• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKOMENDASI MARKETING MIX DALAM IMPLEMENTASI SISTEM HYBRID UNTUK TRAVEL DENGAN RUTE BANDUNG-BANDARA SOEKARNO HATTA DI TRIJAYA TRANSPORT PROYEK AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REKOMENDASI MARKETING MIX DALAM IMPLEMENTASI SISTEM HYBRID UNTUK TRAVEL DENGAN RUTE BANDUNG-BANDARA SOEKARNO HATTA DI TRIJAYA TRANSPORT PROYEK AKHIR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

REKOMENDASI MARKETING MIX DALAM IMPLEMENTASI

SISTEM ’HYBRID’ UNTUK TRAVEL DENGAN RUTE

BANDUNG-BANDARA SOEKARNO HATTA

DI TRIJAYA TRANSPORT

PROYEK AKHIR

Oleh :

AGUNG YOGA SEMBADA

NIM : 29105001

Program Magister Administrasi Bisnis

Sekolah Bisnis dan Managemen

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

(2)

REKOMENDASI MARKETING MIX DALAM

IMPLEMENTASI SISTEM ’HYBRID’ UNTUK TRAVEL

DENGAN RUTE BANDUNG-BANDARA SOEKARNO HATTA

DI TRIJAYA TRANSPORT

Oleh :

AGUNG YOGA SEMBADA

NIM : 29105001

Program Studi Magister Administrasi Bisnis

Sekolah Bisnis dan Managemen

Institut Teknologi Bandung

Menyetujui

Pembimbing Akademik:

………..

Dr. Reza Ashari Nasution

(3)

i

ABSTRAK

REKOMENDASI MARKETING MIX DALAM IMPLEMENTASI SISTEM

’HYBRID’ UNTUK TRAVEL DENGAN RUTE BANDUNG-BANDARA

SOEKARNO HATTA DI TRIJAYA TRANSPORT

Oleh :

Agung Yoga Sembada (29105001)

Industri travel khususnya dengan rute Bandung-Bandara Soekarno Hatta mengalami perkembangan pesat yang menyebabkan persaingan antara perusahaan travel menjadi semakin kompetitif. Salah satu dampak kompetisi ini adalah urgensi melakukan inovasi untuk menjaga kelangsungan profitabilitas usaha.

Salah satu inovasi yang hendak dilakukan oleh Trijaya Transport adalah mendesain sebuah sistem travel yang memadukan keunggulan dua sistem travel yang ada saat ini. Sistem gabungan atau hybrid ini akan menggabungkan value offering harga murah dan jaminan ketepatan waktu dari sistem Door-to-Point serta kenyamanan yang menjadi ciri sistem Point-to-Point.

Proyek Akhir ini menggunakan analisis Porter’s five forces untuk mengetahui faktor-faktor bisnis yang akan mempengaruhi rencana implementasi sistem hybrid Trijaya Transport. Faktor-faktor ini kemudian diinkorporasikan dalam kerangka Threat-Opportunity-Weakness-Strength (TOWS) dengan hasil seperangkat potensi peluang dan hambatan yang akan dihadapi Trijaya dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem hybrid. Langkah terakhir dalam proyek akhir ini adalah menggunakan potensi peluang dan hambatan yang telah dirumuskan dalam kerangka New Product Development Process untuk mendesain sebuah strategi bauran pemasaran untuk implementasi sistem hybrid bagi Trijaya Transport.

Berdasarkan hasil penelitian, sistem hybrid disarankan untuk mengambil bentuk sebuah shuttle service dimana sebuah kendaraan akan menjemput penumpang di tidak hanya satu titik saja tetapi beberapa titik penjemputan menyerupai cara operasi kereta api/subway sebelum berangkat ke tujuan akhir. Terdapat tujuh daerah yang potensial sebagai titik penjemputan, yang dibagi dalam dua daerah operasi agar waktu total perjalanan tidak terlalu lama. Harga yang disarankan untuk sistem ini adalah Rp 90,000. Strategi promosi yang disarankan adalah menekankan bahwa Trijaya Transport adalah pelopor sistem yang mempunyai keunggulan sebagai sistem yang tepat waktu, nyaman, juga murah.

