• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI OLEH: NI PUTU RIMA YANTI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI OLEH: NI PUTU RIMA YANTI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS EKONOMI DAN PENANGANAN PASCAPANEN PADA JALUR DISTRIBUSI SELADA (Lactuca sative L) DARI DESA CANDIKUNING,

KECAMATAN BATURITI SAMPAI KOTA DENPASAR

SKRIPSI

OLEH:

NI PUTU RIMA YANTI 1211205002

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA 2016

(2)

ii

ANALISIS EKONOMI DAN PENANGANAN PASCAPANEN PADA JALUR DISTRIBUSI SELADA (Lactuca sativa L) DARI DESA CANDIKUNING,

KECAMATAN BATURITI SAMPAI KOTA DENPASAR

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana

Oleh:

Ni Putu Rima Yanti 1211205002

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA 2016

(3)

iii

Ni Putu Rima Yanti. 1211205002. 2016. Analisis Ekonomi Dan Penanganan Pascapanen Pada Jalur Distribusi Selada (Lactuca sativa L) Dari Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti sampai Kota Denpasar. Dibawah bimbingan I.G.A. Lani Triani, S.TP, M.Si dan I Wayan Gede Sedana Yoga, S.TP, M.Agb. Teknologi Industri Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Udayana. 2016.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jalur distribusi selada, penanganan pascapanen selama sistribusi, menghitung persentase kehilangan pascapanen selada, mengetahui perbedaan margin pemasaran dan margin keuntungan tertinggi dan terendah disetiap jalur distribusi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga April 2016, menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive, random dan snowball sampling. Terdapat 5 jalur distribusi dari Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti sampai Kota Denpasar yaitu Jalur I petani – pengecer pasar tradisional - konsumen, Jalur II petani - pengepul - pedagang pasar - konsumen, Jalur III petani - pengepul –pengecer - pengecer pasar swalayan - konsumen, Jalur IV petani - pedagang pasar - pengecer pasar tradisional - konsumen, Jalur V petani - pengepul - konsumen. Penanganan pascapanen pada tingkat petani terdiri dari pemanenan, sortasi, pengemasan, penimbangan, pengangkutan. Penanganan pascapanen pada tingkat pengepul terdiri dari pengangkutan, grading, penimbangan, penyimpanan. Penanganan pascapanen pada pedagang pasar terdiri dari pengangkutan, penimbangan, pemajangan. Penanganan pascapanen pada tingkat pengecer terdiri dari pencucian, pengemasan, penimbangan, penyimpanan, pemajangan. Kehilangan pascapanen pada tingkat petani sebesar 12,14%, pada tingkat pengepul sebesar 2,15%, tingkat pedagang pasar sebesar 1,53%, dan pada tingkat pengecer sebesar 3,03%. Perhitungan margin pemasaran dan margin keuntungan yang tertinggi terdapat pada jalur jalur III yaitu margin pemasaran sebesar Rp. 6.000/kg dan margin keuntungan sebesar Rp.3.784/kg, untuk margin pemasaran dan margin keuntungan terendah terdapat pada jalur V yaitu margin pemasaran sebesar 1.666/kg dan margin keuntungan sebesar Rp. 1.171/kg. Farm gate price tertinggi terdapat pada jalur V yaitu sebesar 92% dan farm gate price terendah terdapat pada jalur III yaitu sebesar 77%.

(4)

iv

Ni Putu Rima Yanti. 1211205002. 2016. Economic Analysis And Postharvest Handling On Line Distribution Lettuce (Lactuca sativa L) From the village Candikuning, Baturiti Until Denpasar. Under the guidance of I.G.A Lani Triani, S.TP, M.Sc. and I Wayan Gede Sedana Yoga, S.TP, M.Agb. Agriculture Industry Technology. Faculty of Agricultural Technology. Udayana University. 2016.

ABSTRACT

This study aims to determine the line distribution lettuce, post-harvest handling during distribution, calculating the percentage loss of postharvest lettuce, knowing the difference of marketing margin and profit margins in line distribution. The study was conducted between February and April 2016 using a sampling technique purposive,random and snowball sampling. There are 5 line distribution of the Candikuning Village, Baturiti to Denpasar which line I farmer - retailer traditional markets - consumer, line II of farmers - the mediator - the market traders - the consumer, line III farmers - wholesalers - retailers - supermarkets retailers - consumers, line IV farmers - the market traders - a traditional market retailers - consumers, line V farmers - the mediator - the consumer. Post-harvest handling at the farm level consists of harvesting, sorting, packing, weighing, transporting. Post-harvest handling at the level of collectors consist of transporting, grading, weighing, storage. Postharvest handling on the market traders consists of the transportation, weighing, display. Post-harvest handling at the retail level consists of washing, packaging, weighing, storage, display. Lost post-harvest at the farm level of 12.14%, the level of collectors 2.15%, market traders level of 1.53%, and at the retail level of 3.03%. Marketing and highest profit margin was to Rp 6.000/kg and Rp 3.784/kg which was in the distribution line III, marketing and profit margins as low as Rp 1.666/kg and Rp 1.171/kg was in the distribution line V. Farm gate price is highest on the line V was 92% of farm gate price the lowest for the line III was 77%.

