• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANXIETY DISORDER. Serangan Panic (Panic Attack)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANXIETY DISORDER. Serangan Panic (Panic Attack)"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

ANXIETY DISORDER

Gangguan kecamasan ini meliputi : panic disorder without agoraphobia, panic disorder with agoraphobia, agoraphobia without history of panic disorder, specific phobia, gangguan obsessive-compulsive, posttraumatic stress disorder, acute stress disorder, generalized anxiety disorder, anxiety disorder due to a general medical condition, substance-induced anxiety disorder, dan anxiety disorder not otherwise specified.

Serangan Panic (Panic Attack)

Fitur penting dari sebuah serangan panik adalah periode terpisah dari rasa takut yang intens atau ketidaknyamanan tanpa adanya bahaya nyata yang disertai dengan setidaknya 4 dari 13 gejala somatik atau gejala kognitif. Gejala dapat berupa somatik atau kognitif di alam dan di dalamnya termasuk jantung berdebar, berkeringat, atau gemetar, sensasi susah bernafas, merasa tersedak, sesak dada, mual, depersonalisasi, takut akan kehilangan control, “going crazy”, tidak berdaya, paresthesias, menggigil, atau hot flashes.

Serangan panic ini memiliki onset mendadak dan membangun ke puncak dengan cepat (biasanya dalam 10 menit atau kurang) dan sering disertai dengan rasa bahaya akan datang dan dorongan untuk melarikan diri

Terdapat tiga jenis karakteristik serangan panik: tak terduga (unexpected) , situasional terikat (situationally bound) , dan situasional cenderung (situationally predisposed).

a. Unexpected panic attacks didefenisikan sebagai seorang individu tidak dapat mengasosiasikan timbulnya trigger situasional yang dating baik internal ataupun eksternal (muncul secara spontan)

b. Situasionally bound panic attacks didefenisikan sebagai perasaan panic yang hampir terjadi sesaat (segera) setelah mendapatkan stimulus yang menjadi trigger-nya.

c. Situasionally predisposed panic attacks hamper mirip dengan situasionally bound panic attack namun tidak selalu berasosiasi dengan stimulus yang

(2)

menjadi penyebab munculnya serangan panic. Seperti ketika seorang pengendara mobil sedang mengendarai moblnya yang memunculkan serangan panic, namun tidak setiap waktu dia mengemudi akan muncul serangan panic atau waktu dimana ketika serangan panic tersebut muncul setelah mengemudi untuk beberapa jam lamanya.

Kriteria Untuk Panic Attack

a. Jantung berdebar, palpitation, jantung berdetak kencang b. Berkeringat

c. Gemetaran

d. Merasakan sensasi sulit bernafas e. Tersedak

f. Dada terasa sakit atau terasa tidak nyaman g. Mual

h. Merasa pusing

i. Derealisasi atau depersonalisasi j. Fear of losing control

k. Merasa hamper mati (sekarat) l. Mati rasa

m. Hot flushes (flu, demam)

Agoraphobia

Agoraphobia adalah perasaan cemas atau pun gelisah ketika berada pada tempat yang mana akan sulit untuk melarikan diri, atau tidak adanya bantuan (merasa asing) di suatu tempat yang dapat memunculkan perasaan agoraphobia, atau panic-like symptom (seperti takut akan adanya serangan pusing)

Kecemasan pada agoraphobia ini biasanya hadir di saat seseorang sedang berada dalam situasi dan kondisi yang asing bagi dirinya, sepertisendirian di luar rumah, ataupun home alone, berada dalam keramaian, berkendara dengan automobile, bus, atau pesawat terbang, berada di jembatan atau elevator.

Kriteria dari Agoraphobia:

a. Gelisah ketika berada pada tempat atau situasi yang asing ataupun berada pada tempat atau situasi yang memalukan. (berada sendirian diluar rumah, di dalam rumah, di jembatan, di tempat keramaian, travelling dengan menggunakan bus ataupun alat transportasi umum lainnya)

(3)

b. situasional yang dihindari atau bertahan ditandai dengan munculnya perasaan akan marabahaya atau kecemasan tentang akan munculnya serangan panik atau gejala panik , serta memerlukan kehadiran pendamping.

c. Phobic atau kecemasan tidak dapat disamakan dengan gangguan mental lainnya, seperti social phobia (penolakan (avoidance) terbatas untuk situasi social karena adanya perasaan malu atau pun takut), specific phobia (hanya terbatas pada situasi tunggal, seperti elevator), posttraumatic stress disorder (terbatas hanya pada kemunculan stimulus yang berasosiasi dengan penyebab munculnya stress) ataupun separation anxiety disorder (seperti penolakan pada saat berpisah dengan keluarga ataupun dengan rumah)

Panic Disorder

Hal penting yang menyebabkan munculnya panic disorder ini adalah munculnya secara berulang-ulang, unexpected panic disorder yang berlangsung selama satu bulan lebih, panic attack tidak berakibat psikological terhadap substansi seperti kafein intoxication ataupun obat-obat medis umum (seperti hyperthyroidism). Serta panic attack tidak dapat dihubungkan dengan gangguan mental lainnya (seperti specific, social phobia, obsessive-compulsive disorder, posttraumatic stress disorder, ataupun separation anxiety disorder).

Associated Laboratory Findings

Tidak ada satupun laboratorium yang berhasil mengidentifikasi diagnosis dari panic disorder. Namun, beberapa laboratorium menemukancatatan bagaimanacarauntuk mengontrol subjek yang menderita panic disorder.

Specific Culture And Gender Feature

Dalam beberapa kebudayaan, panic disorder dianggap sebagai penyebab dari penyihir ataupun hal-hal yang bersifat gaib.

(4)

Ditemukan bahwa dari beberapa sampel, ditemukan bahwa penderita panic disorder meningkat 3.5 persen, dan beberapa studi menemukan sekitar peningkatan antara 1% dan 2% .rata-ratanya, sepertiga dari setengah indvidu yang didiagnosis mengalami panic disorder dalam suatu komunitas sampel menderita agoraphobia, meskipun hal ini menunjukkan bahwa lebih tinggi tingkatan agoraphobia yang ditemukan dalam sampel klinis.

Course

Umur yang rentan atau banyak mengalami gangguan panic adalah antara adolescence late hingga pertengahan 30-an.

Familial Pattern

Hubungan biologi dari individu dengan panic disorder delapan kali lebih mungkin untuk menderita panic disorder. Meskipun umur dari calon penderita panic disorder belum mencapai umur 20 tahun, hubungan first-degree ditemukan 20 kali lebih mungkin untuk menderita panic disorder.

Kriteria diagnosis Panik Disorder dengan Agoraphobia a. Both (1) dan (2)

1. Recurrent unexpected panic attack

2. Satu attack diikuti lebih kurang 1 bulan dan satu (atau lebih) hal-hal berikut ini: (a) Persistent concern about having additional attacks

(b) Takut atau cemas akan konsekuensi dari serangan (attack) (kehilangan control, going crazy, serangan jantung)

(c) Perilaku berubah b. Absence of agoraphobia

c. Panic attack tidak berhubungan dengan psychological effect seperti zat-zat (penggunaan narkoba, obat-obat medis) ataupun kondisi medis umum (hyperthyroidism)

d. Panic attack tidak dapat disamakan dengan penyakit/gangguan mental lainnya, seperti social phobia, specific phobia, obsessive-compulsive disorder, posttraumatic stress disorder, ataupun separation anxiety disorder.

(5)

Ciri – ciri Diagnostik

Ciri – ciri penting dari Agoraphobia Tanpa Riwayat Gangguan Panik yang mirip dengan Gangguan Panik Dengan Agoraphobia kecuali bahwa fokus dari rasa takut adalah terjadinya menjadi tidak mampu atau Panik yang sangat memalukan - seperti gejala atau serangan terbatas - gejala Serangan Panik yang cukup penuh . Individu dengan gangguan ini memiliki Agoraphobia (lihat hal. 433) (Kriteria A). " Seperti gejala panik " termasuk salah satu dari 13 gejala yang terdaftar untuk Serangan Panik ( lihat hal 432). Atau gejala lain yang mungkin melumpuhkan atau memalukan ( misalnya, hilangnya kontrol kandung kemih, muntah di depan umum). Sebagai contoh, seorang individu mungkin takut mengalami sakit kepala parah atau gejala jantung dan tidak mampu untuk mendapatkan bantuan.

Untuk memenuhi syarat untuk diagnosis ini, kriteria penuh untuk Gangguam Panik tidak harus dipenuhi (Kriteria B) dan gejala tidak harus karena efek fisiologis langsung dari suatu zat ( misalnya, penyalahgunaan obat) atau kondisi medis umum (kriteria D ). Jika kondisi medis umum yang terkait hadir (misalnya, kondisi jantung), rasa takut menjadi tidak mampu oleh perkembangan gejala ( misalnya, pingsan) jelas lebih dari yang biasanya berhubungan dengan kondisi (Kriteria D). Ketika diagnosis Agoraphobia Tanpa Sejarah Gangguan Panik sedang dibuat, harus dipastikan bahwa penghindaran adalah karakteristik dari Agoraphobia dan tidak bisa dijelaskan lebih baik oleh gangguan Axis I (misalnya, Pobia Khusus atau Pobia Sosial ) atau gangguan Axis II (misalnya, Avoidant Personality Disorder).

Budaya Khusus dan Ciri Gender

Beberapa kelompok budaya atau etnis membatasi partisipasi perempuan dalam kehidupan publik, dan hal ini harus dibedakan dari Agoraphobia. Gangguan ini didiagnosis jauh lebih sering pada wanita dibandingkan pada pria.

