1
SCP Penasun
2010
Pokok Bahasan
•
Latar Belakang
•
Tujuan
•
Peta Distribusi Penasun dan Lokasi SCP
•
Metodologi
•
Temuan:
1.
Karakteristik Responden
2.
Perilaku Akses ASS dan Perilaku Menyuntik
3.
Perilaku Seksual
4.
Perilaku Pembuangan Alat Suntik Bekas
•
Kesimpulan
•
Rekomendasi
3
Latar Belakang
• SRAN Penanggulangan HIV dan AIDS 2010–2014,
indikator kinerja:
- Indikator output cakupan program
- Indikator outcome perubahan perilaku
• Rencana Monev Nasional 2010-2014: SCP sebagai
metode untuk mengukur perubahan perilaku
• Pemenuhan data evaluatif tingkat lokal
Tujuan
Tujuan umum:
Mendapatkan gambaran perilaku di kalangan Penasun di
kota-kota dari provinsi dengan jumlah Penasun terbanyak.
Tujuan khusus:
-Diketahuinya karakteristik Penasun.
-Diketahuinya akses Penasun terhadap program.
-Diketahuinya perilaku Penasun:
• perilaku menyuntik penasun
• perilaku seksual penasun
5
Peta Distribusi Penasun
dan lokasi SCP
Metodologi
• Rancangan Survei: Cross Sectional (Potong Lintang) dengan pendekatan
kuantitatif, berbasis komunitas (Community Based Survey). Hasil survei ini
dapat digeneralisir pada populasi Penasun di lokasi SCP.
• Lokasi: 7 kota dari 7 provinsi daerah Penasun terbanyak.
Ditambah data sekunder DKI Jakarta dari penelitian: “Efektifitas program
penjangkauan di kalangan penasun dalam menurunkan perilaku berisiko HIV”, Jakarta 2010, PPK UI – Intuisi (n=317).
• Besar sampel / kota:
30 klaster x 7 responden = 210 penasun (n=1470).
• Penarikan sampel 2 tahap:
1. Cluster Sampling, dilakukan secara Probability Proportional to Size 30 klaster
2. Snow-ball, dilakukan secara Respondent Driven Sampling 7 responden
• Kriteria inklusi: Penasun yang menyuntik (pernah/masih) dalam 1 tahun
terakhir.
• Skema RDS di setiap klaster:
Metodologi
7 Wave 3 Wave 2 Wave 1 Seed* Resp.2 Resp.1 Resp.3 Resp.4 Resp.5 Resp.6 Resp.7* Seed tidak diwawancarai, hanya sbg pintu masuk ke jaringan suatu klaster. Seorang Seed dapat membuka RDS pada lebih dari satu klaster.
9
Karakteristik Responden
(Tabel jenis kelamin dan umur, menurut lokasi)
No
Kota
Jenis Kelamin
Umur (Thn)
Min-Maks
Umur (Thn)
Mean
1
Medan
Lk: 96,8 % ; Pr: 3,2 %
19-43
28,06
2
Palembang
Lk: 99,5 % ; Pr: 0,5 %
18-63
29,81
3
DKI Jakarta
Lk: 90,2 % ; Pr: 9,8 %
17-49
27,67
4
Bandung
Lk: 98,2 % ; Pr: 3,8 %
16-46
28,3
5
Semarang
Lk: 97,6 % ; Pr: 2,4 %
19-50
25,72
6
Surabaya
Lk: 97,1% ; Pr: 2,9%
17-55
29,77
7
Denpasar
Lk: 95,7% ; Pr: 4,3%
19-59
21,8
8
Makassar
Lk: 95,2% ; Pr: 4,8%
20-43
28,01
TOTAL
Lk: 96,4 % ; Pr: 3,6 %
17 – 63
28,78
Karakteristik Responden
(Tabel pendidikan terakhir, menurut lokasi)
No
Kota
Tdk Tmt
SD
SD
SMP
SMA
PT / Akd
1
Medan
1,9 %
5,7 %
21,4 %
61,9 %
9 %
2
Palembang
0,5 %
1,4 %
5,7 %
70 %
22,4 %
3
DKI Jakarta
2,2 %
3,5 %
21,5 %
63,7 %
9,1 %
4
Bandung
0 %
1,9 %
10,5 %
