• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Universitas Mercu Buana (UMB) yang berlokasi di Meruya, yaitu jalan Meruya Selatan Kembangan Jakarta Barat. Objek atau responden penelitian difokuskan kepada mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai angkatan pada kelas karyawan.

3.2 Sejarah Singkat Universitas Mercu Buana 3.2.1 Universitas Mercu Buana Jakarta

Universitas Mercu Buana adalah sebuah universitas di Jakarta, Indonesia. Didirikan pada 22 Oktober 1985, kampus utama yang juga dinamakan Kampus A terletak di daerah Meruya, Jakarta Barat. Kampus kampus lainnya, yaitu Kampus B, terletak di Menteng dan Kampus C di Depok.

Dilatar belakangi dengan pengalamannya sebagai guru di Perguruan Taman Siswa, Pematang Siantar, Sumatera Utara. H. Probosutedjo mendirikan Akademi Wiraswasta Dewantara (AWD) pada tanggal 10 Nopember 1981. Peresmian AWD dilakukan oleh almarhum Bapak H. Adam Malik, Wakil Presiden RI saat itu. Dewantara diambil dari nama tokoh Pendidkan Nasional, yaitu Ki Hajar Dewantara. Misi AWD antara lain adalah mengembangkan model pendidikan untuk melahirkan pengusaha Pancasilais, kader-kader pembangunan yang mandiri, dan mampu menciptakan kesempatan kerja.

(2)

Sebelum memiliki kampus sendiri, penyelenggaraan perkuliahan dilaksanakan di Gedung Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (YTKI) Jl. Gatot Soebroto. Tahun 1984 Yayasan Menara Bhakti berhasil membangun sebuah kampus yang diberi nama Kampus Menara Bhakti.

Pada tahun 1985, berbekal kemampuan dan pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan Akademi Wiraswasta Dewantara, timbul gagasan mendirikan lembaga pendidikan tingkat universitas. Dengan Surat Keputusan Ketua Yayasan Menara Bhakti Nomor : 04/SKEP/KET/VI/1985 tanggal 12 Juni 1985, dibentuk Panitia Pendirian Universitas, dengan Ketua Dr. Sri-Edi Swasono dan dibantu oleh H. Abdul Madjid, Drs. Iman Santosa Sukardi (almarhum), Drs. M. Enoch Markum, Ir. Suharyadi, M.S, Soekarno dan Prijo S. Parwoto (almarhum).

Setelah melalui persiapan pendirian dan studi kelayakan, dengan Nomor: 010/KET/YMB/VI/85 tanggal 12 Juni 1985, Yayasan mengajukan permohonan izin mendirikan Universitas Mercu Buana (UMB) kepada Kopertis Wilayah III. Berdasarkan surat Nomor : 15/KOP.III/S.VI/85 yang ditandatangani oleh Prof. Dr. Boesjra Zahir (almarhum), pada tanggal 18 Juni 1985, Kopertis Wilayah III menyetujui dan memberikan izin "Operasional" kepada Universitas Mercu Buana. Pada tanggal 22 Oktober 1985 Universitas Mercu Buana secara resmi dinyatakan berdiri, dengan Fakultas dan Jurusan sebagai berikut:

(3)

2. Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) dan Jurusan Budidaya Pertanian (Agronomi).

3. Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi.

Jumlah mahsiswa pada tahun pertama tersebut sebanyak 118 orang. Satu tahun kemudian, berdasarkan hasil eveluasi Kopertis Wilayah III, keenam jurusan yang ada memperoleh Status "Terdaftar" dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Surat Keputusan Nomor: 0507/1986. Dalam rangka memenuhi tuntutan perkambangan pendidikan di masyarakat, dengan izin "Operasional" dari Kopertis Wilayah III Nomor: 12/Kop.III/S.VI/86 tanggal 5 Juni 1986, pada tahun akademik 1986/1987 Fakultas Teknik membuka Jurusan Teknik Mesin dan Fakultas Pertanian membuka Jurusan Mekanisasi Pertanian. Selanjutnya pada tahun akademik 1987/1988, fakultas Teknik membuka Jurusan Teknik Elektro. Memasuki tahun akademik 1988/1989 terjadi perkembangan baru di Universitas Mercu Buana. Berdasarakan usulan Ketua Yayasan Menara Bhakti dengan persetujuan Kopertis Wilayah III, Akademi Wiraswasta Dewantara dinyatakan bergabung kedalam Universitas Mercu buana. Pendidikan akademi tersebut menjadi Program D3 Manajemen Perusahaan di bawah Fakultas Ekonomi dengan status "Terdaftar".

