• Tidak ada hasil yang ditemukan

DENVER_II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DENVER_II"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

BLOK 7.

NEURO-BEHAVIOUR

TRAMMED

TUMBUH-KEMBANG ANAK

UNJANI

2008

PELATIHAN PRAKTIS

PENILAIAN PERTUMBUHAN

(2)

DAN PERKEMBANGAN

PENGGUNAAN KURVA PERTUMBUHAN SEBAGAI ALAT PEMANTAUAN PERTUMBUHAN FISIS ANAK I. PENDAHULUAN

Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu yang selalu tumbuh dan berkembang sejak saat konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler berarti bertambahnya ukuran fisis dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau keselurohan. Jadi bersifat kuantitas, sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan mempergunakan satuan panjang atau satuan berat.1,2

Menurut data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT 2001) menunjukkan bahwa prevalensi perawakan pendek 34,3 % pada balita dan 36% pada anak usia sekolah 5-9 tahun Sedangkan gizi kurang/gizi buruk masih terdapat pada 31% Balita. Oleh karena itu kegiatan deteksi pertumbuhan masih perlu terus ditingkatkan.3

Deteksi pertumbuhan merupakan kegiatan rutin pelayanan kesehatan baik di tingkat pelayanan kesehatan dasar/ Puskesmas maupun di tempat rujukan/Rumah Sakit, yang dilakukan untuk memantau dan menentukan apakah pertumbuhan seorang anak berjalan normal atau tidak, baik dilihat dari segi medis maupun statistik. Anak yang sehat akan menunjukkan pertumbuhan yang optimal, apabila diberikan lingkungan fisiso-bio- psikososial yang adekuat. Deteksi pertumbuhan dimulai dengan cara pengukuran dan menggunakan kurva pertumbuhan yang baku (standard) merupakan dasar utama yang harus dilakukan.4,5 Berbagai kurva pertumbuhan yang dipakai sebagai standar untuk menilai pertumbuhan, pada makalah ini akan dititik beratkan menggunakan baku CDC 2000.

II. DETEKSI PERTUMBUHAN

Untuk melakukan deteksi pertumbuhan seorang anak diperlukan 2 komponen penting yaitu pengukuran antropometri dan kurva pertumbuhan sebagai baku. Pengukuran yang salah akan menyebabkan pengisian hasil pada kurva yang salah pula, sehingga akan menyebabkan penilaian yang salah.6

(3)

1. Berat badan

Berat badan merupakan ukuran antropometik yang terpenting dipakai pada kesempatan pemeriksaan kesehatan anak pada semua kelompok umur. Berat badan merupakan hasil peningkatan/ penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, antara lain tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lain-lainnya. Berat badan dipakai sebagai indikator pada saat ini untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak, sensitif terhadap perubahan sedikit saja, pengukuran obyektif dan dapat diulangi dan dapat ditimbang dengan alat relatif murah. Kerugian indikator berat badan ini tidak sensitif terhadap proporsi tubuh misalnya pendek gemuk atau tinggi kurus.

2. Panjang badan/ Tinggi badan

Panjang badan/Tinggi badan merupakan ukuran antropometri kedua yang terpeting. Keistimewaannnya adalah ukuran panjang/tinggi badan pada masa pertumbuhan meningkat terus sampai tinggi maksimal tercapai. Walaupun kemudian tinggi badan ini berflutuasi dimana tinggi badan meningkat pesat pada masa bayi kemudian melambat dan menjadi pesat kembali (adolesence growth spurt), selanjutnya melambat lagi dan akhirnya berhenti pada umur 18-20 tahun, tulang-tulang anggota gerak berhenti bertambah panjang.

3. Lingkaran kepala

Lingkaran kepala mencerminkan volume intrakaranial, dipakai untuk menaksir pertumbuhan otak. Apabila otak tidak

tumbuh normal, maka kepala akan kecil, sehingga lingkar kepala akan lebih kecil dari normal (mikrosefal) Sebaliknya kalau ada penyumbatan pada aliran cairan serebrospinal pada hidrosefalus akan meningkatkan volume kepala, sehingga lingkaran kepala akan lebih besar dari normal (makrosefal).

4. Lingkaran lengan atas

Lingkaran lengan atas mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaroh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingan dengan berat badan. Dapat dipakai untuk menilai keadaan gizi/keadaan tumbuh kembang pada kelompok usia pra sekolah.

(4)

Tebalnya lipatan kulit pada daerah triceps dan subskapular merupakan refeleksi tumbuh kembang jaringan lemak bawah kulit, yang mencerminkan kecukupan energi. Dimanfaatkan untuk menilai terdapatnya keadaan gizi lebih, khususnya pada kasus obesitas.

B. Baku patokan

Beberapa baku antropometrik berat badan dan tinggi badan yang dikenal saat ini adalah sebagai berikut

a. Baku Boston atau Harvard

Baku Harvard disusun berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian Stuart (1930-1939) pada sejumlah anak Kaukasia dengan gizi relatif baik di Ameriksa Serikat. Baku Harvard dipergunakan secara luas pada kartu pertumbuhan di Amerika Latin dan Asia.8,9

b. Baku Tanner

Data yang dipergunakan pada baku Tanner diperoleh dari penelitian di berbagai negara di Eropa yaitu Perancis, Belanda, Swedia, Swiss, dan Inggris. Baku Tanner ini dipakai sebagai baku pertumbuhan untuk Inggris oleh International Children.s Centre UK Study. David Morley, tahun 1975 menggunakan baku Tanner untuk menyusun kartu pertumbuhan anak pertama yang dikenal dengan Road to Health Chart.8,9

c. Hasil penelitian di Indonesia

Jumadias tahun 1964 mengumpulkan data berat dan tinggi badan anak usia 6-18 tahun dengan menggunakan persentil. Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan persentil ke-50 Jumadias berada di bawah 80% persentil ke-50 NCHS. Sedangkan persentil ke-90 Jumadias berada pada persentil ke-50 NCHS.

Husaini YK, dkk, mengumpulkan data berat dan panjang badan bayi usia 0-12 bulan serta berat dan tinggi badan anak usia 12-60 bulan di Klinik Gizi Bogor periode 1970-1984 sebagai bahan referensi antropmetrik nasional.8,9

d. Baku NCHS

Baku NCHS pertama tahun 1977 disusun berdasarkan data berat badan, tinggi badan pada populasi di Amerika sejak tahun 1860 yang dikumpulkan oleh National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) secara berkala. Baku NCHS ini dipakai oleh WHO.10

(5)

e. CDC 2000

Kurva CDC, dipublikasikan pada bulan Mei 2000, merupakan perbaikan/revisi dari Kurva yng dibuat oleh National Center for Health Statistics (NCHS) pada tahun 1977 dan terdapat tambahan berupa Kurva Indeks Masa Tubuh terhadap umur. CDC menganjurkan penggunaan kurva IMT/U untuk semua anak berusia 2 sampai 20 tahun menggantikan kurva sebelumnya (1977) berat terhadap umur.10

f. Baku WHO

WHO bekerjasama dengan United Nations Children’s Fund sedang membuat references pertumbuhan internasional untuk anak 0-5 tahun berdasarkan kriteria ASI eksklusif atau lebih banyak menggunakan ASI dalam 4-6 bulan, tinggal di lingkungan yang optimal (tanpa asap rokok, ketinggian < 1500 meter) dan mendapat pelayanan kesehatan yang optimal (imunisasi, kunjungan rutin ke tempat pelayanan kesehatan). Penelitian dilakukan di Brazil, Ghana, India, Jordania, Norwegia dan Amerika Serikat). Baku ini ditargetkan akan selesai pada tahun 2005.6

III. DETEKSI PERTUMBUAHAN MENGGUNAKAN KMS (Kartu Menuju Sehat)

David Morley merupakan pelopor yang menggunakan kartu pertumbuhan anak yang disebut “ road to health chart” pada tahun 1975 di desa Imesim Nigeria. Kartu ini merupakan gambar kurva berat badan anak berusia 0-5 tahun. Kartu ini juga dilengkapi dengan beberapa atribut penyuluhan dan catatan yang penting untuk diingat dan diperhatikan oleh ibu/ petugas kesehatan, antara lain riwayat kelahiran, imunisasi, pemberian ASI, dll.8 Oleh UNICEF kartu ini diadopsi sebagai komponen integral pada pelayanan kesehatan primer secara menyeluroh yang sangat bermanfaat bagi negara-negara berkembang.

Garis acuan yang digambarkan pada KMS Morley dipakai persentil sesuai dengan Inetrnational Children’s Centre UK Study yaitu sebagai berikut:

Garis atas adalah persentil ke-50 berat badan rata-rata untuk laki-laki

Garis bawah adalah persentil ke-3 berat badan anak wanita.

KMS yang ada di Indonesia pada saat ini berdasarkan perbaikan yang dilakukan pada tahun 1995, dimana Standar Harvard diganti dengan standar WHO-NCHS, Grafik pada KMS dimulai dari yang

(6)

terkecil 70% (garis merah) sampai dengan sebesar 120% baku Median Standar WHO-NCHS.

IV. DETEKSI PERTUMBUHAN MENGGUNAKAN CDC 2000 Langkah deteksi pertumbuhan menggunakan CDC 2000 9,10 A. Hitung Umur Anak

Cara menghitung umur anak adalah dengan cara mengurangi tanggal pemeriksaan terhadap tanggal lahir.

