• Tidak ada hasil yang ditemukan

Andri Gromiko, Hastari Mayrita, Arif Hidayat Dosen Universitas Bina Darma, Mahasiswa Universitas Bina Darma Pos-el :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Andri Gromiko, Hastari Mayrita, Arif Hidayat Dosen Universitas Bina Darma, Mahasiswa Universitas Bina Darma Pos-el :"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Peningkatan Aktivitas Gerak Lokomotor, Nonlokomotor dan Manipulatif

Menggunakan Model Permainan Siswa Sekolah Dasar Negeri 3 Tanjung

Agung, Kabupaten Muara Enim

(Studi Kasus : Sdn 3 Tanjung Agung)

Andri Gromiko, Hastari Mayrita, Arif Hidayat

Dosen Universitas Bina Darma, Mahasiswa Universitas Bina Darma Pos-el : gromikoandri@gmail.com

ABSTRACT

The problem of this research is the activity, the ability and skills of basic techniques of motion locomotor, manipulative nonlokomotor and students of SD Negeri 3 Muara Enim Regency Tanjung Agung still low. Class Action Research aims to improve the activity, capabilities and skills of basic techniques of motion locomotor, manipulative nonlokomotor and students of SD Negeri 3 Tanjung Agung Muara Enim regency. Subjects were students in third grade in school year 2016/2017 State Primary School 3 Tanjung Agung subdistrict of Muara Enim Regency totaling 23 people. The object of research is the activity, the ability and skills of basic techniques locomotor movement, nonlokomotor and manipulative. Data collection techniques by observation, testing, and documentation. The data analysis technique is qualitative analysis. The results of this study indicate that activity, abilities and skills of basic techniques of motion locomotor, manipulative nonlokomotor and students of SD Negeri 3 Tanjung Muara Enim District Court has increased the quality of after action research using game model in teaching PE. Data completeness study pre-cycle test 34.79%, 43.48% the first cycle, the second cycle and the third cycle 69.57% 78.26%. With the achievement of mastery learning criterion in the third cycle, the research successfully.

Keywords: activity, abilities and skills of basic techniques locomotor movement, nonlokomotor and manipulative.

ABSTRAK

Masalah penelitian ini adalah aktivitas, kemampuan dan keterampilan teknik dasar gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif siswa SD Negeri 3 Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim masih rendah. Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan Aktivitas, kemampuan dan keterampilan teknik dasar gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif siswa SD Negeri 3 Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim. Subjek penelitian adalah siswa kelas III tahun ajaran 2016/2017 di Sekolah Dasar Negeri 3 Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim yang berjumlah 23 orang. Objek penelitian adalah aktivitas, kemampuan dan keterampilan teknik dasar gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas, kemampuan dan keterampilan teknik dasar gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif siswa SD Negeri 3 Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim mengalami peningkatan kualitas setelah melakukan tindakan penelitian dengan menggunakan model permainan dalam pembelajaran Penjaskes. Data ketuntasan belajar tes pra siklus 34,79%, siklus I 43,48%, siklus II 69,57% dan siklus III 78,26%. Dengan tercapainya kriteria ketuntasan belajar pada siklus III maka penelitian berhasil.

Kata kunci: aktivitas, kemampuan dan keterampilan teknik dasar gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif.

(2)

1. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Perkembangan gerak dimasa anak-anak sangat menonjol,terutama pada kemampuan gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif. Penyempurnaan atau perbaikan gerak dasar terjadi pada masa anak-anak. Menjelang masa remaja gerak yang makin kompleks bisa dikuasai dengan kemampuan memanfaatkan keterampilan gerak sesuai dengan kebutuhannya. Pada akhirnya masa awal dewasa berbagai organ tubuh mencapai puncak perkembangan fungsi, dan fisik mencapai puncak kematangannya. Menurut Husdarta dan Yudha M. Saputra (2000:73) salah satu ruang lingkup pendidikan jasmani adalah pembentukan gerak, yang meliputi keinginan untuk bergerak, menghayati ruang waktu dan bentuk termasuk perasaan irama, mengenal kemungkinan gerak diri sendiri, memiliki keyakinan gerak dan perasaan sikap (kinestetik) dan memperkaya kemampuan gerak. Kemampuan gerak dasar ada tiga jenis yaitu lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif. Gerak lokomotor merupakan suatu gerakan yang ditandai dengan adanya perpindahan tempat, seperti jalan, lari, melompat dan mengguling. Gerakan ini biasanya membuat anak merasa senang