63,8 %
23,8 %
5
Semarang
0 %
1,4 %
6,7 %
70,3 %
18,6 %
6
Surabaya
0 %
6,7 %
23,4 %
57,6 %
11,4 %
7
Denpasar
1 %
3,8 %
18,1 %
58,7%
18,6 %
8
Makassar
0 %
4,3 %
16,7 %
69,5 %
9,5 %
TOTAL
0,7 %
3,6 %
15,5 %
64,4 %
15,3 %
11
Karakteristik Responden
(Tabel lama menggunakan napza suntik, menurut lokasi)
No
Kota
Min
Maks
Mode
Mean
1
Medan
<1 thn
20
10
8,98
2
Palembang
< 1 thn
20
5
10,37
3
DKI Jakarta
< 1 thn
18
5
6,1
4
Bandung
< 1 thn
20
5
7,81
5
Semarang
< 1 thn
16
2
3,97
6
Surabaya
< 1 thn
30
12
9,43
7
Denpasar
< 1thn
46
10
9,43
8
Makassar
<1 thn
12
5
5,84
TOTAL
< 1 thn
46
5
8,47
Karakteristik Responden
(Grafik jenis Napza yg paling sering digunakan dlm setahun terakhir)
100%
89%
71% 73%
65% 64%
13
Akses ASS Perilaku menyuntik
Perilaku Penasun
Perilaku Penasun
Perilaku Penasun
(Tabel Akses ke Alat Suntik Steril)
Jumlah
Persentase
Penasun
1470
100%
• Tidak punya akses ke ASS sama sekali
159
11%
• Punya akses ke Layanan ASS
1045 :
71% :
PL
700
67%
LSM
441
42%
Puskesmas
316
30%
• Tidak akses ke LASS, tapi akses ke ASS dari
266 :
18% :
Apotik/toko obat
200
75%
Sesama penasun
73
27%
Klinik/praktek dokter
33
12%
15
Dari seluruh Penasun (baik yang akses LASS maupun yang tidak), terdapat 32,6 % yang pernah mengakses (membeli) ASS dari apotik/toko obat dalam sebulan terakhir.
Perilaku Penasun
(Tabel Frekuensi Menyuntik)
Jumlah
Persentase
Penasun
1470
100%
• Tidak menyuntik dalam 1 bulan terakhir
146
9,95%
• Menyuntik dalam 1 bulan terakhir
1324 : 90,05% :
• Setiap hari
743
50,5%
• 4-6 kali per minggu
51
3,45%
• 2-3 kali per minggu
166
11,3%
• 1 kali per minggu
88
6%
• 2-3 kali per bulan
169
11,5%
Tabel Perilaku Seksual Penasun
(Menurut Lokasi SCP)
Medan Palembang Bandung Semarang Surabaya Denpasar Makassar Total
Berhubungan seks dlm 1 bln terakhir 112 137 161 177 135 149 142 1013 (84%) Penggunaan Kondom pd hub sex terakhir 22 (19%) 25 (19%) 63 (39%) 87 (49%) 53 (39%) 45 (30%) 55 (39%) 350 (36%) Selalu dan Sering menggunakan kondom pd hub sex dlm sebulan terakhir 16 (14%) 26 (19%) 42 (26%) 61 (34%) 38 (28%) 40 (27%) 43 (30%) 266 (26%) Selalu menggunakan kondom pd hub sex dlm sebulan terakhir 13 (11%) 24 (18%) 32 (20%) 41 (23%) 30 (22%) 32 (21%) 24 (17%) 196 (19%) 17
Tabel Perilaku
Pembuangan Alat Suntik Bekas
(Menurut Lokasi SCP)
Medan Palembang Bandung Semarang Surabaya Denpasar Makassar Total
Membuang secara aman 42 (20%) 55 (26%) 97 (46%) 106 (50%) 71 (34%) 78 (37%) 79 (38%) 528 (36%) Membuang secara tdk aman 168 (80%) 155 (74%) 113 (54%) 104 (50%) 139 (66%) 132 (63%) 131 (62%) 942 (64%) Total Penasun 210 210 210 210 210 210 210 1470 (100%)
19
Simpulan
• Frekuensi penyuntikan, cukup bervariasi. Penasun yang menyuntik napza setiap hari sebesar
50,5%. Penasun yang menyuntik dalam sebulan terakhir ada sekitar 90% dari total responden.
