• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas TPHP 2019 Page 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas TPHP 2019 Page 1"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP)

DINAS TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN KABUPATEN WAY KANAN

TAHUN ANGGARAN 2019

PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANAN

DINAS TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN

Komplek Perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan KM.02 Telp. (0723) 461021 Fax. (0723) 461021

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan tahun 2019 dapat terlaksana sesuai dengan pedoman pembuatan yang telah ditentukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Way Kanan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TA 2019 bertujuan untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang lebih berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab, serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi, misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan good governance, serta sebagai bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Atas dasar tersebut diatas, kami mencoba untuk membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TA 2019 Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan Kabupaten Way Kanan, yang tentunya masih banyak terdapat kekurangan diberbagai segi. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan laporan ini sangat kami harapkan.

Blambangan Umpu, Januari 2020

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan

Ir. MAULANA M., M.AP Pembina Utama Muda NIP. 19641110 199403 1 010

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu tuntutan publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas pen gelolaan keuangan negara. Muara tuntutan ini pada intinya adalah terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance), sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan salah satu unsur penting dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sama halnya dengan fungsi manajemen pada umumnya, SAKIP merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan apakah tujuan dan sasaran program mencapai hasil yang diharapkan, berhasil guna dan berdaya guna yang optimal dalam pelaksanaan pembangunan pertanian di Kabupaten Way Kanan, perlu disusun laporan dalam bentuk Laporan Kinerja selama Tahun Anggaran 2018. Dimana laporan kinerja ini berperan sebagai alat kendali, alat penilai dan alat pendorong terwujudnya good governance yaitu pemerintahan yang baik, bersih, dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

B. VISI MISI KEPALA DAERAH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Way Kanan Tahun 2016-2021, merupakan tahap ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Way Kanan Tahun 2005-2025, yaitu tahap Mengembangkan Komoditas Unggulan Daerah dan Peningkatan

Kualitas Pelayanan Publik serta Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat.

Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang serta isu-isu strategis yang terjadi di Kabupaten Way Kanan, maka Visi Pembangunan Tahun 2016-2021 yaitu :

(5)

“WAY KANAN MAJU DAN BERDAYA SAING 2021”

Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut :

Maju : Menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat Way Kanan yang tinggi

Berdaya saing : Menunjukkan kemampuan daerah untuk bersaing dengan daerah lainnya dalam memanfaatkan potensi daerah.

Indikator maju dalam visi ini adalah indeks pembangunan manusia sedangkan indikator berdaya saing adalah pertumbuhan ekonomi daerah yang ditopang oleh hasil produksi dan peningkatan nilai tambah produk pertanian, serta pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah.

Visi tersebut mengandung pengertian bahwa kondisi pertanian Kabupaten Way Kanan lima tahun yang akan datang memiliki sumberdaya manusia atau masyarakat petani yang lebih maju dalam arti profesional, terampil dalam penerapan teknologi dan kelembagaan yang lebih mandiri serta memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Sementara berdaya saing mengandung pengertian bahwa selain adanya peningkatan produksi dan produktivitas, komoditas yang dihasilkan juga memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif terhadap pasar serta mampu menyediakan bahan pangan pokok bagi masyarakat yang cukup baik kualitas maupun kuantitas dengan harga yang terjangkau.

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 6 (enam) misi sebagai berikut :

1. Menciptakan Tatakelola Pemerintahan yang baik dengan peningkatan kapasitas kebijakan, ketatalaksanaan, kapasitas kelembagaan, dan sumberdaya manusia aparatur;

2. Peningkatan kualitas dan jangkauan infrastruktur dasar dengan meningkatkan proporsi jalan dalam kondisi mantap, rasio elektrifikasi dan jaringan irigasi;

3. Mempersiapkan Sumberdaya Manusia yang kompetitif dengan mewujudkan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, serta perluasan akses dan penguatan peran perempuan, pemuda ;

4. Revitalisasi kebijakan pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas, dan nilai tambah hasil pertanian melalui pengembangan produk unggulan daerah;

(6)

6. Mewujudkan sistem keamanan dan ketertiban yang kondusif, kerukunan hidup antar umat beragama, penanggulangan bencana dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Keenam misi tersebut akan dijabarkan dalam tujuan dan sasaran pembangunan, yang setiap tujuan dan sasaran tersebut akan dicapai melalui program kegiatan pembangunan. Untuk mengimplementasikan keutuhan tujuan dan sasaran tersebut diperlukan strategi pembangunan yang tepat, berdasarkan pada kondisi lingkungan internal dan eksternal pada tahun awal perencanaan. Dari enam misi tersebut, maka yang berkaitan dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan adalah misi keempat “Revitalisasi kebijakan pertanian dalam rangka meningkatkan produktifitas, dan nilai tambah hasil pertanian melalui pengembangan produk unggulan daerah”.

Untuk mewujudkan keenam misi tersebut khususnya misi keempat dan kelima, maka Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan menetapkan misi yaitu :

a) Mengembangkan komoditas pertanian unggulan (baik tanaman pangan, hortikultura dan peternakan) yang berdaya saing dan berkelanjutan;

b) Mewujudkan masyarakat pertanian yang maju dan berdaya saing dengan pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui pemanfaatan potensi pertanian dan peternakan secara optimal; c) Mewujudkan SDM dan kelembagaan petani yang profesional, unggul dan berdaya saing melalui

penguasaan teknologi pertanian dan peningkatan kualitas SDM.

C. ASPEK STRATEGIK ORGANISASI

Sektor pertanian dituntut terus berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan PDB, sumber devisa melalui ekspor, penyediaan pangan dan penyediaan bahan baku industri, pengentasan kemiskinan, penyedia lapangan kerja dan pendapatan masyarakat. Dalam konfigurasi pembangunan pertanian pada khususnya dan pembangunan ekonomi pada umumnya, mempunyai posisi yang strategis sebagai penghasil bahan makanan pokok dimana pada kondisi riil sekarang ini ketahanan pangan merupakan prasyarat utama bagi tercapainya ketahanan ekonomi maupun ketahanan politik. Selain kontribusi langsung, sektor pertanian juga memiliki kontribusi yang tidak langsung berupa efek pengganda (multiplier effect) berupa keterkaitan input-output antar industri, konsumsi dan investasi. Dampak pengganda tersebut relatif besar sehingga sektor pertanian layak dijadikan sebagai sektor andalan dalam pembangunan ekonomi nasional.

Sektor pertanian juga menjadi andalan dalam mengembangkan kegiatan ekonomi pedesaan melalui pengembangan usaha berbasis pertanian. Dengan pertumbuhan yang konsisten terus positif, sektor yang

(7)

mampu menampung tenaga kerja dalam jumlah sangat besar ini berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi.

