i
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIANNUSA TENGGARA TIMUR
BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas selesainya penyusunan Laporan Capaian Kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT Tahun Anggaran 2019.
Laporan Capaian Kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP NTT) merupakan perwujudan pertanggungjawaban terhadap kinerja pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan kewenangan pengelolaan sumberdaya yang telah ditetapkan sekaligus menjadi evaluasi
pelaksanaan penelitian dan pengkajian serta
perkembangan unit penunjang lainnya Sejalan dengan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka hasil capaian kinerja pembangunan pertanian sepatutnya dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada publik melalui Laporan Kinerja.
Dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel, maka pelaksanaan pembangunan pertanian, tata kelola manajemen, dan sistem akuntabilitas kinerja pemerintah yang berbasis kinerja harus dilaksanakan secara konsisten dan penuh tanggung jawab sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Pertanian.
Buku Laporan Capaian Kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT tahun 2019 ini merupakan cerminan akuntabilitas kinerja Kementerian Pertanian selama tahun 2019 dalam rangka pencapaian sasaran, yang dilaksanakan dalam bentuk program dan kegiatan Kementerian Pertanian dalam upaya mencapai kinerja Kementerian Pertanian yang lebih baik, benar, transparan, dan akuntabel.
Akhirnya Kepada Semua Pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian laporan ini disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga laporan ini memberikan manfaat dan berguna bagi berbagai pihak yang membutuhkannya. Kritik dan saran kami harapkan demi perbaikan kinerja dimasa-masa mendatang guna mendukung keberhasilan pembangunan pertanian ke depan
Kupang, Januari 2020 Kepala Balai,
Dr. Procula R. Mattitaputty NIP. 19670414 199803 1 001
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
iii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR. ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... ii iii iv v vi vii I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 11.2 Tugas,Fungsi, dan Organisasi BPTP NTT ... 2
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 4
2.1 Visi ... 4
2.2 Misi ... 4
2.3 Tujuan ... 4
2.4 Kegiatan BPTP NTT Tahun 2019 ... 4
2.5 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ... 5
III. AKUNTABILITAS KINERJA ... 9
3.1 Capaian Kinerja 9 3.1.1 Capaian Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja 2019 ... 9
3.1.2 Pengukuran Capaian Kinerja TA.2019 dengan Target Renstra 2015-2019 ... 27
3.1.3 Keberhasilan,Kendala, dan Langkah Antisipasi ... 29
3.1.4 Capaian Kinerja BPTP NTT Lainya ... 30
IV. PENUTUP ... 31
4.1 Ringkasan Capaian Kinerja ... 31
4.2 Langkah – Langkah Peningkatan Kinerja ... 31
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
iv
Tabel Halaman
1. Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi lingkup BPTP NTT Tahun
2019 ... 5
2. Perjanjian Kinerja BPTP NTT Tahun 2019 ... 6
3. Revisi Anggaran BPTP NTT Tahun 2019... 6
4. Pagu Anggaran Berdasarkan Output Kegiatan TA. 2019 ... 7
5. Pengukuran Kinerja BPTP NTT Tahun 2019 ... 10
6. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Sasaran Tersedianya Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi ... 11
7. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Jumlah Paket Teknologi yang Dimanfaatkan ... 12
8. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Rasio Paket Teknologi Pertanian yang Dihasilkan Terhadap Pengkajian Teknologi Pertanian yang Dilakukan Pada Tahun Berjalan ... 22
9. Capaian Indikator Kinerja Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang Dihasilkan ... 26
10. Capaian Indikator Kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT ... 26
11. Capaian Kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT dibandingkan dengan Target Renstra Tahun 2015 – 2019 ... 28
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Struktur Organisasi BPTP NTT ... 3
2. Bupati Sumba Barat (Drs.Agustinus Niga Dapawole) Panen Padi di Lokasi Demplot BPTP Balitbangtan NTT ... 13
3. Panen Jagung di Lokasi Demplot BPTP Balitbangtan NTT... 13
4. Penampilan cabai rawit di lokasi Demplot BPTP NTT... 14
5. Panampilan tanaman Bawang merah benih asal biji (TSS) ... 14
6. Teknologi Sarungisasi ... 15
7. Kandang Komunal ... 15
8. Kandang Kelompok ... 16
9. Penampilan Lamtoro Taramba ... 16
10. Pengamatan hasil teskit kebuntingan ... 16
11. Perbenihan Padi ... 17
12. Perbenihan Jagung... 17
13. Penampilan Perbenihan Jeruk ... 18
14. Penampilan Perbenihan Kakao ... 18
15. Penampilan Perbenihan Jambu Mete ... 19
16. Penampilan Perbenihan Kelapa Dalam ... 19
17. Penampilan Perbibitan Ayam KUB ... 20
18. Penampilan Perbenihan Aneka Sayur di KBI /OPAL ... 20
19. Penampilan Rekayasa alat dan mesin pertanian sebagai mesin penyedot air di Demplot BPTP NTT ... 21
20. Penampilan Turiman Jagung dan Kacang Hijau di Demplot BPP NTT ... 21
21. Dokumentasi Kegiatan Pengkajian Formulasi pakan sapi Berbasis sumberdaya lokal yang diterapkan pada status fisiologis ternak (jantan, pedet dan betina induk) ... 23
22. Dokumentasi Kegiatan Paket budidaya jagung di lahan kering iklim kering dengan komponen teknologi ... 24
23. Kajian Terpadu Managemen Pemeliharaan Ternak Sapi Di Nusa Tenggara Timur ... 25
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Perjanjian Kinerja per Tanggal 4 Januari 2019 ...
