• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Feature “How To Be an Entrepreneur”: Bagaimana Menjadi Entrepreneur Lokal Muda yang Kreatif dan Dukses Dibidang Fashion dan Lifestyle by Gees Handmade Bag T1 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Feature “How To Be an Entrepreneur”: Bagaimana Menjadi Entrepreneur Lokal Muda yang Kreatif dan Dukses Dibidang Fashion dan Lifestyle by Gees Handmade Bag T1 BAB IV"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

TAHAPAN PRA-PRODUKSI, PRODUKSI, DAN PASCA PRODUKSI

4.1 Pra-Produksi

Pra-produksi adalah tahapan penting sebelum melakukan tahap produksi. Tahapan ini melalui beberapa proses, diantaranya adalah riset, pembuatan story line, dan pembuatan story board.

4.1.1 Riset

Riset dilakukan dilakukan dengan cara wawancara dengan Gicela Miftanisa sebagai narasumber dan owner Gees Handmade yang dilakukan pada bulan Desember 2015-Januari 2016, waktu menyesuaikan dengan narasumber. Setelah melakukan tanya jawab dengan Gicel, peneliti mendapatkan informasi

mengenai usahanya yang dijalankan juga visi misi dan harapan ke depan.

4.1.2 Proses Pembuatan Naskah

Setelah data hasil wawancara didapatkan, maka dilanjutkan dengan pembuatan naskah. Dalam video feature naskah merupakan bagian penting, karena naskah dapat memperjelas isi atau pesan yang akan disampaikan kepada penonton. Dan akan lebih baik lagi naskah yang mengandung informasi untuk penonton.

Naskah pada sequence pertama menjelaskan sedikit tentang kota Salatiga. Kemudian pada sequence selanjutnya menjelaskan tentang entrepreneur di kota Salatiga dari sudut pandang Gicela dibidang fashion dan lifestyle.

4.1.3 Story Line

(2)

28

Video dimulai dengan bumper in : “HOW TO BE AN ENTREPRENEUR:

by Gees Handmade, oleh : Ruth Karina Binti”. Kemudian tampak tugu jam atau

bundaran Salatiga yang menjadi salah satu ciri khas kota Salatiga pada siang hari, dan dilewati kendaraan yang berlalu-lalang. Dilengkapi dengan voice over sebagai berikut:

KOTA SALATIGA// KOTA YANG BERADA DI LINGKUP PROVINSI JAWA TENGAH INI MEMILIKI LUAS SEBESAR 56,781 KM2/ DAN BERADA DI

PERINGKAT 18 SEBAGAI KOTA KECIL DI INDONESIA// TETAPI WALAUPUN JAUH DARI IBUKOTA/ KOTA KECIL SEPERTI SALATIGA PUN TIDAK KETINGGALAN DENGAN FENOMENA KEWIRAUSAHAAN ATAU ENTREPRENEUR DARI KALANGAN ANAK MUDA// BEBERAPA KALANGAN ANAK MUDA SALATIGA MULAI MENJALANKAN WIRAUSAHA DENGAN MENGELUARKAN LOCAL BRAND MEREKA SENDIRI/ SALAH SATUNYA DALAM BIDANG FASHION DAN

LIFESTYLE// POTENSI ENTREPRENEUR KALANGAN ANAK MUDA YANG

ADA DI SALATIGA JUGA TIDAK KALAH DIBANDINGKAN DENGAN KOTA-KOTA BESAR//

Setelah itu terlihat tampilan foto-foto beberapa local brand kalangan anak muda yang ada di Salatiga yang ditampilkan secara bergantian yaitu seperti Omutt, SNDWCH, Good Life, Vector Attack, dan Gees Handmade. Dilengkapi dengan voice over sebagai berikut:

MENJADI ENTREPRENEUR SUDAH BUKAN HAL YANG DITAKUTI LAGI/ JUSTRU ENTREPRENEUR SUDAH DIJADIKAN PILIHAN HIDUP YANG

(3)

29

HIDUPNYA// SEPERTI MENJADI SEORANG ENTREPRENEUR// BAGI KALANGAN MUDA SEKARANG GAYA ENTREPRENEUR MUDA TERNYATA BISA TERLIHAT LEBIH MENARIK ATAU KEREN/ JUGA BERGENGSI DAN TRENDY// CONTOHNYA GICELA MIFTANISA/ OWNER DARI GEES HANDMADE BAG//

