Rencana Strategis
KEMENTERIAN
Daftar Isi
Daftar Isi
i
Pengantar ii
Pendahuluan 1
Latar Belakang
1
Kerangka Kesuksesan Sekretariat Jenderal
3
Tujuan Sekretariat Jenderal
3
Fokus Kesuksesan Sekretariat Jenderal
4
Penjabaran Fokus Kesuksesan Sekretariat Jenderal
5
Kerangka Kelembagaan Setjen
15
Struktur Organisasi
15
Gambaran Unit-unit Kerja di bawah Setjen
16
Kerangka Pendanaan
20
Penutup 21
Lampiran 22
Prof. Ainun Na’im, MBA, Ph.D.
Sejalan dengan perumpamaan tersebut,
perencanaan dapat diartikan sebagai alat
atau wahana untuk mencapai tujuan.
Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat
Jenderal Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) Tahun
2020-2024 merupakan wahana Sekretariat
Jenderal (Setjen) untuk mencapai salah
satu tujuan Kemendikbud yaitu “Penguatan
sistem tata kelola pendidikan dan
kebudayaan yang partisipatif, transparan
dan akuntabel. Tujuan tersebut sejalan
dengan misi Kemendikbud ketiga yaitu
“Mengoptimalkan peran serta seluruh
pemangku kepentingan untuk mendukung
transformasi dan reformasi pengelolaan
pendidikan dan kebudayaan” serta selaras
dengan salah satu misi Presiden untuk
Perubahan cara kerja Kemendikbud terus
menerus dilakukan untuk mewujudkan
tata kelola, pelayanan yang inovatif dan
prima serta berorientasi pada kebutuhan
masyarakat di bidang pendidikan dan
kebudayaan. Pendekatan yang digunakan
Setjen yaitu mengubah budaya birokrasi
konvensional menuju birokrasi yang modern
dengan organisasi yang lebih lincah (agile)
dengan memanfaatkan teknologi, informasi,
dan komunikasi.
Renstra Setjen ini diharapkan menjadi
rujukan seluruh unit kerja di bawah
lingkungan Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
untuk dapat mengimplementasikan
kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan
secara terarah dan terukur melalui sinergi
Pablo Picasso
Our goals can only be reached
through the vehicle of plan
Sekretaris Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Sejalan dengan regulasi tentang anggaran
sektor pendidikan sekurang-kurangnya 20%
dari APBN, anggaran sektor pendidikan
terus tumbuh melebihi 35% selama
lima tahun terakhir. Besar anggaran ini
terefleksi dengan jumlah penerima layanan
Kemendikbud yang lebih dari 70 juta orang,
baik sebagai peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan ataupun administrasi.
Tetapi, belanja sektor pendidikan ini
didominasi belanja transfer daerah, sebesar
63%. Sementara anggaran Kemendikbud
(dan termasuk pendidikan tinggi) terus
menurun, dari 23% di tahun 2016 – menjadi
15% di tahun 2020.
Kondisi ini tidak mengurangi peran
strategis Sekretariat Jenderal. Dengan
semakin dominannya belanja
transfer daerah, fungsi koordinasi
Sekretariat Jenderal menjadi
semakin penting.
Setjen harus mengembangkan kolaborasi
dengan pemerintah daerah, sekolah,
dan pemangku kepentingan pendidikan
untuk meyakinkan belanja transfer daerah
ini dioptimalkan untuk mencapai target
pendidikan nasional. Terlebih ketika
kebijakan Mendikbud mendorong dana
transfer pendidikan disalurkan langsung ke
sekolah.
Salah satu peran penting Setjen adalah
pengembangan digitalisasi pendidikan
dan penyediaan data informasi pendidikan
yang berperan penting dalam perencanaan
Pendahuluan
Latar Belakang
Perkembangan Anggaran
Pendidikan dan Anggaran Transfer
Daerah Sektor Pendidikan
Bagan 1
Anggaran Kemendikbud + Dikti
86.3 78.6 80.2 76.2 75.7 234.8 258 272.2 308.4 306.9 49.8 69.5 79.3 107.9 125.5
Tr
ill
iu
n
Ru
pi
ah
0
100
200
300
400
500
600
2016
2017
2018
2019
2020
370.8
406.10
431.73
492.46
508.09
anggaran transfer daerah dan fungsi
pengawalan belanja daerah dan sekolah,
dengan mengelola data pokok pendidikan
dan mendorong belanja transfer – terutama
ke sekolah, yang dilakukan secara non-tunai.
Selain sisi kolaborasi dan pemanfaatan
TIK, fungsi utama Setjen adalah dalam
penguatan tata kelola. Salah satu poin
penting dalam hal ini adalah pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Internal (RBI).
Beberapa inisiatif terkait penguatan RBI ini
adalah peran kunci Setjen, seperti: deregulasi
hukum, pengelolaan SDM profesional
berbasis merit, sistem pemerintahan
berbasis elektronik, pengelolaan Barang
Milik Negara, pelaporan keuangan dan
akuntabilitas kinerja.
Perkembangan Reformasi Birokrasi
Kemendikbud telah menunjukkan capaian
yang menggembirakan. Melihat tren positif
skor indeks RBI dan SAKIP Kemendikbud
seperti di Bagan 2, penurunan di tahun 2018
harus menjadi perhatian dan ditindaklanjuti
dengan langkah konkret yang harus
tercantum dalam Renstra Setjen.
Mengingat besarnya anggaran sektor
pendidikan ataupun anggaran belanja
pusat Kemendikbud dan besarnya jumlah
pemangku kepentingan yang terdampak,
maka penting bagi Kemendikbud untuk
73,4
65
68
2015
2016
2017
2018
2019
71
74
77
80
75,7
75,9
75,0
75,9
70,8
68
71
74
77
80
73,9
75,2
73,4
SAKIP Kemendikbud
Indeks RBI
74,4
Perpres No. 82 tahun 2019 memberikan mandat kepada Sekretariat Jenderal (Setjen)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menyelenggarakan
koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unsur organisasi di Kemendikbud.
Peningkatan pelayanan publik dan keterbukaan informasi kepada seluruh pemangku
kepentingan terus diupayakan oleh Sekretariat Jenderal. Beragam inovasi yang dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat terus diupayakan guna membuka ruang keterlibatan
masyarakat.
Partisipasi masyarakat penting untuk mewujudkan pemerintahan
yang bersih, efektif, dan terpercaya sebagaimana tertera dalam
salah satu misi Presiden atau Nawacita kedua. Setjen juga memiliki
peranan penting untuk mendukung pelaksanaan transformasi yang berkelanjutan di bidang
pendidikan dan kebudayaan.
Kerangka Kesuksesan
Sekretariat Jenderal
Tujuan Sekretariat Jenderal
Sekretariat Jenderal
berkomitmen untuk
melakukan penguatan sistem
tata kelola pendidikan dan
kebudayaan yang partisipatif,
Inovasi
layanan berbasis
Pemanfaatan
Teknologi Informasi
melalui digitalisasi
pendidikan
Penumbuhan
karakter untuk
mewujudkan
pelajar
Pancasila
Perluasan
akses pendidikan
berkualitas bagi
seluruh peserta
Fokus Kesuksesan Sekretariat Jenderal
Penguatan
manajemen
dan tata kelola yang
berkelanjutan untuk
meningkatkan
good governance
Mempertimbangkan tujuan Setjen
untuk membentuk sebuah sistem tata
kelola Kementerian yang partisipatif,
transparan, dan akuntabel untuk
mendukung transformasi yang
berkelanjutan di bidang pendidikan dan
kebudayaan melalui keterlibatan para
pemangku kepentingan, diperlukan
beragam strategi.
Koordinasi
dan kolaborasi
dengan seluruh
pemangku kepentingan
untuk menghadirkan
pendidikan yang merata
dan berkualitas
serta berbudaya
Penerapan
mekanisme open
government pada seluruh unit
kerja;
Perencanaan, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan anggaran serta penguatan dan
pembinaan akuntabilitas kinerja dengan sistem
yang terintegrasi
Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian,
keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan
masyarakat, arsip dan dokumentasi kementerian
Penyusunan peraturan perundang undangan serta
pelaksanaan advokasi hukum
Pembinaan dan penataan organisasi dan tata
laksana
Penyelenggaraan pengelolaan barang
milik/kekayaan negara dan
pengelolaan pengadaan
barang/jasa
Pemberdayaan
dan pelibatan seluruh
pemangku kepentingan
untuk meningkatkan
efektivitas dan akuntabilitas
distribusi anggaran.
Koordinasi dan kolaborasi
untuk peningkatan kerja
sama pendidikan
Mengembangkan
sistem informasi
yang akurat, terpercaya
dan terbaru bagi para
pemangku kepentingan untuk
peningkatan kualitas layanan
Menghadirkan infrastruktur
sekolah/kelas dan kampus
masa depan yang
menunjang proses
belajar mengajar.
Penumbuhan
Karakter untuk
mewujudkan pelajar
Indonesia sebagai
Pelajar Pancasila.
Penjabaran Fokus Kesuksesan Sekretariat Jenderal
Fokus kesuksesan Sekretariat Jenderal
ini disusun dengan pendekatan yang
mengkombinasikan Top-Down dengan
melihat arah kebijakan kementerian dan
Sekretaris Jenderal, dan Bottom-Up yang
melihat aspirasi dari masing-masing unit
kerja. Di bagian ini kedua pendekatan dapat
diramu menjadi lima fokus kesuksesan
Setjen.
Fokus kesuksesan ini tidak dimaksud sebagai
daftar komprehensif dari seluruh program,
kegiatan, dan indikator pendukung di
bawah Setjen, serta tidak dimaksudkan pula
sebagai daftar yang disusun per unit kerja.
Fokus kesuksesan Setjen lebih dimaksudkan
sebagai fokus utama Setjen di lima tahun
ke depan, dan bagaimana unit kerja
bisa bersinergi dan bekerja sama dalam
mendukung tercapainya tujuan Setjen,
Kemendikbud, dan Rencana Pembangunan
Pemerintah di periode 2020-2024.
Strategi Fokus Kesuksesan 1
Dalam rangka meningkatkan profesionalitas SDM
Kemendikbud dan penerapan sistem merit untuk
mendorong ketercapaian Reformasi Birokrasi, sebuah
mekanisme peningkatan profesionalitas dibangun oleh
Biro Sumber Daya Manusia (Biro SDM) melalui tahapan
asesmen pegawai dan analisa kebutuhan pelatihan
berdasarkan hasil asesmen pegawai. Kemudian hasil
tersebut disampaikan kepada Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Pegawai (Pusdiklat) untuk dikembangkan
menjadi program pengembangan kompetensi
manajerial, teknis, dan sosial-kultural ASN Kemendikbud
melalui pelatihan.
Adapun untuk memantau kondisi pelaksanaan
anggaran (MOLK) serta Barang Milik Negara
(SIMAS Dikbud) juga turut dikembangkan untuk
memberikan layanan prima.
Sekretariat Jenderal (Setjen) mengembangkan
sistem persuratan dan kearsipan berbasis
teknologi dalam rangka memberikan layanan
pengelolaan persuratan dan kearsipan yang
efektif dan efisien.
SDM Kemendikbud yang
berkualifikasi, berkompetensi,
berkinerja, dan berintegritas
tinggi sesuai bidang tugasnya
berdasarkan sistem merit.
Kualitas tata laksana yang efektif,
efisien, dan berorientasi pada
peningkatan kualitas pelayanan
publik yang didukung dengan
peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Kapasitas dan akuntabilitas
kinerja Kemendikbud yang
bertujuan untuk meningkatkan
penyelenggaraan pemerintahan
yang baik, transparan, dan bebas
KKN.
Persentase kesesuaian
pengembangan kompetensi
dengan hasil asesmen
Persentase unit kerja di lingkungan
Kemendikbud yang hasil evaluasi
organisasinya efektif
Persentase jumlah satker yang
mengimplementasikan sistem
naskah dinas elektronik
59%
95%
2024
2020
60%
100%
2024
2020
10%
50%
2024
2020
Persentase satker yang
predikat SAKIP-nya minimal A
Jumlah laporan keuangan
yang disusun sesuai Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP)
Persentase peraturan
perundang-undangan bidang pendidikan dan
kebudayaan yang telah diharmonisasi
Persentase layanan LL
Dikti yang tepat waktu
45%
95%
2024
2020
13
13
2024
2020
100%
100%
2024
2020
80%
95%
2024
2020
Indikator Kinerja Fokus Kesuksesan 1
Reformasi birokrasi dimaknai sebagai salah satu upaya pembaharuan
penyelenggaraan pemerintah untuk mewujudkan tata kelola pemerintah
yang baik (good governance), dan untuk mencapai hal tersebut Setjen selaku
unit organisasi Kemendikbud yang memiliki fungsi koordinasi pembinaan dan
dukungan administrasi di Kemendikbud perlu memastikan bahwa:
Penguatan tata kelola kementerian melalui upaya
mendorong tercapainya Reformasi Birokrasi Internal
* Adapun detail indikator kinerja Setjen lain dapat dilihat pada lampiran
1
Fokus
Efektivitas dan
efisiensi kebijakan,
program dan
anggaran
Kemendikbud serta
anggaran transfer
daerah bidang
pendidikan dan
kebudayaan
Penyebarluasan
informasi program
kebijakan
Kemendikbud
kepada masyarakat
luas
Peningkatan kerja
sama dalam dan
luar negeri bidang
pendidikan dan
kebudayaan
Penggunaan data
sebagai bahan
pengambilan
kebijakan
Penguatan
dukungan kepada
Lembaga Layanan
Pendidikan Tinggi
swasta
Sinergi dan kolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan terutama
pemerintah pusat dan daerah menjadi satu hal yang penting guna memastikan
bahwa layanan pendidikan berkualitas dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat,
oleh karena itu Setjen perlu memastikan:
Peningkatan Kolaborasi bersama seluruh
pemangku kepentingan untuk pendidikan yang
merata dan berkualitas serta berbudaya
72%
80%
2024
2020
80%
88%
2024
2020
70%
90%
2024
2020
66.33%100%
2024
2020
Persentase pemanfaatan
anggaran DAK bidang
pendidikan dan
kebudayaan yang sesuai
dengan capaian output
Persentase peningkatan akses
dan kualitas informasi dan
publikasi program/kebijakan
prioritas bidang pendidikan
dan kebudayaan yang
disampaikan melalui media
Persentase ketersediaan
data prioritas yang telah
memenuhi integritas
pada portal data
Persentase tindak lanjut
kerja sama bilateral,
regional, dan multilateral
Indikator Kinerja Fokus Kesuksesan 2
Strategi Fokus Kesuksesan 2
Salah satu fokus Setjen melalui Biro
Perencanaan yaitu membangun kolaborasi
bersama pemerintah daerah dan mitra
pembangunan dalam menyusun kebijakan
strategis bidang pendidikan dan kebudayaan
agar semakin tepat sasaran dan berdampak.
Hal ini menjadi tantangan yang cukup
besar sehingga diperlukan partisipasi dan
kolaborasi baik internal Kemendikbud, antar
K/L terkait hingga pemerintah daerah.
Selanjutnya, sebuah sistem terpadu turut
dikembangkan untuk memastikan adanya
sinergi antara kebijakan pembangunan
bidang pendidikan dan kebudayaan di
tingkat pusat dan daerah serta memastikan
alokasi dan pemanfaatan dana alokasi
khusus bidang pendidikan dan kebudayaan
dapat berjalan secara optimal.
Selain itu, kolaborasi dengan pihak luar
seperti K/L lain, pelaku budaya, pemerintah
daerah, dan mitra pendidikan juga diperlukan
dalam pengelolaan dan pendayagunaan
data pendidikan, bahasa, dan kebudayaan.
* Adapun detail indikator kinerja Setjen lain dapat dilihat pada lampiran
2
Fokus
Dunia pendidikan sangat erat dengan teknologi, oleh karena itu Setjen berupaya
untuk menghadirkan inovasi layanan yang berbasis pemanfaatan teknologi
informasi salah satunya melalui digitalisasi pendidikan. Berdasarkan hal tersebut,
Setjen perlu memastikan:
Inovasi layanan pendidikan dan kebudayaan
berbasis pada pemanfaatan teknologi informasi
Strategi Fokus Kesuksesan 3
Pusat Data dan Teknologi Informasi
(Pusdatin) mengembangkan bahan belajar
atau konten pembelajaran berbasis digital
untuk mendukung beragam program
Kementerian diantaranya program
merdeka belajar, belajar dari rumah, dan
pembelajaran
online lainnya melalui
portal rumah belajar. Di samping itu,
dalam mendukung digitalisasi pendidikan,
Pusdatin juga mengembangkan platform
pendidikan sebagai sebuah ekosistem
teknologi pendidikan. Seperti halnya
pemberian layanan kepada Perguruan
Tinggi yang dilakukan oleh Lembaga
Layanan Pendidikan Tinggi yang berbasis
teknologi informasi.
Hal lain yang dilakukan Setjen untuk
membantu satuan pendidikan dalam
melakukan pengadaan barang dan jasa
adalah melalui Sistem Informasi Pengadaan
di Sekolah (SIPLah). Inovasi SIPLah
mendapatkan penghargaan KPK karena
dinilai sebagai praktik baik penerapan
e-katalog dan lokapasar pada program Aksi
Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) tahun
2020.
Indikator Kinerja Fokus Kesuksesan 3
Jumlah kumulatif guru penggerak/
komunitas yang terampil
menerapkan pembelajaran digital
Jumlah kumulatif guru yang aktif
mengembangkan dan memanfaatkan
platform toolkit pembelajaran.
Persentase belanja sekolah melalui
online marketplace kecuali 3T
28.000
orang100.000
orang2024
2020
20%
80%
2024
2020
300.237 orang1.005.481
orang2024
2020
* Adapun detail indikator kinerja Setjen lain dapat dilihat pada lampiran
Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung
digitalisasi pendidikan.
3
Fokus
Sejalan dengan komitmen Kemendikbud untuk menciptakan Pelajar Pancasila
dengan 6 (enam) ciri utama: bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan,
maka dibutuhkan sebuah mekanisme atau gerakan penumbuhan karakter
karakter di antaranya melalui peningkatan budaya sensor mandiri dan aneka
kompetisi, sehingga profil Pelajar Pancasila dapat terwujud.
Penumbuhan karakter untuk
mewujudkan pelajar Pancasila
Indikator Kinerja Fokus Kesuksesan 4
Strategi Fokus Kesuksesan 4
Penyebarluasan konten kepada satuan
pendidikan, keluarga, dan masyarakat
dikoordinasikan oleh Pusat Penguatan
Karakter. Konten-konten tersebut
diharapkan dapat meningkatkan
pengamalan nilai-nilai Pancasila dan
pemahaman masyarakat atas konsep
Merdeka Belajar.
Sejalan dengan Pusat Prestasi Nasional
yang mendukung fasilitasi peserta didik
dan satuan pendidikan untuk mengikuti
beragam kompetisi baik nasional maupun
peserta didik untuk dapat dikembangkan
dan dimasukkan dalam manajemen talenta.
Sekretariat Lembaga Sensor Film (LSF)
melalui gerakan nasional budaya sensor
mandiri diharapkan dapat meningkatkan
budaya sensor mandiri sehingga masyarakat
luas dapat menikmati film dan iklan
film sesuai kategori dan menghindarkan
masyarakat dari dampak negatif yang timbul
dari peredaran dan pertunjukan film dan
iklan film yang tidak sesuai dengan dasar,
arah, dan tujuan perfilman Indonesia.
Jumlah konten penguatan karakter
satuan pendidikan yang dihasilkan
dan disebarluaskan
Jumlah konten penguatan
karakter keluarga yang dihasilkan
dan disebarluaskan
Jumlah konten penguatan karakter
masyarakat yang dihasilkan dan
disebarluaskan
2024
2020
30
konten30
konten2024
2020
30
konten30
konten2024
2020
30
konten30
kontenJumlah peserta didik yang
mengikuti kompetisi internasional
melaksanakan budaya sensor mandiri
Jumlah masyarakat yang
2024
2020
289
orang373
orang2024
2020
1250
orang2000
orang* Adapun detail indikator kinerja Setjen lain dapat dilihat pada lampiran
4
Fokus
Penyediaan akses pendidikan khususnya bagi peserta didik miskin/rentan miskin dan/
atau berprestasi untuk mendapatkan pendidikan yang merata dan berkualitas melalui
Program Indonesia Pintar dan Beasiswa Unggulan serta penyediaan pembiayaan
kepada pendidik guna menjamin kualitas pengajaran dan pembelajaran melalui
program aneka tunjangan.
Perluasan akses pendidikan berkualitas bagi
seluruh peserta didik melalui mekanisme
pembiayaan pendidikan
Jumlah siswa yang memperoleh
KIP-Dikdasmen
2024
2020
2024
2020
2024
2020
Jumlah mahasiswa yang
memperoleh KIP-Kuliah
Jumlah guru dan tenaga
kependidikan Non-PNS yang
memperoleh tunjangan/insentif
Indikator Kinerja Fokus Kesuksesan 5
Strategi Fokus Kesuksesan 5
Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) berkomitmen untuk menciptakan
kepastian belajar mengajar bagi peserta didik dan pendidik melalui layanan pembiayaan
pendidikan yang tepat sasaran dan terpadu. Oleh karena itu, Puslapdik mengintegrasikan
Sistem Informasi Manajemen yang terpadu.
17.927.992
orang
17.927.992
orang
2.020.772
orang
351.681
orang
773.064
orang
311.577
orang
* Adapun detail indikator kinerja Setjen lain dapat dilihat pada lampiran
5
Fokus
Struktur Organisasi Sekretariat
Jenderal Kemendikbud
Sekretaris
Jenderal
Pusat Data dan Teknologi Informasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Pusat Penguatan Karakter Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Sekretariat LSF Pusat Prestasi Nasional Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Biro Perencanaan Biro Keuangaan dan Badan Milik Negara Biro Organisasi dan Tata LaksanaBiro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Biro Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa Biro Sumber
Daya Manusia Biro Hukum
Kerangka Kelembagaan
Setjen
Struktur Organisasi
Guna mendukung ketercapaian strategi kesuksesan Sekretariat Jenderal dibutuhkan struktur
organisasi yang efektif dan efisien. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 45 Tahun 2019 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, Sekretariat Jenderal Kemendikbud merupakan unsur pembantu pimpinan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang berada di bawah dan bertanggungjawab
langsung kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Unit organisasi Eselon I Kemendikbud
ini dipimpin oleh Sekretaris Jenderal. Berdasarkan Pemendikbud terseut, Setjen terdiri dari 7
(tujuh) biro dan 5 (lima) pusat. Selain itu, berdasarkan permendikbud No. 39 Tahun 2015, Setjen
juga menaungi Sekretariat Lembaga Sensor Film (LSF). Kemudian berdasarkan Permendikbud
No. 34 Tahun 2020, Setjen menaungi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti).
Berdasarkan Permen SOTK Kemendikbud tersebut, Sekretariat Jenderal mempunyai tugas
menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unit organisasi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan
fungsi:
Tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal Kemendikbud mencakup seluruh aspek manajemen
internal Kemendikbud. Selain itu, Sekretariat Jenderal berperan sebagai “penyedia layanan
umum” bagi seluruh unit kerja Kemendikbud sekaligus sebagai “simpul penghubung” antar
unit utama serta antara Kemendikbud dengan lembaga eksternal lainnya.
Koordinasi kegiatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja
sama,hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana
Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan
serta pelaksanaan advokasi hukum
Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan
layanan pengadaan barang/jasa
Gambaran Unit-unit Kerja di bawah Setjen
Biro Perencanaan
Melakukan proses perencanaan dan penganggaran
Sinkronisasi dan analisis kebijakan pusat dan daerah
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program
dan Anggaran
Melakukan Pembinaan dan penguatan Sistem
Akuntabilitas Kinerja
Seluruh unit kerja
Kemendikbud
(Eselon I, II, Satker
dan PTN)
Internal
Eksternal
Bappenas,
Kementerian
Keuangan,
KemenPAN RB,
Kemendagri dan
Pemerintah
Daerah
Seluruh unit kerja
Kemendikbud
(Eselon I, II, Satker
dan PTN)
Internal
Eksternal
Kementerian
Keuangan
dan BPK
Biro Keuangan dan
Barang Milik Negara
Meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang memenuhi Standar
Akuntansi Pemerintah
Meningkatkan kualitas inventarisasi dan pelaporan
Barang Milik Negara Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang efektif dan efisien
Seluruh
unit kerja
Kemendikbud
(Eselon I, II,
Satker dan
PTN)
Internal
KemenPAN
RB, Pemda
Eksternal
Biro Organisasi dan Tata Laksana
Layanan dan fasilitasi pelembagaan unit organisasi
Seluruh unit kerja Kemendikbud dan Seluruh SDM Kemendikbud
Internal
Kemenpan RB,
BKN, LAN, KASN,
Setneg, Setkab,
dan Instansi
Pembina
Jabatan
Fungsional
Eksternal
Biro Sumber Daya Manusia
Seluruh
unit kerja
Kemendikbud
dan Seluruh
Pegawai
Kemendikbud
Internal
Masyarakat,
Pemda dan
Aparat Hukum
Biro Hukum
Koordinasi, sinkronisasi, pengkajian dan penyusunan
peraturan perundang-undangan Bidang Pendidikan
dan Kebudayaan
Penelaahan kasus dan masalah hukum serta
Manajemen Sumber Daya Manusia di
lingkungan Kemendikbud
Penerima Manfaat Penerima Manfaat Penerima Manfaat Penerima Manfaat Penerima ManfaatDitjen PAUD-Dasmen, Ditjen Vokasi, Ditjen Dikti dan
Ditjen GTK
Internal
Peserta
Didik, Guru
dan Tenaga
Kependidikan,
Satuan
Pendidikan
Eksternal
Biro Kerja Sama dan
Hubungan Masyarakat
Koordinasi kerja sama bidang pendidikan dan kebudayaan
Koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan
pendidikan bagi Warga Negara Indonesia dan
diplomasi kebudayaan di Luar Negeri
Layanan informasi dan publikasi program serta kebijakan
Kemendikbud kepada pemangku kepentingan.
Seluruh
unit kerja
Kemendikbud
Internal
Eksternal
Seluruh
Pemangku
Kepentingan
Pendidikan dan
Kebudayaan
Seluruh
unit kerja
Kemendikbud
Internal
Eksternal
LKPP,
Kementerian
Keuangan, ANRI,
Pemda, Satuan
Pendidikan
Biro Umum dan Pengadaan
Barang dan Jasa
Melakukan pembinaan dan fasilitasi pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa.
Melakukan pembinaan dan pengelolaan
persuratan dan kearsipan.
Pusat Layanan
Pembiayaan Pendidikan
Pembiayaan Pendidikan kepada peserta didik
melalui Program Indonesia Pintar Pendidikan
Dasar dan Menengah dan Pendidikan Tinggi.
Pemberian tunjangan/insentif kepada Tenaga
Pendidik dan Kependidikan.
Seluruh
unit kerja
Kemendikbud
Internal
BPS,
Kemenkeu,
Kemendagri,
Kemensos,
KemenpanRB,
Kemenkominfo,
Bappenas, Mitra
Pembangunan,
Peserta Didik,
Guru,
Masyarakat
Eksternal
Pusat Data Dan
Teknologi Informasi
Digitalisasi pendidikan untuk
mendukung pembelajaran
Pengelolaan dan pendayagunaan data dan
statistik pendidikan dan kebudayaan
Implementasi SPBE di Kemendikbud
Internal
Pusat Pendidikan Dan
Penerima Manfaat Penerima Manfaat Penerima Manfaat Penerima Manfaat Penerima
Ditjen
Kebudayaan,
Pusat Penguatan
Karakter
Internal
Insan
Perfilman,
Pemerintah,
Pemerintah
Daerah, dan
Masyarakat
Eksternal
Sekretariat Lembaga
Sensor Film
Perlindungan terhadap masyarakat dari
dampak negatif yang timbul dari peredaran dan
pertunjukan film dan iklan film yang tidak sesuai
dengan dasar, arah dan tujuan perfilman Indonesia
Pusat Prestasi Nasional
Fasilitasi lomba nasional dan internasional
untuk jenjang Pendidikan Dasar hingga
Pendidikan tinggi
Fasilitasi dalam pengembangan siswa/i yang
memiliki talenta
Ditjen
PAUD-Dasmen, Vokasi
dan Dikti
Internal
Eksternal
Pemerintah
Daerah,
Peserta Didik,
Organisasi
Masyarakat,
Diaspora
Seluruh
unit kerja
Kemendikbud
Internal
Eksternal
Kemenko
PMK, BPIP,
Pemerintah
Daerah, Mitra
Pembangunan
Masyarakat
Pusat Penguatan Karakter
Membuat dan menyebarluaskan konten kampanye
penguatan karakter
Mengevaluasi hasil kampanye penguatan
karakter
Ditjen Dikti,
Ditjen Diksi,
PTN,
Internal
Mahasiswa,
PTS, BAN-PT
Eksternal
Lembaga Layanan
Pendidikan Tinggi
Dukungan Administrasi Layanan Pendidikan Tinggi
Penerima Manfaat Penerima Manfaat Penerima Manfaat Penerima Manfaat
Dalam rangka memenuhi target kesuksesan, dibutuhkan sumber pendanaan yang berasal
dari APBN dengan rincian sebagai berikut:
Unit Kerja
2020
2021
2022
2023
2024
Biro Perencanaan
61,781
91,216
96,244
106,441
106,524
Biro Keuangan dan Barang
Milik Negara
153,301
155,753
163,540
171,718
180,303
Biro Sumber Daya Manusia
52,500
47,425
48,847
50,313
51,822
Biro Organisasi dan Tata
Laksana
18,250
27,626
30,388
33,427
36,770
Biro Hukum
38,439
40,626
41,987
43,396
44,854
Biro Kerja Sama dan
Hubungan Masyarakat
326,530
418,175
477,411
477,963
481,578
SEAMEO SEAMOLEC
86,304
86,318
99,939
106,085
111,852
Biro Umum dan
Pengadaan Barang dan
Jasa
333,957
319,399
351,339
383,279
415,219
Pusat Data dan Teknologi
Informasi
340,120
382,504
401,630
421,711
442,797
Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Pegawai
84,821
95,943
97,239
99,036
100,732
Pusat Prestasi Nasional
256,542
358,412
531,750
537,186
537,186
Pusat Penguatan Karakter
243,211
250,511
258,027
265,766
273,738
Pusat Layanan
Pembiayaan Pendidikan
19,828,218
28,098,526
29,503,453
30,978,625
32,527,557
Sekretariat Lembaga
Sensor Film
38,750
44,369
49,503
55,256
61,704
Lembaga Layanan
Pendidikan Tinggi
2,684,000
3,020,000
3,171,000
3,329,550
3,496,028
Sekretariat
Jenderal
24,546,724
33,436,803
35,322,299
37,059,751
38,868,664
Kerangka Pendanaan
Penutup
Rencana Strategis (Renstra) Setjen Kemendikbud
2020-2024 ini diharapkan dapat menjadi arahan bagi unit
kerja Setjen dalam mengembangkan program dan
anggaran selama periode perencanaan ini.
Kerangka kesuksesan beserta strategi kunci yang
tercantum dalam Renstra Setjen ini diharapkan
memberikan gambaran skala prioritas dan
arah perubahan Setjen Kemendikbud sehingga
implementasi program dan anggaran bisa lebih terarah,
selaras, efektif, dan efisien.
Renstra ini telah disusun dengan mengacu berbagai
prioritas pemerintah, prioritas Menteri, dan arahan
Sekretaris Jenderal Kemendikbud. Namun perencanaan
ini tidak bersifat ketat, untuk memberi ruang bagi
hal-hal yang bersifat mendesak dan perlu, sesuai dengan
arah kebijakan pemerintah. Kondisi Pandemi COVID-19
menjadi pembelajaran tentang pentingnya kebijakan
yang bersifat responsif.
Disadari bahwa kesuksesan Sekretariat Jenderal akan
membutuhkan dukungan dan kolaborasi berbagai
pihak, baik di dalam lingkungan Kemendikbud,
Kementerian dan Lembaga lain di pusat dan daerah,
serta masyarakat. Kerja keras dari seluruh jajaran
Sekretariat Jenderal dan sinergi dengan semua
pihak yang terkait sangat diperlukan dalam rangka
mewujudkan tujuan, kesuksesan, dan program prioritas
Sekretariat Jenderal.
Renstra Setjen ini diakhiri dengan dua dokumen
lampiran: (1) Matriks Kinerja dan Pendanaan Sekretariat
Jenderal; (2) Cascade Matriks Sekretariat Jenderal.
Kedua lampiran ini dapat digunakan sebagai acuan
detail penyusunan Program, Anggaran, dan Laporan
Kinerja Sekretariat Jenderal.
Sasaran Strategis (SS) / Sasaran Program (SP) / Sasaran Kegiatan (SK)
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
SS 1
IKSS 1.2 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/SDLB/Sederajat % 105.97 104.48 102.98 101.49 100.00 IKSS 1.3 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/SMPLB/Sederajat % 92.46 94.34 96.23 98.11 100.00 IKSS 1.4 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/SMLB/Sederajat % 86.18 88.39 90.59 92.80 95.00 IKSS 1.5 Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi % 33.47 34.56 35.62 36.64 37.63
SS 2
IKSS 2.9 Persentase guru dan tenaga kependidikan profesional % 47.43 48.33 49.22 50.11 51.00
SS 3
IKSS 3.2 Persentase tingkat pengamalan nilai-nilai Pancasila % 10 15 22.5 31 40
IKSS 3.3 Persentase tingkat pemahaman konsep Merdeka Belajar % 10 15 22.5 31 40
SS 5 IKSS 5.1 Opini laporan keuangan Kemendikbud opini WTP WTP WTP WTP WTP IKSS 5.2 Indeks efektifitas pengelolaan Dana Alokasi Khusus bidang pendidikan dan kebudayaan indeks 71.5 73 74.5 76 77.5 IKSS 5.3 Indeks kepuasan pemangku kepentingan Kemendikbud indeks 81 82 82 83 84
IKSS 5.4 Indeks Reformasi Birokrasi Kemendikbud indeks 78 81 85 87 91
SP 1.1 Terwujudnya tata kelola Kemendikbud yang berkualitas IKP 1.1.1 Predikat Akuntabilitas Kinerja Kemendikbud predikat BB BB A A A IKP 1.1.2 Opini laporan keuangan Kemendikbud opini WTP WTP WTP WTP WTP IKP 1.1.3 Kategori capaian kinerja anggaran atas pelaksanaan RKA Kemendikbud kategori sangat baik sangat baik sangat baik sangat baik sangat baik IKP 1.1.4 Persentase Satker yang tertib pengelolaan BMN % 80 85 90 95 100
IKP 1.1.5 Persentase Satker yang melaksanakan pengadaan barang dan jasa melalui e-procurement % 80 85 90 95 100
IKP 1.1.6 Persentase Satker yang mengimplementasikan digitalisasi dokumen % 10 20 30 40 50
IKP 1.1.7 Indeks kepuasan pemangku kepentingan terhadap pelayanan unit layanan terpadu indeks 84 85 85 85 85
IKP 1.1.8 Indeks efektifitas pengelolaan Dana Alokasi Khusus bidang pendidikan dan kebudayaan indeks 71.5 73 74.5 76 77.5 IKP 1.1.9 Persentase anggaran transfer daerah bidang pendidikan yang disalurkan langsung ke rekening sekolah % 16 20 22 23 35.4 IKP 1.1.10 Persentase pemanfaatan dan pembelajaran berbasis TIK % 2.79 4.87 7.25 10.63 15.64 IKP 1.1.11 Persentase pendayagunaan dan pelayanan data pokok Pendidikan dan Kebudayaan % 53.3 68.8 79.2 89.6 100.0 SP 1.2 Meningkatnya pelaksanaan reformasi birokrasi Kemendikbud IKP 1.2.1 Persentase Satker di lingkungan Kemendikbud mendapatkan predikat ZI-WBK/WBBM % 10 17 25 35 46
IKP 1.2.2 Nilai PMPRB Kemendikbud nilai 87 88 89 90 91
SP 1.3 Meningkatnya prestasi peserta didik tingkat internasional dan prestasi satuan pendidikan di tingkat nasional dan internasional IKP 1.3.1 Persentase peserta didik berprestasi pada kompetisi Internasional (Emas, Perak, Perunggu, dan penghargaan lainnya) % 76.47 76.78 77.05 77.29 77.50 IKP 1.3.2 Persentase satuan pendidikan berprestasi pada kompetisi di tingkat nasional dan internasional % - 50 55 65 80
SP 1.4 Meningkatnya internalisasi nilai penguatan karakter IKP 1.4.1 Persentase tingkat pengamalan nilai-nilai Pancasila % 10 15 22.5 31 40
IKP 1.4.2 Persentase tingkat pemahaman konsep Merdeka Belajar % 10 15 22.5 31 40
SP 1.5 Meningkatnya efektivitas layanan pembiayaan pendidikan IKP 1.5.1 Persentase penerima bantuan pembiayaan pendidikan yang tepat sasaran % 95.00 96.16 98.00 99.16 99.63 SP 1.6 Meningkatnya kualitas film dan iklan film IKP 1.6.1 Persentase film dan iklan film yang lulus sensor tanpa revisi % 83 85 87 89 91
SP 1.7 Terwujudnya budaya sensor mandiri sebagai gerakan nasional IKP 1.7.1 Persentase tingkat keberhasilan budaya sensor mandiri % 67 70 73 76 80
SP 2.2 Meningkatnya pendidik dan tenaga kependidikan profesional
IKP 2.2.4 Persentase guru dan tenaga kependidikan meningkat kinerja dan karirnya % 14.20 28.40 42.60 56.79 70.99
Program Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran
MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020-2024
Program/
Kegiatan Indikator Kinerja SS (IKSS) / Indikator Kinerja Program (IKP) / Satuan Target Alokasi (dalam milyar Rupiah) Unit Pelaksana Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Meningkatnya pemerataan layanan pendidikan bermutu di seluruh jenjang
Meningkatnya kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan di seluruh jenjang Menguatnya karakter peserta didik
Meningkatnya tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang partisipatif, transparan, dan akuntabel
Program Dukungan Manajemen
SP 5.1 Meningkatnya akses, kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan tinggi
IKP 5.1.1 * Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang pendidikan tinggi 20% termiskin dan 20% terkaya rasio 0.18 0.19 0.20 0.21 0.23
1984 Peningkatan Pelayanan Prima dalam Perencanaan, Penganggaran dan Akuntabilitas Kinerja Biro Perencanaan SK Meningkatnya kualitas perencanaan di lingkungan Kemendikbud
IKK Persentase kesesuaian dokumen kebijakan tahunan dengan kebijakan menengah Kemendikbud % 100 100 100 100 100 1.46 3.23 3.73 4.23 5.23 IKK Persentase rekomendasi hasil evaluasi yang dijadikan acuan dalam penyusunan kebijakan, perencanaan program, kegiatan dan anggaran % 92.25 92.50 92.75 93.00 93.25 1.16 1.78 1.84 1.87 1.96 IKK Rata-rata nilai evaluasi kinerja anggaran Satker di Kemendikbud minimum kategori baik kategori Baik Baik Baik Baik Baik 13.40 20.77 21.41 21.68 22.80
SK Meningkatnya efektifitas pengelolaan anggaran transfer daerah bidang pendidikan dan kebudayaan
IKK Jumlah jenis belanja transfer daerah bidang pendidikan yang disalurkan langsung ke rekening sekolah item 1 2 3 4 5 6.10 9.59 10.09 10.60 10.99 IKK Persentase usulan anggaran DAK bidang pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan kebutuhan % 70 75 80 85 94 9.14 14.39 15.14 15.90 16.49 IKK Persentase pemanfaatan anggaran DAK bidang pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan capaian output % 72 74 76 78 80 12.19 19.19 20.19 21.20 21.98 IKK Persentase laporan pelaksanaan DAK bidang pendidikan dan kebudayaan yang tepat waktu % 71 72 73 74 75 3.05 4.80 5.05 10.60 5.50
SK Meningkatnya kualitas tata kelola akuntabilitas kinerja Kemendikbud
IKK Jumlah laporan kinerja yang disampaikan tepat waktu laporan 3 3 3 3 3 0.41 0.68 0.73 0.82 0.86 IKK Persentase Satker yang predikat SAKIP-nya minimal A % 45 60 80 90 95 6.08 10.04 10.81 12.10 12.77
SK Meningkatnya tata kelola Biro Perencanaan
IKK Predikat SAKIP Biro Perencanaan minimal BB predikat BB BB A A A 2.46 1.89 2.03 2.08 2.22 IKK Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Biro Perencanaan minimal 80 nilai 80 80 80 80 80 6.34 4.86 5.22 5.36 5.72
1983 Peningkatan Layanan Prima di Bidang Pengelolaan Anggaran dan Barang Milik Negara Biro Keuangan dan Barang Milik Negara SK Meningkatnya kualitas tata kelola perbendaharaan dan pelaksanaan anggaran
IKK Jumlah SDM perbendaharaan yang ditingkatkan kompetensinya orang 509 869 1,019 1,169 1,319 4.65 4.20 4.41 4.64 4.87 IKK Persentase penyelesaian tindaklanjut hasil pemeriksaan di lingkungan Sekretariat Jenderal % 70 73 76 80 85 2.57 2.25 2.37 2.48 2.61 IKK Persentase penyelesaian kerugian negara % 20 25 30 35 40 2.48 2.87 3.01 3.16 3.32 IKK Persentase Satker yang memiliki nilai kinerja pelaksanaan anggaran minimal 91 % 85 95 100 100 100 5.21 9.09 9.55 10.02 10.52 IKK Persentase Satker yang capaian target PNBP-nya > 100% % 85 90 95 100 100 1.13 2.14 2.25 2.36 2.48 IKK Persentase Satker yang mengajukan usulan penetapan PK-BLU % 100 100 100 100 100 0.43 0.86 0.91 0.95 1.00 IKK Persentase Satker BLU yang memiliki kinerja layanan dengan kategori minimal A % 70 75 80 85 90 3.60 4.43 4.65 4.89 5.13 IKK Jumlah lembaga pendidikan dan kebudayaan yang diberikan bantuan pemerintah lembaga 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000 89.39 81.82 85.91 90.21 94.72
SK Meningkatnya kualitas laporan keuangan dan tata kelola Barang Milik Negara Kemendikbud
IKK Persentase Satker yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu % 100 100 100 100 100 4.43 5.46 5.73 6.02 6.32 IKK Jumlah laporan keuangan yang disusun sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) laporan 13 13 13 13 13 2.18 2.92 3.06 3.22 3.38 IKK Persentase Satker tertib penatausahaan BMN yang memiliki kinerja BMN dengan kategori minimal A % 80 85 90 95 100 5.79 9.18 9.64 10.12 10.63 IKK Jumlah laporan BMN yang disusun laporan 9 9 9 9 9 1.55 1.21 1.27 1.33 1.40 IKK Persentase Satker tertib pendayagunaan dan penghapusan BMN % 81 82 83 84 85 4.82 7.03 7.38 7.75 8.13
SK Meningkatnya tata kelola Biro Keuangan dan BMN
IKK Predikat SAKIP Biro Keuangan dan BMN minimal A predikat A A A A A 9.30 7.75 8.14 8.55 8.98 IKK Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Biro Keuangan dan BMN minimal 91 nilai 91 92 93 94 95 15.76 14.53 15.26 16.02 16.82
1982 Peningkatan Efektivitas Pengelolaan dan Pembinaan Aparatur Sipil Negara Biro Sumber Daya Manusia SK Meningkatnya profesionalitas pegawai Kemendikbud
IKK Persentase pegawai yang memenuhi persyaratan kompetensi jabatan % 60 70 80 90 95 7.60 7.35 7.57 7.80 8.03 IKK Persentase pegawai yang berkualifikasi sesuai dengan persyaratan jabatan yang diampu % 75 80 85 90 95 0.48 0.48 0.49 0.51 0.52 IKK Persentase pegawai dengan nilai kinerja minimal 80 % 85 95 95 95 95 0.45 0.69 0.71 0.73 0.75 IKK Persentase pegawai dengan tingkat kedisiplinan tinggi % 84 90 92 95 98 2.68 2.13 2.19 2.26 2.33
SK Meningkatnya indeks penerapan sistem merit ASN Kemendikbud
Persentase pemenuhan kebutuhan pegawai yang sesuai dengan kompetensi
IKK Persentase jumlah pegawai yang mendapatkan pelindungan dan pelayanan sesuai kebutuhan pegawai % 79 83 87 91 95 1.69 0.93 0.96 0.99 1.02 IKK Persentase pegawai yang menerima penghargaan sesuai dengan prestasi capaian kerja dan kinerja % 55 60 65 70 75 1.07 1.24 1.28 1.32 1.36 IKK Persentase layanan kepegawaian berbasis TIK % 76 82 88 94 100 1.32 1.22 1.26 1.30 1.34
SK Meningkatnya tata kelola Biro SDM
IKK Predikat SAKIP Biro SDM minimal BB predikat BB BB A A A 4.89 1.49 1.53 1.58 1.63 IKK Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Biro SDM minimal 90 nilai 90 91 92 93 94 12.32 11.72 12.07 12.43 12.81
4265 Peningkatan Layanan Prima di Bidang Organisasi dan Tata Laksana Biro Organisasi dan Tata Laksana SK Terwujudnya indeks capaian reformasi birokrasi yang optimal
IKK Jumlah Satker di lingkungan Kemendikbud dengan indeks capaian reformasi birokrasi minimum 75 (WBK) dan 85 (WBBM) satker 22 37 55 75 100 1.18 2.20 2.42 2.66 2.93 IKK Jumlah unit eselon I yang dibina dalam pengimplementasian reformasi birokrasi unit utama 9 9 9 9 9 1.10 1.75 1.93 2.12 2.33 IKK Jumlah unit eselon I yang dievaluasi dalam pengimplementasian reformasi birokrasi unit utama 9 9 9 9 9 0.95 1.11 1.22 1.34 1.48
SK Meningkatnya indeks efektifitas organisasi di lingkungan Kemendikbud
IKK Persentase unit kerja di lingkungan Kemendikbud yang hasil evaluasi organisasinya efektif % 60 70 80 90 100 5.13 7.41 8.15 8.97 9.86 IKK Persentase unit kerja yang menerapkan prosedur operasional standar (POS) di lingkungan Kemendikbud % 50 60 70 80 90 1.67 2.28 2.51 2.76 3.04 IKK Persentase Satker yang menerapkan analisis jabatan di lingkungan Kemendikbud % 50 70 80 90 100 3.11 5.02 5.52 6.08 6.68
SK Meningkatnya tata kelola Biro Ortala
IKK Predikat SAKIP Biro Ortala minimal BB predikat BB BB A A A 0.95 1.89 2.08 2.29 2.52 IKK Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Biro Ortala minimal 91 nilai 91 92 93 94 95 4.16 5.96 6.56 7.21 7.93
1981 Peningkatan Layanan Prima di Bidang Hukum Biro Hukum
SK Terwujudnya harmonisasi dan efektifitas peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan
IKK Persentase peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang telah diharmonisasi % 100 100 100 100 100 11.43 16.90 17.41 17.93 18.47 IKK Persentase masalah hukum, kasus, dan perkara yang ditangani di lingkungan Kemendikbud % 100 100 100 100 100 14.11 11.14 11.47 11.81 12.17 IKK Persentase nota kesepahaman bidang pendidikan dan kebudayaan yang disusun % 100 100 100 100 100 1.21 2.23 2.30 2.37 2.44
SK Meningkatnya tata kelola Biro Hukum
IKK Predikat SAKIP Biro Hukum minimal BB predikat BB BB BB A A 4.47 3.26 3.36 3.46 3.56 IKK Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Biro Hukum minimal 91 nilai 91 92 93 94 95 7.22 7.10 7.45 7.82 8.22
1987, 4079 Peningkatan Layanan Prima di Bidang Kerja Sama dan Kehumasan; �Pengembangan Pendidikan, Sains, Budaya dan kerja sama di kawasan Asia Tenggara Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat ; SEAMEO SEAMOLEC SK Tersedianya layanan prima dalam kerja sama
IKK Persentase tindak lanjut kerjasama bilateral, regional dan multilateral bidang pendidikan dan kebudayaan % 70 75 80 85 90 12.21 23.00 24.46 24.46 24.46 IKK Jumlah penerima beasiswa bidang pendidikan dan kebudayaan orang 650 700 750 800 850 1.47 0.00 42.73 44.83 47.83 IKK Persentase keterlayanan pemangku kepentingan terhadap program kerja sama UNESCO dan satuan kerja Atase Pendidikan dan Kebudayaan pada Perwakilan
RI di luar negeri % 70 75 80 85 90 234.32 311.11 311.11 311.11 311.11
SK Meningkatnya layanan informasi, publikasi, media, dan hubungan antarlembaga
IKK Persentase peningkatan akses dan kualitas informasi dan publikasi program/kebijakan prioritas bidang pendidikan dan kebudayaan yang
disampaikan melalui media % 80 82 84 86 88 24.47 28.62 35.95 35.38 35.38 IKK Jumlah koleksi yang dihimpun oleh perpustakaan khusus Kemendikbud koleksi 750 800 850 900 950 2.26 2.41 3.46 3.46 3.46 IKK Jumlah fasilitasi informasi dan kerja sama melalui lembaga negara dan lembaga masyarakat laporan 179 179 179 179 179 2.90 3.60 4.16 4.01 4.01
SK Meningkatnya kepuasan layanan masyarakat
IKK Persentase terpenuhinya indikator penilaian kinerja unit pelayanan publik % 82 83 84 85 86 5.31 6.31 8.51 8.89 8.89
SK Terselenggaranya pengembangan pendidikan, sains, budaya dan kerja sama yang berkualitas di kawasan Asia Tenggara SEAMEO SEAMOLEC
IKK Jumlah satuan pendidikan yang dijadikan model dalam pengembangan pendidikan terbuka dan jarak jauh (PTJJ) di Asia Tenggara pendidikansatuan 30 32 34 36 38 5.54 6.99 8.50 9.20 10.00 IKK Jumlah inovasi penelitian bidang Biologi Tropika khususnya konservasi, pengelolaan dan restorasi ekosistem yang dikembangkan bersama satuan
pendidikan di kawasan Asia Tenggara penelitian 20 20 22 22 23 IKK
Jumlah penerima manfaat, praktik, dan layanan dalam pengembangan pendidikan, penelitian, dan penyebaran informasi bidang Biologi Tropika khususnya konservasi, pengelolaan dan restorasi ekosistem yang dikembangkan bersama satuan pendidikan di kawasan Asia Tenggara
satuan
pendidikan 20 20 22 22 23
IKK Jumlah satuan pendidikan yang dijadikan model dalam pengembangan bidang gizi dan pangan di kawasan Asia Tenggara pendidikansatuan 200 150 150 150 150 5.09 5.75 6.70 7.00 7.30 IKK Jumlah instruktur/fasilitator yang dijadikan model dalam mengimplementasikan inovasi/pengembangan pendidikan bidang Matematika di kawasan Asia Tenggara Orang 472 420 600 450 680 3.50 3.61 5.30 5.60 6.20
Jumlah instruktur/fasilitator yang dijadikan model dalam mengimplementasikan
SK Meningkatnya tata kelola Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat BKHM & SEAMEO SEAMOLEC
IKK Predikat SAKIP Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat minimal BB predikat BB BB A A A 16.04 9.15 14.38 15.21 15.78 IKK Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat minimal 86 nilai 86 88 90 92 94 84.61 84.59 88.89 89.79 91.70
1980 Peningkatan Layanan Prima dalam Pengadaan dan Penataan BMN Serta Sarana dan Prasarana Kementerian ** 1985 Peningkatan Layanan Prima dalam Menunjang Fungsi Pelayanan Umum Kementerian dan Pengadaan Barang dan Jasa ***
SK Meningkatnya kualitas layanan ketatausahaan serta pengadaan barang dan jasa bidang pendidikan dan kebudayaan
IKK Jumlah Satker yang melaksanakan PBJ melalui e-procurement satker 167 207 247 288 338 38.73 22.24 24.47 26.69 28.92
1985 Peningkatan Layanan Prima dalam Menunjang Fungsi Pelayanan Umum Kementerian dan Pengadaan Barang dan Jasa Biro Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa SK Meningkatnya kualitas layanan ketatausahaan serta pengadaan barang dan jasa bidang pendidikan dan kebudayaan
IKK Persentase jumlah Satker yang mengimplementasikan sistem naskah dinas elektronik % 10 20 30 40 50 23.31 15.60 17.16 18.72 20.28
SK Meningkatnya tata kelola Biro Umum dan PBJ
IKK Predikat SAKIP Biro Umum dan PBJ minimal BB predikat BB BB A A A 41.36 27.80 30.58 33.36 36.14 IKK Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Biro Umum dan PBJ minimal 91 nilai 91 92 93 94 95 230.55 253.75 279.12 304.50 329.87
1991 Penyediaan Data dan Statistik serta pengembangan dan pendayagunaan Teknologi Informasi untuk Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Data dan Teknologi Informasi SK Meningkatnya pemanfaatan TIK dalam layanan pendidikan dan kebudayaan
IKK Persentase belanja sekolah melalui online marketplace kecuali 3T % 20 30 40 60 80 30.00 24.03 25.24 26.50 27.82 IKK Jumlah kumulatif guru penggerak/komunitas yang terampil menerapkan pembelajaran digital orang 28,000 40,000 60,000 80,000 100,000 30.00 19.87 20.86 21.90 23.00 IKK Jumlah kumulatif guru yang aktif mengembangkan dan memanfaatkan platform toolkit pembelajaran orang 300,237 408,323 555,319 755,234 1,005,481 108.90 88.44 92.86 97.50 102.38 IKK Jumlah siswa (siswa dan mahasiswa) yang memperoleh peluang kerja (pekerjaan, magang, pelatihan) melalui platform pencarian kerja online orang 100,000 299,290 498,935 798,224 1,297,159 30.00 50.76 53.30 55.97 58.77 IKK Persentase lembaga yang mendapatkan layanan pembinaan jabatan fungsional pengembangan teknologi pembelajaran % 60 70 80 90 100 3.87 8.34 8.75 9.19 9.65
SK Meningkatnya kualitas penyusunan kebijakan untuk ketercapaian hasil pembelajaran
IKK Persentase integritas data prioritas (standar, metadata, referensi) % 40.33 55.25 70.16 85.10 100.00 9.20 15.35 16.12 16.92 17.77 IKK Persentase ketersediaan data prioritas yang telah memenuhi integritas pada portal data % 66.33 82.25 88.16 94.10 100.00 2.62 4.28 4.50 4.72 4.96
SK Meningkatnya dukungan pemanfaatan TIK
IKK Persentase pemenuhan SLA dari layanan dukungan TIK % 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 40.41 78.36 82.28 86.39 90.71 IKK Persentase downtime tidak terjadwal pada layanan TIK di lingkungan Kemendikbud % 2.00 1.75 1.50 1.00 0.50 0.95 1.00 1.05 1.10 1.16 IKK Persentase inisiatif TIK duplikatif di lingkungan Kemendikbud % 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 0.95 1.00 1.05 1.10 1.16
SK Meningkatnya tata kelola Pusdatin
IKK Predikat SAKIP Pusdatin minimal BB predikat BB BB A A A 11.99 16.42 17.24 18.10 19.01 IKK Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Pusdatin minimal 95 nilai 95 95 96 96 97 71.23 74.65 78.38 82.30 86.41
5624 Peningkatan Layanan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai SK Meningkatnya kemampuan ASN Kemendikbud melalui pelatihan dasar, manajerial, teknis, fungsional, dan sosial-kultural ASN Kemendikbud
IKK Rerata nilai ASN Kemendikbud yang mengikuti Pelatihan Dasar Calon PNS minimal 87,25 nilai 87.25 87.50 87.75 88.25 88.75 19.64 19.64 20.23 21.09 22.48 IKK Rerata nilai ASN Kemendikbud yang mengikuti Pelatihan Manajerial (Kepemimpinan) minimal 86,25 nilai 86.25 86.80 87.20 87.80 88.25 8.67 8.67 8.67 8.67 8.67 IKK Rerata nilai ASN Kemendikbud yang mengikuti Pelatihan Teknis minimal 86,75 nilai 86.75 87.00 87.50 88.00 88.50 13.17 16.94 16.94 16.94 16.94 IKK Rerata nilai ASN Kemendikbud yang mengikuti Pelatihan Fungsional minimal 87,60 nilai 87.60 87.90 88.00 88.20 88.50 0.78 1.17 1.17 1.26 1.26 IKK Rerata nilai ASN Kemendikbud yang mengikuti Pelatihan Sosial Kultural minimal 78,50 nilai 78.50 80.01 80.60 81.00 81.50 1.68 4.51 4.51 4.51 4.81
SK Tersedianya layanan pelatihan ASN yang berkualitas
IKK Persentase tingkat kepuasan terhadap pelayanan pelatihan minimal 87,35 % 87.35 87.60 88.00 88.50 88.75 16.62 19.25 19.51 19.74 19.74 IKK Akreditasi Lembaga Penyelenggara Pelatihan Kepemimpinan minimal A predikat A A A A A 0.10 0.18 0.18 0.38 0.38 IKK Akreditasi Lembaga Penyelenggara Pelatihan Dasar minimal A predikat A A A A A 0.10 0.18 0.18 0.38 0.38 IKK Akreditasi Lembaga Penyelenggara Pelatihan Teknis dan Fungsional minimal A predikat A A A A A 0.10 0.18 0.18 0.38 0.38
SK Meningkatnya tata kelola Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
IKK Predikat SAKIP Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai minimal BB predikat BB BB BB A A 3.76 4.70 4.81 4.82 4.83
Biro Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa
4268 Kebijakan Penguatan Karakter Pusat Penguatan Karakter SK Terlaksananya penguatan karakter bagi ekosistem pendidikan dan kebudayaan
IKK Jumlah konten penguatan karakter satuan pendidikan yang dihasilkan dan disebarluaskan konten 30 30 30 30 30 86.03 88.61 91.27 94.00 96.82 IKK Jumlah konten penguatan karakter keluarga yang dihasilkan dan disebarluaskan konten 30 30 30 30 30 58.25 60.00 61.80 63.65 65.56 IKK Jumlah konten penguatan karakter masyarakat yang dihasilkan dan disebarluaskan konten 30 30 30 30 30 72.31 74.48 76.71 79.01 81.38
SK Meningkatnya tata kelola Pusat Penguatan Karakter
IKK Predikat SAKIP Pusat Penguatan Karakter minimal BB predikat BB BB BB A A 2.99 3.08 3.17 3.26 3.36 IKK Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Pusat Penguatan Karakter minimal 85 nilai 85 86 87.5 89.5 91 23.65 24.35 25.09 25.84 26.61
4269 Layanan Pembiayaan Pendidikan **
4465 Layanan Pembiayaan Pendidikan Dasar dan Menengah *** SK Tersedianya layanan pembiayaan pendidikan
IKK Jumlah siswa yang memperoleh KIP-Dikdasmen orang 17,927,992 17,927,992 17,927,992 17,927,992 17,927,992 8,666.99 9,674.43 9,676.43 9,748.68 9,894.68
4269 Layanan Pembiayaan Pendidikan ** 4469 Layanan Pembiayaan Pendidikan Tinggi ***
SK Tersedianya layanan pembiayaan pendidikan
IKK Jumlah mahasiswa yang memperoleh KIP-Kuliah orang 773,064 1,102,587 1,423,516 1,728,263 2,020,772 4,244.88 10,369.54 11,572.46 12,775.39 13,978.32
4269 Layanan Pembiayaan Pendidikan **
4464 Layanan Pembiayaan Pendidikan Kesejahteraan Guru Non PNS *** SK Tersedianya layanan pembiayaan pendidikan
IKK Jumlah guru dan tenaga kependidikan Non-PNS yang memperoleh tunjangan/insentif orang 311,577 321,024 331,551 341,467 351,681 6,876.28 8,014.49 8,214.49 8,414.49 8,614.49
4269 Layanan Pembiayaan Pendidikan Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan
SK Meningkatnya tata kelola Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan
IKK Predikat SAKIP Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan minimal BB predikat BB BB A A A 20.38 20.38 20.38 20.38 20.38 IKK Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan minimal 85 nilai 85 86 87.5 89.5 91 19.69 19.69 19.69 19.69 19.69
5173 Peningkatan Sensor Film Sekretariat Lembaga Sensor Film
SK Meningkatnya jumlah film yang disensor
IKK Jumlah film dan iklan film yang disensor film 38,500 39,500 40,500 41,500 42,500 4.72 5.73 6.59 7.58 8.71
SK Meningkatnya pemahaman masyarakat terkait budaya sensor mandiri
IKK Jumlah masyarakat yang melaksanakan budaya sensor mandiri orang 1,250 2,000 2,000 2,000 2,000 4.29 8.22 9.45 10.87 12.50
SK Meningkatnya tata kelola Lembaga Sensor Film
IKK Predikat SAKIP Lembaga Sensor Film minimal BB predikat BB BB A A A 28.83 29.40 32.35 35.58 39.14 IKK Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Lembaga Sensor Film minimal 90 nilai 90 91 92 93 94 0.91 1.01 1.12 1.23 1.35
Keterangan :
* pada tahun 2020, IKP berada di bawah SP 1.5 : Meningkatnya efektivitas layanan pembiayaan pendidikan ** kode kegiatan untuk tahun 2020
*** kode kegiatan untuk tahun 2021-2024
Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan
Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan
Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan
Program Kegiatan
2020 2021 2022 2023 2024
SS 3 Menguatnya karakter peserta didik
Persentase tingkat pengamalan nilai-nilai Pancasila % 10 15 22.5 31 40
SP 1.4 Meningkatnya internalisasi nilai penguatan karakter Persentase tingkat pengamalan nilai-nilai Pancasila % 10 15 22.5 31 40
4268 Kebijakan Penguatan Karakter Pusat Penguatan Karakter SK Terlaksananya penguatan karakter bagi ekosistem pendidikan dan kebudayaan IKK Jumlah Konten Penguatan Karakter Satuan Pendidikan yang dihasilkan dan disebarluaskan konten 30 30 30 30 30
IKK Jumlah Konten Penguatan Karakter Keluarga yang dihasilkan dan disebarluaskan konten 30 30 30 30 30
IKK Jumlah Konten Penguatan Karakter Masyarakat yang dihasilkan dan disebarluaskan konten 30 30 30 30 30
Persentase tingkat pemahaman konsep Merdeka Belajar % 10 15 22.5 31 40
SP 1.4 Meningkatnya internalisasi nilai penguatan karakter Persentase tingkat pemahaman konsep Merdeka Belajar % 10 15 22.5 31 40
4268 Kebijakan Penguatan Karakter Pusat Penguatan Karakter SK Terlaksananya penguatan karakter bagi ekosistem pendidikan dan kebudayaan IKK Jumlah Konten Penguatan Karakter Satuan Pendidikan yang dihasilkan dan disebarluaskan konten 30 30 30 30 30
IKK Jumlah Konten Penguatan Karakter Keluarga yang dihasilkan dan disebarluaskan konten 30 30 30 30 30
IKK Jumlah Konten Penguatan Karakter Masyarakat yang dihasilkan dan disebarluaskan konten 30 30 30 30 30 SS 5 Meningkatnya tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang partisipatif, transparan, dan akuntabel
Opini laporan keuangan Kemendikbud opini WTP WTP WTP WTP WTP
SP 1.1 Terwujudnya tata kelola Kemendikbud yang berkualitas
Opini Laporan Keuangan Kemendikbud opini WTP WTP WTP WTP WTP
1983 Peningkatan Layanan Prima di Bidang Pengelolaan Anggaran dan Barang Milik Negara Biro Keuangan dan BMN
SK Meningkatnya kualitas tata kelola perbendaharaan dan pelaksanaan anggaran
IKK Jumlah SDM Perbendaharaan yang ditingkatkan kompetensinya orang 509 869 1019 1169 1319 IKK Persentase penyelesaian tindaklanjut hasil pemeriksaan di lingkungan Sekretariat Jenderal % 70 73 76 80 85
IKK Persentase penyelesaian kerugian negara % 20 25 30 35 40
IKK Persentase satker yang memiliki nilai kinerja pelaksanaan anggaran minimal 91 % 85 95 100 100 100 IKSS 5.1
IKSS 3.2
Program Dukungan Manajemen
IKP 1.4.1 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Program Indikator Kinerja Kegiatan
IKSS 3.3
Program Dukungan Manajemen
IKP 1.4.2
Unit Pelaksana Sasaran
Program KegiatanSasaran Satuan
Target
Program Dukungan Manajemen
IKP 1.1.2