• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP DESAIN

4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci

Animasi drama dapat menyentuh audience dan merubah mood.

• Tema cerita tentang kepercayaan dan agama dapat dinikmati oleh berbagai kalangan audience.

4.1.2 Masalah yang Dikomunikasikan

Bagaimana membuat film animasi pendek yang dapat menghibur dan menunjukkan reaksi seorang manusia saat tersesat dan kehilangan

kepercayaan kepada Tuhan.

4.1.3 Target Audiens

Demografi: Pria maupun wanita, diutamakan usia 25 tahun hingga 50-an. Usia 17 hingga 24 masih bisa menonton.

Geografi: Seluruh masyarakat yang tinggal di kota besar seperti Jakarta atau kota-kota besar lainnya.

Psikologi: Orang yang berpikiran terbuka, telah memiliki pengalaman hidup yang banyak dan orang yang menyukai film animasi.

4.1.4 Premise

Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya.

4.1.5 Penetapan Judul dan Durasi

A Man Who Refused dalam Bahasa Indonesia berarti "Pria yang menolak", menolak takdir yang diberikan Tuhan kepada si pemeran utama.

Dengan durasi film sekitar 6-7 menit.

(2)

4.1.6 Sinopsis Cerita

Suatu pagi seorang pria tua, bernama Adam, terbangun diatas kasurnya.

Dia melihat kearah meja disamping kasurnya, memandangi sebuah bingkai foto. Foto seorang wanita dan seorang anak kecil. Dia menghela nafasnya dan mencoba turun dari kasurnya untuk memulai aktivitas harian.

Adam memasuki kantor dan duduk melanjutkan pekerjaannya. Tatapan muram menjelaskan bahwa hidupnya bukanlah sesuatu yang menyenangkan untuk dijalani. Sore hari sepulangnya dari kantor dia berjalan menuju tempat duduk di sebuah halte bus, menunggu bus jemputan terakhir pada hari itu.

Sesampainya dirumah dia terbaring dikasur dan terlelap sampai keesokan paginya. Terbangun sambil melihat kearah bingkai foto, dan melanjutkan pekerjaannya dikantor, kemudian menunggu bus jemputan. Rutinitas yang dijalaninya terus berulang.

Suatu hari sepulangnya dari kantor, dia berjalan menuju tempat duduk biasanya di halte bus. Akan tetapi ada yang berbeda kali ini. Seorang

pengemis tua terlihat duduk dilantai bersandarkan kursi tunggu disebelah kursi Adam biasanya menunggu. Adam merasakan sesuatu yang berbeda dari sosok Pengemis tersebut. Mereka berdua mulai berbincang dan Si Pengemis bisa melihat kalau Adam menyimpan masa lalu yang kelam dan hal tersebut mempengaruhi hidupnya hingga sekarang. Adam yang merasa tidak nyaman akan hal tersebut pun meninggalkan halte bus dengan segera menaiki bus yang baru saja sampai. Semalaman Adam memikirkan perbincangan singkatnya dengan Si Pengemis.

Keesokan hari, rutinitas seperti biasa, Adam terbangun, bekerja

dikantor, dan duduk menunggu bus terakhir di halte. Ternyata Adam bertemu dengan Pengemis lagi. Mereka berbincang lagi, Adam meminta maaf karena kemarin dia mengakhiri perbincangan dengan pergi begitu saja. Adam menjelaskan apa yang sedang ia rasakan selama ini, bagaimana ia merasa hampa tanpa kehadiran istri dan anaknya, dan bagaimana dia menyalahkan Tuhan karena telah menyiksa hidupnya selama ini. Si Pengemis kemudian menjelaskan kepada Adam bahwa kematian istri dan anaknya bukanlah salah

(3)

Tuhan. Mereka berargumen, Adam tetap teguh dengan pendapatnya. Saat bus tiba, Pengemis tetap mencoba menasehati Adam agar menerima kenyataan dan bukan posisinya untuk menyalahkan Tuhan. Adam pun dengan marah menaiki bus dan meninggalkan Si Pengemis. Adam terbaring sambil memegang dan memandangi bingkai foto istri dan anaknya.