Mengihitung umur anak yang lahir prematur

Untuk bayi prematur, dalam mengukur berat, panjang dan lingkaran kepala harus digunakan umur koreksi sampai anak berusia 2 tahun. Cara menghitung umur koreksi adalah dengan cara mengurangi umur kronologis terhadap jumlah minggu prematur.

Contoh:

Bayi Ani lahir pada tanggal 20 Desember 2002, lahir dengan umur gestasi 33 minggu, dengan berat lahir 2000 gram

Tanggal pemeriksaan 5 Juli 2004 2004 07 05

Tanggal lahir 20 Desember 2002: 2002 12 20

Umur kronologis: 1 06 15

Prematur 7 minggu: 01 21

Umur koreksi: 1 04 24

Umur anak adalah 1 tahun, 4 bulan, 24 hari dan diplot pada 16 ½ bulan

B. Plot hasil pengukuran ke dalam Kurva Pertumbuhan CDC menyediakan 2 macam Kurva, yaitu Kurva Individual dan Kurva Klinik. Kurva klinik digunakan oleh petugas kesehatan yang merupakan gabungan beberapa kurva Individual.:

(7)

Umur 0-36 bln: BB/U; TB/U; BB/TB; LK/U Umur 2-20 th: BB/U; TB/U; IMT/U

Tabel 1. Kurva Klinik CDC 2000

Jenis kelamin dan umur Kurva

Laki-laki, lahir sampai 36 bulan Perempuan, lahir sampai 36 bulan Laki-laki, 2 - 20 tahun

Perempuan, 2 – 20 tahun

PB/U dan BB/U BB/TB dan LK/U PB/U dan BB/U BB/TB dan LK/U TB/U dan BB/U IMT/U

TB/U dan BB/U IMT/U Ket:

Rumus IMT(Indeks Masa Tubuh) = Berat (kg) Tinggi (m)2 Andi,17 tahun dengan berat badan 40 kg dan Tinggi 163 cm

IMT = 40 = 40 = 15,1 1,632 2,65 C. Menilai hasil pertumbuhan

Dalam menilai pertumbuhan diperlukan beberapa kali pengukuran, hal ini untuk melihat arah pertumbuhan. Pada neonatus sebaiknya dilakukan pada minggu ke-1, ke-2 dan ke-4, selanjutnya dianjurkan melakukan pengukuran antropometri setiap bulan satu kali.

Berikut di bawah ini beberapa kriteria yang digunakan untuk menilai bahwa terdapat masalah dalam pertumbuhan.

1. Hasil pengukuran PB/U; TB/U; BB/TB; IMT/U di bawah persentil 5

2. Arah pertumbuhan menurun melewati dua batas persentil, misalnya dari persentil 75 turun menjadi persentil 25 dalam beberapa bulan pengamatan

(8)

Pada kurva CDC hanya dapat menggunakan kriteria 1 dan 2. Tabel 2. Indikator Status Gizi

Indeks

antropometri Batasan Indkiator status gizi

IMT/U > 95th Overweight

BB/PB; BB/TB > 95th Overweight

IMT/U > 85th dan < 95th Risiko Overweight

IMT/U; BB/PB < 5th Underweight

TB/U; PB/U < 5th Short stature

LK/U < 5th

> 95th perkembanganMasalah V. TINDAK LANJUT

Sesuai dengan batasan deteksi pertumbuhan merupakan suatu upaya dalam skrining untuk menentukan suatu penyimpangan pertumbuhan, apabila hasil skrining tersebut menunjukkan adanya masalah pertumbuhan maka harus dilakukan tindak lanjut untuk menentukan diagnosis dan terapi. Kegiatan ini memerlukan pengamatan yang lebih teliti mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang. Di negara berkembang, gangguan pertumbuhan sebagian besar oleh karena faktor gizi. Secara garis besar hal-hal yang dapat mengganggu pertumbuhan adalah seperti dalam tabel di bawah ini2. Tabel 3 . Faktor-raktor yang mempengarohi pertumbuhan dan perkembangan

I. Faktor dalam (internal) 1. Perbedaan ras/etnik atau bangsa 2. Keluarga 3. Umur 4. Jenis kelamin 5. Kelainan genetik 6. Kelainan kromosom II. Faktor eksternal/ lingkungan 1. Faktor Pranatal

Gizi, mekanis, toksin/ zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, kelaianan imunologi, anoksia embrio, psikologi ibu

2. Faktor Persalinan 3. Pasca natal

Gizi, penyakit kronis/kelainan kongenital, lingkungan fisis dan kimia, psikologis, endokrin, sosi-ekonomi, lingkungan pengasuh-an, stimulasi, obat-obatan.

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

VI. UPAYA KELUARGA DAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KELANGSUNGAN HIDUP, PERTUMBUAHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

UNICEF dan WHO mempromosikan 12 upaya yang dapat dilakukan oleh keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan kelangsungan hidup, menurunkan kematian serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak.11

1. Anak sebelum berumur 1 tahun sudah mendapat Imunisasi (BCG, Hepatitis B, DPT, Polio dan Campak) sesuai dengan jadwal dan secara lengkap.

2. Berikan Air Susu Ibu (ASI) saja selama 6 bulan (ASI Eksklusif) 3. Mulai umur 6 bulan, berikan Makanan Tambahan dan ASI terus

diberikan minimal sampai 2 tahun.

4. Anak mendapat mikronutrient (Vitamin A, Zinc, Besi) dalam jumlah yang adekuat yang terkandung dalam makanan sehari-hari atau diberikan secara suplemen.

5. Menjaga kebersihan, misalnya membuang feses secara tepat dan selalu mencuci tangan sesudah berak dan sebelum makan. 6. Di daerah endemis malaria. lindungi anak dari gigatan nyamuk

dengan menggunakan kelambu yang telah diberi anti-insektisida. 7. Selama anak sakit, teruskan pemberian makanan, beri cairan

lebih dari biasanya, termasuk ASI.

8. Apabila anak terkena infeksi, berikan perawatan/pengobatan yang sesuai di rumah

9. Kenali tanda-tanda bahwa anak perlu dibawa berobat ke petugas kesehatan

10. Ikuti nasihat petugas kesehatan mengenai pengobatan, kunjungan ulang dan rujukan.

11. Tingkatkan perkembangan mental dan sosialnya melalui pemberian stimulasi. misalnya dengan berkomunikasi dan bermain.

12. Setiap ibu hamil mendapat perawatan antenatal yang optimal. VII. KESIMPULAN

Deteksi pertumbuhan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh masyarakat melalui Posyandu, maupun dilakukan oleh petugas kesehatan di semua tingkat pelayanan kesehatan. Tujuan dilakukan deteksi pertumbuhan agar setiap anak pertumbuhannnya selalu optimal dan sebagai alat skrining untuk menemukan sejak awal penyimpangan pertumbuhan yang terjadi. Alat yang digunakan di tempat pelayanan

(18)

kesehatan harus lebih sensitif dibandingkan yang ada di Posyandu. Sebagai tenaga kesehatan (dokter/bidan, dll) apabila menemukan penyimpangan tentunya harus ditindaklanjuti dengan upaya diagnostik agar anak memperoleh terapi yang tepat.

Upaya pencegahan seperti yang dianjurkan oleh WHO dapat diterapkan pada kegiatan sehari-hari karena upaya tersebut telah terbukti berdasarkan berbagai penelitian untuk menjaga agar pertumbuhan anak selalu baik.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

1. Watson EH, Lowrey GH. Growth and Development of Children 4 ed. 1962. Year book medical publisher.

2. Tanuwidjaja S. Konsep umum tumbuh dan kembang. Dalam: Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih, Suyitno H, Ranuh IGD, penyunting. Tumbuh kembang anak dan remaja 2002:1-12. 3. Survei Kesehatan Rumah Tangga 2001

4. Narendra MB, Soeparto H, Isa S, Kusandrini. Deteksi dini dan tindak lanjut penyimpangan tumbuh kembang anak. Dalam: Standar peyimpangan dan tindak lanjut tumbuh kembang saat konsepsi sampai remaja 2004.

5. WHO 1978. A growth chart for international use in maternal and child health care: guidelines for primary health care personnel. Geneva: World Health Organization.

6. A collaborative statement from Dietetians of Canada, Canadian Paeditric Society, The Collage of Famili Physicians of Canada and Community Health Nurses Association of Canada. The use of growth charts for assessing and monitoring growth in Canadian infants and children. Can J Diet Prac Res 2004:65:22-32.

7. Suyitno H, Narendra BM. Pertumbuhan fisis anak. Dalam: Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih, Suyitno H, Ranuh IGD, penyunting. Tumbuh kembang anak dan remaja 2002:51-62.

8. Soetjiningsih. Penilaian pertumbuhan fisis anak. Dalam: IG N Gde Ranuh, penyunting. Tumbuh Kembang Anak 1995:37-54. 9. Needelman RD. Assessment of growth. Dalam: Behrman RE,

Kleigman RM, dan Jenson HB, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics, 2000. Philadelphia: W.B Saunders.

10. Maternal and Child Health Bureau (MCHB) Training Module. Growth Chart Training

11. WHO 2004. Family and community practices that promote child survival, growth and development. Geneva World Health Organization.