32
2. Perjanjian Kinerja per Tanggal 4 Maret 2019 ...33
3. Perjanjian Kinerja per Tanggal 2 Desember 2019 ...35
1
I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang
Program Badan Litbang Pertanian 2015-2019 adalah Penciptaan teknologi dan inovasi pertanian bio-industri berkelanjutan. Dimana arah kebijakan Pengembangan pengkajian dan diseminasi teknologi inovasi pertanian spesifik lokasike depan adalah:Mengembangkan kegiatan pengkajian dan diseminasi mendukung peningkatan produksi hasil pertanian wilayah, sebagai upaya percepatan penerapan swasembada pangan nasional,
Mendorong pengembangan dan penerapan advance technology untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sumberdaya lokal sepsifik lokasi, yang jumlahnya semakin terbatas, Mendorong terciptanya suasana keilmuan dan kehidupan ilmiah yang kondusif sehingga memungkinkan optimalisasi sumberdaya manusia dalam pengembangan kapasitasnya dalam melakukan pengkajian dan diseminasi teknologi inovasi pertanian spesifik lokasi dan Mendukung terciptanya kerjasama dan sinergi yang saling menguatkan antara UK/UPT lingkup Balitbangtan dengan berbagai lembaga terkait, terutama dengan stakeholder di daerah.
Pembangunan pertanian tetap memegang peran strategis dalam perekonomian Nasional. Adapun sasaran pengembangan pengkajian dan diseminasi teknologi inovasi pertanian spesifik lokasi yang akan dicapai pada periode 2015-2019 adalah Tersedianya inovasi pertanian spesifik lokasi mendukung pertanian bioindustri berkelanjutan, Terdiseminasinya inovasi pertanian spesifik lokasi, serta terhimpunnya umpan balik dari implementasi program dan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi, Tersedianya model-model pengembangan inovasi pertanian bioindustri spesifik lokasi, Dihasilkannya rumusan rekomendasi kebijakan mendukung percepatan pembangunan pertanian wilayah berbasis inovasi pertanian spesifik lokasi dan Terbangunnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Tujuan dari pelaporan kinerja adalah memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, selanjutnya laporan kinerja juga bertujuan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.
Target kinerja yang harus dicapai BPTP NTT tahun 2019, merupakan penjabaran dari Perjanjian Kinerja yang ditetapkan pada awal tahun berjalan sesuai dengan visi, misi organisasi, dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015–2019. Pada dasarnya laporan kinerja
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
2 disusun oleh setiap tingkatan organisasi yang menyusun perjanjian kinerja dan menyajikan informasi tentang uraian singkat organisasi, rencana dan target kinerja yang ditetapkan, pengukuran kinerja, dan evaluasi serta analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil program/kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud.
1.2. Tugas,Fungsi, dan Organisasi
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di Provinsi NTT. Sesuai dengan Permentan No. 11 tahun 2019 BPTP NTT mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, perakitan, pengembangan, dan diseminasi teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Dalam melaksanakan tugas tersebut BPTP NTT menyelenggarakan fungsi:
1. Pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, evaluasi, laporan pengkajian, perakitan, pengembangan, dan diseminasi teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi
2. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifk lokasi;
3. Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi
4. Pelaksanaan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi
5. Perakitan materi penyuluhan dan diseminasi hasil pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi
6. Pelaksanaan bimbingan teknis materi penyuluhan dan diseminasi hasil pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi
7. Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan, dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;
8. Pemberian pelayanan teknik pengkajian, perakitan, dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi; dan
9. Pendampingan penerapan teknologi mendukung pelaksanaan program dan kegiatan strategis pertanian
10. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, dan perlengkapan BPTP.
BPTP NTT merupakan fungsi unit kerja Eselon IIIa yang secara struktural adalah salah satu unit kerja di lingkup Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP). Dalam pelaksanaan kegiatan, secara struktural Kepala Balai dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian (KSPP), dan secara fungsional dibantu oleh Kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari jabatan fungsional peneliti dan jabatan fungsional penyuluh. Kedua jabatan fungsional tersebut tergabung dalam satu Kelompok Pengkaji (Kelji).
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
3 Sub Bagian Tata Usaha bertugas dalam urusan kepegawaian, administrasi dan keuangan serta perlengkapan dan rumah tangga Balai. Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian bertugas dalam penyiapan dan pengelolaan informasi, komunikasi, diseminasi hasil penelitian dan pengkajian (litkaji). Dalam tugasnya Kepala Balai dibantu Tim Program dalam persiapan, penyusunan dan perumusan program litkaji. Dalam tugasnya, Tim Program bekerjasama dengan Kelompok Pengkaji (Kelji) yang didukung oleh KSPP danSub Bag Tata Usaha. (Gambar 1).
Gambar 1. Struktur Organisasi BPTP NTT
Kelji Sistem Usaha Pertanian Ir.Evert Y. Hosang,M.SI,PhD
Kepala BPTP NTT Dr. Procula Rudlof Matitaputty,
S.Pt, M.Si
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Drs. Jemi A.W. Banoet Kepala Seksi Kerjasama
&Pelayanan Pengkajian Dr.Ir.Tony Basuki,M.Si
KP Lili Ir. Amir Kedang, MSi
Kelji Sumberdaya Pertanian Ir.Yohanis Ngongo,MSc,PhD
Kelji Sosek Dr. Ir.Bernad de Rosari,MP KP Mauere
Ir.Umar Utina
Koord. Program & Evaluasi Dr.Ir.Sophia Ratnawaty,M.Si KP Naibonat
Gabriel Wae STP
KP Waingapu
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
4 II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian merupakan salah satu unit pelaksana teknis Eselon 3 Balitbangtan, yang secara hirarkis merupakan Bussines Unit Balitbangtan melalui koordinasi BB Pengkajian. Berdasarkan hierarchical strategic plan, maka BPTP Balitbangtan Nusa Tenggara Timur menyusun Visi, Misi, Arah Kebijakan, dan rencana Kegiatan Litkaji, yang selanjutnya dituangkan menjadi Rencana Operasional. Visi, misi, kebijakan, dan kegiatan BPTP Balitbangtan Nusa Tenggara Timur 2015-2019 mengacu pada Visi dan Misi Balitbangtan, yang selanjutnya akan menjadi visi, misi, kebijakan, strategi, dan program seluruh satuan kerja Badan Litbang Pertanian, termasuk BB Pengkajian. Memperhatikan hierarchical strategic plan, maka visi dan misi BPTP NTTadalah: 2.1. Visi
“Menjadi Lembaga Pengkajian Penghasil Teknologi dan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur Untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani.”