Pagi harinya, masih memegang bingkai foto, Adam terbangun dan rutinitas pun dimulai kembali. Sore hari saat dia tiba di halte bus, Si Pengemis tidak lagi ada disana menunggunya. Adam mengingat perbincangannya dengan Si Pengemis kemarin yang berakhir dengan buruk. Dia menunduk dan menghela nafas. Tiba-tiba Si Pengemis menyapanya dari samping. Adam pun terkejut dan mereka kembali berbincang dan membicarakan yang terjadi kemarin. Adam mengatakan betapa berat baginya untuk melepas kedua orang yang paling ia sayangi di dunia. Si Pengemis terdiam mengerti, kemudian dia mengatakan bahwa dia berjanji bahwa kejadian yang menimpa Adam

bukanlah sebuah hukuman dan dia berkata istri dan anak Adam berada di sisi- Nya sekarang. Adam yang bingung pun menoleh kearah Pengemis. Tidak ada siapa-siapa disamping Adam. Adam terdiam berusaha mengolah kejadian yang baru saja terjadi. Tak bisa berkata apa-apa, Adam yang telah

berpandangan berbeda pun berdiri menghela nafas dan berjalan kaki menuju rumahnya untuk menjalani kehidupan barunya.

4.1.7 Treatment Cerita

1. Adam terbangun dari tidurnya diatas kasur

2. Ia melihat sebuah bingkai foto diatas meja. Foto seorang wanita dan seorang anak laki-laki.

3. Ia menghela nafas dan mencoba turun dari kasurnya.

4. Sesampainya di kantor dia melanjutkan pekerjaannya.

5. Sore hari ia berjalan sampai halte bus untuk menunggu bus terakhir pada hari itu.

6. Sesampainya di kamar dia terbaring dikasur untuk berisitirahat.

(4)

7. Rutinitas berulang kembali di pagi hari. Berangkat ke kantor dan berjalan ke halte bus di sore hari, kemudian pulang dan tertidur.

8. Rutinitas yang sama berulang kembali.

9. Hari selanjutnya di sore hari, Adam bertemu dengan seorang pengemis di halte bus.

10. Pengemis tersebut bisa melihat ada sesuatu yang tersembunyi dari tatapan Adam.

11. Bus jemputan pun tiba.

12. Adam yang merasa tidak nyaman segera menaiki bus.

13. Sesampainya dikamar tidur, Adam terbaring sambil memikirkan perkataan Si Pengemis.

14. Keesokannya rutinitas berjalan kembali.

15. Sore hari di halte bus Adam bertemu lagi dengan Si Pengemis.

16. Adam melanjutkan pembicaraan yang terjadi kemarin dan menjelaskan mengapa ia pergi begitu saja.

17. Adam menjelaskan apa yang telah terjadi menimpanya . Istri dan anaknya meninggal, dan ia menyalahkan Tuhan karena kejadian tersebut.

18. Si Pengemis mencoba berargumen untuk meluruskan pola pikir Adam.

19. Adam tidak menerima argumen yang diberikan Si Pengemis.

20. Bus terakhir hari itu tiba.

21. Adam dengan marah menaiki bus, meninggalkan Si Pengemis.

22. Sesampainya di kamar tidur, Adam terbaring dan mengambil bingkai foto istri dan anaknya dan memandanginya dengan tatapan sedih.

23. Di pagi hari dia terbangun sambil memegang bingkai foto. Rutinitas berjalan seperti semula.

24. Saat dikantor, dia melirik kearah jam berharap jam pulang segera tiba.

25. Sore hari dia berjalan menuju kursi dimana biasanya dia menunggu.

(5)

26. Dia terhenti melihat sekeliling, tidak ada Si Pengemis dimanapun.

27. Dia terduduk menghela nafas dan menunduk menutup mata.

28. Si Pengemis menyapanya dari samping.

29. Adam terkejut dan meminta maaf atas apa yang terjadi kemarin.

30. Kemudian Adam menjelaskan betapa tersakiti dirinya setelah ditinggal kedua orang yang ia sayangi.

31. Pengemis berkata bahwa dia menjanjikan kalau istri dan anak Adam berada di sisi-Nya.

32. Adam yang bingung menoleh kesamping, dimana Si Pengemis telah menghilang entah kemana dalam sekejap.

33. Setelah mengolah semua yang terjadi, Adam berjalan kaki menuju rumah.

4.1.8 Naskah

“A Man Who Refused”