melakukannya,karena pada umumnya anak-anak akan lebih tertarik untuk melakukan. Gerak lokomotor ini bisa dimodifikasi menjadi permainan anak, misalnya dalam bentuk permainan tradisional ataupun permainan yang ada pada saat ini yang sifatnya mudah dan menyenangkan, namun tetap dalam pengawasan serta pengarahan dari guru atau pendidik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, cidera dan luka. Gerak nonlokomotor dilakukan tanpa adanya perpindahan tempat, seperti memutar, menekuk badan. Gerak manipulatif melibatkan penguasaan terhadap objek di luar tubuh oleh tubuh atau bagian tubuh, seperti menendang bola dan lempar tangkap bola.

Dari hasil pengamatan awal peneliti di SD Negeri 3 Tanjung Agung Sabtu, 22 Oktober 2016 di kelas III pembelajaran Penjaskes tentang gerak dasar, saat pembelajaran menunjukkan bahwa siswa belum terampil dan menguasai untuk gerak lokomor, nonlokomotor, dan manipulatif, tentunya akan membatasi keterampilan dan kemampuan gerak dasar siswa yang akan berpengaruh pada pencapaian hasil pembelajaran. Salah satu penyebabnya adalah model pembelajaran yang tidak sesuai, sehingga tujuan pengajaran yang telah dirumuskan oleh pendidik belum

(3)

mencapai hasil yang maksimal, atau masih di bawah standar nilai mata Pelajaran Penjaskes yaitu dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 7,5. Oleh karena itu, peneliti berusaha mengatasi masalah tersebut dengan mengadakan penelitian tindakan kelas melalui model permainan.

Berdasarkan uraian di atas dan hasil pengamatan penulis pada proses pembelajaran gerak dasar di SD Negeri 3 Tanjung Agung kelas III yang berjumlah 23 orang, maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas berjudul, ”Peningkatan Aktivitas Gerak Lokomotor, Nonlokomotor, dan Manipulatif Menggunakan Model Permainan Siswa Sekolah Dasar Negeri 3 Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim”. Identifikasi Masalah

Berdasar latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. siswa belum dapat melakukan gerak lokomotor dengan baik;

2. siswa belum dapat melakukan gerak nonlokomotor dengan baik;

3. siswa belum dapat melakukan gerak manipulatif dengan baik;

4. pembelajaran selama ini

menggunakan metode simulasi;

5. model permainan belum pernah digunakan dalam pembelajaran.

Batasan Masalah

Berdasar identifikasi masalah di atas, fokus penelitian dibatasi pada :

1. aktivitas gerak lokomotor;

2. aktivitas gerak nonlokomotor;

3. aktivitas gerak manipulatif;

4. pembelajaran menggunakan model permainan;

5. peningkatan gerak lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif menggunakan model permainan;

6. penelitian dilaksanakan di SD Negeri 3 Tanjung Agung,

Kabupaten Muara Enim, khususnya kelas III yang berjumlah 23 orang.

Rumusan Masalah

Berdasar batasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana aktivitas gerak lokomotor?

2. Bagaimana aktivitas gerak nonlokomotor?

3. Bagaimana aktivitas gerak manipulatif?

(4)

4. Bagaimana pembelajaran

menggunakan model permainan?

5. Bagaimana peningkatan gerak lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif menggunakan model permainan?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. aktivitas gerak lokomotor;

2. aktivitas gerak nonlokomotor;

3. aktivitas gerak manipulatif;

4. pembelajaran menggunakan model permainan;

5. peningkatan gerak lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif menggunakan model permainan.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat pada berbagai pihak berikut ini.

1. Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan keterampilan gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif. 2. Guru mata pelajaran Penjasorkes

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam pembelajaran gerak lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif.

2. KAJIAN PUSTAKA Kajian Teori

Gerak lokomotor

Menurut yudanto (2011:6) gerak lokomotor dapat diartikan sebagai gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain. Bentuk gerak lokomotor diantaranya berjalan, berlari, brjingkat, melompat dan meloncat, berderap, merayap dan memanjat. Definisi gerak lokomotor juga dijelaskan oleh Asim (2001: 32) menyatakan bahwa gerak lokomotor adalah gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain, baik secara horisontal maupun secara vertikal. Gerakan tersebut diantaranya jalan, lari, lompat, loncat, jingkat, menderap, memanjat dan lain-lain. Gerak Nonlokomotor

Teori Gerak Nonlokomotor

Menurut Yudha M. Saputra (2000:20) gerak nonlokomotor adalah gerakan yang dilakukan di tempat. Tanpa ada ruang gerak yang memakai kemampuan nonlokomotor terdiri dari menekuk dan meregang, mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat dan

(5)

memutar, mengocok, melingkar, melambungkan dan lain-lain. Sedangkan menurut Sukintaka (1992:11) contoh gerak nonlokomotor adalah : mengulur, menekuk, mengayun, bergoyang, berbelok, berputar, meliuk, mendorong, mengangkat dan mendarat.

Gerak Manipulatif Teori Gerak Manipulatif

Menurut Yudha M. Saputra (2000:20) gerak manipulatif adalah gerak yang dikembangkan ketika anak tengah menguasai bermacam objek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan. Bentuk-bentuk gerak manipulatif terdiri dari gerakan mendorong (melempar, memukul, menendang), gerakan menerima (menangkap) dan gerakan memantul-mantulkan bola atau menggiring bola.

Permainan Teori Permainan

Menurut Freud dalam Zulkifli (2005:40), permainan dari sudut psikologis merupakan pernyataan nafsu-nafsu yang terdapat di daerah bawah sadar, sumbernya berasal dari dorongan nafsu seksual. Menurut Montessori dalam Zulkifli (2005:40), permainan merupakan latihan untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan kehidupan, juga dapat dianggap sebagai latihan jiwa dan raga untuk kehidupan di masa yang akan datang. Menurut Hackel dalam Zulkifli (2005:39), atavistis artinya kembali kepada sifat-sifat nenek moyang di masa lalu. Dalam permainan timbul bentuk-bentuk kelakuan seperti bentuk kehidupan yang pernah dialami nenek moyang. Permainan dalam dunia anak dapat memberikan suatu kesenangan atau pun kegembiraan. Dalam bermain anak dapat bebas meluapkan emosi dan tenaga yang berlebih dalam diri anak. Adanya unsur senang, gembira dalam diri anak maka permainan dapat sebagai alat pendidikan.

guru hendaknya kreatif dan bisa menetukan jenis permainan yang mengarah pada materi pada awal pembelajaran.

Kerangka Berpikir

Untuk kerangka berpikir peneliti menjabarkan bahasan tentang gerak yang sangat mendasar yaitu gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif yang mana gerak ini sangat penting untuk dikuasai anak terutama siswa sekolah dasar. Untuk gerak lokomotor peneliti mengamati keterampilan dan kemampuan jalan dan lari, sedangkan untuk gerak nonlokomotor peneliti mengamati keterampilan dan kemampuan push-up dan untuk gerak

(6)

manipulatif peneliti mengamati keterampilan dan kemampuan lempar tangkap bola kasti.

Dalam pelaksanaan pembelajaran nantinya peneliti akan menggunakan model permainan sebagai metode pembelajaran, permainan yang akan digunakan dalam penelitian yaitu permainan “Bintang Beralih’’, yang mana permainan akan dimodifikasi sesuai dengan materi dalam upaya peningkatan keterampilan gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 3 Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim tahun ajaran 2016/2017 berjumlah 23 orang.

Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah aktivitas, kemampuan dan keterampilan gerak gerak dasar lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 3 Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 23 orang. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini di Sekolah Dasar Negeri 3 Tanjung Agung Desa Lubuk Nipis Kecamatan Tanjung Agung

Kabupaten Muara Enim akan dilakukan selama dua minggu yang dimulai pada tanggal 05 sampai dengan 21 Januari 2017 pada pukul 07.30-09.00.

3. Metode Penelitian Rancangan Penelitian

ntuk mengetahui seberapa besar aktivitas dan kemampuan siswa dalam pembelajaran gerak dasar lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif, guru memberikan tes awal sebagai bahan refleksi awal untuk menentukan tindakan selanjutnya. Penelitian ini dilakukan bersiklus yang terdiri dari tiga siklus, terbagi dalam empat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Kegiatan Siklus a) Perencanaan

Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan serangkaian persiapan penelitian sebagai berikut:

a. Menyiapkan Rencana Pembelajaran (RPP) dengan materi gerak dasar lokomotor,

nonlokomotor dan manipulatif.

b. Menyiapkan lembar observasi untuk mencatat semua kejadian saat

pembelajaran berlangsung, buku absen siswa.

c. Menyiapkan semua sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam

(7)

proses pembelajaran, seperti: pluit, bendera start, stopwatch, kasti.

d. Diktat permainan sederhana (permainan bintang beralih).

b) Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada siklus II dilakukan setelah gerak pemanasan yaitu permainan, lari dan jalan cepat sejauh 50 Meter, lempar tangkap kasti, diahiri dengan push-up sebanyak lima kali.

a. Siswa melakukan gerak pemanasan dan peregangan.

b. Memanggil siswa satu persatu berdasarkan nomor urut absen.

c. Guru menjelaskan cara pelaksanaan latihan dalam pembelajaran.

d. Melakukan permainan Bintang Beralih.

e. Dengan bergantian, siswa melakukan lari dan jalan cepat sejauh 50 Meter, lempar tangkap kasti, diahiri dengan push-up sebanyak lima kali.

f. Siswa dikumpulkan kembali untuk pendinginan dan menjelaskan

tentang kesalahan gerak yang dilakukan siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung.

c) Observasi

d) Refleksi

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu pekerjaan penting dan sangat menentukan dalam suatu penelitian. Sebuah penelitian dapat dikatakan berhasil apabila data dapat dikumpulkan. Sebaliknya, jika data tidak bisa didapatkan atau tidak dapak dikumpulkan, maka sebuah penelitian dipandang tidak berhasil. Pentingnya pengumpulan data dalam sebuah penelitian juga menjadi alasan munculnya berbagai tawaran teknik yang dapat dipilih dan dan digunakan oleh seorang peneliti dalam mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah, observasi, dokumentasi, dan tes. Lebih jelasnya sebagai berikut.

Observasi (Pengamatan) Dokumentasi

Tes

Teknik Analisis Data P = F x 100%

N Keterangan:

P : Persentase hasil tes.

F : Frekuensi/Tingkat kelulusan. N : Jumlah siswa.

4. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN Hasil Penelitian b) Siklus I

(8)

1. Perencanaan

2. Tindakan (Pelaksanaan) 3. Observasi (Pengamatan) 4. Hasil Tes

Berdasarkan data pada siklus I di atas dapat diketahui bahwa frekuensi kemampuan gerak dasar tertinggi dari tiga kemampuan gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif dengan kriteria tinggi sebanyak 10 orang atau 43,48%, sedang sebanyak 7 orang atau 30,43% dan dengan kriteria kurang sebanyak 6 orang atau 20,09% dari jumlah siswa seluruhnya.