Tahun 1989, Jurusan Teknik Mesin memperoleh Status "Terdaftar", berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0382/06/1989 tanggal 21 Juni 1989, demikian juga untuk Jurusan Mekanisasi Pertanian, tanggal 6 agustus 1990 memperoleh Status "Terdaftar", dengan Surat

(4)

Keputusan Mendikbud Nomor: 0495/08/1990. Upaya-upaya penting dan strategis guna meningkatkan kualitas akademik terus dilakukan. Secara bertahap, sejalan dengan upaya itu Universitas Mercu Buana melengkapi berbagai sarana dan fasilitas pendidikannya.

Berkat kerja keras dan dedikasi yang sungguh-sungguh tersebut, menjelang Dies Natalis VI, pada tanggal 30 Mei 1991, berdasarkan Surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 0286/05/1991, Universitas Mercu Buana memperoleh Status "Diakui", untuk:

1. Fakultas Teknik; Jurusan Teknik Arsitektur, Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan Teknik Mesin.

2. Fakultas Pertanian; Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis), Jurusan Budidaya Pertanian (Agronomi) dan Jurusan Mekanisasi Pertanian.

3. Fakultas Ekonomi; untuk Jurusan Manajemen, Jurusan Akuntansi dan Program D3 Manajemen Perusahaan.

Sementara itu, Jurusan Teknik Elektro juga sudah memperoleh Status "Terdaftar" berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud Nomor : 0132/03/1991 tanggal 21 Maret 1991.

Keberhasilan yang dicapai dalam pengembangan penyelenggaraan pendidikan semakin mendorong semangat segenap sivitas akademika untuk terus mengupayakan penyempurnaan pada setiap bidang kegiatan dengan melakukan

(5)

koreksi, intropeksi dan mencari umpan balik guna lebih mengokohkan sistem penyelenggaraan pendidikan. Akhirnya, berkat kesungguhan tersebut serta bimbingan Kopertis Wilayah III, maka pada 28 April 1992 dengan SK Dirjen Dikti Nomor : 163/DIKTI/Kep/1992 seluruh jurusan di Universitas Mercu Buana memperoleh Status "Disamakan".

Dalam Mengantisipasi SK Mendikbud Nomor : 0686/U/1991 yang mensyaratkan di setiap Universitas minimal terdiri dari 3 Fakultas Eksakta dan 2 Fakultas Sosial, maka melalui berbagai persiapan yang didahului dengan studi kelayakan, Universitas Mercu Buana mengembangkan fakultas dan jurusan baru.

Pada tahun akademik 1994/1995 Universitas Mercu Buana telah mempunyai 5 (lima) fakultas dengan 13 (tiga belas) jurusan, tahun 2000/2001 telah dibuka Jurusan Teknik Industri dibawah Fakultas Teknologi Industri berdasarkan keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI No. 290/DIKTI/Kep/2000 dengan status "Terdaftar".

K A M P U S:

KAMPUS A : Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat 11650

KAMPUS B : Gedung Tedja Buana (Kedaung) Lantai 4, 5 dan 6 Jl. Menteng Raya No.29 - Jakarta Pusat

(6)

pada tahun 2002 UMB membukan program kuliah untuk karyawan yang diadakan pada setiap sabtu - minggu dengan metode kuliah kelas sabtu minggu namun bisa melakukan kegiatan perkuliahaan luar kelas pada hari biasa. PKSM program kuliah sabtu minggu. program ini dibuka disetiap fakultas. peminatnya cukup banyak hingga akhir tahun 2007 paling tidak 2000 mahasisiwa dan telah memasuki angkatan ke 7.

3.2.2 Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Universitas Mercu Buana Yogyakarta adalah sebuah universitas di Yogyakarta, Indonesia. Nama Mercu Buana Yogyakarta Perubahan Nama dari UNWAMA (Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta). Perubahan ini berlaku mulai tanggal 5 April 2008 dengan SK Yayasan Wangsa Manggala Nomor: 02/SKep/Ket/YWM/IV/2008 tertanggal 1 April 2008 secara resmi Universitas Wangsa Manggala diganti namanya menjadi Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Selain pergantian nama ini juga dilakukan pelantikan Rektor Baru dan Sertijab dari Dr. Ir. Untung Iskandar Srihadiono, M.Sc (Rektor lama UNWAMA) kepada Dr. H. Djoko Wahyono, SU., Apt (Rektor Universitas Mercu Buana Yogyakarta) masa jabatan 2008-2012. Terkait perubahan nama Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta menjadi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) yang dikukuhkan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 102/D/O/2008 tertanggal 12 Juni 2008 UMBY melakukan beberapa pembenahan dan penataan program studi, diantaranya perubahan nama Fakultas Ekonomi menjadi Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Bisnis.

