Royal Amerika 20 Vios Cekoslowakia
2. Model Mesin Tik/Tulis
Berikut ini bermacam-macam model mesin tulis yang telah diciptakan, antara lain:
1. Mesin Tulis Standar (Standar Type Writer)
Yaitu mesin tik yang mempunyai panjang rol/gandaran mulai dari 13 inchi sampai dengan 27 inchi. Mesin tik ini dapat digunakan untuk mengerjakan segala pekerjaan dengan menggunakan ukuran kertas double folio. Papan tulis (keyboard) pada mesin in sangat lengkap dengan tabulator penuh. Karena itu
4 mesin tik ini sering disebut sebagai mesin tik serbaguna (all purpose type writer). Bentuk mesin tik ini agak besar dan berat sehingga diperlukan tenaga untuk memindahkannya.
Gambar 1 Mesin Tik
2. Mesin Tulis Semi Standard (Semi Standard Type Writer)
Yaitu mesin tik yang mempunyai panjang rol/gandaran berukuran 13 inchi.
Mesin tik ini juga dilengkapi dengan tabulator penuh. Mesin ini berkemampuan mengerjakan pekerjaan dengan penggunaan kertas berukuran 1
kali folio.
3. Mesin Tulis Portable (Portable Type Writer)
Yaitu mesin tik yang mempunyai panjang rol/gandaran antara 9.5 inchi hingga 10 inchi. Mesin ini dianggap sangat praktis karena bentuknya yang mudah dibawa kemana-mana. Mesin ini sekarang ada yang dilengkapi dengan tabulator yang sudah tetap, yaitu tabulator yang terpasang secara oromatis pada setiap 5 ketukan dan tidak dapat dihapus karena tabulator ini sifatnya permanen. Penggunaan mesin ini hanya terbatas pada kertas berukuran folio.
5 3. Ukuran Mesin Tik/Tulis
Ukuran mesin tulis ini didadsarkan pada panjang pendeknya ukuran gandaran yang dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Mesin Tulis Gandaran Pendek (Biasa)
Mesin tik ini mempunya gandaran yang sama dengan bada mesin itu sendiri.
Biasanya gandaran itu berukuran 9 inchi sampai 13 inchi. Satu inchi = 2.54 cm.
Mesin ini digunakan untuk keperluan mengetik surat, pada umumnya mesin tulis gandaran pendek ini lebih disukai.
Gambar 1 Mesin Tik Gandaran Pendek (Biasa)
2. Mesin Tik Gandaran Sedang
Mesin tik ini gandarannya lebih panjang dari badan mesin, biasanya gandarannya berukuran 15, 18, 21 atau 24 inchi. Mesin tik ini bermanfaat sekali untuk mengetik model-model blanko atau daftar berkolom yang ukurannya agak panjang.
Gambar Mesin Tik Gandaran Sedang
6 3. Mesin Tik Gandaran Panjang (Langen Wagen)
Mesin tik ini memiliki panjang gandaran dua kali lebar badan mesin.
Ukurannya 36 inchi atau lebih. Mesin ini dapat digunakan untuk mengetik berbagai macam pekerjaan-pekerjaan berkolom dari kertas yang berukuran lebar dan panjang.
Gambar Mesin Tik Gandaran Panjang
Besar atau kecilnya huruf mesin tulis, dibedakan antara lain:
1. Mesin Tulis Berhuruf Pica (Pica Type)
Mesin tik jenis ini bila untuk mengetik tiap inchi ketika memuat 10 (sepuluh) hentakan. Model huruf pica agak besar.
2. Mesin Tulis Berhuruf Elite (Elite Type)
Mesin tulis yang ukuran hurufnya lebih kecil lagi dari jenis pica, dan tiap inchi ketikan memuat 12 (dua belas) hentakan.
3. Mesin Tulis Berhuruf Micro (Micro Type)
Mesin tulis yang ukuran hurufnya lebih kecil lagi dari jenis elite, dan tiap inchi ketikan memuat 15 (lima belas) hentakan.
7 C. EVALUASI
Setelah Anda benar-benar menguasai materi tersebut di atas, cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1. Certitakan perkembangan mesin tik yang Anda ketahui minimal 3 penemu!
2. Sebutkan minimal 10 Merk mesin tik berikut Negara asalnya!
3. Deskripsikan model-model mesin tik yang Anda ketahui!
4. Deskripsikan 3 ukuran mesin tik!
5. Sebutkan dan Jelaskan 3 ukuran huruf mesin tik!
8
BAB II
BAGIAN-BAGIAN MESIN TIK
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menyebutkan 3 bagian utama mesin tik.
2. Menyebutkan dan menjelaskan 5 bagian yang terdapat pada gandaran.
3. Menyebutkan dan menjelaskan 5 bagian mesin tik yang terdapat pada body.
4. Menyebutkan dan menjelaskan 5 bagian mesin tik yang terdapat pada papan tuts (keyboard)
5. Mengoerasikan seluruh bagian yang terdapat pada mesin tik.
B. MATERI PEMBELAJARAN
Pada mesin tik terdapat 3 bagian Utama yaitu: Gandaran (Carriage, Wagon), Kerangka (Body), dan Papan Tuts (Keyboard). Gandaran adalah bagian mesin tik yang berjalan di atas rel mesin, dapat di gerakkan atau didorong ke kanan dan ke kiri.
Bagian gandaran ini disebut kepala mesin tik:
a.Bagian Gandaran (Carriage, Wagon) Bagian gandaran terdiri dari:
1. Rol (Kilangan, Cylinder, Roler)
Rol berbentuk bulat panjang seperti silinder, terletak di atas gandaran di depan papan kertas, gunanya untuk menggulung kertas.
2. Penuntun Kertas (Paper Guide)
Penuntun kertas terbuat dari logam putih mengkilat dan dapat digeser-geser tempatnya, terletak di sebelah papan kertas. Penempatannya pada waktu akan mengetik harus pada nol, untuk memudahkan perhitungan dalam mengetik.
Gunanya untuk menentukan tempat pinggir kertas sebelah kiri.
9 3. Skala Penuntun Kertas (Paper Guide Scale)
Skala ini terdapat di bagian papan kertas, gunanya untuk menentukan penempatan penuntun kertas.
4. Tombol Penggulung (Platen Knobs)
Tombol ini terletak di ujung kiri dan kanan rol, berbentuk bulat dan pinggirnya bergerigi, gunanya untuk memutar rol ke muka atau ke belakang.
Ingatlah sekali-kali jangan dipakai untuk mencari baris baru.
5. Pembebas Gandaran (Carriage Release Lever)
Alat ini terletak di sebelah kiti dan kanan gandaran, bila alat ini ditekan, maka gandaran akan bebas dan mudah digerakkan ke kiri dan ke kanan.
6. Papan Kertas (Paper Rest, Paper Table)
Gunanya untuk tempat meletakan kertas pada waktu dipasang ke dalam mesin tik dan untuk mengetahui lebar kertas.
7. Pemegang Kertas (Paper Holder Bail)
Alat ini berguna untuk memegang kertas pada rol dengan tepat. Untuk mengatur pemegang kertas itu dilengkapi kait yang dinamakan kait pemegang kertas (Paper Holder Bail Lever)
8. Pembebas Kertas (Paper Release Lever)
Alat ini terdapat di dekat pembebas gandaran. Gunanya untuk membebaskan kertas dari tekanan rol dan untuk meluruskan pemasangan kertas pada pinggir kir (nol) serta memudahkan mencabut kertas dari dalam mesin.