2.2. Misi
1. Menghasilkan dan mengembangkan teknologi pertanian Spesifik Lokasi di Provinsi Nusa Tenggara Timuryang memiliki scientific and impact recognition dengan produktivitas dan efisiensi tinggi
2. Mewujudkan BPTP Balitbangtan Nusa Tenggara Timur sebagai Institusi yang mengedepankan transparansi, profesionalisme dan akuntabilitas 2.3. Tujuan
1. Menyediakan teknologi inovasi pertanian spesifik lokasi yang produktif dan efisien serta ramah lingkungan yang siap dimanfaatkan oleh stakeholder (pengguna).
2. Mewujudkan akuntabilitas dan profesionalisme dalam pelayanan jasa dan informasi teknologi spesifik lokasi kepada pengguna.
2.4. Kegiatan BPTP NTT tahun 2019
Sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan dalam Rencana Kinerja Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA-KL) pada tahun 2019, lingkup BPTP Nusa Tenggara Timur mengimplementasikan Kegiatan Prioritas Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian melalui beberapa kegiatan utama dan indikator kinerja, yang berdasarkan RKA-KL dan Petunjuk Operasional Kinerja (POK) lingkup BPTP NTT tahun 2019. Kegiatan utama BPTP Nusa Tenggara Timur tahun 2019 yang mencakup kegiatan pengkajian dan diseminasi dapat dilihat pada Tabel 1.
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
5 Tabel 1. Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi lingkup BPTP NTT Tahun 2019
N
No Judul Kegiatan Tahun 2019
1 Teknologi Spesifik Lokasi
2 Teknologi yang Didiseminasikan ke Pengguna
3 Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian
4 Model Pengembangan Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi
5 Sekolah Lapang Kedaulatan Pangan Mendukung Swasembada Pangan
Terintegrasi Desa Mandiri Benih
6 Produksi Benih Sumber Padi, Jagung dan Kedelai
7 Sumberdaya Genetik Yang Terkonservasi dan Terdokumentasi
8 Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri di Daerah Perbatasan 9 Dukungan Inovasi Teknologi untuk peningkatan IP kawasan pertanian 10 Transfer Inovasi Teknologi
11 Inovasi Perbenihan dan Perbibitan
12 Unit Perbenihan Unggulan Komoditas Pertanian Strategis 13 Produksi Benih Buah Tropika dan Sub Tropika
14 Produksi Benih Tanaman Industri Perkebunan 15 Layanan Internal (Overhead)
16 Layanan Perkantoran
2.5. Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Sejalan dengan dinamika kebijakan perencanaan yang ditetapkan dengan melihat kebutuhan stakeholder (bottom up) serta program di level pusat (top down), maka umpan balik (feedback) yang diperoleh dari proses perencanaan dan operasionalisasi kegiatan di BPTP NTT disesuaikan dengan tuntutan dan dinamika serta alokasi penganggaran yang tertuang dalam DIPA. Dengan demikian, Rencana Kinerja yang telah ditetapkan kemudian disahkan menjadi kontrak kinerja BPTP NTT untuk tahun 2019 melalui Perjanjian Kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan dan dasar evaluasi akuntabilitas kinerja BPTP NTT.
Seiring dengan adanya dinamika anggaran dan organisasi, maka dilakukan tiga kali revisi Perjanjian Kinerja pada bulan Maret dan Desember 2019
dari anggaran semula sebesar Rp. 21,032,154,000,- menjadi
Rp.21.047.929.000,-dan kemudian menjadi Rp. 22,187,549,000,-. Perjanjian Kinerja sebelum dan sesudah revisi dapat dilihat pada Lampiran 1, 2, dan 3. Sedangkan sasaran dan indikator kinerja pada Perjanjian Kinerja BPTP NTT dapat dilihat pada Tabel 2.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
6 Tabel 2. Perjanjian Kinerja BPTP NTT Tahun 2019
No Sasaran Indikator Kinerja Target
1
Dimanfaatkannya hasil kajian dan
pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi
1. Jumlah paket teknologi spesifik lokasi yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir)
10 Paket teknologi 2. Rasio paket teknologi
spesifik lokasi yang dihasilkan terhadap jumlah pengkajian teknologi spesifik lokasi yang dilakukan pada tahun berjalan
100%
3. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan
1Rekomenda si kebijakan
2 Meningkatnya kualitas layanan publik di BPTP NTT
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP NTT)
3 Nilai IKM
Alokasi anggaran BPTP NTT pada tahun 2019 sampai dengan bulan Desember telah mengalami tiga kali revisi, yang semula sebesar Rp.21.032.154.000,- setelah revisi ketiga yang merupakan revisi terakhir menjadi Rp.22.187.549.000,-. Secara rinci kondisi dinamika penganggaran akibat revisi dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Revisi Anggaran BPTP NTT Tahun 2019
No Bulan Kondisi Revisi Anggaran
1 Desember 2018 DIPA Awal
2 28 Februari 2019 Revisi I: Terdapat penambahan Pagu Belanja Modal PHLN (SMARTD) 3 20 September 2019 Revisi 2:Penambahan anggaran kegiatan pengembangan Ayam KUB 4 27 Desember 2019 Revisi 3:Perubahan Gaji dan Penambahan Pagu ACIAR
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
7 Berdasarkan pagu revisi anggaran yang terakhir, anggaran yang dikelola BPTP NTT sebesar Rp.22.187.549.000,- dengan rincian pagu anggaran berdasarkan output kegiatan dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Pagu Anggaran Berdasarkan Output Kegiatan TA. 2019
No Judul Kegiatan Tahun 2019 Pagu %
1801 Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi
Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan 22,187,549,000 100
201 Teknologi Spesifik Lokasi 385,577,000 1.7
202 Teknologi yang Didiseminasikan ke Pengguna 3,684,360,000 16.6
203 Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian 85,300,000 0.4
204 Model Pengembangan Pertanian Bioindustri
Spesifik Lokasi 149,663,000 0.7
205 Sekolah Lapang Kedaulatan Pangan Mendukung
Swasembada Pangan Terintegrasi Desa Mandiri Benih
150,225,000 0.7
210 Model Pengembangan Inovasi Pertanian
Bioindustri di Daerah Perbatasan 1,262,587,000 5.7
219 Benih Padi 50,000,000 0.2
220 Benih Jagung 707,042,000 3.2
223 Layanan Hubungan Masyarakat dan Informasi
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
52,900,000 0.2
226 Koordinasi Manajemen Pengkajian 50,000,000 0.2
228 Jejaring/kerjasama pengkajian teknologi
Pertanian yang terbentuk 72,700,000 0.3
951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 2,675,000,000 12.1
970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 624,225,000 2.8
994 Layanan Perkantoran 12,237,970,000 0.0
Adapun masing-masing kegiatan utama tersebut dijabarkan ke dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BPTP NTTper output kegiatan utama sebagai berikut:
1. Teknologi Spesifik Lokasi, dengan target output adalah tersedianya 3 teknologi spesifik lokasi di lingkup BB Pengkajian.
