22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan WaktuPelaksanaan tugas akhir ini dilaksanakan di bengkel TPHP STIPAP, membutuhkan waktu selama 7 bulan dimulai dari bulan Maret sampai dengan September 2018. Pelaksanaan tugas akhir ini meliputi tahapan seminar proposal, bimbingan, pembuatan alat hingga sidang meja hijau.
3.2 Tahap Pembuatan
Proses pembuatan alat screw press type ulir konstan dimaksudkan untuk memperoleh hasil yang baik dengan mempertimbangkan faktor fungsi alat, artistik, kekuatan rangka. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses pembuatan alat ini adalah sebagai berikut:
3.2.1 Identifikasi Bahan Material
Dalam pembuatan mesin screw press ini dibutuhkan beberapa bahan dasar untuk membuat komponen komponen mesinnya. Bahan utama yang digunakan untuk membuat komponen pada mesin screw press ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Identifikasi Bahan Yang Dibutuhkan
No Nama Bahan Jumlah
1 Besi siku (angle bar) 50 mm x 50 mm x 5 mm 5 (6 meter) 2 Plat 12 mm 50kg 3 Besi As Ø 53 mm x 1200 mm 1 4 Besi As Ø 26 mm x 750 mm 4 5 Plat 0,3 mm 10kg
23
Gambar 3.1 Identifikasi Bahan Yang Dibutuhkan
3.2.1.1 Klasifikasi Proses Manufaktur
Tabel 3.2 Macam-Macam Komponen
No Komponen yang dibuat Komponen Yang di beli
1 Rangka Rantai
2 Stasionary Plat Bearing
3 Screw konstan Baut
4 Poros Mur
5 Gear Gearbox
6 Cone Motor
7 Talang Minyak Belt/sabuk
8 Penjepit Cone
24
3.2.2 Identifikasi Tool Yang Diperlukan
Dalam pembuatan mesin screw press ini dibutuhkan beberapa Tool dasar untuk membuat komponen komponen mesinnya. Tool yang digunakan untuk membuat komponen pada mesin screw press ini dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut :
Tabel 3.3 Identifikasi Tool Yang Diperlukan
No Nama Tool Jumlah
1 Kunci pas (Open wrench) 2
2 Kunci ring (Box wrench) 2
3 Kunci inggris (Adjustable wrench) 2
4 Palu (Hammer) 1
1. Kunci pas (Open wrench)
Fungsi dari kunci pas adalah untuk membuka baut/mur dengan memutar ke arah kanan. Jika ingin mengencangkan maka putarlah ke arah kiri
2. Kunci ring (Box wrench)
Fungsi dari kunci ring adalah untuk membuka baut/mur dengan memutar ke arah kanan. Jika ingin mengencangkan makan putarlah ke arah kiri.
3. Kunci inggris (Adjustable wrench)
Kegunaan kunci ini ialah untuk membuat baut/mur yang tidak bisa dilakukan oleh kunci pas/ring, selain itu kunci ini lebih mudah dikarenakan tidak perlu menggunakan tenaga yang tidak terlalu besar seperti kunci pas dan ring.
4. Palu (Hammer)
Kegunaan benda ini ialah untuk memukul atau memasang dan melepaskan dengan cara memukul komponen komponen mesin
25
seperti pada pemasangan bearing, melepaskan sambungan pulley pada besi as, melepaskan rumahan yang lengket ke screw serta melepaskan body press. (Syarif 2014).
Gambar 3.2 Identifikasi Tool Yang Dibutuhkan
3.2.3 Pengukuran
Dalam melakukan pengukuran yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat pengukur yang digunakan. Adapun alat alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Mistar gulung
Mistar gulung merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda kerja yang panjangnya melebihi ukuran jangka sorong. Sifatnya lemas/lentur sehingga dapat digunakan untuk mengukur benda yang menyudut. (Arafuru.com 2016)
26 2. Jangka sorong
Jangka sorong berfungsi untuk mengukur dimensi luar dari sautu benda, seperti panjang, lebar, tebal, dan diameter. Jangka sorong mempunyai kapasitas yang bermacam-macam, tergantung dari kebutuhan atau penggunaan jangka sorong tersebut. (kirchhoffxmia4 2012)
Gambar 3.4 Jangka Sorong
3.2.4 Proses Pemotongan Material
Dalam proses pemotongan tentu membutuhkan alat pemotong bahan. Alat yang direkomendasikan untuk pemotongan bahan adalah mesin gerinda dan mesin bor.