DENVER II

A. Pendahuluan

Perkembangan anak menggambarkan peningkatan kematangan fungsi individu, dan merupakan indikator penting dalam menilai

(20)

kualitas hidup anak. Oleh karena itu perkembangan anak harus dipantau secara berkala. Bayi atau anak dengan risiko tinggi terjadinya penyimpangan perkembangan perlu mendapat prioritas, antara lain bayi prematur, berat lahir rendah, riwayat asfiksia, hiperbilirubinemia, infeksi intrapartum, ibu diabetes melitus, gemeli, dll. Untuk dokter anak, minimal harus menguasai skrining perkembangan dengan metode Denver II.

Denver II merupakan salah satu alat skrining perkembangan, membantu tenaga kesehatan/ dokter untuk mengetahui sedini mungkin penyimpangan perkembangan yang terjadi pada anak sejak lahir sampai berumur 6 tahun.

Tujuan Umum

Peserta mampu melakukan skrining perkembangan dengan cara Denver II

Tujuan Khusus

Setelah menyelesaikan pelatihan ini, peserta diharapkan memiliki kemampuan dan ketrampilan berikut ini:

1. Menjelaskan pengertian skrining perkembangan

2. Mendemonstrasikan menyiapkan skrining perkembangan

3. Mendemonstrasikan langkah-langkah tes perkembangan secara berurutan dan tepat.

4. Dapat menginterprestasikan hasil tes perkembangan 5. Membuat kesimpulan hasil tes perkembangan

6. Menjelaskan tindak lanjut pada anak dengan masalah perkembangan

B. Langkah Persiapan 1. Tempat

Usahakan test perkembangan dilakukan pada tempat yang tenang/ tidak bising, dan bersih. Sediakan meja tulis dengan kursinya dan matras.

(21)

 Gulungan benang wool berwarna merah (dg diameter 10 cm)

 Kismis

 Kerincingan dengan

gagang yang kecil

 10 buah kubus

berwarna dg ukuran 2,5 cm x 2,5 cm

 Botol kaca kecil

dengan diamater lubang 1,5 cm

 Bel kecil

 Bola tenis

 Pinsil merah

 Boneka kecil dengan

botol susu

 Cangkir plastik dengan

gagang/ pegangan

 Kertas kosong

Gambar 12. Perlengkapan test 3. Formulir Denver II

Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak umur < 6 th, berisi 125 gugus tugas yang disusun dalam formulir menjadi 4 sektor untuk menjaring fungsi berikut :

1. Personal social (Personal Sosial)

Penyesuaian diri dengan masyarakat dan perhatian terhadap kebutuhan perorangan

2. Fine motor adaptive (Adaptif-Motorik halus)

Koordinasi mata tangan, memainkan, menggunakan benda-benda kecil

3. Language (Bahasa)

Mendengar, mengerti dan menggunakan bahasa. 4. Gross motor (Motorik kasar)

Duduk, jalan, melompat dan gerakan umum otot besar

• Skala umur tertera pada bagian atas formulir yang terbagi dari umur dalam bulan dan tahun, sejak lahir sampai berusia 6 tahun.

(22)

• Setiap ruang antara tanda umur mewakili 1 bulan, sampai anak berumur 24 bulan. Kemudian mewakili 3 bulan, sampai anak berusia 6 tahun..

• Pada setiap tugas perkembangan yang berjumlah 125, terdapat batas kemampuan perkembangan yaitu 25%; 50% dan 90% dari populasi anak lulus pada tugas perkembangan tersebut.

• Pada contoh di atas menunjukkan bahwa 25% populasi anak sudah dapat berjalan dengan baik pada usia 11 bulan lebih, 50% pada usia 12 1/3 bulan. Pada ujung sebelah kiri dari daerah hitam menunjukkan bahwa 75% populasi sudah dapat berjalan dengan baik pada usia 13 ½ bulan, pada ujung kanan dari daerah hitam menunjukkan 90% populasi anak sudah dapat berjalan dengan baik pada usia 15 bulan kurang.

• Pada beberapa tugas perkembangan terdapat huruf dan angka pada ujung kotak sebelah kiri:

R singkatan dari Report, artinya tugas perkembangan tersebut dapat lulus berdasarkan laporan dari orang tua/ pengasuh anak. Akan tetapi apabila memungkinkan maka penilai dapat memperhatikan apa yang bisa dilakukan oleh anak.

Angka kecil menunjukkan tugas yang harus dikerjakan sesuai dengan nomor yang ada pada formulir.

C. Langkah Pelaksanaan

1. Sapa orang tua/ pengasuh dan anak dengan ramah

2. Jelaskan kepada orang tua/ pengsuh tujuan dilakukan tes perkembangan, jelaskan bahwa tes ini bukan untuk mengetahui IQ anak.

3. Buat komunikasi yang baik dengan anak. 4. Hitung umur anak dan buat garis umur

R 1

Walk Well Wal

k Well

25% 50% 75% 90%

(23)

- Instruksi umum: catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal pemeriksaan pada formulir.

- Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal lahir.

(1 thn = 12 bulan; 1 bulan = 30 hari; 1 minggu = 7 hari) Tahun Bulan Hari Tgl pemeriksaan (11/3-04) …………04….……3………….11 Tgl lahir (5/1-03)………….……… ……-03……...-1…….…….-5 Umur anak : ……… ……. 1…… .2……… ..6 ………..………14 ………...…02…….…2……….…41 Tgl pemeriksaan (11/3-03)………… ……03….……3………….11 Tgl lahir (20/7-02)……….……… ……..-02…...….-7…………-20 Umur anak……… ………..0……….7……...…..21 5. Bila anak lahir prematur, koreksi faktor prematuritas

- Untuk anak yang lahir lebih dari 2 minggu sebelum tanggal perkiraan dan berumur kurang dari 2 tahun, maka harus dilakukan koreksi.

(1 thn = 12 bulan; 1 bulan = 30 hari; 1 minggu = 7 hari)

Tahun Bulan Hari Tanggal pemeriksaan (11/3-03) …………03….……3………….11 Tanggal lahir (4/2-02)..………02……….2…………..4 Umur anak...………..1……….1…………..7 Prematur 6 minggu ...………...-1……..…-14 Umur yang sudah dikoreksi … ..…………11…………16 6. Tarik garis umur dari garis atas ke bawah dan cantumkan tanggal

pemeriksaan pada ujung atas garis umur. Formulir Denver dapat digunakan untuk beberapa kali, gunakan garis umur dengan warna yang berbeda.

9-09-2004

6 9 12 15

Umur anak 13 ½ bulan, tgL pemeriksaan 9 Sept 2004

7. Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan dimulai dari sektor yang paling mudah dan dimulai dengan tugas

(24)

perkembangan yang terletak di sebelah kiri garis umur, kemudian dilanjutkan sampai ke kanan garis umur

i. Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 tugas perkembangan yang paling dekat di sebelah kiri garis umur serta tiap tugas perkembangan yang ditembus garis umur

ii. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu ujicoba pada langkah i (“gagal”; “menolak”; “tidak ada kesempatan”), lakukan ujicoba tambahan ke sebelah kiri garis umur pada sektor yang sama sampai anak dapat “lulus” 3 tugas perkembangan. iii. Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkembangan

pada langkah i, lakukan tugas perkembangan tambahan ke sebelah kanan garis umur pada sektor yang sama sampai anak ”gagal” pada 3 tugas perkembangan.

8. Beri skor penilaian

Skor dari tiap ujicoba ditulis pada kotak segi empat.

P: Pass/ lulus. Anak melakukan ujicoba dengan baik, atau ibu/ pengasuh anak memberi laporan (tepat/dapat dipercaya bahwa anak dapat melakukannya)

F: Fail/ gagal. Anak tidak dapat melakukan ujicoba dengan baik atau ibu/pengasuh anak memberi laporan (tepat) bahwa anak tidak dapat melakukannya dengan baik

No: No opportunity/ tidak ada kesempatan. Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada ujicoba dengan tanda R R: Refusal/ menolak. Anak menolak untuk melakukan ujicoba

Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak “apa yang harus dilakukan”, jika tidak menanyakan kepada anak apakah dapat melakukannya (ujicoba yang dilaporkan oleh ibu/ pengasuh anak tidak diskor sebagai penolakan) Interprestasi Penilaian Individual

1. Lebih (advanced)

Bilamana seorang anak lewat pada ujicoba yang terletak di kanan garis umur, dinyatakan perkembangan anak lebih pada ujicoba tsb.

(25)

2. Normal

Bila seorang anak gagal atau menolak melakukan tugas perkembangan disebelah kanan garis umur dikatagorikan sebagai normal.

garis umur garis umur

Demikian juga bila anak lulus (P), gagal (F) atau menolak (R) pada tugas perkembangan dimana garis umur terletak antara persentil 25 dan 75, maka dikatagorikan sebagai normal.

garis umur garis umur garis umur

3. Caution/ peringatan

Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) tugas perkembangan, dimana garis umur terletak pada atau antara persentil 75 dan 90.

4. Delayed/keterlambatan

Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan ujicoba yang terletak lengkap disebelah kiri garis umur.

garis umur garis umur

5. No Opportunity/ tidak ada kesempatan. Pada tugas perkembangan yang berdasarkan laporan, orang tua melaporkan bahwa anaknya tidak ada kesempatan untuk melakukan tugas perkembangan tsb. Hasil ini tidak dimasukkan dalam mengambil kesimpulan.

