• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman dan Tata Tertib Standard Setting. Di unduh dari Component 2 HPEQ Project 2010 Page 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman dan Tata Tertib Standard Setting. Di unduh dari Component 2 HPEQ Project 2010 Page 1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Di

unduh

dari

(2)

Daftar Isi

1 Penentuan Kelulusan ... 2 2. Kode Etik Standar Setter ... 4 3. Surat Pernyataan ... 5

Di

unduh

dari

http://hpeq.dikti.go.id

(3)

Penentuan Kelulusan

Untuk dapat memisahkan antara peserta uji kompetensi yang kompeten dan tidak kompeten, maka batas kelulusan harus ditentukan dengan akurat untuk menghindari fail” dan “false-pass”.Dalam literatur dianjurkan untuk menggunakan metode yang didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang kuat. Untuk uji kompetensi penentuan batas lulus secara absolut lebih dianjurkan, misalnya menggunakan metode yang diajukan oleh Angoff, Ebel, Nedelsky atau Jaeger. Metode Angoff digunakan secara luas di Kedokteran.

Secara ringkas didalam metode Angoff ini dilakukan sebagai berikut: 1. Memilih panel juri / judges dengan baik

a. Panel juri mendiskusikan tentang: - Tujuan ujian

- Karakteristik peserta ujian

- Adequate/inadequate knowledge

Hal ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sama mengenai peserta uji yang akan dinilai. Panel juri diharapkan melepaskan keanggotaannya sebagai staf maupun praktisi sehingga bisa berpikir secara obyektif.

b. Panel juri mendiskusikan dan menyepakati apa yang disebut dengan borderline group

/minimally competent candidates.

Untuk keperluan metoda ini definisi Borderline peserta UKDI yang disepakati oleh semua juri adalah sebagai berikut:

1. Masa studi tidak tepat waktu (plus 3-4 semester) 2. IPK Sked dan profesi = syarat minimal IPK untuk lulus

3. Nilai rata-rata ujian blok/modul = syarat minimal untuk lulus ujian blok 4. Mampu lulus UKDI setelah mengikuti ujian maksimal 2x UKDI 5. Nilai rata-rata ujian klinik = syarat minimal untuk lulus ujian klinik

6. Remediasi ujian blok/modul dan ujian ketrampilan klinik berkisar sepertiga dari keseluruhan blok/modul/ujian ketrampilan

Masing-masing tenaga kesehatan menentukan definisi borderline bagi peserta uji masing-masing. (masuk atas)

2. Pelaksanaan metoda ini dilakukan dengan 2 putaran a. Putaran I

1. Panel juri membaca soal nomor 1, kemudian secara individual setiap iuri menentukan/memprediksi persentase borderline dapat menjawab soal tersebut dengan benar

2. Tulis persentase di lembar yang telah disediakan.

3. Setiap juri berbagi alasan yang mendasari penentuan persentase tersebut. 4. Langkah 1-3 ini dilakukan untuk keseluruhan nomor.

b. Pemberian umpan balik oleh fasilitator dengan mempresentasikan indeks kesulitan butir soal / item difficulty index / p-value dari soal-soal yang diujikan

c. Putaran II

Setiap juri boleh mengganti jawaban ataupun tetap pada pendirian semula setelah melihat indeks kesulitan butir soal, tulis di lembar yang telah disediakan

d. Jawaban setiap soal dari semua juri dihitung rata-ratanya. Hasil perhitungan rata-rata tersebut dijumlahkan dan dibagi jumlah soal dan menjadi nilai batas lulus, kemudian dijumlahkan untuk seluruh soal untuk mendapatkan nilai batas lulus (NBL)

Dalam penggunaan metode absolut kredibilitas sangat tergantung pada siapa yang penjadi kelompok pakar penentu kelulusan.Dengan demikian pemilihan kelompok pakar perlu dilakukan dengan hati-hati.Norcini (2003) menyatakan bahwa 6 sampai 8 pakar merupakan jumlah minimal. Lebih lanjut Friedman (2000), Jaeger (1991) dan Norcini (2003) memberikan rekomendasi dalam memilih kelompok pakar sebagai berikut:

1. Pakar dalam bidang yang diujikan

2. Familier dengan metode-metode penilaian dan standard setting 3. Tertarik dengan pendidikan

4. Kombinasi antara dosen dan praktisi

5. Kombinasi dalam jenis kelamin, senioritas dan pengalaman 6. Atribut lain yang relevan

Di

unduh

dari

(4)

Persyaratan juri yang telah disepakati adalah sebagai berikut:

a. Diusulkan oleh institusi pendidikan atau stakeholder yang diundang b. Latar belakang pendidikan adalah tenaga kesehatan yang sesuai c. Minimal latar belakang pendidikan adalah S2/Sp1

d. Memahami Standar Kompetensi sesuai tenaga kesehatan e. Pernah mengikuti pelatihan penilaian belajar

f. Pernah mengikuti penuh pelatihan standard setting.

g. Bersedia menjadi juri& mengisi/menandatangani kode etik juri h. Untuk peserta dari institusi pendidikan

- jabatan fungsional adalah minimal lektor

- aktif dalam proses pembelajaran sehari-hari di institusinya sebagai pemberi kuliah/instruktur/tutor/pembimbing akademik

i. Untuk peserta dari bukan institusi pendidikan mempunyai pengalaman praktik sebagai tenaga kesehatan minimal 10 tahun

Untuk kelengkapan standard setting ini telah disepakati juga tata tertib, kode etik seorang juri serta surat kesediaan (terlampir).