5. Refleksi Siklus I

Pada tindakan siklus I belum mencapai sasaran belajar ≥ 75% disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan siswa pada saat mengikuti pembelajaran gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif dengan model permainan, karena siswa belum memahami bentuk permainan dan teknik gerak. Dengan belum tercapainya hasil belajar pada siklus pertama maka akan dilaksanakan siklus berikutnya.

c) Siklus II

Pelaksanaan siklus kedua ini dilakukan karena siklus pertama tindakan diberikan belum berhasil atau belum mencapai 75%. Pada siklus kedua ini dalam proses pembelajaran gerak dasar

menggunakan model permainan yang telah dimodifikasi mengarah pada tujuan belajar, sebelum melakukan pembelajaran peneliti menjelaskan kepada siswa tujuan yang hendak dicapai dan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa dalam proses belajar. Belajar dari siklus I, maka pada siklus II ini peneliti berusaha untuk lebih meningkatkan lagi aktivitas, kemampuan dan keterampilan siswa agar lebih memperhatikan maksud dan tujuan materi yang disampaikan untuk lebih bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.

1. Perencanaan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini meliputi menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlampir, menyiapkan peralatan yang akan digunakan pada proses pelaksanaan seperti diktat permainan bintang beralih yang telah dimodifikasi, bola kasti, pluit, stopwatch, peralatan tulis serta membuat format lembar penilaian, menyiapkan prasarana, tempat pelaksanaan, dan meminta bantuan rekan guru olahraga.

2. Tindakan (Pelaksanaan)

Proses pelaksanaan dilakukan di lapangan SD Negeri 3 Tanjung Agung, dengan materi pembelajaran gerak dasar

(9)

lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif dalam model permainan. Sebelum melakukan pembelajaran peneliti menjelaskan kepada siswa tujuan yang hendak dicapai dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini terdiri dari 3 bagian sebagai berikut: 1) kegiatan awal, siswa dibariskan, mengecek kehadiran, dan menegur siswa yang tidak berpakaian olahraga lengkap kemudian berdoa lalu melakukan gerak pemanasan yang mengacu pada kegiatan inti, 2) kegiatan inti, melakukan permainan bintang beralih yang telah dimodifikasi mengarah pada tujuan pembelajaran, serta memberi pengarahan tentang pelaksanaan nya, 3) kegiatan penutup dengan mengumpulkan kembali siswa, mengabsen, lalu mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang telah diberikan, menjelaskan kepada siswa tentang kesalahan-kesalahan gerak yang dilakukan pada saat mengikuti pembelajaran, dan untuk mengetahui hasil pembelajaran dilakukan tes.

3. Observasi (Pengamatan)

Mengamati dan mencatat siswa yang melakukan gerakan dengan serius, antusias dan bersemangat. Mengamati dan mencatat jumlah siswa yang melaksanakan dengan

gerakan yang benar. Dari hasil observasi ada 15 siswa yang serius dan bermangat, dan 16 orang siswa melakukan gerakan dengan benar. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II terjadi peningkatan antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran berlangsung.

4. Hasil Tes

Untuk gerak lokomotor dilakukan tes jalan dan lari 50 Meter dengan memperhatikan teknik yang benar, untuk gerak nonlokomotor dilakukan tes push-up sebanyak mungkin dalam waktu 1 Menit dan untuk gerak manipulatif dilakukan tes lempar tangkap kasti berpasangan. Dari hasil setiap butir tes dijumlahkan dan dikonversikan pada tabel berikut;

Berdasarkan data pada siklus II di atas dapat diketahui bahwa frekuensi kemampuan gerak dasar tertinggi dari tiga kemampuan gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif dengan kriteria tinggi sebanyak 16 orang atau 69,57%, sedang sebanyak 4 orang atau 17,40% dan dengan kriteria kurang sebanyak 3 orang atau 13,03% dari jumlah siswa seluruhnya.

(10)

Pelaksanaan siklus III ini dilakukan karena siklus II tindakan diberikan belum berhasil atau belum mencapai 75%. Pada siklus III ini dalam proses pembelajaran gerak dasar menggunakan model permainan yang telah dimodifikasi mengarah pada tujuan belajar, sebelum melakukan pembelajaran peneliti menjelaskan kepada siswa tujuan yang hendak dicapai dan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa dalam proses belajar. Belajar dari siklus II, maka pada siklus III ini peneliti berusaha untuk lebih meningkatkan lagi aktivitas, kemampuan dan keterampilan siswa agar lebih memperhatikan maksud dan tujuan materi yang disampaikan untuk lebih bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.