(5)

v

RINGKASAN

Sektor pertanian merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat Indonesia. Salah satu andalan sektor pertanian yang dikembangkan saat ini adalah pada sektor pertanian hortikultura, dimana pengembangan sektor pertanian hortikultura ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dari petani. Salah satu pengembangan pertanian hortikultura yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah selada, hal tersebut karena selada sudah mulai digemari oleh masyarakat sehingga permintaan selada saat ini cukup tinggi dan perawatan dari selada juga cukup mudah. Indonesia khususnya Bali, selada belum masuk kedalam prioritas tanaman hortikultura yang ditanam karena para petani masih memilih untuk menanam kubis atau sawi.

Pulau Bali sudah terkenal dimasyarakat sebagai daerah pariwisata, dari data statistic jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2010 – 2014 mengalami peningkatan sebanyak 50% dimana pada tahun 2010 jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 2.385.122 orang dan pada tahun 2014 sebanyak 3.766.638 orang (Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2015). Jumlah kunjungan wisatawan yang tinggi pada saat ini banyak berdiri sarana pariwisata diantaranya restoran – restoran dan hotel – hotel yang dapat memudahkan para wisatawan mencari tempat menginap dan tempat makan. Berdirinya hotel dan restoran tersebut juga memerlukan faktor pendukung seperti terpenuhinya kebutuhan bahan baku untuk membuat menu yang ada di restoran, salah satu kebutuhan dari menu yang ada pada restoran diantaranya adalah selada, selada biasanya digunakan sebagai salad, sebagai hiasan piring atau sebagai bahan pelengkap pada makanannya. Selain digunakan

(6)

vi

untuk pembuatan menu di restoran saat ini selada juga mulai digemari oleh masyarakat karena kandungan gizinya.

Kecamatan Baturiti merupakan salah satu Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Tabanan, dimana Kecamatan Baturiti berjarak kurang lebih 40 km ke utara dari pusat Kota Tabanan. Desa Candikuning merupakan salah satu Desa di Kecamatan Baturiti yang merupakan sentra dari penanaman selada, dimana pada tahun 2015 areal penanaman selada memiliki luas 568 are dengan hasil panen sebanyak 25660 kg ( UPTD Kecamatan Baturiti, 2015).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jalur distribusi selada, mengetahui penanganan pascapanen selada selama distribusi, menghitung persentase kehilangan pascapanen selada selama distribusi, menghitung perbedaan margin pemasaran dan margin keuntungan disetiap jalur distribusi selada dari Desa Candikuning Kecamatan Baturiti sampai Kota Denpasar. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Candikuning Kecamatan Baturiti yang dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Februari sampai April 2016. Populasi yang terlibat dalam penelitian ini adalah petani, pengepul, pengecer, pedagang pasar. Teknik dari pengambilan sampel yang digunakan yaitu purvosive sampling dimana purvosive sampling dilakukan untuk menentukan lokasi penelitan, dan menentukan responden yang akan digunakan sebagai sampel, kemudian dilanjutkan dengan metode snowball sampling untuk menentukan responden selanjutnya yang terdapat pada jalur distribusi..

Terdapat 5 jalur distribusi selada dari Desa Candikuning samapai Kota Denpasar yaitu : Jalur I : Petani – Pengecer Pasar Tradisional – Konsumen, jalur II : Petani – Pengepul – Pedagang Pasar – Konsumen,jalur III : Petani – Pengepul –

(7)

vii

Pengecer - Pengecer Pasar Swalayan – Konsumen, jalur IV: Petani – Pedagang Pasar – Pengecer Pasar Tradisional – Konsumen, jalur V : Petani – Pengepul – Konsumen. Penanganan pascapanen pada tingkat petani terdiri dari pemanenan, sortasi, pengemasan, penimbangan, pengangkutan, penanganan pascapanen pada tingkat pengepul terdiri dari pengangkutan, grading, penimbangan, penyimpanan, penanganan pascapanen pada tingkat pedagang pasar terdiri dari pengangkutan, penimbangan, dan pemajangan. Penanganan pascapanen pada tingkat pengecer pasar tradisional terdiri dari pencucian, pengemasan, penimbangan, penyimpanan, pemajangan, pengecer pasar swalayan terdiri dari sortasi, grading, pengemasan. Kehilangan pascapanen pada tiap jalur distribusi juga berbeda dimana pada tingkat petani sebanyak 12,14%, pada tingkat pengepul sebanyak 2,15 %, pada tingkat pedagang pasar sebanyak 1,53 %, dan pada tingkat pengecer sebanyak 3,03 %.