Di Kabupaten Way Kanan sektor pertanian merupakan tumpuan hidup bagi sebagian besar penduduknya, karena sebanyak 60 persen dari angkatan kerja di Kabupaten Way Kanan bekerja di sektor ini. Hal ini mempunyai implikasi bahwa upaya menghapus kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat akan lebih efektif dilakukan melalui pembangunan sektor pertanian.

Namun dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya petani, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan mempunyai tantangan yang harus dihadapi dalam pengembangan pelayanan perangkat daerah Dinas Pertanian Kabupaten Way Kanan, meliputi:

1. Kondisi geografis Kabupaten Way Kanan yang rawan akan bencana alam, misalnya banjir dan kekeringan.

2. Terjadinya perubahan iklim global (anomali iklim).

Peluang yang dapat diupayakan dan dimanfaatkan untuk pengembangan pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Way Kanan, meliputi :

1. Potensi lahan pertanian yang cukup tersedia untuk pengembangan tanaman pangan Hortikultura dan Peternakan.

2. Perkembangan teknologi pertanian dalam rangka meningkatkan produksi tanaman pangan, peternakan, perkebunan dan hortikultura.

Dari berbagai tantangan dan peluang dalam pengembangan pelayanan perangkat daerah, maka arah pengembangan pelayanan yang dibutuhkan berupa :

1. Meminimalisir dampak bencana alam dari banjir dan kekeringan.

2. Peningkatan dan pengembangan infrastruktur pertanian untuk meningkatkan pemanfaatan lahan pertanian.

3. Peningkatan penerapan teknologi pertanian dalam pemanfaatan lahan rawa lebak. 4. Peningkatan SDM dan kelembagaan pelaku sektor pertanian.

5. Pengembangan agroindustri pedesaan.

(8)

7. Peningkatan pemanfaatan potensi lahan pertanian. 8. Peningkatan mutu hasil pertanian pertanian.

d. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun yang akan datang. Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan produk unggulan daerah, maka Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan akan dapat mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang dengan mempertimbangkan sumberdaya dan kemampuan yang dimilki serta faktor hambatan/kelemahan yang mempengaruhinya.

Berdasarkan tujuan yang akan ditetapkan, maka Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan akan dapat mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Berdasarkan arahan arti dan makna penetapan tujuan Pemerintah Kabupaten Way kanan tersebut maka Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan dalam mewujudkan Misi Kabupaten Way Kanan telah menetapkan tujuan yakni :

“Mengembangkan Komoditas Pertanian unggulan yang berdaya saing dan berkelanjutan dengan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan pemanfaatan potensi pertanian secara optimal”

Sedangkan Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tertentu. Sasaran adalah salah satu dasar di dalam penilaian dan pemantauan kinerja sehingga merupakan alat pemicu bagi organisasi terhadap sesuatu yang harus dicapai.

Sejalan dengan hal tersebut, maka Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan merumuskan tujuan yang selanjutnya dijabarkan dengan mewujudkan sasaran sebagai berikut:

1. Meningkatnya produksi tanaman pangan. 2. Meningkatnya produksi hasil peternakan. 3. Meningkatnya produksi tanaman hortikultura

(9)

4. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan di bidang pertanian yang transparan dan akuntabel

Sasaran program kegiatan pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan secara kualitatif yang akan dicapai pada tahun 2016- 2021 sebagai berikut :

A. Meningkatkan ketersediaan pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan B. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian

C. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

E. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Kedudukan, Tugas Pokok dan Funsgi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan berdasarkan Undang - Undang Nomor : 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi sebagai daerah otonom, serta Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 4 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas – Dinas Kabupaten Way Kanan maka Struktur Organisasi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan yaitu : 1 (satu) Kepala Dinas, 1 (satu) Sekretaris, 4 (empat) Bidang, 3 (tiga) Sub Bagian, dan 12 (dua belas) Seksi. Disamping itu, berdasarkan keputusan Bupati Way Kanan Nomor 14 tahun 2008 telah dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian Kecamatan yaitu : UPT Kecamatan (Blambangan Umpu, Banjit, Bahuga, Baradatu, Kasui, Pakuan Ratu, Negara Batin, Negeri Besar, Way Tuba, Negeri Agung, Gunung Labuhan, Bahuga, Buay Bahuga, Bumi Agung), UPT Balai Benih Ikan (BBI), UPT Pelayanan Keswan dan IB dan UPT Balai Benih Tanaman Pangan dan Jasa Alat Mesin Pertanian.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan.

Untuk menyelenggarakan tugas-tugas tersebut di atas, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan mempunyai fungsi sebagai berikut :

(10)

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan;

3. Pelaksanaan dan Pembinaan di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan

4. Pengendalian, pembinaan dan pengawasan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau penunjang di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan;

5. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan Bupati sesuai tugas dan fungsinya.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas – Dinas Daerah Kabupaten Way Kanan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan memiliki Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut dan secara lengkap struktur organisasi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan tahun 2017 dapat dilihat pada Gambar 1. terdiri dari :

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas – Dinas Daerah Kabupaten Way Kanan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan memiliki Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut dan secara lengkap struktur organisasi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan tahun 2019 dapat dilihat pada Gambar 1. terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris, terdiri dari :

a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan c) Sub Bagian Keuangan

3. Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri dari : a. Seksi Produksi

b. Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman c. Seksi Produksi Seksi Pengolahan dan Pemasaran 4. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terdiri dari :

a. Seksi Benih/Bibit dan Produksi b. Seksi Kesehatan Hewan

(11)

5. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, terdiri dari : a. Seksi Lahan dan Irigasi

b. Seksi Pupuk, Pestisida, Alat dan Mesin Pertanian c. Seksi Pembiayaan dan Investasi

6. Bidang Penyuluhan Pertanian, terdiri dari:

a. Seksi Kelembagaan Pelaku Usaha dan Pelaku Utama Pertanian b. Seksi Ketenagaan Penyuluh Pertanian

c. Seksi Metode dan Informasi Penyuluh Pertanian 7. Unit Pelaksana Teknis Daerah

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Untuk tugas dan fungsi dari setiap susunan organisasi di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan, pengelolaan Unit Pelaksana Teknis, Kelompok Jabatan Fungsional dan tugas-tugas lainnya sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas mempunyai fungsi :

1. Penyusunan dan penetapan program dan rencana kerja dalam rangka pelaksanaan tugas; 2. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pengendalian di bidang Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Peternakan;

3. Membagi tugas, memberi petunjuk, mengendalikan, mengembangkan, mengawasi dan menilai seluruh kegiatan Bidang, Bagian, Unit Pelaksana Teknis Dinas, dan Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan dinas dalam pelaksanaan tugas;

4. Mengadakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi baik dalam lingkungan dinas maupun instansi-instansi di luar dinas sesuai bidang tugasnya masing-masing;

5. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Daerah sesuai bidang tugasnya; 6. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah;

(12)

2. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris, mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepegawaian, perencanaan dan keuangan bagi seluruh satuan kerja dalam lingkungan dinas. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, sekretaris mempunyai fungsi

a. Mengkoordinasikan penyusunan program kerja dinas dengan seluruh bidang-bidang di dinas; b. Mengkoordinasikan administrasi penyusunan perencanaan kegiatan;

c. Menyusun kebutuhan anggaran biaya perencanaan pembangunan dinas;

d. Melaksanakan kegiatan pengawasan melekat terhadap pengelolaan keuangan dinas;

e. Mengikuti pelaksanaan dan melakukan pemantauan (monitoring), penilaian (evaluasi) atas kinerja dinas;

f. Melayani kegiatan teknis administrasi penyusunan APBD pembangunan; g. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian dan barang;

h. Memberikan pelayanan administrasi umum, kebutuhan sarana dan prasarana kerja; i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan Kepala Dinas.