1. Perencanaan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini meliputi menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlampir, menyiapkan peralatan yang akan digunakan pada proses pelaksanaan seperti diktat permainan bintang beralih yang telah dimodifikasi, bola kasti, pluit, stopwatch, peralatan tulis serta membuat format lembar penilaian, menyiapkan prasarana, tempat pelaksanaan, dan meminta bantuan rekan guru olahraga.

2. Tindakan (Pelaksanaan)

Proses pelaksanaan dilakukan di lapangan SD Negeri 3 Tanjung Agung, dengan materi pembelajaran gerak dasar lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif dalam model permainan. Sebelum melakukan pembelajaran peneliti menjelaskan kepada siswa tujuan yang hendak dicapai dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan pada siklus III ini terdiri dari 3 bagian sebagai berikut: 1) kegiatan awal, siswa dibariskan, mengecek kehadiran, dan menegur siswa yang tidak berpakaian olahraga lengkap kemudian berdoa lalu melakukan gerak pemanasan yang mengacu pada kegiatan inti, 2) kegiatan inti, melakukan permainan bintang beralih yang telah dimodifikasi mengarah pada tujuan pembelajaran, serta memberi pengarahan tentang pelaksanaan nya, 3) kegiatan penutup dengan mengumpulkan kembali siswa, mengabsen, lalu mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang telah diberikan, menjelaskan kepada siswa tentang kesalahan-kesalahan gerak yang dilakukan pada saat mengikuti pembelajaran, dan untuk mengetahui hasil pembelajaran dilakukan tes.

(11)

Mengamati dan mencatat siswa yang melakukan gerakan dengan serius, antusias dan bersemangat. Mengamati dan mencatat jumlah siswa yang melaksanakan dengan gerakan yang benar. Dari hasil observasi ada 20 siswa yang serius dan bermangat, dan 21 orang siswa melakukan gerakan dengan benar. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus III terjadi peningkatan antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran berlangsung.

4. Hasil Tes

Data diperoleh dari hasil pembelajaran gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif pada masing-masing siswa yang dilakukan oleh peneliti setelah menyelesaikan siklus III, bentuk tes dengan melakukan aktivitas dan keterampilan gerak dasar. Untuk gerak lokomotor dilakukan tes jalan dan lari 50 Meter dengan memperhatikan teknik yang benar, untuk gerak nonlokomotor dilakukan tes push-up sebanyak mungkin dalam waktu 1 Menit dan untuk gerak manipulatif dilakukan tes lempar tangkap kasti berpasangan. Dari hasil setiap butir tes dijumlahkan dan dikonversikan pada tabel berikut;

Berdasarkan data pada siklus III di atas dapat diketahui bahwa frekuensi

kemampuan gerak dasar tertinggi dari tiga kemampuan gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif dengan kriteria tinggi sebanyak 18 orang atau 78,26% sedang sebanyak 3 orang atau 13,04% dan dengan kriteria kurang sebanyak 2 orang atau 08,70% dari jumlah siswa seluruhnya.

5. Refleksi Siklus III

Berdasarkan analisis data pada siklus III kesalahan yang dilakukan siswa pada saat pembelajaran gerak dasar berlangsung sudah berkurang dan pada siklus III ini hasil belajar tercapai. Dengan tercapainya hasil belajar pada tindakan siklus III maka siklus berikutnya ditiadakan karena standar nilai yang ingin dicapai ≥ 75% sudah dapat dicapai sehingga tidak lagi dilanjutkan siklus berikutnya dan penelitian dianggap selesai.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Siklus I

Pada siklus pertama dalam proses pembelajaran gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif melalui model permainan, sebelumnya peneliti menjelaskan kepada siswa tujuan yang hendak dicapai dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam proses belajar, kemudian melakukan gerak pemanasan lalu melakukan kegiatan inti proses

