• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : Duwi Basuki, Ayu Agustina Puspitasari STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh : Duwi Basuki, Ayu Agustina Puspitasari STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL SKRINING METODE PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS BLOOTO

DALAM UPAYA PENCEGAHAN KANKER CERVIKS KOTA MOJOKERTO

Oleh :

Duwi Basuki, Ayu Agustina Puspitasari STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto ABSTRAK

Angka kejadian kanker cerviks terus terjadi peningkatan dari waktu ke waktu. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan dilakukannya skrining menggunakan metode IVA.. Fenomena yang terjadi dimasyarakat khususnya wanita usia subur akibat dari ketidaktahuan serta ketidakmauan menyebabkan rendahnya kunjungan IVA. Hal ini disebabkan oleh rasa malu, malas, dan informasi yang kurang tepat mengenai IVA sehingga mereka datang sudah masuk dengan kategori lesi prakanker. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil skrining IVA pada perempuan khususnya wanita usia subur yang sudah menikah di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto. Desain penelitian ini adalah Deskriptif. Variabel penelitian ini adalah Skrining Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Wanita Usia Subur. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur yang melakukan pemeriksaan IVA di wilayah Puskesmas Kota Mojokerto. Sampel yang diambil dengan cara total sampling sebanyak 20 responden. Data yang dikumpulkan menggunakan lembar observasi data sekunder dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kategori IVA Radang sebanyak 11 orang (55%), IVA Negatif sebanyak 5 orang (25%) dan IVA Positif sebanyak 4 orang (20%). Skrining menunjukkan sebagian responden dengan kategori IVA Positif yang artinya mereka sudah memasuki diagnosis serviks prakanker. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dari usia, pemakaian KB, pekerjaan, dan paritas. Wanita usia subur diharapkan untuk melakukan pemeriksaan IVA Negatif 5 tahun dan IVA Positif 1 tahun.

Kata kunci : Skrining, Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), Wanita Usia Subur.

Pendahuluan

IVA merupakan metode baru deteksi dini kanker leher rahim dengan mengoleskan asam asetat (cuka) ke dalam leher rahim. Bila terdapat lesi kanker, maka akan terjadi perubahan warna menjadi agak keputihan pada leher rahim yang diperiksa (Aminati, 2012). Metode tersebut memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan pap smear yang selama ini lebih populer. Karena itu, pemeriksaan IVA memberikan harapan yang besar untuk terlindungi dari ganasnya efek kanker leher rahim , jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada perempuan Indonesia berusia 25 tahun.

IVA test dapat menjadi metode alternatif untuk skrining. Pertimbangan ini berdasarkan bahwa mudah dan praktis dilaksanakan, dapat dilakukan oleh ginekologi, dokter umum, bidan praktek

swasta, tenaga kesehatan lain yang terlatih, alat - alat yang dibutuhkan sangat sederhana hanya untuk pemeriksaan ginekologi dasar, biaya murah sesuai untuk pusat pelayanan sederhana, hasil langsung diketahui, dapat langsung terapi (Rasjidi, 2010).

Fenomena yang terjadi di masyarakat khususnya pada wanita usia subur, adanya rasa malu untuk melakuan pemeriksaan IVA. Hal ini disebabkan oleh kurangnya mendapat informasi pada wanita usia subur mengenai proses pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) yang berakibat pada rendahnya kunjungan klien dalam pemeruksaan IVA.

Data Badan Kesehatan Dunia terdapat 493.000 kasus baru dan 273.00 kematian karena kanker serviks. Dari data tersebut 80% berasal dari negara berkembang (Nadia, 2009). Laporan hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker

(2)

(high-Grade Precanceraus Lesions) dengan sensitivitas sekitar 66-96% dan spesifitas 64-98%. Sedangkan nilai prediksi positif (positive predective value) dan nilai prediksi negatif (negative predective value) masing-masing antara 10-20% dan 92-97% (Wijaya Delia, 2010).

Program Pengendalian kanker di Bali dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Propinsi Bali mulai tahun 2007 sampai dengan 2010 dengan kegiatan meliputi pelatihan, pelayanan dan penyuluhan kesehatan. Tempat penyuluhan pada program ini mencakup 11.800 sasaran dan pelayanan IVA sebanyak 3.900 wanita usia subur (WUS) pada setiap kabupaten/kota yang ada di Propinsi Bali. Sasaran yang ditetapkan dalam program ini adalah wanita berumur 35-60 tahun.Masing-masing kabupaten atau kota ditetapkan 80% WUS mendapatkan pelayanan pemeriksaan IVA, akan tetapi belum semua kabupaten atau kota memenuhi target cakupan IVA, salah satunya adalah Kota Denpasar.