(7)

Menurut Audita Nuvriasari, SE., MM Kepala Biro Pemasaran Universitas mercu Buana, mengatakan ” Universitas Mercu Buana tahun akademik 2008/2009 selain mempertahankan 8 program studi lama yakni : Agroteknologi, Manajemen Industri Peternakan, Ekonomi Perbankan dan Asuransi Syariah, Manajemen, Psikologi, Teknologi Pangan, Akuntansi, dan Teknik Elektro juga akan membuka lima program studi baru diantaranya :

1. Ilmu Komunikasi

2. Informatika dan Multimedia 3. Pendidikan Matematika 4. Pendidikan Bahasa Inggris”.

3.3 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif. Tipe yang paling umum dari penelitian deskriptif meliputi penilaian sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi, keadaan, ataupun prosedur (Kuncoro, 2009:12). Metode deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat deskriptif secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari populasi (objek) penelitian. Penelitian jenis ini tidak mencari dan menerangkan hubungan (korelasi) dan pengaruh, tidak juga perlu hipotesis.

(8)

3.4 Variabel dan Skala Pengukuran

Variabel penelitian merupakan target utama penelitian, sebelum data-data penelitian dikumpulkan, maka terlebih dahulu perlu merinci fungsi-fungsi variabel yang diangkat dalam penelitian. Dalam praktek, istilah variabel dipakai sebagai sinonim untuk suatu konsep atau hal yang sedang diriset (Umar, 2003:61). Dalam konteks penjelasan ini, variabel yang dimaksud adalah suatu simbol yang akan diberi angka dan nilai. Dalam penelitian mengenai citra Universitas Mercu Buana dari persepsi mahasiswa kelas karyawan terdapat variabel utama yang diteliti, yaitu persepsi mahasiswa kelas karyawan terhadap citra Universitas Mercu Buana. Sedangkan pengukuran yang digunakan adalah dengan menggunakan

Semantic Differential. Semantic Differential, di mana responden menilai perilaku

objek dengan skala 5 atau 7 titik dari dua kutub kata sifat atau frase (Kuncoro, 2009:178). Semantic Differential memiliki beberapa poin (berkisar antara 5 sampai 7 poin ) diantara dua kutub yang memiliki perbedaan secara ekstrim (Istijanto, 2009:92). Adapun metode pengukuranya dengan Skala interval yaitu skala yang memiliki urutan dan memiliki interval atau jarak yang sama di antara kategori atau titik-titik terdekatnya (Istijanto, 2009:83).

3.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:56). Definisi operasional ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahpahaman mengenai data

(9)

yang akan dikumpulkan dan menghindari kesesatan dalam menentukan alat pengumpulan data serta berfungsi untuk mengetahui bagaimana suatu variabel di ukur. Definisi operasional variabel adalah merupakan konsep-konsep yang berupa karangka menjadi kata-kata yang menggambarkan persepsi atau gejala yang dapat diamati, dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. (Sugiyono, 2005: 256).

Untuk memperjelas dan mengarahkan pembahasan, maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1

Variabel Dimensi indikator

Persepsi mahasiswa kelas karyawan a. Tangible 1. Fasilitas 2. Pilihan studi 3. Biaya 4. Dosen b. Reliability 1. kenyamanan 2. kurikulum 3. sistem pengajaran 4. suasan kampus c. Responsiveness (ketanggapan) Pelayanan d. Assurance/kepercayaan (Jaminan)

1. prospek peluang kerja 2. harapan dan realitas 3. tes masuk e. Emphaty (kepedulian) 1. sosial responsibility 2. kedekatan dengan mahasiswa f. Intangibility 1. populer 2. tradisional 3. moderen 4. kuno 5. bergengsi 6. reputasi 7. menyenangkan 8. memberi semangat 9. Cerah

Sumber: Istijanto, Aplikasi Praktis Riset Pemasaran, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009.

(10)

3.6 Metode Pengumpulan Data

Informasi yang dihasilkan merupakan hasil akhir proses pengolahan selama berlangsungnya penelitian. Informasi pada dasarnya berujung dari bahan mentah (raw material) yang disebut data. Data memiliki berbagai ujud seperti angka penjualan, jumlah produk yang dihasilkan, jumlah mahasiswa, pendapat konsumen, dan lain-lain. Metode pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan melakukan pengukuran terhadap obyek penelitian yang diawali dengan penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research).