(12)

pembalajaran gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif melalui model permainan. Sebelum melakukan tindakan pada siklus I diadakan tes awal dengan data diketahui bahwa kemampuan dan keterampilan gerak dasar siswa yang memperoleh kriteria baik berjumlah 8 orang atau 34,78%, cukup brjumlah 5 orang atau 21,74% dan dengan kriteria kurang berjumlah 10 orang atau 43,48%. Setelah diadakan tindakan siklus I dan tes akhir siklus I didapat hasil dengan data berikut bahwa frekuensi kemampuan gerak dasar tertinggi dari tiga kemampuan gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif dengan kriteria tinggi sebanyak 10 orang atau 43,48%, sedang sebanyak 7 orang atau 30,43% dan dengan kriteria kurang sebanyak 6 orang atau 20,09% dari jumlah siswa seluruhnya. Dengan mengamati hasil yang diperoleh, tindakan pada siklus pertama belum berhasil disebabkan oleh karena siswa yang belum memahami teknik gerakan dan bentuk permainan yang telah dimodifikasi, lalu diadakan tindakan pada siklus selanjutnya.

4.2.2 Pembahasan Siklus II

Pelaksanaan siklus kedua ini dilakukan karena tindakan yang diberikan pada siklus pertama belum berhasil atau belum mencapai kriteria nilai 75%, pada

siklus kedua peneliti lebih menekankan lagi kepada siswa tentang tujuan yang hendak dicapai dengan lebih memperhatikan teknik dan keseriusan dalam mengikuti pembelajaran.

Pada siklus II ini hasil akhir yang diperoleh setelah melakukan tes diperoleh data dengan kriteria tinggi sebanyak 16 orang atau 69,57%, sedang sebanyak 4 orang atau 17,40% dan dengan kriteria kurang sebanyak 3 orang atau 13,03% dari jumlah siswa seluruhnya. Dengan mengamati hasil yang diperoleh, tindakan pada siklus kedua ini sudah menunjukan peningkatan dari siklus sebelumnya namun masih belum berhasil mencapai nilai yang di harapkan disebabkan oleh karena siswa yang belum memahami teknik gerakan, lalu diadakan tindakan pada siklus selanjutnya. 4.2.3 Pembahasan Siklus III

Pelaksanaan siklus III ini dilakukan karena tindakan yang diberikan pada siklus II belum berhasil atau belum mencapai kriteria nilai 75%, pada siklus III peneliti lebih menekankan lagi kepada siswa tentang tujuan yang hendak dicapai dengan lebih memperhatikan teknik dalam mengikuti pembelajaran.

Pada siklus III ini hasil akhir yang diperoleh setelah melakukan tes diperoleh data dengan kriteria tinggi sebanyak 18

(13)

orang atau 78,26%, sedang sebanyak 3 orang atau 13,04% dan dengan kriteria kurang sebanyak 2 orang atau 08,70% dari jumlah siswa seluruhnya. Dengan mengamati hasil yang diperoleh, ketuntasan siswa dalam pembelajaran gerak dasar lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif terdapat 18 orang tuntas atau 78,26% dan 5 orang siswa belum tuntas atau 21,74%, dengan hasil yang telah diperoleh ketuntasan belajar telah tercapai yaitu diatas 75% dan penelitian selesai. Berikut tabel dan grafik perbandingan antar siklus tindakan selama penelitian;

5, KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang berlangsung dalam 3 siklus dalam pembelajaran gerak dasar lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif melalui model permainan di SD Negeri 3 Tanjung Agung disimpulkan;

1) Sebelum dilakukan tindakan penelitian terlebih dahulu telah diadakan tes awal sebagai acuan dengan data berikut, diketahui bahwa kemampuan dan keterampilan gerak dasar siswa yang memperoleh kriteria baik berjumlah 8 orang atau 34,78%, cukup brjumlah 5 orang atau 21,74% dan dengan kriteria kurang berjumlah 10 orang atau 43,48%.

2) Pada siklus I data hasil yang diperoleh setelah tes diketahui bahwa frekuensi kemampuan gerak dasar tertinggi dari tiga kemampuan gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif dengan kriteria tinggi sebanyak 10 orang atau 43,48%, sedang sebanyak 7 orang atau 30,43% dan dengan kriteria kurang sebanyak 6 orang atau 20,09%, hasil ini belum mencapai kriteria ketuntasan dan diadakan siklus berikutnya.