2. Teknologi yang Terdiseminasi ke Pengguna, dengan target output adalah terdiseminasikannya 4 paket teknologi komoditas strategis ke pengguna melalui kegiatan Pendampingan Kawasan Pertanian.
3. Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian, target outputnya adalah 1 rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian spesifik lokasi.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
8 4. Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi, dengan target outputnya adalah tersedianya 2 Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi di lingkup BPTP NTT.
5. Sekolah Lapang Kedaulatan Pangan Mendukung Swasembada PanganTerintergrasi Desa Mandiri Benih, target outputnya adalah terlaksananya kegiatan Sekolah Lapang Kedaulatan Pangan Mendukung Swasembada Pangan Terintegrasi Desa Mandiri Benih di BPTP NTT. 6. Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri di Perbatasan
dengan target output tersedianya 2 Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri di Perbatasan Nusa Tenggara Timur.
7. Inovasi Perbenihan dan Perbibitan, dengan target output sebanyak 5 ton yang benih Padi kelas ES dengan realisasi 8,02 ton benih sebar padi dan benih Jagung dengan target sebesar 33 ton kelas SS dengan realisasi 33,7 ton benih sumber jagung.
8. Layanan hubungan masyarakat dan informasi pengkajian dan Pengembangan teknologi pertanian dengan Output 1 Jumlah Layanan Humas
9. Koordinasi Manajemen Pengkajian dengan output 1 jumlah laporan koordinasi manajemen pengkajian
10. Jejaring/Kerjasama pengkajian dan teknologi pertanian yang terbentuk dengan output jumlah dokumen kerjasama yang terbentuk
11. Layanan Sarana dan Prasarana Internal, dengan target output adalah terlaksananya 1 layanan internal di BPTP NTT
12. Layanan Dukungan Manajemen Satker dengan target 1 Layanan
13. Layanan Perkantoran, dengan target output adalah terlaksananya kegiatanlayanan perkantoran lingkup BPTP NTT selama 12 bulan layanan.
9
III. AKUNTABILITAS KINERJA BPTP NTT1.1. Capaian Kinerja
1.1.1. Capaian kinerja Berdasakan Perjanjian Kinerja 2019
Sistem pengukuran kinerja biasanya terdiri atas metode sistematis dalam penetapan sasaran dan tujuan dan pelaporan periodik yang mengindikasikan realisasi atas pencapaian sasaran dan tujuan. Pengukuran kinerja juga didefinisikan sebagai suatu metode untuk menilai kemajuan yang selalu dicapai dibandingkan dengan tujuan yang selalu ditetapkan.
BPTP NTT selalu berupaya untuk dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang dilaksanakan dengan menggunakan indikator kinerja yang meliputi efisiensi masukan (input), kualitas perencanaan dan pelaksanaan (proses) dan keluaran (output). Metode yang digunakan dalam pengukuran pencapaian kinerja sasaran adalah membandingkan antara target indikator kinerja setiap sasaran dengan realisasinya. Berdasarkan perbandingan tersebut dapat diperoleh informasi capaian kinerja setiap sasaran pada tahun 2019. Informasi ini menjadi bahan tindak lanjut untuk perbaikan perencanaan dan dimanfaatkanuntuk memberi gambaran kepada pihak internal dan eksternal mengenai sejauh mana pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan tujuan, misi, dan visi BPTP NTT
Pada tahun anggaran 2019, sesuai dengan IKU dan Perjanjian Kinerja yang disesuaikan dengan Renstra 2015-2019 yang telah direvisi, BPTP NTT telah menetapkan dua sasaran strategis yang akan dicapai yaitu (1) Dimanfatkannya hasil kajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi (2) Meningkatnya kualitas layanan publik BPTP Balitbangtan Nusa Tenggara Timur. Selanjutnya, kedua sasaran tersebut diukur dengan empat indikator kinerja output berupa:(1) Jumlah paket teknologi spesifik lokasi yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir),(2) Rasio paket teknologi pertanian yang dihasilkan terhadap jumlah pengkajian teknologi spesifik lokasi yang dilakukan pada tahun berjalan, (3) Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan, (4) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Berdasarkan data hasil akhir kegiatan lingkup BPTP NTT, capaian indikator kinerja kegiatan utama BPTP NTT tahun 2019 disajikan pada Tabel 5. Berdasarkan tabel tersebut, capaian indikator kinerja BPTP NTT tahun 2019 rata-rata melebihi 100% (104,25%) atau termasuk dalam kategori sangat berhasil.
Penetapan kategori keberhasilan tersebut sesuai dengan kriteria yang telah disepakati oleh seluruh unit eselon I lingkup Kementerian Pertanian. Empat kategori keberhasilan dalam pengukuran kinerja sasaran, yaitu: (1) sangat berhasil jika capaian >100%; (2) berhasil jika capaian80-100%; (3) cukup berhasil jika capaian 679%; dan (4) tidak berhasil jika capaian 0-59%.Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut didukung oleh berbagai faktor, yaitu komitmen yang kuat dari pimpinan dalam mendukung pelaksanaan
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
10 kegiatan,sumberdaya manusia, sumberdaya sarana dan prasarana pengkajian dandiseminasi serta sumberdaya anggaran.
