• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut Arronoff dalam Prahasta mendefinisikan Sistem Informasi Geografis sebagai suatu sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Menurut Arronoff dalam Prahasta mendefinisikan Sistem Informasi Geografis sebagai suatu sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

II-1 2 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem,Informasi, Sistem Informasi

Pengertian Sistem

Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi untuk menghasilkan tujuan tertentu.(Shelly dan Rosenblatt, 2012:7).

Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah di transformasi menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pemakai.(Shelly dan Rosenblatt, 2012:7).

Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling terkait yang mengumpulkan (atau mengambil), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kontrol dalam sebuah organisasi.(Shelly dan Rosenblatt, 2012:7).

Sistem Informasi Geografis (SIG)

Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)

Menurut Edy Irwansyah (2013:1), sistem informasi geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah sebuah sistem yang didesain untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi, menganalisa, mengatur dan menampilkan seluruh jenis data geografis.

Menurut Arronoff dalam Prahasta (2009:116) mendefinisikan Sistem Informasi Geografis sebagai suatu sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. Sistem Informasi Geografis dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis.

Jika definisi sistem informasi geografis diperhatikan maka, sistem informasi geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem berikut:

1. Data Input : Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan dan menyimpan data spasial dan artibutnya dari berbagai sumber.

2. Data Output : Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran (termasuk mengekspornya keformat yang dikendaki) seluruh atau sebagian basisdata (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy.

3. Data Management : Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel-tabel atribut terkait ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil kembali atau di-retrieve, di update, dan di edit.

4. Data Manipulation dan Analysis : Subsistem ini menentukan informasi-

(2)

informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem informasi geografis. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan (Edy Irwansyah, 2013:75-76).

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem untuk memasukkan, mengelola (penyimpanan dan pemanggilan data), manipulasi dan analisis, serta menyajikan informasi secara geografis berikut dengan deskripsi dari keadaan geografis suatu wilayah untuk digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan.

Berikut ini merupakan subsistem sistem informasi geografis yang dijelaskan gambar dibawah :

Gambar 2.1 Sub Sistem Dari SIG Sumber: (Edy Irwansyah, 2013:75) Komponen Sistem Informasi Geografis

Secara umum SIG bekerja bersama 4 komponen sebagai berikut dengan berbagai karakteristiknya (Prahasta, 2009) :

1. Perangakat keras atau Hardware

Untuk perangkat keras SIG tidak terlalu berbeda dengan perangkat pada umumnya yaitu seperti : CPU, RAM, Storage, Input Device (perangkat untuk memasukkan data seperti keyboard, mouse, GPS, scanner dan kamera digital), Output Device (layar monitor, printer dan plotter), Pheriperal (merupakan perangkat lain yang diperlukan untuk mempresentasikan SIG yaitu: jaringan internet, kabel jaringan, modem, ISP router, Ethernet dll).

2. Perangkat lunak atau Software

SIG juga merupaka sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana sistem basis datanya memegang peranan kunci. Pemilihan perangkat luak bergantung pada sejumlah factor, termasuk tujuan-tujuan penggunaan dan kemampuan dari perangkat lunak tersebut. Standar umum yang digunakan

Data Manipulation &

Data Input Data

)

Data Management

SIG

(3)

untuk SIG yaitu: Operating System (UNIX atau Windows), model data spasial (raster dan vektor), Basis data (DBMS).

3. Data dan Informasi geografi

SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data atau informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung (mengimport dari format software SIG) maupun secara langsung dengan cara mendijitasi data spasialnya.

4. Manajemen (Sumber Daya Manusia)

Suatu proyek SIG akan berhasil jika dikelola dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatannya.

Fungsi Sistem Informasi Geografis

SIG memiliki 4 fungsi sebagai berikut (Prahasta, 2009):

1. Sistem Informasi Geografis Sebagai Bank Data Geografis.

2. Sistem Informasi Geografis sebagai Sarana Bantu Pengambilan Keputusan.

3. Sistem Informasi Geografis sebagai Sarana Pengendalian Operasional dan Pemantauan.

Pemantauan (Monitoring)

Beberapa pakar manajemen mengemukakan bahwa fungsi monitoring mempunyai nilai yang sama bobotnya dengan fungsi perencanaan. Conor (1974) menjelaskan bahwa keberhasilan dalam mencapai tujuan, separuhnya ditentukan oleh rencana yang telah ditetapkan dan setengahnya lagi fungsi oleh pengawasan atau monitoring. Pada umumnya, manajemen menekankan pentingnya kedua fungsi ini, yaitu perencanaan dan pengawasan (monitoring).