Mesin gerinda berfungsi untuk memotong agar memperoleh ukuran panjang dari rangka dan dapat digunakan untuk meratakan permukaan benda dengan lebih cepat. Selain itu dapat digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja.
Gambar 3.5 Mesin Gerinda
Adapun jenis mesin bor yang digunakan dalam pembuatan mesin
screw press type ulir konstan dalam proses pengeboran yaitu dengan
27
Mesin bor adalah peralatan yang secara umum digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja. (Sumantri 2015)
Gambar 3.6 Mesin Bor
3.2.5 Proses Penyambungan Material A. Las Listrik
Alat penyambungan yang digunakan dalam pembuatan mesin
screw press adalah mesin las. Proses pengelasan berkaitan dengan
lempengan baja yang dibuat dari kristal besi dan karbon sesuai struktur mikronya, dengan bentuk dan arah tertentu. Lalu sebagian lempengan logam tersebut dipanaskan hingga meleleh. Kalau tepi lempengan logam itu disatukan, terbentuklah sambungan. Umumnya, pada proses pengelasan juga ditambahkan dengan bahan penyambung seperti kawat atau batang las. Kalau campuran tersebut sudah dingin, molekul kawat las yang semula merupakan bagian lain kini menyatu.
Proses pengelasan tidak sama dengan menyolder dimana untuk menyolder bahan dasar tidak meleleh. Sambungan terjadi dengan melelehkan logam lunak misalnya timah, yang meresap ke pori-pori di permukaan bahan yang akan disambung. Setelah timah solder dingin maka terjadilah sambungan. Perbedaan antara solder keras dan lunak adalah pada suhu kerjanya dimana batas kedua proses tersebut ialah pada suhu
28
450ºC. Pada pengelasan, suhu yang digunakan jauh lebih tinggi, antara 1500ºC-1600ºC.
Mutu dari hasil pengelasan, bergantung pada keahlian operator atau juru ataupun tukang las sendiri. Cara mengelas yang buruk dapat mengakibatkan kerusakan fatal baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, mulai dari kasus sederhana seperti pipa ledeng yang bocor ataupun ke hal-hal yang lebih fatal seperti runtuhnya bangunan berkontruksi baja yang menggunakan yang di las.
Pada saat pengelasan, kesalahan sering terjadi dan sambungan las jarang sekali jadi. Hal yang perlu diperhatikan adalah menghindari bara api pada bagian yang di las tanpa mengurangi las di tempat yang sama. Kalau hal itu terjadi, hubungan akan menjadi rapuh dan terbentuk titik awal retakan kecil. Selain itu, bagian logam yang bersebelahan dengan bagian yang di las tidak meleleh tetapi berubah karena panas. Pemanasan yang diikuti dengan pendinginan yang cepat bisa menghasilkan struktur logam seperti kaca, sehingga mudah retak.
Kualitas sambungan las di tentukan oleh: 1. Memanfaatkan mampu las dari material
2. Persiapan dan pelaksaan dikontrol oleh personil yang kompeten 3. Metoda pengelasan disesuaikan dengan karakteristik dan tebal material
serta beban
4. Kesusaian antara logam pengisi dengan logam induk 5. Tukang las yang bersetifikat dan terawasi
6. Kualitas las di cek dengan metoda NDT (Triyatno 2011)
29 B. Baut
Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu ujungnya dibentuk kepala baut (umumnya berbentuk segi enam) dan ujung lainnya mur /pengunci. Dalam pemakaian dilapangan, baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun sambungan sementara yang dapat dibongkar/dilepas kembali.
