• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMULASI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR PADA MOTOR DIESEL TIPE VE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SIMULASI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR PADA MOTOR DIESEL TIPE VE"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

SIMULASI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR

PADA MOTOR DIESEL TIPE VE

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Diploma III (Ahli Madya) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang

Oleh :

Nama : Zulvan Lindo No Bp : 1301012024 Jurusan : Teknik Mesin

Kosentrasi : Perawatan dan Perbaikan

(2)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

SIMULASI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR

PADA MOTOR DIESEL TIPE VE

Disusun Oleh :

Nama : Zulvan Lindo

Nomor Bp. : 1301012024 Program Studi : Teknik Mesin

Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan

Telah Lulus Sidang Pada Tanggal : 27 September 2016 Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Rivanol Chadry, ST., MT Ir. Yanziwar, MT

Nip. 19691215 199303 1 002 Nip. 19590110 199303 1 001

Disahkan Oleh :

Ketua Program Studi Kepala Konsentrasi

Teknik Mesin Perawatan dan Perbaikan

Sir Anderson, ST., MT Rivanol Chadry, ST., MT Nip.19720818 200003 1 002 Nip. 19691215 199303 1 002

Ketua Jurusan Teknik Mesin

Hanif, ST., MT

(3)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

SIMULASI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR

PADA MOTOR DIESEL TIPE VE

Tugas Akhir Ini Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji Tugas Akhir Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang

Pada Tanggal : 27 September 2016

Tim Penguji :

Ketua/Penguji I Sekretaris/Penguji II

Rivanol Chadry, ST., MT Nusyirwan,ST., MT

Nip. 19691215 199303 1 002 Nip : 19661115 199003 1 003

Anggota I / Penguji III Anggota II / Penguji IV

Ir. Feidihal., M.Si Rakiman, ST., MT

(4)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan Maka apabila kamu sudah selesai ( Dengan satu urusan ) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain Ini

hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap (Qs : Alam Nasrah 1-8)

Ya Allah berikanlah aku ilmu untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu

Yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku Dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhoi dan masukanlah aku dengan rahmatmu

ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh (Qs : An-Nahl : 19)

Allah memberikan hikmah

(ilmu pengetahuan) kepada siapa yang

Dikehendaki-Nya dan barang siapa yang diberi hikmah, sesungguhnya telah diberi Kebijaksanaan yang banyak dan

tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal

(5)

“ Doa Buat Ibu dan Apa “

Ya Allah,

Rendahkanlah suaraku bagi mereka, Perindahlah ucapanku di depan mereka, Lunakanlah watakku terhadap mereka, Lembutkanlah hatiku untuk mereka.

Ya Allah,

Berikanlah mereka balasan yang sebaik-baiknya, Atas didikan mereka pada diriku, dan

Pahala yang besar atas kesayangan yang Mereka limpahkan padaku

Peliharalah mereka seperti mereka memeliharaku.

Ya Allah,

Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan, Atau kesusahan yang mereka derita karena aku, Jadikanlah itu semua terhapusnya dosa-dosa mereka,

Tinggikanlah kedudukan mereka dan Bertambahnya pahala kebaikan mereka, Dengan perkenan-Mu.

Ya Allah,

Sebab hanya engkaulah

Yang berhak membalas kejahatan dengan Kebaikan berlipat ganda.

Berikanlah rahmat,hidayah dan berokah-Mu dan

Berikanlah mereka kesehatan dan rejeki-Mu Amiiiiiiiin...

(6)

Thanks to My Best Family :

Terima kasih yang tak terhingga Lindung ucapkan kepada ayah (Khari) dan ibu (Wisserni) yang tak pernah kenal lelah dalam mencari nafkah dan membanting tulang demi anak-anakmu. Terima kasih telah mengajarkan banyak hal kepada Lindung, sehingga Lindung dapat menyelesaikan kuliah Lindung. Terima kasih ibu ayah yang selalu memberikan support dan doa nya kepada Lindung, karena support dan doa dari ayah jo ibu lah Lindung bisa menyelesaikan pendidikan D3 Teknik Mesin di Politeknik Negeri Padang. Terima kasih ayah dan ibu, engkau segalanya bagiku. Semua ini akan ku persembahkan untukmu.

Terima kasih Kakak-kakakku (DesfiraWeri, Nofri Iksan, Yola Andika Putri, Rezi Septia Nanda, Muhamad Farel, Dito Firman Sah), kalian adalah mutiara dalam hidupku yang selalu memberikan semangat dan nasehat untukku, terkadang aku khilaf dan bernada tinggi kepada kalian, ingin rasanya mata ini menangis dan mulut mengucapkan kata maaf , tetapi kalian selalu memahami keadaanku dan memaafkan kesalahanku . Aku tidak ingin membebani kalian dengan sikap dan tindakanku yang terkadang menyimpang. Aku hanya menginginkan senyuman manis yang keluar dari wajah kalian. Apapun yang akan terjadi untuk hari esok , aku akan selalu bersyukur dan berusaha di jalan Allah SWT untuk membahagiankan kalian.

(7)

Thanks to My Best friends :

Sahabat , hanya kau yang bisa memahami karakter dan sifatku . Terkadang aku egois , jatuh dan tak tau arah , tetapi semangat yang kalian berikan membuat hidupku berkobar. Suka dan duka yang kita rasakan bersama , akan menjadi kenangan dalam hidupku. Kalian adalah yang terbaik sahabatku, Semoga kita meraih kesuksesan bersama.

Anjang, Revan, Ucok, Kaliang, Deki, Eko, Fega, Fakri, Defri dan teman satu jurusan

Thanks to One B Mes (B13 Badunsanak) :

3 tahun bersama menjadikan kita satu keluarga besar. Untuak kawan-kawan kasadonyo (taufik, Fakhri, feri, asep, trio isan, asseh, mella, Darwin, refan, yozi, kaliang, rino, riki, ijef, tori, jabar, ijonk, iwal, andress, dll), mokasih alah bisa menghargai wak. Semoga wak bisa wisuda bareng sadonyo. Thanks to My Best Teacher and Lecturer

Bapak dan Ibu, terima kasih ilmu dan semnagat hidup yang telah kalian berikan. Terkadang kami kurang disiplin dan mengupat dalam hati setiap teguran kebaikan yang kalian berikan. Ilmu yang kalian berikan kepada kami sungguh bermanfaat tiada kiranya. Kebaikan dan keiklasan

(8)

hidup. Tetapi kami paham itu semua untuk kebaikan dan masa depan kami. Maafkan kami dan kami janji akan membuat bangga kalian !!!! Terima kasih untukmu Dosen Pembimbingku Bapak Rivanol Chadry,ST.,MT dan Bapak Ir Yanziwar, MT serta Pengujiku Bapak Nusyirwan,ST.,MT, Bapak Ir. Feidihal, M.Si dan Bapak Rakiman, ST.,MT

(9)

MOTTO

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."

