• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODLING MATEMATIK HUBUNGAN LUAS LAHAN DENGAN JUMLAH POPULASI TERNAK SAPI BALI DI PROVINSI BALI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODLING MATEMATIK HUBUNGAN LUAS LAHAN DENGAN JUMLAH POPULASI TERNAK SAPI BALI DI PROVINSI BALI."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN MINERAL TERHADAP KECERNAAN NUTRIEN DAN PRODUK FERMENTASI RUMEN SAPI BALI

YANG DIBERI RANSUM BERBASIS RUMPUT GAJAH

Puspitasari, N. M., I. B. G. Partama, dan I G. L. O. Cakra

PENGARUH LEVEL ENERGI DAN PROTEIN RANSUM TERHADAP PENAMPILAN AYAM KAMPUNG UMUR 0-10 MINGGU

Ariesta, A. H. , I G. Mahardika, dan G. A. M. K. Dewi

STUDY MIKROBIOLOGIS KEFIR DENGAN WAKTU SIMPAN BERBEDA

Lindawati, S. A., N. L. P. Sriyani, M. Hartawan, dan I G. Suranjaya

STUDI RAGAM EKSTERIOR DAN KARAKTERISTIK REPRODUKSI BABI BALI

Sudiastra, I W. dan K. Budaarsa

MODEL MATEMATIK HUBUNGAN LUAS LAHAN DENGAN JUMLAH POPULASI TERNAK SAPI BALI DI PROVINSI BALI

Sukada, I K., I G. Suarta, dan I N. W. Parimartha

KARAKTERISTIK GELATIN DARI KULIT KAKI TERNAK DAN POTENSINYA SEBAGAI EDIBLE FILM

Miwada, IN.S. dan I N. Simpen, M. Hartawan, A. W. Puger, dan N. L. P. Sriyani

PEMANFAATAN KULIT BAUAH MANGGIS SEBAGAI MEDIA PEMBUATAN TELUR ASIN

Agustina, K. K. dan A. A. G. O. Dharmayudha

UPAYA MENEKAN JUMLAH LEMAK TUBUH DAN GAS AMONIA EKSKRETA ITIK MELALUI MANAJEMEN PAKAN PROBIOTIK

Roni, N. G. K., E. Puspani, dan I G. N. G. Bidura

ISSN : 0853-8999

PETERNAKAN

DITERBITKAN OLEH FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

MAJALAH ILMIAH

(2)

MODLING MATEMATIK HUBUNGAN LUAS LAHAN DENGAN JUMLAH POPULASI TERNAK SAPI BALI DI PROVINSI BALI

I KETUT SUKADA, I GEDE SUARTHA DAN I NYOMAN WARSA PARIMARTHA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR BALI

Email: [email protected]

ABSTRAK

Mengapa masyarakat atau stikholder kurang begitu tertarik menanamkan modalnya untuk mengembangkan sektor peternakan di Bali dibandingkan sektor lain seperti industri dan pariwisata. Bali merupakan sebuah pulau yang tergolong kecil dibandingkan pulau yang lain di Indonesia. Bali terlalu menitik beratkan sektor pariwisata untuk menjamin kesetabilan pengasilan daerah sehingga dalam jangka panjang Bali mengalami resiko terjadi perebutan lahan antara sektor peternakan dan skctor pariwisata. Sektor pariwisata yang dianggap lebih menjanjikan memberikan profit yang meguntungkan para pemilik modal atau petani juga menganggap sektor ini lebih menjanjikan memberikan kesejahtraan, maka terjadilah persaingan yang sulit di hindari karena belum ditemukan suatu system atau model untuk mengangkat sektor peternakan agar sejajar dengan sektor yang lain, misalnya bagaimana mengembangkan sapi bali yang dapat memberi keuntungan yang berimbang dengan sektor pariwisata. Jika sang pengambil kebijakan (Pemerintah) dan akademisi tidak menemukan solusi untuk memecahakan fenomena ini maka sudah dipastikan akan terjadi alih fungsi lahan yang dapat mengancam sektor pertanian dan peternakan. Berdasarkan pemikiran ini penulis tertarik untuk meneliti sejauh mana hubungan perkembangan populasi sapi bali di Bali terhadap luas lahan pertanian. Untuk mendapatkan data yang representative mewakili Bali maka sampling dilakukan di berbagai Kabupaten Kota (BPS). Data dianalisis dengan beberapa Model Regression yaitu. Polinomial Regression, Exponensial Regrresions, Logarithmic Regression dan Hoerl’s Regression. Data diolah dengan Costat Statistict.