Prevalence (Kelaziman)

Dalam pengaturan klinis, hampir semua individu (lebih dari 95 %) yang hadir dengan Agoraphobia juga memiliki diagnosis saat ini (atau sejarah) dari Gangguan Panik. Sebaliknya, prevalensi Agoraphobia Tanpa Sejarah Gangguan Panik dalam sampel epidemiologi telah dilaporkan lebih tinggi dari itu untuk Gangguan Panik

(6)

Dengan Agoraphobia. Namun, masalah dengan penilaian tampaknya telah menggelembungkan harga dilaporkan dalam studi epidemiologi. Baru-baru ini, orang-orang yang diberi diagnosis Agoraphobia Tanpa Sejarah Gangguan Panik dalam studi epidemiologi yang dievaluasi oleh dokter menggunakan jadwal wawancara standar. Sebagian besar ditemukan memiliki Fobia Spesifik, tapi tidak Agoraphobia.

Perbedaan Diagnosis

Agoraphobia Tanpa Riwayat Gangguan Panik dibedakan dari Gangguan Panik Dengan Agoraphobia oleh tidak adanya sejarah berulang Serangan Panik yang tak terduga. Menghindari Agoraphobia Tanpa Riwayat Gangguan Panik hasil dari rasa takut menderita cacat atau penghinaan karena tidak terduga, tiba-tiba, panik seperti gejala bukan dari takut Serangan Panik yang penuh seperti di Gangguan Panik Dengan Agoraphobia. Diagnosis Gangguan Panik Dengan Agoraphobia tetap tepat dalam kasus Serangan Panik menjadi berkurang namun Agoraphobia terus dialami.

Alasan lain untuk menghindari juga harus dibedakan dari Agoraphobia Tanpa Riwayat Gangguan Panik. Dalam Fobia Sosial, individu menghindari situasi sosial atau kinerja di mana mereka takut bahwa mereka mungkin bertindak dengan cara yang memalukan atau memalukan. Dalam Phobia Khusus, individu menghindari objek atau situasi tertentu yang dikhawatirkan. Dalam Mayor Depressive Disorder, individu dapat menghindari meninggalkan rumah karena apatis, kehilangan energi, dan anhedonia. Ketakutan persecutory (seperti dalam Gangguan Delusi) dan kekhawatiran terkontaminasi (seperti dalam Obsesif - Compulsive Disorder ) juga dapat menyebabkan penghindaran meluas. Dalam Separation Anxiety Disorder, anak-anak menghindari situasi yang membawa mereka jauh dari rumah atau kerabat dekat.

Individu dengan kondisi medis umum tertentu mungkin menghindari situasi karena kekhawatiran yang realistis tentang menjadi tidak mampu ( misalnya, pingsan dalam individu dengan serangan iskemik yang sementara ) atau yang malu ( misalnya, diare pada individu dengan penyakit Crohn ). Diagnosis Agorophobia Tanpa Riwayat Gangguan Panik harus diberikan hanya jika rasa takut atau menghindar jelas lebih dari yang biasanya berhubungan dengan kondisi medis umum .

(7)

A. Kehadiran Agorophobia ( lihat hal. 433 ) terkait dengan perkembangan gejala takut-seperti gejala ( misalnya, pusing atau diare ).

B. Kriteria tidak pernah ditemui untuk Gangguan Panik (lihat. Hal 440 ).

C. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, penyalahgunaan obat, obat ) atau kondisi medis umum.

D. Jika kondisi medis umum yang terkait ini muncul, ketakutan yang dijelaskan dalam Kriteria A jelas lebih berhubungan dengan kondisi tersebut.

300.29 Spesifik Phobia (Sebelumnya Fobia Sederhana ) Ciri – ciri Diagnostik

Ciri penting dari Phobia Khusus ditandai dan ketakutan terus-menerus jelas dilihat, benda dibatasi atau situasi (kriteria A). Paparan stimulus fobia hampir selalu menimbulkan respon kecemasan langsung (Kriteria B ). Respon ini dapat berupa Serangan Panik situational terikat atau cenderung situasional ( lihat hal 430). Meskipun remaja dan orang dewasa dengan gangguan ini mengakui bahwa ketakutan mereka berlebihan atau tidak masuk akal ( kriteria C), hal ini tidak mungkin terjadi dengan anak-anak. Paling sering, stimulus fobia dihindari, meskipun kadang-kadang dialami dengan rasa takut (Kriteria D). Diagnosis tepat hanya jika penghindaran, takut, atau cemas antisipasi dalam menghadapi stimulus fobia yang mengganggu secara signifikan dengan rutinitas sehari-hari seseorang, fungsi pekerjaan, atau kehidupan sosial, atau jika orang tersebut adalah nyata tertekan tentang memiliki phobia (Kriteria E ). Pada individu di bawah usia 18 tahun, gejala harus telah bertahan selama minimal 6 bulan sebelum Phobia Spesifik didiagnosis (Kriteria F). Kecemasan, Serangan Panik, atau fobia menghindari tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mental yang lain ( misalnya, Obsesif - kompulsif Disorder, Posttraiumatic Stress Disorder, Separation Anxiety Disorder, Fobia Sosial, Gangguan Panik Dengan Agoraphobia, atau Agoraphobia Tanpa Riwayat Gangguan Panik) (Kriteria G).

Individu mengalami ketakutan yang ditandai, persisten, dan berlebihan atau tidak masuk akal ketika kambuh, atau ketika mengantisipasi pertemuan dengan, objek atau situasi tertentu. Fokus dari rasa takut dapat diantisipasi yang membahayakan dari beberapa aspek dari objek atau situasi ( misalnya, seseorang mungkin takut perjalanan udara karena kekhawatiran tentang menerjang, mungkin takut anjing karena kekhawatiran digigit, atau mungkin takut mengemudi karena kekhawatiran tentang tertabrak kendaraan lain di jalan). Fobia Khusus mungkin juga melibatkan

(8)

kekhawatiran tentang kehilangan kontrol, panik, perwujudan kecemasan somatik dan ketakutan (seperti peningkatan denyut jantung atau sesak napas ), dan pingsan yang mungkin terjadi pada pemaparan ke objek ditakuti. Sebagai contoh, orang takut darah dan cedera juga mungkin khawatir tentang kemungkinan pingsan, orang takut ketinggian juga mungkin khawatir tentang pusing, dan orang-orang takut dalam situasi tertutup juga khawatir kehilangan kontrol dan berteriak. Keprihatinan ini mungkin sangat kuat di Situasional Jenis Phobia Tertentu.

Kecemasan hampir selalu merasa segera menghadapi stimulus fobia (misalnya, Seseorang dengan Fobia Khusus kucing akan hampir selalu memiliki respon kecemasan langsung ketika dipaksa untuk menghadapi kucing ). Tingkat kecemasan atau ketakutan biasanya bervariasi sebagai fungsi dari kedua tingkat kedekatan dengan stimulus fobia (misalnya, takut diperkuat saat kucing dekat dan menurun saat kucing menjauh ) dan sejauh mana menghindar dari stimulus fobia adalah terbatas (misalnya, ketakutan meningkat pada saat lift mendekati titik tengah antara lantai dan menurun saat pintu terbuka di lantai berikutnya). Namun, intensitas rasa takut diduga tidak selalu berhubungan dengan stimulus fobia (misalnya, orang yang takut ketinggian mungkin mengalami jumlah variabel takut saat melintasi jembatan yang sama pada kesempatan yang berbeda ). Kadang-kadang Serangan Panik penuh ditiup pengalaman dalam menanggapi stimulus fobia, terutama ketika orang tersebut harus tetap dalam situasi atau percaya bahwa melarikan diri tidak mungkin. Sesekali, Gangguan Panik tertunda dan tidak terjadi segera setelah menghadapi stimulus fobia. Penundaan ini lebih mungkin di Situasional Type. Karena ditandai antisipatif kecemasan terjadi jika orang dihadapkan dengan kebutuhan masuk ke dalam situasi fobia, situasi seperti biasanya dihindari. Kurang umum, orang tersebut memaksa dirinya untuk bertahan pada situasi fobia, tetapi berpengalaman dengan kecemasan hebat.

Orang dewasa dengan gangguan ini mengakui bahwa fobia yang berlebihan atau tidak masuk akal. Diagnosis akan Gangguan Delusi bukan Phobia Khusus bagi seorang individu yang menghindari lift karena keyakinan bahwa telah disabotase dan siapa yang tidak mengakui bahwa ketakutan ini berlebihan dan tidak masuk akal. Selain itu, diagnosis tidak boleh diberikan jika ketakutan adalah wajar mengingat konteks rangsangan ( misalnya, takut ditembak di daerah berburu atau lingkungan berbahaya). Insight ke dalam sifat yang berlebihan atau tidak beralasan takut cenderung meningkat seiring dengan usia dan tidak diperlukan untuk membuat diagnosis pada anak-anak.

(9)

Kekhawatiran membatasi benda atau situasi sangat umum, terutama pada anak-anak, tetapi dalam banyak kasus tingkat gangguan tidak cukup untuk menjamin diagnosis. Jika fobia tidak signifikan mengganggu fungsi individu atau penyebab ditandai marabahaya, diagnosis tidak dibuat. Misalnya, orang yang takut ular mengekspresikan titik rasa takut yang hebat di hadapan ular tidak akan menerima diagnosis Phobia Khusus jika ia tinggal di daerah tanpa ular, tidak dibatasi dalam kegiatan oleh rasa takut terhadap ular, dan tidak tertekan memiliki rasa takut terhadap ular.

Subtipe

Subtipe berikut dapat ditentukan untuk menunjukkan fokus rasa takut atau penghindaran pada Phobia Khusus ( misalnya, Phobia Khusus, Tipe Hewan).

 Jenis Hewan.

Subtipe ini seharusnya ditentukan jika rasa takut yang sebabkan oleh hewan atau serangga. Subtipe ini umumnya muncul pertama pada masa kanak-kanak.  Jenis Lingkungan Alam.

Subtipe ini seharusnya ditentukan jika rasa takut yang disebabkan oleh benda-benda di lingkungan alam, seperti badai, ketinggian, atau air. Subtipe ini umumnya telah ada pada awal masa kanak – kanak.