9. Kait (Carriage Return/Line Space Lever)
Kait terbuat dari logam putih dan mempunyai tangkai, terletak di sebelah kiri gandaran. Gunanya untuk mendorong gandaran ke kanan secara otomatis dan menarik kertas ke atas dan untuk membentuk garis baru.
10. Mistar Kertas (Paper Bail)
Terletak di atas rol sepanjang gandaran dan mempunyai skala. Guna mistar ini untuk menjepit kertas pada rol agar tertekan dengan baik.
11. Pengatur Jarak Baris (Line Space Regulator)
10 Biasanya terletak di sebelah kiri dekat pembebas gandaran. Gunanya untuk memberi jarak baris ketikan pada angka-angka tertentu.
Angka 1 berarti jarak baris ketikan biasa.
Angka 2 berarti jarak baris ketika lebih lebar.
Angka 3 berarti jarak baris ketikan 3 kali jarak 1
Jika kita mengetik dengan jarak baris 1 , maka pengantur ini ditempatkan di antara angka 1 dan 2 pada tanda minus (-).
12. Pembebas Rol (Platen Release)
Alat ini terletak di sebelah kiri gandaran, bentuk hamper sama dengan pembebas kertas. Gunanya untuk membebaskan rol dari gerigi jarak baris, sehingga rol dapat diputar dengan bebas. Pembebas rol ini kita gunakan terutama untuk mengetik kertas bergaris seperti blanko kuitansi, kartu pos, wesel pos. bila pembebas rol digunakan maka penggunaan kait tidak diperlukan lagi.
13. Pembebas Jarak Baris (Variabel Line Spacer)
Alat ini terletak di tombol penggulung sebelah kiri. Ketika memakainya alat ini ada yang ditarik keluar dan ada pula yang ditekan ke dalam.
Caranya:
Sementara alat tersebut ditarik/ditekan, tangan kanan memutar tombol penggulung sampai pada baris yang akan di ketik. Alat ini sifatnya hanya membebaskan sementara kunci gerigi dan jika tekanan dilepas atau tarikan dikembalikan pengatur jarak baris akan bekerja kembali.
14. Penekan Segi/Pasak Garis Pinggir (Margin Stop)
Alat ini terletak di belakang papan kertas, banyaknya dua buah. Gunanya untuk memberikan batas kiri dan kanan dari kertas yang akan diketik.
15. Papan Penghapus (Eraser Table)
Gunanya sebagai landasan untuk menghapus kesalahan tanpa melepas kertas dari mesin tik. Papan penghapus ini terletak di bagian atas mesin tulis sepanjang rol.
11 16. Pembebas Tabulator Total (Complete, Tabulator Cirearing Lever)
Gunanya untuk membebaskan semua pasak tabulator sekaligus dengan cara menarik alat pembebas tersebut ke bawah. Alat ini terletak disebelah kiri dan kanan gandaran.
17. Penegak atau Penopang Kertas atau Penyangga Kertas (Standing Paper) Gunanya untuk membantu menegakkan kertas pada waktu diketik.
18. Petunjuk Panjang Kertas (Paper Length Indicator)
Gunanya untuk menunjukkan batas akhir ketikan dari panjang kertas, supaya jangan terlanjur sampai habis ke bawah. Letaknya di tengah penegak kertas.
Terbuat dari bahan mika dan mempunyai skala.
b. Kerangka Mesin Tik (Badan Mesin Tik) 1. Penuntun Titik Pengetikan (Type Guide)
Kegunaan alat ini adalah untuk menunjukkan bahwa setiap ketikan yang dilakukan akan jatuh ada suatu titik atau pusat ketikan yang berbentuk huruf V yang terbuat dari logam putih mengkilat. Karena alat ini berfungsi sebagai pusat ketikan, maka disebut titik pengetikann, yang juga merupakan batas pertengahan mesin tik.
2. Pemegang Label dan Kartu (Card and Label Holder)
Gunanya untuk menekan atau memegang label, kartu ataupun amplop dengan merapat pada rol. Letak pemegang ini disamping kiri dan kanan penuntun titik pengetikan.
3. Pemegang Pita Mesin /Penyandar (Ribbon Carrier, Ribbon Holder)
Terletak di bagian tengah penuntun ketik. Gunanya untuk menyangkutkan atau memegang pita mesin tik.
4. Pengembali Putaran Pita (Ribbon Feed Release)
Gunanya untuk memungkinakan memutar pita dengan putaran tangan.
12 5. Pengatur Pita (Ribbon Indicator and Stencil Lever)
Terletak di kerangka mesin tik bertanda warna kecil; biru, putih, atau merah.
Alat ini bisa digeser, atau diputar pada warna biru, putih atau merah. Petunjuk tersebut adalah, sebagai berikut:
Biru berarti yang kena pukulan pita bagian ataus (hitam)
Merah berarti yang kena pukulan pita bagian bawah (merah)
Putih berarti pita tidak terkena pukulan huruf cetakan pada kertas menjadi putih. Tanda putih ini khusus digunakan untuk mengetik sheet stensil.
6. Pengatur Hentakan (Touch Adjuster)
Alat ini terletak di samping badan mesin, tetapi ada pula ada pinggir papan tuts. Ada yang bertanda dengan angka 1,2, 3 atau garis satu, dua, tiga.
Gunanya untuk mengatur berat ringannya hentakan agar dapat melindungi huruf-huruf, angka-angka, dan tanda-tanda lain, pita mesin dan rol.Penempatan pada angka 1 garis atau satu hentakan tuts lebih terasa ringan, angka 2 atau gaeis dua sedang, dan angka 3 hentakan terasa berat.
7. Penuntun Baris (Alignment Guide)
Gunanya untuk memberikan tuntunan agar kita dapat mengetik pada baris- baris ketikan dengan tepat. Terletak di bagian tengah, kiri, dan kanan pemegang kartu yang terbuat dari besi plat atau mika. Pada penuntun baris terdapat baris-baris skala dan itulah sebabnya disebut skala penuntun baris.
8. Bel (Bell)
Terletak di bagian belakang di dalam badan mesin. Gunanya untuk mengingatkan kita waktu sedang mengetik, bahwa baris ketikan sudah hampir pada batas penekan segi kanan. Apabila bel sudah berbunya kita masih dapat meneruskan ketikan sampai 5 huruf lagi. Sehingga kita harus siap-siap untuk memisahkan kata atau suku kata sesuai dengan aturan tata bahasa.
13 c. Kelompok Tuts
Kelompok tuts terdiri dari bermacam-macam tuts. Sebagain besar tuts yang tersusun pada bagian depan mesin tik merupakan deretan baris tuts, dinamakan papan tuts (key-board). Papan tuts terdiri dari 4 baris tuts horizontal, meliputi: tuts huruf, tuts angka, tuts tanda-tanda lain.
Apabila kita akan mengetik maka pertama kali jari-jari tangan harus disusun pada baris kedua dari bawah, yang disebut tuts-tuts basis (tuts pangkal, homekey).
Alat-alat yang terdapat pada bagian ini adalah:
1. Tuts (Key)
Tuts ini terletak di papan tuts, jumlah tuts ini banyak dan tersusun dalam 4 baris horizontal, terdiri dari tuts huruf 26 buah, tuts angka 1 s/d 9. Tuts tanda- tanda baca dan tuts tanda-tanda lain.
