• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. PERAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI

N/A
N/A
Berbagi Gratis

Academic year: 2023

Membagikan "2. PERAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN

PEMERINTAH DALAM

PEREKONOMIAN

(2)

Ilmu Ekonomi

Ilmu Pemerin-

tahan

Ilmu Keuangan

Negara

(Ilmu Ekonomi Normatif)

Ilmu Ekonomi Positif Ilmu Ekonomi Positif

Kebijakan Pemerintah Kebijakan Pemerintah

(3)

Subjek Ekonomi

Rumah

Tangga Perusahaan Pemerintah Luar Negeri

(4)

Pengeluaran akan disesuaikan

terhadap besarnya penerimaan

rumah tangga atau perusahaan

Rumah Tangga &

Perusahaan

Bukan penerimaan menentukan

pengeluaran,

penerimaan negara akan disesuaikan dengan target pengeluaran negara.

Pemerintah

Melakukan pengeluaran dan harus ada penerimaan sebagai

sumber dana

(5)

Sistem Perekonomian

Sistem Kapitalis

Sistem Sosialis

Sistem Kapitalis

Kebebasan individu yang mutlak tidak membenarkan pengaturan ekonomi oleh pemerintah kecuali dalam hal yang tidak dapat diatur sendiri (bidang pertahanan nasional, keadilan soosial, pekerjaan umum).

Sistem Sosialis

Penghapusan kebebasan individu, pengaturan kehidupan ekonomi harus dipegang oleh pemerintah sebagai yang mewakili para

5

(6)

Sistem Perekonomian

Kapitalisme

 Kewajiban pemerintah

 Kebutuhan barang publik

 Perilaku rumah tangga pemerintah dalam penyediaan barang publik

 Fungsi pemerintah dalam perekonomian

Fungsi alokasi

Fungsi distribusi

Fungsi stabilisasi

Fungsi dinamisatif

(7)

Bagaimana dengan sistem ekonomi

Indonesia?

(8)

Peran Pemerintah

Pemerintah perlu campur tangan dikarenakan adanya kegagalan pasar:

1. Adanya barang kolektif (Barang Pubik)

2. Perbedaan antara biaya privat dan biaya sosial, serta antara manfaat privat dan manfaat sosial

3. Adanya resiko yang sangat besar 4. Sifat monopoli dari suatu kegiatan 5. Adanya inflasi dan deflasi

6. Semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan dan pabrik-pabrik

7. Adanya distribusi pendapatan yang tidak merata

(9)

KEGAGALAN PASAR

Mekanisme pasar yang dianut oleh sistem kapitalis murni memiliki

berbagai kelemahan yang

menyebabkan pemerintah perlu ikut campur tangan dalam berbagai

kegiatan ekonomi.

(10)

1. ADANYA BARANG KOLEKTIF/

BARANG PUBLIK

BARANG PUBLIK

TIDAK DISEDIAKAN MELALUI JUAL/BELI

PASAR

DISEDIAKAN UNTUK UMUM

KONSUMSI SESEORANG TIDAK

MENGURANGI TERSEDIANYA

BARANG/JASA PENYEDIANNYA TIDAK DAPAT DIBATASI PADA ORANG-ORANG YANG BERSEDIA MEMBAYARNYA

SULIT MENARIK KEUNTUNGAN

(11)

KEBUTUHAN BARANG PUBLIK

Barang publik merupakan barang, jasa, atau sistem yang harus disiapkan oleh pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan kepada warga negaranya

Contoh barang publik:

infrastruktur, seperti jalan raya, jembatan, pelabuhan, dll sistem pertahanan keamanan

sistem peradilan dll

(12)

2. PERBEDAAN BIAYA/MANFAAT PRIVAT DAN SOSIAL

Tidak adanya perhitungan secara langsung dalam biaya dan hasil produksi, maka timbulmasalah biaya sosial dan manfaat sosial yang timbul & harus Keputusan produsen swasta yang didasarkan atas harga-harga tersebut tidak dapat mencapai tujuan masyarakat yang maksimal (adanya unsur eksternaltas) Produsen swasta tidak membayar semua biaya yang timbul karena kegiatannya

(13)

3. RESIKO YANG BESAR

Usaha/kegiatan yang mempunyai resiko yang sangat berat & belum tentu memetik hasil yang maksimal tidak akan dijalankan oleh pihak swasta.

