• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BAHAN BAKU BERDASARKAN KONSEP PENGENDALIAN INTERNAL COSO (Studi Pada Home Industri Triple 8 - Kota Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BAHAN BAKU BERDASARKAN KONSEP PENGENDALIAN INTERNAL COSO (Studi Pada Home Industri Triple 8 - Kota Malang)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BAHAN BAKU BERDASARKAN KONSEP PENGENDALIAN INTERNAL COSO

(Studi Pada Home Industri Triple 8 - Kota Malang)

SKRIPSI

OLEH :

MARKUS BOES PARERA NIM :2016110133

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG

(2)

RINGKASAN

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengendalian internal persediaan bahan baku yang diterapkan di Home Industry Triple 8 dan juga untuk mengetahui sistem evaluasi aktivitas pengendalian bahan baku di Home Industry Triple 8. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penelitian ini menunjukan bahwa secara umum, pengendalian internal yang dilakukan pada home industri triple 8 sudah berjalan dengan baik, hal tersebut dilihat dari bagian masing-masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional perusahaan yang sudah berjalan dengan baik. Home industry triple 8 umumnya sudah menggunakan konsep Pengendalian Internal COSO (The Committee Of Sponsoring Organizations Of Treadway Commission). secara baik untuk mengarahkan operasi perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. Proses pengendalian internal persediaan bahan baku berdasarkan konsep pengendalian internal COSO di Home Industry Triple 8 dilakukan dengan cara pengawasan langsung oleh supervisor Home Industry Triple 8. Sehingga adanya pengawasan yang jelas dan tegas terhadap proses penyediaan bahan baku. Selain itu, pengawasan yang dilakukan secara rutin setiap hari juga menambah nilai baik bagi pengendalian internal persediaan bahan baku di Home Industry Triple 8.Pengendalian internal persediaan bahan baku di Home Industry Triple 8 sudah dilakukan dengan baik dan efisien. Hal ini dikarenakan adanya sistem pengawasan yang jelas dari supervisor sebagai penanggung jawab proses produksi, serta pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam proses kegiatan usaha di Home Industry Triple 8

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan pasti membutuhkan persedian barang yang bermutu dalam menjalan suatu kegiatan untuk memproduksi barang mentah untuk dijadikan produk yang bermakna bagi para pelanggan. Dengan adanya persediaan bahan baku yang bermutu akan berdampak baik bagi perusahaan atau para pengusaha yang sedang membuka dunia usaha. Dalam dunia usaha tentunya juga membutuhkan bagaimana sistem pengendalian atau pengelolan bahan tersebut sehingga dapat digunakan dengan baik sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dalam kegiatan memproduksi barang jadi. Adanya sistem pengendalian tersebut perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang semestinya sesuai dengan standar yang diinginkan oleh perusahaan tersebut.

Dalam memasuki era perkembangan global yang saait ini banyak banyak perusahaan yang membuka berbagai jenis usaha akan terjadi persaingan yang sangat ketat diantar perusahaan tersebut. Untuk itu, para pengusaha harus lebih teliti dalam menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan kebijakan dan ketentuan yang telah diterapkan pada masing-masing perusahaan. Jika para pengusaha atau perusahaan tidak melakukan pengendalian persediaan barang yang baik sebagaimana mestinya, maka bukan tidak mungkin perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan untuk memperoleh keuntungan dan juga susah untuk bersaing dengan dunia bisnis lainnya. Persediaan bahan baku juga merupakan salah satu acuan dalam menentukan

(4)

keuntungan hasil jual produk karena persediaan bagian dari aset lancar yang sangat penting dalam dalam perusahaan.

Pengendalian persediaan bahan baku perlu melakukan pemeriksaan dengan jelas sesuai dengn standar yang telah ditentukkan dalam dunia bisnis. Dalam hal ini salah satu untuk melakukan pengendalian bahan baku yang baik ialah dengan cara membandingkan pengndalian bahan baku yang berdasarkan atas pengendalian Committee Of Sponsoring Organization of The Tradway Commission (COSO). Pengendalian COSO merupakan suatu proses yang terdapat dalm subuah organisasi atau entitas yang dipengaruhi oleh dewan pengawas (board), manajemen dan perseonel lainnya, yang dirancang untuk memberikan keyakinan atau kepercayaan yang baik dalam pencapaian tujuan dan target dalam organisasi.