2. Tuts Pengundur (Back Space Key)
Gunanya untuk mengundurkan gandaran spasi demi spasi ke kanan. Tuts ini kita pakai apabila kita akan mengulang ketikan yang kurang terang atau terjadi spasi melompat atau lewat tanda disengaja.
3. Tuts Pembebas Margin (Margin Space)
Gunanya bilamana ketikan sudah sampai pada bayas penekan segi kanan dan gandaran sudah tak dapat bergerak, padahal kita harus melengkapi kata dengan beberapa huruf lagi, maka kita harus menekan tuts ini yang dengan sendirinya penekan segi kanan menjadi batas. Bebasnya penekan segi ini hanya sementara. Jika kita sudah mengganti dengan baris baru menekan segi akan tetap pada posisi semula.
4. Tuts Pengubah (Shift Key)
Gunanya untuk mengetik huruf besar satu demi satu (dalam arti tidak berurutan) dan tanda-tanda yang terletak di bagian atas dari tuts.
Penggunaannya tuts tersebut di tekan dengan jari-jari kelingking. Tuts pengubah ini terletak di kriri dan kanan tuts baris pertama bawah.
14 5. Kunci Pengubah (Shift Lock)
Gunanya untuk mengunci tuts pengubah, bila kita akan mengetik huruf besar lebih dari satu dan berurutan, serta tanda-tanda lain dari tuts atas.
6. Bilah Spasi (Space Bar)
Gunanya untuk memberikan jarak antara kata dengan kata huruf atau tanda- tanda lain. Bilah spasi ini berbentuk bilah atau balok panjang terletak di bagian bawah dari baris tuts.
7. Tuts Tabulator atau Bilah Tabulator (Tabulator Key, Tabulator Bar)
Gunanya untuk menggeser atau menggerakkan gandaran pada titik-titik ukuran atau pasak-pasak tabulator yang telah ditetapkan. Letaknya oada baris tuts paling atas, bentuknya berupa tuts atau bilah atau balok panjang dengan tulisan Tab.
8. Tuts Kunci Tabulator (Tabulator Stop Set Key)
Gunanya untuk menentukan atau memasang pasak tabulator. Terletak pada bagian atas dari tuts angka biasanya bertanda positif.
9. Tuts Pembebas Tabulator (Tabulator Stop Clear Key)
Digunakan untuk membebaskan atau menghapus pasak tabulator satu demi satu (bukan membebaskan sekaligus seperti pembebas tabulator total).
Terletak pada bagian atas dari tuts angka, biasanya bertanda negatif.
Berikut ini adalah gambar penampang mesin tik.
Gambar 2.1 Penampang Mesin Tik
Sumber: Foto koleksi Pribadi
15 C. PRAKTIKUM
Untuk dapat menguasai mesin tik ini secara keseluruhan maka langkah- langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Perhatikan apa yang sedang dijelaskan oleh Dosen!
2. Tunjuk bagian mesin tik dan praktikan cara mengoperasikannya sesuai dengan petunjuk Dosen.
3. Bila semuanya telah dipahami, hafalkan bagian-bagian mesin tik tersebut berikut cara mengoperasikannya.
4. Lakukan pengujian kemampuan Anda dengan meminta bantuan teman untuk menyebutkan bagian mesin tik dan anda menunjuk bagian yang disebutkan teman tersebut.
5. Lakukan hal tersebut di atas secara bergantian.
D. EVALUASI
1. Sebutkan 3 bagian utama mesin tik yang anda ketahui!
2. Sebutkan dan Jelaskan 5 bagian yang terdapat pada gandaran!
3. Sebutkan dan jelaskan 5 bagian mesin tik yang terdapat pada body!
4. Sebutkan dan jelaskan 5 bagian mesin tik yang terdapat pada papan tuts (keyboard)!
5. Bagaimanakan cara mengoperasikan kait, penekan segi, pembebas kertas, penuntun garis?
16
BAB III
SIKAP DUDUK DAN CARA MEMASANG KERTAS
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menyebutkan etiket duduk yang benar ketika mengetik.
2. Mempraktikan cara duduk yang benar ketika mengetik.
3. Mendeskripsikan langkah-langkah memasang kertas yang benar.
4. Mempraktikan cara memasang kertas yang benar dan cepat.
B. MATERI PELAJARAN
1. Sikap Duduk pada Waktu Mengetik
Kegiatan mengetik adalah aktivitas yang dilakukan dengan lebih banyak dengan cara duduk, untuk mendapatkan kenyamanan ketika mengetik makan ada beberapa sikap duduk yang harus diperhatikan ketika kita mengetik, yaitu:
1. Duduk harus menghadap tepat pada mesin tulis yang dipakai, badan lurus dan kaki menelapak ke bawah. Tinggi meja dan kursi harus diatur sehingga lengan atas terletak lurus vertical, lengan bawah lurus horizontal.
2. Posisi punggung harus selalu melekat pada sandaran kursi yang terletak pada punggung bagian bawah.
3. Kaki harus terletak di atas lantai dan janganlah kaki terbiasa dilipat ke belakang.
4. Pergelangan tangan tidak boleh melekat pada mesin tulis, harus sejajar dengan tangan.
5. Kepala harus tegak dan mata melihat/tertuju pada konsep.
6. Hentaklah tuts tanpa melihatnya. Pandangan harus selalu pada konsep, kecuali pada waktu pengetikan terasa sulit. Dengan demikian akan lebih cepat selesai.
17 7. Jika anda mengetik pada mesin tulis listrik, anda tidak perlu mengentakkan
jari, cukup dengan sentuhan ringan saja.
8. Di atas meja jangan terletak buku-buku atau peralatan lain yang dapat mengganggu konsentrasi.
2. Cara Memasang dan Melepas Kertas 1. Memasang Kertas
Dalam kegiatan mengetik, cara memasang kertas yang benar tidak kalah pentingnya harus diperhatikan. Karena hal ini sangat berhubungan dengan kualitas ketikan yang sedang kita buat. Berikut ini adalah langkah-langkah memasang kertas yang benar:
a. Peganglah kertas dengan tangan kiri, arahkan bagian atas kertas menjurus ke bawah dan sebelah depannya ke belakang, sedangkan penggulung kertas diputar dengan tangan kanan.
b. Tangan kanan memutar tombol penggulung, sehingga kertas tergulung pada rol dan muncul keluar di depan pemegang kertas.
c. Angkatlah mistar dan kertas dilewatkan di bawahnya.
d. Pembebas kertas ditarik, sehingga kertas lebih longgar dan mudah diluruskan pinggirnya pada angka nol (0). Tangan kiri tetap menekan kertas yang sudah lurus, lalu tangan kanan mengembalikan pembebas kertas pada tempatnya.
e. Pasanglah pasak tepi kiri dan kanan pada ukuruan yang Anda kehendaki.
f. Tarik kait sebanyak 6 kali jika jarak baris 1 (satu), kait 4 kali jika jarak baris 1 atau kait 3 kali jika jarak baris 2. Kemudian kembalikan mistar kertas di atas rol.