Pemerintah yang cocok untuk mengusahakan jenis kegiatan yang memiliki resiko yang

besar tetapi berguna bagi masyarakat secara

keseluruhan.

(14)

4. SIFAT MONOPOLI

MO NOPOLI S W AS TA Adanya sifat

monopoli oleh swasta akan

timbul kerugan yang besar

dimana harga

terlalu tinggi dan jumlah produksi

terlalu sedikit MO

NOPO LI PEMER INT AH Usaha/kegiatan

sebaiknya

diusahakan secara monopoli untuk menghasilkan

barang dan/atau jasa bagi

pemenuhan

kebutuhan

masyarakat.

(15)

5. ADANYA INFLASI & DEFLASI

MEKA NIS ME PAS AR Swasta tidak

dapat mengatasi tekanan inflasi

maupun deflasi

PEME RINT AH Mencegah

timbulnya inflasi maupun deflasi dengan

mempergunakan kekuasaannya

dengan

mengeluarkan

suatu kebjakan

(16)

6. BERKEMBANGNYA

PERUSAHAAN DAN PABRIK

Berkembangnya perusahaan/pabrik

Kemampuan pengusaha dalam pengawasan

semakin melemah

Penurunan output dan kesempatan kerja Perlunya campur tangan

pemerintah baik bagi perkembangannya maupun pengarahannya

(17)

7. DISTRIBUSI PENDAPATAN YANG TIDAK MERATA

Perusahaan besar melalui bersaingan bebas akan menghancurkan perusahaan

kecil yang tidak mampu bersaing.

Melalui pajak dan subsidi pemerintah akan mampu

mempersempit jurang perbedaan penghasilan

dalam masyarakat.

(18)

BARANG SWASTA, EKSTERNALITAS &

KEGAGALAN PASAR

(19)

BARANG SWASTA

BARANG SWASTA

Harga barang berdasarkan permintaan dan

penawaran

Dikonsumsi secara bersaing Tidak

memberi manfaat bagi

yang tidak membelinya

Barang yang

setelah produsen memperoleh

kompensasi bagi biaya produksinya, memberikan

manfaat hanya

pada mereka yang mendapatkannya dan tidak bagi

orang lain

(20)

EKSTERNALITAS

Biaya/manfaat transaksi pasar

yang tidak tercermin di dalam harga

Ada pihak ketiga yang terkena dampak produksi

& konsumsi.

Harga barang dan jasa tidak mencerminkan

biaya sosial marginal

Manfaat atau biaya pihak ketiga tidak diperhatikan

oleh

pembeli/penjual.

(21)

KEWAJIBAN PEMERINTAH

Pemeliharaan Pertahanan dan Keamanan

Agar warganegara dapat melakukan kegiatan usaha dengan tenang dan nyaman

Menegakkan Keadilan

Agar setiap warga memiliki hak dan kewajiban yang sama

Menyediakan prasarana Umum / Barang Publik

Agar warga negara mendapat kemudahan-kemudahan dalam menjalankan kegiatan usaha

(22)

KEBUTUHAN BARANG PUBLIK

Pengadaan barang publik dapat dilakukan oleh pemerintah atau perusahaan

Sifat-sifat barang publik:

Tidak eksklusif (non-excudable). Pemilik barang tidak bisa mencegah seseorang untuk menggunakan barang tersebut.

Pengguna barang tidak bisa dipaksa untuk membayar. Misalnya Taman Monas, jalan raya, masjid, dll

Tidak ada persaingan (non-rival) dalam penggunaan barang publik. Penggunaan barang publik oleh seseorang tidak

menyebabkan kepuasan orang lain untuk menggunakan barang tersebut menjadi berkurang.

Contoh: kepuasan seseorang yang menghirup udara segar di

(23)

KEBUTUHAN BARANG PUBLIK

Terdapat barang publik yang tidak eksklusif, tetapi kepuasan penggunanya akan turun karena banyaknya pengguna pada suatu waktu tertentu.

Misalnya, karena banyaknya mobil yang menggunakan jalan raya sehingga menjadi macet. Dalam hal ini, walaupun penggunanya tidak dipungut bayaran, namun kepuasan pengguna menjadi berkurang.