MULAI BERDIRI SEJAK TAHUN 2013/ GICELA AWALNYA MENJALANKAN USAHA SEMBARI MENYELESAIKAN JENJANG

PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG// SETELAH LULUS DENGAN PREDIKAT CUM LAUDE D3 MANAJEMEN PEMASARAN PADA TAHUN 2015/ GICELA TETAP MENJALANKAN USAHANYA SEMBARI BEKERJA DI BULOG/ DI IBUKOTA JAKARTA HINGGA SEKARANG// TAHUN KE TAHUN MODEL TAS YANG DIBUAT SEMAKIN BERVARIATIF// DALAM SATU BULAN PRODUKTIF/ GICELA BISA MEMBUAT HINGGA 70 TAS/ DENGAN KISARAN HARGA 80.000 HINGGA 150.000 RUPIAH// DAN OMSET YANG DIDAPATKAN BERKISAR 3 JUTA HINGGA 4,5 JUTA RUPIAH// SETIAP PEMBUATAN TAS TETAP DIBERI BATAS JUMLAH TERTENTU/ AGAR KUALITAS TAS YANG DIPRODUKSI TETAP TERJAGA// SELAIN MULUT KE MULUT/ PENAWARAN PRODUK JUGA DILAKUKAN MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM/ YANG FOLLOWERSNYA KINI SUDAH MENCAPAI 17.000 FOLLOWER// KINI VARIASI HANDAMDENYA BERTAMBAH SEPERTI ANTING-ANTING DAN JUGA PAKAIAN// GICELA SUDAH PERNAH DILIPUT DALAM BEBERAPA KORAN LOKAL/ BAHKAN SUDAH PERNAH MENGADAKAN WORKSHOP HANDYCRAFT DALAM BEBERAPA KESEMPATAN//

(4)

30

pertanyaan “Entrepreneur menurut Gicel?” dan “Bagaimana memulainya?”. Lalu

dilanjutkan dengan pertanyaan “Ada proses apa saja?”.

Dan dilanjutkan lagi dengan pertanyaan “Untuk dibidang fashion dan

lifestyle, bagaimana tanggapannya? Ada tips & trick?”. Lalu pertanyaan

“Bagaimana melihat para entrepreneur muda di Salatiga?”, dilanjutkan dengan

“Apa yang dimaksud dengan kreatif dan sukses?” dan pertanyaan terakhir adalah

“Harapan untuk entrepreneur muda di Salatiga?”. Selama wawancara dengan

narasumber diselingi video kegiatan dan foto-foto dokumentasi yang berkaitan

dengan wawancara sebagai contoh kegiatan entrepreneur yang dilakukan. Sebagai penutup ada tampilan foto-foto para entrepreneur muda dari brand-brand local yang ada di Salatiga. Video penutup juga diiringi dengan harapan atau pesan-pesan dari Gicela dan voice over sebagai berikut:

GICELA MENUNJUKKAN BAHWA DALAM USIA MUDA/ KITA BISA MELAKUKAN BANYAK HAL// MENJADI PRODUKTIF SALAH SATU CONTOH POSITIFNYA ADALAH DENGAN MENJADI SEORANG ENTREPRENEUR// MAKA DENGAN DEMIKIAN/ DIHARAPKAN PARA KALANGAN MUDA DI SALATIGA BISA BERANI MENGAMBIL TINDAKAN UNTUK MEMULAI USAHANYA SENDIRI// DAN BISA TERUS MENGEMBANGKAN USAHA MEREKA TANPA RAGU SEHINGGA BISA MEMBUAT NAMA SALATIGA SEMAKIN DIKENAL DI LUAR//

(5)

31 4.1.4 Story Board

Setelah story line sudah dirancang, peneliti kemudian membuat story board untuk memperjelas isi story line dna sebagai acuan peneliti ketika melakukan pengambilan gambar. Story board yang telah dirancang sebagai berikut:

Tabel 4.1

Tabel Story Board

No. Story Board Durasi Keterangan

1 30 detik

Siang hari, tampak pemandangan tugu jam atau bundaran Salatiga.

2 1 menit

Tampilan beberapa foto/video local brand Salatiga secara bergantian

3 3 menit

Narasumber (Gicela) memperkenalkan diri secara singkat langsung

(6)

32

4 30 detik Video/foto-foto kegiatan

dokumentasi Gicela

5 1 menit; 5

detik

Lanjutan wawancara

narasumber (Gicela)

6 25 detik

Foto-foto para entrepreneur muda

Salatiga

7 15 detik Ucapan terimakasih/

(7)

33 4.2 Produksi

Pada proses produksi video feature ini, peneliti menggunakan beberapa lokasi sebagai tempat pengambilan gambar. Diantaranya adalah Pusat Kota Salatiga, dan rumah Gicela/rumah produksi Gees Handmade.

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

38

23 Credit Title -

00.06.27 - 00.06.45

4.2.1 Pusat Kota Salatiga (Tugu Jam/Bundaran)

Lokasi pertama yang digunakan sebagai pembuka video feature “How To Be An Entrepreneur : by Gees Handemade Bag”. Lokasi tersebut dipilih sebagai

pembuka video ini karena Tugu Jam salah satu bangunan yang menjadi ciri khas Kota Salatiga.

Pengambilan gambar Tugu Jam/ Bundaran Salatiga menggunakan teknik pengambilan sebagai berikut:

a. Establish shot, untuk menampilkan keseluruhan pemandangan sekitar Tugu Jam/ Bundaran Salatiga. Karena posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata objek yang diambil maka menggunakan sudut pengambilan gambar normal angle.