Sekretariat terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan 3. Sub Bagian Keuangan

Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Masing-masing sub bagian tersebut dibantu oleh satu orang atau lebih staf pembantu yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Sub Bagian.

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas:

1. Mengatur tata tertib penyelenggaraan tata usaha perkantoran; 2. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administasi kepegawaian; 3. Pengaturan urusan rumah tangga kantor;

4. Menjadi fasilitator peningkatan keterampilan / pengembangan karier staf PNS melalui diklat; 5. Melaksanakan evaluasi dan menyampaikan laporan kinerja;

(13)

7. Menyelenggarakan kegiatan surat menyurat dan kegiatan pengelolaan perlengkapan termasuk penatalaksanaan sarana kerja dan barang inventaris kantor;

8. Menyusun dan mengumpulkan laporan kegiatan;

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai bidang tugasnya.

b. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan, mempunyai tugas :

1) Mengumpulkan, menghimpun, menganalisa serta menyusun rencana dan program pembangunan bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan;

2) Pengkajian evaluasi dampak pelaksanaan kebijakan dinas; 3) Menyusun dan mengumpulkan laporan kegiatan;

4) Menyusun pelaporan pelaksanaan tugas dinas;

5) Membantu dan bertanggung jawab kepada sekretaris dalam bidang tugasnya.

c. Sub Bagian Keuangan

Kepala Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas :

1. Melakukan kegiatan pengelolaan keuangan mengenai intensifikasi penerimaan, efisiensi dan efektivitas pengeluaran dan pertanggungjawaban keuangan;

2. Mengkoordinir serta membina bendaharawan baik rutin maupun pembangunan;

3. Melakukan koordinasi dengan satuan kerja dalam rangka penyusunan rencana anggaran; 4. Melakukan koordinasi dalam penyampaian penerimaan dan pengeluaran keuangan; 5. Menyusun dan mengumpulkan laporan kegiatan;

6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai bidang tugasnya.

3. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian

Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang prasarana dan sarana pertanian.

(14)

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian mempunyai fungsi melaksanakan:

a. penyusunan kebijakan di bidang prasarana dan sarana pertanian; b. penyediaan dukungan infrastruktur pertanian;

c. pengembangan potensi dan pengelolaan lahan dan irigasi pertanian;

d. penyediaan, pengawasan, dan bimbingan penggunaan pupuk, pestisida, serta alat dan mesin pertanian;

e. pemberian bimbingan pembiayaan pertanian; f. pemberian fasilitasi investasi pertanian;

g. emantauan dan evaluasi di bidang sarana dan prasarana pertanian; dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian membawahi:

a) Seksi Lahan dan Irigasi;

b) Seksi Pupuk, Pestisida, Alat dan Mesin Pertanian; c) Seksi Pembiayaan dan Investasi.

Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian. Masing-masing seksi tersebut dibantu oleh satu orang atau lebih staf pembantu yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada seksi.

a. Seksi Lahan dan Irigasi;

1. Tugas

Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, dan pemantauan serta evaluasi di bidang pengelolaan lahan dan irigasi

2. Uraian Tugas Pekerjaan

Dalam melakukan tugas, Seksi Lahan dan Irigasi memiliki uraian tugas pekerjaan terdiri atas:

a) melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Lahan dan Irigasi; b) melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, di bidang pengembangan lahan dan

(15)

c) melakukan penyiapan bahan penyediaan lahan, jalan usaha tani, dan jaringan irigasi tersier;

d) melakukan penyusunan peta pengembangan, rehabilitasi, konservasi, otimalisasi dan pengendalian lahan pertanian;

e) melakukan penyiapan bahan pengembangan tata ruang dan tata guna lahan pertanian; f) melakukan penyiapan bahan bimbingan pemberdayaan kelembagaan pemakai air; g) melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Lahan dan

Irigasi; dan

h) melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

b. Seksi Pupuk, Pestisida, Alat Dan Mesin Pertanian

1. Tugas

Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, dan pemantauan serta evaluasi di bidang pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian.

2) Uraian Tugas Pekerjaan

Dalam melakukan tugas, Seksi Pupuk, Pestisida, Alat Dan Mesin Pertanian memiliki uraian tugas pekerjaan, terdiri atas

a) melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Pupuk, Pestisida, Alat Dan Mesin Pertanian;

b) melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian;

c) melakukan penyediaan pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian;

d) melakukan pegawasan peredaran dan pendaftaran pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian; e) melakukan penjaminan mutu pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian;

f) melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian; dan

(16)

c. Seksi Pembiayaan dan Investasi

1. Tugas

Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang pembiayaan dan investasi pertanian.

2. Uraian Tugas Pekerjaan

Dalam melakukan tugas, Seksi Pembiayaan dan Investasi memiliki uraian tugas pekerjaan terdiri atas berikut:

a) melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Pembiayaan dan Investasi; b) melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pemberian bimbingan teknis di bidang

pembiayaan pertanian;

c) melakukan pendampingan dan supervisi di bidang pembiayaan pertanian; d) melakukan bimbingan, fasilitasi dan pelayanan investasi pertanian;

e) melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Pembiayaan dan Investasi; dan

f) melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

4. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan

Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang perternakan dan kesehatan hewan.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan di bidang benih/bibit, produksi, peternakan dan kesehatan

hewan, perlindungan serta pengolahan dan pemasaran hasil di bidang perternakan; b. pengelolaan sumber daya genetik hewan;

c. pengendalian peredaran dan penyediaan benih/bibit ternak, pakan ternak, dan benih/bibit hijauan pakan ternak;

d. pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi ternak; e. pengendalian penyakit hewan dan penjaminan kesehatan hewan;

(17)

g. pengawasan pemasukan dan pengeluaran hewan, dan produk hewan; h. pengelolaan pelayanan jasa laboratorium dan jasa Medik Veteriner;

i. penerapan dan pengawasan persyaratan teknis kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan;

j. pemberian izin/rekomendasi di bidang peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

k. pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang peternakan;

l. pemantauan dan evaluasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan; dan

m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya

Bidang Peternakan dan Kesehatan hewan membawahi: a. Seksi Benih/Bibit dan Produksi

b. Seksi Kesehatan Hewan

c. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan

a. Seksi Benih/Bibit dan Produksi

1. Tugas

Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang benih/bibit, pakan, dan produksi peternakan.

