• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN POLA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2006.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN POLA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2006."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANGKATAN 2006

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh : AGUS SURYANTO

A210 060 131

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Karena pendidikan merupakan sarana

yang paling penting untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan laju pembangunannya

masih menghadapi masalah pendidikan yang berat terutama dengan kualitas,

relevansi, dan efisiensi pendidikan.

Pendidikan adalah suatu kegiatan mengoptimalkan perkembangan

potensi, kecakapan, dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan

pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

tujuan pendidikan. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, (2005:32) “Tujuan

pendidikan minimal diarahkan kepada pencapaian empat sasaran, yaitu, (1)

pengembangan segi-segi kepribadian, (2) pengembanagan kemampuan

kemasyarakatan, (3) pengembangan kemampuan melanjutkan studi, dan (4)

pengembangan kecakapan dan kesiapan untuk bekerja”. Menyadari akan hal

tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab

dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus

bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

(3)

Selaras dengan hal tersebut dalam UU No 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional menyatakan bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk ber-kembangnya potensi didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sahat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan tinggi sebagai bagian integral dari kehidupan bangsa dan

Negara, memegang peranan dalam mengisi kehidupan bangsa dan Negara

dalam berbagai bidang, melalui penyediaan tenaga ahli. Tenaga ahli yang

dipersiapkan oleh Perguruan Tinggi adalah mahasiswa yang rata-rata masuk

Perguruan Tinggi pada usia 19-21 tahun. Kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang pesat menuntut sumber daya manusia yang berkualitas.

Kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan melalui berbagai program

pendidikan yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah berdasarkan

kepentingan yang mengacu pada kemajuan IPTEK.

Melalui lembaga pendidikan setiap orang dapat meningkatkan potensi

yang ada dalam dirinya. Peningkatan prestasi yang sesuai dengan bidang

keahlian dapat dicapai dengan meningkatkan sebuah prestasi belajar.

Peningkatan sebuah prestasi yang memuaskan serta tercapainya tujuan

pendidikan adalah harapan bagi setiap mahasiswa yang mengikuti proses

pendidikan. Tugas mahasiswa untuk mencapai prestasi dan tujuan pendidikan

adalah melalui kegiatan belajar. Pada umumnya dalam menilai keberhasilan

(4)

belajar baik maka dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajarnya telah

berhasil. Sebaliknya apabila prestasi belajarnya buruk atau tidak memuaskan

maka dapat dikatakan proses belajarnya belum berhasil.

Prestasi belajar yang baik dalam belajar adalah harapan dari setiap

mahasiswa. Dengan prestasi belajar yang baik diharapkan mahasiswa mampu

dan siap untuk terjun langsung kedalam dunia kerja. Salah satu faktor yang

berperan dalam meningkatkan prestasi belajar adalah intensitas belajar.

Seseorang dalam memahami suatu materi pelajaran tidak mungkin hanya

dengan satu kali membaca saja. Dalam satu kali baca pesan-pesan dalam

sebuah materi akan segera telupakan, karena belum semuanya tertanam dalam

ingatan. Pesan-pesan dalam sebuah materi akan lebih jelas dan lebih paham

apabila seseorang membaca dengan berulang-ulang.

Prestasi belajar mahasiswa dapat dipenggaruhi oleh beberapa hal,

antara lain adalah intensitas belajar mahasiswa. The Liang Gie (1995:195)

mengatakan pendapatnya sebagai berikut “prilaku yang di ulang-ulang

sepanjang waktu akan terbiasakan sehingga akhirnya terlaksana secara

spontan tanpa memerlukan pikiran sadar sebagai tanggapan otomatis terhadap

suatu situasi belajar”. Pelajaran apapun selalu memerlukan pengulangan atas

kegiatan belajar terdahulu. Pengembangan suatu keterampilan yang terlalu

dalam disetiap bidang merupakan proses yang panjang untuk memperolehnya.

Untuk menunjang prestasi belajar seorang siswa selain intensitas

belajar yang baik juga perlu didukung oleh pola belajar yang sesuai dengan

(5)

kegiatan belajar siswa dapat berjalan dengan baik diperlukan suatu

langkah-langkah pokok yaitu pola belajar”.

Menurut Bandono (2009:15) ”Teman sekolah dapat menggangu siswa

lain dalam belajar jika tidak diberikan penanganan sendiri terhadap siswa yang

dianggap nakal tersebut”. Hal itu berarti bahwa dalam belajar ada siswa yang

mempunyai pola belajar yang baik, tetapi ada juga siswa yang mempunyai

pola belajar kurang baik. Baik tidaknya pola belajar siswa disebabkan oleh

siswa itu sendiri apakah dapat mengalihkan faktor pengganggu. Faktor

pengganggu bisa berasal dari kelelahan fisik maupun mental, materi yang

sulit, faktor guru, lingkungan keluarga dan teman. Faktor tersebut apabila

dapat diatasi maka siswa akan dapat belajar dengan baik, yang berarti prestasi

belajar siswa akan menjadi lebih baik.