Hasil penelitian diperoleh bahwa melalui (1). Model Polinomal Regression didapatkan bahwa hubungan luas lahan terhadap populasi sapi bali berhubungan positif sangat nyata (P<0,05) R2 =0.6696 dan Modling persamaan Matematika Y = 9.426 + 1,1061X. (2). Melalui Model Exponensial Regression didapatkan bahwa hubungan luas lahan terhadap populasi sapi bali berhubungan positif sangat nyata (P<0,05) R2=0,6580 dan Modling Persamaan Matematika Y = 14,0396 e 0,0278. (3). Melalui Model Logarithmic Regression didapatkan bahwa hubungan luas lahan terhadap populasi sapi bali berhubungan positif nyata (P<0,05) R2 = 0,5867 dan Modling persamaan Matematika Y = - 35,1095 + 25,9318 Ln(X) dan (4). Melalui Hoerl’s didapatkan bahwa hubungan luas lahan terhadap populasi sapi bali berhubungan positif sangat nyata (P<0,05) R = 0,8923 dan Modling Persamaan Matematika Y = 2,5042 X0,8504 e -0,0017. Kesimpulan: Dari ke empat model yang dicoba bahwa semua menunjukkan bahwa Modeling Hububungan Fungsi Matematika antara Luas Kepemilikan Lahan terhadap Jumlah Populasi Sapi Bali menunjukkan hubungan yang positif singgificant sampai sangat significant (P<0,05). Berarti alih fungsi lahan pertanian di Bali mengakibatkan luas lahan peternakan berkurang dan dapat membahayakan populasi sapi bali.

(3)

MATHEMATICAL MODLING RELATIONSHIP SIZE OF LAND WITH BALI CATTLE POPULATION IN BALI

I KETUT SUKADA , I GEDE sUARTHA AND NYOMAN WARSA PARIMARTHA UNIVERSITY FACULTY OF LIVESTOCK UDAYANA DENPASAR BALI

email: [email protected]

Why is the public or stikholder less interested to invest in developing the livestock sector in Bali compared to other sectors such as industry and Tourism. Bali is an island that is small compared to other islands in Indonesia. Bali too focused tourism sector to ensure stability pengasilan area so in the long term Bali has a risk of competition for land between the livestock sector and tourism skctor. The tourism sector is considered more promising provide profit capital owners or farmers also consider this sector more promising provide livelihoods, then there is competition difficult to avoid because it has not found a system or model to lift the livestock sector in order to align with other sectors, for example, how to develop bali cattle that can benefit impartial with the tourism sector. If the policy makers (Government) and academics can not find a solution to this phenomenon memecahakan then it is likely to happen over the land which can threaten agriculture and livestock. Based on this idea the authors are interested in examining the extent to which the relationship development in Bali Bali cattle population of the agricultural land area . To obtain representative data representing Bali , the sampling is done in various District Municipality ( BPS ) . Data were analyzed by multiple Regression Model that. Regression Polynomial, Regrresions Exponential, logarithmic and Hoerl's Regression Regression . Data processed by Costat Statistict. The result showed that through (1). Polinomal Regression models showed that the relationship to the land area of Bali cattle population is positively related to highly significant (P < 0.05) R2 = 0.6696 and Modling Math equation Y = 9426 + 1,1061X. (2). Through Exponential Regression models showed that the relationship to the land area of Bali cattle population is positively related to highly significant (P < 0.05) R2 = 0.6580 and Modling Math equation Y = 14.0396 e 0.0278. ( 3 ) . Regression through logarithmic model showed that the relationship to the land area of Bali cattle population is positively associated (P < 0.05) R2 = 0.5867 and Modling Math equation Y = - 35.1095 + 25.9318 Ln ( X ). and ( 4 ). Through Hoerl's got that relationship to the land area of Bali cattle population is positively related to highly significant (P < 0.05) R = 0.8923 and Modling Math equation Y = 2.5042 X0,8504 e -0.0017. Conclusion: Of the four models tested that all indicate that Hububungan Modeling Mathematical Functions between the size of the Total Population Tenure Bali cattle showed a positive relationship singgificant to very significant (P < 0.05). Means the conversion of agricultural land in Bali resulted in reduced farm land area and can endanger Inroads Bali cattle.

Keywords : Modling Mathematics , Bali Cattle Population , Land Area , Transformation of Land

(4)

.

PENDAHULUAN

Implikasi alih fungsi lahan pertanian

yang

tidak

terkendali

dapat

mengancam kapasitas penyediaan

pangan, dan bahkan dalam jangka

panjang dapat menimbulkan kerugian

sosial (Iqbal dan Sumaryanto, 2007).