R

F

P

P

F

R

R

R

F

F

P

C C C C

R

F

(26)

9. Selama tes perkembangan, amati perilaku anak. Apakah ada perilaku yang khas, bandingkan dengan anak lainnya. Bila ada perilaku yang khas tanyakan kepada orang tua/ pengasuh, apakah perilaku tsb merupakan perilaku sehari-hari yang dimiliki anak tsb. Bila tes perkembangan dilakukan sewaktu anak sakit, merasa lapar. dll dapat memberikan perlaku yang menghambat tes perkembangan. D. Langkah mengambil kesimpulan

Normal

 Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.

 Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya. Suspect/ Suspek

Bila didapatkan > 2 caution dan/atau > 1 keterlambatan.  Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk menghilangkan

faktor sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan Untestable/ Tidak dapat diuji

 Bila ada skor menolak pada > 1 uji coba terletak disebelah kiri garis umur atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada daerah 75-90%

 Lakukan uji ulang dalam 1 -2 minggu.

(27)

E. Tindak Lanjut

F. Penutup

- Beri pujian kepada orang tua/pengasuh atas tindakannya membawa anak untuk dilakukan tes perkembangan.

- Beri penjelasan mengenai hasil tes perkembangan, kapan harus kembali, anjuran di rumah dan apabila ada anjuran tindak lanjut. - Ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

Daftar Tilik Evaluasi Ketrampilan Skrining Perkembangan dg cara Denver II

Daftar tilik ini dapat digunakan oleh pelatih atau pengawas untuk menilai apakah peserta yang dinilai sudah kompeten melakukan skrining perkembangan dg cara mengajukan pertanyaan, kemudian mengamati dan menilai selagi melakukan tes perkembangan.

0: tidak dilakukan atau salah 3: dilakukan, perlu dibetulkan. 5: dilakukan dengan baik

SKRINING PERKEMBANGAN

SUSPEK/CURIGA ADA GANGGUAN NORMAL

Monitoring perkembangan secara rutin

EVALUASI UNTUK DIAGNOSTIK (Development Assessment)

MASALAH PERKEMBANGAN NORMAL

(28)

PENILAIAN

5 3 0

A. LANGKAH PERSIAPAN

Apa saja persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan tes perkembangan

1. Persiapan tempat 2. Persiapan alat 3. Persiapan formulir

LANGKAH PELAKSANAAN

4. Sapa orang tua/ pengasuh dan anak dengan ramah 5. .Menjelaskan kepada orang tua/ pengsuh tujuan dilakukan tes perkembangan, jelaskan bahwa tes ini bukan untuk mengetahui IQ anak.

6. Membuat komunikasi yang baik dengan anak 7. Menghitung umur anak dengan benar 8. Ditanyakan apakah anak lahir prematur 9. Tanggal pemeriksaan ditulis di atas garis umur 10. Garis umur digambarkan dg benar

11. Melakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor minimal 3 tugas sebelah kiri garis umur dan bila lulus diteruskan sampai menembus garis umur serta sebelah kanan sampai anak gagal pada 3 tugas perekembangan. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu ujicoba pada langkah 11, lakukan ujicoba tambahan ke sebelah kiri garis umur pada sektor yang sama sampai anak dapat “lulus” 3 tugas perkembangan.

12. Beri skor penilaian dg tepat

13. Selama penilaian orang tua/pengasuh ditanyakan adanya perilaku yang khas pada anak

LANGKAH MENGAMBIL KESIMPULAN

14. Mengambil kesimpulan dg benar

15. Menjelaskan hasil penilaian dan tindak lanjut. Mengucapkan terima kasih dan salam perpisahan

LEMBAR PENJELASAN TUGAS PERKEMBANGAN A. PERSONAL SOSIAL.

Regard Face/ Menatap wajah

Peganglah anak tersebut, atau baringkan anak dan letakkan wajahnya didepan pemeriksa kira-kira 30 cm diatas wajah anak tersebut.

(29)

Tandai P jika anak tersebut betul-betul melihat pada pemeriksa. 1. Smile Responsively/ Membalas senyuman

Anak dalam keadaan berbaring, lalu tersenyum dan bercakap-cakaplah dengannya. Jangan menggelitik anak atau menyentuh wajahnya. Tandai P jika anak tersenyum sebagai responnya. Tujuannya merupakan suatu respons sosial bukan respons fisis.

Smile Spontaneously/ Tersenyum spontan (R)

Selama tes perhatikan anak, apakah tersenyum pada pemeriksa atau pada orang tuanya tanpa ada stimulasi, baik dengan sentuhan atau dengan suara. Jika hal ini tidak terlihat, tanyakan pada orang tuanya apakah anak pernah tersenyum pada seseorang pertamakali sebelum orang tersebut tersenyum, bicara atau menyentuh anak.

Tandai P jika anak tersenyum secara spontan pada pemeriksa atau pada orang tuanya selama tes atau selama di rumah. Tujuannya adalah inisiasi interaksi sosial bagi anak tersebut.

2. Regard Own Hand/ Mengamati tangannya (R)

Selama tes, perhatikan apakah anak memandang salah satu tangannya selama paling tidak beberapa detik, bukan memandang sekilas tanpa sengaja. Jika anak tidak melakukan hal ini tanyakan pada orang tuanya apakah anak pernah melakukannya. Tandai P jika anak pernah melakukannya atau pemeriksa sendiri pernah melihat hal ini selama tes.

Work for Toy/ Berusaha mencapai mainan

Letakkan suatu mainan yang menarik perhatian anak diatas meja yang agak jauh dari jangkauan anak.

Tandai P jika anak berusaha meraih mainan tersebut dengan menggapai atau mengulurkan tangannya atau tubuhnya ke arah mainan itu.

Feed Self/ Memasukan biskuit ke mulut (R)

Tanyakan pada pengasuh anak apakah anak makan sendiri makanan-makanan kecil. Tandai P jika dilaporkan bahwa anak melakukan hal tersebut. Beri tanda No Oppotunity jika anak belum waktunya diberi makanan demikian.

(30)

Tanpa menyentuh lengan atau tangan anak, perlihatkan suatu permainan dengan cara bertepuk tangan sendiri serta meminta anak untuk bermain dengan pemeriksa. Jika anak tidak melakukannya, mintalah orangtuanya melakukan dengan anak. Jika anak tidak melakukannya tanyakan pada orang tua apakah anak pernah melakukannya.

Tandai “P" jika anak bertepuk tangan atau jika orang tua melaporkan anaknya dapat melakukan sendiri. Juga tandai “P” jika pada setiap bertepuk sebelah tangan anak ikut berpartisipasi. Tujuannya adalah untuk interaksi dengan orang lain.

Indicate Wants/ Menyatakan keinginan tanpa menangis (R)

Selama tes perhatikan apakah anak mencoba sehingga orang tua atau pemeriksa mengetahui bahwa anak ingin sesuatu, tanpa menangis. Jika hal tersebut tidak terlihat, tanyakan pada orang tuanya bagaimana cara anak memperlihatkan keinginannya. Tandai “P” jika terlihat anak berusaha untuk memperlihatkan keinginannya tanpa menangis atau jika orang tua melaporkan anak dapat melakukannya. Contoh yang termasuk “P” adalah : “menunjuk, meraih dan mengeluarkan suara-suara, meletakkan tangan sedemikian rupa supaya dia dipangku, menarik-narik, mengatakan suatu kata tertentu.

Wave Bye-Bye/ Melambaikan tangan (R)

Jika mungkin, yang terbaik menilai item ini dengan cara saat anak berpisah dengan orang tuanya atau ketika pemeriksa meninggalkan ruangan tersebut. Hadapkan wajah pemeriksa pada anak tersebut dan katakan "bye-bye” ketika pemeriksa melambaikan tangan pada anak tersebut. Jangan membiarkan orang tuanya menyentuh lengan/tangan anak tersebut (dalam membantu “bye-bye"). Jika anak tersebut tidak berespons, tanyakanlah pada orang tuanya apakah anak tersebut suka melakukan lambaian "bye-bye”.

Tandai P jika anak tersebut berespons mengangkat lengannya atau melambaikan tangan atau jarinya, atau jika orang tuanya melaporkan bahwa anaknya dapat melakukan ini.

Play Ball with Examiner/ Main bola dengan pemeriksa

Gelindingkanlah bola ke anak tersebut dan cobalah agar anak tersebut menggelinding kan kembali atau melemparkannya kembali pada pemeriksa. Pemeriksa bisa menggelindingkan bola kembali dan sebaliknya beberapa kali.

(31)

Tandai “P” jika anak tersebut menggelindingkan atau melemparkan bolanya ke arah pemeriksa dengan sengaja (memberikan bola pada pemeriksa bukan berarti “P”).

Imitate (Household) Activities/ Meniru Kegiatan di rumah (R) Tanyakan kepada orang tuanya apakah anak tersebut pernah meniru kegiatan di rumah seperti: menyapu, membersihkan, mengepel atau bertelepon.

Tandai "P”, jika orang tuanya melaporkan bahwa anak tersebut meniru kegiatan di rumah.