Keuntungan menggunakan sambungan baut
1. Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi dilapangan
2. Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang
3. Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja. (Hardinsyah 2012)
Gambar 3.8 Baut
3.2.6 Proses Perakitan Material
Jika semua bahan sudah siap, maka kita siapkan peralatan pendukung untuk perakitan bahan baku satu persatu, maka langkah selanjutnya merakit semua benda kerja menjadi satu. Pada proses perakitan dapat diketahui kesalahan-kesalahan misalnya ukurannya tidak pas, ukurannya kebesaran atau kekecilan. Tujuannya agar proses perakitan pada benda kerja masih bisa diperbaiki jika terjadi kesalahan. Adapun komponen-komponen yang akan dirakit dapat dilihat pada tabel berikut :
30
Tabel 3.4 Komponen-Komponen Yang Akan Dirakit
No Nama Komponen Jumlah
1 Gear 1
2 Bearing Asahi UCP 208 40 mm 2
3 Batang As Press Cage 4
4 Stasionary Plat 2
5 Poros dan screw 1
6 Talang minyak 1
7 Cone 1
8 Penahan cone 1
TOTAL 13
Gambar 3.9 Proses Perakitan
3.2.7 Proses Pengerjaan Akhir/Finishing
Finishing dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya
dengan cara pengecatan. Untuk memperoleh keindahan pada permukaan benda kerja. Dengan demikian penampilan barang atau produk menjadi lebih menarik. Proses ini digunakan untuk memberikan kondisi permukaan tertentu dari benda jadi produk, sehingga terjadi perubahan dimensi yang sangat kecil. Secara keseluruhan, bentuk dan ukuran boleh
31
dikatakan tidak mengalami perubahan yang berarti. Kondisi permukaan tertentu yang dimaksud adalah antara lain berwarna kilat, pemeliharaan pencegahan dari unsur serta bentuk permukaan, melalui proses pengecatan, pelapisan permukaan dengan unsur tertentu dan lain lain.
32
3.3 Konstruksi Mesin Screw Press Type Ulir Konstan
Gambar 3.11 Konstruksi Mesin Screw Press Type Ulir Konstan Keterangan :
1. Poros berfungsi sebagai alat yang berputar yang digerakkan oleh gearbox dan motoran.
2. Cone berfungsi sebagai pengepress terhadap bahan baku yang telah dihantarkan oleh as screw untuk mendapatkan hasil minyak kasar dan cake. 3. Pengunci Cone berfungsi sebagai pengikat dari cone agar tidak bergerak
pada saat beroperasi.
4. Batang As Press Cage berfungsi sebagai untuk memperkuat stasionary plat agar tidak terjadi goyangan pada rumahan ataupun screw.
5. Stasionary Plat berfungsi sebagai komponen penyangga rumahan agar dapat berdiri.
6. Screw Konstan berfungsi untuk memindahkan sekaligus mengepress berondolan yang sudah direbus serta memisahkan antara minyak kasar dengan fiber.
7. Talang Minyak adalah tempat hasil olah yang berfungsi sebagai wadah serta sebagai output minyak kasar yang telah di press.
8. Gear berfungsi sebagai menggerakkan pada screw yang telah di putar oleh
gearbox menggunakan rantai.
9. Rangka adalah sebagai dudukan pada setiap komponen baik komponen yang bergerak maupun diam.
33 3.4 Bagan Alur Penelitian
Diagram alur proses pembuatan screw press type ulir konstan sebagai berikut :
MULAI
Gambar 3.12 Bagan Alur Penelitian Identifikasi Bahan Yang Diperlukan Identifikasi Tool Yang Diperlukan Proses Pembuatan (pengukuran,pemotongan, penyambungan, perakitan,
dan pengerjaan akhir)
Perhitungan Waktu & Biaya
Hasil Produk Penyusunan Laporan SELESAI Finishing Tidak Ya Mengukur bahan dan komponen Membeli bahan dan komponen
34 3.5 Jadwal penelitian
No Jenis Kegiatan Bulan
3 4 5 6 7 8 9
1 Pengajuan judul dan Sempro
2 Identifikasi bahan yang di perlukan
3 Identifikasi tool yang di perlukan
4 Proses pembuatan
5 Perhitungan waktu dan biaya
6 Penyusunan laporan