Disamping itu, keberhasilan pencapaian sasaran kegiatan tidak terlepas dari telah diterapkannya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) lingkup BPTP NTT. Penerapan monitoring dan evaluasi kegiatan pengkajian dan diseminasi dilakukan secara periodik mulai tahap perencanaan hingga tahap akhir kegiatan, sehingga fungsi pengawasan pada setiap tahapan kegiatan dapat berjalan dengan baik. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk memastikan tercapainya target setiap kegiatan. Metode yang dilakukan adalah dengan memantau kemajuan pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerjanya secara bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan beserta kendala dan permasalahan yang dihadapi.Dengan demikian, kemungkinan tidak tercapainya target suatu indikator dapat diantisipasi sejak awal.
Tabel 5.Pengukuran Kinerja BPTP NTT Tahun 2019
No Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian Kinerja(%)
1
Dimanfaatkannya hasil kajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi
1. Jumlah paket teknologi spesifik lokasi yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir)
10 12 120
2. Rasio paket teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan terhadap jumlah pengkajian teknologi spesifik lokasi yang dilakukan pada tahun berjalan
100 100 100
3. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan
1 1 100 2 Meningkatnya kualitas layanan publik di BPTP NTT
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP NTT)
3 3.52 117
Rata – rata 109,25
Berdasarkan Tabel 5, secara umum capaian kinerja untuk sasaran BPTP NTT masuk dalam kategori sangat berhasil dengan nilai di atas 100%. Indikator kinerja yang dapat mencapai target 100% adalah: Rasio paket teknologi pertanian yang dihasilkan terhadap pengkajian teknologi pertanian yang dilakukan pada tahun berjalan dan jumlah rekomendasi kebijakan yang
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
11 dihasilkan. Sedangkan indikator kinerja lainnya memiliki capaian kinerja lebih dari 100% (sangat berhasil), yaitu Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT dan Jumlah paket teknologi spesifik lokasi yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir) dengan capaian kinerja 120%.
Pengukuran tingkat capaian kinerja BPTP NTT tahun 2019 dilakukan dengan membandingkan antara target dengan realisasi pada tahun berjalan. Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2019 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sasaran 1
Dimanfatkannya hasil kajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi
Sasaran dimanfaatkannya hasil kajian dan pengembangan teknologi pertanian terdiri dari indikator kinerja: (1)Jumlah paket teknologi spesifik lokasi yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir), (2) Rasio paket teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan terhadap jumlah pengkajian teknologi spesifik lokasi yang dilakukan pada tahun berjalan, dan (3) jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilk Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan. Capaian kinerja indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Sasaran Tersedianya Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi
Indikator Kinerja Satuan Target Capaian Kinerja(%)
Jumlah paket teknologi spesifik lokasi yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir)
Paket
Teknologi 10 12 120
Rasio paket teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan terhadap jumlah pengkajian teknologi spesifik lokasi yang dilakukan pada tahun berjalan
% 100 100 100
Jumlah rekomendasi
kebijakan yang dihasilkan Rekomendasi Kebijakan 1 1 100
Untuk mengukur capaian sasaran tersebut, diukur dengan tiga indikator kinerja sasaran. Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran tesebut, BPTP NTT berhasil memperoleh 12 jumlah paket teknologi yang dimanfaatkan dari 12 paket teknologi yang ditargetkan (120%), memiliki rasio paket teknologi pertanian yang dihasilkan terhadap pengkajian yang dilakukan sebesar 100%, dan
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
12 menghasilkan 1 rekomendasi kebijakan dari 1 rekomendasi yang ditargetkan (100%) (Tabel 6).
Capaian masing-masing indikator dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
Indikator Kinerja 1:
Jumlah paket teknologi yang dimanfaatkan
Tabel 7. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Jumlah Paket Teknologi yang Dimanfaatkan
Indikator Kinerja Satuan Target Capaian Kinerja(%)
Jumlah paket teknologi spesifik lokasi yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir)
Paket
Teknologi 10 12 120
Capaian paket teknologi yang dimanfaatkan pada tahun 2019 (Tabel 7). Teknologi pertanian spesifik lokasi adalah suatu hasil kegiatan pengkajian yang memenuhi kesesuaian lahan dan agroklimat setempat dan kesesuaian terhadap kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan kelembagaan setempat.Sedangkan teknologi yang didiseminasikan adalah hasil pengkajian yang disebarluaskan melalui berbagai pendekatan kepada masyarakat untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. Karena BPTP NTT merupakan unit kerja yang memiliki tugas melakukan pengkajian dan diseminasi langsung pada pengguna, maka teknologi yang didiseminasikan sekaligus merupakan teknologi yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Berbagai paket teknologi spesifik lokasi yang telah dimanfaatkan oleh petani, masyarakat umum, dan pemerintah daerah, menjadi pendorong perkembangan usaha dan sistem agribisnis berbagai komoditas pertanian.
Nilai capaian kinerja indikator ini sebesar 120 %, disebabkan oleh banyaknya teknologi yang dimanfaatkan sebagai dampak dari kegiatan diseminasi yang secara masif dilakukan BPTP NTT selama ini. Paket teknologi yang dimanfaatkan antara lain sebagai berikut:
Paket teknologi Tanaman Pangan.
Paket teknologi Budidaya Padi dengan pendekatan PTT, Teknologi Budidaya jagung dengan pendekatan PTT spesifik lokasi di NTT.
1) Paket teknologi Budidaya Padi dengan pendekatan PTT
a) Diterapkannya komponen teknologi cara tanam legowo 2:1 (20x40x10 cm), b) Introduksi 5 VUB Padi dengan produktivitanya: Towuti 7,2 t/ha, Situbagendit 5,4 t/ha, Inpari 39 8 t/ha, Inpari 41 Agritan7,9 t/ha, Inpari 30 Ciherang sub-13,3 t/ha (akibat kekeringan), c) Pemupukan dengan dosis per hektar; 200 kg Urea + 200 kg phonska,d) Umur bibit; <21 HSS, 5)e) Jumlah bibit 2-3 bibit/rumpun.