Kegiatan monitoring dimaksudkan untuk mengetahui kecocokan dan ketepatan kegiatan yang dilaksanakan dengan rencana yang telah disusun. Monitoring digunakan pula untuk memperbaiki kegiatan yang menyimpang dari rencana, mengoreksi penyalahgunaan aturan dan sumber-sumber, serta untuk mengupayakan agar tujuan dicapai seefektif dan seefisien mungkin. Berdasarkan kegunaannya, William Travers Jerome menggolongkan monitoring menjadi delapan macam, sebagai berikut:

1. Monitoring yang digunakan untuk memelihara dan membakukan pelaksanaan suatu rencana dalam rangka meningkatkan daya guna dan menekan biaya pelaksanaan program.

2. Monitoring yang digunakan untuk mengamankan harta kekayaan organisasi atau lembaga dari kemungkinan gangguan, pencurian, pemborosan, dan penyalahgunaan.

3. Monitoring yang digunakan langsung untuk mengetahui kecocokan antara kualitas suatu hasil dengan kepentingan para pemakai hasil dengan kemampuan tenaga pelaksana.

4. Monitoring yang digunakan untuk mengetahui ketepatan pendelegasian tugas dan wewenang yang harus dilakukan oleh staf atau bawahan.

(4)

5. Monitoring yang digunakan untuk mengukur penampilan tugas pelaksana.

6. Monitoring yang digunakan untuk mengetahui ketepatan antara pelaksanaan dengan perencanaan program.

7. Monitoring yang digunakan untuk mengetahui berbagai ragam rencana dan kesesuaiannya dengan sumber-sumber yang dimiliki oleh organisasi atau lembaga.

8. Monitoring yang digunakan untuk memotivasi keterlibatan para pelaksana.

Pemantauan (monitoring) adalah prosedur penilaian yang secara deskriptif dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan atau mengukur pengaruh dari kegiatan yang sedang berjalan (on-going) tanpa mempertanyakan hubungan kausalitas. (Kumorotomo Wahyudi : 2007)

Proyek

Sebuah proyek dapat diartikan sebagai upaya atau aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. (Nurhayati, 2010:4)

Metode Rational Unified Process (RUP)

Rational Unified Process merupakan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan berulang-ulang (iterative), berfokus pada arsitektur (architecture-centric), dan lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus (use case driven). RUP menyediakan pendefinisian struktur yang baik untuk lifecycle proyek perangkat lunak. Model proses pengembangan RUP dapat dilihat pada Gambar berikut:

Gambar 2.2 Model Proses Pengembangan RUP

RUP memiliki empat tahap yaitu inception, elaboration, construction, dan transition.

Berikut penjelasan mengenai empat tahap pengembangan RUP.

(5)

1. Inception

Tahap ini lebih pada memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan (business modeling), mendefinisikan kebutuhan akan sistem yang akan dibuat (requirement) serta analisis dan desain.

2. Elaboration

Tahap ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga dapat mendeteksi apakah arsitektur sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak. Tahap ini lebih pada analisis dan desain sistem serta implementasi sistem yang fokus pada purwarupa sistem (prototype).

3. Construction

Tahap ini fokus pada pengembangan komponen dan fitur- fitur sistem. Tahap ini lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang fokus pada implementasi perangkat lunak pada kode program.

4. Transition

Tahap ini lebih pada deployment atau instalasi sistem agar dapat dimengerti oleh user. Aktivitas pada tahap ini termasuk pada pelatihan user dan pengujian sistem apakah sudah memenuhi harapan user.

RUP memiliki sembilan core workflows yang merepresentasikan kegiatan pengembangan. Terbagi menjadi dua kategori yaitu Core Process Workflows dan Core Supporting Workflows. Core Process Workflows terdiri dari business modelling, requirement, analysis & design, implementation, test, dan deployment. Core Supporting Workflows terdiri dari project management, configuration & change management, dan environment. Core Process Workflow merupakan kegiatan yang bersifat pokok. Berikut penjelasan lebih lengkap:

1. Business Modelling

Dalam business modelling terdapat pendokumentasian proses bisnis menggunakan kasus penggunaan bisnis (Business Use Case). Business Modelling digunakan untuk menemukan dan menganalisis persyaratan sistem, memahami tujuan dari organisasi target.

2. Requirements

Requirements untuk menggambarkan apa yang harus dilakukan oleh sistem.