Margin pemasaran dan margin keuntungan tertinggi terdapat pada jalur III yaitu Petani – Pengepul – Pengecer Pasar Swalayan - Konsumen sebesar Rp. 6.000/Kg dan Rp. 3.784/kg dan margin pemasaran dan margin keuntungan terendah terdapat pada jalur V yaitu Petani – Pengepul – Konsumen sebesar Rp. 1.666/kg dan Rp. 1171/kg. Farm Gate Price digunakan untuk membandingkan antara jumlah harga yang diterima oleh petani dengan jumlah harga yang dibayar konsumen dan dinyatakan dalam bentuk persentase. Farm Gate Price tertinggi terdapat pada jalur V yaitu Petani – Pengepul – Konsumen yaitu 92%, dan Farm Gate Price terendah terdapat pada jalur III yaitu Petani – Pengepul – Pengecer Pasar Tradisional – Konsumen yaitu 77%.

(8)
(9)

ix

RIWAYAT HIDUP

NI PUTU RIMA YANTI dilahirkan di Dusun Candikuning pada tanggal 9 Juni 1994. Penulis merupakan anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan I Ketut Wandra dan Ni Made Suarni.

Penulis memulai pendidikan di TK. Bina Putra 1 Candikuning pada tahun 1999, pada tahun 2000 penulis melanjutkan pendidikan di SDN 1 Candikuning dan menyelesaikan pada tahun 2006, lalu melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Baturiti dan menyelesaikan pada tahun 2009. Pada tahun 2012 penulis menyelesaikan pendidikan di SMAN 2 Singaraja. Semenjak tahun 2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana.

Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai panitia pelaksana pada kegiatan- kegiatan kemahasiswaan baik di Jurusan, Fakultas maupun di Universitas, selain aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan penulis juga aktif di kepengurusan organisasi, dimana penulis tercatat sebagai fungsionaris Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian ( HIMATETRI) pada periode 2014-2015.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ Analisis Ekonomi Dan Penanganan Pascapanen Pada Jalur Distribusi Selada (Lactuca sativa L) Dari Desa Candikuning, Kecamata Baturiti Sampai Kota Denpasar”. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai Gelar Sarjana Teknologi Pertanian di Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setulus-tulusnya kepada:

1. Ibu I.G.A. Lani Triani, S.TP, M.Si., selaku dosen pembimbing I dan Bapak I Wayan Gede Sedana Yoga, S.TP, M.Agb., selaku dosen pembimbing II yang tidak pernah lelah memberikan bimbingan, arahan dan solusi dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ir. Dewa Gede Mayun Permana, M.S., selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana.

3. Ibu Ir. Amna Hartiati, MP., selaku Ketua Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana.

4. Bapak/Ibu dosen beserta pegawai di lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, atas fasilitas dan dukungan selama menempuh kuliah hingga penyusunan skripsi ini.

(11)

xi

penelitian ini yang telah banyak membantu selama proses penelitian ini.

6. Bapak I Ketut Wandra, Ibu Ni Made Suarni, adik I Kadek Ngestika Pradnyana dan I Komang Nanda Widiana beserta seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan baik secara moral maupun materil kepada penulis selama menjalani kuliah sampai penyusunan skripsi ini.

7. Sahabat ku tercinta Ni Komang Trilokanita dan Ayu Jaya Wardani yang selalu memberikan motivasi kepada penulis selama menjalani perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini.

8. Teman - teman KKN Ambengan periode XI tahun 2015 yang selalu memberikan dukungan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

9. Kawan- kawan seperjuangan Ravi, Desi, Ticha, Frety, Anik, Cahyadi, dan Budiastra yang selalu berbagi suka duka, dan canda tawa dari awal mulai perkuliahan sampai dengan penyusunan skripsi ini.

10. Teman – teman TIP angkatan 2012 yang saling mendukung satu sama lain. 11. Teman – teman TEP 2013 yang selalu memberikan dukungan kepada penulis

dalam penyusunan tugas akhir ini.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa membalas budi baik ini dengan balasan yang lebih baik. Penulis telah berupaya optimal untuk menyelesaikan tugas akhi ini, namun dengan terbuka penulis sangat menghargai segala saran dan kritik yang membangun dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Bukit Jimbaran, Juni 2016.