Sebaliknya, terdapat juga barang-barang publik yang

eksklusif, namun tidak ada persaingan bagi penggunanya.

Misalnya penggunaan internet dan fasilitas telekomunikasi. Untuk menggunakan barang tersebut tidak gratis, namun seorang

pengguna tidak terganggu kepuasannya karena adanya orang lain yang menggunakan produk yang sama.

(24)

PERAN PEMERINTAH

(25)

Fungsi Pemerintah

Memelihara pertahanan dan keamanan negara

Menyelenggarakan tugas-tugas peradilan

Menyediakan barang-barang publik (public

goods) yang tidak bisa disediakan oleh pihak

swasta

(26)

Peranan Pemerintah Dalam Perekonomian

Sedangkan pengeluaran pembangunan di arahkan pada proyek-proyek yang dapat menyerap tenaga kerja dan penyediaan sarana sosial untuk memulihkan

perekonomian nasional

(27)

Peranan Pemerintah

Peranan Alokatif

Peranan Distributif

Peranan Stabilitatif

Peranan Dinamisatif

(28)

Peran Alokatif

Yaitu peranan pemerintah dalam

mengalokasikan sumber daya ekonomi yang ada agar pemanfaatannya bisa optimal dan mendukung efisiensi produksi.

Contohnya, adanya barang-barang sosial

yang tidak bisa dihasilkan oleh swasta seperti

jembatan, jalan, fasilitas umum lainnya.

(29)

Peran Distributif

Yaitu peranan pemerintah dalam mendistribusikan sumber daya, kesempatan dan hasil-hasil ekonomi secara adil dan wajar.

Contohnya pemerintah menarik pajak yang lebih tinggi pada segelintir masyarakat yang

berpenghasilan tinggi agar dapat didistribusikan pada masyarakat yg berpendapatan rendah.

Tujuannya agar terjadi pemerataan pengalokasian sumber daya

Contoh lain: pengentasan kemiskinan, bantuan pendidikan, bantuan kesehatan

(30)

Peran Stabilitatif

Yaitu peranan pemerintah dalam memelihara stabilitas perekonomian dan memulihkannya jika berada dalam keadaan disequilibrium

Menjaga agar permasalahan yang terjadi pada satu sektor perekonomian tidak merembet ke sektor lain

Menjaga agar kondisi perekonomian kondusif:

• inflasi terkendali

• sistem keamanan terjamin

(31)

Peran Dinamisatif

Yaitu peranan pemerintah dalam

menggerakkan proses pembangunan ekonomi agar lebih cepat tumbuh,

berkembang dan maju

Contohnya adalah merintis kegiatan kegiatan

ekonomi tertentu yang mana pihak swasta tidak berani memasuki karena resiko yng terlalu

besar seperti merintis jalur-jalur penerbangan

(32)

PENGELUARAN PEMERINTAH

(33)

TEORI PENGELUARAN NEGARA

Musgrave dan Rostow

Perkembangan pengeluaran negara sejalan dengan tahap perkembangan ekonomi dari suatu negara

Pada tahap awal perkembangan ekonomi diperlukan

pengeluaran negara yang besar untuk investasi pemerintah, utamanya untuk menyediakan infrastruktur seperti sarana jalan, kesehatan, pendidikan, dll

Pada tahap menengah pembangunan ekonomi, investasi tetap diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi, namun diharapkan investasi sektor swasta sudah mulai berkembang

Pada tahap lanjut pembangunan ekonomi, pengeluaran

pemerintah tetap diperlukan, utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, misalnya peningkatan pendidikan, kesehatan, jaminan sosial dsb.

(34)

TEORI PENGELUARAN NEGARA

Wagner

Berdasarkan pengamatan dari negara-negara maju, disimpulkan bahwa dalam perekonomian suatu negara, pengeluaran pemerintah akan

meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita negara tersebut.

Di negara-negara maju, kegagalan pasar bisa saja terjadi, menimpa industri- industri tertentu dari negara tersebut. Kegagalan dari suatu industri dapat saja merembet ke industri lain yang saling terkait. Di sini diperlukan peran pemerintah untuk mengatur hubungan antara masyarakat, industri,

hukum, pendidikan, dll

(35)

Sebab Meningkatnya Pengeluaran Pemerintah

Adanya perang dan pergolakan dalam masyarakat.