TITLE: “A MAN WHO REFUSED”

CUT IN:

INT. KAMAR TIDUR – PAGI

{Kamera diposisikan diatas kasur)

ADAM, seorang pria tua, terbangun diatas kasurnya. Dia melihat ke sekeliling memperhatikan kamarnya yang gelap dan hening. Dia melihat kearah sebuah bingkai foto.

(Kamera memperlihatkan foto)

Ada seorang wanita dan seorang anak kecil.

(Kamera memperlihatkan wajah ADAM)

Menghela nafas yang dalam, kemudian dia mencoba turun dari kasurnya.

(6)

CUT IN:

INT. RUANGAN KANTOR - PAGI

(Kamera menghadap ke meja kerja ADAM)

ADAM duduk sambil memandang kearah monitor komputernya.

Mulai menuliskan sesuatu didokumen yang ada didepannya.

CUT IN:

EXT.HALTE BUS - SENJA

(Kamera menghadap lurus kearah halte bus)

ADAM berjalan dengan santai kearah kursi tunggu yang ada di halte tersebut.

(Kamera medium shot kearah ADAM)

Dengan lelah dia menarik nafas dalam karena lelah berjalan dari kantor.

(Kamera kembali ke posisi menghadap halte bus) Sebuah bus datang dan berhenti. Bus ini adalah bus terakhir yang datang menjemput hari ini. Karena terlihat dari kota yang sepi dan tidak banyak orang memakai fasilitas yang ada. ADAM berjalan menaiki bus.

CUT IN:

INT. KAMAR TIDUR – MALAM

{Kamera diposisikan diatas kasur)

ADAM terbaring dikasur, kelelahan, hanya ingin istirahat malam ini untuk melanjutkan rutinitasnya kembali di pagi hari.

(7)

INT. KAMAR TIDUR - PAGI

ADAM terbangun dan kembali melihat kearah bingkai foto yang terletak diatas meja disamping kasurnya.

(START FAST PACING)

CUT IN:

INT. RUANGAN KANTOR - PAGI

(Kamera menghadap ke meja kerja ADAM)

ADAM duduk sambil memandang kearah monitor komputernya.

Mulai menuliskan sesuatu didokumen yang ada didepannya.

Kini dokumen dihadapannya bertambah.

CUT IN:

EXT.HALTE BUS - SENJA

(Kamera menghadap lurus kearah halte bus)

ADAM berjalan dengan santai kearah kursi tunggu yang ada di halte tersebut. Setelah menunggu sebentar, sebuah bus datang dan berhenti. ADAM berjalan menaiki bus.

CUT IN:

INT. KAMAR TIDUR – MALAM

{Kamera diposisikan diatas kasur)

ADAM terbaring dikasur, kelelahan, kemudian terlelap

INT. KAMAR TIDUR - PAGI

(8)

ADAM terbangun dan kembali melihat kearah bingkai foto yang terletak diatas meja disamping kasurnya.

CUT IN:

INT. RUANGAN KANTOR - PAGI

(Kamera menghadap ke meja kerja ADAM)

ADAM duduk sambil memandangi tumpukan dokumen baru yang ada dihadapannya.

CUT IN:

EXT.HALTE BUS - SENJA

(Kamera menghadap lurus kearah halte bus)

ADAM berjalan kearah kursi tunggu yang ada di halte tersebut. Sebuah bus datang dan berhenti. ADAM berjalan menaiki bus.

CUT IN:

INT. KAMAR TIDUR – MALAM

{Kamera diposisikan diatas kasur)

ADAM terbaring dikasur, kelelahan, kemudian terlelap

(END FACE PACING)

INT. KAMAR TIDUR - PAGI

ADAM terbangun seperti biasa. Kali ini dia tidak memandang kearah bingkai foto. Dia terlihat lelah dengan hidupnya yang membosankan.