(Al-Baqarah: 286)

"Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka

sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu." (Ali Imran:120)

"Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,

melainkan kaum yang kafir." (Yusuf : 87)

“Kegigihan dan Kesabaran akan merubah hidupmu untuk masa depan cerah’’

(Zulvan Lindo)

“Tidak ada yang tidak mungkin, selagi berusaha dijalan Allah SWT ’’

(10)

Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal : 27 September 2016

Abstrak telah disetujui oleh penguji :

Tanda Tangan 1 2 3 4 Nama Terang Rivanol Chadry,

ST., MT Nusyirwan, ST., MT Ir. Feidihal, M.Si Rakiman, ST., MT

Mengetahui :

Ketua Jurusan Teknik Mesin : Hanif, ST., MT

Nip. 19710902 199802 1 001 Tanda Tangan

Alumnus telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapatakan nomor alumnus : Petugas Politeknik

Nomor Alumni Jurusan Nama Tanda Tangan

Nomor Alumni Politeknik : Nama Tanda Tangan No. Alumni Politeknik

Zulvan Lindo

No. Alumni Fakultas

BIODATA

(a) Tempat/Tgl Lahir: Simpang/29 Mei 1993 (b) Nama Orang Tua: Khairi dan Wisserni (c) Jurusan: Teknik Mesin (d) Program Studi: DIII Teknik Mesin, Konsentrasi: Perawatan dan Perbaikan (e) No. BP: 1301012024 (f) Tanggal Lulus: 27 September 2016 (g) Predikat Lulus: ... (h) IPK: ... (i) Lama Studi: 3 Tahun (j) Alamat Orang Tua: Jln Kumpulan Padang Sawah Km 12, Kampung Batang Marambung Jorong Simpang Tigo Nagari Simpang, Kecamatan Simpang Alahan Mati, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat

SIMULASI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR PADA MOTOR DIESEL TIPE VE Tugas Akhir D-III Oleh : Zulvan Lindo

Pembimbing I : Rivanol Chadry, ST., MT dan Pembimbing II: Ir. Yanziwar, MT

ABSTRAK

Sistem injeksi adalah sebuah metoda pencampuran udara dengan bahan bakar dalam kendaraan bermotor supaya menghasilkan pembakaran sempurna. Simulasi sistem injeksi dibuat agar bermanfaat bagi mahasiswa dalam melakukan praktek secara langsung sistem aliran bahan bakar pada motor diesel dan dapat mengetahui prinsip dan cara kerja masing-masing komponen injeksi.

Dalam pembuatan simulasi sistem injeksi bahan bakar pada motor diesel, penulis berpedoman pada buku sistem bahan bakar motor diesel yang dikarang oleh Rabiman Zainal Arifin. Proses pembuatan simulasi sistem injeksi bahan bakar pada motor diesel dimulai dari perencanaan komponen, pembuatan alat dan pengujian kinerja alat.

Setelah membuat simulasi sistem injeksi bahan bakar pada motor diesel dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja aliaran bahan bakar pada motor diesel dimulai dari pompa supply yang digerakan oleh camshaft menghisap bahan bakar dari tangki masuk ke pompa injeksi kemudian dari pompa injeksi bahan bakar dipompakan masuk ke ruang bakar melalui nozel.

(11)
(12)

LEMBARAN TUGAS AKHIR

POLITEKNIK NEGERI PADANG

Nama : Zulvan Lindo

Nomor. Bp : 1301012024 Program Studi : Teknik Mesin

Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan

Judul : Simulasi Sistem Injection Bahan Bakar pada Motor Diesel Type VE Uraian Tugas :………...………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. Dimulai tanggal : Selesai tanggal : Pembimbing II Ir. Yanziwar, MT Nip. 19590110 199303 1001 Pembimbing I Rivanol Chadry, ST., MT Nip. 19691215 199303 1002

(13)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunianya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan semua Tugas Akhir ini dan mengakhiri masa studi tiga tahun di Politeknik Negeri Padang serta selawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW karena beliau adalah contoh yang paling baik untuk dijadikan sebagai panutan di dunia dan akhirat kelak.

Pembuatan Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar akademik Ahli Madya (Amd) dalam bidang Teknik Mesin. Tugas Akhir yang saya tulis ini berjudul “Simulasi Sistem Injeksi Bahan Bakar pada Motor Diesel Tipe VE”.

Penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena tanpa izin-Nya saya tidak akan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak kampus yang telah memberikan ilmu dan bimbingan kepada saya selama mengikuti perkuliahan.

1. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dorongan moril maupun materil serta selalu memberikan do’a dan semangat dalam pemnuatan laporan akhir ini.

2. Bapak Hanif, ST., MT selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang.

3. Bapak Sir Anderson ST., MT selaku Kepala Prodi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang.

4. Bapak Rivanol Chadry ST., MT selaku Kepala Konsentrasi Perawatan dan Perbaikan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang .

5. Bapak Rivanol Chadry ST., MT Dosen Pembimbing I. 6. Bapak Ir. Yanziwar, MT selaku Dosen Pembimbing II .

(14)

ii

7. Sahabat dan rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual.

8. Serta seluruh pihak yang telah membantu saya baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan yang saya miliki dan keterbatasan bahan yang diperoleh. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan masukan untuk saya pada masa yang akan datang agar menjadi lebih baik.