(12)

xii DAFTAR ISI Halaman JUDUL ... i HALAMAN PERSYARATAN ... ii ABSTRAK ... iii RINGKASAN ... v

HALAMAN PENGESAHAN ...viii

RIWAYAT HIDUP ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL……….xv

DAFTAR GAMBAR ………..xvi

DAFTAR LAMPIRAN………...xvii I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.4 Manfaat Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tinjauan Umum Selada ... 5

2.2 Jalur Distribusi ... 7 2.2.1 Pemasaran ... 8 2.2.2 Lembaga Pemasaran ... 8 2.3 Penanganan Pascapanen ... 9 2.4 Kehilangan Pascapanen... 12 2.5 Margin Pemasaran ... 13 2.6 Margin Keuntungan ... 14

(13)

xiii

III. METODELOGI PENELITIAN ... 15

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 15

3.2 Metode Penelitian ... 15

3.3 Penentuan Populasi Dan Sampel ... 15

3.4 Variabel Yang Diamati ... 18

3.4.1 Jalur Distribusi Yang Dilalui ... 18

3.4.2 Sistem Penanganan Pascapanen Dari Petani Selada ... 18

3.4.3 Identifikasi Pelaku Yang Terlibat ... 19

3.5 Pengumpulan Data ... 20

3.6 Analisis Data ... 21

3.6.1 Analisis Kualitatif ... 21

3.6.2 Analisis Kuantitatif ... 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

4.1 Karakteristik Petani Dan Pertanian Selada ... 23

4.2 Jalur Distribusi Selada ….. ... 24

4.3 Penanganan Pascapanen Selada ... 26

4.4 Faktor – faktor Penangnan Pascapanen Selada ... 29

4.5 Identifikasi Pelaku Penanganan Pascapanen Selada ... 30

4.6 Dampak penanganan pascapanen selama distribusi... 33

4.6.1 Kehilangan pascapanen selada pada petani ... 34

4.6.2 Kehilangan pascapanen selada pada pengepul... 35

4.6.3 Kehilangan pascapanen selada pada pedagang pasar ... 35

4.6.4 Kehilangan pascapanen selada pada pengecer ... 36

4.7 Margin Pemasaran, Margin Keuntungan, Dan Farm Gate Price ... 38

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

5.1 Kesimpulan ... 45

(14)

xiv

DAFTAR PUSTAKA ... 47 LAMPIRAN ... 50

(15)

xv

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1. Kandungan Gizi Setiap 100 g Selada ... 7

2. Variabel Yang Terlibat Dalam Jalur Distribusi ... 18

3. Sistem Penanganan Pascapanen Dalam Segmen Distribusi... 19

4. Pelaku Yang Terlibat Dalam Jalur Distribusi ... 20

5. Karakteristik Petani ... 24

6. Tahapan Penanganan Pascapanen ... 30

7. Identifikasi Pelaku Penanganan Pascapanen ... 31

8. Jumlah Kehilangan Berat Pada Petani ... 34

9. Jumlah Kehilangan Berat Pada Pengepul ... 35

10. Jumlah Kehilangan Berat Pada Pedagang Pasar ... 36

11. Jumlah Kehilangan Berat Pada Pengecer ... 37

12. Margin Pemasaran Dan Keuntungan Jalur 1 ... 38

13. Margin Pemasaran Dan Keuntungan Jalur II ... 39

14. Margin Pemasaran Dan Keuntungan Jalur III ... 40

15. Margin Pemasaran Dan Keuntungan Jalur IV ... 42

16. Margin Pemasaran Dan Keuntungan Jalur V ... 43

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1. Gambar Selada ... 6 2. Diagram Alir Penelitian ... 17 3. Diagram Alir Jalur Distribusi ... 25

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Kuisioner Penelitian untuk Petani ... 51

2. Kuisioner Penelitian untuk Private Sector ... 57

3. Hasil Perhitungan Tingkat Petani... 61

4. Hasil Perhitungan Tingkat Pengepul ... 65

5. Hasil Perhitungan Tingkat Pedagang Pasar ... 66

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui penanganan pascapanen, mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan dan mengetahui dampak penangana jeruk keprok pada

Pembauan merupakan penilaian mutu produk pangan dalam jarak jauh atau disebut juga penciuman jarak jauh karena manusia dapat mengetahui enak atau tidaknya suatu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tanaman upakara yang digunakan sebagai elemen lunak taman pekarangan rumah di Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah alat dan mesin yang dibutuhkan serta biaya investasi yang dikeluarkan untuk pembelian alat dan mesin pertanian sehingga

Namun, hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Herawati dan Baridwan (2007) yang memberikan bukti empiris bahwa tidak ada kecenderungan perusahaan yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku konsumen produk Ice Cream Swensen's dengan meneliti hubungan antara karakteristik demografi konsumen terhadap

Distribution Requirement Planning adalah suatu metode untuk menangani pengadaan persediaan dalam suatu jaringan distribusi eselon.  Tujuan dari Distribution Requirement

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sifat fungsional pada daun lokal jenis jati, kelor dan kayu manis dan mengevaluasi kemampuannya sebagai sumber