Pengembang dan pengguna harus memiliki pemahaman yang sama terhadap kebutuhan sistem, sehingga sistem dapat dibangun sesuai keinginan dan kebutuhan pengguna.

3. Analysis & Design Analysis & design

merupakan kegiatan menunjukkan bagaimana sistem akan direalisasikan dalam tahap implementasi. Menghasilkan model desain yang berfungsi sebagai abstraksi kode program. Analysis & design yang baik dapat menggambarkan arsitektur sistem yang terstruktur sesuai kebutuhan sistem.

(6)

4. Implementation

Mengintegrasikan hasil pengodean menjadi sebuah sistem yang dapat dieksekusi atau digunakan. Implementation yang baik akan menghasilkan sistem sesuai kebutuhan pengguna, sistem yang mudah dikelola, dan dapat digunakan kembali atau dikembangkan.

5. Test

Test merupakan kegiatan pengujian kualitas perangkat lunak untuk mendeteksi kesalahan pada setiap proses pengembangan. Karakteristik RUP menerapkan konsep perulangan, yang berarti melakukan proses pengujian terhadap keseluruhan proses pengembangan secara berulang.

6. Deployment

Deployment merupakan kegiatan menyebarkan rilis produk dan mengirimkan produk ke pengguna. Kegiatan deployment yang baik tidak hanya melakukan rilis produk, tetapi memberikan dukungan (misal dokumentasi penggunaan) kepada pengguna.

Core Supporting Workflow merupakan kegiatan yang bersifat pelengkap. Dapat tidak dikerjakan jika memang tidak diperlukan. Berikut penjelasan lebih lengkap:

1. Project Management

Project management adalah metode untuk mengelola risiko dan mengatasi kendala melalui perencanaan, penjadwalan, penempatan staff, pelaksanaan, dan pemantauan proyek.

2. Configuration & Change Management

Configuration & change management adalah kegiatan mengontrol produk yang melibatkan banyak orang pada suatu proyek. Hal ini membantu menghindari 19 kebingungan dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak saling bertentangan.

3. Environment

Environment adalah kegiatan untuk menyediakan lingkungan pengembangan perangkat lunak, berupa proses dan alat-alat yang dibutuhkan. Hal ini memberikan panduan, template, dan alat yang diperlukan untuk proses pengembangan perangkat lunak.

Framework Codeigniter

Menurut Betha Sidik (2012) Framework adalah kumpulan intruksi-intruksi yang dikumpulkan dalam class dan function-function dengan fungsi masingmasing untuk memudahkan developer dalam memanggilnya tanpa harus menuliskan syntax program yang sama berulang-ulang serta dapat menghemat waktu.

Menurut Betha Sidik (2012) CodeIgniter adalah Sebuah framework php yang bersifat open source dan menggunakan metode MVC (Model, View, Controller) untuk

(7)

memudahkan developer atau programmer dalam membangun sebuah aplikasi berbasis web tanpa harus membuatnya dari awal.

PHP

PHP/FI merupakan nama awal dari PHP. PHP-Personal Home Page, FI adalah Form Interface. Dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff. PHP, awalnya program CGI yang dikhususkan untuk menerima input melalui form yang ditampilkan dalam browser web.(Betha Sidik, 2006).

PHP merupakan script untuk pemrograman script web serverside, script yang membuat dokumen HTML (Hyper Text Markup Language) secara on the fly, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. PHP secara resmi merupakan kependekan dari HyperText Preprocessor, merupakan bahasa script server-side yang disisipkan pada HTML.(Betha Sidik, 2006)

Unified Modeling Language (UML)

UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak.

UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek (Rosa A.S-M.Shalahuddin, 2013:137- 138).

UML menyediakan macam diagram untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek yaitu:

1. Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis.

2. Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas.

3. Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar object.

4. Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object.

5. Statechart Diagram utuk memodelkan perilaku object di dalam sistem.

6. Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use Case dan object di dalam sistem.

7. Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam aplikasi.

8. Object Diagram untuk memodelkan struktur object.

9. Component Diagram untuk memodelkan komponen object.

Berikut akan dijelaskan bebrapa diagram UML : 1. Use Case Diagram

Use case merupakan pemodelan untuk melakukan (behavior) sistem informasi

(8)

yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu (Rosa A.S-M.Shalahuddin, 2013:155).

Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case dan actor.aktor mempresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi.

Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh actor. Use case digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi dituliskan di dalamnya.

Actor yang melakukan operasi di hubungkan dengan garis lurus ke use case.

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram

Simbol Deskripsi

Use Case Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case.