2. Uraian Tugas Pekerjaan

Dalam melakukan tugas, Seksi Benih/Bibit dan Produksi memiliki uraian tugas pekerjaan, terdiri atas:

a. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Benih/Bibit dan Produksi; b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang benih/bibit, pakan, dan produksi

peternakan;

c. melakukan penyiapan bahan penyediaan dan peredaran pakan, benih/bibit ternak, dan hijauan pakan ternak;

(18)

d. melakukan penyiapan bahan pengendalian penyediaan dan peredaran Hijauan Pakan Ternak (HPT);

e. melakukan penyiapan bahan pengawasan produksi, mutu, pakan, benih/bibit HPT; f. melakukan penyiapan bahan pengujian benih/bibit HPT;

g. melakukan penyiapan bahan pengelolaan sumber daya genetik hewan melalui jaminan kemurnian dan kelestarian;

h. melakukan pemberian bimbingan peningkatan produk peternakan; i. melakukan penyiapan bahan pemberdayaan kelompok peternak;

j. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Benih/Bibit dan Produksi Peternakan; dan

k. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

b. Seksi Kesehatan Hewan

1. Tugas

Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang kesehatan hewan.

2. Uraian Tugas Pekerjaan.

Dalam melakukan tugas, Seksi Kesehatan Hewan memiliki uraian tugas pekerjaan sebagai berikut: a. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Kesehatan Hewan; b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang kesehatan hewan;

c. melakukan penyiapan bahan pengawasan dan mutu obat hewan tingkat distributor;

d. melakukan penyiapan bahan pengamatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan; e. melakukan penyiapan bahan penetapan persyaratan teknis kesehatan hewan dan penerbitan

keterangan kesehatan hewan;

f. melakukan fasilitasi unit pelayanan kesehatan hewan;

g. melakukan penyiapan bahan penanggulangan, penutupan dan pembukaan daerah wabah penyakit hewan menular;

h. melakukan penyiapan bahan pengawasan peredaran dan penerapan mutu obat hewan; i. melakukan penyiapan bahan penerbitan izin/rekomendasi usaha distributor obat hewan;

j. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Kesehatan Hewan; dan k. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

(19)

c. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan

1. Tugas

Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang kesehatan masyarakat veteriner, pengolahan dan pemasaran hasil peternakan.

2. Uraian Tugas Pekerjaan

Dalam melakukan tugas, memiliki uraian tugas pekerjaan terdiri atas:

a. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan;

b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat veteriner, pengolahan dan pemasaran hasil peternakan;

c. melakukan penyiapan bahan penilaian penerapan penanganan limbah dampak, hygiene dan sanitasi usaha produk hewan;

d. melakukan pemberian fasilitas sertifikasi unit usaha produk hewan skala kecil;

e. melakukan penyiapan bahan rekomendasi teknis hasil penilaian dokumen aplikasi pengeluaran dan/atau pemasukan produk hewan;

f. melakukan analisis resiko pengeluaran dan pemasukan produk hewan; g. melakukan penyiapan sertifikasi veteriner pengeluaran produk hewan; h. melakukan penyiapan bahan pencegahan penularan zoonosis;

i. melakukan penyiapan bahan bimbingan rumah potong dan pemotongan hewan qurban;

j. melakukan penyiapan bahan bimbingan dan pengembangan unit pengolahan hasil di bidang peternakan;

k. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebutuhan alat pengolahan hasil peternakan dan kesehatan hewan;

l. melakukan penyiapan bahan penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) dan pemberian surat keterangan kelayakan pengolahan (SKKP/SKP) di bidang peternakan dan kesehatan hewan;

m. melakukan pelayanan dan pengembangan informasi pasar di bidang peternakan dan kesehatan hewan n. melakukan fasilitasi promosi produk di bidang peternakan dan kesehatan hewan;

(20)

p. melakukan pematauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kesehatan hewan, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang peternakan;

q. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan;

r. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

5. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang tanaman pangan dan hortikultura.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan perbenihan, produksi, perlindungan, pengolahan dan pemasaran hasil di

bidang tanaman pangan dan hortikultura;

b. penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan benih di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

c. pengawasan mutu dan peredaran benih di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

d. pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

e. pengendalian dan penanggulangan hama penyakit, penanggulangan bencana alam, dan dampak perubahan iklim di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

f. pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

g. pemberian izin usaha/rekomendasi teknis di bidang tanaman pangan dan hortikultura; h. pemantauan dan evaluasi di bidang tanaman pangan dan hortikultura; dan

i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura membawahi : a. Seksi Perbenihan dan Perlindungan

b. Seksi Produksi

(21)

a. Seksi Perbenihan Dan Perlindungan Tanaman 1. Tugas

Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang perbenihan dan perlindungan tanaman pangan dan hortikultura.

2. Uraian Tugas Pekerjaan

Dalam melakukan tugas, Seksi Perbenihan Dan Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki uraian tugas pekerjaan terdiri atas:

a. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Perbenihan Dan Perlindungan Tanaman Pangan dan hortikultura;

b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang perbenihan dan perlindungan di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

c. melakukan penyiapan bahan penyediaan dan pengawasan peredaran benih di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

d. melakukan penyiapan bahan pengawasan dan pengujian mutu benih di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

e. melakukan penyiapan bahan sertifikasi benih dan pengendaliaan sumber benih di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

f. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan benih dan pengembangan vaerietas unggul di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

g. melakukan penyiapan bahan rekomendasi pemasukan dan pengeluaran benih yang beredar di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

h. melakukan penyiapan bahan bimbingan produksi benih dan kelembagaan benih di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

i. melakukan penyiapan bahan pengendalian serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

j. melakukan penyiapan bahan pengamatan OPT di bidang tanaman pangan dan hortikultura; k. melakukan menyiapan bahan pengendalian, pemantauan, bimbingan operasional

pengamatan dan peramalan OPT di bidang tanaman pangan dan hortikultura; l. melakukan pengelolaan data OPT di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

m. melakukan penyiapan bahan bimbingan kelembagaan OPT di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

(22)

n. melakukan penyiapan bahan sekolah lapang pengendalian hama terpadu di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

o. melakukan penyiapan bahan penanganan dampak perubahan iklim di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

p. melakukan penyiapan bahan penanggulangan bencana alam di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

q. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis perbenihan dan perlindungan di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

r. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Perbenihan Dan Perlindungan tanaman pangan dan hortikultura; dan

s. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

b. Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

1. Tugas

Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang produksi tanaman pangan dan hortikultura.