(9)

CUT IN:

EXT.HALTE BUS - SENJA

(Kamera menghadap lurus kearah halte bus)

ADAM berjalan dengan kearah kursi tunggu dimana biasanya dia duduk.

Terhenti. Dia melihat seseorang dari kejauhan. Ada seorang, yang kelihatannya seperti PENGEMIS, duduk di lantai bersandarkan kursi tunggu. ADAM hanya diam dan duduk di tempat biasanya.

Dari pandangan ADAM terlihat bahwa ada perasaan berbeda yang tak bisa dijelaskan setelah melihat PENGEMIS

tersebut. SI PENGEMIS kemudian menghampiri ADAM.

PENGEMIS

Tidak biasanya saya melihat orang murung di kota kecil ini.

ADAM

(Bingung sambil memalingkan muka)

Kemudian bus jemputan ADAM pun tiba. ADAM yang bingung tidak bisa berkata-kata hanya bisa berjalan menaiki bus. Meninggalkan SI PENGEMIS di halte bus.

CUT IN:

INT. KAMAR TIDUR – MALAM

{Kamera diposisikan diatas kasur)

ADAM terbaring dikasur, memikirkan pertanyaan yang diberi SI PENGEMIS. Dia memandangi bingkai foto itu lagi.

(10)

INT. KAMAR TIDUR - PAGI

ADAM terbangun seperti biasa. Terdiam sesaat, kemudian barulah dia mencoba turun dari kasur.

CUT IN:

EXT.HALTE BUS - SENJA

(Kamera menghadap lurus kearah halte bus)

ADAM berjalan menuju tempat duduk biasanya. Dia melihat SI PENGEMIS duduk ditempat semula dia duduk. Namun dia sadar ADAM baru saja sampai disana. ADAM duduk karena lelah setelah berjalan. SI PENGEMIS menghampirinya lagi.

ADAM

Saya minta maaf, kemarin saya dengan tidak sopan pergi begitu saja.

PENGEMIS

Oh tidak masalah pak, lagi pula saya hanya orang asing.

Keduanya hanya terdiam.

ADAM

Saya tidak tahu seperti apa wajah saya setiap hari. Tapi mungkin kamu bisa melihat sesuatu.

(11)

PENGEMIS

Iya pak, karena itulah saya merasa jika bapak berbicara bisa mengurangi beban pikiran bapak.

ADAM

Apakah kamu punya orang yang paling kamu sayangi di dunia? Orang yang kamu anggap segalanya?

PENGEMIS Tentu pak...

ADAM

Saya telah kehilangan 2 orang yang paling saya sayangi.

PENGEMIS

Oh maaf pak, saya turut berduka...

ADAM

Tidak apa. Lagi pula ini semua karena Tuhan.

PENGEMIS

Maksud bapak?... Ini hukuman dari Tuhan?

ADAM

Lebih tepatnya siksaan. Siksaan kepada orang yang tak berbuat salah kepada-Nya.

PENGEMIS

Tapi, bisa saja semua ini bagian dari rencana- Nya untuk bapak.

(12)

Bus jemputan pun tiba.

ADAM

Rencana? Untuk menghancurkan hidup saya? Kalau begitu Dia berhasil.

ADAM menaiki bus menuju rumahnya.

CUT IN:

INT. KAMAR TIDUR – MALAM

{Kamera diposisikan diatas kasur)

ADAM terbaring dikasur. Dia mengambil bingkai foto tersebut yang ternyata adalah foto istri dan anak laki- lakinya. Dia hanya memandanginya hingga kemudian

tertidur.

INT. KAMAR TIDUR - PAGI

ADAM terbangun, masih memegang bingkai foto keluarganya.

CUT IN:

INT. RUANGAN KANTOR - SIANG

(Kamera menghadap ke meja kerja ADAM)

ADAM duduk memandang kearah monitor komputernya sambil mencatat di kertas dihadapannya. Kemudian dia melirik kearah jam dinding di kantor. Dia berharap jam pulang segera tiba.