Drink From Cup/ Minum dari Cangkir (R)

Tanyakan kepada orang tuanya apakah anak tersebut dapat memegang cangkir atau gelas serta meminumnya tanpa pertolongan, dengan tumpahan isinya tak lebih dari setengahnya. Cangkir/gelas tersebut jangan tertutup atau mempunyai ceretan (bibir gelas yang menonjol untuk kucuran air).

Tandai "P" jika orang tuanya melaporkan bahwa anak tersebut dapat melakukan demikian (di rumah).

Help in House/ Membantu di rumah (R)

Tanyakan kepada orang tuanya jika anak tersebut pernah menolong kegiatan di rumah dengan tugas-tugas sederhana seperti menyingkirkan (membereskan) mainan, membuang sampah, atau mengambilkan sesuatu untuk orang tuanya pada saat diminta.

Tandai "P" jika anak tersebut betul-betul menolong bukannya meniru orang. Tujuannya adalah anak tersebut mengerti dan melakukan suatu permintaan pertolongan.

Use Spoon/Fork/ Menggunakan sendok/garpu (R)

Tanyakanlah kepada orang tuanya apakah anak tersebut dapat menggunakan sendok atau garpu untuk makan. Jika memang demikian, berapa banyak mengalami tumpah? Tandai "P" jika anak tersebut dapat menggunakan sendok/garpu dan dapat menyuapkan sebagian besar makanannya ke dalam mulut dengan hanya sedikit yang tumpah. Tujuannya adalah apakah anak cukup mandiri secara esensial pada waktu makan.

Remove Garment/ Membuka pakaian (R)

Tanyakan kepada orang tuanya apakah anak tersebut dapat membuka pakaiannya sendiri, termasuk menanggalkan sepatu, jaket, celana atau T

(32)

Shirt-nya. Jangan diberi "P", jika menanggalkan pakaian yang mudah dilakukan seperti: kaos kaki, celemek (diaper), atau sepatu yang mudah dilepas.

Tujuannya adalah untuk melihat apakah anak dengan sengaja dapat melepas pakaian dan sepatu dengan usaha sendiri.

Feed Doll/ Menyuapi boneka

Letakkanlah boneka dan botol mainan di atas meja anak. Mintalah anak tersebut memberi "makan boneka" dan/atau "memberi boneka sebuah botol".

Tandai "P" jika anak tersebut meletakkan botol tersebut pada mulut boneka atau jelas berupaya meletakkannya ke mulut boneka. Jika anak tersebut meniru "menyusui" boneka tersebut bukan termasuk "P" Put on Clothing/ Memakai baju (R)

Tanyakanlah orang tuanya apakah anak tersebut dapat mengenakan pakaiannya sendiri, jika dapat, pakaian yang mana.

Tandai "P" jika anak dapat menggunakan setiap pakaian, seperti misalnya kaos kaki, celana dalam, sepatu, jaket dan lain-Iain. Sepatu tidak perlu ditalikan, dieratkan, ataupun kesesuaian kaki yang mana. Topi yang dipakaikan secara tidak benar sekali pada kepala tidak termasuk "P".

3. Brush Teeth with Help/ Gosok gigi dengan bantuan (R)

Tanyakanlah orang tuanya apakah anak tersebut dapat menggosok giginya dengan sedikit bantuan. Jika demikian, mintalah penjelasan bagaimana caranya anak tersebut menggosok gigi. Tandai "P" jika dilaporkan anak menggosok gigi dengan memegang sikat gjginya lalu menggosokkanya pada gigi. Mungkin dilakukan dengan bantuan orang tua untuk mengarahkan, namun anak harus mengerjakan sebagian besar kegiatan ini. Orang tua dapat mengawasi atau menempatkan pasta pada sikat gigi.

Skor “NO", jika orang tua tidak membolehkan anak berupaya mengerjakan gosok gigi.

Wash and Dry Hands/ Cuci dan mengeringkan tangan (R) " Tanyakan kepada orang tua, apakah anak dapat mencuci dan mengeringkan tangan tanpa bantuan kecuali mendekatkan wadah cuci tangan padanya.

(33)

Tandai "P" jika orang tua melaporkan anak dapat mengerjakan semuanya dengan menggunakan sabun membilasnya lalu mengeringkan tangannya dengan baik.

Name Friend/ Menyebutkan nama teman

Tanyakan apakah anak dapat menyebutkan beberapa nama temannya atau teman bermain (yang tidak tinggal bersama anak tersebut).

Tandai : "P" jika anak menyebutkan paling sedikit satu nama temannya. Nama saudara atau famili juga dapat diterima jika tidak tinggal serumah, nama-nama hewan peliharaan atau teman imajiner tidak dapat diterima.

Put on T-Shirt/ Memakai T-Shirt (R)

Tanyalah orang tua, apakah anak dapat memakai T-shirtnya atau pull-over tanpa bantuan.

Tandailah "P" jika anak dapat memakai melalui kepala serta memasukkan lengannya ke dalam lengan bajunya. Baju tersebut tidak masalah apakah terbalik atau bagian dalamnya diluar.

4. Dress, No Help/ Berpakaian tanpa bantuan (R)

Tanyailah orang tua apakah anak dapat memakai pakaian tanpa bantuan.

Tandai "P" jika anak dapat melakukannya lengkap dgn benar tanpa bantuan. Anak harus dapat memilih pakaiannya sendiri (sedikitnya pakaian bermain) serta dapat ditolong untuk memakaikan sepatunya serta mengancingkan atau menutup risleting bajunya pada bagian belakang baju. Tandai "P" pada item Berpakaian tanpa bantuan yang juga berarti "P" pada Memakai baju serta menggunakan T - shirt. Play Board/Card Games/ Bermain ular tangga/kartu (R)

Tanyakan pada orang tuanya apakah anak dapat bermain permainan seperti kartu, ular tangga. Pastikan bahwa anak benar-benar bermain dan mengeri permainan.

"P" jika orang tua mengatakan bahwa anaknya mengerti dan bermain kartu dengan orang lain.

Brush Teeth, No Help/ Gosok gigi tanpa bantuan (R)

Tanyai orang tua apakah anak dapat menggosok gigi sendiri tanpa bantuan atau pengawasan, meliputi meletakkan pasta gigi pada sikat gigi serta menyikat semua giginya dengan gerakan bolak-balik atau

(34)

kedepan dan kebelakang pada garis gusi. Tandai "p" jika orang tua melaporkan bahwa anak tersebut menggosok giginya tanpa bantuan atau pengawasan untuk beberapa waktu (orang tua memberi nasihat cara menggosok gigi pada anaknya untuk membersihkan gigi dengan benar).

Tandai "P" pada mengosok gigi, berarti juga "P" pada menggosok gigi dengan bantuan.

Prepare Cereal/ Menyiapkan sereal/makan sendiri (R)

Tanya pada orang tua jika anak dapat mempersiapkan sendiri makanannya tanpa bantuan (kecuali tidak dapat dijangkau) mencakup mendapatkan mangkoknya, sendok dan susunya serta menuangkan ke dalam mangkok tanpa banyak tumpah. Jika orang tua mengatakan bahwa anaknya tidak dapat mengerjakan karena wadahnya terlalu besar, tanyakan apakah anak dapat menuangkan dari wadah yang hampir kosong, wadah yang lebih kecil atau dari gelas.

Tandai "P" jika orang tua mengatakan bahwa anak dapat mengerjakannya meliputi menuangkan susu dari wadah.

B. FINE MOTOR-ADAPTIVE/ MOTORIK HALUS Follow to Midline/ Mengikuti objek ke garis tengah

Pada saat anak berbaring terlentang, peganglah benang merah di atas wajahnya pada ketinggian dimana anak tersebut dapat memfokuskan matanya, + 20 cm. Goyangkan benang tersebut untuk menarik perhatian anak dan geserkan benang dengan arah yang melengkung dari sisi anak ke sisi lainnya beberapa kali. Perpindahan benang dapat dihentikan untuk menarik kembali perhatian anak lalu dilanjutkan lagi.

Tandai "P" jika anak mengikuti gerakan benang menuju garis tengah dengan matanya atau dengan kepala dan matanya.

5. Follow Past Midline/ Mengikuti objek lewat garis tengah. (caranya seperti gerakan mengikuti ke garis tengah.

"P" pada gerakkan mengikuti lewat garis tengah (past midline). 6. Grasp Rattle/ Menggenggam icik-icik

Ketika anak terbaring terlentang atau sedang dipegang oleh orang tua sentuhkan pegangan kerincingan pada bagian belakang atau ujung-ujung jari anak tersebut.

(35)

Hands Together/ Kedua tangan bersentuhan

Selama tes ketika anak sedang berbaring terlentang (tidak digendong oleh orang tuanya). Perhatikan apakah kedua tangan anak dapat saling berpegangan satu sama lain pada garis tengah tubuh di daerah dada atau pada mulutnya.

Tandai "P" jika pemeriksa melihat anak tersebut kedua tangannya saling berpegangan.

Follow 180 Degrees/ Mengikuti objek 1800 (Berpaling) (caranya sama seperti gerakan mengikuti garis tengah).

Tandai "P" jika anak tersebut mengikuti benang di atas kepala dengan mata dan kepalanya membentuk lengkungan lengkap dari satu sisi tubuhnya ke sisi yang lainnya. Nilai "P" pada "Gerakan Mengikuti 180° (berpaling)" juga berarti : "P" pada "Gerakan Mengikuti ke Garis Tengah" dan pada "Pergerakan Mengikuti Lewat garis Tengah".