.

Dampak alih fungsi lahan sawah ke

penggunaan nonpertanian enyangkut

dimensi yang sangat luas. Hal itu

terkait

dengan

aspek

-

aspek

perubahan orientasi ekonomi, sosial,

budaya, dan politik masyarakat. Arah

perubahan ini secara langsung atau

tidak langsung akan berdampak

terhadap pergeseran kondisi ekonomi,

tata ruang pertanian, serta

prioritas-prioritas

pembangunan

pertanian

wilayah dan nasional (Winoto, 1995;

Nasoetion

dan

Winoto,

1996).

Perubahan penggunaan lahan dapat

terjadi karena adanya perubahan

rencana tata ruang wilayah, adanya

kebijaksanaan arah pembangunan dan

karena mekanisme pasar. Dua hal

terakhir terjadi lebih sering pada

masa lampau karena kurangnya

pengertian masyarakat maupun aparat

pemerintah mengenai tata ruang

wilayah. Alih fungsi dari pertanian ke

nonpertanian terjadi secara meluas

(5)

sejalan

dengan

kebijaksanaan

pembangunan

yang

menekankan

kepada aspek pertumbuhan melalui

kemudahan

Luas Lahan dan Populasi Ternak Sapi tiap Kabupaten, Kota di Provinsi Bali.

kestabilan nasional (Ilham, dkk,

2003). Bali yang menitik beratkan

pengembangan

sektor

pariwisata

akan menambah beban menjadi

ancaman bagi sector peternakan

dalam hal perebutan lahan.

Kabupaten Luas Lahan Jumlah Sapi Jembrana 32,643 36,081 Tabanan 62,455 47,808 Badung 28,465 36,662 Gianyar 27,250 40,420 Kelungkung 23,175 33,958 Bangli 36,371 74,327 Karangasem 60,891 109,48 Buleleng 81,296 92,953 Denpasar 3,0220 6,4510

METODE PENELITIAN

Data Penelitian menggunakan luas kepemilikan lahan dalam satuan hetar dan jumlah populasi ternak sapi Bali dalam ekor (BPS Bali 2014). Analisis statistik membandingkan model 4 buah model regression antaralain: (1) Polinomial Regression,(2).Exponential Regression. (3) Logaritmic Regression dan 4.Horls Regression Untuk mencari model matematika yag terbaik dalam mendapatkan hubungan antara luas lahan dengan populasi ternak sapi bali di provinsi Bali. Analisa regresi merupakan metode statistik untuk menyelidiki dan memodelkan antara satu variable respon Y dengan satu atau lebih variabel predictor X Misalnya diberikan himpunan data {(xi, yi)}, i

= 1,…n. Secara umum hubungan antara y dan x dapat ditulis sebagai berikut: Yi=m(Xi) + ϵi

dengan m(Xi) adalah suatu fungsi regresi yang

belum diketahui dan ingin ditaksir, dan ϵi

adalah suatu variable acak yang menggambarkan variasi Y disekitar m(X) (Hardle 1990)

ANALISIS DATA

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan Sidik Ragam menggunakan berbagai macam analisis regresi baik linear maupun nonlinear antaralain: Polynomial Regression, Exponensial Regression, Logarith mic Regression dan Horl’s Regression. Pengolahan data menggunakan Costat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar.1 Histogram Hubungan Luas Lahan dengan Populasi ternak Sapi Bali di Provinsi Bali.

Dari keempat model yang digunakan untuk menduga nilai regression didapatkan sebagai berikut:

(6)

3. Model Logarithmic Regression didapatkan R2 = 0,5866632424 menunjukkan hubungan yang positif significant (P<0,05) dengan model matematika Y= -35,1095 + 25,931882 Ln(X).

4. Model Horl’s Regression didapatkan R2=0,8922697364 menunjukkan hubungan positif yang sangat significant (P<0,01) dengan model matematika Y = 2,50421 Xo,8504558 + e