(13)

CUT IN:

EXT.HALTE BUS - SENJA

(Kamera menghadap lurus kearah halte bus)

ADAM terlihat berjalan tergesa-gesa kearah kursi tunggu yang ada di halte tersebut, seolah menantikan

seseorang. SI PENGEMIS. Akan tetapi kali ini dia tidak ada disana. ADAM melihat ke sekeliling, sama sekali tidak ada siapa-siapa.

ADAM duduk. Dia menghela nafas, kemudian menunduk.

Hening menunggu bus yang belum tiba.

PENGEMIS Permisi pak.

ADAM

(Terkejut)

Oh, kamu... dariman...

PENGEMIS

Maaf pak kemarin perbincangan kita berakhir dengan buruk.

ADAM

(Menghela nafas)

Hhhh-, tidak apa, saya jadi sensitif menyangkut mendiang keluarga saya.

PENGEMIS

Saya mengerti pak.

(14)

Keduanya hanya diam. Bingung melanjutkan perbincangan.

ADAM

Istri saya... adalah seseorang yang luar biasa.

Dia sebagian dari diri saya. Dan anak saya...

dia adalah karunia terbaik yang pernah saya dapatkan. Kini saya tidak akan bisa bertemu mereka lagi.

ADAM menunduk dan melipat tangannya. Kepedihan yang dia pendam, bisa dirasakan oleh SI

PENGEMIS.

PENGEMIS

Saya yakinkan bapak, hal yang menimpa bapak ini bukanlah hukuman atau siksaan. Dan saya

berjanji, Istri dan anak bapak berada di sisi- Nya. Yang meninggal hanyalah jasad. Istri dan anak bapak, abadi.

Kemudian ADAM mendengar suara tiupan angin yang lembut.

ADAM menoleh ke samping dan SI PENGEMIS sudah tidak ada disana.

ADAM melihat ke sekeliling. Tidak ada siapapun.

Terpaku. Memikirkan perkataan SI PENGEMIS, "Berjanji", seolah dia adalah-. ADAM terdiam. Bingung. Berusaha mengolah apa yang baru saja terjadi di hadapan dia.

Setelah berpikir beberapa saat, ADAM berdiri.

Mengangkat kopernya. Memandang kearah langit yang

(15)

cerah. Berjalan dengan tegap dan tegar kearah rumahnya untuk melanjutkan kehidupannya yang kini berubah total.

CREDIT TITLE

4.2 Strategi Desain

4.2.1 Visual Style

Pendeketan visual dalam film animasi “A Man Who Refused” ini akan mengacu pada penyederhanaan bentuk dalam penciptaan karakter dan environmentnya. Dikemas dengan bentuk 3D dan style low poly. Sedangkan untuk warna karakter penulis akan menggunakan warna yang dull agar mengimbangi tema cerita yang kelam dan serius. Selain itu pendekatan yang digunakan untuk warna yang digunakan menggunakan pendekatan warna komplementer color wheel, yang mana warna-warnanya kebanyakan adalah warna yang bertabrakan namun menuju ke warna yang eye catching yang nantinya akan memberikan citra tersendiri dari film animasi yang akan penulis buat. Untuk environtment, detail diminimalisir untuk memberikan depth dan fokus pada karakter.

4.2.2 Motion Style

Motion style yang akan digunakan dalam animasi pendek ini sebagian besar adalah gerakan kamera dan tempo pembawaan cerita yang perlahan.

Karena film animasi pendek ini memiliki timing yang pelan dan stabil.

4.2.3 Karakter dan Environment

Karakter dalam Animasi pendek ''A Man Who Refused' terdiri dari 2 karakter.

Masing - masing karakter memiliki penampilan dan ciri khas sendiri. Berikut ini adalah data umum mengenai 2 karakter tersebut :

(16)

1. Adam

Pemeran utama dalam film animasi ini, yang mana kehilangan kepercayaannya kepada Tuhan

2. Pengemis

Karakter pendukung yang mencoba membantu Adam untuk melupakan masa lalunya yang kelam.

Sedangkan untuk perancangan environment yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

1. Kamar Tidur Adam

Dimana di film ini merupakan scene awal untuk memperlihatkan mood yang akan diperlihatkan sepanjang film, gelap dan tenang.

