• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Makalah Bahasa Indonesia Karya Sastra Novel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Makalah Bahasa Indonesia Karya Sastra Novel"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Contoh Makalah (Tugas Bahasa Indonesia)

Contoh Makalah Bahasa Indonesia Tentang Karya Sastra Novel

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karya sastra di Indonesia sudah mulai digemari remaja pada masa kini, termasuk karya sastra novel. Novel adalah sebuah karya prosa fiksi yang mengangkat permasalahan yang kompleks dan luar biasa dari kehidupan tokoh-tokohnya. Pengetahuan akan unsur yang membentuk karya sastra pun sangat diperlukan untuk memahami karya sastra secara menyeluruh. Hadirnya suatu karya sastra tentunya agar dinikmati oleh para pembaca. Untuk dapat menikmati sebuah karya secara sungguh-sungguh dan baik diperlukan seperangkat pengetahuan akan karya sastra. Tanpa pengetahuan yang cukup penikmatan akan sebuah karya hanya bersifat dangkal dan sepintas karena kurangnya pemahaman yang tepat.

Dalam dunia kesusastraan penyair sering dilukiskan sebagai orang kerasukan yang bicara secara tidak sadar tentang apa saja yang dirasakan dalam tingkatan sub dan supra dan supra-rasional (Hardjana, 1911 : 61). Dalam dunia fiksi kadang ada sesuatu yang tidak dapat diterima oleh akal sehat, karena memang dengan istilah seorang penyair menuangkan imajinasinya untuk diwujudkan dalam karya sastra.

Dalam dunia kesusastraan selalu identik dengan penjiwaan baik itu dari tingkat emosi pengarang maupun dari penikmat karya sastra. Hasil karya sastra tertentu merupakan hasil khayalan pengarang yang sedang mengalami keadaan jiwa tertentu (Hardjana, 1991 : 65). Dari sinilah disimpulkan bahwa karya sastra merupakan sebuah bentukan (out put) dari proses pemikiran (imajinatif) pengarang dalam mengapresiasi untuk menjadi sesuatu yang estetik.

(2)

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Katak Hendak Jadi Lembu karya Nur Sutan Iskandar?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk: Mendeskripsikan unsur intrinsic novel Katak Hendak Jadi Lembu karya Nur Sutan Iskandar

1.4. Manfaat Penelitian

(3)

BAB II LANDASAN TEORI

Agar penelitian ini memiliki kekuatan ilmiah yang diharapkan, maka harus didukung oleh pendapat yang sahih dari ahlinya. Untuk itu penulis menggunakan dasar pemikiran sebagai berikut:

2.1 Konsep Pengajaran Pragmatik Sastra

Dalam kurikulum berbasis kompetensi pembelajaran sastra bukan hanya sekedar formalitas dan menekankan hafalan saja tetapi diharapkan sastra memiliki peranan bagi kehidupan peserta didik. Sehingga dalam belajar sastra, peserta didik melibatkan totalitas kejiwaan dan memiliki target tertentu yang ditentukan sendiri oleh peserta didik. Untuk itu dibutuhkan kejelian guru dalam memilih tema karya sastra yang sesuai dengan kemampuan siswa pada tahapan tertentu. “Pelaksanaan pembelajaran sastra sebelum ada KBK boleh dikatakan gagal, karena tidak menyentu esensi apresiasi sastra. Karenanya melalui KBK peserta didik dan diajak menggauli langsung karya sastra, mengoptimalkan pengalaman hidup, mendayagunakan sumber-sumber belajar dari lingkungan peserta didik dan sebagainya.” (Endraswara,2008:191)

Pemilihan tema bahan pengajaran sastra yang bersumber dari lingkungan dan kebutuhan peserta didik akan memudahkan peserta didik dalam mengapresiasi karya sastra secara optimal berdasarkan pengalaman hidupnya. “Arah pembelajaran sastra pun akan menjadi epigon paham KBK, sehingga tidak hanya sebagai teori sastra, melainkan pembelajaran mengarah pada aspek pragmatik (aspek kegunaan)”. (Endraswara, 2008:192) Peserta didik akan termotivasi mempelajari karya sastra karena peserta didik merasa membutuhkan. Dengan demikian peserta didik akan belajar sastra lebih humanis dan menyenangkan dalam rangka mencapai kompetensi dasar.

“Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa tujuan pengajaran sastra tidak lain adalah memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengalaman sastra, sehingga sasaran akhirnya dalam wujud pembinaan apresiasinya dapat tercapai” (Gani,1988:49). Sesuai dengan pendapat ahli tersebut di atas, prinsip penting dalam pengajaran sastra adalah peserta didik mampu mengapresiasi karya sastra sesuai KBK. Yaitu apresiasi yang berospek pada masa depan, apresiasi yang hidup dan penuh makna.

(4)

METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

3.1 Metode dan Teknik Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang bersifat observasi yaitu dengan cara memperoleh data dengan meneliti dan menganalisis. “Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu” (Suryabrata,1991:19)

Data yang berhasil dikumpulkan baik melalui kepustakaan maupun pengamatan didisusun berdasarkan pendekatan sosiologi sastra. Yang dimaksud dengan pendekatan sosiologi sastra adalah pendekatan sastra yang berupaya menelaah latar belakang kehidupan sosio budaya, kehidupan masyarakat, serta tanggapan kejiwaan atau sikap pengarang terhadap lingkunagan kehidupan pada saat sastra itu diciptakan.

3.1.1 Teknik Pengumpulan Data

“Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang efektif untuk menjaring data yang akurat” (Suharsini,1993:192). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi sebuah buku yang berjudul Kumpulan Cerita Pendek OKNUM karya M. Shoim Anwar dengan cara mengapresiasi karya tersebut. Langkah-langkah dalam mengapresiasi karya sastra tersebut adalah:

 Membaca cerita pendek yang berjudul OKNUM dengan tujuan untuk mendeskripsikan karya tersebut.

 Mencari aspek tematis setiap cerita pendek yang ada dalam buku Kumpulan Cerita Pendek OKNUM

3.1.2 Metode dan Teknik Analisis Data

Teknik yang dipergunakan untuk menganalis data dalam penelitian ini adalah analisis tekstual. Yang dimaksud dengan analisis tekstual adalah analisis unit-unit teks yang mewakili unsur-unsur tokoh yang menggambarkan kondisi sosial masyarakat dengan memberikan interpretasi sosiologi terhadap berbagai data atau variabel yang diteliti.

Adapun metode analisis data yang dipergunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut:

Klasifikasi data

(5)

Komparasi

Setelah data diklasifikasikan maka data tersebut dikomporasikan dengan data yang ada di luar karya sastra.

Refleksi

Peneliti mengadakan penafsiran terhadap data yang telah dikomporasikan Deskripsi

Pada tahap ini dilakukan interpretasi dengan cara memaparkan hasil penelitian (Suryabrata,1983:30)

Penelitian Kualitatif yang bersifat deskriptif ini berpandangan bahwa semua hal yang berupa sistem tanda tidak ada yang patut diremehkan, semuanya mempunyai pengaruh satu dengan yang lain.

(6)

Artikel ini ditulis karya ilmiah ini ditulis berdasarkan referensi: Anwar, M.Shoim. 1992. OKNUM: Gaya Masa,

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2004. GBPP Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMA,

Endraswara, Suwardi. 2008.Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta,

Junus, Umar. 1986. Kritik Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta: Pt. Gramedia,

Milles, Matthew. B. Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia, Suryabrata, Sumadi. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers,

Teeuw.A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra Pengantar teori Sastra. Jakarta: Pt. Dunia Pustaka Jaya,

Referensi

Dokumen terkait

dalam novel Amelia karya Tere Liye tersebut dengan pengajaran sastra di tingkat.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam mengapresiasi karya sastra khususnya memahami dan mengamalkan aspek kepribadian tokoh utama dalam drama Ayahku

Hasil analisis secara psikologi sastra dalam novel Perempuan Jogya Karya Achmad Munif didasarkan pada pendapat Maslow yang meliputi 5 kebutuhan,

Dari beberapa pendapat di atas maka sastra religi adalah sastra yang didalamnya mepersoalkan dimensi kehidupan manusia dalam kaitannya dengan dimensi trasedental yang puncaknya

Menegaskan kepada pembaca bahwa karya sastra tidak luput dari pengajaran tentang segala aspek kehidupan, di antaranya mengenai pesan moral dan motivasi yang terkandung dalam

Mampu menganalisis dan menerapkan teori, konsep, pendekatan dalam mengapresiasi karya prosa Indonesia dan mampu mengimplikasikannya dalam pembelajaran bahasa dan sastra

Kegiatan apresiasi karya sastra merupakan suatu kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru bahasa Indonesia dalam mengintegrasikan pendidikan moral kepada peserta didik atau

Pemilihan bahan pengajaran dengan menggunakan prinsip mengutamakan karya-karya sastra yang latar ceritanya dikenal oleh para siswa. Biasanya siswa akan mudah