2. Uraian Tugas Pekerjaan

Dalam melakukan tugas, Seksi Produksi Tanaman Pangan dan hortikultura memiliki uraian tugas pekerjaan terdiri atas:

a) melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Produksi Tanaman Pangan dan hortikultura;

b) melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, di bidang peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura;

c) melakukan menyiapkan bahan penyusunan rencana tanam dan produksi di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

d) melakukan bimbingan peningkatan mutu dan produksi di bidang tanaman pangan dan hortikultura; e) melakukan bimbingan penerapan teknologi budidaya di bidang tanaman pangan dan hortikultura; f) melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Produksi Tanaman Pangan

dan hortikultura; dan

(23)

c. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dan hortikultura

1. Tugas

Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan dan hortikultura. 2. Uraian Tugas Pekerjaan

Dalam melakukan tugas, Seksi Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dan hortikultura memiliki uraian tugas pekerjaan terdiri atas:

a. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dan hortikultura;

b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang pengolahan hasil tanaman pangan dan hortikultura;

c. melakukan penyiapan bahan bimbingan dan pengembangan unit pengolahan hasil di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

d. melakukan penyiapan bahan kebutuhan alat pengolahan hasil di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

e. melakukan penyiapan bahan penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) dan pemberian surat keterangan kelayakan pengolahan (SKKP/SKP) di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

f. melakukan pelayanan dan pengembangan informasi pasar di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

g. melakukan fasilitasi promosi produk di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

h. melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis pengolahan dan pemasaran hasil di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

i. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

j. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dan hortikultura;

(24)

6. Bidang Penyuluhan

Bidang Penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang Penyuluhan, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan, programa dan pelaksanaan penyuluhan pertanian. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang penyuluhan Hewan mempunyai fungsi:

a. penyusunan kebijakan dan programa penyuluhan pertanian;

b. pelaksanaan penyuluhan pertanian dan pengembangan mekanisme, tata kerja, dan metode penyuluhan pertanian.

c. pengumpulan, pengolahan, pengemasan, dan penyebaran materi penyuluhan bagi pelaku utama dan pelaku usaha

d. pengelolaan kelembagaan dan ketenagaan.

e. pemberian fasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan dan forum masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha;

f. peningkatan kapasitas penyuluh Pegawai Negeri Sipil, swadaya dan swasta; g. pemantauan dan evaluasi di bidang penyuluhan pertanian; dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Seksi Pada Kelompok Bidang Penyuluhan Pertanian

a. Seksi Kelembagaan Pelaku Usaha dan Pelaku Utama Pertanian b. Seksi Ketenagaan Penyuluhan Pertanian

c. Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan Pertanian

a. Seksi Kelembagaan Pelaku Usaha dan Pelaku Utama Pertanian

1. Tugas

Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian.

2. Uraian Tugas Pekerjaan

Dalam melakukan tugas, Seksi Kelembagaan Penyuluhan Pertanian memiliki uraian tugas pekerjaan terdiri atas:

(25)

a. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Kelembagaan Penyuluhan Pertanian;

b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian;

c. melakukan penyiapan bahan penguatan, pengembangan, peningkatan kapasitas di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian;

d. melakukan penyiapan bahan penguatan, pengembangan, dan peningkatan kapasitas kelembagaan petani;

e. melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi akreditasi kelembagaan penyuluhan pertanian f. melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi sertifikasi dan akreditasi kelembagaan petani; g. melakukan penyiapan bahan penilaian dan pemberian penghargaan balai penyuluhan

pertanian;

h. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Seksi Kelembagaan Penyuluhan Pertanian; dan

i. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

b. Seksi Ketenagaan Penyuluhan Pertanian 1. Tugas

Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang ketenagaan penyuluhan pertanian.

2. Uraian Tugas Pekerjaan

Dalam melakukan tugas, Seksi Ketenagaan Penyuluhan Pertanian memiliki uraian tugas pekerjaan terdiri atas:

a. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Ketenagaan Penyuluhan Pertanian;

b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan ketenagaan penyuluhan pertanian; c. melakukan penyusunan dan pengelolaan database ketenagaan penyuluhan pertanian;

d. melakukan penyiapan bahan pengembangan kompetensi kerja ketenagaan penyuluhan pertanian; e. melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi penilaian dan pemberian penghargaan penyuluh pertanian; f. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan penyuluhan pertanian;

(26)

g. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Ketenagaan Penyuluhan Pertanian; dan

h. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

c. Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan Pertanian

1. Tugas

Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang metode dan informasi penyuluhan pertanian.

2. Uraian Tugas Pekerjaan

Dalam melakukan tugas, Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan Pertanian memiliki uraian tugas pekerjaan, sebagai berikut:

a) melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan Pertanian;

b) Melakukan penyiapan bahan penyusunan program penyuluhan pertanian;

c) melakukan penyiapan bahan penyusunan materi dan pengembangan metodologi penyuluhan pertanian;

d) melakukan penyiapan bahan supervisi materi dan pengembangan metodologi penyuluhan pertanian;

e) melakukan penyiapan bahan informasi dan media penyuluhan pertanian;

f) melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sistem manajemen informasi penyuluhan pertanian;

g) melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan Pertanian; dan

h) melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

7. Unit Pelaksana Teknis Daerah

Unit Pelaksana Teknis Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan adalah unsur pelaksana teknis operasional dinas di lapangan yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Unit Pelaksana Teknis Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan, terdiri dari

(27)

a. UPT Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Tingkat Kecamatan, terdapat di 14 (Empat Belas) Kecamatan.

b. UPT Balai Benih Tanaman Pangan dan Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian. c. UPT Pelayanan Kesehatan Hewan dan Inseminasi Buatan Ternak.

a. UPT Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan di Kecamatan

Unit Pelaksana Teknis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan yang mempunyai wilayah kerja satuan Kecamatan.

b. UPT Balai Benih Tanaman Pangan dan Pelayanan Jasa Alsintan

Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Tanaman Pangan dan Pelayanan Jasa Alsintan, merupakan unsur pelaksana teknis operasional dinas yang dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala Dinas.

UPT Balai Benih Tanaman Pangan dan Pelayanan Jasa Alsintan mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis perbenihan tanaman pangan dan hortikultura serta pelayanan jasa alat mesin pertanian. UPT Balai Benih Tanaman Pangan dan Pelayanan Jasa Alsintan mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana teknis operasional perbenihan tanaman pangan; 2. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional tanaman pangan;

3. Pelaksanaan pembinaan teknis penyuluhan perbenihan dan budidaya tanaman pangan; 4. Perbanyakan dan atau memproduksi serta pemasaran benih tanaman pangan

5. Pelaksanaan pemurnian kembali suatu varietas unggul benih tanaman pangan yang ada di daerah; 6. Pelaksanaan pengujian dan analisis laboratories varietas dan galur harapan benih tanaman yang

berasal dari pemulia tanaman;

7. Pelaksanaan pengamatan teknologi dibidang perbenihan tanaman.

8. Perencanaan, pembinaan, pengembangan dan bimbingan pengguna alat dan mesin pertanian untuk keperluan lokalita;

9. Melakukan pemantauan dan pengawasan penerapan standar teknis alat mesin pertanian. 10. Rekomendasi penggunaan alat dan mesin pertanian untuk keperluan lokalita;

