• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun oleh : Adi Sudirman ( ) Ahmad Zainul Roziqin ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disusun oleh : Adi Sudirman ( ) Ahmad Zainul Roziqin ( )"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

“MODIFIKASI BUTT FUSION PLATE POLYETHYLENE DENGAN

PENAMBAHAN SISTEM PNEUMATIK UNTUK MENGURANGI EFEK KERENGGANGAN PADA PENGEPRESAN”

Disusun oleh :

Adi Sudirman ( 6307 030 050 )

Ahmad Zainul Roziqin ( 6307 030 054 )

(2)

ABSTRAK

Perkembangan industri yang semakin maju, dewasa ini banyak industri yang beralih dari penggunaan plat besi dan sejenisnya menjadi plat polyethylene. Polyethylene banyak memiliki kelebihan, antara lain tahan korosi, ramah lingkungan, tahan lama serta tahan terhadap kondisi ekstrim dan juga polimer yang sangat kompleks karakteristiknya. Dilapangan polyethylene digunakan sebagai pengganti pipa-pipa dan tanki-tanki. industri yang menggunakan

polyethylene antara lain adalah : industri makanan, industri air

(3)

Sampai saat ini alat yang digunakan untuk menyambung

polyethylene masih menggunakan sistem manual, untuk itu kami

memperbaiki dari sistem manual, menjadi sistem pneumatik pada sisi pengepresannya. Proses penyambungan dengan menggunakan pneumatik bisa lebih cepat bila dibandingkan dengan sistem manual. Sistem ini juga memerlukan rangkain yang telah disusun sedemikian hingga dapat memenuhi pesyaratan untuk dapat di uji pada saat proses penyambungan.

Setelah dilakukan percobaan proses penyambungan polyethylene dengan menggunakan sistem pneumatik ternyata hasil yang didapatkan lebih kuat. Ini terlihat dari waktu yang digunakan untuk proses pengepresan dan dari hasil uji tarik. Dimana hasil uji tarik pengepresan secara manual sebesar 14 kN dan pengepresan secara otomatis sebesar 21,87 kN

(4)

BAB I

Pendahuluan

Latar belakang

 Perumusan masalah

Bagaimana menghitung daya piston yang dibutuhkan pada alat Butt fusion.

 Berapa diameter piston yang dibutuhkan.

Bagaimana holding time pengepresan jika dicekam oleh piston. Berapa suhu yang dibutuhakan untuk melelehkan plate polyethylene.

 Batasan masalah

 Ketebalan plat minimum 5 mm dan maksimal 10 mm.  Lebar plat polyethylene 1000 mm.

Plat dianggap rata.

Plat polyethylene yang digunakan adalah jenis HDPE (High Density

(5)

BAB II

Dasar Teori

BUTT FUSION

Secara luas metode ini digunakan untuk penyambungan polyethylene yang melewati dari garis tengahnya. Penyambungan ini dilakukan dengan cara meleburkan pipa atau plat polyethylene dengan menggunakan pemanas yang diletakkan pada tengah– tengah dari dua material tersebut. Bahan dasar dari pemanas tersebut terbuat dari bahan teflon, dalam hal ini temperatur panas yang dibutuhkan untuk dapat meleburkan material polyethylene adalah 210 – 230°C .

(6)

BUTT FUSION JOINT

(7)

Polyethylene

 Polyethylene atau polythene ( IUPAC menyebut poly(methylene)) adalah

suatu komoditas termo-plastik dengan berat yang digunakan di dalam produk konsumen ( khususnya kantong plastik yang digunakan sebagai bungkus belanja).

 Polyethylene adalah suatu polymer terdiri dari gugusan rantai monomer

ethylene ( IUPAC menyebut eten). Nama Polyethene ilmiah direkomendasikan secara sistematis diperoleh monomer. Di dalam IUPAC hal itu merekomendasikan poly(methylene) ( atau poly (methanediyl)). Perbedaan dalam kaitan ini menyangkut obligasi ikatan yang ganda monomer's atas polymerisasi.

(8)

IKATAN KIMIA POLYETHYLENE

(9)

 JENIS – JENIS POLYETHYLENE

 Ultra high molecular weight polyethylene (UHMWPE).

 Ultra low molecular weight polyethylene (ULMWPE or

PE-WAX).

 High molecular weight polyethylene (HMWPE).  High density polyethylene (HDPE).

 High density cross-linked polyethylene (HDXLPE).  Cross-linked polyethylene (PEX or XLPE).

 Medium density polyethylene (MDPE).  Low density polyethylene (LDPE).

 Linear low density polyethylene (LLDPE).  Very low density polyethylene (VLDPE).