Berdasarakan pengendalian internal COSO tersebut akan membantu para pengusaha untuk melakukan pengendalian persediaan atas bahan bakunya dengan baik. Dalam hal ini, persediaan salah satu asset yang paling penting yang dibutuhkan sebagai penentuan hasil penjualan produk lebih khususnya persediaan bahan baku. Bahan baku juga salah satu penentuan paling utama dalam menjalankan suatu produksi, karean dari bahan baku tersebut akan diolah untuk dijadikan sebagai produk untuk dijual kepada para pelanggan atau costumer yang membutuhkan produk tersebut.

Bahan baku yang bermutu atas pengendalian yang baik tentunya akan berlaku dalam sebuah industri atau perseroan terbuka sebagai bahan untuk membuat produknya. Pada umumnya dunia industri saat ini kurang efektif dalam pengendalian

(5)

bahan baku sehingga akan memperhambat kegiatan dalam memproduksi barang. Persediaan bahan baku (raw material stock) jenis barang yang berwujud untuk digunakan dalam proses produksi, yang mana dapat diperoleh dari berbagi sumber hasil alam ataupun dari supplier yang menghasilkan bahan baku dalam pabrik yang menggunakannya.

Pengendalian sediaan bahan baku juga berlaku pada UMKM lebih khusus dalam usaha produk yang diproduksi sendiri. Terlepas dari masalah atas pengendalian bahan baku di perusahaan manufaktur, pada UMKM juga sangat banyak ditemukan cara pengendalian bahan baku yang kurang memadai. Dalam hal ini, jenis product yang telah diproduksi tidak berlaku bagi pelanggan karena bahan baku yang disediakan tidak bermutu saat proses pembuatan produk tersebut. Hal ini, juga berdampak bagi UMKM itu sendiri, di mana hasil penjualan tersebut tidak memperoleh keuntungan melainkan mendapatkan kerugian karena tidak sesuai antara pada saat pemasukkan barang dengan hasil penjualan.

Berdasarkan jenis usaha saat ini yang turut ikut untuk perkembangan dunia bisnis tentang pengendalian bahan baku yang efektif, dapat berlaku juga pada UMKM Home Industry Triple 8 merupakan salah satu jenis usaha dalam memproduksi mie. Home Industry Triple 8 setiap harinya pastinya memerlukan persediaan bahan baku dengan pengendalian yang baik dan efektif dan bisa menjaga dan mengawasi ketersediaan bahan baku untuk menjamin kelancaran proses produksi. Terlepas dari kebutuhan tersebut Home Industry Triple 8 kurang efektif dalam melakaukan pengendalian bahan bakunya. Pengendalian bahan baku yang terdapat di

(6)

Home Industry Triple 8 hanya menggunakan sistem manual yang telah diterapkan oleh pengusaha itu sendiri, sehingga pada saat pembuatan prodauct bahan baku yang diperoleh tidak bermutu dan akan berdampak buruk bagi para pelanggan atau klien serta bagi pemilik itu sendiri.

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, sehingga peneliti menganggap bahwa pentingnya pengendalian intern pada persediaan bahan baku Home Industry Triple 8. Maka dari itu, peneliti akan menentukan judul “EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BAHAN BAKU BERDASARKAN KONAEP PENGENDALIAN INTERNAL COSO (Studi pada Home Industri Triple 8 - kota Malang)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana pengendalian internal pada persediaan bahan baku berdasarkan konsep pengendalian internal Coso pada Home Industry Triple 8?

2. Bagaimana sistem evaluasi pengendalian bahan baku pada Home Industry Triple 8?

(7)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui sistem pengendalian internal persediaan bahan baku berdasarkan konsep pengendalian internal COSO pada Home Industry Triple 8.

2. Untuk mengetahui sistem evaluasi pengendalian bahan baku yang terjadi di Home Industry Triple 8.

1.3 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Penelitianini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama berada di bangku perkuliahan terkait pengendalian internal persediaan.