Akhir kata, saya mengharapkan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Padang, 19 September 2016

Hormat saya,

Zulvan Lindo 1301012024

(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBARAN PENGESAHAN

LEMBARAN URAIAN TUGAS AKHIR LEMBAR ASISTENSI

ABSTRAKi

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR GAMBAR ... vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Tujuan Penulisan ...1 1.2.1 Tujuan Umum...1 1.2.2 Khusus...1 1.3 Batasan Masalah ...2 1.4 Metodologi Penulisan ...2 1.5 Sistematika Penulisan ...3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum ...4

2.2 Sistem Penginjeksian Bahan Bakar pada Injection Pump Type VE ....5

2.2.1 Kontruksi Dan Cara Kerja Injection Pump Type Ve ...8

2.2.1.1 Penyaluran Bahan Bakar...8

2.2.1.2 Pengaturan Kecepatan...9

2.2.1.3 Kontrol Timing Injeksi...10

(16)

iv

2.2.1.5 Regulating Valve...12

2.2.1.6 Plunger dan Cam Plate...13

2.2.1.7 Solenoid...14

2.2.1.8 Delivery Valve...14

2.3 Sistem Penginjeksian Bahan Bakar pada Injection Type PE (In-Line) ..15

2.3.1 Cara Kerja Dari Sistem Injeksi Tipe PE ...16

2.4 Kontruksi Nozel ...16

2.4 Filter...18

2.5 Pompa Priming (pompa tangan)...19

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan...19

3.2 Alat Yang Digunakan ...19

3.3 Bahan Yang Diperlukan ...19

3.4 Diagram Alir Proses Pembuatan Alat Simulasi ...20

BAB IV Simulasi Sistem Injeksi Bahan Bakar Pada Motor Diesel Tipe VE 4.1 Pembuatan Alat Simulasi ...22

4.2 Cara Kerja Alat Simulasi ...23

4.2.1 Cara Kerja Pompa Priming...23

4.2.2 Cara Kerja Injeksi Pump ...24

4.2.3 Cara Injeksi Nozel ...25

4.3 Pengertian Perawatan ...28

4.3.1 Langkah Perawatan...28

4.3.1.2 Perawatan Preventif ...29

(17)

4.3.1.4 Perawatan Korektif...30

BAB V PENUTUP

5.1Kesimpulan...31 5.2Saran ...32

(18)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 2.1 Sistem Aliran Bahan Bakar pada Mesin Diesel ...4

Gambar. 2.2 Sistem Bahan Bakar Type VE...6

Gambar. 2.3 Pompa Injeksi Type VE ...8

Gambar. 2.4 Governor ...10

Gambar. 2.5 Kontrol Timing Injeksi ...11

Gambar. 2.6 Pompa Pengalir ...12

Gambar. 2.7 Regulating valve ...13

Gambar. 2.8 Plunyer dan Plat Nok ...14

Gambar. 2.9 Selenoid Penutup Bahan Bakar ...14

Gambar. 2.10 Katup Penyalur ...14

Gambar. 2.11 Sistem Bahan Bakar Type PE...16

Gambar. 2.12 Kontruksi Jenis Nozel...18

Gambar. 2.13 Filter Minyak ...18

Gambar. 2.14 Pompa Tangan...19

Gambar. 3.1 Diagram Alir Pembuatan Alat Simulasi Injeksi Bahan Bakar pada Motor Diesel Type VE ...21

Gambar. 4.1 Alat Simulasi ...22

Gambar. 4.2 Saat Pompa Handle Ditekan ...23

Gambar. 4.3 Saat Pompa Handle Dilepas ...23

Gambar. 4.4 Pompa Injeksi Tipe Distributor ...24

Gambar. 4.5 Injection Nozel ...25

Gambar. 4.6 Tipe Injection Nozzle...25

Gambar. 4.7 Sebelum Injeksi ...26

Gambar. 4.8 Penginjeksian Bahan Bakar...27

(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada kehidupan nyata kita sudah tidak asing lagi dengan motor diesel, namun pada dasarnya yang diketahui oleh banyak orang mengenai motor diesel ini adalah suatu motor yang digerakan dengan bahan bakar solar. Namun untuk melihat lansung proses injeksi bahan bakar pada motor diesel ini jarang sekali dapat diketahui atau dilihat lansung. Maka dari itu penulis bermaksud untuk membuat simulasi dari sistem injeksi bahan bakar yang ada pada motor diesel, sehingga dengan begitu dapat mempermudah dalam melihat lansung proses injeksi bahan bakar yang terjadi pada motor diesel tersebut.

Motor bakar diesel adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan kedalam ruang bakar. Sedangkan sistem injeksi itu sendiri adalah sebuah metode pencampuran udara dengan bahan bakar dalam kendaraan bermotor supaya mengahasilkan pembakaran sempurna. Sistem injeksi merupakan perankat yang bernama injektor, injektor inilah yang bertugas untuk menyuplai campuran udara dengan bahan bakar.

Sehingga nantinya simulasi yang dibuat ini dapat bermanfaat bagi yang melakukan praktek sistem bahan bakar pada motor diesel dan digunakan dalam proses pembelajaran terutama pada kegiatan praktikum di Labor Maintenance, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Padang.

1.2 Tujuan Penulisan

Penulisan tugas akhir ini pada kurikulum Akademik Politeknik bertujuan untuk mecapai hal-hal sebagai berikut

(20)

2

1.2.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari Tugas Akhir ini adalah:

a. Untuk memenuhi salah satu syarat lulus program Diploma III (DIII) Jurusan Teknik Mesin di Politeknik Negeri Padang.

b. Mengasah kemampuan mahasiswa untuk berfikir analitis dan memecahkan masalah berdasarkan hal yang telah dipelajari baik dibangku perkuliahan maupun dilapangan.

c. Membuka wawasan mahasiswa mengenai aplikasi dan implementasi bidang ilmu yang telah dipelajari pada dunia nyata.

1.2.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari Tugas Akhir ini adalah:

1. Dapat menjelaskan prinsip dan cara kerja masing-masing komponen pendukung sistem bahan bakar pada motor diesel.

2. Dengan adanya alat simulasi ini mahasiswa dapat melakukan praktek secara langsung sistem aliran bahan bakar pada motor diesel tipe VE.

1.3 Batasan Masalah

Dalam penyusunan dan penulisan tugas akhir ini penulis hanya akan membahas tentang Simulasi sistem injeksi bahan bakar pada motor diesel tipe VE yang diangkat sebagai topik pada tugas akhir ini.

1.4 Metode Penulisan

Metode yang kami terapkan dalam program ini adalah sebagai berikut: a. Metode Kepustakaan

Mengumpulkan data dari berbagai referensi yang ada, berupa buku, artikel, pendapat seseorang dan referensi lain yang dapat dipercaya.

b. Metode Observasi

Merupakan metode pengamatan dan menganalisa langsung proses kerja pada injeksi pump.