• Cakupan program LASS mencapai 71%. Ini masih di bawah target SRAN 2010-2014 (80% ).
Capaian LASS ini bisa menunjukan cakupan program Harm Reduction.
• Layanan alat suntik steril dari PL lebih diminati. Besar kemungkinan karena kemudahan dan
keamanannya.
• Meski ada 11% penasun tidak mendapatkan alat suntik steril, menarik untuk dicermati bahwa
sekitar 18% penasun berinisiatif untuk mendapatkan alat suntik steril dari apotik, toko obat, teman penasun dan klinik atau praktek dokter.
• Dari seluruh penasun, 32,6 % diantaranya pernah mengakses (membeli) ASS dari apotik/toko
obat dalam sebulan terakhir.
• Sebanyak 73% penasun tidak berbagi alat suntik dalam penyuntikan terakhir dan 61%
penasun tidak berbagi alat suntik dalam penyuntikan sebulan terakhir (target SRAN 2010-2014 = 60%). Ada 35% penasun secara berperilaku menyuntik aman dalam setahun terakhir.
• Rata-rata penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko di kalangan penasun masih
rendah. Penggunaan kondom yang konsisten sebesar 19% (target SRAN 2010-2014 = 60%).
• Partisipasi penasun dalam pembuangan limbah alat suntik masih rendah. Lebih dari setengah
(64%) penasun masih memiliki kebiasaan membuang alat suntik bekas dengan cara tidak aman.
Rekomendasi
• Data frekuensi penyuntikan dapat digunakan untuk perencanaan logistik program Harm
Reduction, khususnya LASS.
• Perlu peningkatan kegiatan yang menciptakan lingkungan yang lebih kondusif, sehingga
penasun yang sudah terjangkau maupun yang belum, mau mengakses langsung ke layanan kesehatan yang tersedia.
• Kemandirian penasun perlu terus didorong agar selalu berinisiatif memenuhi kebutuhan
kesehatannya sendiri. Hal Ini bertujuan supaya penasun terpapar layanan kesehatan lain yang disediakan. Salah satu cara yang dapat dilakukan, misalnya penyampaian manfaat
kemandirian untuk akses langsung ke layanan kesehatan. Ini dapat menjadi salah satu tema bahasan rutin dalam kegiatan diskusi pada pertemuan penasun, disamping mempromosikan layanan Harm Reduction yang tersedia.
• Perlu dikembangkan dan diterapkan penjaminan mutu layanan, termasuk jaminan
ketersediaan alat-alat pencegahan. Serta memberi kemudahan akses, kenyaman dan
keamanan kepada penasun yang mengakses layanan secara langsung. Salah satunya dengan pemberian kartu pasien khusus dan manfaat kepemilikannya.
• Program PMTS (Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual) perlu diterapkan pada kalangan
penasun dan pasangannya.