2. Ruangan Kantor

Ruang kantor akan menggunakana cubicle yang memisahkan meja setiap pegawai. Kantor juga akan dibuat gelap dan sumber penerangan yang sedikit, hanya mengandalkan cahaya dari jendela besar.

3. Halte Bus

Tempat dimana Adam menunggu bus jemputannya dan tempat bertemu dengan Si Pengemis. Suasana senja yang kering dan hening karena kota yang kecil.

4.3 Pipeline Produksi

4.3.1 Pre-Production

4.3.1.1 Story dan Script

Mematangkan story dan script yang telah disetujui dan mendapatkan premise yang dapat menaungi gagasan seluruh ide cerita yang diangkat.

(17)

4.3.1.2 Storyboard

Membuat adegan-adegan inti yang berasal dari naskah untuk dianimasikan dalam bentuk gambar per panel.

4.3.1.3 Animatic

Membuat animatic dengan sound effect(bila telah tersedia) berdasarkan storyboard yang telah dibuat, agar dapat terlihat jelas durasi yang dibutuhkan dan memudahkan dalam proses animating untuk acuan adegan.

4.3.2 Production

4.3.2.1 Modeling

Membuat modeling 3D karakter, environment dan property yang dibutuhkan untuk proses animating. Pengerjaan menggunakan Autodesk 3ds Max.

4.3.2.2 Texturing

Membuat texture untuk semua model 3d yang telah dibuat agar terlihat lebih menarik. Pengerjaan menggunakan Adobe Photoshop.

4.3.2.3 Rigging

Me-rigging tiap karakter yang diapakai. Dan memastikan kualitas hasil rigging dengan membuat gerakan-gerakan agar terlihat bagian- bagian yang masih membutuhkan polesan.

4.3.2.4 Voice Over

Perekaman suara aktor untuk karakter. Untuk dipakai dalam proses animating dan output render.

(18)

4.3.2.5 Animating

Proses membuat gerakan-gerakan karakter untuk tiap adegan.

Dalam adegan perkelahian, gerakan-gerakan cepat dan tangkas yang akan dibuat.

4.3.3 Post Production

4.3.3.1 Compositing dan Editing

Meng-edit dan mengatur tiap-tiap cut yang telah dianimasikan agar lebih tertata dengan baik. Pekerjaan menggunakan Adobe After Effect.

4.3.3.2 Sound Editing

Memberikan suara pada adegan-adegan. Suara karakter, sound effect dan musik yang telah ditetapkan akan dimasukan pada animasi.

4.3.3.3 Visual Effect

Penambahan efek visual untuk dapat mencerminkan mood dan juga visual yang sesuai dengan storyboard yang telah dibuat.

4.3.3.4 Final Render

Hasil akhir render. Menentukan format yang dipakai, hasil output berupa film animasi yang sudah layak ditonton.

Referensi

Dokumen terkait

Langkah yang keempat adalah pengujian perangkat lunak, yaitu pengujian aplikasi yang akan dilakukan dengan teknik black box testing dengan menfokuskan pengujian pada

Dengan berakhirnya program ini, maka dampak dari sosialisasi patuh protokol kesehatan dan pelatihan pembuatan face mask (masker dan face shield) antara lain adalah

Block cipher adalah bentuk algoritma enkripsi kunci simetri yang mentransformasikan satu blok data tertentu dari plaintext ke dalam satu blok data ciphertext

Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem basis data, pertama-tama harus mengenal bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan

Dari tujuh karakteristik responden Desa Cinagara dan Desa Pasir Buncir hanya dua karakter yang akan diuji dengan menggunakan pengujian regresi linear berganda, diduga dua

Pertunjukan tayub biasanya dipandu oleh seorang pengarih, tetapi apabila pertunjukan itu melibatkan beberapa orang joged (biasanya lebih dari empat orang joged) maka

Berdasarkan persetujuan dari panitia ujian tugas akhir yang diketahui oleh Ketua Program Studi Diploma III Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tadulako, maka

Kondisi berbagai daerah tangkapan aliran (DTA) erat sekali hubungannya dengan besaran debit aliran yang dihasilkan, diantaranya pengaruh bentuk DTA, kemiringan