(21)

Merupakan metode yang dilakukan dengan cara wawancara atau konsultasi langsung dengan dosen pembimbing mengenai Laporan Akhir penulis.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami tugas akhir ini, maka penulis menguraikan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini menjelaskan tahap awal dari penulisan berupa latar belakang, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan tugas akhir dan sistematika penulisan

BAB II TEORI DASAR

Berisi tentang pengertian dasar, fungsi utama, komponen utama, prinsip kerja dari injeksi pump

BAB III METODOLOGI

Berisi waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan tugas akhir dan Diagram alir proses pembuatan alat simulasi beserta penjelasannya

BAB IV SIMULASI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR PADA MOTOR DIESEL TIPE VE

Berisi tentang hasil pembuatan alat simulasir dan cara kerja alat simulasi dan langkah perawatan

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil analisa, serta saran-saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini di masa depan.

(22)

4

BAB II TEORI DASAR

2.1 Fuel System

Fuel sistem adalah salah satu sistem pengabutan secara berurutan dan mengatur jumlah saat penginjeksian bahan bakar kedalam silinder dengan tepat secara berkesinabungan. Engine ini mempunyai suatu sitem bahan bakar bertipe bertekanan. Dimana pompa injeksi tunggal menyalurkan bahan bakar yang bertekanan kekatup injeksi untuk setiap silinder. Pompa injeksi terletak dirumah pompa pada sisi sebelah kanan dari engine. Katup injeksi terletak diruang pembakaran diatas sisi sebelah kiri dari kepala silinder.

Adapun sistem aliran bahan bakar pada motor diesel secara umum dapat diuraikan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Sistem Aliran Bahan Bakar pada Mesin Diesel

Pompa supply digerakkan oleh putaran camshaft, pompa ini berfungsi mengisap bahan bakar dari tangki kesaringan (fuel filter). Fuel filter ini menyaring bahan bakar. Bahan bakar yang keluar dari fuel filter ini akan

(23)

diteruskan ke fuel manifold di dalam rumah pompa, manifold ini adalah sumber dari penyuplaian bahan bakar untuk setiap plunger, plunger diangkat oleh putaran camshaf selanjut nya meningkatkan tekanan bahan bahan bakar dan diteruskan kenozel melalui pipa bahan bakar bertekanan tinggi. Katup injeksi merubah bahan bakar berbentuk semprotan yang berbentuk kabut untuk pembakaran yang lebih sempurna di dalam silinder. Fuel sistem terdiri dari fuel tank, fuel filter, injection pump,pipa yang menyalurkan ketempat masing-masing nozel, injection nozzel. injection yang terpasang pada timing gear case diputar oleh tenaga dari crank shaff gear. Bahan bakar dikirim ke fuel filter oleh feed pump. Kemudian bahan bakar yang bersih diberi tekanan tinggi oleh plunger injection pump. Bahan bakar dengan tekanan tinggi dikirim ke injection nozzel, bahan yang berlebih di injection nozzel dikirim kembali ke fuel tank.

Pompa injeksi pada motor-motor diesel pada umumnya dapat di bagi dua antara lain:

a. Injeksi Pump type VE (distributor)

b. Injeksi Pump type PE (In-Line)

2.2 Sistem Penginjeksian Bahan Bakar Pada Injection Pump Type VE Pompa penyemprot distributor, disebut juga pompa pembagi yang biasanya banyak dipakai pada motor-motor diesel kendaraan pribadi. Pompa distributor ini memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri maka pompa injeksi ini sangat popolar. Pompa jenis disrtibutor ini dirancang khusus dengan menggunakan plunger tunggal untuk mengatur banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan dengan tepat dan membagi pemberian bahan bakar kesetiap slinder mesin sesuai dengan urutan pengabutan.

Adapum sistem bahan bakar mesin diesel dengan menggunakan pompa injeksi type VE dapat dilihat pada gambar berikut:

(24)

6

Gambar 2.2 Sistem Bahan Bakar Type VE

Drive shaft pompa injeksi diputar oleh timing belt (roda gigi), maka bahan bakar dihisap oleh injection pump melalui sedimenor dan fuel filter dan kemudian dimasukkan ke inlet bahan bahan bakar pompa injeksi. Fuel filter akan menyaring bahan bakar. Dengan putaran drive shaft bahan bakar dihisap kemudian masuk ke feed pump untuk mengisi ruangan pompa injeksi. Tekanan bahan bakar akan sebanding besarnya dengan putaran drive shaft. Bila besar tekanan telah melampaui batas tertentu bahan bakar yang berlebihan akan dikembalikan lagi ke bagian inlet (saluran masuk) melalui regulating valve yang terletak pada oil outlet (saluran keluar) feed pump.

Putran dan gerak maju mundur dari plunger akan menaikkan tekanannya, selanjut nya bahan bakar akan dialiri ke pipa injeksi terus ke nozel dan nozel holder. Sebuah katup overflow yang terletak di atas pompa injeksi berguna uuntuk menjaga suhu bahan bakar agar tetap konstan. Pada pompa injeksi type VE (Distributor) jumlah plunger tidak sama denagan jumlah slinder mesin tetapi hanya menggunakan satu plunger saja.

Plunger ini berputar sambil membagikan bahan bakar secara bergantian kesetiap silinder melalui pipa injeksi sesuai dengan firing order mesin.

(25)

Pompa injeksi jenis distributor ini komponen-komponen seperti governor, timer, feed pump dan elemen lainnya berada dalam pompa itu sendiri.

Pompa injeksi type VE (distributor) ini mempunyai beberapa keintimewaan bila dibandingkan dengan dengan pompa injeksi type PE (In-Line). Adapun keistimewaan tersebut antara lain:

a. Kompak dan ringan

Hal ini disebabkan karena sedikitnya komponen alat-alat di dalam nya. Ukuran pompa injeksi ini untuk empat silinder setengah dari ukuran pompa injeksi type PE.

b. Mampu digunakan untuk mesin putaran tinggi. Ukuran suatu mesin yang dilengkapi dengan pompa konvensional In-Line yang putarannya 400 rpm, bila mesin dilengkapi dengan pompa VE ini mampu berputar di atas 500 rpm.

c. Seragam dalam jumlah penginjeksian bahan bakar.