Kenaikan tingkat penghasilan dalam masyarakat

Adanya urbanisasi Perkembangan demokrasi Pemborosan dan korupsi

Pembangunan ekonomi

Program kesejahteraan sosial

Perubahan iklim

(36)

Kriteria Penilaian Kebijakan Pemerintah

Menilai kebijakan pemerintah harus

didasarkan pada dampak dari kebijakan

tersebut. Untuk menilai btepat atau tidaknya kebijakan pemerintah adalah kriteria:

1. Keadilan (equity)

2. Efisiensi ekonomis (economic efficiency) 3. Paternalisme

4. Kebebasan perorangan (individual

(37)

Keadilan (equity)

Berarti bahwa kebijakkan pemerintah haruslah mempunyai akibat yang tidak berat sebelah.

Misalkan kebijakan perpajakan harus

diartikan bahwa bagi yang kurang mampu akan mendapatkan subsidi sebaliknya

golongan kaya akan membayar pajak.

(38)

Efisiensi ekonomis (economic efficiency)

Efficiency (Efisiensi) adalah perbandingan antara input dan output, di mana input digunakan

setepat dan sebaik mungkin untuk memperoleh output yang terbaik. Suatu organisasi dapat

dikatakan efisien apabila:

1. Menghasilkan otput yang lebih besar dengan menggunakan input tertentu

2. Menghasilkan produksi yang lebih besar dari penggunaan sumber daya

3. Mencapai hasil dengan biaya serendah

(39)

Secara sederhana efisiensi ekonomis, dapat dikatakan

bahwa efisiensi ekonomis ada jika kebijakan pemerintah itu lebih baik memperhatikan pengaruh ekonomi terhadap

kesejahteraan masyarakat sejauh mungkin atau secara lebih hati-hati.

Pengertian efisiensi ekonomis ini dapat dipertegas yaitu kalau suatu perekonomian itu sudah tidak mungkin lagi untuk mengadakan alokasi sumber-sumber yang

menyebabkan disatu pihak akan lebih makmur danh pihak lain rugi.

Pada kenyataannya, efisiensi dan keadilan sering sekali tidak dapat sejalan. Untuk mencapai efisiensi maka harus mengorbankan keadilan, begitu pula sebaliknya

(40)

Paternalisme

Yaitu kebijakan pemerintah untuk mengadakan atau menyediakan barang-barang dan jasa yang

sebenarnya tidak dikehendaki oleh masyarakat.

Karenanya banyak orang mendukung kebijakan

pemerintah bukan karena kebijakan ini memberikan kepada masyarakat apa yang mereka butuhkan, tetapi karena mereka beranggapan bahwa

pemerintah lebih baik daripada masyarakat itu sendiri.

(41)

PENERIMAAN

NEGARA

(42)

PENERIMAAN NEGARA

Penerimaan Negara baik dari dalam maupun luar negeri sangat penting bagi keberhasilan proses pembangunan nasional, karena penerimaan negara adalah untuk

menutupi pengeluaran rutin pemerintah.

Tabungan Negara

Pinjaman Luar Negeri

Pembangu nan

(43)

Penerimaan Negara

Negara memerlukan dana yang cukup untuk membiayai pengeluarannya, baik yang sifatnya rutin maupun

pembangunan.

Menurut UU Nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara, penerimaan negara/pendapatan negara adalah semua penerimaan negara yang berasal dari penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan pajak,serta

penerimaan hibah dari dalam negeri dan luar negeri.

(44)

Penerimaan perpajakan adalah semua penerimaan yang terdiri dari pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional.

1. Pajak dalam negeri adalah semua penerimaan negara yang berasal dari pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai barang dan jasa, pajak penjualan atas barang mewah, pajak bumi dan bangunan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, cukai, dan pajak lainnya.

2. Pajak perdagangan internasional adalah semua

penerimaan negara yang berasal dari bea masuk dan pajak/pungutan ekspor.