Penilitian yang dilakukan oleh Ni Wayan Suartini, 2012 mengenai Cakupan IVA di Kota Denpasar dilaporkan sebesar 15,83%. Cakupan ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan. Berbanding terbalik dengan yang terjadi di Kota Tabanan mempunyai cakupan IVA mencapai 73,31%. Data tersebut menunjukkan bahwa cakupan IVA di satu wilayah kabupaten dengan kabupaten lainnya sangat jauh berbeda.

Berdasarkan survey dari hasil studi pendahuluan pada tanggal 24 Maret 2014 didapatkan dari 10 Wanita Usia Subur yang diperoleh 5(50%) Wanita Usia Subur yang mengikuti pemeriksaan IVA dengan hasil Erosiluas, 2(20%) Wanita Usia Subur mengalami gatal – gatal di dearah genitalia, dan 3(30%) Wanita USia Subur tidak mengalami keluhan pada daerah genitalianya. Pada sebagian WUS melakukan skrining dengan pemeriksaan IVA tidak mengalami hambatan, tetapi pada beberapa WUS lainnya akan mengalami kesulitan karena adanya rasa malu dan kurangnya informasi sehingga perlu dilakukan pendekatan dan penyuluhan mengenai pentingnya deteksi dini melalui proses skrining pemeriksaan dengan metode IVA yang hasilnya dapat berupa : negatif, radang ataupun positif.

Dan apabila tidak dilakukan deteksi dini melalui skrining dengan metode pemeriksaan IVA maka, dapat berakibat kemungkinan adanya lesi prakanker yang tidak terdeteksi sehingga berpotensi menjadi kanker stadium lanjut jika tidak segera dilakukan skrining.

Metode

Desain penelitian yang digunakan adalah Deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode penilitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan atau melaporkan mengenai skrining metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada wanita usia subur.

Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh Ibu Wanita Usia Subur sebanyak 20 responden yang melakukan skrining pemeriksaan IVA di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto. Pada penelitian ini sampelnya adalah seluruh wanita usia subur dengan 20 responden yang melakukan skrining pemeriksaan dengan metode IVA di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto. Tehnik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling 4

Hasil

Hasil penelitian didapatkan :

Tabel 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Skrining Metode Pemeriksaan IVA pada wanita usia subur di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto. N o. Kategori Hasil Pemeriksaa n Frekuens i Prosent ase % 1. Negatif 5 25 2. Radang 11 55 3. Positif 4 20 Jumlah 20 100

Sumber : Data Primer, 2014

Tabel 1 Menunjukkan bahwa skrining metode IVA dengan kategori radang sebanyak 11 orang (55%).

(3)

Tabel 2 Tabukasi silang umur responden berdasarkan kategori IVA di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto.

Sumber : Data Primer, 2014

Tabel 2 Menunjukkan bahwa usia responden 20 – 35 dengan kategori IVA Radang sebanyak 8 responden.

Tabel 3 Tabulasi silang paritas responden berdasarkan kategori IVA di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto.

Paritas

Kategori IVA

Negatif Radang Positif

Primipara 1 3 0

Multipara 3 8 3

Grande

multipara 1 0 1

Jumlah 5 11 4

Sumber : Data Primer, 2014

Tabel 3 Menunjukkan bahwa paritas multipara responden berdasarkan kategori IVA Positif sebanyak 4 orang.

Tabel 4 Tabulasi silang responden dalam pemakaian KB berdasarkan kategori IVA di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto.

KB

Kategori IVA

Negatif Radang Positif

Pil 2 3 0

Suntik 0 4 0

IUD 2 4 3

MOW 1 0 1

Jumlah 5 11 4

Sumber : Data Primer, 2014

Tabel 4. Menunjukkan bahwa responden dalam pemakaian KB berdasarkan kategori IVA sebanyak 4 orang.

Pembahasan

Hasil penelitian didapatkan dari 20 reponden di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto pada bulan Juli 2014

menunjukkan bahwa sebagian besar skrining metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada wanita usia subur yang sesuai dengan kategori IVA negatif sebanyak 5 responden (25%), kategori IVA radang sebanyak 11 responden (55%), kategori IVA positif sebanyak 4 responden (20%). Skrining memiliki arti yang sama dengan deteksi dini atau pencegahan sekunder, yaitu pemeriksaan atau tes yang dilakukan pada orang yang belum menunjukkan adanya gejala penyakit untuk menemukan penyakit yang belum terlihat atau masih berada pada stadium praklinik (Rasjidi, Imam. 2007). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dari hasil skrining pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat diantaranya usia, paritas, pekerjaan, pemakaian KB.