(10)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat

Bengkel Kerja Bpk Wahyudi

Peralatan

Peralatan fabrikasi, konstruksi dan assembly.

Langkah kerja

Langkah kerja sesuai dengan yang dijelaskan pada diagram alir.

Prinsip kerja

Prinsip kerjanya adalah dengan cara menaruh plat polyethylene diatas alat butt

fusion, kemudian plat polyethylene dicekam dengan pencekam yang sudah

dibuatkan, selanjutnya mesin butt fusion digerakkan dengan cara robot yaitu dengan menggunakan sistem pneumatik. Setelah jarak plat yang satu dengan plat yang lain sudah dekat, kemudian masing-masing plat dipanaskan dengan pemanas, apabila thermocouple sudah menunjukan angka 110-150 °C maka plat polyethylene sudah bisa untuk disambung

.

(11)

Flow Chart Metodologi Pengerjaan

(12)

BAB IV

PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

1.

Perhitungan design heater (pemanas).

Perhitungan massa plat polyethylene (HDPE).  Perhitungan beban piston.

 Perhitungan gaya gesek.

 Perhitungan massa plat pencekam.  Perhitungan kalor jenis.

 Perhitungan kapasitas kalor .  Perpindahan Panas konduksi.

(13)

BAB V

PROSES MANUFAKTUR

Langkah-langkah pembuatan alat tersebut adalah sebagai berikut :

Membuat kerangka Butt Fusion Plate Polyethylene.

Membuat pondasi yang digunakan sebagai tempat

dudukan piston pneumatik.

Memasang alat untuk menggerakan pencekam (piston)Memasang pemanas (Heater).

Memasang Thermokopel.Memasang Thermokopel.Finishing.

(14)

Proses Pengujian

 Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui apakah alat yang

dibuat dapat di operasikan dengan baik atau gagal.

 Indikator yang digunakan untuk mengetahui apakah alat butt

fusion plat polyethylene dapat bekerja dengan baik dan

indikator keberhasilannya baik adalah, bila proses fusion atau peleburan plat polyethylene yang terjadi dapat tersambung dengan baik.

 Sedangkan untuk indikator kegagalannya adalah bila proses

fusion atau peleburan plat polyethylene tidak tersambung dengan baik, yang diakibatkan oleh panas yang dihasilkan tidak sesuai atau alat butt fusion plat polyethylene tidak dapat bekerja.

(15)
(16)

GAMBAR SKEMA RANCANGAN

PNEUMATIK

(17)

GAMBAR PISTON

Tipe piston : double acting

Merk : SPC pneumatik Dimensi : 25 X 150

Max. Pressure : 9,9 bar

Data :

Diameter dalam piston : d1 = 25 mm Diameter batang piston : d2 = 12 mm Panjang langkah piston : s = 150 mm Tekanan pengukuran : P = 5 bar

(18)

SEKIAN

Gambar

Gambar 2.1. BUTT FUSION JOINT
Gambar 2.2 ikatan kimia polyethylene
Gambar Machine Butt Fusion
GAMBAR SKEMA RANCANGAN  PNEUMATIK

Referensi

Dokumen terkait

Setiap umat harus mampu menggali dan mengembangkan diri dengan baik sehingga hidup di dunia yang hanya satu kali ini tidak menjadi beban bagi orang lain,

Usaha untuk mempermudah birokrasi dan perizinan investasi diwujudkan dengan mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2007 tentang Pembentukan Badan Penanaman Modal dan

Sedangkan hasil analisis item dari setiap indikator pada skala penerimaan Anak Berkebutuhan Khusus oleh siswa menunjukkan bahwa indikator: indikator “peleburan kata dan

Berdasarkan pengolahan hasil dan pembahasan, secara umum disimpulkan bahwa penggunaan strategi inquiring minds what to know pada mata kuliah Sejarah Indonesia Masa

Sekolah Dasar Swasta Harapan 3 yang berlokasi di Jalan Karya Wisata Ujung no 31, adalah sekolah umum dalam naungan dinas pendidikan namun tetap mengutamakan

Tutorial LMS MOODLE | by: Iskandar Putra 34 Untuk memasukkan soal yang memakai rumus matematika dengan cara import memakai format aiken, dapat dilakukan dengan cara yang sama

Parameter yang divariasikan pada model yang digunakan adalah jarak antara silinder yang menggunakan helical strakes dengan splitter plate (G) dan lebar

Kategori baik dari 12 indikator yaitu 21,21% meningkat tinggal 7 indikator, sedangkan untuk kategori sangat baik yang semula 7 indikator yaitu 21,21% meningkat