(28)

12. Pembinaan dan pengembangan pelayanan jasa alat dan mesin pertanian;

13. Perijinan pengadaan dan peredaran alat dan mesin pertanian produk lokal ataupun impor; 14. Bimbingan cara pengoperasian dan pemeliharaan alat dan mesin pertanian;

15. Pembinaan dan bimbingan bengkel / pengrajin alat dan mesin pertanian;

16. Peningkatan pendapatan asli daerah bidang pelayanan jasa alat dan mesin pertanian.

c. UPT Pelayanan Kesehatan Hewan dan Inseminasi Buatan Ternak

Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Kesehatan Hewan dan Inseminasi Buatan Ternak merupakan unsur pelaksana teknis operasional dinas yang dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. UPT Pelayanan Kesehatan Hewan, mempunyai tugas pokok dan fungsi :

1. Melakukan kegiatan pelayanan kesehatan hewan di wilayah kerjanya : 2. Pemeriksaan kesehatan hewan yang baru masuk wilayah kerjanya; 3. Memberikan surat keterangan kesehatan hewan;

4. Pemetaan kesehatan hewan;

5. Pelaksanaan informasi kesehatan hewan dan kesiagaan darurat wabah 6. Peningkatan pendapatan asli daerah bidang pelayanan kesehatan hewan. 7. Operasional pelayanan IB untuk ternak betina produktif;

8. Pencatatan kelahiran ternak (recording);

9. Pelaksanaan pencatatan dan pemantauan penggunaan semen beku, serta pengawasan mutu semen beku;

10. Peningkatan kualitas ternak; 11. Percepatan angka kelahiran ternak;

12. Pelayanan terhadap pemeriksaan kebuntingan dan anatomi reproduksi ternak; 13. Pemberian informasi dan dokumentasi hasil kegiatan IB;

14. Peningkatan pendapatan asli daerah bidang pelayanan IB;

15. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga pos pelayanan IB; Pengadaan mani beku (straw) dan sarana serta prasarana IB.

D. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN

Pada dasarnya penyusunan Laporan Kinerja ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan selama tahun 2018. Capaian kinerja (performance

(29)

result) tahun 2019 tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) tahun 2019 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Sistematika penyajian Laporan Kinerja ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Birokrasi Reformasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Menyajikan latar belakang, gambaran umum organisasi, aspek strategik organisasi, struktur organisasi dan sistematika penyusunan.

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

Menguraikan secara singkat mengenai Renstra 2016-2021 dan Renja 2019 meliputi visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan program, rencana kinerja Tahun 2019, rencana kinerja akuntabilitas keuangan.

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

Menguraikan hasil pengukuran kinerja, analisis akuntabilitas kinerja, termasuk keberhasilan dan kegagalan, hambatan dan kendala serta permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif dan akuntabilitas keuangan.

BAB IV. PENUTUP

Berisikan kesimpulan umum mengenai capaian hasil pelaksanaan kinerja Tahun 2019 serta saran yang diperkirakan akan dapat mengatasi hambatan dan kendala yang dihadapi.

(30)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

Kinerja ataupun performance dari organisasi adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan organisasi sebagai penjabaran dari visi, misi, yang mengindikasikan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Konsep-konsep pengukuran kinerja organisasi (Key Performance Indicators) telah berkembang sejalan dengan semangat perubahan untuk memperbaiki kinerja organisasi. Semangat perubahan dimaksud adalah pola orientasi manajemen dari pola yang berorientasi pada masukan (input) kepada pola yang berorientasi hasil, manfaat dan dampak kegiatan (output, outcomes dan benefit). Rencana kinerja merupakan penggalan dari suatu perencanaan strategis dalam waktu satu tahun. Rencana Kinerja Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan peternakan Tahun 2019 dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.

B. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2019

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu guna mencapai sasaran dan tujuan. Program Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan peternakan Tahun 2019 mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah beserta perubahannya Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007. Sinkronisasi program Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan peternakan tersebut sesuai dengan Renstra Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Tahun 2016-2021 dan merupakan kegiatan lanjutan dari tahun sebelumnya. Program-program kesehatan yang ada dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 meliputi:

No Program / Kegiatan Pagu Anggaran Sumber Dana

1 2 3 4

PILIHAN/PERTANIAN

DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN

BELANJA LANGSUNG 3

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.328.411.116,40

1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 56.400.000,00 APBD 2 Penyediaan jasa administrasi keuangan 92.000.000,00 APBD 3 Penyediaan jasa kebersihan kantor 89.197.230,00 APBD

(31)

4 Penyediaan alat tulis kantor 100.368.410,40 APBD 5 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 95.746.584,00 APBD 6 Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan

bangunan kantor 7.097.680,00 APBD

7 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 15.000.000,00 APBD

8 Penyediaan makanan dan minuman 71.400.000,00 APBD

9 Rapat rapat koordinasi dan konsultasi 522.001.400,00 APBD 10 peningkatan pelayanan teknis pertanian dan peternakan 279.199.812,00 APBD

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 216.000.000,00

1 Pengadaan Sarana dan Prasarana Publikasi (Pameran) 50.000.000,00 APBD 2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 79.000.000,00 APBD 3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 75.000.000,00 APBD 4 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor 12.000.000,00 APBD 3 Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

19.999.000

1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisai kinerja SKPD 1.499.800,00 APBD 2 Penyusunan pelaporan keuangan semesteran 1.999.900,00 APBD 3 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran 2.999.900,00 APBD 4 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 4.999.900,00 APBD

5 Penyusunan lakip 2.499.800,00 APBD

6 Penyusunan renja 2.499.800,00 APBD

7 Penyusunan RKA dan DPA 3.499.900,00 APBD

4 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

430.884.052

1 Penyuluhan berbasis tekhnologi informasi dan komunikasi 24.999.800,00 APBD 2 Rembuk petani kelompok tani dan gapoktan 91.500.000,00 APBD

3 Kontak tani nelayan andalan 66.684.884,00 APBD

4 Pembinaan dan Penilaian kelas kelompok tani 39.249.900,00 APBD 5 Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfaatan dan Produktivitas Lahan Pekarangan 163.449.840,00 APBD 6 Pembinaan penyusunan rencana kegiatan kelompok 19.999.708,00 APBD 7 Lomba Kelompok Tani (Asah terampil Petani) 24.999.920,00 APBD

(32)

5 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan

48.000.000

1 Pembinaan Pemasaran Produksi Pertanian Padi 48.000.000 APBD

6 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan

392.116.864

1 Pendampingan pengembangan pupuk Organik 122.589.884,00 APBD 2 Pembinaan kelompok unit pelayanan jasa alsintan UPJA) 209.527.080,00 APBD 3 Pendampingan program kegiatan sarana dan prasarana pertanian 59.999.900,00 APBD 7 Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan

5.678.388.905

1 Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan (DAK) 3.850.412.745,00 DAK 2 Pengembangan pemanfaatan pekarangan 93.327.400,00 APBD

3 Pengembangan pembenihan padi 53.995.220,00 APBD

4 Pengembangan tanaman hortikultura 189.548.000,00 APBD 5 Pendampingan program kegiatan tanaman pangan dan hortikultura 42.400.000,00 APBD

6 Tanaman Perdana dan Panen raya 91.924.896,00 APBD

7 Penyusunan dan evaluasi pencapaian sasaran tanam tanaman pangan 19.619.520,00 APBD 8 Musyawarah perencanaan pembangunan bidang pertanian 79.995.040,00 APBD 9 Penyusunan rencana teknis pengembangan infrastruktur pertanian 800.000.000,00 APBD 10 Pemantauan penyaluran distriusi pupuk 59.372.280,00 APBD 11 Pelaporan monitoring pengawasan mutu dan peredaran benih 51.135.000,00 APBD 12 Peminaan pengembangan tanaman refugia dalam rangka pengendalian hama 56.659.900,00 APBD 13 Penyediaan tenaga POPT (Pengendali Organisme

Pengganggu Tumbuhan) 129.999.704,00 APBD

14 Pengembangan Padi Organik 159.999.200,00 APBD

8 Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan Lapangan

1.234.349.616

1 Temu teknis penyuluh pertanian 31.949.800,00 APBD

(33)

3 Peningkatan kapasitas penyuluh swadaya pendamping fasilitasi pembiayaan petani swasta (FPPS) dan POPT 60.000.000,00 APBD 4 Penyiapan bahan informasi dan media penyuluhan pertanian budidaya 59.999.816,00 APBD 9 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

399.745.760

1 Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak 184.999.896,00 APBD 2 Pengawasan Perdagangan ternak antar daerah 24.749.840,00 APBD 3 Penyediaan dan Pendistribusian vaksin 25.199.900,00 APBD 4 Pengawasan pemotongan hewan penjualan daging dan produk ternak di pasar 18.999.780,00 APBD 5 Pembinaan petani peternak dalam pemeliharaan dan pencegahan penyakit menular pada unggas 74.999.700,00 APBD 6 Pengawasan produk ternak dan hasil ternak unggas 23.598.264,00 APBD 7 Pembinaan teknologi peternakan pada produk hasil ternak sapi/kerbau berkualitas 32.198.520,00 APBD 8 Pengawasan produk ternak kambing dan hasil ternak kambing 14.999.860,00 APBD 10 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

414.344.600,00

1 Pelayan terpadu peternakan dan kesehatan hewan 73.149.900,00 APBD 2 Pengembangan budi daya ternak itik dan puyuh 99.995.200,00 APBD 3 Pengembangan ternak kambing bagi keluarga miskin 44.200.000,00 APBD 4 Optimalisasi inseminasi buatan (IB) 157.000.000,00 APBD 5 Pembibitan ternak sapi di kawasan introduksi 39.999.500,00 APBD 11 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

20.848.144,00

1 Pembinaan pemotongan hewan ternak yang ASUH 20.848.144,00 APBD 12 Program Pencegahan dan Penanggulangan Hama / Penyakit Tanaman

265.656.600

1 Penanggulangan hama penyakit tanaman 165.656.600,00 APBD 2 Penyediaan sarana prasarana pengendalian hama

terpadu 100.000.000,00 APBD

(34)

C. PERJANJIAN KINERJA

Dalam rangka mewujudkan menajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel serta berorientasi pada hasil, telah dilakukan perjanjian pelaksanaan kegiatan antara Kepala Dinas Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan dengan Bupati Way Kanan selaku atasan langsung sebagai upaya optimalisasi pencapaian target kinerja jangka menengah dengan sasaran strategis dan indikator kinerja serta target dapat dilihat pada

(35)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan- tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Esensi pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan dengan menggunakan program/kegiatan dan sumber daya anggaran untuk mencapai rumusan perubahan pada level keluaran, hasil maupun dampak.

Pendekatan pembangunan berbasis kinerja sejalan dengan prinsip good governance dengan pilarnya akuntabilitas yang akan menunjukkan pemenuhan tugas dan mandat suatu instansi dalam pelayanan publik yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah tercapai.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Alat ukur yang digunakan untuk ukuran keberhasilan atau kegagalam capaian kinerja adalah Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU merupakan acuan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja prioritas program yang bersifat strategis. IKU ditetapkan secara mandiri oleh instansi pemerintah dan SKPD di lingkungannya. Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah menggunakan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang juga dipakai dalam penyusunan laporan kinerja ini.

Tabel 3.1

Skala Nilai Peringkat Kinerja

No Interval Nilai Realisasi Kinerja Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Kode

1. ≥ 91 Sangat Baik

2. 75,1 – 90,0 Tinggi

3. 65,1 – 75,0 Sedang

4. 50,1 – 65,0 Rendah

5. ≤ 50,0 Sangat Rendah

(36)

Nilai realisasi kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi sebagai berikut:

a. Apabila semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian rencana tingkat capaian yang semakin baik, digunakan rumus sebagai berikut:

Realisasi Persentase capaian = x 100%

Rencana

b. Apabila Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian rencana tingkat capaian, digunakan rumus sebagai berikut:

Rencana – (Realisasi-Rencana) Persentase capaian = x 100%

Rencana

A. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

Konsep-konsep pengukuran kinerja organisasi (Key Performance Indicators) telah berkembang sejalan dengan semangat perubahan untuk memperbaiki kinerja organisasi. Semangat perubahan dimaksud adalah pola orientasi manajemen dari pola yang berorientasi pada masukan (input) kepada pola yang berorientasi hasil, manfaat dan dampak kegiatan (output, outcomes dan benefit).

Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai dengan Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007, Tanggal 31 Mei 2007, tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. IKU instansi pemerintah harus selaras antar tingkatan unit organisasi meliputi indikator kinerja keluaran (output) dan hasil (outcome). Tujuan dalam penetapan IKU adalah untuk; 1) Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik; 2) Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

Sasaran ini merupakan dukungan misi 4 yaitu:” Revitalisasi kebijakan pertanian dalam rangka

meningkatkan produktifitas, dan nilai tambah hasil pertanian melalui pengembangan produk unggulan daerah”

(37)

1. Indikator Kinerja Utama Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan

Dalam menyusun IKU Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan melalui tahap pengumpulan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perencanaan, baik di tingkat nasional maupun di daerah, yaitu;

1. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

2. Rencana Strategis, kebijakan umum dan atau dokumen strategis lainnya yang relevan;

3. Bidang kewenangan, tugas dan fungsi, serta peran lainnya;

4. Kebutuhan informasi kinerja untuk penyelenggaraan akuntabilitas kinerja;

5. Kebutuhan data statistik pemerintah;

(38)