Hingga saat ini struktur pendapatan negara masih didominasi oleh penerimaan perpajakan, teruttama penerimaan pajak

Penerimaan Perpajakan

(45)

 PNBP masih didomiinasi oleh penerimaan sumber daya alam (SDA), khususnya yang berasal dari

penerimaan minyak bumi dan gas alam (migas), yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan nilai tukar rupiah, harga minyak mentah,dan tingkat

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) adalah semua

penerimaan yang diterima oleh negara dalam bentuk

penerimaan dari sumber daya alam, bagian pemerintah

atas laba badan usaha milik negara, serta penerimaan

negara bukan pajak lainnya.

(46)

Penerimaan hibah adalah semua penerimaan negara yang berasal dari sumbangan swasta dalam negeri serta sumbangan lembaga

swasta dan pemerintah luar negeri.

Penerimaan hibah yang dicatat didalam

APBN merupakan sumbangan atau donasi (grant) dari negara-negara asing,

lemaga/badan nasional, serta perorangan

Penerimaan Hibah

(47)

Sumber-sumber Penerimaan Negara

Sumber penerimaan negara secara umum berasal dari :

1. Pajak

2. Retribusi

3. Keuntungan dari Perusahaan-perusahaan Negara.

4. Denda dan Sita 5. Pencetakan Uang 6. Pinjaman

7. Sumbangan Dan Hibah

8. Hak-hak Waris Atas Harta Peninggalan Terlantar 9. Penyelenggaraan Undian Berhadiah

(48)

SUMBER-SUMBER PENERIMAAN NEGARA

• Pajak

– Pajak merupakan pungutan yang dilakukan oleh pemerintah (pusat/daerah) terhadap wajib pajak tertentu berdasarkan undang-undang

(pemungutannya dapat dipaksakan) tanpa ada imbalan langsung bagi pembayarnya.

– Contoh: pajak kendaraan bermotor, pajak penjualan barang mewah, pajak bumi dan bangunan, dan lain sebagainya.

(49)

SUMBER-SUMBER PENERIMAAN NEGARA

• Retribusi

– Retribusi merupakan pungutan yang dilakukan oleh pemerintah (pusat/daerah) berdasarkan undang-undang (pemungutannya dapat

dipaksakan) di mana pemerintah memberikan imbalan langsung bagi pembayarnya.

– Contoh, pelayanan medis di rumah sakit milik pemerintah, pelayanaan perpakiran oleh

pemerintah, pembayaran uang sekolah, perizinan dll

(50)

Fungsi pajak

1. Fungsi angaran, Sumber penerimaan negara 2. Fungsi Regulasi, Sebagai alat untuk

mengatur kegiatan produsen maupun konsumen

3. Fungsi Stabilitas, menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan

4. Fungsu Redistribusi Pendapatan, digunakan

untuk membiayai semua kepentingan umum

(51)

SUMBER-SUMBER PENERIMAAN NEGARA

• Keuntungan dari Perusahaan-perusahaan Negara.

BUMN/BUMD

– Sebagai pemilik BUMN, pemerintah pusat

berhak memperoleh bagian laba yang diperoleh BUMN.

– Demikian pula dengan BUMD, pemerintah daerah sebagai pemilik BUMD berhak memperoleh

bagian laba BUMD.

(52)

SUMBER-SUMBER PENERIMAAN NEGARA

• Denda dan Sita

– Pemerintah berhak memungut denda atau menyita asset milik masyarakat, apabila

masyarakat (individu/kelompok/organisasi)

diketahui telah melanggar peraturan pemerintah – Misalnya: denda pelanggaran lalulintas, denda

ketentuan peraturan perpajakan, penyitaan barang-barang illegal, penyitaan jaminan atas hutang yang tidak tertagih, dll

(53)

SUMBER-SUMBER PENERIMAAN NEGARA

• Pencetakan Uang

– Pencetakan uang umumnya dilakukan pemerintah dalam rangka menutup defisit anggaran, apabila tidak ada alternatif lain yang dapat ditempuh

pemerintah.

– Penentuan besarnya jumlah uang yang dicetak harus dilakukan dengan cermat, agar pencetakan uang tidak menimbulkan inflasi

(54)

SUMBER-SUMBER PENERIMAAN NEGARA

• Pinjaman

– Pinjaman pemerintah merupakan sumber

penerimaan negara, yang dilakukan apabila terjadi defisit anggaran.