2. Bagi Home Industry Triple 8

Dari hasil penelitian ini diharapkan bagi pengusaha pada Home industry Triple 8 dapat mengolah serta memanajemenkan persediaan bahan bakunya dengan baik sesuai dengan stadar yang telah ditentukan dalam dunia usaha.

(8)

3. Bagi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan bacaan dalam penelitian yang serupa lebih khususnya penelitian tentang pengendalian internal berdasarkan pengendalian COSO yang dibutuhkan oleh mahasiswa. 4. Bagi Peneliti Lain

Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa dan menjadi salah satu panduan dan acuan dalam melakukan penelitian tentang pengendalian internal berdasarkan pengendalian COSO yang berlaku bagi peneliti berikutnya dan bisa menambah materi tentang pengendalian bahan baku kususnya pada UMKM.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan. 2010. Manajemen Pemasaran : Analisis untuk Perancangan Strategi Pemasaran. Yogyakarta. UPP AMP YKPN

Agus, Sartono. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta. BPFE

Ahyari, Agus. 2012. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi. Yogyakarta. BPFE

Arens, Alvin., Randal J. Elder., Mark S. Beasley. 2013. Jasa Audit dan Asuransi : Pendekatan Terpadu. Jakarta. Salemba Empat

Bungkaes, H. R., Posumah, J. H., dan Kiyai, B. 2013. Hubungan Efektivitas Pengelolaan Program Raskin dengan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Mamahan Kecapatan Gemeh Kabupaten Kepulauan Talaud. Jurnal Acta Diurna, Vol. 3 No. 17

COSO, 2013, Internal Control – Integrated Framework : Executive Summary, Durham, North Carolina, May 2013

Hanafi, Mahmud M. 2010. Manajemen Keuangan. Cetakan 5. Yogyakarta. BPFE Hery. 2013. Auditing : Pemeriksaan Akuntansi 1. Cetakan Pertama. Jakarta. CAPS Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik.

Jakarta. Salemba Empat

J. Moleong, Lexy. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya

Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 3. Yogyakarta. UPP AMP YKPN Masruri. 2014. Analisis Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri Perkotaan. Padang. Akademia Permata

Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Edisi 3. Cetakan 5. Jakarta. Salemba Empat

Munawir, S. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Cetakan 5. Yogyakarta. Liberty

Romney, Marshall B dan Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 13. Jakarta. Salemba Empat

Render & Heizer . 2015. Manajemen Operasi; Manajemen Keberlangsungan dan Rantai Pasokan.Jakarta:Salemba Empa

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan karakter merupakan isu penting dalam dunia pendidikan yang dewasa ini banyak mendapat perhatian berbagai kalangan. Generasi muda mengalami krisis

Di antara wakaf pendidikan yang terpenting di Mesir adalah bahwasanya ia membangun sekolah di Kairo di samping peninggalan bersejarah yang dinisbalkan kepada Imam

Nilai-nilai karakter bangsa itu berkaitan erat dengan hajat hidup dan kehidupan manusia Indonesia yang tidak hanya mengejar kepentingan diri sendiri, tetapi juga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Produksi CPO yang dihasilkan Sungai Bengkal Mill dalam kurun waktu 6 tahun terakhir mengalami tren penurunan yang cukup

Jadi portfolio optimalnya adalah berinvestasi di dua aset berbeda yaitu aset beresiko (risky asset) dan aset tidak beresiko (risk-free asset) dengan proporsi untuk investasi

Nilai Significancy menunjukkan luas lahan, pendapatan, dan tingkat kosmopolitan memiliki hubungan sangat nyata terhadap tingkat adopsi inovasi budidaya padi (Oryza

yang memegang peranan strategis baik pada saluran pencernaan maupun metabolisme adalah aditif pakan sebagai donor gugus metil. Hal ini dikarenakan gugus metil

Berdasar pada temuan penelitian dengan metode kualitatif- fenomenologis telah dihasilkan strategi tindak tutur direktif guru yang memunculkan respons warn afektif