Regard Raisin/ Melihat ke mainan yang ditunjukkan

Pada saat anak posisi duduk pada pangkuan orang tuanya, letakan manik-manik pada latar belakang yang kontras, misalnya dengan kertas putih. Pemeriksa dapat menunjuk atau menyentuh manik-manik tersebut, untuk menarik perhatian anak tersebut.

Tandai "P" jika anak tersebut jelas melihat pada manik-manik. Reaches/ Meraih benda

Dengan posisi anak duduk pada pangkuan orang tuanya sehingga siku anak setinggi meja serta tangan anak di atas meja, letakkan suatu objek misalnya benang merah yang mudah dijangkau dan dipungut oleh anak tersebut.

Tandai "P" jika pemeriksa melihat bahwa anak tersebut menggapai ke arah benda tersebut, sedikitnya dengan gerakan lengan atau tangannya ke arah obyek di atas meja.

7. Look for Yarn/ Mencari benang yang dijatuhkan

Ketika anak duduk dipangku orang tuanya, peganglah benang merah cukup tinggi untuk menarik perhatian anak tersebut. Ketika ia melihat pada benang, jatuhkan benang tersebut ke luar pandangannya, Janganlah menggerakkan lengan atau tangan pemeriksa kecuali menjatuhkan benang tersebut. Ulangi jika respon anak tersebut tidak jelas.

(36)

Tandai "P" jika anak tersebut dengan pasti melihat.pada benang dengan cara melihat ke bawah atau ke lantai.

Rake Raisin/ Menggaruk manik-manik

Pada saat anak tersebut di pangkuan orang tuanya sehingga siku setinggi meja dan tangan anak di atas meja. Jatuhkan sebuah manik-manik langsung di depan anak tersebut, pada jarak yang mudah di jangkau. Jika perlu pemeriksa dapat menunjukkan atau menyentuh manik-manik tersebut.

Tandai "P" jika anak memungut manik-manik, dengan menggunakan suatu gerakan menggaruk dengan jarinya, manik-manik tidak hanya menempel pada tangan anak tetapi anak benar-benar mengambilnya. Item tersebut juga "P" jika anak tersebut mencengkeram/menjepit manik-manik dengan jari dan ibu jari.

8. Pass Cube/ Memindahkan Kubus ke tangan lain

Perhatikan apakah anak dapat memindahkan satu kubus dari satu tangan ke tangan lainnya. Untuk mendukung hal tersebut berikan anak sebuah kubus lalu berikan kubus kedua pada tangan yang sama, sehingga sering anak memindahkan kubus pertama ke tangan yang satunya lagi, untuk dapat mengambil kubus kedua.

Tandai "P" jika pemeriksa melihat anak tersebut memindahkan kubus dari tangan yang satu ke tangan yang lainnya tanpa menggunakan badan, mulut atau meja secara bersamaan.

Take 2 Cubes/ Mengambil 2 kubus

Simpan 2 buah kubus pada meja di depan anak. Surohlah anak untuk mengambil balok-balok tersebut tapi jangan memberikan balok ke tangan anak.

"P" jika anak mengambil ke 2 balok dan dipegang pada masing-masing tangannya pada saat yang sama.

9. Thumb-Fingger Grasp/ Memegang dengan ibu jari dan jari (sama seperti "menggaruk manik-manik").

Tandai "P" jika anak tersebut memungut manik-manik menjepitnya antara ibu jarinya dengan salah satu atau beberapa jari lainnya (mencomot). Tanda "P" disini berarti juga "P" pada "Menggaruk manik-manik".

(37)

Letakkan satu kubus pada masing-masing tangan anak tersebut dan mintakan dua buah kubus untuk dibenturkan secara bersamaan. Pemeriksa dapat memberi contoh kubus-kubus yang dipegang oleh pemeriksa. Jangan menyentuh tangan/lengan anak tersebut oleh orang tuanya atau oleh pemeriksa. Jika anak tersebut tidak dapat membenturkan kubus bersamaan, tanyakanlah kepada orang tuanya apakah anaknya dapat membenturkan objek kecil-kecil bersama-sama dengan cara yang sama (di rumah). Tandai "P" jika anak memegang satu kubus pada masing-masing tanganya serta membenturkannya bersama-sama, atau jika orangtuanya melaporkan bahwa anak tersebut dapat membenturkan benda demikian bersama-sama. Pot bunga, panci, wadah, atau objek-objek lain yang besar tidak dinyatakan "P".

Put Block in Cup/ Menaroh kubus ke cangkir

Letakkan 3 kubus dan cangkir di atas meja di depan anak tersebut. Upayakan agar anak memasukkan kubus ke dalam cangkir dengan cara memberi contoh atau kata-kata. Contoh ini dilakukan berulang-ulang. Tandai "P" jika anak tersebut memasukkan paling sedikit satu kubus ke dalam cangkir.

Scribbles/ Mencoret-coret

Letakkan selembar kertas dan pensil di atas meja di depan anak tersebut. Pemeriksa dapat menempatkan pensil tersebut agar dipegang olehnya dan mengupayakan untuk mencoret-coret kertas. Tapi tak memperlihatkan bagaimana cara mencoret-coretnya (perhatikan dengan hati- hati serta siap-siap mencegah anak tersebut agar tidak memasukkan pensil ke dalam mulut atau ke matanya).

Tandai "P" jika anak tersebut dengan sengaja mencoret-coret pada kertas tersebut. Dikatakan gagal (fail) jika tanda yang dibuat kebetulan atau dengan cara menusuk- nusuk dengan pensil.

.

Dump Raisin, Demonstrated/ Ambil manik-manik ditunjukkan Perlihatkan 2-3 kali caranya mengeluarkan manik-manik dari botol. Kemudian minta anak tersebut untuk mengeluarkannya sendiri ("tidak menggunakan kata-kata mengeluarkan").

Tandai "P" jika anak tersebut mengeluarkan manik-manik dari botol atau mengkorek-korek manik-manik yang dekat lubang botol lalu mengeluarkannya. Dikatakan gagal jika anak tersebut mengeluarkannya dengan menggunakan satu jarinya.

(38)

Dengan cara anak duduk cukup tinggi sehingga sikunya setinggi daun meja serta lengan dan tanganya di atas meja, tempatkan kubus di atas meja di depan anak tersebut. Mintakan anak tersebut untuk menumpukkan kubus dengan diberi contoh atau kata-kata. Cukup bermanfaat jika memberikan kubus tersebut satu-persatu setiap kali. Tiga kali percobaan dapat dilakukan.

Tandai "P" pada saat menumpuk 2 kubus. Jika anak tersebut menumpukkan satu kubus di atas yang lainnya sampai kubus tersebut tidak terguling ketika ia melepaskan tangannya dari kubus. Tandai "P" pada penumpukkan 4, 6, 8 kubus. Tergantung jumlah kubus terbanyak yang dapat ditumpukkan anak 3 x percobaan. Dikatakan "P" dengan 4, 6, 8 kubus berarti "P" pula pada item yang lebih rendahnya (misalnya, "P" pada penumpukkan 6 kubus berarti "P" pada penumpukkan 2 & 4 kubus).

10. Initiate Vertical Line/ Meniru Gambar Garis Vertikal

Anak didudukkan dekat meja dengan posisi yang nyaman untuk menulis, tempatkan pensil dan selembar kertas di depan anak serta terangkan pada anak untuk menggambarkan garis seperti yang dibuat oleh pemeriksa. Pada kertas tersebut perlihatkan bagaimana caranya menggambar garis-garis vertikal yang menuju arah anak tersebut. Jangan membimbing tangan anak. Tiga kali percobaan dapat diberikan. Tandai "P" jika anak tersebut membuat suatu garis atau lebih pada kertas tersebut dengan panjang minimal 5 cm dan tidak lebih dari 30 derajat dari garis vertikal yang dibuat pemeriksa. Garis tidak berarti harus tepat lurus.

PASS FAIL 11. Thumb Wigle/ Menggoyangkan ibu jari

Berilah contoh dengan satu atau kedua tangan anda dengan cara mengepalkan tangan dengan jempol menunjuk ke atas. Gerak-gerakkan jempol anda, ceritakan pada anak untuk meniru hal yang sama. Jangan menolong memposisikan tangan anak tersebut. Tandai "P", jika anak menggerakkan ibu jarinya dari salah satu atau kedua tangannya tanpa menggerakkan jari-jari lainnya.

(39)

12. Copy O/ Mencontoh O

Berikan anak sebuah pinsil dan selembar kertas dan perlihatkan pada anak tersebut, gambar lingkaran pada bagian belakang formulir tes tanpa menyebutkan nama gambar tersebut (yaitu lingkaran) maupun cara menggambarnya dengan gerakkan-gerakkan tangan atau pinsil. Mintalah anak tersebut untuk menggambarkan seperti contoh. Tiga kali percobaan dapat diberikan tandai "P" setiap bentuk untuk mendekati/menyerupai lingkaran tertutup atau hampir tertutup. Dikatakan gagal jika gambarnya berupa spiral yang terus menerus.