Oleh karena pompa injeksi tipe VE ini menggunakan plunger tunggal maka selisih banyak nya bahan bakar yang diinjeksikan sedikit sekali antara satu silinder dengan silinder lainnya, hal ini menjamil keseragaman jumlah bahan bakar dan jumlah membantu kebisingan. d. Tidak ada perbedaan momen penyemprotan antra berbagai silinder,

dengan menggunakanm cincin nok.

e. Tidak ada tambahan pelumasan dengan minyak pelumas, karena semua dilumasi dengan bahan bakar itu sendiri.

f. Mudah menyetel bahan bakar yang diinjeksikan dengan ditempatkannya baut penyetel (adjusting screw), banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan dibagian samping badan pompa, hal ini memudahkan penyetelan.

g. Putaran idle yang stabil

Karena seragamnya jumlah bahan bakar yang diinjeksikan, hal ini menjamin halus dan stabilnya mesin pada waktu putaran idle.

(26)

8

2.2.1 Kontruksi Dan Cara Kerja Injection Pump Type VE (Distributor)

Gambar 2.3 Pompa Injesi Type VE

Pada dasarnya prinsip kerja pompa injeksi adalah sama yaitu memberikan tekanan kepada bahan bakar yang ada pada tangki bahan bakar, dimana bahan bakar tersebut kemudian dikabutkan oleh nozzel yang berada pada blok slinder. Pengabutan ini sangat penting dalam pembakaran.

2.2.1.1 Penyaluran Bahan Bakar

Drive shaft yang diputar oleh timing belt atau gigi mesin memutar cam disk melalui sebuah cross coupling. Pin yang terpasang secara dipres pada cam disk dipasangkan ke dalam groove yang ada pada plunyer, bertujuan untuk memutar plunyer.

Untuk menggerakkan plunger maju mundur, cam disk dilengkapi pula dengan bagian permukaan yang menonjol pada cam dalam jumlah yang sama banyak, yang dirancang dalam bentuk seragam mengelilingi tepi luar dari cam disk dengan jumlah silinder. Permukaan cam disk selalulu bersentuhan dengan roller holder assembly, karena cam disk

(27)

dan plunyer ditekan kearah roller holder assembly oleh kuat gaya pegas dari dua buah plunyer spring.

Dengan demikian plunger dapat mengikuti gerakan cam disk. Selain itu can disk diputar oleh drive shaft diatas roller holder assembly, gerakan berputar yang bersamaan dengan maju mundur dapat terjadi.

Kontruksi roller holder assembly dirancang dengan baik agar dapat diputar pada suatu sudut tertentu sesuai dengan keadaan timer. Karena plunger berputar dan gerak maju mundur secara bersamaan maka dapat mengisab bahan bakar dari ruang pompa kemudian memberikan tekanan didalam ruang tekanan untuk di teruskan ke dalam slinder.

2.2.1.2 Pengatur Kecepatan

Governor terletak dibagian atas ruangan pompa injeksi, empat buah flyweight dan sebuah governor sleeve berada pada flyweigh holder, dan flyweight holder tersebut terpasang pada governor shaft . Flyweight holder diputar dan dipercepat putarannya oleh gear dari drive shaft melalui rubder damper.

Governor lever assembly bertumpu pada pivots bolts yang berada pada pump hausing, sedang kan ball joint yang berada pada bagian bawah level assembly dipasang kan pada control sleeve yang dapat bergeser pada permukaan bagian luwar plunyer. Pada bagian bawah dari lever assembly (tension lever) dihubungkan dengan governor spring oleh retaining pin, sedangkan ujung lain dari gevenor spring dihubungkan ke control lever shaft. Control level shaft dipasang pada tutup govenor dan sebuah kontrol lever dipasang pada kontrol lever shaft.

Pedal akselator dihubungkan langsung ke control lever dengan sebuah penghubung, dan kuat gaya pegas governor spring akan

(28)

10

berubah-ubah mengikuti gerak dari posisi control lever tersebut (yaitu posisi dari pedal akselerasi). Banyak nya jumlah injeksi diatur oleh gaya saling berlawanan antara gaya sentrifugal flyweight dengan kuat gaya pegas governor. Kuat gaya sentrifugal dari flyweight yang berubah-ubah mengikuti kecepatan mesin menggerakkan governor level melalui governol sleeve. Kuat gaya pegas governor spring yang besar kekuatannya tergantung dari posisi control level, yaitu posisi pedal akselerator, menggerakkan governol level melalui retaining pin. Governor berada di dalam pompa merupakan satu kesatuan dari kontruksi pompa injeksi.

Gambar 2.4 Governol

2.2.1.3 Kontrol Timing Injeksi

Pada bagian bawah pompa injeksi, terdapat timer dengan sebuah piston yang terletak ditengah-tengahnya. Pada bagian yang tertekan rendah dari piston timer, terpasang sebuah timer spring yang kuat gaya pegasnya telah ditetapkan sebelumnya, tekanan bahan bakar pada ruangan pompa akan bekerja kearah yang berlawanan (ke bagian yang bertekanan tinggi).

Posisi dari timer piston akan berubah- ubah mengikuti keseimbangan mengikuti dari keseimbangan antara kedua gaya pegas diatas, untuk memutar roller holder melalui roller holder pin. Bila timer

(29)

piston menekan timer spring maka timing injeksi dikembangkan (roller holder diputar kearah berlawanan dengan arah putaran), dan bila timer piston digerakkan kearah berlawanan maka timing injeksi dikembalikan lagi.

Gambar 2.5 Kontrol Timing Injeksi

Keterangan gambar 2.5

1. Cincin rol 2. Tuas geser 3. Torak 4. Pegas torak

5. Ruang yang berhubungan dengan saluran isap pompa pengalir 6. Ruang yang berhubungan dengan ruang pompa

(30)

12

2.2.1.4 Feed Pump

Feed pump terdiri dari sebuah rotor, blade-blade dan line. Putaran shaft diteruskan oleh key kerotor untuk memutar rotor. Bagian dalam permukaan line tidak lurus terhadap putaran sumbu rotor dan ke empat buah blade tersebut dipasang pada rotor tersebut.

Pada saat berputar, gaya sentripugal akan mendorong blade kearah luar sampai menyehtuh bagian dalam permukaan line akan membentuk empa buah ruangan bahan bakar. Volume dari ke empat ruangan tersebut akan bertambah besar karena putaran rotor, sehingga dapat mengisap bahan bakar dari tangki bahan bakar. Sebaliknya bila volume dari ke empat ruang bertambah kecil maka bahan bakar akan dikopresikan.