 Jenis Darah - injeksi – cedera/luka.

Subtipe ini seharusnya harus ditentukan jika rasa takut tersebut disebabkan dengan melihat darah atau cedera atau dengan menerima suntikan atau prosedur medis invasif lainnya. Subtipe ini sangat kekeluargaan dan sering ditandai dengan respon vasovagal kuat .

 Jenis Situasional.

Subtipe ini harus ditentukan jika rasa takut yang disebabkan oleh situasi tertentu seperti transportasi umum, terowongan, jembatan, lift, terbang, mengemudi, atau tempat-tempat tertutup. Subtipe ini memiliki bimodal - usia awal saat distribusi, dengan satu Puncak masa kanak-kanak dan puncak lain di pertengahan 20-an. Subtipe ini tampaknya mirip dengan Gangguan PanikDengan Agoraphobia dalam karakteristiknya seks rasio, pola koleksi famili, dan saat usia awal.

 Jenis Lainnya.

Subtipe ini seharusnya ditentukan jika itu disebabkan oleh rangsangan lain. Rangsangan ini mungkin termasuk takut tersedak, muntah, atau tertular penyakit, "ruang " fobia ( yaitu individu takut jatuh jika jauh dari dinding atau

(10)

cara lain dukungan fisik), dan ketakutan anak-anak suara keras atau karakter berkostum.

Frekuensi subtipe dalam pengaturan klinis dewasa, dari sebagian besar paling sering, adalah Situasional, Lingkungan Alam, Darah - Injeksi - Luka, dan Hewan. Sampel dari studi masyarakat menunjukkan pola yang sedikit berbeda, dengan fobia ketinggian dan laba-laba, tikus, dan serangga yang paling umum, dan fobia hewan lain dan elemen lain dari lingkungan alam, seperti badai, guntur, dan petir, paling umum. Fobia situasi tertutup ( Tipe situasi Phobia ) mungkin lebih umum pada orang tua. Dalam banyak kasus, lebih dari satu subtipe dari Pobia Khusus muncul. Memiliki satu fobia subtipe spesifik cenderung meningkatkan kemungkinan memiliki fobia lain dari dalam subtipe yang sama ( misalnya takut kucing dan ular ). Bila lebih dari satu subtipe berlaku, mereka semua seharusnya dicatat ( misalnya, Pobia Khusus, Hewan dan Jenis Lingkungan Alam).

Ciri – ciri terkait dan Gangguan

Terkait ciri deskriptif dan gangguan mental. Fobia Khusus dapat menyebabkan gaya hidup dibatasi atau gangguan dengan pekerjaan tertentu, tergantung pada jenis fobia. Misalnya, promosi pekerjaan dapat terancam oleh menghindari perjalanan udara, dan kegiatan sosial dapat dibatasi oleh kekhawatiran ramai atau di tempat tertutup. Fobia Khusus sering terjadi dengan Gangguan Cemas lain, Gangguan mood, dan substansi - gangguan yang terkait. Misalnya, dalam sampel masyarakat, tingkat kejadian dengan gangguan lain berkisar dari 50 % sampai 80 %, dan angka ini mungkin lebih tinggi di antara individu dengan awal-awal Fobia Khusus. Dalam pengaturan klinis, Fobia Khusus adalah diagnosa komorbid yang sangat umum dengan gangguan lain. Namun, Fobia Khusus jarang fokus perhatian klinis dalam situasi ini. The Pobia Khusus biasanya terkait dengan stres kurang atau lebih sedikit gangguan dengan fungsi dari diagnosis utama penyerta. Secara keseluruhan, hanya 12 % -30 % diperkirakan untuk mencari bantuan profesional untuk Fobia Khusus mereka. Dengan tidak adanya diagnosis lain, membantu mencari fobia yang lebih spesifik dengan lebih fungsional merusak fobia (misalnya fobia objek atau situasi yang biasa ditemui ), beberapa fobia, dan Serangan Panik dalam konteks fobia. Sebaliknya, individu dengan ketakutan

(11)

irasional cedera darah, precodures medis, dan pengaturan medis mungkin kurang kemungkinan untuk mencari bantuan untuk fobia.

Hubungan Temuan Pemeriksaan Fisik dan Kondisi Medis Umum.

Sebuah respon pingsan vasovagal adalah karakteristik dari Fobia Khusus Jenis Darah - Injeksi - Cedera, sekitar 75 % dari individu-individu seperti melaporkan riwayat pingsan dalam situasi seperti ini. Respon fisiologis ditandai dengan diawali percepatan denyut jantung yang singkat dan peningkatan tekanan darah diikuti oleh perlambatan denyut jantung dan penurunan tekanan darah, dengan perbedaan percepatan denyut jantung dan peningkatan tekanan darah pada Fobia Khusus lainnya. Kondisi medis umum tertentu dapat diperburuk sebagai konsekuensi dari menghindari fobia. Sebagai contoh, Fobia Khusus, Darah - Injeksi - Cedera, mungkin memiliki efek merugikan pada kesehatan gigi atau fisik, karena individu dapat menghindari mendapatkan perawatan medis yang diperlukan. Demikian pula, kekhawatiran tersedak mungkin memiliki efek merugikan pada kesehatan bila membatasi makanan atau zat yang mudah untuk ditelan atau ketika menghindari obat oral.

Budaya Khusus, Umur, dan Ciri Jenis Kelamin

Isi dari fobia bervariasi dengan budaya dan etnis. Sebagai contoh, kekhawatiran sihir atau roh yang hadir dalam banyak budaya dan harus dianggap sebagai Fobia Khusus hanya jika ketakutan yang berlebihan dalam konteks budaya yang signifikan menyebabkan perusakan atau berbahaya.

Anak-anak sering tidak menyadari bahwa ketakutan yang berlebihan atau tidak masuk akal dan jarang melaporkan marabahaya tentang fobia yang dimilikinya. Takut pada hewan dan benda-benda lain dalam lingkungan alam sangat umum dan biasanya sementara di masa kecil. Diagnosis Fobia Khusus tidak dibenarkan kecuali ketakutan menyebabkan kerusakan yang signifikan secara klinis (misalnya, keengganan untuk pergi ke sekolah karena takut menghadapi seekor anjing di jalan).

Secara keseluruhan, rasio perempuan terhadap laki-laki dengan Fobia Khusus adalah sekitar 2:1, bahkan di antara orang tua. Namun, rasio jenis kelamin bervariasi di berbagai jenis Fobia Khusus. Sekitar 75 % -90 % dari individu dengan Jenis Fobia Hewan dan Jenis Lingkungan Alam adalah perempuan (kecuali untuk takut ketinggian,

(12)

di mana persentase perempuan adalah 55 % -70 %). Demikian pula, sekitar 75 % -90 % dari individu dengan Jenis Situasional adalah perempuan. Sekitar 55 % -70 % dari individu dengan Fobia Jenis darah - Injeksi - Cedera adalah perempuan.

Course

Gejala pertama dari fobia khusus biasanya terjadi pada masa remaja dan dapat terjadi pada usia yang lebih muda untuk wanita dari pada pria. Juga usia rata-rata saat permulaannya bervariasi sesuai dengan jenis fobia khusus. Usia saat permulaannya untuk fobia khusus, tipe situasional, cenderung didistribusikan secara bimodal, dengan puncaknya pada masa kanak-kanak dan puncak kedua di pertengahan 20-an. Fobia khusus, Jenis Lingkungan Alam ( misalnya, Fobia ketinggian), cenderung mulai terutama di masa kanak-kanak, meskipun banyak kasus baru Fobia ketinggian berkembang di awal masa dewasa. Usia awal untuk fobia khusus, Jenis Hewan, dan untuk Fobia Khusus Jenis Darah - Injeksi – Cedera/ Luka, juga biasanya di masa kecil. Takut terhadap stimulus ini biasanya muncul untuk beberapa waktu sebelum menjadi cukup menyedihkan atau merusak dianggap sebagai Fobia Khusus.

Faktor yang mempengaruhi untuk timbulnya Fobia Khusus termasuk peristiwa traumatik (seperti diserang oleh binatang atau terjebak dalam tempat tertutup), serangan panik yang tak terduga dalam situasi yang ditakuti, pengamatan orang lain mengalami trauma atau menunjukkan rasa takut (seperti mengamati yang lain jatuh dari ketinggian atau menjadi takut dengan adanya hewan tertentu), dan penyampaian informasi (misalnya, peringatan orang tua berulang tentang bahaya hewan tertentu atau liputan media dari kecelakaan pesawat). Benda atau situasi dikhawatirkan cenderung melibatkan hal-hal yang dapat benar-benar mewakili ancaman atau telah mewakili ancaman di beberapa titik dalam perjalanan evolusi manusia. Fobia yang dihasilkan dari peristiwa traumatis atau serangan panik yang tak terduga cenderung sangat akut dalam perkembangannya. Sumber Fobia traumatis tidak memiliki usia karakteristik saat permulaannya ( misalnya, takut tersedak ikan Lele biasanya mengikuti tersedak atau dekat – kejadian tersedak, dapat berkembang di hampir semua usia). Fobia khusus atau pengembangan fobia khusus tambahan pada masa dewasa awal tetapi tidak memprediksi perkembangan gangguan lain. Fobia yang bertahan sampai dewasa mengampuni hanya jarang (sekitar 20 % dari kasus).

(13)

Familial Pattern

Ada peningkatan resiko untuk fobia khusus pada anggota keluarga dari orang-orang dengan fobia khusus. Juga, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa mungkin ada kumpulan dalam keluarga berdasarkan jenis Phobia ( misalnya tingkat pertama relatif biologis orang dengan Fobia Khusus, Jenis Hewan, cenderung memiliki fobia hewan, meskipun tidak selalu dari hewan yang sama, dan tingkat pertama kerabat biologis orang dengan Fobia Khusus, Tipe situasional, cenderung memiliki fobia situasional). Kekhawatiran darah dan cedera memiliki pola keluarga sangat kuat.