Dalam kenyataan di sekolah dapat kita lihat terdapat siswa yang malas

belajar karena tidak memiliki pola belajar yang baik. Siswa tidak banyak yang

memanfaatkan waktunya untuk melaksanakan kegiatan belajar, bagi siswa

yang tidak bergairah dalam belajar maka dapat diterapkan pola belajar yang

dapat membuat siswa aktif. Menurut Fabanyo (2009:04):

Pola interaktif dengan membuka ruang diskusi sebesar-besarnya dengan siswa. Dengan cara seperti ini kita dapat membangun rasa percaya diri siswa untuk berani mengutarakan pendapat tentang suatu hal. Akhirnya sikap minder yang ada dalam diri mereka dapat berubah perlahan-lahan menjadi lebih berani untuk tampil.

Menurut Endang (2009:03) “Pengefektipan pola pembelajaran siswa

dengan menerapkan jam tambahan bagi semua siswa disekolah untuk

(6)

siswa yang belajar pada saat mendekati ujian saja. Hal ini tentu akan membuat

siswa kaget ketika harus belajar dalam porsi yang sangat banyak, maka

sebaiknya seorang siswa mulai membenahi pola belajarnya agar tidak merasa

berat ketika akan menghadapi ujian.

Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin melakukan sebuah penelitian

yang ber judul ”PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN POLA

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2006”.

B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah sangat diperlukan untuk menghindari kesalahan

pemahaman dan agar tidak terjadi penyimpangan, Oleh karena itu untuk

mendukung hasil yang lebih baik perlu dibatasi ruang lingkup masalah.

Penulis hanya membatasi ruang lingkup permasalahan mengenai intensitas

belajar dan pola belajar pengaruhnya terhadap prestasi belajar pada mahasiswa

Program Studi Pendidikan Akuntasi FKIP UMS Angkatan 2006.

C. Perumusan Masalah

Menurut Sugiono (2008 : 55) “rumusan masalah merupakan suatu

(7)

penelitian dapat dilakukan dengan baik dan tidak mengalami kesulitan

sehingga efektif dan efisien dapat tercapai maka dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh intensitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa

Program Studi Pendidikan Akuntasi FKIP UMS angkatan 2006?

2. Adakah pengaruh pola belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa

Program Studi Pendidikan Akuntasi FKIP UMS angkatan 2006?

3. Adakah pengaruh intensitas belajar dan pola belajar terhadap prestasi

belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntasi FKIP UMS

angkatan 2006?

D. Tujuan Penelitian

Suatu penelitian ilmiah harus ada tujuan yang tepat supaya penelitian

yang dilaksanakan mempunyai arah sesuai dengan apa yang menjadi tujuan

penulis. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh intensitas belajar terhadap prestasi belajar

mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntasi FKIP UMS angkatan

2006.

2. Untuk mengetahui pengaruh pola belajar terhadap prestasi belajar

mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntasi FKIP UMS angkatan

2006.

3. Untuk mengetahui pengaruh intensitas belajar dan pola belajar terhadap

prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntasi FKIP

(8)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak

yang memerlukan yaitu:

1. Bagi Tenaga Pengajar (Dosen)

Sebagai informasi dan refleksi bagi tenaga pengajar pengampu mata kuliah

dalam melaksanakan proses pembelajaran.

2. Bagi Peserta Didik (Mahasiswa)

Sebagai informasi dan refleksi bagi mahasiswa tentang pentingnya belajar

secara mendalam, sehingga apa yang dipelajari dapat mengerti dan paham.

3. Bagi Pembaca

Memberikan referensi bagi peneliti lain yang berminat dalam masalah

yang serupa.

F. Sistematika Laporan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai skripsi yang akan

di susun, maka dapat dikemukakan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat

penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang definisi prestasi belajar, definisi intensitas

belajar, definisi pola belajar, indikator, kerangka penelitian,

(9)

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode penelitian, jenis penelitian, tempat

dan waktu penelitian,populasi, sample, sampling, variabel

penelitian, sumber data, tehnik pengumpulan data, uji instrumen,

uji prasyarat analisis, tehnik penyajian data serta tehnik analisis

data.

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gabaran umum mengenai penyajian data

dan pembatasan hasil penelitian.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini disajikan kesimpulan dari hasil analisis data yang

dilakukan penulis dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa dari penelitian yang dilakukan telah dapat menjawab segala pertanyaan yang ada, yang pertama adalah pada proses penyelesaian perkara gugatan pembatalan pengangkatan anak

[r]

Teknik pengumpulan dengan studi kepustakaan atau bahan hukum dari dokumentasi dan teknik analisis bahan hukum dari hasil Putusan Mahkamah Agung tentang adanya

Analisis Rasio Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan Pada KPRI Guyub Rukun Cabang Dinas Dikpora.. Kecamatan

PEMENUHAN HAK WARGA NEGARA DALAM MENDAPATKAN JAMINAN SOSIAL MELALUI PROGRAM RASKIN (BERAS MISKIN) BAGI KELUARGA MISKIN DI KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN

[r]

Pada masa remaja pertengahan, remaja juga masih memiliki emosi labil dan akan menghadapi berbagai masalah yang semakin kompleks, baik masalah perbedaan

BPR Bank Pasar Boyolali menunjukkan kinerja keuangan yang baik dinilai dari standar historis likuiditas, rentabilitas dan permodalan karena mengalami peningkatan tiap tahunnya..