INDIKATOR KINERJA UTAMA RENCANA STRATEGIS

DINAS TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN TAHUN 2016-2021

No Tujuan SKPD Indikator Tujuan Formulasi Target Sasaran Strategi Indikator Kinerja Penjelasan/Formulasi Kondisi Awal Target Capaian Kinerja

2016 2017 2018 2019 2020 2021 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 Pengemb angan Produk Unggulan pertanian dan Peternak an Laju Pertumb uhan Sektor Tanaman Pangan Hortikultu ra dan peternak an Rata - rata produksi pertanian unggulan daerah 4,6 Meningkatkan Produksi Tanaman Pangan Produksi Padi (Ton) Jumlah Luas Panen Dikali Produktivitas 165.694 172.571 179.448 186.325 193.202 200.079 206.957 Produksi Ubi Kayu (Ton) 335.254 370.200 390.100 422.200 450.120 470.100 490.100 Produksi Jagung (Ton) 43.616 44.196 44.776 45.356 45.936 46.516 47.100 Meningkatkan Produksi Peternakan Produksi Daging Ternak Besar (Kg) Karkas dikali 80 % 769.300 774.584 779.877 785.178 790.437 829.958 871.456 Produksi daging

unggas (Kg) Karkas dikali 60 % 458.192 494.719 504.450 505.816 531.109 557.664 585.548 Produksi telur (Kg) Populasi Betina dikali Produktivitas 581.971 589.142 596.313 603.484 610.655 617.826 625.000

(39)

B. Evaluasi Capaian Sasaran Strategis Tahun 2019

Pengukuran kinerja dilakukan dengan melakukan evaluasi capaian kinerja kegiatan pembangunan Tanaman pangan hortikultura dan pertnakan tahun 2019 sesuai dengan pernyataan penetapan kinerja yang telah ditandatangani di awal tahun 2019. Pencapaian Kinerja Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan tahun 2019 dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 2 : Pencapaian Kinerja Tanaman Pangan

Indikator Kinerja

(Meningkatkan Produksi Tanaman Pangan)

Capaian Tahun 2019

Satuan Target Realisasi %

1 Produksi Padi Ton 193.202 280.466 145,17

2 Produksi Ubi Kayu Ton 450.120 444.551 98,76

3 Produksi Jagung Ton 45.936 82.796 180,24

Secara umum capaian sasaran ini tercapai dengan baik, dari 3 komoditi tanaman pangan,hanya Ubi kayu yang belum mencapai target.

1. Untuk Tanaman Padi dari target produksi yang sudah ditetapkan sebesar 193.202 ton, dengan capaian 280.466 ton atau capaian sebesar 272%. Ada beberapa factor yang ikut menyumbang tingginya produksi padi di kabupaten Way Kanan diantaranya adanya bantuan berupa saprodi untuk tanaman padi baik benih maupun pupuk.

2. Untuk produksi ubi kayu dari target produksi 450.120 ton dengan capain 444.551 atau sebesar 98,76 % dari target yang telah ditetapkan, hal ini terjadi karena keterbatasan lahan. Dimana laha kering lebih cenderung digunakan masyarakat untuk bertanam jagung sehingga berakibat merosotnya produksi ubi kayu dan semakin meningkatnya produksi jagung.

3. Untu Tanaman ubi kayu dari target produksi yang sudah diteapkan sebesar 45. 936 capaian indicator sebesar 82.796 atau capaian 180,24 % melebihi target yang telah ditetapkan.

Apabila dilihat dari perbandingan realisasi capaian indicator kinerja produksi tahun 2019 denga realisasi capaian indicator kinerja tahun 208 dapat dilihat dari table berikut :

(40)

Tabel 3. Perbandingan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Produksi Tahun 2018 dan Tahun 2019

Indikator Kinerja

Capaian

Naik (Turun) Ket Satuan

2018 2019

Realisasi Realisasi

1 Produksi Padi (Ton) 275.293 280.466 5.173 2 Produksi Jagung (Ton) 158.039 444.551 286.512 3 Produksi Ubi Kayu (Ton) 246.601 82.796 -163.805

Perbandingan capaian dan realisasi indicator dari kedua table diatas diuraikan sebagai berikut :

1. Capain indikator kinerja tanaman padi sampai dengan tahun 2019 mencapai 280,466 ton, angka tersebut menunjukkan kenaikkan produksi dibandingkan tahun 2018 sebesar 5.173.

2. Capaian produksi untuk tanaman jagung sampai dengan tahun 2019 mencapai 444.551,mrnunjukkan bahwa produksi jagung di Kabupaten Way kanan cenderung meningkat dari tahun 2018 yang pencapaian produksi jagung untuk tahun 2018 mencapain 158.039 atau peningkatan produksi sebesar 286.512..

3. Capaian indikator kinerja untuk produkis ubi kayu sampai dengan tahun 2019 ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2018. Pada tahun 2019 pencapaian produksi ubi kayu mencapai 82.796 atau mengalami penurunan produksi sebesar 163.805 hal ini terjadi karena perubahan pola tanam masyarakat kabupaten way kanan yang lebih cenderung bertanam jagung.

Tabel 4. Pencapaian Kinerja Produksi Peternakan

Indikator Kinerja

(Meningkatkan Produksi Peternakan)

Capaian Tahun 2019

Satuan Target Realisasi %

Gambar

Tabel 2 : Pencapaian Kinerja Tanaman Pangan
Tabel 3. Perbandingan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Produksi Tahun 2018 dan Tahun 2019
Tabel 5. Perbandingan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Produksi Tahun 2018 dan Tahun 2018
Tabel 7. Belanja Langsung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pencapaian sasaran keempat ditandai dengan tiga indikator yaitu : (a) Proporsi sarana pelayanan obat yang menyalahgunakan penyaluran obat keras dari jumlah sarana

Dapatan kajian juga menunjukkan pengguna cenderung menggunakan bahasa yang tidak santun dibandingkan dengan bahasa yang santun dalam empat laman yang dipilih

Tiger adalah fungsi hash terbaru yang cepat, didesain untuk berjalan secara cepat pada komputer modern, dan secara khusus untuk komputer yang berbasis pada 64 bit (seperti

Pemertahanan bahasa yang dimaksud penulis adalah upaya-upaya mempertahankan bahasa Jawa ngoko dan krama inggil sekelompok minoritas keluarga Pacitan yang ada di

Subklaster diharapkan memudahkan pencapaian penelitian state of the art pada penyebab, pencegahan dan pengobatan penyakit ginjal dan hipertensi dari basik, klinis

Sektor lain yang juga berperan besar dalam struktur ekonomi Kalimantan Tengah adalah sektor Perdagangan, Hotel & Restoran dengan andil sebesar 20,88 persen pada triwulan

Adanya media informasi buku ini merupakan penggabungan terhadap penelitian tersebut, dengan permasalahan pengunjung yang datang masih banyak yang belum mengetahui

Kemudian usaha kedua yaitu merencanakan kampanye diawali dengan menyusun tujuan dari kampanye Counting Down ini yaitu: untuk menberikan informasi kepada