Diagnosis yang berbeda

Fobia spesifik berbeda dari kebanyakan gangguan kecemasan lain tingkat kecemasan intercurrent. Biasanya, individu dengan Fobia Khusus, tidak seperti orang-orang dengan Gangguan Panik dengan Agoraphobia, tidak muncul dengan kecemasan meresap, karena ketakutan mereka terbatas pada hal khusus, objek atau situasi dibatasi. Namun, antisipasi cemas yang umum mungkin muncul dalam kondisi di pertemuan dengan stimulus fobia menjadi lebih mungkin (misalnya, ketika seseorang yang takut ular bergerak ke daerah padang pasir ) atau ketika peristiwa kehidupan memaksa konfrontasi langsung dengan stimulus fobia ( misalnya, ketika orang yang takut fliying dipaksa oleh keadaan untuk terbang ).

Perbedaan Fobia Khusus, Jenis Situasional, dari Gangguan Panik dengan Agoraphobia mungkin sangat sulit karena kedua gangguan mungkin termasuk Serangan Panik dan menghindari sejenis situasi (misalnya mengemudi, fliying, transportasi umum, dan tempat-tempat tertutup). Prototypically, Gangguan Panik dengan Agoraphobia ditandai dengan awal serangan panik yang tak terduga dan berikutnya menghindari beberapa situasi yang dianggap mungkin memicu serangan panik. Prototypically, Fobia Khusus, Tipe Situasional, ditandai dengan menghindari situasi dengan tidak adanya serangan panik tak terduga berulang. Beberapa presentasi menurun antara prototipe ini dan memerlukan penilaian klinis dalam pemilihan diagnosis yang paling tepat. Empat faktor yang dapat membantu dalam membuat keputusan ini : fokus

(14)

ketakutan, jenis dan jumlah serangan panik, jumlah situasi yang dihindari, dan tingkat kecemasan intercurrent. Sebagai contoh, seorang individu yang sebelumnya tidak takut atau tidak menghindari elevator memiliki serangan panik dalam lift dan mulai takut akan bekerja karena kebutuhan untuk naik lift ke kantornya di lantai 24, jika individu ini kemudian memiliki serangan panik hanya dalam elevator (terjadi jika fokus ketakutan adalah pada serangan panik ) maka diagnosis Fobia Khusus mungkin tepat. Jika,walapun, individu mengalami Serangan Panik yang tidak terduga dan mulai menghindari atau bertahan dengan rasa takut karena takut Serangan Panik, maka diagnosis Gangguan Panik dengan Agoraphobia akan dibenarkan. Selain itu, kehadiran ketakutan meluas mengenai Serangan panik yang dimiliki bahkan ketika tidak mengantisipasi paparan situasi fobia juga mendukung diagnosis Gangguan Panik dengan Agoraphobia. Jika individu memiliki tambahan Serangan Panik tak terduga dalam situationa lain tetapi tidak ada penghindaran tambahan atau daya tahan dengan rasa takut yang berkembang, maka diagnosa yang tepat akan menjadi gangguan panik tanpa agoraphobia.

Diagnosa bersamaan Fobia Khusus dan Gangguan Panik dengan Agoraphobia kadang-kadang diperlukan. Dalam kasus ini, pertimbangan fokus individu kekhawatiran tentang situasi fobia dapat membantu. Misalnya, menghindari sendirian karena kekhawatiran tentang memiliki Serangan Panik yang tidak terduga menjamin diagnosis gangguan Panik dengan Agoraphobia (jika kriteria lainnya terpenuhi), sedangkan menghindari fobia perjalanan udara, jika karena kekhawatiran tentang kondisi cuaca buruk dan menabrak, mungkin memerlukan diagnosis tambahan Fobia Khusus.

Fobia Khusus dan fobia sosial dapat dibedakan atas dasar fokus ketakutan. Misalnya, menghindari makan di restoran mungkin didasarkan pada kekhawatiran tentang penilaian negatif dari orang lain, (Fobia Sosial ) atau kekhawatiran tentang menciut (yaitu fobia spesifik ). Berbeda dengan penghindaran dalam Fobia Khusus, penghindaran dalam Gangguan Stres Pasca Trauma mengikuti stressor yang mengancam jiwa dan disertai dengan ciri tambahan ( misalnya mengalami kembali trauma dan membatasi pengaruh). Pada Gangguan Obsesif-Kompulsif, menghindari dihubungkan dengan isi dari obsesi (misalnya, kotoran, kontaminasi). Pada individu dengan Gangguan Kecemasan Pemisahan, diagnosis Fobia Khusus tidak diberikan jika perilaku penghindaran secara eksklusif terbatas pada kekhawatiran pemisahan dari

(15)

orang-orang kepada siapa individu dekat. Selain itu, anak-anak dengan Gangguan Kecemasan Pemisahan sering dikaitkan ketakutan berlebihan dari orang atau peristiwa (misalnya dari perampok, pencuri, penculik, kecelakaan mobil, pesawat udara) yang mungkin mengancam keutuhan keluarga. Diagnosis terpisah dari Fobia Khusus akan jarang dapat dibenarkan.

Perbedaan antara Hypochondriasis dan Fobia Khusus, Jenis Lain (menghindari situasi yang dapat menyebabkan tertular penyakit), tergantung pada ada atau tidak adanya keyakinan penyakit. Individu dengan Hypochondriasis disibukkan dengan ketakutan memiliki penyakit, sedangkan individu dengan Fobia Khusus takut tertular penyakit (tapi tidak percaya itu sudah hadir). Pada individu dengan Aneroxia Nervosa dan Bulimia Nervosa, diagnosis Fobia Khusus tidak diberikan jika perilaku penghindaran eksklusif terbatas menghindari isyarat yang berhubungan dengan makanan. Seorang individu dengan Skizofrenia atau gangguan Psikotik lain dapat menghindari kegiatan tertentu dalam menanggapi delusi, tetapi tidak menyadari bahwa rasa takut berlebihan atau tidak masuk akal.

Ketakutan yang sangat umum, terutama di masa kanak-kanak, tetapi mereka tidak menjamin diagnosis fobia spesifik kecuali ada gangguan yang signifikan dengan fungsi sosial, pendidikan, atau pekerjaan atau tekanan ditandai tentang memiliki fobia.

Kriteria diagnostik untuk fobia khusus 300.29

A. Ditandai dan ketakutan terus-menerus yang berlebihan atau tidak masuk akal, isyarat oleh kehadiran atau antisipasi objek tertentu atau situasi (misalnya, fliying, ketinggian, binatang, menerima suntikan, melihat darah).

B. Paparan stimulus fobia hampir selalu memancing respon kecemasan langsung, yang dapat mengambil bentuk serangan panik situationally terikat atau situasional cenderung. Catatan : pada anak-anak, kecemasan dapat dinyatakan dengan menangis, mengamuk, pembekuan, atau menempel.

C. Orang mengakui bahwa rasa takut berlebihan atau tidak masuk akal. Catatan : pada anak-anak ciri – ciri ini mungkin tidak ada.

D. Situasi fobia adalah menghindari atau lagi yang bertahan dengan kecemasan yang hebat atau tekanan .

E. Penghindaran, antisipasi cemas, atau tekanan dalam situasi dikhawatirkan mengganggu secara signifikan dengan rutinitas normal seseorang, pekerjaan

(16)

(atau akademis) fungsi, atau kegiatan sosial atau hubungan sosial, atau ada ditandai marabahaya tentang memiliki fobia.

F. Pada individu yang umurnya di bawah 18 tahun, jangka waktu adalah pada usia 6 bulan.

G. Kecemasan, Serangan Panik, atau fobia penghindaran yang berhubungan dengan objek atau situasi tertentu tidak dapat diberi keterangan yang memuaskan oleh gangguan mental lain, seperti gangguan obsesif kompulsif (misalnya, takut kotoran pada seseorang dengan obsesi tentang pencemaran), gangguan stres pasca trauma (misalnya, menghindari sekolah), fobia sosial (misalnya, menghindari situasi sosial karena takut malu) gangguan panik dengan agoraphobia, atau agoraphobia tanpa riwayat gangguan panik.

Tentukan tipe: Jenis Hewan

Jenis Lingkungan Alam (misalnya, ketinggian, badai, air) Jenis Darah - Injeksi – Luka

Jenis Situasional (pesawat udara, lift, tempat tertutup)

Tipe Lain (takut tersedak, muntah, atau tertular penyakit, pada anak-anak, takut suara keras atau peran berkostum).

300,23 Pobia Sosial (Ganguan Kecemasan Sosial)

Ciri-ciri umum dari Phobia sosial adalah ketakutan yang ditandai secara terus-menerus dalam situasi sosial (Kriteria A). Situasi sosial menimbulkan reaksi kecemasan secara langsung (Kriteria B). pada situasi ini akan menimbulkan reaksi panik (lihat hal. 430). Remaja dan orang dewasa yang mengalami gangguan kecemasan mengakui bahwa ketakutan mereka berlebihan atau tidak masuk akal (Kriteria C), hal ini tidak terjadi pada anak-anak. Situasi sosial ini sering dihindari, atau bertahan dengan kecemasan (Kriteria D). kecemasan sangat menggagu secara signifikan dengan rutinitas sehari-hari, seperti pekerjaan, kehidupan sosial (Kriteria E ). Pada individu yang berusia dibawah 18 tahun, gejala berlangsung minimal selama 6 bulan (Kriteria F). Ketakutan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat atau kondisi medis dan

(17)

tidak termasuk gangguan mental lain. (Panic Disorder, Separation Anxiety Disorder, Body dismorfik Disorder, Perpasive Disorder Pervasive Developmental,or skizoid Personality Disorder) (Kriteria G). Jika gangguan mental lain atau kondisi medis umum hadir (misalnya, Gagap, penyakit Parkinson, Anorexia nervosa), rasa takut atau penghindaran tidak terkontrol pada kekhawatiran terhadap dampak sosial (Kriteria H).