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
13 Gambar 2. Bupati Sumba Barat (Drs.Agustinus Niga Dapawole) Panen Padi di
Lokasi Demplot BPTP Balitbangtan NTT
2) Paket Teknologi Budidaya jagung dengan pendekatan PTT spesifik lokasi di NTT.
a)Teknologi Varietas Unggul Baru (VUB) Nasa-29, b) Teknologi bibit bermutu dan sehat dengan perlakuan benih, c) Teknologi Tanpa Olah Tanah dengan sistem tugal dan penggunaan herbisida, d) Teknologi pengoptimalan jumlah populasi tanaman dengan jarak tanam 75 cm x 40 cm dan 2 biji per lubang tanam, e) Teknologi Pemupukan Berimbang dengan Urea 200 kg/ha dan NPK Phonska 200 kg/ha, f) Teknologi pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, g) Teknologi pengairan dengan pompanisasi sesuai kebutuhan tanaman dengan pemberian air sebanyak 7 kali per musim tanam, h) Teknologi panen saat tanaman masak fisiologis, i) Teknologi pasca panen yaitu pengeringan biji sampai kadar air 14%, j) Teknologi pengolahan hasil;
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
14 Paket teknologi tanaman Hortikultura.
Paket teknologi yang dimanfaatkan antara lain adalah: Paket teknologi budidaya bawang merah dan Paket teknologi Budidaya Cabai di Lahan Kering iklim kering di NTT
1. Teknologi inovasi untuk budidaya cabe rawit yaitu (a) olah lubang yang berkualitas, (b) pemulsaan, dan (c) penggunaan air secara efisien.
Gambar 4. Penampilan cabai rawit di lokasi Demplot BPTP NTT 2. Inovasi pada bawang merah yaitu menggunakan benih asal biji (TSS).
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
15 Paket teknologi tanaman Perkebunan.
Paket teknologi yang dimanfaatkan antara lain adalah: Sarungisasi buah kakao integrasi dengan P3S dan rorak untuk pengendalian PBK, Helopeltis dan Busuk Buah Kakao
_b
Gambar 6. Teknologi Sarungisasi Paket teknologi Peternakan.
Paket teknologi yang dimanfaatkan antara lain adalah:
1. Paket Teknologi Pembibitan melalui Perbaikan sistem pemeliharaan melalui kandang komunal
2. Paket Teknologi Penggemukan dengan Perbaikan Sistem Pemeliharaan Melalui Kandang Kelompok
3. Paket teknologi perbaikan kualitas pakan melalui Introduksi leguminosa herba dan leguminosa pohon
4. Paket teknologi SIWAB dengan pemberian bioplus pedet, bioplus serat, minoxvit, teskit, kebuntingan, perbaikan padang penggembalaan.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
16 Gambar 8. Kandang Kelompok
Gambar 9. Penampilan Lamtoro Taramba
Gambar 10.
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
17 Paket teknologi Perbenihan
1. Perbenihan Benih Sebar Padi
Gambar 11. Perbenihan Padi 2. Perbenihan Benih Sumber Jagung
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
18 3. Perbenihan Komoditas Jeruk Hasil Litbang Pertanian
Gambar 13. Penampilan Perbenihan Jeruk 4. Perbenihan Komoditas Kakao Hasil Litbang Pertanian
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
19 5. Perbenihan Komoditas Jambu Mete Litbang Pertanian
Gambar 15. Penampilan Perbenihan Jambu Mete
6. Perbenihan Komoditas Kelapa Dalam Hasil Litbang Pertanian
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
20 7. Perbibitan Ayam KUB
Gambar 17. Penampilan Perbibitan Ayam KUB 8. Perbenihan Aneka sayur di KBI Tagrimart BPTP NTT
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
21 Paket teknologi Lainya
Paket teknologi yang dimanfaatkanantara lain adalah:
1. Paket teknologi budidaya padi sawah dan jagung lahan kering iklim kering melalui dukungan rekayasa alat dan mesin pertanian sebagai mesin penyedot air
Gambar 19. Penampilan Rekayasa alat dan mesin pertanian sebagai mesin penyedot air di Demplot BPTP NTT
2. Paket teknologi Turiman (Tumpang sari Tanaman) dan tugiman (Tumpang Gilir Tanaman) Jagung dan Kacang Hijau.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
22
Indikator Kinerja 2:
Rasio paket teknologi pertanian yang dihasilkan terhadap pengkajian teknologi pertanian yang dilakukan pada tahun berjalan
Rasio paket teknologi pertanian yang dihasilkan terhadap pengkajian teknologi pertanian yang dilakukan pada tahun berjalan merupakan indikator kinerja kedua untuk mencapai sasaran dimanfaatkannya hasil kajian dan pengembangan teknologi pertanian. Indikator kinerja kedua yang ditargetkan pada tahun 2019 telah tercapai 100 persen, termasuk katergori berhasil (Tabel 8).