Karena keterbatasan sumber daya, Trijaya disarankan untuk mengimplementasikan sistem hybrid secara bertahap dengan langkah pertama berupa sebuah pilot project dengan satu titik penjemputan di daerah Jl. Surapati Bandung. Langkah ini dilakukan sebagai pembelajaran dan bahan evaluasi yang dapat dijadikan landasan keputusan untuk menentukan apakah Trijaya akan mengadopsi sistem baru tersebut atau tidak.

(4)

ABSTRACT

MARKETING MIX RECCOMENDATION IN APPLYING THE ‘HYBRID’

SYSTEM FOR THE BANDUNG – SOEKARNO HATTA AIRPORT ROUTE

IN TRIJAYA TRANSPORT

By :

Agung Yoga Sembada

29105001

The impressive growth of the travel industry, including the Bandung – Soekarno Hatta Airport route brings forth unprecedented levels of competitiveness among travel companies. Among the immediate impact of this was the urgency to innovate to maintain a company’s profitability

In keeping with this, Trijaya Transport plans to develop a new system which incorporates the benefits of both system currently known in the industry. This ‘hybrid’ system will offer the combination of ‘Point-to-Point’ benefits which are low prices as well as punctuality with ‘Door-to-Point’ benefits which is luxurious comfort.

This final project uses Porter’s five forces to discover the various business factors which will have impacts on Trijaya’s plan to implement its hybrid system. These factors were then incorporated into a Threat-Opportunity-Weakness-Strength framework in order to identify a set of potential opportunities and barriers Trijaya will be likely to face when implementing the hybrid system. The final step is to incorporate these opportunities and barriers into a New Product Development Process framework to design a model for the marketing mix strategy to initiate when implementing the hybrid system.

The research suggested the hybrid system to take the form of a vehicle servicing many pick-up points much like a train or subway rather than just one pick-up point before heading to its final destination. There are seven reccomended points, divided into two zones to ensure an acceptable travel-time. The reccomended price is Rp 90,000. The suggested promotion strategy is to put emphasis on Trijaya as the pioneer of a system which offers comfort, punctuality as well as low price.

Due to Trijaya’s limitation in resources, it is then reccomended to implement the hybrid system in phases, with the first phase being a one pick-up point operation in Jl. Surapati Bandung. This is done as a learning process for Trijaya to implement the new system as well as evaluate whether it should continue adopting the practice or to drop the system.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena terus menjaga hamba-Nya

yang berhasil menyusun proyek akhir ini sebagai laporan bukti tertulis hasil

penelitian untuk diajukan sebagai syarat dalam menempuh sidang akhir untuk

memperoleh gelar Magister Administrasi Bisnis dari MBA-ITB.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Reza Ashari

Nasution, dan Cipto Prasojo, MAB selaku pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan begitu banyak masukan dalam proses penyelesaian ini. Terima

kasih pada Irene Dewi Widyantini S.Sos yang telah menjadi inspirasi,

mendampingi dan membantu kelancaran pengumpulan serta penyusunan data

dalam penelitian ini.

Proyek akhir ini terlaksana dengan baik juga dengan bantuan dan kerja

sama berbagai pihak, oleh karena itu penulis juga mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Ketua Program MBA-ITB, Dr. Dermawan Wibisono

2. Keluarga tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, semangat dan

dukungan selama ini.

3. Seluruh staf pengajar MBA-ITB yang telah memberikan ilmunya kepada

penulis selama menempuh studi di MBA-ITB

4. Seluruh staf administrasi dan karyawan MBA-ITB yang telah banyak

memberikan bantuan kepada penulis selama kuliah.