Individu yang mengalami Phobia terhadap sosial akan merasa khawatir, malu dan ketakutan bahwa orang lain akan menghakimi dirinya dan mengatakan dirinya lemah, bodoh atau “gila”. Mereka takut berbicara di depan umum karena takut orang lain akan melihat tangan mereka gemetar, dan suara mereka gugup. Mereka juga menghindari makan, minum, atau menulis di depan umum karena malu.

Ketakutan ini sangat mengganggu secara signifikan dengan rutinitas orang normal, seperti : pekerjaan, akademis, atau kegiatan sosial.

Spesifikasi

Generalized. Ketakutan terkait dengan situasi sosial (misalnya : memulai atau mempertahankan percakapan, berpartisipasi dalam kelompok-kelompok kecil, kencan, berbicara, menghadiri pesta). Individu yang mengalami phobia terhadap sosial biasanya takut berinteraksi.

Ciri-ciri dan Gangguan

Hubungan Deskriptif dan gangguan mental. Ciri-ciri phobia sosial termasuk hipersensitivitas terhadap kritik, evaluasi negatif, penolakan, kesulitan bersikap tegas, dan rendah diri atau perasaan rendah diri. Takut evaluasi langsung oleh orang lain, seperti ujian. Mereka dapat bermanifestasi keterampilan sosial yang buruk (misalnya, kontak mata) atau tanda-tanda yang dapat diamati dari kecemasan (misalnya, tangan berkeringat dingin, tremor, suara bergetar). Individu yang mengalami pgobia terhadap sosial sering berprestasi di sekolah karena menghindari partisipasi dalam kelas. Mereka mungkin kurang berprestasi di tempat kerja karena menghindari berbicara dalam kelompok, di depan umum. Orang dengan fobia sosial sering mengalami penurunan dukungan sosial dan kecil kemungkinannya untuk menikah. Kasus yang lebih parah, orang yang phobia terhadap sosial putus sekolah, menganggur dan tidak mencari pekerjaan karena kesulitan wawancara untuk pekerjaan, tidak memiliki teman dan

(18)

benar-benar menahan diri dari kencan, atau tetap dengan keluarga asal mereka. Selanjutnya adanya keinginan bunuh diri.

Phobia sosial berhubungan dengan Gangguan Kecemasan lain seperti : gangguan mood, , Gangguan zat, dan Bulimia Nervosa.

Hubungan Penemuan Labor. Sejauh ini, tidak ada hasil uji laboratorium yang ditemukan untuk diagnosa Fobia Sosial, tidak ada bukti yang cukup untuk mendukung penggunaan setiap uji laboratorium untuk membedakan Phobia Sosial dari Gangguan Kecemasan lain (misalnya, gangguan Panik)

Ciri-ciri Spesifik Budaya, Umur, Jenis Kelamin

Presentasi klinis mungkin berbeda antar budaya, tergantung pada tuntutan sosial. Dalam budaya tertentu (misalnya, Jepang dan Korea), individu yang mengalami Phobia Sosial dapat mengembangkan ketakutan terus-menerus dan berlebihan menyinggung perasaan orang lain dalam situasi sosial, bukannya malu. Ketakutan ini dapat berupa kecemasan ekstrim yang memerah, kontak mata-ke-mata, atau bau badan seseorang akan menyinggung orang lain (Taijin kyofusho di Jepang).

Pada anak-anak, menangis, mengamuk, menempel dekat dengan seseorang yang akrab dengannya. Anak-anak kecil mungkin muncul terlalu pemalu dalam sosial, menolak untuk berpartisipasi dalam kelompok bermain, biasanya tinggal di pinggiran kegiatan sosial, dan berusaha untuk tetap dekat dengan orang dewasa yang akrab dengannya. Tidak seperti orang dewasa, anak-anak dengan Phobia sosial biasanya tidak memiliki pilihan untuk menghindari situasi. Mungkin ada penurunan kinerja kelas, penolakan sekolah, atau menghindari kegiatan sosial yang sesuai dengan usianya. Untuk membuat diagnosis pada anak-anak, harus ada bukti kapasitas hubungan sosial dengan orang-orang terdekat, dan kecemasan sosial terjadi pada teman sebaya, bukan hanya dalam interaksi dengan orang dewasa. Karena gangguan kronis pada anak-anak cenderung mengalami kegagalan untuk mencapai sesuatu. sedangkan pada remaja terjadi penurunan hubungan sosial dan akademik.

Studi epidemiologis dan berbasis masyarakat menunjukkan bahwa Phobia Sosial lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.

(19)

Prevalensi

Penelitian telah melaporkan tingkat prevalensi Fobia Sosial berubah-ubah berkisar antara 3% sampai 13%. Tergantung pada ambang batas yang digunakan untuk menentukan distress atau penurunan nilai dan jenis situasi sosial. 2O% melaporkan ketakutan yang berlebihan berbicara di depan umum, tetapi hanya sekitar 2% tampak mengalami penurunan untuk menjamin diagnosis Fobia Sosial.

Alur

Phobia sosial biasanya terjadi pada pertengahan remaja, kadang-kadang muncul dari masa kanak-kanak. Mungkin tiba-tiba stres atau memalukan, atau mungkin membahayakan. Alur phobia Sosial terus menerus. Durasi seumur hidup, gangguan tersebut mungkin menipis selama masa dewasa. Keparahan gangguan dapat berfluktuasi dengan tekanan dan tuntutan hidup. Contoh Phobia Sosial : seseorang takut menikah kembali setelah pasangannya meninggal.

Pola Keluarga

Phobia Sosial terjadi pada hubungan pertama biologis wanita.

Diagnosis Berbeda

Individu mengalami panik dan menghindari sosial kadang-kadang menimbulkan masalah yang sulit. Gangguan panik ditandai dengan serangan panik yang tak terduga. Situasi sosial dapat dihindari dan berulang secara tidak terduga pada, dan diagnosis Phobia sosial tidak termasuk ketika ketakutan sosial yang dilihat memiliki serangan panik. Phobia Sosial ditandai dengan menghindari situasi sosial tanpa adanya perulangan serangan panik tak terduga. Ketika serangan Panik terjadi, mereka tetap dalam (misalnya, seseorang malu ketika berbicara di depan publik, atau situasi sosial lainnya).

Gangguan Agoraphobia biasanya melibatkan kelompok tidak melibatkan pengawasan oleh orang lain (misalnya, sendirian di luar rumah atau berada di rumah sendirian, berada di jembatan, dalam lift, traveling dalam bus, kereta api, mobil, atau pesawat). Peran pendamping juga berguna dalam membedakan Phobia Sosial dari Agoraphobia (Tanpa Gangguan Panic). Biasanya, lebih suka berada dengan teman

(20)

terpercaya ketika dalam situasi yang ditakuti, sedangkan individu dengan phobia Sosial ditandai kecemasan, tetapi tidak memiliki serangan panik ketika sendirian. Seseorang dengan fobia sosial yang takut berada di toko yang ramai akan merasa diteliti.

Anak-anak dengan Separation Anxiety Disorder dapat menghindari sosial karena kekhawatiran dipisahkan dari pengasuh mereka, kekhawatiran meninggalkan atau kembali ke rumah. Anak dengan Separation Anxiety biasanya nyaman di rumah mereka sendiri, sedangkan mereka dengan tampilan Fobia Sosial tanda-tanda ketidaknyamanan ketika disekitar rumah.

Kecemasan sosial dan menghindari situasi sosial terkait ciri-ciri gangguan mental lain (misalnya, Mayor Depressive Disorder, Dysthymic Disorder, Schizophrenia Body Dvsmorphic Disorder).

Sebagian orang mungkin mengalami kecemasan sosial dan menghindari berhubungan dengan kondisi medis dengan gejala yang memalukan (misalnya, tremor pada penyakit Parkinson, Gagap, obesitas, strabismus, jaringan parut wajah, atau perilaku makan abnormal pada Anorexia nervosa).

Kecemasan kinerja, demam panggung, dan rasa malu dalam situasi sosial yang melibatkan orang-orang asing yang umum dan tidak boleh didiagnosis sebagai phobia Sosial kecuali kecemasan atau penghindaran menyebabkan gangguan kesehatan yang signifikan atau distress. Anak-anak biasanya menunjukkan kecemasan sosial, terutama ketika berinteraksi dengan orang dewasa.

Kriteria diagnosis

A. ketakutan yang berlebihan dalam situasi sosial. Individu takut bahwa ia akan bertindak dengan cara menunjukkan gejala kecemasan yang memalukan.

Catatan: Pada anak-anak, harus ada bukti (untuk hubungan sosial sesuai usia dengan orang-orang yang akrab dan kecemasan harus terjadi dengan sebaya, bukan hanya dalam interaksi dengan orang dewasa.

B. Situasi sosial yang ditakuti selalu menimbulkan kecemasan. Catatan: Pada anak-anak, kecemasan dapat dinyatakan dengan menangis, tantrum, pembekuan, atau menyusut dari situasi sosial dengan orang-orang asing.

C. Mengakui bahwa rasa takut yang berlebihan atau tidak masuk akal. Catatan: Pada anak-anak, ciri-ciri ini mungkin tidak ada.

D. takut situasi sosial atau dihindari yang mengalami kecemasan intens atau tekanan.

(21)

E. Menghindar, antisipasi cemas, atau tekanan dalam situasi yang ditakuti, secara signifikan mengganggu rutinitas orang normal, akademik atau kegiatan sosial F. Pada individu di bawah usia 18 tahun, durasi minimal 6 bulan

G. Ketakutan atau penghindaran tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (Misalnya, penyalahgunaan obat) atau kondisi medis gangguan mental lain (misalnya, Panic Disorder Dengan atau Tanpa Agoraphobia, Separation Anxiety Disorder, Bodydismorfik Disorrtei F'eivasjve Gangguan perkembangan, atau Schizoid Personality Disorder)

H. Jika kondisi medis umum atau gangguan hadir, ketakutan dalam kriteria A tidak berhubungan dengan itu, misalnya, rasa takut tidak dari Gagap gemetar pada penyakit Parkinson, atau menunjukkan perilaku makan abnormal pada Anorexia nervosa atau Bulimia Nervosa.