Tabel 8. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Rasio Paket Teknologi Pertanian yang Dihasilkan Terhadap Pengkajian Teknologi Pertanian yang Dilakukan Pada Tahun Berjalan
Indikator Kinerja Satuan Target Capaian Kinerja(%)
Rasio paket teknologi spesifik lokasi yang
dihasilkan terhadap jumlah pengkajian teknologi spesifik lokasi yang dilakukan pada tahun berjalan
% 100 100 100
Kinerja
Teknologi pertanian spesifik lokasi adalah suatu hasil kegiatan pengkajian yang memenuhi kesesuaian lahan dan agroklimat setempat dan mempunyai potensi untuk diuji lebih lanjut menjadi paket teknologi pertanian wilayah. Di antara teknologi pertanian spesifik lokasi tersebut ada yang berpotensi untuk menjadi teknologi pertanian unggulan. Sedangkan pengkajian teknologi pertanian adalah kegiatan pengujian kesesuaian komponen teknologi pertanian pada berbagai kondisi lahan dan agroklimat untuk menghasilkan teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi. paket teknologi yang dihasilkan antara lain sebagai berikut: Rasio paket teknologi spesifik lokasi terhadap jumlah pengkajian teknologi spesifik lokasi yang dilaksanakan pada tahun 2019 adalah 100%. Pada tahun 2019 terdapat 3 kegiatan pengkajian teknologi spesifik lokasi yang dilaksanakan dan menghasilkan 3 teknologi spesifik lokasi, yaitu
1. Formulasi pakan sapi berbasis sumberdaya lokal yang diterapkan pada status fisiologis ternak (jantan, pedet dan betina induk)
Rekomendasi Teknologinya adalah Formulasi pakan berupa Putak (10 %) Jagung (9 %); Jerami Jagung (3%); Tongkol jagung (7%); dedak (12%); gamal (37%); Jerami kacang Hijau (15%); kulit polong kacang hijau (4%); dan tepung ubi (3%) yang diterapkan pada status fisiologis ternak (jantan, pedet, dan betina induk)
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
23 Gambar 21. Dokumentasi Kegiatan Pengkajian Formulasi pakan sapi Berbasis sumberdaya lokal yang diterapkan pada status fisiologis ternak(jantan, pedet dan betina induk)
2. Teknologi budidaya jagung di lahan kering iklim kering
Rekomendasi Teknologinya adalah Paket budidaya jagung di lahan kering iklim kering dengan komponen teknologi:
a. Teknologi bibit bermutu dan sehat dengan perlakuan benih, b. TeknologiPenggunaan Pupuk Kandang
c. Tanpa Olah Tanah dengan sistem tugal dan penggunaan herbisida, d. Teknologi pengoptimalan jumlah populasi tanaman dengan jarak
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
24 e. Teknologi Pemupukan Berimbang dengan Urea 200 kg/ha dan NPK
Phonska 200 kg/ha,
f. Teknologi pengendalian hama dan penyakit secara teRp.adu, g. Teknologi pengairan,
h. Teknologi panen saat tanaman masak fisiologis, i. Tekknologi bertani sepanjang musim kemarau
Gambar 22. Dokumentasi Kegiatan Paket budidaya jagung di lahan kering iklim kering dengan komponen teknologi
3. Kajian Terpadu Managemen Pemeliharaan Ternak Sapi Di Nusa
Tenggara Timur
Rekomendasi Teknologinya adalah:
a. Teknologi Perbaikan Pemeliharaan Ternak sapi Bibit dan Anak dalam kandang Creep dan Bank Pakan berhasil menekan angka kematian anak hingga 0%.
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
25 b. Introduksi hijauan pakan ternak rumput Pennisetum purpureum (besar dan mini) = Cenchrus purpureus, yang ditanam di antara tanaman pohon lamtoro di dalam barisan, dengan jarak tanam 50 cm antar rumpun
Gambar 23. Kajian Terpadu Managemen Pemeliharaan Ternak Sapi Di Nusa Tenggara Timur
Indikator Kinerja 3
Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan
Indikator kinerja ketiga dari sasaran dimanfaatkannya hasil kajian dan pengembangan teknologi pertanian adalah jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan. Nilai capaian indikator kinerja dapat dilihat pada Tabel 9.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
26 Tabel 9. Capaian Indikator Kinerja Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang
Dihasilkan
Indikator Kinerja Satuan Target Capaian Kinerja(%)
Jumlah rekomendasi
kebijakan yang dihasilkan Rekomendasi Kebijakan 1 1 100 Rekomendasi kebijakan yang telah tercapai pada tahun 2019 antara lain: Optimalisasi Penerapan rekomendasi teknologi budidaya Pajale di NTT.
Sasaran 2
Meningkatnya kualitas layanan publik Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Sasaran meningkatnya kualitas layanan publik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur danPengembangan Teknologi Pertanian memiliki indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur.
Indikator Kinerja 4:
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah salah satu ukuran untuk menilai tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari penyelenggara pelayanan publik (Tabel 10).
Tabel 10. Capaian Indikator Kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT
No Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian Kinerja(%)
1 Meningkatnya kualitas layanan publik di BPTP NTT Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP NTT)
3 3.52 117
Kinerja Satuan Target Capaian Kinerja
Mengacu pada target indikator kinerja, IKM atas layanan publik BPTP NTT telah melebihi target, dari target yang ditetapkan 3 dapat tercapai 3.52 (117%)
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
27 Meningkatnya kualitas layanan publik di BPTP NTT, sehingga termasuk dalam kategori berhasil. Ruang lingkup pengukuran kepuasan masyarakat ini meliputi Sembilan unsur yakni persyaratan; sistem, mekanisme dan prosedur; waktu penyelesaian; biaya/tarif; produk spesifikasi jenis pelayanan; kompetensi pelaksana; perilaku pelaksana; sarana dan prasarana; dan penanganan pengaduan, saran, dan masukan. Responden yang disurvey berjumlah 45 orang yang berasal dari Instansi, Dosen, Guru, swasta, dan wiraswasta, siswa, mahasiswa, dan lainnya.
1.1.2 Pengukuran Capaian Kinerja BPTP NTT dengan Target Renstra 2015 – 2019
Secara umum capaian kinerja BPTP NTT tahun 2019 mencapai target (Tabel 11). Indikator yang mencapai target sesuai dengan sasaran yang ditetapkan dengan capaian 100% yaitu (1) Rasio paket teknologi pertanian yang dihasilkan terhadap pengkajian teknologi pertanian yang dilakukan pada tahun berjalan dan Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan (100%). Sedangkan indikator yang mencapai target diatas 100 % adalah 1) Jumlah paket teknologi yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir) (120%) dan (2) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik BPTP NTT yaitu 3,52 (117%). Dengan adanya penyempurnaan IKU, Renstra BPTP NTT direvisi pada tahun2019, sehingga untuk perbandingan nilai capaian selama tahun 2015 – 2019 dengan target Renstra Revisi tahun 2015 – 2019, hanya dapat dilakukan pada dua tahun terakhir. Untuk indikator Jumlah paket teknologi yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir).