5. Seluruh karyawan Trijaya Transport dan para responden yang sangat

mendukung untuk penyediaan serta pengumpulan data.

Penulis berharap semoga penelitian dapat memenuhi hakikatnya sebagai sumber

pengetahuan yang berguna dan menjadi inspirasi untuk tindakan yang bermanfaat.

Bandung, Juni 2007

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

ABSTRACT...ii

LEMBAR PENGESAHAN ...iii

KATA PENGANTAR ...iv

DAFTAR ISI...v

DAFTAR GAMBAR ... ...vii

DAFTAR TABEL...viii

DAFTAR LAMPIRAN...ix

BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Business Assignment 1 1.2 Sejarah Perusahaan 2 1.3 Lingkup Bidang Usaha 3 1.3.1 Struktur Organisasi 3 1.3.2 Proses Bisnis Utama 4 1.3.3 Business Units 5 1.4 Uraian Business Unit of Analysis 5 1.4.1 Shuttle Service Bandung-Bandara Soekarno Hatta 5 1.4.2 Proses Pelayanan dan Reservasi Penumpang Keberangkatan 7 1.4.3 Proses Pelayanan dan Reservasi Penumpang Kepulangan 8 1.5 Isu Bisnis Yang Dihadapi 9 1.5.1 Kompetisi di Sektor Travel 9 1.5.2 Persepsi Umum Sistem Shuttle Service Saat Ini 10 1.5.3 Perkembangan Shuttle Service Alternatif 11 BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 13

2.1 Perumusan Conceptual Framework 13 2.2 Analisis Situasi Bisnis 14

2.2.1 Persaingan Dalam Industri Travel 14 2.2.2 Ancaman New Entrants Dalam Industri Travel 17 2.2.3 Ancaman Substitute Modes Dalam Industri Travel 18 2.2.4 Needs dari Pengguna Jasa Travel 20 2.2.5 Peranan Agen Sebagai Supplier Industri Travel 22

(7)

vi

BAB . III SOLUSI BISNIS 30

3.1 Alternatif Solusi Bisnis 30

3.1.1 Proses Idea Generation Sistem Hybrid 31

3.1.2 Proses Idea Screening Sistem Hybrid 33

3.1.3 Project Planning Sistem Hybrid 35

3.1.3.1 Pemilihan Daerah Potensial Penjemputan 36 3.1.3.2 Benchmark Terhadap Kompetitor Sejenis 38 3.1.3.3 Desain Purwarupa Sistem Hybrid 39

3.2 Analisis Solusi Bisnis 42

3.2.1 Project Development Sistem Hybrid 43

3.2.2 Test Marketing Sistem Hybrid 47

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI

4.1 Rencana Pilot Project Sistem Hybrid Trijaya Transport 50 4.2 Market Mix Pilot Project Sistem Hybrid Trijaya Transport 51 4.2.1 Product Strategy Pilot Project Sistem Hybrid Trijaya Transport 51 4.2.1.1 Skema Bisnis Pilot Project Trijaya Transport 53 4.2.1.2 Edukasi Terhadap Karyawan Trijaya Transport 54 4.2.2 Pemilihan Point Untuk Pilot Project Sistem Hybrid Trijaya Transport 55 4.2.3 Program Promotion Untuk Pilot Project Sistem Hybrid

Trijaya Transport 58

4.2.4 Pricing Strategy Untuk Pilot Project Sistem Hybrid Trijaya Transport 60 4.3 Feedback System Untuk Pilot Project Sistem Hybrid Trijaya Transport 61 4.4 Variabel-Variabel Profitabilitas Pilot Project Sistem Hybrid Trijaya Transport 64 4.5 Usulan Variabel Kajian Penelitian Selanjutnya 65

DAFTAR PUSTAKA 67

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Trijaya Transport 3 Gambar 1.2 Proses Bisnis Utama Trijaya Travel 4 Gambar 1.3 Proses Pemesanan Tiket Keberangkatan 7 Gambar 1.4 Proses Pemesanan Tiket Kepulangan 8 Gambar 1.5 Tabel Harga Travel Rute Bandung-Bandara