-0,00176x

Keempat model regression yang dicobakan menunjukkan hasil yang cukup baik karena menunjukkan nila R2 yang cukup besar, positif dan significan antara hubungan kepemilikan luas lahan dan populasi ternak sapi Bali. Hasil ini memberikan gambaran bahwa alih fungsi lahan berhubungan sangat erat dengan jumlah populasi ternak sapi Bali. Dalam kondisi ini digambarkan bahwa peternakan sapi Bali di Provinsi Bali mendapat ancaman yang cukup serius yang membahayakan yang mengancam keberlanjutannya jika Pemerintah, akademisi maupan seluruh stickholder yang terlibat tidak dengan segera mencari solusi untuk menyelamatkan alih fungsi lahan yang semakin serius mengancam perkembangan dunia peternakan. Alih fungsi lahan peternakan menjadi fungsi yang lain sudah jelas karena kekalahan bersaing sector peternakan dengan sector lain dalam mensejajarkan diri dalam memberikan keuntungan sehingga para pemodal tidak begitu tertarik menanam modalnya untuk mengembangkan sector peternakan termasuk pula masyarakat petani dan peternak kurang tertarik mengembangkan peternakannya, karena lebih cendrung beralih kesektor lain yang dianggap menjanjikan. Seandainya peternakan sapi bali menemukan cara yang jitu yang mampu mensejajarkan diri dalam memberikan profit dengan sector lain maka para petani tidak akan mungkin menjual tanahnya beralih kesektor lain.

nilai R2 = 0,6696 menunjukkan hubungan positif yang sangat significant (P<0,01) dengan Model Matematika Y=9,42638 + 1,106145532.

2. Model Exponensial Regression didapatkan nilai R2 = 0,6580584 menunjukan hubungan positif yang sangat significant (P<0,01) dengan model matematika Y =14,039623 e0,0278506.

KESIMPULAN

1. Modling Matematika Hubungan luas lahan pertanian dengan populasi sapi bali di Provinsi Bali memiliki hubungan yang positip sangat significant.

2. Dari keempat model Regresi yang dicobakan semuanya menunjukkan persamaan bahwa luas lahan dan populasi sapi bali berhubungan positip yang sangat significant.

3. Dipandang dari sudut besarnya koefisien regression yang didapatkan, model Horl’s didapatkan R2=0,8922697364 menunjukkan hubungan positif yang sangat significant dengan model matematika Y = 2,50421 Xo,8504558 + e-0,00176x

DAFTAR PUSTAKA

Gunanto, E.S., 2007. Konversi Lahan Pertanian Mengkhawatirkan. Diakses dari http://www.tempointeraktif.com

Hardle, 1990 metode estimate Nadaraya Watson model regresi parametric

Ilham, dkk, 2003.Perkembangan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah Serta Dampak Ekonominya. IPB Press. Bogor

(7)

Syahyuti, 2007. Kebijakan Lahan Abadi untuk Pertanian Sulit Diwujudkan.Diakses dari http://www.litbang.deptan.go.id

)

Widjanarko, dkk, 2006. Aspek Pertahanan Dalam Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertnian (Sawah). Prosiding Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah : 22-23. Pusat Penelitian dan Pengembangan BPN. Jakarta

Winoto, J. 1995. Impacts of urbanization on agricultural development in the Northern Coastal Region of West Java. Michigan State University andUniversity Microfilm, Inc., USA

.

.

Nasoetion, L,I, dan Winoto, J. 1996. Masalah alih fungsi lahan pertanian dan dampaknya terhadap keberlangsungan swasembada pangan

(8)

32,643 62,455 28,465 27,250 23,175 36,371 60,891 81,296 3,0220

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan yang didapatkan dari kegiatan ini adalah program pengabdian dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana, yang terlihat dari kehadiran mitra yang sesuai

Kegiatan Ekstrakurikuler teater jikoji ini mulai di adakannya pada tanggal 25 februari 2013. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kesadaran berkesenian para gerasi muda yang

Disimpulkan bahwa secara in vitro ekstrak daun wudani berkhasiat sebagai anthelmintik yang memiliki efek ovisidal sehingga dapat dikembangkan penggunaanya untuk pengendalian

Untuk ini Jama'at Jepang telah memberikan pengorbanan harta yang besar, tetapi harus selalu diingat bahwa hak-haknya yang semestinya akan dipenuhi ketika apapun yang Hadhrat

Hasil uji chi-square menunjukkan nilai p = 0,026 dengan demikian nilai p lebih kecil dari Į (Į = 0,05), sehingga secara statistik didapat hubungan antara indeks massa

Dari perhitungan yang diperoleh dapat dilihat bahwa water sorption isothermdari lembaran kitosan (film kitosan) dengan plastisizer sorbitol setelah disimpan pada kondisi

merangkum hasil regresi model aliran ekspor komoditas kakao Indonesia, dimana dari hasil regresi diperoleh nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,836 yang

Hal ini diharapkan dapat berdampak pada penerimaan produk cookies fungsional berbasis tepung ikan gabus dengan fortifikasi mikrokapsul Fe dan Zn, yang memiliki nilai