Gambar 2.6 Pompa Pengalir

2.2.1.5 Regulating Valve

Tekanan pengiriman bahan bakar dari feed pump (pompa penyalur) pompa akan bertambah selaras dengan bertambah banyak kecepatan pump . akan tetapi jumlah keseluruhan injeksi bahan bakar yang diperlukan oleh mesin yang sesungguhnya dalah lebih sedikit dari yang dikirim oleh feed pump. Oleh sebab itu untuk menjaga berlebihnya pertambahan tekanan pada ruang pompa agar selalu sekitar tekanan

(31)

yang biasanya ditentukan dalam spesifikasinya, maka sebuah regulating valve dipasang didekat outle feed pump. Timer akan melakukan pengaturan timing dengan memanfaatkan tekanan pada ruang pompa yang besarnya diatur oleh regulating valve tersebut. Jadi dengan adanya regulating valve ini kelebihan bahan bakar yang dikirim dari pompa injeksi dapat dimanfaatkan kembali untuk penginjeksian berikutnya.bagianya ini terletak di dalam pompa itu sendiri dan bekerja sejalan dengan gerakan pompa.

Gambar 2.7 Rugulating Valve

2.2.1.6 Plunyer dan Cam Plate

Plunyer berfungsi mempertahankan tekanan bahan bakar di dalam ruang pompa (karena lubang pembuangan kecil), mengatur pembuangan udara secara otomatis, mengatur aliran solar untuk pendingin pompa. Untuk plat nok berfungsi untuk menekan plunger agar plunger bergerak maju sehingga mengahasilkan tekanan tinggi pada bahan bakar dan sekaligus bahan bakar yang ditekan disalurkan untuk didistribusikan ke tiap silinder sesuai FO

(32)

14

Gambar 2.8 Plunger dan Plat Nok

2.2.1.7 Solenoid

Penutup bahan bakar (fuel cut-off solenoid) yang digunakan untuk menutup aliran bahan bakar ke dalam elemen pompa.

Gambar 2.9 Selenoid Penutup Bahan Bakar

2.2.1.8 Delivery Valve

Berfungsi mencegah bahan bakar dari dalam pipa tekanan tinggi masuk ke dalam ruang elemen pompa dan mengisap sisa bahan bakar dari injektor pada akhir injeksi

(33)

Gambar 2.10 Katup Penyalur

2.3 Sistem Penginjeksian Bahan Bakar pada Injection Type PE (In-Line) Adapun bagian terpenting pada injeksi pump ini adalah plunger. Piranti ini tidak hanya mengatur ada nya tekanan saja, tetapi juga mengatur penyemprotan bahan bakar ke nozel.

Pada pompa injeksi tipe PE (In-Line)ini, jumlah elemen pompa (plunger) harus sama dengan jumlah silindernya, dan ini berbeda dengan pompa type VE (Distributor) karena menggunakan satu plunyer saja.

Dan bila kita melihat bentuk dan kontruksi injection pumpnya maka terlihat perbedaannya, yaitu dimana elemen pompa seperti governor, timer, feed pumpnya dipasang bagian luarnya, sedangkan pada pompa injeksi type VE (Distributor) dimana perlengkapan berada di dalam pompa tersebut. Karena perbedaan tersebut maka konstruksi dari pompa injection jenis VE (Distributor) sangat rumit dan digunakan pada mobil-mobil mewah sedang kan pada type PE (In-Line) kontruksinya tidak serumit dari type VE dan ini banyak digunakan untuk mesin diesel biasa.

Dibawah ini dapat dilihat bentuk rangkaian sistem injeksi bahan bakar injection pump type PE (In-Line)

(34)

16

Gambar 2.11 Sistem Bahan Bakar Type PE

Pompa yang digunakan untuk menginjeksikan bahan bakar adalah injection pump yang dibantu oleh pompa penaik bahan bakar yang terletak dirunmah injection pump itu sendiri, sekaligus digerakkan oleh poros nok injection pump tersebut.

2.3.1 Cara Kerja dari Sistim Injeksi Tipe PE

Putran mesin dipindahkan ke chamsaft pompa injeksi oleh kopling atau roda gigi penggerak melalui alat timing. Pompa supply digerakkan oleh putaran chamsaft mengisab bahan bakar dari tangki dan diberikan kesaringan pada tekanan 1,8-2,5 kg/cm2. Bahan bakar yang sudah disaring kemudian dikirim keruang bahan bakar dalam rumah pompa injeksi terus ke plunyer. Plunyer diangkat oleh putaran chamsaft, selanjutnya meningkatkan tekanan bahan bakar yang diberikan ke nozel holde dan nozel kemudian bahan bakar di injeksikan kedalam ruang bahan bakar.

2.4 Konstruksi Nozzle

Nozel holder biasanya juga disebut injector yang berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar kedalam ruang bakar. Nozel terdiri dari nozzel

(35)

body dan needle. nozel menyemprotkan bahan bakar dari pompa injeksi kedalam silinder dengan tekanan tertentu untuk mengatomisasikan bahan bakar secara merata.

Jenis nozel dapat kita bagi sebagai berikut :

1) Nozel lubang

a. Berlubang tunggal b. Berlubang banyak 2) Nozel model pin

a. Throttle type b. Pintle type

Jenis nozel terutama ditentukan oleh proses pembakaran dan bentuk ruang bakarnya. Secara umum nozel dengan tipe lubang banyak digunakan untuk motor diesel pembakaran langsung, sedangkan tipe pin dipakai untuk jenis motor pembakaran tak langsung.

Nozel nedle terpasang berturut-turut dengan pressuere pin dan spring penekan. Sebuah batang penyaring dipasang kan pada sambungan pipa untuk mencegah kotoran memasuki kedudukan nozel . Dengan adanya batang penyaring ini maka kotoran yang ada dalam bahan bakar tidak terbawa ke nozel baik pada saat terbuka ataupun pada waktu berhubungan dengan tekanan tinggi.

Injection nozel yang digunakan pada pompa injeksi jenis VE adalah nozel tipe pintle. Proses pengangkatan katup jarum pada nozel type pin adalah sebagai berikut:

1) Tekanan bahan bakar belum cukup tinggi, sehingga jarum belum terangkat

2) Tekanan bahan bakar naik katup jarum terangkat sedikit, maka bahan bakar yang disemprotkan sedikit (awal injeksi)

3) Jarum terangkat penuh, sehingga bahan bakar yang disemprotkan maksimum.

(36)

18

Gambar 2.12 Kontruksi Jenis Nozel

2.5 Filter

Umur komponen sistem aliran bahan bakar motor diesel sangat ditentukan oleh mutu saringan serta perawatan berkala sistem bahan bakar.