Soekarno Hatta November 2006 10 Gambar 2.1 Porter’s Five Forces di Trijaya Transport 13 Gambar 2.2 Analisa Grid untuk PO Primajasa 15 Gambar 2.3 Strategic Move Travel Rute Bandung-Bandara

Soekarno Hatta Maret 2007 16 Gambar 2.4 Product Market Structure untuk Industri Travel 19 Gambar 2.5 Timeline Penyerapan Inovasi Everett M. Rogers 22 Gambar 2.6 Grafik Jumlah Penumpang Trijaya Nov ’05- Des ’06 27 Gambar 2.7 TOWS Analysis Untuk Aplikasi Sistem Hybrid

Trijaya Transport 29

Gambar 3.1 New Product Development Process 30 Gambar 3.2 Analisa Grid Sistem Hybrid Trijaya Transport 32 Gambar 3.3 Pemetaan Lokasi Asal Pesanan

Trijaya Transport Aug-Dec 2006 36 Gambar 3.4 Proses Penjemputan Point-to-Point Cipaganti Travel 39 Gambar 3.5 Ilustrasi Perjalanan 7 Titik Penjemputan Trijaya Transport 40 Gambar 3.6 Ilustrasi Sistem Hybrid Trijaya Dengan

Dua Daerah Operasi 41

Gambar 4.1 Skema Bisnis Pilot Project Trijaya Transport 53 Gambar 4.2 New Products Management C. Merle Crawford 55 Gambar 4.3 Ilustrasi Rute Pilot Project Sistem Hybrid

Trijaya Transport 56

Gambar 4.4 Situasi Kompleks Pertokoan ‘Hero’ Jl. Surapati 57 Gambar 4.5 Mock-up Iklan Pilot Project Sistem Hybrid

Trijaya Transport 60

Gambar 4.6 Fishbone Diagram Faktor Potensial Menurunnya

(9)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Proporsi Jumlah Penumpang Trijaya Transport 23 Tabel 2.2

Hasil Content Analysis Wawancara Persepsi

Konsumen

Trijaya

Transport

25

Tabel 3.1

Content Analysis Wawancara Mengenai

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Data In-depth Interview 20 Konsumen Trijaya

Lampiran B Data Penyebaran Lokasi Penjemputan Trijaya Agustus- Desember 2006 Lampiran C Ilustrasi Penjemputan Door-to-Point Trijaya Transport

Lampiran D Data In-depth Interview 30 Pengguna Travel Domisili Jl. Surapati Lampiran E Lembar Contoh Order Filing System Trijaya Transport

Referensi

Dokumen terkait

Tabel III.1 Rekapitulasi transaksi pembelian Kantor Pusat Desember 2005 58 Tabel III.2 Rekapitulasi transaksi pembelian surabaya Project Desember 2005 59 Tabel III.3

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Hasil penilaian akhir pada daerah penelitian untuk kesesuaian lahan aktual berdasarkan kriteria kualitas kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit menurut CSR/FAO (1983), maka

Dengan menjalankan prinsip Master Cheng Yen yaitu melepaskan penderitaan, relawan Tzu Chi membantu keluarga Nenek Cun Nyoh, mulai dari bantuan biaya hidup hingga membangun

Maka untuk meningkatkan keamanan penyimpanan data, otomatisasi penghitungan nilai test, serta kemudahan pemberian informasi penerimaan siswa baru diperlukan sebuah aplikasi

Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan pembelajaran metode problem solving.

Formulir ini diterbitkan sebagai bagian dari Sistem Manual Mutu Tim Akreditasi Penjaminan Mutu Pengadilan Negeri Karanganyar Kelas II, baik dari aspek

diharuskan untuk menggunakan strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Ketika kondisi lingkungan berubah dan persaingan semakin