18 2. Melepas Kertas
Melepas kertas dari mesin tik jangan dengan memutar tombol, sebab selain menimbulkan suara juga mudah menumpulkan gerigi rol. Bila memakai karbon dapat mengakibatkan kotornya pengetikan. Untuk melepas kertas dari mesin tik, lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut ini:
a. Tarik pembebas kertas, lalu angkatlah mistar.
b. Cabutlah kertas dengan memegang ujungnya.
c. Kertasnya yang memakai karbon dapat dipisahkan tanpa perlu menekan karbon.
d. Kembalikanlah mistar ke tempat semula dan pembebas kertas tetap terbuka.
C. PRAKTIKUM
Cara duduk yang benar ketika mengetik termasuk penilaian proses, oleh karenanya penilaian dilakukan selama mahasiswa melakukan praktik mengetik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Memasang kertas juga termasuk penilaian proses oleh karenanya mahasiswa perlu berlatih secara benar dengan cara:
1. Perhatikan Dosen yang sedang menjelaskan tahap demi tahap.
2. Praktikan secara mandiri tahap demi tahap cara memasang kertas.
3. Lakukan pemasangan kertas dengan hitungan waktu yang ditentukan olleh Dosen.
4. Lakukan Latihan berulang-ulangsampai lancar dan cepat.
19 D. EVALUASI
1. Sebutkan etiket duduk yang benar ketika mengetik!
2. Praktikan cara duduk yang benar ketika mengetik!
3. Deskripsikan langkah-langkah memasang kertas yang benar!
4. Praktikan cara memasang kertas yang benar dan cepat!
20
BAB IV
PEMELIHARAAN PITA
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Mahasiswa dapat : 1. Mendeskripsikan cara melepas pita yang benar.
2. Mempraktikan cara melepas pita yang benar.
3. Mendeskripsikan cara memasang pita yang benar.
4. Mempraktikan cara memasang pita dengan benar.
5. Menangani persoalan secara mandiri jika ada hal yang berkaitan dengan masalah pita.
B. MATERI PELAJARAN 1. Pemeliharaan Pita
Pita mesin tulis terbuat dari katun atau sutra, lebarnya 13 mm. Warnanya hitam, biru, atau violet tetapi ada juga pita yang berwarna dua lapis, lapis atas hitam dan lapis bawah merah atau lapis atas biru dan lapis bawah merah. Pita ini mengandung celupan tinta yang jika kena pukulan huruf meberikan terapan atau bekas pada kertas, jadi pekerjaan mengetik itu tidak lain memindahkan terapan tinta pita pada kertas yang diketik.
Pada waktu mengetik pita yang terkena ketikan hanya selapis saja, bias lapisan atas dan bias pula lapisan bawah. Untuk memelihara agar pemakaian pita itu merata dan hemat, perlu dipergunakan pengatur putaran pita secara baik. Pita yang dipakai lama kelamaan akan habis tintanya (kering) atau akan menjadi lusuh.
Jika hasil ketikan tidak terang lagi, berarti kita harus segera menggantinya dengan pita yang baru. Jangan menunggu penggantian pita kalau sudah rusak atau berlubang-lubang, sebab bekas sobekannya akan masuk mengotori bagian dalam mesin tulis. Kotoran ini dapat memacetkan gerakan lengan huruf.
21 2. Menjaga agar pita tetap berputar pada spulnya
Jika tutup (kap) mesin tulis kita buka, maka dalamnya terlihat 2 buah spul (pengggulung) pita, di sebelah kiri dan di sebelah kanan. Spul ini berfungsi untuk menggulung pita dan bergerak pada gigi putarannya. Pada waktu mengetik pita mesin akan bergerak menurut arah gerakannya. Jika ia bergerak ke kanan maka spul kanan akan terisi penuh dan spul kiri semakin kosong. Dengan bantuan alat pengatur arah pita, maka secara otomatis jalan pita akan berubah.
Apabila gulungan pita tidak sesuai denganarah gerakan spul, maka perlulah gulungan pita itu segera diperbaiki supaya pita tidak menjadi rusak. Demikian pula bila pita berlipat atau kusut harus dibetulkan lebih dahulu, dan dalam pembetulan ini gunakanlah pembebas gerakan spul. Apabila ternyata pita perlu diganti, maka pita lama harus dilepas dahulu sebelum dipasang pita yang baru.
3. Proses melepas pita
Untuk melepas pita lama, perhatikanlah tahapan-tahapan berikut ini : a. Bukalah penutup (kap) mesin tulis.
b. Gulung pita ke salah satu spul sampai habis.
c. Tekan kunci pengubah (Shift lock).
d. Tekan beberapa tuts dibagian tengah dari baris tuts pertama (bawah), misal huruf v, b, dan n secara bersamaan sehingga lengan huruf dempet dan berdiri.
e. Lepaskan pita dari pelampung pita.
f. Tarik keluar penekan pita dan angkat spul keluar.
g. Letakan pita dari ujung pengait spul.
4. Proses memasang pita baru
Untuk memudahkan memasang pita baru ikutilah langkah-langkah berikut ini :
a. Sangkutkan ujung pita yang baru pada salah satu spul yang sudah kosong.
b. Masukkan spul pita itu tepat pada sumbunya.
c. Pindahkan pita itu dari pengggulungnya ke dalam spul hingga habis.
22 d. Dangkutkan pula ujung pita baru kedalam spul yang kedua dan masukkanpada
sumbunya dengan tepat.
e. Sangkutkan pita yang terentang itu pada sangkutan pemegang pita tepat pada titik ketik.
f. Ratakan rentangan pita itu pada sangkutan pemegang pita dengan memutar spul yang sudah dibebaskan putarannya.
g. Lepaskan kembali tuts yang ditekan tadi dengan menarik lengan huruf nya.
h. Lepaskan kunci pengubahnya.
C. PRAKTIKUM
Untuk memperlancar kegiatan praktikum ini ikutilah tahapan-tahapan berikut ini :
a. Siapkanlah tisu untuk membersihkan tangan sementara waktu.
b. Bukalah kap/penutup mesin tik.
c. Latihlah membuka pita dengan cara perlahan sesuai petunjuk.
d. Latihlah memasang kembali pita yang baru juga mengikuti petunjuk yang telah diajarkan.
e. Lakukan berulang-ulang sampai kamu paham.
f. Jika sudah selesai, tutup kembali kap tik jangan dibiarkan terbuka.
g. Ingat! Tidak mengotori kap mesin tik dengan tanganmuyang kotor karena tinta pita.
h. Gunakanlah tisu untuk membersihkannya.
D. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan pada materi ini adalah mahasiswa satu per satu ditugaskan untuk melepaskan dan memasang kembali pita dengan benar dan cepat.
23
BAB V
MENGHENTAK TUTS (KEYBOARDING)
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Mahasiswa dapat:
1. Mendeskripsikan metode mengetik dengan benar.
2. Mempraktikan setiap metode pada kegiatan pengetikan.
3. Mempraktikan cara menghentak tuts dengan benar.
4. Mempraktikan pengetikan naskah dengan cara yang benar dan cepat.
B. MATERI PELAJARAN 1. Metode Mengetik
Sistem mengetik di kantor-kantor kebanyakan belum ideal serta belum memenuhi prinsip-prinsip. Sistem yang dipakai kebanyakan adalah sistem dua jari, empat jari atau mungkin 6 jari tergantung dari kemampuan typist dan menggunakan jari-jarinya ketika mengetik. Berikut ini adalah sistem mengetik yang biasa digunakan dan dianggap ideal, karena menggunakan sistem ini akan lebih cepat.
a) Sistem Mengetik 10 Jari (Ten Fingers System)
Adalah sistem mengetik yang sangat dianjurkan karena tiap jari melakkan hentakan di atas tuts sesuai dengan tugas dan daerah operasinya yang telah ditentukan batas-batasnya. Gerakan-gerakan jari harus dilakukan dengan hentakan-hentakan yang teratur dan dibuat dengan menggunakan touch ini disebut juga dengan ten fingers touch system.
b) Sistem Buta (Blind System)
Adalah sistem mengetik dimana seluruh perasaan dan pandangan kita harus tertuju pada naskah dan tidak boleh melihat tuts atau melihat hasil ketikan pada mesin tik.