PASS FAIL

16. Draw Person – 2 Parts, 6 Parts/ Menggambar Orang -3 Bagian, 6 Bagian

Berikanlah anak sebuah pensil dan selembar kertas biasa. Sampaikanlah kepadanya untuk menggambar seseorang (anak laki-laki, anak perempuan, Mama, Papa dan seterusnya). Pastikanlah si anak telah menyelesaikan gambarnya sebelum memberikan nilai angka.

3 Bagian -Lulus jika si anak telah menggambar 3 atau lebih bagian tubuh. Sepasang (telinga, mata, lengan, tangan, kaki, tungkai kaki) dianggap satu bagian. Untuk mendapatkan nilai, kedua bagian pasangan itu haruslah digambarkan, kalau gambar itu tidak berprofil (dimana hanya satu mata, telinga dan sebagainya tidak mendapatkan nilai). Buatlah catatan dalam pengamatan test pemeriksa setiap gambar yang luar biasa, bahkan walaupun si anak telah mengenal bagian- bagian yang dapat diterima.

6 Bagian. -Lulus jika si anak telah menggambar 6 atau lebih bagian tubuh. (Lihat kriteria di bawah 3 bagian).

Pass jika menggambar 6 bagian, juga untuk menggambar 3 bagian 14 Copy + /Mencontoh +

(40)

Berilah si anak sebuah pensil dan secarik kertas. Perlihatkan kepadanya garis silang dibelakang formulir test. Tanpa menyebutkannya atau memindahkan jari pemeriksa atau pensil untuk menunjukkan bagaimana cara menggambarnya, ceritakanlah kepada anak "untuk mencontoh gambar ". Tiga percobaan bisa diberikan.

Lulus jika si anak menggambar 2 garis yang memotong sedikit mendekati titik tengah. Garis- garis itu tak perlu merupakan tepat garis lurus, namun garis-garis potongnya perlu ditarik menggunakan hanya 2 goresan saja.

13. Pick Longer Line/ Memilih garis yang lebih panjang

Pastikanlah garis-garis itu disajikan secara vertikal, tunjukanlah kepada si anak garis-garis sejajar di belakang formulir test dan tanyakanlah anak itu, "Manakah garis yang lebih panjang ? (Jangan mengatakan "lebih besar"). Setelah anak menunjukkan sebuah garis, kembalilah pada kertas ini dan tanyakan lagi pertanyaan itu. Kembalikan dan putar lagi kertas itu lalu ulangi pertanyaan itu sampai tiga kali. Jika anak tidak menjawab dengan benar, ulangilah pertanyaan itu lebih tiga kali, dengan memutar kertas setiap kali.

Lulus jika anak menunjuk garis lebih panjang 3 kali dari 3 pertanyaan atau 5 kali dari 6 pertanyaan.

15. Copy /Mencontoh :

Catatan : Berikan contoh sebelum contoh diperagakan. Berikan si anak sebuah pensil dan sehelai kertas. Tunjukkan kepadanya empat persegi pada bagian belakang formulir test. Tanpa menyebut namanya atau menggerakkan jari anda atau pensil untuk menunjukkan bagaimana menggambar empat persegi tersebut, suroh si anak untuk "menggambar empat persegi panjang seperti gambar itu". Tiga percobaan dapat diberikan.

Lulus jika si anak menggambar sebuah gambar dengan garis-garis lurus dan empat sudut empat persegi. Sudut-sudut tersebut dapat dibentuk oleh garis-garis yang berpotongan tetapi sudut-sudut itu harus berupa sudut siku (tidak bulat atau tidak berujung). Panjangnya harus kurang dari dua kali lebarnya.

Tanda Pass untuk mencontoh "Pass" juga mencontoh diperagakan.

15. Copy Demonstrated/ Mencontoh ditunjukkan :

Jika si anak tidak mampu mencontoh empat persegi dari gambar itu, tunjukkan kepadanya bagaimana menggambarnya dengan menggambar

(41)

dua sisi yang berlawanan (paralel) pertama-tama dan kemudian dua sisi berlawanan lain (bukan mengambar empat persegi dengan gerakan kontinyu). Tiga demonstrasi dan percobaan dapat diberi. Lulus dengan kriteria yang sama seperti mencontoh .

C.BAHASA

Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan. Terdiri dari 39 tugas kerja (item). Respond to Bell/ Bereaksi terhadap bel

Peganglah lonceng dimana si anak tidak dapat melihatnya (ke samping atau sedikit di belakang telinga si anak). Bunyikan lonceng itu perlahan. Jika si anak tidak merespon, cobalah kembali pada akhir test ini. Lulus jika si anak merespon dengan cara tertentu, seperti pergerakan mata, perubahan ekspresi, perubahan pernapasan atau perubahan dalam kegiatan lainnya.

Vocalizes/ Bersuara (R)

Selama test, dengarkan suara selain tangisan. seperti bunyi tenggorokan atau bunyi vokal pendek ("uh", "eh"). Jika tidak ada yang terdengar, tanyakan orang-tuanya apakah si anak membuat bunyi-bunyi ini. Lulus jika pemeriksa mendengar si anak membuat bunyi-bunyi seperti itu atau jika orang-tuanya melaporkan bahwa si anak melakukan ini. Item ini lulus jika item-item vokalisasi. lain diluluskan.

"Ooo"/,'Aah" (R)

Dengarkan si anak apakah membuat bunyi-bunyi vokal, seperti "000" atau "aah". Jika bunyi- bunyi ini tidak terdengar, tanyakan orang tuanya apakah anak telah membuat bunyi-bunyi ini. Lulus jika pemeriksa mendengar bunyi-bunyi vokal, atau jika orang tuanya melaporkan bahwa si anak melakukan ini.

Laughs/ Tertawa (R)

Dengarkan apakah si anak tertawa keras. Jika ini tidak terdengar, tanya orang tuanya apakah si anak melakukan ini.

Lulus jika pemeriksa mendengar anak tertawa keras atau jika orang tuanya melaporkan bahwa dia melakukan ini.

(42)

Dengarkan apakah si anak membuat bunyi-bunyi bernada tinggi dan menjerit gembira. Jika ini tidak terdengar, tanyakan orang tuanya apakah si anak melakukan ini.

Lulus jika bunyi-bunyi ini terdengar atau jika orang tuanya melaporkan bahwa si anak melakukan ini

17. Turn to Ratting Sound/ Menoleh ke bunyi icik-icik

Berdirilah di belakang si anak ketika dia menghadapi orang tuanya, duduk di pangkuan orang tuanya atau di atas meja. Jika perlu, minta orang tuanya untuk menggunakan benang merah untuk menarik perhatian si anak. Tempatkan satu potongan (block) dalam cangkir dan pegang dengan tangan pemeriksa menutup bagian atasnya. Dengan cermat membuat cangkir tersebut tetap tidak bunyi ketika menggerakkannya ke posisinya, bawalah cangkir tersebut 15-30 cm dari telinga si anak tetapi di luar garis penglihatan si anak. Goyanglah cangkir tersebut dengan halus, yang membuat bunyi rendah dan halus. Ulangi dengan telinga yang satu lagi.

Lulus jika si anak memberi respon dengan berpaling pada bunyi tersebut pada kedua sisi.

Turn to Voice/ Menoleh ke arah suara

Ketika si anak menghadap pada orang tuanya, baik duduk di pangkuan orang tuanya, duduk di atas meja, atau di pangku orang tuanya, dekatilah si anak dari belakang hingga jarak 15-30 cm dari telinganya. Dengan menempatkan tangan pemeriksa antara mulut pemeriksa dan si anak sehingga si anak tidak merespon pada saat merasa dekat dengan nafas anda bukannya pada bunyi, bisikkanlah nama si anak beberapa kali. Ulangi dengan telinga yang satu lagi. Lulus jika si anak berpaling ke arah suara pemeriksa pada kedua sisi.

Single Syllables/Satu suku kata (R)

Dengarkan apakah anak menggunakan satu syllabel (Silabel tunggal) yang terdiri dari satu konsonan dan satu vokal, seperti "ba", "da", "ga", atau "ma". Jika ini tidak terdengar, tanyalah orang tuanya apakah si anak melakukan ini.

Lulus jika pemeriksa mendengar bunyi-bunyi seperti itu atau jika orang tuanya melaporkan bahwa anak melakukan ini.

(43)

Imitate Speech Sounds/ Meniru bunyi kata-kata (R)

Ulangi suatu bunyi beberapa kali (seperti batuk, decakan lidah, atau bunyi mencium) dan lihat apakah anak meniru pemeriksa. Jika anak tidak merespon, tanya orang tuanya apakah anak meniru bunyi-bunyi ujaran. Tekankan bahwa bunyi-bunyi tersebut harus dimulai oleh orang lain, bukan oleh anak.

Lulus jika anda mendengar anak meniru bunyi pemeriksa atau jika orang tuanya melaporkan bahwa anak meniru bunyi ujaran orang lain. Papa/Mama, Nonspecific/ Papa/Mama tidak spesifik (R)

Dengarkan apakah anak mengatakan "papa" atau "mama" selama test. Jika ini tidak terdengar, tanya orang tuanya apakah anak telah mengatakan ini. Kata-kata tersebut tidak mesti harus menunjuk pada satu orang tua.

Lulus jika anak mengatakan "papa" atau "mama", atau jika orang tuanya melaporkan bahwa anak melakukan ini.