• Perlu perluasan kegiatan dan kemudahan pelaksanaan lapangan dalam pengumpulan dan
Lampiran
Frekuensi Menyuntik
(7 kota SCP Penasun)
Penasun 1470 (100%) Menyuntik dalam 1 bl terakhir 1324 (90,05%) Setiap hari 743 (50,5%)4-6 kali per minggu 51 (3,45%)
2-3 kali per minggu 166 (11,3%)
1 kali per minggu 88 (6%)
2-3 kali per bulan 169 (11,5%)
1 kali di bulan ini 107 (7,3%) Tidak menyuntik
dalam 1 bl terakhir 146 (9,95%)
Perilaku Menyuntik
(7 kota SCP Penasun)
Penasun 1470 (100%)
Pernah berbagi alat suntik 949 (65%) Menyuntik dalam sebulan terakhir: 816 (86%) Penyuntikan terakhir: Tdk berbagi 450 (55%), Berbagi 366 (45%) Penyuntikan dalam 1 mg terakhir: Tdk berbagi 410 (50%),Berbagi 406 (50%) Penyuntikan dalam 1 bln terakhir: Tdk berbagi 379 (46%), Berbagi 437 (54%)
Menyuntik, lebih dari sebulan y.l.:
133 (14%)
Penyuntikan terakhir: Tdk berbagi 103 (77%),
Berbagi 30 (23%). Tak pernah berbagi
521 (35%)
Akses ke Alat Suntik Steril
(7 kota SCP Penasun)
Penasun 1470 (100%) Punya akses ke ASS 1311 (89%) Layanan ASS 1045 (80%) PL 700 (67%) LSM 441 (42%) Puskesmas 316 (30%) Non Layanan ASS 266 (20%) Apotik/toko obat 200 (75%) Sesama Penasun 73 (27%) Klinik/praktek dokter 33 (12%) Tidak punya akses 159 (11%)Tabel Perilaku Menyuntik
(7 kota SCP Penasun)
Jumlah
Persentase
Penasun
1470
100%
Penyuntikan terakhir, tidak berbagi alat
suntik
521+450+103=1074
73%
Penyuntikan 1 minggu terakhir, tidak
berbagi alat suntik
521+410=931
63%
Penyuntikan 1 bulan terakhir, tidak
berbagi alat suntik
521+379=900
61%
1 tahun terakhir tidak berbagi alat suntik
521
35%
Tabel Perilaku Menyuntik
(Akses ASS dan Perilaku Menyuntik / Lokasi)
Medan Palembang Bandung Semarang Surabaya Denpasar Makassar Total
Responden 210 L: 196, P: 14 210 L: 209, P: 1 210 L: 202, P: 8 210 L: 205, P:5 210 L: 204, P:6 210 L: 201, P: 9 210 L: 200, P: 10 1470 (100%) L: 1417, P:53 Punya akses ke ASS 202 (96%) 181 (86%) 208 (99%) 163 (78%) 186 (89%) 170 (81%) 201 (96%) 1311 (89%) Punya akses ke Layanan ASS 161 (77%) 110 (52%) 161 (77%) 144(69%) 150 (71%) 144 (69%) 174 (83%) 1044 (71%) Penyuntikan terakhir tdk berbagi 125 (60%) 124 (59%) 178 (85%) 201 (96%) 118 (56%) 179 (85%) 149 (70%) 1074 (73%) Penyuntikan 1 mg terakhir tdk berbagi 121 (58%) 110 (52% 180 (86%) 204 (97%) 132 (63%) 81 (39%) 103 (49%) 931 (63%) Penyuntikan 1 bln terakhir tdk berbagi 121 (58%) 107 (50%) 167 (79%) 203 (96%) 121 (58%) 79 (38%) 102 (49%) 900 (61%) Tdk berbagi 1 thn terakhir 67 (32%) 77 (37%) 49 (23%) 181 (86%) 52 (25%) 71 (34%) 24 (11%) 521 (35%)
Perilaku Seksual Penasun
(7 kota SCP Penasun)
Penasun 1470 (100%) Berhubungan sex dalam 1 th terakhir 1202 (82%)Hubungan sex dalam 1 bl terakhir 1013 (84%)
Dengan pasangan tidak berisiko (dgn pas tetap saja)
565 (56%)
Hub sex terakhir : pakai kondom 218 (39%), tak
pakai 347
Hub sex dlm sebulan Terakhir: selalu 130 (23%),
tak selalu 435
Hub sex dlm sebulan terakhir: selalu dan sering 173 (30%), 393 tdk selalu dan tdk sering
Dengan pasangan berisiko
448 (44%)
Hubungan sex terakhir: pakai kondom 132(29%), tdk
pakai 400
Hub sex dlm sebulan terakhir: Selalu pakai kondom 66 (15%), tdk
selalu 481
Hubungan sex dalam 1 bl terakhir: Selalu dan sering pakai kondom 93 (21%) tdk selalu dan tdk sering 446
Tak hubungan sex dalam 1 bl terakhir 189 (16%) Tidak berhubungan sex 268 (18%) 27
Dari penasun yang melakukan hub sex dlm 1 bulan terakhir (dgn pasangan berisiko maupun pasangan yg tdk berisiko, karena Penasun tetap berisko dari perilaku menyuntiknya meski hanya memiliki 1 pasangan tetap):
- Penasun yg menggunakan kondom pada hub sex terakhir adalah 218+132=350 org (36%)