3) Pada tindakan siklus II terjadi

peningkatan kemampuan dan aktivitas gerak dasar lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif, data yang diperoleh dari hasil tes adalah kriteria tinggi

sebanyak16 orang atau 69,57%, sedang sebanyak 4 orang atau 17,40% dan dengan kriteria kurang sebanyak 3 orang atau 13,03%, hasil ini masih belum mencapai target yang diharapkan

sehingga dilakukan tindakan pada siklus berikutnya.

4) Pada tindakan siklus III terjadi

peningkatan kemampuan dan aktivitas gerak dasar lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif, diketahui bahwa frekuensi kemampuan gerak dasar tertinggi dari tiga kemampuan gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif dengan kriteria tinggi

(14)

sebanyak 18 orang atau 78,26% sedang sebanyak 3 orang atau 13,04% dan dengan kriteria kurang sebanyak 2 orang atau 08,70% dari jumlah siswa

seluruhnya. Dengan mengamati hasil belajar yang telah diperoleh ketuntasan mencapai 78,26% diatas 75,00% maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus III ini telah mencapai target yang

diinginkan sehingga tidak perlu lagi diadakan tindakan siklus berikutnya dan penelitian selesai.

Saran

1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi guru penjas orkes dalam meningkatkan aktivitas kemampuan dan keterampilan gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif siswa.

2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa SD Negeri 3 Tanjung Agung, Muara Enim.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Asim. 2001. Kompetensi Guru Pendidikan

Jasmani. Jurnal ISDEK Olahraga. BSNP. 2006. Pendidikan Jasmani

Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Debdikbud.

Bungin. Burhan. 2013. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Husdarta. 2011. Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung : Alfabeta. Husdarta, Yudha. 2000. Belajar dan

Pembelajaran. DEPDIKNAS

Kusuma, Wijaya. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indek.

L, Zulkifli. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mahendra, Agus. 2008. Permainan Anak dan Aktivitas Ritmik. Jakarta: Universitas Terbuka.

Pribadi. 2009. Desain dan Meodel Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Saputra, Yudha. 2001. Pembelajaran Atletik

di Sekolah Dasar. Depdiknas. Jakarta.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Sukintaka. 1992. Teori Bermain Untuk D.2 PGSD Penjaskes. Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Wiki. 2013.

Karangan.(http://dinawyaningrum.blogspot.

com/2013/02, diunduh Oktober

2016).

Yudanto. 2011. Implementasi Pendekatan Taktik Dalam Pembelajaran Invasion Games di Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Yogyakarta.

Yudha M. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Depdiknas. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Dari fenomena kausalitas tersebut, penulis melakukan penelitian lebih lanjut dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh employee engagement dan komitmen organisasi

Dari hasil analisa didapatkan bahwa rangka kuda kuda dengan model pelana dibandingkan dengan bahan kayu dan baja didapatkan hasil dengan bahwa kuda kuda dengan bahan

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Motivasi Guru (X1) yang ada di di SMA dan SMK Wachid Hasyim I Surabaya, mempunyai pengaruh yang positif terhadap Peningkatan

Forgiveness melibatkan perubahan pada dorongan negatif menjadi lebih positif terhadap peristiwa yang menyakitkan, maka kedekatan individu dengan pelaku pelanggaran

Sedangkan dari pihak masyarakat juga memberikan penilaian yang baik terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh pegawai atau petugas pelayanan sehingga

Dalam orchitis bakteri, sebagian besar kasus berhubungan dengan epididimitis (epididymo-orchitis), dan mereka terjadi pada laki-laki yang aktif secara seksual lebih tua dari 15

Kesimpulan dari hasil pengujian keseluruhan rancangan adalah seluruh tujuan rancangan berhasil tercapai, pada kondisi robot sudah mendapat bola dan sedang menuju

Penelitian ini akan mengembangkan sensor kecepatan yang dipasang pada kapal untuk mengestimasi kecepatan dan posisi kapal menggunakan filter Kalman.. Pemakaian