– Pinjaman pemerintah dikemudian hari akan menjadi beban pemerintah, karena pinjaman tersebut harus dibayar kembali, berikut dengan bunganya.

– Pinjaman dapat diperoleh dari dalam maupun luar negeri

– Sumber pinjaman bisa berasal pemerintah, institusi perbankan, institusi non bank, maupun individu

(55)

SUMBER-SUMBER PENERIMAAN NEGARA

• Sumbangan Dan Hibah

– Sumbangan dan hibah dapat diperoleh pemerintah dari individu, institusi, atau pemerintah

– Sumbangan dan hibah dapat diperoleh dari dalam maupun luar negeri

– Tidak ada kewajiban pemerintah untuk mengembalikan sumbangan, hadiah, atau hibah.

– Sumbangan dan hibah bukan penerimaan pemerintah yang dapat dipastikan perolehannya. Tergantung

kerelaan dari pihak yang memberi sumbangan, hadiah, atau hibah

(56)

Hak-hak Waris Atas Harta Peninggalan Terlantar

Jika terhadap suatu warisan atau harta peninggalan lain, tidak ada orang datang yang menyatakan dirinya berhak atas harta tersebut, atau jika semua ahli waris menolak warisan yang bersangkutan, maka di Indonesia (menurut

pasal 1126 KUHPer harta peninggalan ini dianggap terlantar, dan Balai Harta Peninggalan wajib mengurus dan

mengumumkannya. Dan jika setelah lewat waktu tiga tahun masih juga belum ada ahli waris yang muncul, maka BHP tadi wajib menyelesaikan urusannya; dalam hal masih ada kelebihan, harta benda dan kekayaan ini menjadi milik

negara (KUHPer pasal 1129)

SUMBER-SUMBER PENERIMAAN NEGARA

(57)

JENIS-JENIS PENERIMAAN NEGARA

• Berdasarkan institusi yang menanganinya, penerimaan negara dibedakan menjadi:

– Penerimaan Pemerintah Pusat

– Penerimaan Pemerintah Daerah Propinsi – Penerimaan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota

(58)

Kasus 1: Penyediaan Barang Publik yang Telah Dilaksanakan oleh

Kabupaten/Kota

1. Identifikasi barang-barang publik yang ada

dilingkungan pemerintah Kabupaten/Kota di mana anda tinggal

2. Identifikasi siapakah penyedia barang-barang publik tersebut, apakah pemerintah atau swasta (perusahaan/individu)

3. Menurut anda apakah penyediaan barang-barang publik tersebut sudah tepat (efisien bagi

pemerintah)? Jelaskan mengapa demikian?

(59)

Kasus 2: Penyediaan Barang Publik yang Belum Dilaksanakan oleh

Kabupaten/Kota

1. Identifikasi barang-barang publik yang seharusnya ada dilingkungan pemerintah Kabupaten/Kota di mana anda tinggal, namun barang publik tersebut saat ini belum

tersedia

2. Menurut anda, siapakah sebaiknya menyediakan barang- barang publik tersebut, apakah pemerintah atau swasta (perusahaan/individu)

3. Kendala-kendala apakah yang dihadapi sehingga

penyediaan barang-barang publik tersebut sampai saat ini belum terealisasi?

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian terhadap iklan aqua tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah iklan tersebut mampu mempengaruhi minat beli konsumen akan produk aqua yang berlabel khusus1. Rumusan

Bahwa benar dengan demikian Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan tanpa ijin dari Komandan Satuannya atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 16 Oktober 2015 sampai dengan

Unit Kepatuhan merupakan unit kerja yang bertugas dan bertanggung jawab secara ex-ante untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta

Jadi, frase adverbial adalah kelompok kata yang berfungsi sebagai adverbia atau dengan kata lain frase adverbial dibentuk dari kata yang bukan adverbia dan

sekolah dasar di Singapura melalui kontak pribadi para peneliti yang kemudian diisi secara anonim. Sebanyak 85 kuesioner dikembalikan dengan data yang dapat

Menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Masukan adalah Pajak Pertambahan Nilai

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas

Tujuan dari KPP Pratama Serpong memberikan pelayanan, penyuluhan, dan pengawasan Wajib Pajak dibidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah,