• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Video Promosi Wisata Keluarga Kampoeng Rawa Ambarawa Berbasis Infografis Artikel Ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Video Promosi Wisata Keluarga Kampoeng Rawa Ambarawa Berbasis Infografis Artikel Ilmiah"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Video Promosi Wisata Keluarga Kampoeng

Rawa Ambarawa Berbasis Infografis

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Danang Kristanto / 692010064 Martin Setyawan, S.T., M.Cs.

Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga 2016

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

1. Latar Belakang Masalah

Bermula dari beberapa anggota kelompok tani di Rawa Pening anggota KSP Artha Prima bersama-sama memfasilitasi dan memberdayakan petani serta nelayan di area Rawa Pening dengan cara pengembangan usaha. Untuk meningkatkan taraf hidup, usaha yang dilakukan dengan cara menjual hasil perikanan karamba dan memamerkan keindahan danau Rawa Pening kepada wisatawan. Dengan adanya hal tersebut maka munculah ide untuk membuat tempat wisata yang diberi nama Wisata Keluarga Kampoeng Rawa. Wisata Apung Kampoeng Rawa ini sangat berpotensi meningkatkan pariwisata, khususnya di Ambarawa untuk menarik wisatawan datang ke Ambarawa. Selain itu tempat wisata ini akan sangat berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat sekitar [1].

Berdasarkan penelitian awal yang telah dilakukan terdapat beberapa masalah, antara lain tempat wisata belum mempunyai media promosi yang efektif untuk mempromosikan tempat tersebut. Ditambah lagi dengan melihat data jumlah pengunjung yang semakin berkurang dari bulan Mei hingga Oktober tahun 2015, juga berpengaruh terhadap penghasilan warga yang berjualan di sekitar daerah wisata. Hal tersebut menjadi kendala tersendiri dalam memperkenalkan Wisata Apung Kampoeng Rawa yang kurang diminati oleh wisatawan. Dengan diperolehnya data tersebut maka dibutuhkan media promosi sebagai sarana untuk meningkatkan jumlah wisatawan. Media promosi tersebut dibuat semenarik mungkin, sehingga wisatawan tertarik untuk berkunjung dan menikmati keindahan Wisata Apung Kampoeng Rawa.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berkaitan dengan masalah ini yang pertama adalah Perancangan Video Promosi Berupa Infografis Destinasi Wisata Kota Surakarta yang dibuat oleh Ahmad Santoso dari Universitas Sebelas Maret Surakarta [2]. Hasil dari perancangan ini berupa video yang digunakan untuk mempromosikan Destinasi Wisata Kota Surakarta yang efektif untuk mendorong kemajuan pariwisata di kota Surakarta.

(7)

Penelitian yang kedua adalah Perancangan Company Profile Berbasis Video Sebagai Media Promosi SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen yang dibuat oleh Faiz Setia Kusuma dari Universitas Negeri Malang [3]. Hasil dari perancangan ini adalah membuat video interaktif dengan konsep gaya modern yang digunakan sebagai media promosi yang mampu mendongkrak promosi SMK Muhammadiyah itu sendiri dibandingkan dengan media konvensional seperti poster, brosur dan sebagainya.

Pada Perancangan Video Promosi Wisata Keluarga Kampoeng Rawa Ambarawa Berbasis Infografis ini pengambilan video menggunakan teknik cinematography yang dinamis dan menarik, serta dilengkapi dengan teks animasi sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih terhadap pemirsa, selain itu media ini akan dipublikasikan melalui akun media sosial, youtube serta website Kampoeng Rawa supaya mudah untuk mengakses video promosi.

Multimedia adalah integrasi antara audio, video, teks, animasi dan grafik dalam satu lingkaran digital yang interaktif. Definisi lain dari multimedia adalah integrasi gerak yang halus antara jenis media seperti audio, video, teks, animasi, dan grafik dalam satu lingkungan digital yang kaya dan interaktif [4]. Video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam satu waktu dengan kecepatan tertentu. gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut frame rate, dengan satuan fps (frame per second).

Multimedia dibagi menjadi dua jenis, yaitu Multimedia Linier yaitu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna, dan Multimedia Interaktif yaitu media yang menggabungkan teks, grafik, video, animasi, dan suara.

Media Informasi adalah alat untuk mengumpulkan dan menyusun ulang sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima komunikasi [4]. Penggunaan media informasi dapat sebagai sarana untuk melakukan kegiatan promosi karena memberikan informasi dapat diartikan pula sebuah ajakan.

(8)

Informasi yang disampaikan dalam pembuatan video promosi dapat diartikan sebagai promosi secara tidak langsung, karena dengan memberikan informasi kepada calon pelanggan berarti juga mengajak untuk memilih produk [4]

. Karena tujuan utama dari promosi adalah untuk menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaranya.

Video promosi adalah video yang digunakan untuk mempromosikan sesuatu. Ciri dari video promosi adalah mempromosikan sesuatu secara lebih detail dengan durasi yang lebih panjang dari video iklan karena proses pengambilan gambar untuk video promosi harus dilakukan secara berkala dari objek yang ingin dipromosikan agar hasil dari video promosi tersebut lebih terperinci dan mencakup semua hal yang berhubungan dengan objek tersebut [5].

Infografis adalah suatu bentuk penyajian data dengan konsep visual yang terdiri dari teks dengan tambahan gambar-gambar ilustrasi yang menarik. Proses pembuatan infografis biasa disebut dengan beberapa istilah yang berbeda seperti data visualization, information design dan information architecture. Secara umum hasil akhir dari sebuah infografis mempunyai presentase gambar visual yang lebih banyak dibandingkan informasi teks [6].

Wisata Apung Kampoeng Rawa terletak di Kilometer 3 Ring Road Selatan Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. Dari tempat tersebut, para wisatawan dapat melihat pemandangan gunung, persawahan, dan rawa. Restoran mengapung yang terdapat di sebuah danau kecil yang menghidangkan makanan khas menggunakan bahan makanan produksi lokal. Untuk menuju bangunan utama, wisatawan harus menggunakan rakit tradisional yang ditarik dengan tali. Dilengkapi juga dengan aktifitas dan fasilitas bermain anak meliputi ATV, Flying Fox, Jet Sky, dan memancing. Hal tersebut menjadi nilai lebih untuk para wisatawan karena dapat menikmati liburan sembari menemani anak bermain.

3. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam perancangan video promosi Wisata Kampoeng Rawa Ambarawa adalah menggunakan metode kualitatif.

(9)

Metode kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia [7]. Pada pendekatan ini, gambaran kompleks, meneliti informasi, laporan terperinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami. Adapun teknik pemilihan responden dilakukan dengan teknik purposif yaitu memilih responden dengan sengaja dan atas pertimbangan tertentu.

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode linear strategy. Linear strategy atau disebut dengan strategi garis lurus, yakni menetapkan urutan logis pada tahap perancangan sederhana yang sudah dipahami komponennya, dan telah berulang kali dilaksanakan [7]. Adapun tahap-tahap metode linear strategy dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Linear Strategy

Tahap 1 merupakan tahap pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif. Dalam metode kualitatif, jenis data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Untuk data primer diperoleh melalui wawancara yang dilakukan terhadap Riana Dewi, selaku staff marketing dan Petrus Ismanto selalu General Manager dari Kampoeng Rawa, serta pengumpulan data sekunder dengan cara observasi langsung di kawasan Wisata Kampoeng Rawa. Hasil yang didapat adalah media promosi berupa media cetak yang terdapat pada meja resepsionis. Selain itu observasi juga dilakukan dengan membuka situs media sosial. Hasil dari observasi adalah masih kurangnya infomarsi fasilitas dan wahana yang ada di Wisata Kampoeng Rawa.

Tahap 2 merupakan tahap analisa data. Analisa data dilakukan berdasarkan dengan data wawancara yang telah didapatkan pada tahap sebelumnya. Hasil dari analisa tersebut tertuju pada pembuatan suatu media promosi yang baru berupa video promosi. Diharapkan dengan adanya video promosi ini minat para calon pengunjung dapat meningkat.

T ahap 1 Pengumpulan data T ahap 2 Analisa Data T ahap 3 Perancangan Media T ahap 4 Pengujian dan Kesimpulan

(10)

Tahap 3 merupakan tahapan perancangan media promosi berupa Video Promosi Wisata Kampoeng Rawa menggunakan cara yang sama seperti perancangan produksi film pada umumnya. Proses perancangan video promosi meliputi pra produksi, produksi dan pasca produksi. Tahapan perancangan video promosi Wisata Kampoeng Rawa terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Bagan Metode Perancangan

Persiapan pra produksi pertama kali adalah ide yang diambil untuk merancang video promosi Wisata Kampoeng Rawa adalah dengan mengangkat keunggulan dari Wisata Kampoeng Rawa mengenai konsep wisata keluarga dan keindahan alam Rawa Pening. Fasilitas unggulan lainya berupa restoran terapung dan wahana bermain juga akan ditampilkan untuk menarik minat calon pengunjung.

Ide dari perancangan video promosi Wisata Kampoeng Rawa ini adalah dengan mengangkat konsep wisata keluarga yang merupakan keunggulan dari Wisata Kampoeng Rawa. Fasilitas yang ada akan ditampilkan secara lengkap dan detail. Perahu wisata mengelilingi Rawa Pening akan ditampilkan untuk menambah daya tarik wisatawan dalam video promosi Wisata Kampoeng Rawa.

Ide Cerita Storyline Treatment Storyboard Pra Produksi Produksi Shoting Video Editing Sound Editing Pasca Produksi Evaluasi Pengujian Hasil Revisi

(11)

Storyline dirancang berdasarkan ide cerita yang sudah ditentukan. Storyline dari video promosi Wisata Kampoeng Rawa adalah sebagai berikut: Video dimulai dengan menampilkan gapura masuk Kampoeng Rawa yang tujuan awalnya untuk memberitahu pengunjung akses jalan masuk ke Kampoeng Rawa, karena lokasi wisata cukup jauh dari jalan raya. Dimana setelah calon pengunjung tahu lokasi Kampoeng Rawa diharapkan akan tertarik untuk berkunjung ke Kampoeng Rawa. Video akan berisikan tampilan tentang sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Kampoeng Rawa. Fasilitas yang ditawarkan mulai dari Pendopo Ageng Dewi Tara, Joglo Alit K umambang, Hall Terapung, Craft Center akan ditampilkan secara detail. Restoran apung dan wahana permainan juga akan ditampilkan guna melengkapi informasi tentang Wisata Kampoeng Rawa Ambarawa. Text animasi juga akan digunakan untuk memperjelas konten dan informasi yang akan disampaikan. Closing berupa tampilan semua penjuru tempat wisata dilihat dari atas, serta animasi teks beserta alamat dan nomor telepon akan mengakhiri video promosi Wisata Kampoeng Rawa.

Setelah proses menentukan storyline dari video promosi selesai, proses selanjutnya yang dilakukan adalah membuat treatment. Treatment merupakan kerangka lengkap yang berisikan adegan-adegan disuatu tempat, oleh sebab itu

treatment pun disertakan keterangan tempat dan waktu [4]. Berikut ini treatment

dari video promosi Wisata Apung Kampoeng Rawa :

• Scene 1: Opening

Shot: Long shot, Full Shot

Menampilkan gapura masuk Wisata Kampoeng Rawa. • Scene 2:

Shot: Long shot

Menampilkan akses jalan masuk menuju tempat wisata. • Scene 3:

Shot: Medium Close Up, Close Up

Menampilkan Pendopo Ageng Dewi Tara yang terfokus pada hiasan dua patung dan suasana tempat yang nyaman. Serta ditambah dengan

(12)

informasi berupa teks animasi yang menjelaskan tentang fasilitas, kapasitas dan harga yang ditawarkan oleh tempat tersebut.

• Scene 4:

Shot: Long Shot

Menampilkan Hall Terapung, disertai dengan informasi berupa teks animasi yang menjelaskan tentang fasilitas, kapasitas dan harga yang ditawarkan oleh tempat tersebut.

• Scene 5:

Shot: Medium Shot, Medium Close Up

Menampilkan Pendopo Alit Kumambang, yang disertai dengan informasi teks animasi.

• Scene 6:

Shot: Long Shot, Full Shot

Menampilkan fasilitas lainnya yaitu suasana pondok-pondok terapung saat pengunjung sedang berinteraksi dengan pramusaji.

• Scene 7:

Shot: Full Shot, Medium Close Up

Menampilkan fasilitas untuk tempat beribadah (muzhola) yang tersedia disana.

• Scene 8:

Shot: Long Shot, Medium Shot, Close Up

Menampilkan wahana bermain untuk anak-anak, disertai dengan informasi harga tiket tiap-tiap permainan.

• Scene 9:

Shot: Full Shot, Medium Close Up

Menampilkan wahana perahu wisata saat pengunjung sedang menikmati pemandangan alam.

• Scene 10:

Shot: Long Shot, Medium Close Up

Menampilkan suasana menaiki rakit tradisional yang ditarik dengan tali saat pengunjung datang ke restoran terapung.

(13)

• Scene 11:

Shot: Medium Close Up, Close Up

Menampilkan saat pengunjung memesan menu makanan yang ditawarkan oleh restoran terapung. Kemudian disertai informasi teks yang menjelaskan tentang harga paket makanan yang dijual.

• Scene 12:

Shot Medium Close Up, Close Up

Menampilkan suasana dapur saat karyawan restoran sedang sibuk menyiapkan menu masakan, beserta tampilan menu- menu masakan yang telah selesai dibuat.

• Scene 13:

Shot: Medium Shot, Close Up

Menampilkan saat pengunjung sedang menikmati makanan yang telah disajikan.

• Scene 14:

Shot: Full Shot, Medium Close Up

Menampilkan Craft Center yang merupakan pusat kerajinan dan oleh-oleh serta tampilan cindera mata yang dijual.

• Scene 15:

Shot: Full Shot,Long Shot

Menampilkan seluruh penjuru tempat wisata dan diakhiri dengan animasi teks alamat, serta nomor telepon Wisata Kampoeng Rawa. Proses yang dilakukan setelah melakukan perancangan treatment adalah dengan merancang storyboard. Storyboard digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan gambar oleh setiap crew produksi. Storyboard adalah deskripsi gambar ilustrasi dari tiap scene yang telah disusun dalam treatment, langkah ini nantinya bertujuan untuk memudahkan dalam mengaplikasikan pengambilan gambar menggunakan kamera [4]. Storyboard pada perancangan video promosi Wisata Kampoeng Rawa dapat dilihat pada Tabel 1.

(14)

Tabel 1. Storyboard Video Promosi Wisata Kampoeng Rawa

Scene Ilustrasi Jenis Shot Durasi Keterangan

1 Long Shot. Slide left. Low Angle 00.03 Gapura masuk Wisata Kampoeng Rawa 2 Long Shot. Bird Eye View. 00.10 Menampilkan akses jalan masuk menuju tempat wisata. 3 Long Shot. Medium Close Up. Slide Left. 00.08 Menampilkan Pendopo Ageng Dewi Tara dilengkapi dengan teks animasi mengenai detail fasilitas dan harga. 4 Long Shot. Pan Left. 00.05 Menampilkan Hall Terapung, disertai dengan informasi teks animasi.

(15)

5 Medium Shot. Low Angle. Slide Right. 00.08 Menampilkan Pendopo Alit Kumambang, disertai dengan informasi teks animasi. 6 Long Shot. Slide Left. Dolly In. 00.07 Menampilkan fasilitas lainnya yaitu suasana pondok-pondok terapung. 7 Long Shot. Dolly In. 00.04 Menampilkan fasilitas untuk tempat beribadah (muzhola). 8 Long Shot. Medium Shot. Close Up. 00.40 Menampilkan wahana bermain untuk anak-anak, disertai dengan informasi harga tiket tiap-tiap permainan. 9 Long Shot. Full Shot. Medium Shot. Close Up. 01.00 Menampilkan wahana perahu wisata saat pengunjung sedang menikmati pemandangan.

(16)

10 Medium CloseUp Close up. 00.09 Menampilkan saat pengunjung memesan menu makanan. Disertai informasi teks yang menjelaskan tentang harga paket makanan yang dijual. 11 Medium Close Up. Close Up. Out in to focus. 00.15 Menampilkan saat karyawan restoran sedang menyiapkan masakan, beserta tampilan menu-menu masakan yang telah selesai dibuat. 12 Medium Shot. Close Up. 00.08 Menampilkan saat pengunjung sedang menikmati makanan yang telah disajikan 13 Full Shot. Medium Close Up. Close Up. Pan Right. Tilt Up. 00.13 Menampilkan pusat kerajinan dan oleh-oleh serta tampilan cindera mata yang dijual.

(17)

14 Long Shot. High Angle. Bird Eye View. 00.15 Menampilkan seluruh penjuru tempat wisata dan diakhiri dengan teks animasi.

Produksi merupakan sebuah tahapan eksekusi dari perencanaan yang telah dibuat pada proses pra produksi. Pada proses produksi dilakukan kegiatan pengambilan gambar. Pengambilan gambar dilakukan menurut storyboard dan shootlist yang sudah dirancang. Hasil pengambilan gambar dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Hasil Pengambilan Gambar.

Pasca produksi merupakan proses terakhir dari ketiga tahapan dalam pembuatan sebuah video promosi. Dalam tahap ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu offline editing, online editing. Offline editing merupakan proses menata gambar sesuai dengan scenario dan urutan shot yang telah ditentukan. Dari semua hasil produksi dilakukan review satu persatu dan dianalisa sesuai kebutuhan video. Setelah didapat bagian gambar yang sesuai lalu disusun pada timeline software editing video sesuai urutan scene yang telah ditentukan. Offline editing dapat dilihat pada Gambar 4.

(18)

Gambar 4. Proses Editing Offline.

Video yang sudah tersedia digabungkan menjadi sebuah video utuh

dengan urutan cerita yang sudah dirancang sebelumnya dengan menggunakan software pengolahan video dengan tujuan untuk menghasilkan sebuah video promosi yang utuh. Dalam proses online editing juga terdapat pembuatan teks animasi yang bertujuan untuk memperjelas informasi yang akan disampaikan dalam video promosi. Jenis font yang dipilih adalah font dengan karakteristik mudah dibaca. Pemilihan jenis font adalah font “bebas”. Pembuatan teks animasi dengan menggunakan software pengolahan animasi video dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Pembuatan Teks Animasi.

Tahap selanjutnya yaitu color correction, pada tahap ini dilakukan koreksi warna dari tiap potongan video untuk memperbaiki dan menambah saturasi pada video. Proses ini dapat dilihat pada Gambar 6.

(19)

Sebelum Sesudah

Gambar 6. Proses color correction video

Proses sound editing dilakukan dengan menentukan backsound yang akan digunakan dalam video promosi. Instrument cinematic inspirational dipilih untuk video promosi ini dengan tujuan supaya masyarakat yang melihat video ini terbawa untuk mengikuti alur cerita, dan memperkuat cinematography dalam video promosi Wisata Kampoeng Rawa.

4. Hasil Perancangan Video

Hasil dalam perancangan ini adalah video promosi yang dapat digunakan sebagai media alternatif dalam memperkenalkan Wisata Kampoeng Rawa Ambarawa. Berikut hasil dari perancangannya :

Gambar 7. Scene 1

Gambar 7 merupakan potongan dari scene pertama sebagai opening video promosi, yaitu gapura masuk tempat wisata. Pengambilan gambar dengan menggunakan teknik long shoot bertujuan untuk menampilkan gambaran suasana secara lengkap.

(20)

Gambar 8. Scene 3

Gambar 8 merupakan scene 3. Scene 3 menampilkan pendopo ageng dewi tara yang menampilkan hiasan dua patung serta ditambah dengan informasi teks animasi. Pengambilan gambar dengan low angle serta medium shot digunakan dengan tujuan untuk menampilkan kesan kokoh dan pilar-pilar yang kuat.

Gambar 9. Scene 4

Gambar 9 adalah gambaran dari scene 4. Scene 4 merupakan tampilan dari Hall Terapung. Disertai informasi berupa animasi teks ada dalam scene ini. Jenis pengambilan gambar yang digunakan adalah long shot yang bertujuan untuk menampilkan keseluruhan bangunan yang ada. Pergerakan kamera pan left juga digunakan untuk menghasilkan gambar yang lebih menarik dan dinamis.

Gambar 10. Scene 5

Gambar 10 adalah tampilan dari scene 5. Scene 5 menampilkan Pendopo Alit Kumambang. Disertai dengan informasi lengkap mengenai fasilitas, kapasitas orang, dan harga berupa animasi teks. Jenis pengambilan gambar medium shot dan

(21)

sudut pengambilan gambar low angle bertujuan untuk menampilkan detail dari bangunan tersebut serta pergerakan slide right supaya lebih menarik.

Gambar 11. Scene 8

Gambar 11 merupakan tampilan scene 8. Scene 8 merupakan tampilan dari wahana bermain anak-anak yaitu ATV, becak mini, trampoline, bebek air, dan bendi. Jenis pengambilan gambar long shot dan medium shot digunakan dengan tujuan memperjelas tampilan dari wahana tersebut, serta perpaduan beberapa angle kamera untuk menambah kesan dramatis.

Gambar 12. Scene 11

Gambar 12 merupakan gambaran scene 11. Scene 11 menampilkan pengunjung yang sedang memesan makanan, serta menu makanan yang tersedia. Kemudian ditambah dengan informasi harga paket-paket makanan berupa animasi teks. Jenis pengambilan gambar medium shot dan close up digunakan untuk menampilkan gambar secara keseluruhan dan terlihat detail.

(22)

Gambar 13 merupakan tampilan scene 13. Scene 13 adalah tampilan dari pusat kerajinan dan oleh-oleh. Jenis pengambilan gambar long shot dan close up digunakan untuk memperjelas detail barang kerajinan. Pengambilan gambar low angle untuk memberi kesan besar dan mewah. Kemudian teknik pengambilan gambar slide right dan tilt up ditambahkan supaya lebih menarik.

Gambar 14. Scene 14

Gambar 14 merupakan tampilan scene 14. Scene 14 merupakan tampilan dari keseluruhan bangunan yang ada pada tempat wisata yang diakhiri dengan animasi teks, alamat, serta nomor telepon Wisata Apung Kampoeng Rawa. Teknik pengambilan gambar dengan menggunakan bird eye view bertujuan untuk menampilkan keseluruhan bangunan yang ada.

Perancangan media promosi berupa Video Promosi Wisata Kampoeng Rawa dapat diimplementasikan dalam beberapa media diantaranya melalui Youtube. Penerapan media promosi pada youtube memudahkan masyarakat untuk mengakses video promosi ini melalui ponsel, laptop atau perangkat elektronik lainnya dan dapat disebarluaskan secara cepat. Perancangan Media Youtube dapat dilihat pada gambar 15.

(23)

Selain media youtube, perancangan media promosi yang dapat digunakan adalah melalui website dari Wisata Kampoeng Rawa. Selain mendapatkan informasi, masyarakat juga dapat melihat video promosi ini melalui website yang ada. Website Wisata Kampoeng Rawa dapat dilihat pada gambar 16.

Gambar 16. Perancangan Media Web Kampoeng Rawa

Pengujian Video Promosi ini dilakukan kepada pihak staff marketing Kampoeng Rawa. Pada tahap ini juga dilakukan konfirmasi pada data yang telah didapat dengan konten dan informasi yang dihasilkan. Selain itu pengujian dilakukan pada ahli cinematography untuk mengetahui apakah video ini layak untuk dijadikan suatu media promosi.

Pada proses ini juga dilakukan wawancara mendalam kepada Petrus Ismanto selaku General Manager Wisata Kampoeng Rawa. Dari hasil wawancara diketahui bahwa media promosi berupa video promosi ini telah dibuat dengan kreatif dan informatif, selain itu konsep wisata keluarga serta keunggulan lain juga telah dapat divisualisasikan dengan baik pada media promosi yang dibuat.

Pengujian selanjutnya dilakukan kepada Riana Dewi selaku staff marketing dari hasil wawancara didapatkan hasil berupa konten yang ditampilkan sudah sesuai dan memenuhi seluruh fasilitas yang ada di Wisata Kampoeng Rawa. Scene pendopo, restoran, meeting room serta fasilitas penunjang lainya yang ada di Wisata Apung sudah ditampilkan secara rinci dan lengkap. Informasi tersebut divisualisasikan dengan teks animasi yang dapat dibaca dan dipahami dengan mudah. Sehingga membantu calon wisatawan untuk mengetahui informasi apa

(24)

saja yang terdapat di Wisata Kampoeng Rawa baik dari fasilitas maupun wahana yang ditawarkan.

Selain melakukan pengujian dengan pihak Wisata Kampoeng Rawa, pengujian kualitatif dilakukan juga kepada George N icholas Huwae selaku staff pengajar di Universitas Kristen Satya Wacana untuk mendapatkan koreksi dan kesesuaian dalam penerapan ilmu sinematografi seperti pengambilan gambar, angle, pergerakan kamera serta audio yang digunakan. Dari hasil wawancara tersebut didapatkan kesimpulan bahwa teknik pengambilan gambar, jenis pengambilan gambar, serta pergerakan kamera yang dipilih sudah memenuhi standar cinematography yang baik dan detail objek yang dipilih juga sudah sesuai. Transisi dari setiap video yang digunakan sudah baik, serta informasi berupa teks animasi yang ditampilkan sudah baik dan dari segi pemilihan font juga mudah untuk dipamahi penonton.

5. Simpulan

Pemanfaatan kemajuan media informasi sebagai sarana penyampaian informasi adalah salah satu aspek penting dalam bidang promosi. Video promosi yang dirancang sebagai media promosi dapat menjawab akan kebutuhan hal tersebut. Video promosi yang telah dibuat pada penelitian ini telah mampu menyampaikan informasi secara kreatif, informatif, serta suatu media promosi yang baru pada Wisata Kampoeng Rawa. Dari hasil video promosi tersebut dapat dijadikan penunjang guna menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Wisata Kampoeng Rawa.

6. Daftar Pustaka

[1] http://www.semarangplus.com/wisata-apung-kampoeng-rawa-ambarawa-kabupaten-semarang diakses tanggal 13 September 2015

[2]

https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/46596/Perancangan-video-promosi-berupa- infografis-destinasi-wisata-kota-Surakarta diakses tanggal 9 Januari 2016

(25)

[3] Kusuma, Setia, Fariz., 2014., Perancangan Company Profile Berbasis Video Infografis Sebagai Media Promosi SMK Muhammadiyah 1 Kepunjen., Universitas Islam Batik.

[4] Binanto, Iwan., 2010., Multimedia Dasar (Dasar Teori dan Pengembangannya)., Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

[5] http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-promosi-definisi-tujuan.html diakses tanggal 21 Maret 2014

[6] https://www.maxmanroe.com/mengenal-pengertian- infografis-dan-jenisnya.html diakses tangal18 Mei 2014

[7] Jonathan, Sarwono. 2007. Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

[8] Ardhi, Yudha. 2013. Merancang Media Promosi Unik & Menarik. Yogyakarta: TAKA Publisher.

[9] Putra, Adi. 2012. Photograph and Cinematograph.

http://phoci.bukupr.com/2012/08/pengertian-sinematografi.html. Diakses tanggal 14 September 2015.

Gambar

Gambar 1.  Diagram  Linear Strategy
Gambar 2. Bagan Metode Perancangan
Tabel 1. Storyboard Video Promosi Wisata Kampoeng Rawa
Gambar 3. Hasil Pengambilan  Gambar.
+7

Referensi

Dokumen terkait

tidak ada pengaruh yang signifikan kerangka TANDUR dalam pembelajaran terhadap hasil belajar Fiqih pada ranah afektif siswa di MTs Darul Falah Bendiljati Kulon

Judul : Asuhan Keperawatan Pada Klien Skizofrenia Paranoid Dengan Masalah Isolasi Sosial “Menarik Diri Di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.. Telah di

Ucapan trimakasih yang pertama penulis tujukan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan kemudahan, kesabaran, ilmu yang bermanfaat dan segala yang terbaik

Jika temuan empirik pada penelitian ini dikaitkan dengan konsep teoretik berdasarkan komponen proses pembelajaran remedial tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

Hal yang sama lebih lanjut dalam kamus Bahasa Indonesia, balai pustaka (1990) pendidikan informal adalah pendidikan atau pelatihan yang terdapat di dalam keluarga atau

Bahasa merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan sehari–hari umat manusia. Manusia dapat berkomunikasi satu sama lain baik dalam suatu kelompok, negara,

09 Kolor Sumenep Las & Mesin bubut di Balai Besar Logam dan Mesin Bandung Sertifikat dari BBLM Bandung dan BNSP 78 Miftahol Arifin Laki-laki Dsn Tobang Timur RT 03 RW 02

Kelengkapan sarana prasarana sangat penting dalam menunjang suatu kegiatan,suatu kegiatan akan berjalan dengan baik apabila terdapat sarana prasarana yang mendukungnya. Pasar