300,3 Gangguan Obsesif-Compulsive Ciri-ciri Diagnosis

Ciri-ciri umum dari Obsesif-Compulsive Disorder adalah obsesi berulang (kriteria A) yang cukup parah ditandai distress atau penurunan yang signifikan (kriteria C). Obsesi atau dorongan yang berlebihan atau tidak masuk akal (Kriteria B). Gangguan Axis I lain hadir, obsesi atau dorongan tidak terbatas (Kriteria D). Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, penyalahgunaan obat) atau kondisi medis (Kriteria E).

Obsesi adalah ide-ide yang terus-menerus, pikiran, impuls, atau gambar yang dialami sebagai mengganggu dan tidak pantas dan menyebabkan yang menandai kecemasan atau distress. Kualitas mengganggu dan tidak pantas dari obsesi telah disebut sebagai "ego-distonik." Ini menunjuk bahwa isi dari obsesi yang asing, tidak berada dalam kendali sendiri.

Individu dengan obsesi biasanya mencoba untuk mengabaikan atau menekan pikiran atau impuls tersebut untuk menetralisir mereka dengan beberapa pemikiran lain (yaitu, suatu keharusan). Sebagai contoh, seorang individu terganggu oleh keraguan tentang memiliki mematikan kompor dengan berulang kali memeriksa untuk memastikan bahwa kompor tersebut off.

(22)

Dorongan adalah perilaku (seperti : Mencuci tangan) atau tindakan mental (misalnya, berdoa,) tujuannya adalah untuk mencegah atau mengurangi kecemasan atau distress, tidak untuk memberikan kesenangan atau kepuasan. Kebanyakan kasus, orang tersebut merasa didorong untuk melakukan untuk mengurangi tekanan yang menyertai obsesi untuk mencegah beberapa peristiwa atau situasi yang ditakuti. Sebagai contoh, individu dengan obsesi tentang terkontaminasi dapat mengurangi tekanan mental mereka dengan mencuci tangan mereka sampai kulit mereka bersih.

Menurut definisi, orang dewasa dengan Obsesif-Compulsive Disorder telah diakui bahwa obsesi atau dorongan yang berlebihan tidak masuk akal. Ini tidak berlaku untuk anak-anak karena mereka mungkin tidak memiliki kesadaran kognitif yang cukup untuk membuat keputusan ini.

Obsesi atau kompulsi harus ditandai dengan distress, memakan waktu (mengambil lebih dari 1 jam per hari), atau secara signifikan mengganggu rutinitas individu normal, pekerjaan, atau kegiatan sosial atau hubungan dengan orang lain. Karena gangguan obsesif dapat mengganggu, mereka sering menghasilkan kinerja yang tidak efisien yang memerlukan konsentrasi, seperti membaca atau perhitungan. Selain itu, banyak orang menghindari objek atau situasi yang memprovokasi obsesi atau dorongan.Penghindaran tersebut dapat menjadi luas.

Spesifikasi

Specifikasi ini dapat ia terapkan ketika sebagian besar waktu selama episode ini, individu tidak mengakui bahwa obsesi atau dorongan tersebut berlebihan.

Ciri-ciri dan Gangguan

Sering menghindari situasi yang melibatkan isi dari obsesi, seperti kotoran atau kontaminasi. Sebagai contoh, seseorang dengan obsesi tentang kotoran dapat menghindari toilet umum atau berjabat tangan dengan orang asing. Keprihatinan dengan kunjungan berulang kali ke dokter untuk mencari kepastian. Rasa bersalah, rasa patologis tanggung jawab, dan gangguan tidur mungkin hadir. Mungkin ada penggunaan alkohol yang berlebihan atau obat penenang, hipnotis, atau anxiolytic. Pertunjukan dapat menjadi kegiatan besar dalam hidup, menyebabkan cacat

(23)

perkawinan, pekerjaan, atau sosial yang serius. Penghindaran meresap mungkin tinggal di rumah masing-masing.

Pada orang dewasa, Obsesif-Compulsive Disorder mungkin terkait dengan Mayor Depressive Disorder, beberapa Gangguan Kecemasan lain (misalnya, Specific Phobia, Phobia Sosial, Panic Disorder, Generalized Anxiety Disorder), Gangguan Makan, dan beberapa Gangguan Kepribadian (yaitu, Obsesif-Compulsive Personality Disorder, Avoidant Personality Disorder, Gangguan Kepribadian Dependent). Pada anak-anak, mungkin juga dapat dikaitkan dengan gangguan belajar, ADHD, Gangguan Perilaku Mengganggu. Tourette memperkirakan approximatel 35% menjadi 50% Insiden Disorder Tourette di Obsesif-Compulsive Di sorder lebih rendah, dengan perkiraan berkisar antara 5% dan 7%. Antara 20% dan 30% dari individu dengan Obsesif-Compulsive telah melaporkan tics saat ini atau masa lalu.

Hubungan Penemuan Labor. Tidak ada temuan laboratorium yang diidentifikasi diagnosis Obsesif-Compulsive Disorder. Namun, berbagai temuan laboratorium telah dicatat untuk abnormal pada kelompok individu dengan Obsesif-Compulsive Disorder relatif untuk dikontrol. Ada beberapa bukti bahwa beberapa agonis serotonin diberikan menimbulkan gejala meningkat pada beberapa individu dengan gangguan tersebut.

Hubungan pemeriksaan fisik dan kondisi medis. Masalah dermatologi yang disebabkan oleh pencucian yang berlebihan dengan air atau pembersih kaustik dapat diamati.

Spesifikasi Budaya Umur, Jenis Kelamin

Budaya merupakan perilaku ritual sendirinya menunjukkan Obsesif-Compulsive Disorder kecuali melebihi norma-norma budaya, terjadi pada waktu dan di tempat tidak pantas oleh orang lain dari budaya yang sama, dan mengganggu peran sosial. Meskipun faktor budaya tidak dapat menyebabkan Obsesif-Compulsive Disorder keyakinan agama dan budaya dapat mempengaruhi obsesi (misalnya, orang-orang Yahudi Ortodoks dengan dorongan agama mungkin memiliki gejala yang berfokus pada praktek diet).

Persentasi Obsesif-Compulsive pada anak-anak umumnya sama dengan dewasa. Cuci, memeriksa, dan pemesanan yang sangat umum pada anak-anak.

(24)

Anak-anak umumnya tidak meminta bantuan, dan mungkin tidak ego-distonik. Lebih sering diidentifikasi oleh orang tua. Penurunan bertahap dalam sekolah, dan gangguan kemampuan untuk berkonsentrasi. Seperti orang dewasa, anak-anak lebih rentan untuk terlibat dalam ritual di rumah daripada di depan teman-teman, guru, atau orang asing. Untuk sebagian kecil dari anak-anak, Obsesif-Compulsive Disorder mungkin terkait dengan Grup A infeksi streptokokus betahemolytic (misalnya, demam berdarah dan "radang tenggorokan"). Bentuk Obsesif-Compulsive Disorder ditandai sebelum pubertas, kelainan neurologis (misalnya, gerakan choreiform dan hiperaktivitas motorik) dan gejala mendadak. Orang dewasa cenderung menunjukkan lebih banyak obsesi mengenai moralitas dibandingkan dengan jenis lain dari gejala.

Pada orang dewasa, gangguan ini sama pada pria dan wanita. Namun, dalam masa kanak-kanak- Obsesif-Compulsive Disorder, lebih sering terjadi pada anak laki-laki dari pada anak perempuan.

Prevalensi

Studi masyarakat telah memperkirakan prevalensi seumur hidup sebesar 2,5% dan prevalensi 1 tahun sebesar 0,5% -2,1% pada orang dewasa. Studi Komunitas anak-anak dan remaja telah memperkirakan prevalensi seumur hidup l% -2,3% dan prevalensi 1 tahun sebesar 0,7%. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat prevalensi Obsesif-Compulsive Disorder sama dalam berbagai budaya di seluruh dunia.

Alur

Obsesif-Compulsive Disorder biasanya dimulai pada masa remaja atau awal masa dewasa, mungkin dimulai pada masa kanak-kanak. Lebih awal pada laki-laki daripada perempuan: antara usia 6 dan 15 tahun untuk pria dan antara usia 20 dan 29 tahun untuk wanita. I5% menunjukkan penurunan progresif dalam fungsi pekerjaan dan sosial. Sekitar 5% tanpa gejala antara episode.

Pola Keluarga

Tingkat kesesuaian untuk Obsesif-Compulsive Disorder lebih tinggi untuk kembar monozigot daripada bagi kembar dizigot. Tingkat Obsesif-Compulsive Disorder dalam keluarga biologis tingkat pertama individu dengan Obsesif-Compulsive Disorder dan

(25)

kerabat biologis tingkat pertama individu lebih tinggi dibandingkan pada populasi umum.

Diagnosis Berbeda

Obsesif-Compulsive Disorder harus dibedakan dengan gangguan kecemasan. Diagnosis Anxiety Disorder ketika obsesi atau dorongan dinilai sebagai konsekuensi fisiologis langsung dari kondisi medis tertentu (lihat hal. 476). Penentuan ini didasarkan pada sejarah, temuan laboratorium, atau pemeriksaan fisik. Sebuah Zat-induced Anxiety Disorder dibedakan dari Obsesif-Compulsive Disorder oleh fakta bahwa zat (yaitu, penyalahgunaan obat atau racun) dinilai menjadi penyebab terkait obsesi atau dorongan (lihat p . 479).