24 Jari-jari secara otomatis harus dapat melakukan tugasnya pada tuts yang sudah ditentukan, Karenaitu tidak perlu lagi melihat tuts. Biarlah jari sendiri meloncat kesana kemari menurut tugas masing-masing dengan berpegang pada perasaan. Disini kita harus membaca huruf atau tanda-tanda lain tanpa perlu bersuara sambil mengetik.
c) Sistem Berirama (Rhytm System)
Yang dimaksud dengan mengetik berirama adalah sistem mengetik dimana hentakan-hentakan jari dalam mengetik yang satu dengan yang lainnya harus sama jarak jatuhnya dan beraturan, sehingga dengan demikian hentakan- hentakan mengasilkan bunyi dan irama yang sama.
d) Cara Menghentak Tuts
Pada waktu mula-mula belajar mengetik cara menghentak tuts akan berbeda dengan kalau sudah pandai mengetik. Pada waktu belajar dipakai istilah menghentak karena jari yang menekan ditempelkan dulu pada tuts, baru dihentakan dengan cepat dan tajam. Dengan cara menghentak ini akan diperoleh beberapa keuntungan antara lain:
1. Kembalinya jari pada tuts basis dengan cepat.
2. Mudah hafal pada tuts-tuts yang sedang dipelajari.
Setelah semua huruf hafal dan gerakan jari-jari bertambah cepat gerakan dengan sendirinya akan berubah dari menghentak menjadi memukul yang biasanya harus dijalankan dengan cepat, licin, dan tajam.
Pada waktu mulai latihan dasar hendaknya diperhatikan letak jari pada tuts baris, telapak tangan tidak boleh menempel pada bingkai mesin tik, tangan diangkat agak tinggi sedikit untuk memudahkan jangkauan jari pada tuts-tuts yang ada di atas.
Sesudah menghentakan jari-jari harus kembali terletak pada tuts baris.
Kembalinya jari pada tuts baris ini penting sekali pad waktu mula-mula belajar.
Sebab cara ini akan memudahkan bagi mahasiswa cepat hafal dan gerakan bias lebih cepat.
25 Latihan Dasar
1. Menghentak Tuts Basis (Tuts Pangkal, Home – Key)
Papan Tuts biasanya terdiri dari susunan huruf (a s.d z), tuts angka (1 s.d 9) dan beberapa tuts tanda baca yang lain pada umumnya untuk semua jenis mesin tulis sama. Susunan papan tuts yang sama dan seragam ini sudah merupakan ketetapan dalam suatu konvensi Internasional disebut Tuts Universal. Adapun susunan tuts universal adalah sebagai berikut:
Baris IV : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 Baris III : Q W E R T Y U I O P Baris II : A S D F G H J K L ; Baris I : Z X C V B N M , . /
Sedangkan tuts tanda-tanda yang lain pada setiap merk mesin tulis berbeda dan berlainan tempatnya. Hal demikian tidak perlu dihiraukan karena pada prinsipnya untuk setiap merk dan jenis mesin tulis susunan tutsnya sama dan tidak mengganggu bagi kita untuk melaksanakan sistem mengetik 10 jari.
Berikut adalah gambar penampang papan tuts:
Gambar 5.1
Penampang Papan tuts (Keyboard)
Sumber: http://pricelesshandshake.blogspot.co.id/2014/04
Pada gambar papan tuts di atas terlihast tuts basis yang terletak pada baris ke II dari bawah dan pada tuts baris itulah basis yang terletak pada baris ke II
26 dari bawah dan pada tuts baris itulah baris pangkal dimana kita meletakkan jari-jari kita waktu akan mulai mengetik. Pembagian tugasnya sebagai berikut:
Penempatan jari pada tuts basis:
1. Dari kelingking sampai dengan telunjuk tangan kiri ditempatkan berturut- turut pada huruf A-S-D-F.
2. Dari telunjuk sampai dengan kelingking tangan kanan ditempatkan tuts J- K-L-;
3. Tuts G dan H dikosongkan, tuts ini dihadikan basis control dalam penempatan jari.
4. Kedua ibu jari diletakkan berdekatan/berdampingan di atas bilah spasi.
Untuk selanjutnya sangat dianjurkan untuk menekan bilah spasi dengan ibu jari secara bergantian tergantung dari huruf terakhir yang dihentak adalah huruf yang dihentak menggunakan jari sebelah kanan, maka bilah spasi dihentak menggunakan ibu ajri sebelah kiri, begitu juga sebaliknya jika huruf yang dihentak terakhir menggunakan jari-jari sebelah kirim maka bilah spasi dihentak menggunakan ibu jari sebelah kanan.
5. Untuk letak jari-jari pada tuts lainnya adalah sebagai berikut:
Kelingking Kiri : 1 Q A Z Kelingking Kanan : ; 0 P / Shift Jari Manis Kiri : 2 W S X Jari Manis Kanan : 9 O L . Jari Tengah Kiri : 3 E D C Jari Tengah Kanan : 8 I K ,
Jari Telunjuk Kiri : 4 5 F G R T V B Jari Telunjuk Kanan : 6 7 J H Y U M N
27 Berikut ini gambar diagram peta Jari
Gambar 5.1 Diagram Peta Jari
Sumber: http://egisugih.blogspot.co.id.
Untuk mempermudah pengetikan dalam sistem 10 jari buta, tuts dibagi berdasarkan fungsi jari dan perbedaan warna.
Berikut ini gambar peletakan jari-jari pada tuts.
Gambar 5.2 Letak dan Fungsi Jari
Sumber: http://www.belajarbagus.net/2015/04/belajar-mengetik-10-jari.html
Untuk dapat mengetik dengan sistem 10 jari ataupun mengetik sistem buta terlebih dahulu harus dikuasai tugas dari masing-masing jari dalam menghentak tuts-tuts yang ada di papan tuts.
28 C. PRAKTIKUM
Keyboarding 1 Perintah:
Pasanglah kertas dengan benar sesuai dengan yang pernah diajarkan, dengan ketentuan jarak baris 1 (satu setengah), penekan segi kiri 15 dan kanan 75.
Sebelum mengetik kaitlah 4 kali dari batas atas kertas dan gunakan huru kecil.
Jika letak huruf tersebut sudah dikuasai maka cobalah menghentak dengan tanpa melihat papan tuts.
Kerjakanlah latihan Menghentak Tuts Basis berikut ini!
Latihan 1
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll
29 Latihan 2
Ikuti perintah pada latihan 1 dan ketiklah huruf yang ada di kunci basis dengan memadukan penggunaan bilah spasi dengan dihentak oleh ibu jari dengan cara bergantian sesuai dengan yang telah dipelajari.
asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa asa ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa afa aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aja aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka aka ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala ala sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada sada dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa dasa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa safa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa fasa
30 jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa
jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa jasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa kasa jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka jaka kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala kala laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laja laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa daksa kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal kadal
31 Keyboarding 2
Mengetik huruf basis + huruf G dan H.