Aktor / actor

Nama Aktor

Orang, proses, yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri

Ekstensi / extend

<<Extend>>

Relasi use case tambahan kesebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walaupun tanpa use case tambahan itu, mirip dengan prinsip inheritance pada pemrograman berorentasi objek, biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan

Generalisasi / generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum- khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu lebih umum dari yang lainnya.

Nama Use Case

(9)

Menggunakan / include / uses

<<include>>

<<uses>>

Relasi use case tambahan kesebuah use case di mana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan usecase ini. Ada dua sudut pandang yang cukup besar mengenai include di use case : include berarti use case yang ditambah akan selalu dipanggil saat use case tambahan dijalankan dan include berarti use case yang tambah akan selalu melakukan pengecekan apakah use case yang ditambah akan dijalankan sebelum use case tambah dijalankan. Kedua interpretasikan dapat dianut salah satu atau keduanya tergantung pada pertimbangan dan interpretasi yangdibutuhkan.

Sumber: (Rosa A.S-M.Shalahuddin, 2013:156).

2. Sequence Diagram

Diagram sequence menggambarkan kelakuan objek pada use cashe dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima oleh objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram squence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case berserta metode- metode yang dimiliku kelas yang diinstansiasi menjadi ibjek itu (Rosa A.S- M.Shalahuddin, 2013:165).

Tabel 2.2 Simbol Sequence Diagram

Simbol Deskripsi

Aktor

Nama aktor Atau

Nama aktor

tanpa waktu aktif

Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.

Garis hidup/lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek.

(10)

Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan di dalamnya, misalnya

2: cek StatusLogin() 1: login()

3: open()

Maka cekStatusLogin() dan open() dilakukan di dalam metode login()

Aktor tidak memiliki waktu aktif Pesan tipe create

<< create >>

Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat

Pesan tipe call 1.nama_metode()

Menyatakan suatu objek memanggil operasi- metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri,

1 : nama_metode()

arah panah mengarah kepada objek yang memiliki operasi/metode,karena ini memnaggil operasi/metode maka operasi/metode yang Nama objek nama kelas

(11)

dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi.

Pesan tipe send 1: masukan

Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/masukan/informasi ke objek lainnya,arah panah mengarah pada objek yang dikirim Peran tipe return

1: keluaran

─ ─ ─ ─ ─ ─ ─

Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode mengjhasilkan suatu kembalian ke objek tertentu.

Arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian

Peran tipe destory

<< destory>>

Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri. Sebaliknya jika ada create maka ada destory

Sumber: (Rosa A.S-M.Shalahuddin, 2013:162).

3. Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diangram menggambarkan worflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagran aktivitas mengambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang didapat dilakukan oleh sistem (Rosa A.S-M.Shalahuddin, 2013:161).

Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram

Simbol Deskripsi

Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal.

Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem,aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.

aktivitas

(12)

Percabangan / decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.

Penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.

Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem,sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.

Swimlane

Nama swimlane

Memisakan organisasi bisnis yang bergantung jawab terhadap aktivitas yang terjadi.

Sumber: (Rosa A.S-M.Shalahuddin, 2013:162).

Leaflet JavaScript

Leaflet JavaScript atau di singkat (LaefletJS) merupakan perpustakaan JavaScript yang bersifat Open Source. LeafletJS pertama kali dirilis oleh Vladimir Agafonkin pada tahun 2011. Library ini khusus digunakan untuk membangun aplikasi pemetaan berbasis web, mendukung sebagian besar mobile dan desktop platform.

Leaflet memungkinkan seorang tanpa latar belakang GIS (geographic Information System) mampu menampikan peta web ubin pada server publik dengan mudah. Terdapat banyak plugin yang dapat digunakan untuk menambahkan fitur- fitur tambahan pada peta web.

Sebelum menampilkan peta web dengan leaflet, kita diharuskan mengunduh paket LeafletJS dan menyimpannya di PC yang akan digunakan.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:161), “Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau

Menurut Edy Prasetyo Nugroho dkk dalam buku yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak (2009:61) DFD merupakan Diagram untuk menggambarkan aliran data dalam sistem,

Perancangan sistem terdiri dari use case diagram yang menggambarkan interaksi antara aktor dengan sistem, activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas

Menurut (A.S &amp; Shalahudin, 2013), “diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:161) Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem kerja yang terdiri dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komputer, sumber data

Perancangan sistem terdiri dari use case diagram yang menggambarkan interaksi antara aktor dengan sistem, activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari actor adalah gambar orang, tapi