Combine Syllables/ Kombinasi 2 silabel yang sama (R)

Dengarkan apakah si anak mengulangi syllabel (suku kata) yang sama 3 kali atau lebih, seperti "dadada" atau "gagagaga". Jika ini tidak terdengar tanya orang tuanya apakah si anak melakukan ini.

Lulus jika si anak melakukan ini atau jika orang tuanya melaporkan bahwa si anak melakukan ini.

Jabbers/ Mengoceh (R)

Selama test, dengarkan apakah si anak membuat "percakapan" yang tidak karuan kepada dirinya sendiri, dengan menggunakan infleksi dan jedah. (ini adalah "ocehan" dimana pola-pola suara berubah-ubah dan hanya sedikit atau tidak ada kata-kata riil dapat dibedakan.) Jika ini tidak terdengar, tanya orang tuanya apakah si anak "berbicara" pada dirinya sendiri dengan cara ini atau dalam apa yang kedengaran seperti bahasa asing.

Lulus jika anda mendengar si anak "mengoceh", atau jika orang tuanya melaporkan telah mendengar si anak melakukan ini.

Pada/Mama, Specific/ Papa/mama, Spesifik (R)

Dengarkan apakah si anak mengatakan "Papa" pada ayahnya atau "mama" pada ibunya selama test. Jika ini tidak terdengar, tanya orang tuanya apakah si anak melakukan ini.

Lulus jika si anak menggunakan "Papa" atau "Mama" secara tepat, atau jika orang tuanya melaporkan bahwa si anak melakukan ini. Juga

(44)

luluskan kata-kata lain untuk ibu dan ayah yang digunakan oleh berbagai kultur, seperti "Papa".

Item ini lulus juga meluluskan Papa/Mama Non Spesifik. One, 2, 3, 6 words/ Satu, 2, 3, 6 kata (R)

Tanyakan orang tuanya berapa banyak kata yang dikatakan si anak dan apa saja kata-kata tersebut.

Lulus satu, 2, 3, atau 6 kata tergantung pada jumlah kata yang dilaporkan orang tuanya. Kata- kata yang dapat diterima adalah kata-kata selain dari "Mama", "Papa", atau nama-nama anggota keluarga dan binatang peliharaan. Dua, 3, atau 6 kata yang lulus juga meluluskan item-item yang lebih rendah (misalnya, 3 kata lulus juga meluluskan satu dan dua kata).

18. Point to Picture -2, 4/ Menunjuk pada 2, 4 Gambar

Pertama-tama berikanlah item-item nama Gambar. Jika si anak menyebutkan nama kurang dari empat gambar secara tepat, berikan item ini. Tunjukkan kepada si anak gambar-gambar pada bagian belakang formulir. Suroh si anak untuk "Menunjuk pada burung-manusia-anjing-kucing--kuda". Sebutkan hanya satu gambar pada satu waktu, dan tunggu si anak menunjukkan sebelum menyebutkan gambar berikutnya.

Lulus menunjuk pada dua gambar (point to 2 Pictures) jika si anak dengan tepat menunjuk pada (atau menyebutkan) dua atau tiga gambar. Lulus menunjuk pada 4 gambar jika si anak dengan tepat menunjuk pada (atau menyebut) 4 atau 5 gambar.

Menunjuk pada 4 gambar juga meluluskan menunjuk pada 2 gambar. Combine Words/ Kombinasi kata ( R )

Dengarkan apakah si anak menggabungkan setidaknya dua kata untuk membuat frase (anak kalimat) yang bermakna yang mengindikasikan suatu tindakan. Jika ini tidak terdengar, tanya orang tuanya apakah si anak melakukan ini.

Lulus jika pemeriksa mendengar si anak melakukan ini, atau jika orang tuanya melaporkan bahwa si anak melakukan ini. Contoh :

Lulus : "Bermain bola", "ingin minum", "lihat itu", "go bye-bye". Gagal : "Terima kasih", "peek-a-boo", "bye-bue", "uh-oh". Name Pictures – 1, 4/ Menyebutkan 1, 4 Gambar

(45)

Tunjukkan kepada si anak gambar-gambar pada bagian belakang formulir. Tunjuk pada kucing, burung, kuda, anjing, dan orang, dan tanyakan "apa ini ?"

Lulus nama satu gambar atau 4 gambar menurut jumlah gambar yang disebut dengan tepat. Lulus jika si anak menggunakan nama binatang peliharaan, asalkan itu binatang yang sama seperti yang digambarkan. "Daddy" (Ayah/ Bapa) atau "boy" (Aa) adalah jawaban-jawaban yang dapat diterima untuk orang.

Nama 4 gambar yang lulus juga meluluskan nama 1 gambar, menunjuk 2 gambar, dan menunjuk 4 gambar.

19. Body Parts – 6/ 6 Bagian-bagian tubuh

Tunjukkan boneka kepada si-anak. Katakan kepada si anak, "Tunjuk pada hidung – mata – telinga – mulut – tangan – kaki – rambut - boneka" dengan menyebutkan bagian-bagian tubuh tersebut satu persatu.

Lulus jika si anak dengan tepat menunjuk pada setidaknya 6 bagian tubuh.

Speech – Half Understandable, All Understandable/ Bicara sebagian dimengerti atau semua dimengerti

Sepanjang test, perhatikan kebermaknaan dari ucapan si anak (pengucapan, kata-kata aktual sebagaimana di bedakan dengan "ocehan", dan sebagainya).

Lulus sebagian dapat dimengerti jika pemeriksa telah mengerti setidaknya setengah dari ujaran si anak.

Lulus semua dapat dimengerti jika pemeriksa telah mengerti semua atau hampir semua dari apa yang telah dikatakan si anak.

20. Know Action – 2, 4/ Mengetahui 2, 4 kegiatan

Tunjukkan kepada si anak gambar-gambar pada bagian belakang formulir. Suroh si anak menunjukkan gambar yang tepat ketika pertanyaan-pertanyaan berikut ditanyakan :

"Mana yang terbang?" "Mana yang mengatakan meong?" "Mana yang menggonggong?" "Mana yang menderap?".

Lulus mengetahui 2 kegiatan jika 2 atau 3 gambar ditunjuk dengan tepat. Mengetahui 4 kegiatan juga meluluskan mengetahui 2 kegiatan.

(46)

21. Know Adjective -2, 3/ Mengetahui 2, 3 kata sifat

Tanyakan pada si anak pertanyaan-pertanyaan berikut, pada keadaan : "Apa yang kamu lakukan bila kamu kedinginan ?" "Apa yang kamu lakukan bila kamu cape ?" "Apa yang kamu lakukan bila kamu lapar ?" Lulus mengetahui 2 kata sifat dan atau mengetahui 3 kata sifat tergantung pada jumlah pertanyaan yang dijawab dengan tepat. Contoh dari jawaban yang tepat :

Dingin - memakai jubah, masuk ke dalam (ruangan), menutupi.

(Jangan meluluskan sebuah jawaban mengenai perasaan dingin, seperti "batuk" atau "makan obat").

Cape-Pergi tidur, terlentang, tidur.

Lapar- Makan, makan siang, meminta sesuatu untuk dimakan. Mengetahui 3 kata sifat lulus juga meluluskan mengetahui 2 kata sifat.

Name Colors – 1, 4/ Menyebutkan 1, 4 warna

Tempatkan sebuah balok (potongan) merah, sebuah balok biru, sebuah balok kuning, dan sebuah balok hijau di atas meja di depan si anak. Tunjuk pada satu balok dan tanya si anak, "warna apa ini?" Setelah si anak menjawab, pindahkan balok-balok di sekitar meja dan tanyakan warna.

Lulus menyebutkan 1 warna jika si anak dengan tepat menyebut 1 , 2 atau 3 warna. Lulus menyebutkan 4 warna jika si anak dengan tepat menyebut 4 warna.

Menyebutkan 4 warna dengan benar juga meluluskan menyebutkan 1 warna.

22. Use of Objects – 2, 3/ Kegunaan 2, 3 benda-benda

Ajukan kepada si anak pertanyaan-pertanyaan berikut: "Apa yang kita lakukan dengan sebuah cangkir?". "Digunakan untuk apa sebuah kursi?" "Digunakan untuk apa pensil?"

Lulus kegunaan 2 benda atau 3 benda tergantung pada jumlah pertanyaan yang dijawab dengan tepat. Kata-kata kegiatan seperti "minum", "duduk", dan "menulis" harus dicakup dalam jawaban-jawaban tersebut. Jawaban-jawaban-jawaban seperti "susu" untuk cangkir atau "meja" untuk kursi tidak dapat diterima.

Kegunaan 3 benda yang dapat disebutkan juga meluluskan kegunaan 2 benda.

Gambar

Tabel 1. Kurva Klinik CDC 2000
Tabel 2. Indikator Status Gizi Indeks
Gambar 12. Perlengkapan test 3. Formulir Denver II

Referensi

Dokumen terkait

lengokkan, ketika guru mulai bercerita anak sudah bisa menyesuaikan yang awalnya teriak-teriak melihat boneka tangan, menjadi senang dan mau memperhatikan. Pada pertemuan

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan

2. Ia melihat sebuah bingkai foto diatas meja. Foto seorang wanita dan seorang anak laki-laki. Ia menghela nafas dan mencoba turun dari kasurnya. Sesampainya di kantor dia