Huruf G dihentak dengan menggunakan telunjuk kiri dan huruf H dihentak dengan menggunakan telunjuk kanan. Lakukan dengan cara mengetik tanpa melihat papan tuts.
Perintah sama dengan latihan 1 dan ketiklah naskah di bawah ini masing-masing 1 baris pada naskah latihan di buat 2 baris pada lembar praktikum anda!
saga saga saga saga saga saga saga saga saga saga saga saga saga saga gala gala gala gala gala gala gala gala gala gala gala gala gala gala gala laga laga laga laga laga laga laga laga laga laga laga laga laga laga laga gada gada gada gada gada gada gada gada gada gada gada gada gada jaga jaga jaga jaga jaga jaga jaga jaga jaga jaga jaga jaga jaga jaga jaga galah galah galah galah galah galah galah galah galah galah galah galah kalah kalah kalah kalah kalah kalah kalah kalah kalah kalah kalah kalah salah salah salah salah salah salah salah salah salah salah salah salah salak salak salak salak salak salak salak salak salak salak salak salak laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa laksa hafal hafal hafal hafal hafal hafal hafal hafal hafal hafal hafal hafal galak galak galak galak galak galak galak galak galak galak galak galak jagal jagal jagal jagal jagal jagal jagal jagal jagal jagal jagal jagal jagal jalak jalak jalak jalak jalak jalak jalak jalak jalak jalak jalak jalak jalak hadas hadas hadas hadas hadas hadas hadas hadas hadas hadas hadas
32 Latihan 2
Ketiklah kata-kata hasil rancanganmu, dengan tiap kata masing-masing diketik 2 baris, pada kertas dengan jarak baris 1 (satu), penekan segi kiri 15 dan penekan segi kanan 75. Sebelum mengetik kaitlah 6 kali dari awal kertas bagian atas.
Ketiklah naskah dengan metode mengetik 10 jari dan mengetik buta atau tanpa melihat papan tuts.
Keyboarding 3
Penguasaan tuts kunci basis + huruf baris kedua dari atas Perintah:
1. Sebelum mengetik, hafalkan seluruh huruf yang ada di kunci basis dan huruf baris kedua dari atas.
2. Pasanglah kertas dengan benar dengan jarak baris 1 , penekan segi kiri 15 dan penekan segi kanan 75.
3. Ketiklah naskah di bawah ini dengan tiap baris pada naskah dikerjakan sebanyak 2 baris pada lembar praktikum Anda.
Latihan 1
Sawah sawah sawah sawah sawah sawah sawah sawah sawah sawah sawah sawah Sadar sadar sadar sadar sadar sadar sadar sadar sadar sadar sadar sadar sadar sadar Dara dara dara dara dara dara dara dara dara dara dara dara dara dara dara dara Sewa sewa sewa sewa sewa sewa sewa sewa sewa sewa sewa sewa sewa sewa Desa desa desa desa desa desa desa desa desa desa desa desa desa desa desa desa Tawa tawa tawa tawa tawa tawa tawa tawa tawa tawa tawa tawa tawa tawa tawa Fera fera fera fera fera fera fera fera fera fera fera fera fera fera fera fera fera fera Faris faris faris faris faris faris faris faris faris faris faris faris faris faris faris faris Teras teras teras teras teras teras teras teras teras teras teras teras teras teras teras Gerah gerah gerah gerah gerah gerah gerah gerah gerah gerah gerah gerah gerah Qada qada qada qada qada qada qada qada qada qada qada qada qada qada qada Dasi dasi dasi dasi dasi dasi dasi dasi dasi dasi dasi dasi dasi dasi dasi dasi dasi
33 Tikus tikus tikus tikus tikus tikus tikus tikus tikus tikus tikus tikus tikus tikus tikus Tulis tulis tulis tulis tulis tulis tulis tulis tulis tulis tulis tulis tulis tulis tulis tulis Kuil kuil kuil kuil kuil kuil kuil kuil kuil kuil kuil kuil kuil kuil kuil kuil kuil kuil Pokok pokok pokok pokok pokok pokok pokok pokok pokok pokok pokok pokok Polo polo polo polo polo polo polo polo polo polo polo polo polo polo polo polo Kulak kulak kulak kulak kulak kulak kulak kulak kulak kulak kulak kulak kulak Hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari Jari jari jari jari jari jari jari jari jari jari jari jari jari jari jari jari jari jari jari jari Kiri kiri kiri kiri kiri kiri kiri kiri kiri kiri kiri kiri kiri kiri kiri kiri kiri kiri kiri kiri Hulu hulu hulu hulu hulu hulu hulu hulu hulu hulu hulu hulu hulu hulu hulu hulu Ketua ketua ketua ketua ketua ketua ketua ketua ketua ketua ketua ketua ketua Kayu kayu kayu kayu kayu kayu kayu kayu kayu kayu kayu kayu kayu kayu kayu Sejuk sejuk sejuk sejuk sejuk sejuk sejuk sejuk sejuk sejuk sejuk sejuk sejuk sejuk Hilal hilal hilal hilal hilal hilal hilal hilal hilal hilal hilal hilal hilal hilal hilal hilal Kalau kalau kalau kalau kalau kalau kalau kalau kalau kalau kalau kalau kalau
Latihan 2
Ketiklah kata-kata hasil rancanganmu, dengan tiap kata masing-masing diketik 3 baris pada kertas dengan jarak baris 1 (satu setengah), penekan segi kiri 15 dan penekan segi kanan 75. Sebelum mengetik kaitlah 4 kali dari awal kertas bagian atas.
Ketiklah naskah dengan metode mengetik 10 jari dan mengetik buta atau tanpa melihat pada papan tuts.
34 Keyboarding 4
Penggunaan Tuts Pengubah dan Kunci Pengubah a. Tuts Pengubah
Tuts Pengubah (Shift Key) digunakan apabila kita akan mengetik huruf besar, tuts ini terletak pada ujung kiri dan kanan tuts deretan baris pertama, dan digunakan secara bergantian.
Cara Penggunaanya:
1. Jika hendak mengetik satu huruf besar dengan jari tangan kanan maka tuts pengubah kiri ditekan dengan kelingking kiri (sementara kelingking kiri tetap menekan) jari kanan mengentak tuts yang ditugaskan untuk membuat huruf besar. Sebaliknya jika huruf besar diketik dengan tangan kiri, (sementara kelingking kanan tetap menekan tuts pengubah kanan), jari tangan kiri mengentak tuts yang ditugaskan mengetik huruf besar.
2. Jika hendak mengetik huruf besar semua, maka yang dipakai tuts pengunci, untuk melepaskan tuts pengunci (kunci pengubah) ini caranya dengan menekan tuts pengubah.
3. Sebelum berlatih mengetik huruf besar perlu diingat bahwa tuts pengubah dan kunci pengubah hanya ditekan dengan kelingking.
35 Latihan 1
Sebelum mulai mengetik latihan huruf besar ini, hendaklah diikuti catatan-catatan intruksi berikut ini:
1. Jari-jari letakan pada tuts basis, hanya kelingking saja bergerak menekan tuts pengubah sebelah kiri atau kanan, sementara jari-jari lan tetap pada posisinya.
