• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN LARUTAN BASA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWADI KELAS XI SMA SWASTA PGRI 12 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN LARUTAN BASA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWADI KELAS XI SMA SWASTA PGRI 12 MEDAN."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

iii

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM BASA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DI KELAS XI SMA SWASTA PGRI 12 MEDAN

Sumitro Silalahi (071244320005) Abstrak

(3)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 13 Tabel 3.1 Rancangan pelaksanaan penelitian 26 Tabel 3.2 Kisi-kisi soal untuk menganalisis tingkat pemahaman 27

siswa dalam pembelajaran laju reaksi.

(4)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 44

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 46

Lampiran 2. Peta Konsep 54

Lampiran 3. Bahan Kajian 55

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan

berdasarkan eksperimen, untuk mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa,

dan bagaimana gejala-gejala alam, khususnya yang berkaitan dengan komposisi,

struktur, dan sifat transformasi, dinamika dan energetika zat. Oleh sebab itu, maka

pelajaran kimia harus melibatkan keterampilan dan penalaran. Menurut Cahyana

(2005) ”Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari susunan, komposisi, struktur,

sifat-sifat dan perubahan yang menyertai perubahan tersebut.

Bagi sebagian siswa ilmu kimia merupakan suatu pelajaran yang sulit

dimengerti dan memerlukan pemahaman yang tinggi, sehingga minat siswa untuk

belajar kima menjadi rendah, salah satu masalah yang sering dihadapi dalam

mengajarkan kimia adalah kurangnya interaksi siswa dalam proses pembelajaran,

sehingga proses pembelajaran kurang efektif, hal ini dapat dilihat dari sikap siswa

dalam menerima pelajaran mereka cenderung hanya mendengarkan apa yang

dijelaskan oleh guru, tanpa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Dalam hal ini seorang guru membutuhkan alat bantu untuk memperbaiki mutu

pendidikan kimia dengan memperbaiki proses belajar mengajar yaitu dengan

ketepatan dalam pemilihan metode pengajaran dimana guru harus benar-benar

memperhatikan metode mengajar yang akan digunakan.

SMA Swasta PGRI 12 Medan adalah salah satu SMA yang terdapat di

Kota Medan yang sudah menghasilkan banyak lulusan yang berkualitas. Lokasi

sekolah ini berada di pinggir jalan, tetapi proses belajar mengajar tidak terlalu

terganggu karena ruang belajar berjarak 10 meter dari jalan. Gedung sekolah

berbentuk lingkaran dengan lapangan ditengahnya, yang menyebabkan setiap

kegiatan disekolah dapat terpantau dengan baik. SMA ini memiliki 13 rungan

belajar, 1 ruangan laboratorium IPA, 1 ruangan laboratorium bahasa dan

komputer, 1 ruangan guru, 1 ruangan BP, 1 ruangan TU, 1 ruangan perpustakaan,

(7)

2

Metode belajar yang dilakukan disekolah tersebut merupakan metode

ceramah, dimana pelajaran hanya berpusat pada guru saja dan siswa kurang aktif

dalam pembelajaran. Hal ini diketahui peneliti berdasarkan hasil observasi secara

langsung terhadap siswa di sekolah tersebut.( SMA Swasta PGRI 12 Medan )

Berdasarkan hasil interview peneliti di SMA swasta PGRI 12 Medan

melalui wawancara dengan guru bidang studi, ternyata nilai rata-rata yang di

peroleh siswa pada mata pelajaran kimia semester I dikelas XI IPA tahun

pelajaran 2011/2012 adalah 62,88. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata

tersebut belum memenuhi standar ketuntasan belajar yang mana standar

ketuntasan minimal 65. ( Nilai Raport )

Salah satu model pembelajaran yang tepat untuk digunakan adalah Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model ini dalam pelaksanaanya adalah

mengajak siswa untuk belajar secara berkelompok dengan anggota kelompok

yang berasal dari campuran tingkat kecerdasan dan jenis kelamin. Tujuan dari

pembagian kelompok dengan ketentuan tersebut adalah agar dalam satu kelompok

terdapat siswa yang lebih unggul sehingga apabila ada anggota kelompok yang

mengalami kesulitan siswa tersebut dapat membantu menyelesaikannya.

Pembelajaran menggunakan tipe STAD mengacu kepada kelompok siswa,

Guru menyajikan informasi mengenai materi yang akan dipelajari kepada siswa.

Siswa dalam satu kelas tertentu dipecah menjadi beberapa kelompok kecil, setiap

kelompok haruslah heterogen. Agar pembelajaran kooperatif berjalan lebih baik

siswa terlebih dahulu dilatih cara-cara belajar dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif. Model STAD ditandai oleh struktur tugas, tujuan dan

penghargaan bersama. Sehingga siswa kelompok atas dan siswa kelompok bawah

akan meningkat kemampuan akademiknya Bakti (2005). Penerapan pembelajaran

kooperatif ini telah dilakukan oleh Nurcahasanah , Harjono di SMA Negeri 5

Semarang pada mata pelajaran kimia berdasarkan hasil penelitian disimpulkan

bahwa Penerapan pembelajaran kooperatif ini mampu meningkatkan kompetensi

siswa yang ditunjukkan oleh aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik

(8)

3

Hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Victor (2005) yaitu.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad dalam Meningkatkan

Pemahaman Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi. menunjukkan bahwa

penyampaian materi pelajaran kimia yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD baik digunakan untuk mengubah konsep dasar siswa yang

sulit memahami materi pelajaran menjadi mudah dipahami. Terbukti dari nilai

rata-rata dan besar peningkatan hasil belajar yang diberikan melalui model

pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 76,41 dan 65,9% sedangkan nilai

rata-rata dan besar peningkatan hasil belajar yang diberikan melalui pembelajaran

konfensional adalah 52,31 dan 28,5%.

Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

ini juga telah dilakukan oleh Marpaung (2006),diperoleh nilai rata-rata pretes 3,08

dan nilai rata-rata postes 7,41 hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas peneliti tertarik untuk

melaksanakan penelitian yang berjudul Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD Pada Pokok Bahasan Larutan Asam Basa Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Kimia Siswa di SMA Swasta PGRI 12 Medan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

1) Siswa cenderung pasif dan kurang berperan aktif dalam proses

pembelajaran.

2) Hasil belajar kimia siswa yang masih rendah membutuhkan perbaikan

kualitas dan pemilihan metode yang tepat untuk pembelajaran kimia.

3) Kesulitan guru dalam pencarian respon dari siswa sebagai bentuk

(9)

4

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada proses belajar

mengajar menggunakan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada

pokok bahasan Larutan Asam Basa di kelas XI SMA swasta PGRI 12 Medan TA

2011/2012.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

Apakah hasil belajar siswa yang diajari dengan pembelajaran kooperatif tipe

STAD Lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional pada pokok

bahasan Larutan Asam Basa di kelas XI SMA swasta PGRI 12 Medan TA

2011/2012?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajari dengan penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari pada yang diajarkan

dengan metode konvensional pada pokok bahasan Larutan Asam Basa di kelas XI

SMA swasta PGRI 12 Medan TA 2011/2012.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini :

1. Bagi guru bidang studi khususnya kimia dapat menjadikan model

pembelajaran kooperatif sebagai salah satu alternatif pendekatan terhadap

minat siswa dalam proses belajar mengajar.

2. Bagi siswa dapat memberikan motivasi belajar, melatih keterampilan,

bertanggung jawab pada setiap tugasnya, mengembangkan kemampuan

berpikir dan berpendapat positif, dan memberikan bekal untuk dapat

bekerjasama dengan orang lain, baik dalam belajar maupun dalam

(10)

5

1.7. Defenisi Operasional

1. Model pembalajaran

Model pembalajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar

untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merancang

aktivitas belajar.

2. Hasil belajar

Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahun

sikap dan keterampilan.

3. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Model kooperatif tipe STAD merupakan suatu pembelajaran berbentuk

diskusi dalam kelompok dimana terjadi interaksi antara dua atau lebih

siswa yang terlibat dihadapkan pada suatu masalah (pertanyaan) untuk

dibahasa dan dipecahkan bersama.

Secara garis besar ada 6 tahap pembelajaran kooperatif yang diterapkan.

1. Tahap penyampaian tugas dan motivasi siswa

2. Tahap penyajian materi atau menyajikan informasi

3. Tahap mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

belajar

4. Tahap membimbing kelompok bekerja dan belajar

5. Tahap Evaluasi

(11)

42

DARTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006),Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit: Rineka cipta. Jakarta.

Aisyah, N., (2000), Mengembangkan Aktivitas siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif, Jurnal Pendidikan

Matematika, Palembang: FKIP Universitas Sriwijaya (55-56)

Aliana, Y., (2009), Perbandingan Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Student Teams Archievement Division dan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Geografi Paket B di PKBM Negeri 10 Guntur, Jakarta Selatan,

Jurnal Pendidikan PLS, FKIP Universitas Negeri Jakarta (4-5).

Anitah, S., (2007), Strategi Pembelajaran, edisi ke-1, Penerbit Universitas Terbuka Jakarta.

Arikunto, S., (2009),Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara.

Cahyana,U.,(2005),Sains Kimia SMP/MTs Kelas VII, Piranti Darma Kalokatama,Jakarta.

Dimyanti dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Holowarni, B., Erviyenni, Zulhelmi, Herdina, Model-model Pembelajaran

Inovatif Dalam Rangka Inovasi Pembelajaran, Pelatihan Pengembangan

Peningkatan Pembelajaran IPA SMP dan SMA Februari 2008.

Ibrahim, M., Rachmadiarti,F., Nur, M.,(2007),Pembelajaran Kooperatif, edisi ke-1, UNESA-University PRESS, Surabaya.

Lie, A, (2008),Cooperatif Learning, PT. Gramedia Widiasarana, Jakarta.

Marpaung,D.S.,(2006),Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Terhadap peningkatan Hasil Belajar Siswa,Skripsi,FMIPA,Unimed,Medan.

Silitonga, P.M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan: FMIPA UNIMED.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Bina Aksara, Jakarta.

(12)

43

Sudjana dalam Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya,Penerbit: Rineka cipta. Jakarta.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana., (1992), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sumber : Sutresna, Nana., (2007),Cerdas Belajar Kimia,Grafindo, Bandung.

Wahyuni, S., (2006), Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Pokok Bahasan Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit di SMA, Skripsi,

Referensi

Dokumen terkait

Jenis ayam lokal yang umum dipelihara pemilik ayam kabupaten Bogor dan Wonosobo yaitu ayam kampung, pelung, bangkok, gaga’, birma, arab, dan kate.. Preferensi masyarakat terhadap

Dalam Pasal 1 PP tersebut dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran bentuk kenakalan siswa yang ada di SMA favorit dan bukan favorit di Kota Yogyakarta, faktor apa yang

Penyusunan skripsi dengan Judul "Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba di Masa yang akan Datang (Study Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Go Public)"..

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi penetapan harga yang diterapkan oleh Biro Perjalanan Umum (BPU) Rosalia Indah. Untuk mencapai tujuan

Sebagai maiiasiswa

• Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 4,64 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan 5 meter dengan

DEVI LESTARI, Pengaruh Strategi Pembelajaran Cooperative Learning tipe Giving Question and Getting Answer terhadap Pemahaman Konsep Cahaya pada Siswa Kelas V di SDN