Tekanan bahan bakar dapat dibangkitkan oleh pompa injeksi melalui plunyer dan barel serta nozel. Karena itu masing-masing komponen dirancang sedemikian presisi. Hal ini mengharuskan bahan bakar harus bersih sebelum masuk ke pompa injeksi dan nozel. Bila bahan bakar tidak bersih maka akan mengakibatkan hal-hal berikut:

a. Pembakaran tidak sempurna

b. Pemakaian bahan bakar yang lebih boros c. Mesin sulit distarter

d. Putaran idle kasar

e. Kerusakan komponen sistem bahan bakar yang lebih cepat.

(37)

2.6 Pompa Priming (pompa tangan)

Berfungsi untuk mengisab bahan bakar dari tangki dan menekannya ke pompa penyalur pada saat pembuangan udara (bleeding) dilakukan pada sistem aliran bahan bakar.

(38)

20

BAB III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pembuatan Alat Simulasi Sistem Injeksi Bahan Bakar Pada Motor Diesel dilaksanakan pada Bulan Juli 2016 sampai dengan Bulan Agustus 2016.

Penyusunan tugas akhir ini dilaksanakan mulai Bulan Juli 2016 sampai dengan bulan September 2016.

Tempat pelaksanaan pembuatan alat simulasi pada tugas akhir ini penulis laksanakan di Politeknik Negeri Padang.

3.2 Alat yang digunaka

Adapun alat yang digunakan adalah

1) Las listrik 6) Tang

2) Gerinda tangan 7) Kaca mata las 3) Bor tangan 8) Sarung tangan

4) Ragum 9) Meteran

5) Palu 10) Penggaris siku

3.3 Bahan yang diperlukan

Adapun bahan yang diperlukan adalah

1) Elektroda 7) Pompa priming 2) Besi siku 8) High pressure pipe 3) Plat 9) Motor listrik 4) Injection pump 10) Sabuk 5) Nozel 11) Pulley 6) Fuel filter 12) Pipa balik

(39)

3.2 Diagram Alir Proses Pembuatan Alat Simulasi

Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Alat Simulasi Injeksi Bahan Bakar Pada Motor Diesel Type VE

Ya

Tidak Mulai

Pengumpulan data dan Studi literatur

OK

Pembuatan Proposal Tugas Akhir Pemilihan

Judul

Pembuatan Alat

Uji Kinerja Alat

OK Tidak Ya A A B Pembuatan Laporan Tugas Akhir Selesai B Pemilihan judul Perencanaan Komponen

(40)

22

BAB IV

SIMULASI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR PADA MOTOR DIESEL TIPE VE

4.1 Pembuatan Alat Simulasi

Gambar 4.1 Alat Simulasi

Keterangan gambar 4.1

1. Kerangka Alat Simulasi 5. Pulley

2. Tangki 6. Sabuk

3. Motor 7. Pompa Tangan

4. Injeksi Pump 8. Nozel

1 3 2 4 5 6 7 8

(41)

4.2 Cara Kerja Alat Simulasi

4.2.1 Cara Kerja Pompa Priming

1) Saat Pump Handle Ditekan

Gambar 4.2 Saat Pump Handle Ditekan

Diapragm bergerak kebawah menyebabakan outlet check valve terbuka dan bahan bakar mengalir ke fuel filter. Saat yang sama inlet check

valve tertutup mencegah bahan bakar mengalir kembali.

2) Saat Pump Handle Dilepas

(42)

24

Tegangan pegas mengembali-kan diapragma ke posisi semula dan menimbulkan kevakuman, inlet valve terbuka dan bahan bakar masuk ke ruang pompa. Saat ini outlet valve tertutup.

4.2.2 Cara Kerja Injeksi Pump

Gambar 4.4 Pompa Injeksi Tipe Distributor

Dengan adanya putaran pada pompa injeksi mengakibatkan Pump plunger bergerak lurus bolak-balik sambil berputar kemudian mengaliri bahan bakar dari dari tangki ke plunger.

Gerakan plunger menyebabkan naiknya tekanan bahan bakar dan menekan bahan bakar me-lalui katup penyalur ke injection nozzle.

Mechanical governor berfungsi untuk mengatur banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan oleh nozzle dengan menggerakkan spill ring sehingga merubah saat akhir langkah efektif plunger.

Pressure timer berfungsi untuk memajukan saat penginjeksian bahan bakar dengan cara merubah posisi tappet roller

(43)

4.2.3 Cara Kerja Injeksi Nozzle

Gambar 4.5 Injection Nozzle

Injection nozzle terdiri nozzle body dan needle dan berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar.

a.Tipe Injection Nozzle

Gambar 4.6 Tipe Injection Nozzle

Keterangan gambar 4.6 a. Hole type : 1) Single hole 2) Multiple hole b. Pin type : 3) Throttle 4) Pintle

(44)

26

Pada direct injection digunakan injektor tipe multiple hole. Pada precombustion chamber dan swirl chamber digunakan tipe pintle. Kebutuhan untuk Menyetel Tekanan Injeksi. Tekanan injektor yang tidak tepat akan mengganggu saat injeksi dan volume injeksi.

1) Sebelum Penginjeksian

Gambar 4.7 Sebelum Injeksi

Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa in-jeksi melalui oil passage menuju oil pool pada bagian bawah nozzle body.

(45)

2) Saat Penginjeksian Bahan Bakar

Gambar 4.8 Penginjeksian Bahan Bakar

Bila tekanan pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan nozzle needle. Bila tekanan ini melebihi tegangan pegas, maka nozzle needle terdorong ke atas dan menyebabkan nozzle me-nyemprotkan bahan bakar.

3) Akhir Penginjeksian

(46)

28

Bila pompa injeksi berhenti me-ngalirkan bahan bakar, tekanan bahan bakar turun, dan pressure spring mengembalikan nozzle needle ke posisi semula (menu-tup saluran bahan bakar).

Sebagian bahan bakar yang tersisa antara nozzle needle dan nozzle body, melumasi semua komponen dan kembali ke over flow pipe.

4.3 Pengertian Perawatan

Perawatan didefinisikan sebagai suatu kombinasi dari tindakan yang dilakukan dalam rangka mempertahan kan atau mengembalikan suatu peralatan pada kondisi yang dapat diterima agar peralatan tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

4.3.1 Langkah Perawatan

Ada pun langkah perawatan yang dilakukan adalah:

1) Perawatan Preventif

Perawatan yang dilakukan padang selang waktu yang ditentukan sebelumnya atau terhadap kiteria lain yang diuraikan dan dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan bagian-bagian lain yang dapat diterima.