Anxiety Disorder ditandai dengan kekhawatiran yang berlebihan, namun kekhawatiran tersebut dibedakan dari obsesi karena kekhawatiran yang berlebihan tentang keadaan kehidupan nyata. Sebagai contoh, sebuah kekhawatiran yang berlebihan bahwa seseorang dapat kehilangan pekerjaan, bukan obsesi. Sebaliknya, isi obsesi tidak biasanya melibatkan masalah kehidupan nyata, dan obsesi yang dialami tidak patut oleh individu.

Kemampuan individu untuk mengakui bahwa obsesi atau dorongan yang berlebihan atau tidak masuk akal terjadi pada sebuah kontinum. Pada beberapa individu dengan Obsesif-Compulsive Disorder, uji realitas mungkin dia kalah, obsesi dapat mencapai proporsi delusi (misalnya, keyakinan bahwa seseorang telah menyebabkan kematian orang lain dengan memiliki menghendakinya). Dalam kasus tersebut, hadirnya ciri-ciri psikotik mungkin ditunjukkan dengan diagnosis tambahan Disorder Delusional atau Gangguan Psikotik Not Otherwise Specified.

Pikiran-pikiran delusional ruminative dan perilaku stereotip aneh yang terjadi pada Skizofrenia dibedakan dari obsesi dan dorongan oleh fakta bahwa mereka tidak ego-distonik dan tidak tunduk pada realitas pengujian. Namun, beberapa orang dapat menunjukkan gejala dari kedua Obsesif-Compulsive Disorder dan Skizofrenia dan menjamin kedua diagnosa.

Tics dan gerakan stereotip harus dibedakan dari kompulsi. Tics adalah, cepat, berulang, non rhythmic gerakan mendadak motorik atau vokalisasi (misalnya, mata berkedip, lidah tonjolan kliring tenggorokan). Sebuah gerakan berulang-ulang, yang

(26)

tampaknya didorong perilaku gerakan (misalnya, membenturkan kepala, tubuh goyang, menggigit).Berbeda dengan sebuah dorongan tics dan biasanya lebih kompleks dan tidak ditujukan untuk menetralisir obsesi. Beberapa orang dapat menunjukkan gejala dari kedua Obsesif-Compulsive Disorder dan Tics Disorder dan kedua diagnosis dapat dibenarkan.

Meskipun Obsesif-Compulsive Personality Disorder dan Obsesif-Compulsive Disorder memiliki nama yang sama, manifestasi klinis dari gangguan ini sangat berbeda. Obsesif-Compulsive Personality Disorder tidak ditandai dengan adanya obsesi atau dorongan dan bukan melibatkan pola keasikan dengan keteraturan, perfeksionisme, dan kontrol dan harus mulai dengan awal masa dewasa. Jika seseorang memanifestasikan gejala dari kedua Compulsive Disorder dan Obsesif-Compulsive Personality Disorder, diagnosa dapat diberikan.

Takhayul dan perilaku pemeriksaan berulang yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Diagnosis Obsesif-Compulsive Disorder harus dipertimbangkan hanya jika mereka sangat memakan waktu lama atau mengakibatkan gangguan kesehatan yang signifikan atau tekanan.

Kriteria diagnostik untuk 300,3 Obsesif-Compulsive Disorder A. Entah obsesi atau dorongan:

Obsesi seperti yang didefinisikan oleh (1), (2), (3), dan (4):

(1). berulang dan terus-menerus, pikiran, impuls, atau gambar, pada beberapa waktu selama gangguan, seperti mengganggu dan tidak pantas dan ditandai kecemasan atau distress.

(2). pikiran, impuls, atau gambar yang tidak hanya kekhawatiran berlebihan tentang masalah kehidupan nyata.

(3). Orang tersebut mencoba untuk mengabaikan atau menekan pikiran seperti itu, impuls, atau gambar, atau untuk menetralisir mereka dengan beberapa pemikiran atau tindakan lain.

(4). Orang tersebut mengakui bahwa pikiran obsesional, impuls, atau gambar adalah hasil dari pikirannya sendiri (tidak dipaksakan dari luar seperti dalam pemikiran penyisipan)

(27)

(1). perilaku repetitif (misalnya, mencuci tangan, pemesanan, memeriksa) atau tindakan mental (misalnya berdoa, menghitung, mengulangi kata-kata diam-diam) bahwa orang tersebut merasa didorong untuk melakukan dalam menanggapi sebuah obsesi, atau menurut aturan yang harus diterapkan dgn keras.

(2). Perilaku atau tindakan mental yang bertujuan untuk mencegah atau mengurangi tekanan mencegah suatu peristiwa atau situasi yang ditakuti, namun perilaku atau tindakan mental tidak terhubung dengan cara yang realistis dengan apa yang mereka rancang untuk menetralisir atau mencegah.

B. Selama gangguan, orang tersebut telah mengakui bahwa obsesi atau dorongan yang berlebihan tidak masuk akal. Catatan: ini tidak berlaku untuk anak-anak.

C. Obsesi atau dorongan menyebabkan penderitaan memakan waktu ( lebih dari 1 jam sehari), atau secara signifikan mengganggu rutinitas orang normal, pekerjaan, akademis , kegiatan sosial atau hubungan.

D. Jika gangguan Axis I hadir, obsesi atau dorongan tidak terbatas (misalnya, keasikan dengan makanan (Gangguan Makan), menarik rambut (Trichotillomanla) perhatian dengan penampilan (Body dismorfik Disorder), keasikan dengan obat (Zat Disorder), memiliki penyakit yang serius (Hypochondriasis), keasyikan dengan dorongan seksual atau fantasi (paraphilia), atau perenungan bersalah (Major Gangguan Depressive). E. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, penyalahgunaan obat) atau kondisi medis.

Posttraumatic Stress Disorder Fitur Yang Terkait Dan Gangguan

Individu dengan gangguan Posttraumatic Stress Disorderdapat digambarkan dengan perasaan bersalah yang menyakitkan atau beberapa kejadian traumatis yang dialami atau disaksikan secara langsung oleh seseorang berupa kematian, atau cedera serius, atau ancaman terhadap integritas fisik dari diri seseorang. Kejadian tersebut menciptakan ketakutan ekstrem, dan rasa tidak berdaya.

(28)

Posttraumatic Stress Disorderdikaitkan dengan tingkat peningkatan gangguan utama depresi, substance-related disorder, gangguan panik, agoraphobia , gangguan obsesif - complusive , gangguan kecemasan umum , fobia sosial , fobia spesifik , dan gangguan bipolar . Gangguan ini bisa mendahului , ikuti , atau muncul bersamaan dengan timbulnya gangguan stres pasca trauma .

Terkait Temuan Pemeriksaan Fisik Dan Kondisi Medis Umum

Luka fisik dapat terjadi sebagai akibat langsung dari trauma . Dalam penambahan , gangguan stres pasca trauma kronis dapat dikaitkan dengan tingkat peningkatan keluhan somatik dan mungkin kondisi medis umum .

Budaya Dan Usia Fitur Khusus

Penilaian khusus dari pengalaman traumatis dan gejala diperlukan bagi individu . Pada anak-anak, mimpi-mimpi yang menyedihkan dari peristiwa tertentu danapabila terjadi dalam beberapa minggudan berubah menjadi mimpi buruk seperti ancaman terhadap diri sendiri atau orang lain . Ketika berkurangnya aktivitas anak secara berlebihan, maka gejala-gejala ini harus dievaluasi berdasarkan laporan dari orang tua, guru, maupun pengamat lainnya. Pada anak-anak , rasa masa depan yang menyempit dapat dibuktikan dengan kepercayaan bahwa hidup akan terlalu singkat untuk menjadi dewasa . Ada juga kepercayaan pada kemampuan untuk meramalkan peristiwa tak diinginkan di masa depan . Anak-anak juga dapat menunjukkan berbagai gejala fisik, seperti sakit perut dan sakit kepala .

Course

Gangguan stres pasca -trauma dapat terjadi pada semua usia , termasuk anak-anak. Gejala biasanya dimulai dalam 3 bulan pertama setelah trauma , meskipun mungkin ada penundaan dalam beberapa bulan , atau bahkan bertahun-tahun sebelum gejala muncul. Durasi gejala bervariasi, dengan pemulihan terjadi selesai dalam 3 sampai 12 bulan setelah trauma .

(29)

Gejala penghindaran , mati rasa , dan meningkatkan gairah yang hadir sebelum paparan stressor tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis gangguan stres pasca trauma dan memerlukan pertimbangan diagnosis lain .

Gangguan stres akut dibedakan dari gangguan stres pasca trauma karena pola gejala pada gangguan stres akut harus terjadi dalam waktu 4 minggu dari peristiwa traumatik dan selesai dalam periode 4 minggu . Jika gejala menetap selama lebih dari 1 bulan dan memenuhi kriteria untuk gangguan stres pasca trauma , diagnosis berubah dari gangguan stres akut ke gangguan stres pasca trauma .