2. Ketiklah naskah berikut dengan benar!
Aman, Aman, Aman, Aman,Aman, Aman, Aman,Aman Sardi, Sardi, Sardi,Sardi, Sardi, Sardi,Sardi,Sardi,Sardi Karnila, Karnila,Karnila,Karnila,Karnila,Karnila,Karnila Jepang, Jepang, Jepang, Jepang, Jepang, Jepang, Jepang Islam, Islam, Islam, Islam, Islam, Islam, Islam, Islam, Islam Medan, Medan, Medan, Medan, Medan, Medan, Medan Amerika, Amerika, Amerika, Amerika, Amerika, Amerika Kustono, Kustono, Kustono, Kustono, Kustono, Kustono Singapura, Singapura, Singapura, Singapura, Singapura Solo, Solo, Solo, Solo, Solo, Solo, Solo, Solo, Solo, Solo Halim, Halim, Halim, Halim, Halim, Halim, Halim, Halim India, India, India, India, India, India, India, India, India Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata Agnes, Agnes, Agnes, Agnes, Agnes, Agnes, Agnes, Agnes, Inggris, Inggris, Inggris, Inggris, Inggris, Inggris, Inggris, Inggris Osaka,Osaka, Osaka, Osaka, Osaka,Osaka,Osaka, Osaka, Osaka Kedu, Kedu, Kedu, Kedu, Kedu, Kedu, Kedu, Kedu, Kedu, Kedu Washington, Washington, Washington, Washington, Washington, Matahari, Matahari, Matahari, Matahari, Matahari, Matahari Joko, Joko, Joko, Joko, Joko, Joko, Joko, Joko, Joko, Joko
36 Latihan 2
Ketiklah kata-kata hasil rancanganmu dari materi keyboarding 5, dengan tiap kata masing-masing diketik 3 baris pada kertas dengan jarak baris 1 (satu setengah), penekan segi kiri 15 dan segi kanan 75. Sebelum mengetik kaitlah 4 kali dari awal kertas bagian atas.
Ketiklah naskah dengan metode mengetik 10 jari dan mengetik buta atau tanpa melihap pada papan tuts.
Keyboarding 6
Mengetik Naskah Lengkap dengan Tanda Baca
Pada materi ini mahasiswa harus sudah benar-benar menguasai seluruh tuts yang ada di papan tuts dan mulai mengetik dengan atau tanpa melihat pada papan tuts (blind system).
37 Latihan 1
Ketiklah Naskah di bawah ini dengan ketentuan:
Jarak baris 1 (satu), penekan segi kiri 15 dan penekan segi kanan 75.
Ketiklah dengan menggunakan sistem 10 jari dan sistem buta. Ketiklah dengan rapi!
Maju berkat kritikan adalah kalimat yang tidak semua dari kita menyukainya, apalagi bila kritikan itu tidak melihat situasi dan kondisi.
Apapun yang dilakukan oleh manusia baik ataupun buruk, itu tidak terlepas dari yang namanya kritikan, apalagi aktivitas buruk. Pengritik tidak selamanya salah, namun tidak selamanya benar.
Terkadang maksud mengkritik itu baik, dengan tujuan agar seseorang mau membenahi diri, tetapi penyampaian kritik yang kurang tepat dapat dengan mudah membuat salah paham dan menghasilkan respon yang tidak baik dari pihak yang dikritik. Terkadang pula kondisi hati yang tidak baik membuat orang salah persepsi dalam menilai sebuah kritikan. Ada banyak tujuan maksud orang mengkritik, bisa karena peduli terhadap Anda, juga sebaliknya, ada pula kritikan yang bersifat menjatuhkan. Anda bisa mendeteksi dari pesan yang terkandung dari kritiknya dan dari adab dalam mengkritik. Jika mempunyai tujuan yang baik, pengkritik akan memilih menyampaikan kritik melalui cara yang santun dan bukan di tempat umum. Cara ini lebih cenderung akan membuat pihak yang dikritik bisa menerima dengan lapang dada, sepedas apapun kritikan yang disampaikan.
53 136 201 273 325 395 461 528 604 675 746 813 886 955 1020 1089 1147 1160
38 Latihan 2
Jadikan kritikan sebagai training gratis untuk menguatkan kepribadian.
Hadapi kritikan dengan sabar dan ikhlas. Sekarang ini telah banyak diadakan seminar dan workshop pengembangan keprobadian oleh beberapa lembaga seperti Quantum Ikhlas, dan lain-lain. Bahkan pembicara dari lembaga sejenis itu juga sudah merambah hingga ke luar negeri. Beberapa kali seminar seperti itu diadakan di negeri beton, dengan menghadirkan pembicara dari Indonesia, peserta selalu membludak.
Walapun biaya yang harus dikeluarkan tidak sedikit, tapi banyak peminat karena ingin ada peningkatan kualitas berpikir. Peserta harus mengikuti serangkaian program dan aturan yang ditentukan oleh pembicara.
Apa hubungannya antara kritik dengan seminar di atas? Jika seminar di atas dilakukan berdasarkan pertimbangan yang matang, terencana dan mengeluarkan uang, tapi hal ini tidak berlaku untuk sebuah kritik yang Anda terima. Kritik itu bersifat spontan dari orang, tanpa diminta, anda bisa menjadikan kritikan dari orang lain untuk meningkatkan kekebalan mental secara gratis, maknai sebuah kritikan itu sebagai jembatan pembentukan pribadi yang kuat dan matang, juga dipahami secara negative yang dapat mengakibatkan semangat Anda tercuri.
70 137 197 261 330 405 470 542 614 677 746 813 884 957 1027 1093 1156 1213
39 Latihan 3
1. Carilah naskah yang berbahasa Inggris sebanyak satu halaman, upayakan yang materinya dikuasai.
2. Ketiklah naskah dengan menggunakan kertas A4, jarak baris 1.5, dan jarak penekan segi kiri 15 dan penekan segi kanan 75.
3. Ketiklah dengan sistem 10 jari dan buta.
4. Bila sudah selesai dikumpulkan dan jangan lupa beri nama.
D. EVALUASI Perintah:
1. Siapkanlah selembar kertas ukuran folio.
2. Jarak baris pengetikan 1.5.
3. Pasanglah kertas dengan cara yang benar!
4. Berilah nama pada pojok kanan dan tanggal!
5. Ketiklah naskah berikut dengan sistem 10 jari dan buta, waktu mengetik maksimal 20 menit!
AUTISM SPECTRUM DISORDER
Pada umumnya, anak tergolong autis mungkin disebabkan oleh gangguan fungsi otak yang ditandai oleh kerusakan kemampuan kognisi social-seperti tidak memahami pendapat orang lain, tidak memiliki keterampilan social, dan interasi social Omrod, 2011). Anak autis mengalami gangguan dalam proses perkembangannya yang terentang dari gangguan yang sangat berat yang disebut austistic disorder sampai tahap ringan yang disebut Asperger Syndrome (Santrock, 2009).
Austic disorder adalah gangguan perkembangan yang tergolong berat dan gejalanya telah tampak pada usia 3 tahun yang ditandai antara lain oleh kesulitan berinteraksi dengan orang lain, komunikasi yang tidak normal, kemampuannya sangat terbatas, terjadi pengulangan, dan bentuk perilakunya terpola. Anak yang menderita autis di amerika diperkirakan
24 82 149 214 279 346 417 472 537 612 683 744 814
40 berjumlah 2 hingga 5 orang dari 10.000 jumlah anak, dan anak laki-laki empat kali lebih banyak dibandingkan dengan anak perempuan (Santrock, 2009).