Penelitian lapangan merupakan salah satu metode peneliti untuk mendapatkan data dengan cara menyebarkan kuisioner kepada para mahasiswa kelas karyawan. Mereka diminta secara sukarela untuk membantu memilih ukuran pendapat yang telah dibuat melalui format kuisioner yang dibuat oleh peneliti.

3.7 Jenis Data

Data yang telah peneliti kumpulkan melalu penyebaran kuisioner, peneliti kategorikan data primer. Penelitian menggunakan jenis data primer karena datanya diambil dari individu atau perorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. (Umar, 2005). Data primer ini yang kemudian akan peneliti olah untuk menjadi suatu informasi yang berguna bagi pihak yang berkepentingan.

(11)

3.8 Populasi, Sampel dan Teknik Pengumpulan Sampel 3.8.1 Populasi

Populasi merupakan jumlah kesulurahan yang mencakup semua anggota yang diteliti (Istijanto:2009). Individu yang ingin diselidiki paling sedikit mempunyai suatu ciri atau sifat yang sama. Tujuan ditetapkannya populasi adalah untuk menghindari kesalahan generalisasi kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Mercu Buana kelas karyawan yang berada di kampus Meruya

3.8.2 Sampel

Sampel merupakan suatu bagian yang ditarik dari populasi (Istijanto:2009). Wakil atau sampel inilah yang akan diteliti dan dikenai perilaku untuk diambil kesimpulan terhadap populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul refresentatif (mewakili) (Sugiyono, 2008:116). Digunakannya sampel dalam suatu penelitian terutama didasarkan pada berbagai pertimbangan, yaitu (Durianto, dkk, 2001):

a. Sering kali tidak mungkin mengamati seluruh populasi

b. Pengamatan terhadap seluruh anggota populasi dapat bersifat merusak

c. Menghemat waktu, biaya dan tenaga

d. Mampu memberikan informasi yang lebih menyeluruh dan mendalam.

(12)

Sebagaimana diketahui, jumlah sampel yang akan dipergunakan untuk suatu penelitian perlu dipertimbangkan dengan baik. Jumlah sampel yang sangat sedikit menghemat biaya penelitian, namun data yang diperoleh belum tentu dapat mencerminkan keadaan populasi. Semakin banyak jumlah sampel yang dipergunakan, semakin baik data yang dapat diperoleh. Namun, perlu diingat bahwa jumalah sampel yang terlalu banyak akan memerlukan biaya besar. Oleh karena itu, peneliti perlu menentukan jumlah sampel yang layak dan jumlah sampel yang mencerminkan keadaan populasi, sementara penghematan waktu dan biaya peneliti juga masih dapat diperoleh.

Dari jumlah populasi mahasiswa kelas karyawan diambil sampel sebanyak 50 orang responden melalui kuesioner. Roscoe dalam bukunya

“Research Methods For Bisnis” (1982:253) memberikan saran tentang jumlah

sempel yang bisa diambil, antara lain sebagai berikut (dikutip dari Sugiyono, 2008: 129):

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500

2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30

3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariat (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel

(13)

penelitiannya 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50.

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d 20

3.8.3 Teknik Pengambilan Sampel

Jenis sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

incidental/convenience sampling, yaitu hanya sampel-sampel yang dapat dijumpai

dengan mudah atau ketersediaan anggota populasi tertentu saja (Istijanto:2009). Responden seringkali dipilih karena keberadaan mereka pada waktu dan tempat di mana riset sedang dilakukan. Akibatnya peluang terpilih sebagai sampel hanya dimiliki oleh anggota populasi yang kebetulan berada disekitar peneliti (Istijanto:2009).

3.9 Metode Analisis Data

Analisis merupakan tindakan mengolah hingga menjadi informasi yang bermanfaat dalam menjawab masalah riset (Istijanto:2009).. Berdasarkan data yang telah terkumpul, maka analisis yang digunakan bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif. Penggunaan angka memudahkan penginterpretasian hasil secara obyektif. Hasil analisis berbentuk angka juga memudahkan penulis untuk melakukan perbandingan. Selain itu, temuan dalam bentuk angka memudahkan penulis dalam membuat generalisasi atau kesimpulan. Ini dimungkinkan karena

(14)

tanggapan dari semua responden yang telah berwujud angka-angka dapat diakomodasi lebih mudah sehingga hasil akhirnya (misalnya setelah dirata-rata) dapat dipandang mewakili semua responden.