Penentuan nilai batas lulus ini selanjutnya disampaikan kepada para Dekan/Pimpinan Institusi untuk dilakukan penanganan tidak lanjut terhadap peserta yang lulus maupun peserta yang tidak lulus.

Di

unduh

dari

(5)

Kode Etik Standard Setter

Penentuan Batas Lulus Uji Kompetensi Dokter Indonesia

1. Syarat Standard Setter

Satu orang Perwakilan masing-masing FK/PSPD se –Indonesia, dengan syarat sebagai berikut:

j. Diusulkan oleh institusi pendidikan atau stakeholder terkait yang diundang k. Latar belakang pendidikan adalah dokter

l. Minimal latar belakang pendidikan adalah S2/Sp1

m. Memahami Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) n. Pernah mengikuti pelatihan student assessment

o. Pernah mengikuti penuh pelatihan standard setting.

p. Bersedia menjadi standard setter & mengisi/menandatangani kode etik standard

setter

q. Untuk peserta dari institusi pendidikan

- jabatan fungsional adalah minimal lektor

- aktif dalam proses pembelajaran sehari-hari di institusinya sebagai pemberi kuliah/instruktur/tutor/pembimbing akademik

r. Untuk peserta dari organisasi profesi mempunyai pengalaman praktek sebagai dokter minimal 10 tahun

2. Tata Tertib Peserta Standard Setting Penentuan Batas Lulus UKDI

a. Peserta standard setting telah hadir dan memasuki ruangan penentuan batas lulus UKDI paling lambat 15 menit sebelum acara dimulai.

b. Peserta mengikuti penuh kegiatan penentuan batas lulus UKDI.

c. Peserta yang datang terlambat (hadir setelah penetuan bata lulus UKDI dimulai) akan berakibat hasil yang dikeluarkan oleh yang bersangkutan tidak diperhitungkan dalam penentuan batas lulus UKDI.

d. Peserta duduk pada kursi atau kelompok yang telah ditentukan oleh fasilitator. e. Peserta tidak boleh membuka dahulu soal ujian dan menulis di lembar jawaban

sebelum diberi aba-aba oleh fasilitator.

f. Setelah semua peserta ujian duduk dengan tertib, fasilitator memberikan penjelasan mengenai cara pengisian lembar jawaban, jumlah soal, lamanya waktu ujian dsb. g. Jumlah soal ujian sebanyak 40 soal dikerjakan dalam waktu 80 menit tanpa istirahat

diantaranya.

h. Fasilitator memberi aba-aba kepada peserta untuk:

i. Memeriksa kelengkapan naskah soal, apakah jumlah halaman lengkap atau tidak? ada yang rusak atau tidak?

ii. Bila terdapat buku soal yang kurang lengkap atau ada kerusakan, buku soal tersebut dikembalikan kepada pengawas untuk diganti.

i. Selama pengerjaan soal peserta tidak diperkenankan untuk menulis jawaban bukan pada formulir standard setting, mencatat soal, mengambil seluruh ataupun sebagian buku soal dan berkomunikasi dengan orang atau peserta lain.

j. Peserta diperbolehkan untuk meninggalkan ruang ujian setelah mendapat persetujuan dari fasilitator.

k. Semua soal dan formulir standard setting harus dikumpulkan kepada fasilitator. 3. Kode Etik Yuri Standard Setting Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI)

Seorang Yuri dalam penentuan batas lulus UKDI berkewajiban untuk :

a. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta Kode Etik Dokter Indonesia b. Berlaku jujur dan amanah

c. Memahami Standar Kompetensi Dokter Indonesia

Di

unduh

dari

(6)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :

Institusi :

memahami dan menjunjung tinggi Kode Etik Standard Setter Penentuan Batas Lulus Uji Kompetensi Dokter Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal ... di .... Apabila dalam pelaksanaan saya melanggar, saya bersedia menerima konsekeunsi yang yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya tanda tangani secara sadar dan bertanggung jawab.

Jakarta, .... ………. (Nama Lengkap)

Di

unduh

dari

http://hpeq.dikti.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Analisis rantai nilai pada produk knalpot di Purbalingga difokuskan pada tiga rantai aktifitas utama meliputi input, proses, dan output untuk dapat menjawab tujuan penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi manajer perusahaan untuk dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya intellectual capital yang dimilikinya,

Berdasarkan hasil output Tukey Test dan subset yang terbentuk terlihat bahwa jumlah relatif sel T tidak berbeda nyata untuk perlakuan yang diberikan pada mencit

Selain itu juga menampilkan bagaimana cara mengetahui hubungan kuantitatif struktur kimia dan aktivitas biologis melalui parameter kimia fisika yang dilakukan

Penelitian mengenai EE keluarga pada awalnya dilakukan oleh Brown (dalam Hazra et al., 2010) yang menunjukkan bahwa lingkungan keluarga yang memiliki EE yang tinggi berpengaruh

Hasil penelitian terhadap nilai bau menunjukkan perbedaan jarak tungku tidak berpengaruh signifikan (P>0,05) terhadap bau ikan asap, namun dengan semakin

Ketika salah satu telinga (kanan atau kiri) ditutup maka suara terdengar dari telinga yang tidak ditutup, hal ini dikarenakan bunyi hanya dapat mencapai membran basilaris di

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten adalah rencana yang mencakup sistem perkotaan wilayah kabupaten yang berkaitan dengan kawasan perdesaan dalam wilayah