Bagaimana dengan Indonesia? dr. Melly Budhiman seorang psikiater anak dan ketua Yayasan Autisme Indonesia menyebutkan dalam satu wawancara Koran Kompas Tentang adanya peningkatan yang luar biasa.
”Bila sepuluh tahun yang lalu jumlah anak penyandang autism diperkirakan satu per 5.000 anak, sekarang meningkat menjadi satu per 500 anak”.
884 953 959 1023 1086 1152 1211 1284 1290
41
BAB VI
PEMBINAAN KECEPATAN DAN KETEPATAN MENGETIK
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Mahasiswa dapat:
1. Menghitung kecepatan mengetik dalam 1 (satu) menit dengan benar.
2. Menghitung ketepatan mengetik dengan benar.
3. Mempraktikan mengetik dengan cepat.
4. Mempraktikan mengetik dengan ketepatan yang tinggi.
B. MATERI PELAJARAN
Tujuan daripada mengetik adalah untuk menghasilkan ketikan yang rapi dan baik. Untuk menghasilkan ketikan dengan kualitas baik dan rapi tentunya harus dilakukan dengan cara yang benar. Cara yang benar dimaksud adalah mengetik hendaknya dengan menggunakan sistem 10 (sepuluh jari dan buta).
Semakin baik cara mengetik maka diharapkan hasil ketikannya pun semakin berkualitas. Yang lebih utama lagi dalam mengetik selain ketikan dihasilkan dengan rapi dan baik alangkah lebih baik jika mengetik pun dilakukan dengan cara yang cepat. Hanya dengan mengetik buta dan benar kita dapat menjadi pengetik yang baik. Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, ada hal-hal yang harus diperhatikan ketika mengetik yaitu:
a. Hindarkan kesalahan-kesalahan dan keragu-raguan waktu mengetik dengan menguasai tuts-tuts yang sudah dilatih sebelumnya.
b. Mengetiklah dengan konsentrasi penuh.
c. Mata melihat ke naskah.
d. Duduklah dengan posisi yang benar ketika mengetik.
e. Letakkan pula jari-jari secara benar di mesin tik.
42 Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui berapa kecepatan kita dalam mengetik per menitnya dapat dihitung berdasarkan rumus dibawah ini:
1. Rumus Kecepatan (Tanpa melihat kesalahan) :
Jumlah seluruh hentakan = ……… HPM/EPM
Waktu
2. Rumus Kecepatan:
Jumlah seluruh hentakan – Kesalahan = …….. HPM/EPM Waktu
HPM = Hentakan Per Menit EPM = Entakan Per Menit
Satuan kecepatan mengetik ini pemakaiannya hanya salah satu saja. Jumlah seluruh hentakan adalah berapa banyaknya naskah yang kita ketik dalam waktu tertentu disesuaikan dengan angka yang tertera di bagian sebelah kanan naskah.
Sedangkan yang dimaksud dengan kesalahan adalah semua kesalahan mengetik yang kita lakukan ketika kita mengetik pada suatu waktu tertentu. Adapun yang termasuk kategori kesalahan dalam mengetik ialah:
a. Kesalahan ketik huruf b. Kekurangan huruf
c. Kelebihan pengetikan huruf d. Kalimat atau kata diketik dua kali
e. Huruf besar diketik dengan huruf kecil atau sebaliknya. Untuk kategori ini kesalahan dihitung 2 hentakan karena melibatkan tuts pengubah.
Untuk lebih jelasnya lihatlah contoh berikut ini:
Lihatlah dan perhatikan naskah dibawah ini dan carilah kesalahannya sesuai dengan kriteria di atas! Waktu mengetik 5 menit!
Bila Saudara ingin sukses dan berhasil membina teknik 53 Mengetik yang baik, maka Saudara memerlukan waktu 103 Yang cukup pendek hanya dengan syarat bahwa Anda harus 156 mengikuti semua petunjuk pengajar Saudara setiap hari 211 terutama pikiran Saudara harus tenang dan Relax tanpa 267
43 memikirkan yang lain-lain. Pusatkanlah perhatian Anda 320
Pada naskah yang terletak di meja Saudara, Gerakkanlah 375 Jari-jari Saudara dengan teratur dengan kecepatan yang sama 434 Berdasarkan naskah di atas diperoleh:
Jumlah seluruh hentakan adalah 434 hentakan
Jumlah kesalahan 5 hentakan yaitu kata Mengetik pada baris ke 2 harusnya M nya huruf kecil, Relax harusnya huruf kecil dan pada harusnya huruf kecil
Waktu mengetik 5 menit.
Data tersebut masukkanlah dalam rumus:
434 - 5 = 85,8 HPM dibulatkan menjadi 86 HPM atau EPM 5
Hal ini artinya, dalam 1 menit dapat dihentak sebanyak 86 hentakan.
Rumus Ketepatan (Accuracy):
Jumlah seluruh hentakan yang benar x 100% = …… % Jumlah seluruh hentakan
Berdasarkan contoh perhitungan di atas maka:
Jumlah seluruh hentakan yang benar adalah 429 Jumlah seluruh hentakan adalah 434
Maka bila dimasukkan ke dalam rumus adalah:
429 x 100% = 98,85%
434
Berdasarkan hasil perhitungan di atas artinya bahwa ketepatan mengetiknya sebesar 98,85 persen dengan tingkat kesalahan sebesar 1,15%
C. PRAKTIKUM Petunjuk:
1. Ketiklah naskah di bawah ini dengan rapi, benar dan cepat!
2. Pasanglah kertas dengan benar, dengan ketentuan penekan segi sebelah kiri dipasang pada 10 dan penekan segi kanan dibebaskan!
3. Jarak baris yang digunakan adalah 1,5!
44 4. Waktu yang digunakan adalah 5 menit!
5. Perhatikanlah aba-aba dari dosen!
6. Hitunglah kecepatan dan ketepatannya!
Latihan 1
Kita semua harus bekerja. Jika kita bekerja dengan sema- 55 ngat dan keyakinan, kita dapat mengerjakannya dengan baik dan 117 memperoleh kegembiraan dalam pekerjaan yang kita kerjakan. 174 Orang yang besar memiliki keyakinan yang besar. Dengan keya- 235 kinan dan semangat, Saudara akan bekerja dengan baik, tetapi 293 rencana yang tertentupun merupakan bantuan yang perlu juga. 351 Rencanakan pekerjaan Saudara, dan kerjakanlah semua rencana 409 Saudara yang Saudara dapat. Sembilan di antara sepuluh orang 468 akan berhasil jika ia merasa bahwa ia akan dapat mengerjakan 527 sesuatu ia dapat mengerjakan dan mengerjakannya dengan sangat 588 baik. Sedikit kecakapan ditambah dengan keyakinan yang besar 647 akan menyebabkan seseorang dapat mengerjakan segala sesuatu 705
dengan cukup baik 722
Apakah Saudara merasa bahwa Saudara dapat belajar mengetik 779 dengan baik? Saudara mengerti ini terserah pada Saudara sendi- 840 ri. Saudara membentuk suatu kecakapan yang baik melalui cara 900 Saudara bekerja dan cara Saudara berpikir, oleh karena itu ber- 962 pikirlah dengan baik, dan Saudara akan memperoleh kecakapan 1020
yang baik pula sebagai hadiah. 1049