2) Perawatan Prediktif

Perawatan ini dilakukan untuk mengetahui perubahan atau kelayiann dalam kondisi fisik maupun kondisi sistem peralatan

3) Perawatan Korektif

Jenis perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi dari suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah terhenti untuk memenuhi kondisi yang dapat diterima.

4) Repair (perbaikan)

Cara perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki kerusakan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan yang sudah pasti dan dilakukan

(47)

langkah-langkah perawatan diatas dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, materian dan alat-alat serta tenaga kerjanya.

4.3.1.1 Perawatan Preventif

Sesuai dengan pengertian dari jenis perawatan ini yaitu perawatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan, maka tindakan yang kita lakukan adalah melakukan perawatan saluran bahan bakar diluar injection pump itu sendiri karena sangat mempengaruhi kerja dari injection pump, misalnya kotoran-kotoran dan tercampurnya bahan bakar dengan air yang dapat mengakibatkan turunnya efektif kerja bahkan dapat merusak bagian kontruksi injection pump itu sendiri.

Berikut akan dijelaskan perawatan prefentif (berkala) pada simulasi ini: 1) Saringan bahan bakar

a. Bersihkan saringan dari kotoran, air atau endapan lainnya yaitu setiap 60 jam kerja.

b. Mengganti saringan dengan yang baru setiap 1000 jam kerja.

2) Nozel

Pemeriksaan nozel dilakukan 250 jam operasi, namun apabila gas buang menunjukkan warna yang tidak normal atau pembakaran tidak berlangsung dengan baik maka nozel perlu diperiksa sehingga dapat bekerja dengan baik.

4.3.1.2Perawatan Prediktif

Maksud dan tujuan dari perawatan ini adalah memprediksi gejala kerusakan yang terjadi dan apa akibatnya dari gejala kerusakan tersebut: 1) Tidak ada penyemprotan bahan bakar

a. Bahan bakar tidak ada dalam tangki b. Pipa bahan bakar tersumbat

c. Saringan kotor

(48)

30

a. Katup nozel macet

b. Sekrup pipa bahan bakar longgar c. Kebocoran pada nozel

3) Semprotan bahan bakar tiba-tiba tidak ada a. Pipa kepompa injeksi tersumbar b. Bahan bakar terisi oleh air atau udara c. Saringan bahan bakar tersumbat.

4.3.1.3 Perawatan Korektif

Menguji dugaan yang telah di prediksi pada perawatan sebelumnya. 1) Bahan bakar tidak di injeksikan dari nozel

a. Tangki bahan bakar kosong b. Terjadinya kebocoran pada pipa c. Kotornya saringan

(49)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari proses pembuatan Alat Simulasi Injection Pump

ini adalah :

1) Prinsip kerja dari komponen-komponen pendukung sitem bahan bakar motor diesel ini adalah:

a. Injeksi pump

Pompa Injeksi adalah perangkat yang memompa bahan bakar ke dalam silinder sebuah mesin diesel

b. Pompa tangan

Berfungsi untuk mengisab bahan bakar dari tangki dan menekannya ke pompa penyalur pada saat pembuangan udara

c. Nozel

Berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar kedalam ruang bakar 2) Sistem aliran bahan bakar

Pompa supply digerakkan oleh putaran camshaft, kemudian mengisap bahan bakar dari tangki kesaringan (fuel filter) untuk menyaring bahan bakar. Bahan bakar yang keluar dari fuel filter ini akan diteruskan ke fuel manifold di dalam rumah pompa, manifold ini adalah sumber dari penyuplaian bahan bakar untuk setiap plunger, plunger diangkat oleh putaran camshaf selanjut nya meningkatkan tekanan bahan bakar dan diteruskan kenozel melalui pipa bahan bakar bertekanan tinggi dan di injeksikan keruang bakar.

(50)

32

5.2 Saran

1) Saya mengharapkan agar alat simulasi sistem injeksi bahan bakar pada motor diesel tipe VE dapat digunakan untuk proses pembelajaran di bengkel maintenance

2) Saya mengharapkan alat simulasi sistem injeksi bahan bakar pada motor diesel tipe VE ini agar dapat dikembangkan, sehingga lebih sempurna.

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Wakhinuddin. 2009. Motor Diesel. Padang: UNP Press

Arifin, Rabiman Zainal. 2011. Sistem Bahan Bakar Motor Diesel. Yogyakara: Grahayu Ilmu

Daryanto, dan Setyabudi, Ismanto. 2013. Teknik Motor Diesel. Malang: Alfabeta Sumber: http://www.viarohidinthea.com/2014/11/sistem-bahan-bakar-diesel.html Sumber: http://www.kitapunya.net/2013/10/fungsi-kompenen-komponen-sistem-bahan.html

Gambar

Gambar 2.1 Sistem Aliran Bahan Bakar pada Mesin Diesel
Gambar 2.3 Pompa Injesi Type VE
Gambar 2.4 Governol
Gambar 2.5 Kontrol Timing Injeksi Keterangan gambar 2.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Populasi yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang diaudit dan di publikasikan di Bursa

Hal tersebut berarti jika tingkat pengembalian pasar, PNB, tingkat inflasi, tingkat bunga deposito, nilai tukar Rupiah terhadap US$, harga emas secara bersama-sama mengalami

Terimakasih kepada kakak Lintang Octaviani selaku Mahasiswa Vokasi D3 Perbankan Universitas Brawijaya angkatan 2012 yang sudah memberikan masukan dalam penulisan

Tapi untuk kedai kopi sendiri, di Kuningan masih belum ada penawarannya, sehingga usaha kami ini masih merupakan satu-satunya di Kuningan yang memberikan lebih banyak

Dari beberapa mengenai apesiasi karya seni rupa diatas, dapat disimpulkan bahwa apresiasi karya seni rupa adalah kecenderungan untuk memiliki sikap dan

ada bulan -eptember &4%5 diluncurkan arian  baru +ndomie My oodleA, mi instan goreng pertama untuk anak=anak yang dibuat dengan.. rumput laut dan wortel

dilakukan secara trigonometris, dimana pengukuran beda tinggi dengan cara trigonometris adalah suatu proses penentuan beda tinggi dari titik-titik pengamatan dengan

Hasil penelitian ini adalah: implementasi karakter keatif meliputi(1) HMP PGSD melakukan inovasi baru berupa pelaksanaan program kerja pelatihan debat, (2) berani