Adapun analisis statistik dalam buku-buku teks riset pada dasarnya tidak jauh berbeda, sedangkan dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik deskriptif distribusi frekuensi untuk memperoleh angka dan presentasi (%) terhadap 24 daya tarik yang disajikan dalam kuisioner dan analisis faktor (factor analysis) sebagai alat analisis data. Analisis faktor merupakan jenis analisis yang dugunakan untuk mengenali dimensi-dimensi pokok atau keteraturan dari sebuah fenomena (Kuncoro, 2009:261). Analisis faktor menyederhanakan hubungan yang beragam dan kompleks pada set data/variabel amatan dengan menyatukan faktor atau dimensi yang saling berhubungan/mempunyai korelasi pada suatu struktur data yang baru yang mempunyai set faktor yang lebih kecil (Wibisono, 2003:236). Tujuan umum dari analisis ini adalah untuk meringkas kandungan informasi variabel dalam jumlah yang besar menjadi sejumlah faktor yang lebih kecil. Pendekatan yang paling populer digunakan dalam analisis faktor adalah principal component analysis. Cooper mengatakan principal component analysis merupakan analisis yang mentransformasikan sejumlah variabel ke dalam suatu variabel komposit baru, atau komponen utama (principal component) yang tidak berkorelasi satu sama lain (Kuncoro, 2009:261).

Penggunaan metode analisis faktor dapat diklasifikasikan menjadi (Wibisono, 2003:237):

(15)

1. Penyelidikan untuk penemuan (exploratory) 2. Penegasan suatu hipotesa (confirmatory uses) 3. Alat pengukur (measuring devices)

Adapun model matematis analisis faktor adalah sebagai berikut (Wibisono, 2003:244):

Diamana:

Xi = variabel independen ke-i Fj

1. Analisis Statistik deskriptif distribusi frekuensi untuk memperoleh angka dan presentasi terhadap 24 daya tarik yang disajikan.

= faktor kesamaan ke-j Ui = faktor unik ke-i

Aij = koefesien faktor kesamaan Bi = koefesien faktor unik

Untuk mempermudah dalam melakukan analisis ini penulis menggunakan

software SPSS 17.0 sebagai alat bantu penyederhanaan (analis) data primer yang

penulis peroleh melalui penyebaran kuisioner kepada responden.

Adapun tata urutan yang penulis lakukan terhadap data yang terkumpul selanjutnya diverifikasi dan ditabulasi adalah sebagai berikut:

2. Analisis faktor dari statistik multivariate dengan menggunakan software SPSS versi 17.0 sehingga dapat direduksi menjadi beberapa faktor saja.

m

Xi =

Σ

A

ij

F

j

+ b

j

U

i

j-1

(16)

3. Menghitung skor rata-rata dari masing-masing faktor pada variabel

importance and performance.

4. Menggambarkan posisi skor rata-rata dari variabel penting dalam tranformasi matrix impotance-performance.

Referensi

Dokumen terkait

Bioetanol yang menguap dialirkan ke kompressor (K-101) untuk menaikkan tekanan dari 1 atm menjadi 2 atm yang berfungsi untuk memudahkan pemisahan air yang masih terkandung dalam

Media yang digunakan juga harus lebih banyak agar dapat menjangkau seluruh masyarakat yang ada di Kota Pekanbaru seperti penggunaaan surat kabar, majalah,

Nah dalam komunikasi antara Master Station (MS) dengan setiap Remote Terminal Unit (RTU) dilakukan melalui media yang bisa berupa fiber optik, PLC (power line carrier), atau

Senyawa alkohol jika dipanaskan dalam suasana asam akan mengalami reaksi dehidrasi menghasilkan akena dengan kerangka yang bebeda dari kerangka senyawa semula, produk utama

Didalam IDE Arduino terdapat library yang beberapa sudah ada menjadi dasar tersimpan di sistem, namun jika ada perangkat alat lainnya yang belum ada library , maka

Pada dasarnya status atau kedudukan yang dimiliki oleh setiap individu adalah bersifat sementara, maka dalam hubungan itu terlihat adanya jarak antara seorang yang tidak

Menjelaskan karakteristik ruang, tektonika dan system symbol dalam beberapa lokalitas arsitektur Nusantara Menyimpulkan problem dan prospek perkembangan arsitektur Nusantara,

Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar (Indeks prestasi) responden mahasiswa D–II PGTK antara mahasiswa beasiswa dengan mahasiswa swadana