Kriteria Diagnostik Untuk Gangguan Stres Pasca Trauma

A. Orang yang telah terkena peristiwa traumatis menyangkut kedua hal berikut:

a . Orang yang mengalami , menyaksikan , atau dihadapkan dengan suatu peristiwa atau kejadian yang melibatkan kematian aktual atau terancam atau cedera serius , atau ancaman terhadap integritas fisik diri sendiri atau orang lain .

b . ketakutan berlebihan , tidak berdaya , atau horor . Catatan : pada anak-anak , hal ini dapat dinyatakan bukan oleh perilaku tidak teratur atau gelisah B. Peristiwa traumatis yang terus-menerus dialami satu/ lebih dari hal berikut :

a. Kenangan menyedihkan yang mengganggu acara , termasuk gambar , pikiran , atau persepsi . Catatan : pada anak-anak , bermain berulang-ulang dapat terjadi di mana tema atau aspek trauma disajikan .

b. Mimpi menyedihkan berulang. Catatan : pada anak-anak , mungkin ada mimpi yang menakutkan tanpa konten dikenali

c. Bertindak atau merasakan seolah-olah peristiwa traumatik yang berulang ( termasuk rasa pengalaman yang menegangkan, ilusi , halusinasi , dan episode kilas balik disosiatif , termasuk yang terjadi ketika mabuk Catatan : pada anak-anak , trauma - spesifik pemeragaan dapat terjadi .

d. Tekanan psikologis yang intens pada paparan isyarat internal atau eksternal yang menyimbolkan atau menyerupai suatu aspek dari peristiwa traumatik e. Reaktivitas fisiologis pada paparan isyarat internal atau eksternal yang

(30)

C. Penolakan terhadap rangsangan yang terkait dengan trauma dan ketidak mampuan bereaksi, dialami tiga atau lebih dari aspek berikut:

a. Upaya untuk menghindari pikiran , perasaan , atau percakapan yang berhubungan dengan trauma

b. Upaya untuk menghindari kegiatan , tempat , atau orang-orang yang membangkitkan kenangan trauma

c. Ketidakmampuan untuk mengingat aspek penting dari trauma d. Berkurang minat atau partisipasi dalam kegiatan secara signifikan e. Perasaan keterasingan dari orang lain

f. Membatasi perasaan mengharukan g. Menggambarkan perspektif masa depan

D. Gejala peningkatan gairah secara terus-menerus ( tidak hadir sebelum trauma), yang ditandai oleh dua ( atau lebih ) sebagai berikut:

a. Kesulitan jatuh atau tetap tertidur b. Lekas marah

c. Sulit berkonsentrasi d. Waspada yang berlebihan e. Respon terkejut yang berlebihan

E. Durasi gangguan ( gejala dalam kriteria B , C , dan D ) lebih dari 1 bulan

F. Gangguan tersebut menyebabkan distress klinis signifikan atau gangguan dalam bidang sosial , pekerjaan, atau fungsi penting

Acute Stress Disorder Fitur Diagnosis

Individu dengan gangguan stres akut memiliki penurunan respon emosional, sering merasa sulit atau tidak mungkin untuk mengalami kenikmatan dalam kegiatan yang menyenangkan, dan sering merasa bersalah. Mereka mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi, merasa terpisah dari tubuh mereka, mengalami dunia nyata sebagai suatu mimpi, atau memiliki kesulitan mengingat rincian specifik dari peristiwa traumatik.

(31)

Fitur Yang Terkait Dan Gangguan

Gejala putus asa mungkin dialami dalam gangguan stres akut dan mungkin cukup parah dan untuk memenuhi kriteria depresi, dalam hal diagnosis tambahan gangguan depresi dapat dibenarkan. Jika trauma menyebabkan orang lain mati atau cedera serius, korban mungkin merasa bersalah karena tidak memberikan bantuan kepada orang lain tersebut. Individu dengan gangguan ini sering merasadirinya memiliki tanggung jawab lebih besar atas konsekuensi dari trauma. Masalah akan muncul ketika inidividu lalai dalam penanganan kesehatan yang terkait dengan peristiwa traumatik tersebut. Hal ini dapat meningkatkan risiko untuk pengembangan gangguan stres pasca trauma.

Course

Gejala gangguan stres akut yang dialami selama atau segera setelah trauma, dan dapat hilang dalam waktu 4 minggu setelah peristiwa traumatik. Bila gejala terus berlangsung melampaui 1 bulan, diagnosis berubah menjadi gangguan stress pasca trauma. Tingkat keparahan , durasi dan dan kedekatan paparan individu untuk peristiwa traumatik merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan perkembangan dari gangguan stres akut.

Diagnosis

Gangguan stres akut harus dibedakan dari gangguan mental dan gangguan zat, yang mungkin konsekuensi umum dari paparan sebuah stressor yang ekstrem. Pada beberapa individu , gejala psikotik dapat terjadi menyusul stressor yang ekstrem . Dalam kasus tersebut , gangguan psikotik didiagnosis bukan gangguan stres akut . depresi berkembang setelah trauma , diagnosis gangguan depresi harus dipertimbangkan di samping diagnosis gangguan stres akut .

Menurut definisi , diagnosis gangguan stres akut ini terjadi dalam 1 bulan dari stressor yang ekstrem. Karena gangguan stres pasca trauma membutuhkan gejala lebih dari 1 bulan , diagnosis ini tidak dapat dilakukan selama periode 1 bulan awal. Bagi individu dengan diagnosis gangguan stres akut dengan gejala bertahan selama lebih dari 1 bulan , diagnosis gangguan stres pasca trauma harus dipertimbangkan . Bagi individu

(32)

tidak memenuhi kriteria untuk gangguan stres akut , diagnosis gangguan penyesuaian harus dipertimbangkan .

Kriteria Diagnostik Untuk Gangguan Stres Akut

A. Orang yang telah menunjukkan peristiwa traumatis akan menunjukkan kedua hal berikut:

a. Orang yang mengalami , menyaksikan , atau dihadapkan dengan peristiwa atau yang melibatkan kematian atau terancam atau cedera serius , atau ancaman terhadap integritas fisik diri sendiri atau orang lain

b. Memiliki respon ketakutan yang berlebihan, tidak berdaya.

B. Mengalami peristiwa menyedihkan , individu memiliki tiga ( atau lebih ) dari gejala disosiatif berikut :

a. Ketiadaan respon emosional

b. Penurunan kewaspadaan atau waspada yang berlebihan c. Tidak realistis

d. Depersonalisasi e. Amnesia disosiatif .

300.03 Generalized Anxiety Disorder (Termasuk Gangguan Cemas Berlebihan Pada Anak-Anak)

Fitur Diagnostik

Kriteria A: esensi dari Generalized Anxiety Disorder adalah kecemasan yang berlebihan dan khawatir, yang terjadi beberapa hari tidak lebih dari jangka waktu setidaknya enam bulan berkaitan tentang sejumlah peristiwa atau kegiatan.

Kriteria B : individu menemukan kesulitan untuk mengontrol kekhawatirannya Kriteria C : kecemasan dan khawatir yang disertai dengan setidaknya tiga gejala

tambahan dari daftar yang mencakup kegelisahan, menjadi mudah lelah, sulit berkonsentrasi, gampang marah, ketegangan pada otot dan tidur terganggu.

(33)

Kriteria D : fokus dari kecemasan dan khawatir tidak terbatas pada fitur lain dari gangguan Axis I seperti mengalami Panic Attack, memalukan di depan umum, menjadi terkontaminasi, berada jauh dari rumah atau kerabat dekat, kenaikan berat badan, memiliki beberapa keluhan fisik, atau memiliki penyakit yang serius, dan kecemasan dan khawatir tidak terjadi secara eksklusif selama Posttraumatic Stress Disorder

Kriteria E : meskipun individu dengan Generalized Anxiety Disorder mungkin tidak selalu memperlihatkan kekhawatiran yang " berlebihan ", namun mereka melaporkan subjective distress karena kekhawatiran yang konstan, mengalami kesulitan mengendalikan kekhawatiran, atau pengalaman terkait gangguan dalam bidang sosial , pekerjaa, atau fungsi penting lainnya.

Kriteria F : Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat atau kondisi umum medis dan tidak terjadi secara eksklusif selama Disorder Mood, Disorder psikotik, atau gangguan perkembangan Pervasif (Pervasive Developmental Disorder).

Intensitas , durasi , atau frekuensi kecemasan dan khawatir jauh dari proporsi terhadap kenyataan yang terlihat atau dampak dari peristiwa ditakuti . Orang merasa sulit untuk menjaga kekhawatiran pikirannya dari perhatian pada tugas dan memiliki kesulitan menghentikan kekhawatirannya. Orang dewasa dengan Generalized Anxiety Disorder sering khawatir tentang kesehariannya, yaitu kehidupan rutin. Anak-anak dengan Generalized Anxiety Disorder cenderung khawatir secara berlebihan tentang kompetensi mereka atau kualitas kinerja mereka. Selama gangguan, fokus atau khawatir akan beralih dari satu perhatian ke yang lain.

Asosiasi Fitur Gangguan

Terkait dengan ketegangan otot, mungkin seperti gemetar, berkedut, merasa goyah, dan nyeri otot. Banyak orang dengan Generalized Anxiety Disorder juga mengalami gejala somatik dan respon berlebihan terhadap kejutan. Gejala hyperarousal otonom kurang menonjol dalam Generalized Anxiety Disorder dibandingkan Gangguan Kecemasan lain, seperti Panic Disorder dan Posttraumatic Stress Disorder. Gejala

Referensi

Dokumen terkait

Hirschpurng, deformitas palatum, palatoschizis, mocrognathia, stenosis pilorus. Hiatus hernia, hidrosefalus, cystic fibrosis pankreas.  Prematuritas dan penyakit pada masa

Wawancara dilakukan peneliti dengan guru kelas 4 SDN Sukorejo 4 Pasuruan, dengan menanyakan kesulitan apa saja yang terjadi dalam pembelajaran IPA materi panca

[r]

Cancel Anytime... Ada dua ara3an. Kemampuan dan !eterampilan ini merupa!an dua !n'ep an# )er)eda. Kemampuan Kemampuan dan !eterampilan ini merupa!an dua !n'ep an#

Berdarkan standar tetapan SNI 06-2048-1990 dan SNI 06-3532-1994 yang menyatakan bahwa kadar asam lemak bebas maksimum yang diperbolehkan untuk sabun cuci dan mandi

Tandai "P" jika pemeriksa melihat anak tersebut memindahkan kubus dari tangan yang satu ke tangan yang lainnya tanpa menggunakan badan, mulut atau

Standaar pelayanan harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka baik kepada publik maupun kepada atasan atau pimpinan unit pelayanan instansi pemerintah, apalagi

TG : Keluhan Tenggorokan Gatal KK : Keluhan Iritasi Kulit Kering KG : Keluhan Iritasi Kulit Gatal-Gatal KM : Keluhan Iritasi Kulit Merah BK : KeluhanKekeringan Bibir SKE