Dari beberapa karakteristik tersebut secara tidak langsung saat dilakukan pemeriksaan dapat diketahui dengan hasil negatif (serviks tampak merah muda, licin, porsio normal), radang (terdapat servisitis, banyak flour albus), dan positif (tampak plak putih yang mengarah prakanker). Untuk itu apabila ditemukan dengan hasil positif bisa dilakukan terapi dengan kontol ulang 1 tahun sekali dan bila radang atau negatif dilakukan kontrol ulang 5 tahun sekali. Akan tetapi pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) juga memiliki kekurangan yaitu spesifitas rendah sehingga berisiko overtreatment, tidak untuk dilakukan pada perempuan pasca menopause, dan sering kali dilakukan training ulang untuk tenaga kesehatan.

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa usia antara 20-35 tahun dengan kategori IVA Positif sebanyak 2 orang, kategori IVA Radang sebanyak 8 orang dan responden yang berumur antara 36-48 tahun dengan kategori IVA Positif sebanyak 2 orang dan kategori IVA Radang sebanyak 3 orang .

Menurut Manuaba (2009), Usia Produktif terjadi pada usia antara 17-45 tahun ditandai dengan sistem fisiologi panca indera berperan baik, siklus menstruasi teratur (26-36) hari, mentruasi dengan ovulasi, tanda seks sekunder matang dan siap untuk berfungsi. Menurut Verralls (2003) umur wanita 35-55 tahun mempunyai resiko tinggi untuk timbulnya kanker serviks, tetapi sekarang telah terjadi peningkatan jumlah Umur

Kategori IVA

Negatif Radang Positif 20 - 35

tahun 2 8 2

36 - 48

tahun 3 3 2

(4)

wanita muda yang sel-selnya abnormal, bahkan dapat didiagnosis sitologi serviks.

Hal ini disebabkan karena seringnya melakukan hubungan seksual di usia muda, maka semakin besar mengarah ke kanker serviks, untuk itu perlu dilakukannya pemeriksaan IVA sebelum memasuki masa klimakterium yang akan mengalami perubahan dan gangguan pada organ reproduksi, karena jaringan epitel pada serviks akan sulit untuk dilakukan pemeriksaan Inspeksi Visual asam asetat (IVA).

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan sebagian besar responden multipara dengan kategori IVA Radang sebanyak 8 orang, kategori IVA Positif sebanyak 3 orang sedangkan grande multipara dengan kategori IVA Positif hanya 1 orang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Nurlaila (2012) Semakin sering melahirkan (banyak anak) semakin tinggi resiko terkena kanker serviks apalagi bila jarak persalinan yang terlalu dekat. Seorang perempuan yang sering melahirkan akan berdampak pada seringnya terjadi perlukaan pada jalan lahir. Bila terjadi robekan di selaput serviks menyebabkan terbukanya jaringan sehingga mudah masuknya kuman-kuman yang dapat menyebabkan infeksi.

Meluasnya kesakitan dan kematian karena kanker serviks dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pencegahan merupakan salah satu faktor penting dalam menghambat meluasnya kesakitan dan kematian tersebut. Berdasarkan hal tersebut diperlukan upaya untuk mengatasinya. Upaya yang perlu ditempuh adalah pengenalan metode deteksi dini tentang kanker serviks melalui pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) secara teratur pada setiap wanita yang sudah kontak seksual terutama pada ibu-ibu atau wanita yang masuk golongan resiko tinggi untuk diperiksa yang terjadwal yaitu setiap 6 bulan sampai 1 tahun sekali, karena penemuan penyakit pada tingkat pra kanker dan pemberian pengobatan yang tepat akan menghambat dan akan mencegah perjalanan penyakit kanker serviks lebih lanjut dan disamping itu diperlukan menjaga kebersihan diri dengan cara melakukan vulva hygiene yang benar, pola hidup yang sehat dan memberikan penjelasan tentang perlunya pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).

Berdasarkan tabel 4 penggunaan kontrasepsi IUD dengan kategori IVA Positif sebanyak 3 orang dan MOW dengan kategori IVA Positif hanya 1 orang. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan, upaya itu bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Menurut Muchlis dkk (2005) alat kontasepsi yang digunakan dalam waktu yang lama dapat membantu faktor-faktor yang memicu terjadinya kanker serviks. Hal tersebut terjadi karena penggunaan kotrasepsi yang lama dapat mengacaukan keseimbangan hormon estrogen dalam tubuh sehingga mengakibatkan perubahan sel yang normal menjadi tidak normal. Penggunaan kontrasepsi hormonal juga mempengaruhi terutama pemakaian IUD karena masuknya benda asing ke dalam rahim tanpa kita ketahui dapat meninmbulkan perlukaan pada porsio uteri. Sehingga pemakaian KB dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri (personal hygiene) dengan cara menjaga kelembaban alat genitalia, bila merasa basah segera ganti celana dalam sehari dua kali, dan jangan terlalu sering membasuh vagina dengan pewangi/parfum karena akan merusak keseimbangan PH vagina sehingga menyebabkan infeksi.

Simpulan

Hasil penelitian tentang skrining metode pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) pada wanita usia subur di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto Bulan Juli 2014 diperoleh data bahwa sebagian besar skrining IVA yang menunjukkan IVA Positif sebanyak 4 orang (20%).

Saran

1. Bagi Wanita Usia Subur

Diharapkan Akseptor KB IUD untuk menjaga kebersihan diri (personal hygiene) dengan cara mengganti celana dalam bila terasa basah, jangan sering menggunakan pembersih vagina pewangi/parfum karena akan merusak keseimbangan PH vagina sehingga menyebabkan infeksi serta melakukan pemeriksaan dengan test Pap Smear, Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Negatif setiap 5 tahun, dan IVA Positif setiap 1 tahun.

(5)

2. Bagi Petugas Kesehatan

Diharapkan petugas kesehatan memberikan informasi melalui penyuluhan dengan menggunakan audio visual mengenai pentingnya pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) untuk mencegah terjadinya kanker serviks dan memberikan konseling serta motivasi bagi akseptor IUD untuk melakukan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) secara teratur. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti bisa mengkaji lebih dalam mengenai metode IVA dan faktor apa saja yang mempengaruhi ibu dalam melakukan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).

Daftar Pustaka

Aminati, Dini. 2013. Cara Bijak menghadapi dan mencegah Kanker Leher Rahim (SERVIKS) cetakan 1. Yogyakarta : Brilliant Books.

Depkes RI. 2008. Skrining Kanker Leher Rahim dengan Metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). (.depkes.go.id/index.php.php/).

(Diakses tanggal 08 April 2014). Manuaba. 2009. Memahami Kesehatan

Reproduksi Wanita Edisi 2. Jakarta : EGC.

Marmi, S.ST, M. Kes. 2013 Kesehatan Reproduksi Penerbit Pustaka Belajar. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi

Penilitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nuranna, Laila. 2010. Deteksi Dini Kanker Serviks dengan IVA. http://www. gpmagz.com/). (Diakses tanggal 10 juni 2014).

Rasjidi, Imam. 2009. Deteksi Dini & Pencegahan Kanker Pada Wanita (Edisi Pertama)

S. Novel, Sinta. 2010. Kanker Serviks dan Infeksi Human Papillomavirus (HPV). Penerbit Java Media Network

Suarniti, Ni Wayan. 2013. Pengetahuan dan Motivasi Wanita Usia Subur tentang Tes IVA di Propinsi Bali. (http://pustaka.unpad.ac.id/).

(Diakses pada tanggal 12 Juni 2014) Sulaiman, M. Reza. 2014. Ingin Skrining

Kanker Serviks? Kenali Dulu Metodenya. Jakarta : detikhealth.

Referensi

Dokumen terkait

Contoh: Kristus disimbolisasikan oleh seekor ikan, sebuah salib, atau seekor domba, atau oleh kombinasi huruf-huruf Yunani chi dan rho (cΡ = C dan R, dua huruf

Siahaan (2008: 7), yaitu : Pajak adalah pungutan masyarakat oleh negara (pemerintah) berdasarkan Undang-undang yang bersifat dapat dipaksakan dan terutang oleh yang

Kisi-kisi instrumen untuk mengukur kepuasan kerja karyawan ini disajikan untuk memberikan informasi mengenai butir-butir yang akan di jadikan soal dalam melakukan

Kesimpulan yang didapat dengan adanya Corporate-CD ini yaitu membantu semua pihak dalam mendapatkan informasi mengenai seluk beluk sekolah Kyriakon dengan jelas dan lengkap..

Pada siklus I penelitian belum berhasil karena angka keberhasilan belum mencapai 75% yakni baru 73%.Kemudian dilanjutkan pada siklus II kemampuan motorik halus

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGT Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2016 , dengan ini kami

Dari faktor faktor tersebut, Faktor yang Paling Berhubungan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe, penelitian menggunakan regresi logistik didapatkan bahwa

Hasil:Estrak etanol kulit buah kakao memiliki aktivitas antibakteri dan efektif pada kosentrasi 7,50 mg dalam 0,1 ml terhadap bakteri Staphylococcus aureusdengan diameter