(13)

39

b. Teknik gerakan kamera pada pemandangan Tugu Jam menggunakan

tilting up, yaitu gerakan kamera dari bawah ke atas.

4.2.2 Rumah Gicela

Lokasi ini dipilih sebagai tempat melakukan pengambilan gambar sesi wawancara dengan narasumber, Gicela Miftanisa. Pada sesi wawancara ini

menggunakan angle kamera mid shot yaitu shot yang menampilkan sebatas pinggang sampai dengan atas kepala objek.

Gambar 18

Mid Shot

Sumber: Data Primer, 2017

4.3 Pasca Produksi

Setelah proses tahapan pra-produksi dan produksi, sampailah pada tahapan pasca produksi yang berisi proses editing. Yang dilakukan pada saat editing adalah merapikan gambar, agar lebih bagus dan menarik untuk dilihat. Dalam kegiatan ini seorang editor memilah gambar-gambar yang telah diambil oleh juru kamera. Setelah itu editor menyiapkan bahan gambar dan menyusun daftar gambar apa saja yang memerlukan efek suara. Dalam proses editing video feature

(14)

40 4.3.1 Capture

Yaitu proses pemindahan hasil record yang diambil menggunakan kamera DSLR Canon 550D ke media personal computer.

4.3.2 Persiapan Bahan Editing

Pada proses ini, peneliti sebagai produser memilah video yang layak

dijadikan sebagai bahan editing yang disesuaikan dengan story line yang telah dibuat.

Gambar 19

Mempersiapkan Stock Shot Sumber: Data Primer, 2017

4.3.3 Editing

(15)

41 Gambar 20

Editing Sony Vegas Pro 11 Sumber: Data Primer, 2017

Proses ini dilakukan untuk memotong beberapa video klip yang tidak terpakai dan menambahkan insert gambar ilustrasi kejadian agar video menjadi lebih menarik dan tidak membosankan, karena orang akan cenderung bosan apabila melihat video yang sama dalam waktu yang lama.

4.3.4 Import File

(16)

42 Gambar 21 Import File

Sumber: Data Primer, 2017

4.3.5 Fades and Cuts

Pergantian antara gambar yang satu dan yang lainnya adalah dengan blank, fade dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu fade in dan fade out. Fade in adalah suatu shot atau visual yang bermula dari keadaan gelap kemudian secara perlahan muncul gambar hingga normal. Sedangkan fade out adalah dari gambar terang (normal) berangsur menjadi gelap secara perlahan.

4.3.6 Finishing/ Rendering

(17)

43 Gambar 22

Final rendering Sumber: Data Primer, 2017

4.3.7 Kesulitan Dalam Pembuatan Tugas Akhir

Dalam pembuatan video feature ini, peneliti mengalami beberapa kesulitan. Antara lain:

a. Menentukan waktu dengan narasumber

Dengan posisi narasumber yang sekarang sudah bekerja di Jakarta, peneliti harus menyesuaikan waktu dengan narasumber dan menunggu hingga narasumber memiliki waktu luang untuk kembali pulang ke Salatiga. Dan melakukan shoot gambar semaksimal mungkin dengan waktu yang cukup singkat, dikarenakan waktu narasumber yang sangat terbatas saat berada di kota Salatiga.

b. Noise

Gambar

Tabel Tabel 4.1 Story Board
Gambar 17 Pemandangan Tugu Jam
Gambar 18 Mid Shot
Mempersiapkan Gambar 19 Stock Shot
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pelat nomor polisi sebagai barang bukti tidak dapat berdiri sendiri, karena apabila pelat tersebut berdiri sendiri tanpa ada barang bukti lain atau alat bukti

keluarga, atau alasan untuk menghadapi masa pensiun atau alasan kesehatan dan lain-lain. Dengan regulasi rotasi dan mutasi oleh pemerintah provinsi, kecil

Jika konveksi dirubah tempat menyetrika dan quality control / finishing / packaging maka karyawan tidak akan bolak balik dan proses finishing akan semakin cepat, disamping

Penerapan Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) Untuk Meningkatkan Kreativitas Dalam Pembelajatan Matematika Volume Bangun Ruang.. Solo: Jurnal

Data data hasil perhitungan diatas digunakan untuk menghitung besar tegangan pada ujung beban dan tegangan pengiriman, besar jatuh tegangan, rugi daya pada kawat

(RIBA), robot nurse yang membantu pasien untuk mobilisasi dalam ruangan (DO-U-MI),robot nurse untuk melayani pasien yang tidak bisa bepergian jauh namun butuh konsultasi

Pertama, pada dinding ge- ser dengan tulangan ringan respons beban perpindahan hampir mendekati uji eks- perimental akan tetapi pada perambatan retaknya sangat berbeda

Peran faktual ini dilaksanakan oleh LPKA dengan didasarkan pada adanya fakta anak pidana yang ditempatkan di dalam LPKA. Seluruh anak bermasalah hukum tersebut