28
N o Indikator Kinerja Aktivitas Jumlah Target 2015-2019 Realisas 2015-2019 2015-2019 dibandin gkan Target 2015-2019 (%) 2019 dibandin gkan Target Tahun 2019 (%) 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 01Jumlah paket teknologi spesifik lokasi yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir) (paket teknologi)
- - - 12 12 24 - - - 12 12 24 100 100
Rasio paket teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan terhadap jumlah pengkajian teknologi spesifik lokasi yang dilakukan pada tahun berjalan
-
- - 100 100 100 - - - 100 100 100 100 100
Jumlah rekomendasi
kebijakan yang dihasilkan - - - 1 1 2 - - - 2 1 3 150 100
02
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Nusa Tenggara Timur
-
29
1.1.3 Keberhasilan, Kendala dan Langkah AntisipasiKeberhasilan
Secara keseluruhan kinerja BPTP NTT dapat tercapai sesuai dengan target. Keberhasilan capaian kegiatan pada tahun 2019 didukung oleh kegiatan yang dilaksanakan berjalan secara bersinergi dan alokasi anggaran yang memadai.Selain itu didukung pula oleh: (1) kesiapan dan kelengkapan dokumen perencanaan yang tepat waktu, (2) intensifnya pertemuan anggota tim kegiatanuntuk memantau capaian pelaksanaan kegiatan, (3) input substansi teknis dari narasumber dalam pertemuan yang relevan dengan sifat dan jenis kegiatan, (4) kesiapan dankerjasama yang sinergis antara sumberdaya manusia (peneliti, penyuluh,litkayasa, dan tenaga administrasi) dan (5) sarana dan prasarana yang memadaiturut mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Beberapa capaian melebihi target yang telah ditetapkan karena didukung dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh BPTP NTT pada tahun 2019 yaitu kegiatan seperti Pendampingan UPSUS, Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional, Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik
Lokasi,Lumbung Pangan Berorientasi Ekspor Wilayah Perbatasan,
Pengembangan Kawasan Pertanian berbasis Sistem Usaha Pertanian Inovatif, dan kegiatan - kegiatan pendampingan.
Pendampingan UPSUS yang dilakukan BPTP NTT untuk pencapaian swasembada pangan telah ikut mengungkit terdiseminasikannya inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi. Selain melakukan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi denganPemda provinsi dan kabupaten untuk mencapai target LTT,BPTP juga melakukan pendampingan teknologi (varietas, perbenihan). Faktor lain pengungkit terdiseminasinya teknologi adalah kegiatan Dukungan Inovasi Teknologi Pertanian Daerah Perbatasan. Dukungan inovasi pertanian inidilakukan melalui fasilitasi penerapan inovasi pertanian, percepatan diseminasi dan adopsi inovasi pertanian, dan pendampingan inovasi pertanian. Dukungan inovasi pertanian yang dilakukan di perbatasan inilah yang dapat mengungkit terdiseminasinya inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi.
Kendala
Beberapa hambatan dalam merealisasikan DIPA unit kerja antara lain disebabkan oleh kendala eksternal dan internal. Beberapa kendala eksternal antara lain:(1) Sebagian kegiatan pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian, tergantung dari kebijakan sub sektor lain terutama dalam hal penentuan lokasi dan calon petani koperator, sehingga diperlukan penyesuaian waktu pelaksanaan kegiatan di lapangan dan (2) sebagian kegiatan lapangan sangat tergantung dinamika iklim sehingga diperlukan beberapa penyesuaian dalam distribusi waktu pelaksanaan kegiatan
Kendala internal yang terjadi lebih disebabkan pada kinerja BPTP dalam melaksanakan kegiatannya yaitu: (1) kendala administrasi merupakan hal yang berpengaruh dalam merealisasikan kegiatan, terutama kurangnya tenaga, dan kurang optimalnya para pengelola keuangan dalam memfasilitasi kegiatan pengkajian dan diseminasi.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
30 Langkah Antisipasi
Langkah-langkah untuk memperbaiki kinerja kegiatan pengkajian dan diseminasi adalah: (1) Melakukan padu padan pola kerjasama Balit Komoditas dengan BPTP agar terjadi transfer pengetahuan dari tenaga peneliti Balit ke peneliti yang ada di BPTP dan secara bertahap mengatasi permasalahan SDM yang belum memadai, dan (2) Perlunya inventarisasi teknologi atau komponen teknologi yang telah dihasilkan Balit komoditas secara berkala untuk mendapatkan inovasi baru dan merakit teknologi yang mengikuti berkembangnya usahatani yang berwawasan agribisnis, bernilai tambah, serta berwawasan lingkungan.
1.1.4 Capaian Kinerja BPTP NTT Lainnya
a) Kerjasama antara BPTP NTT dengan PT. Media Titian Nusantara (Nusa Flobamora) tentang Media Online
b) Kerjasama BPTP NTT dengan Nusa Tenggara Association tentang Pendampingan Teknologi Pertanian
c) Kejasama BPTP NTT dengan Distan Kab. Manggarai Timur tentang Penyusunan Action Plan Kab. Manggarai Timur
d) Kejasama BPTP NTT dengan Distan Kab. Manggarai Barat tentang Penyusunan Action Plan Kab. Manggarai Barat
e) Kerjasama BPTP NTT dengan PRISMA tentang Penguatan Kapasitas Penangkar Benih Jagung
f) Kerjasama BPTP NTT dengan Radio Suara Kab. Kupang (RSKK) tentang Publikasi teknologi hasil penelitian dan pengkajian
g) Kejasama BPTP NTT dengan Distan Kab. Sikka tentang Penyusunan Action Plan Kab. Sikka
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
31 IV. PENUTUP
4.1. Ringkasan Capaian Kinerja
Secara umum hasil analisis evaluasi kinerja dan capaian kinerja menunjukkan bahwa kinerja kegiatan Pengkajian dan Diseminasi BPTP NTT dan sasarankumulatif tahun 2019 telah dicapai dengan baik. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa hal antara lain:
1. Indikator kinerja yang dapat mencapai sesuai dengan target yang ditetapkan dengan capaian 100 persen (berhasil) adalah rasio paket teknologi pertanian yang dihasilkan terhadap pengkajian teknologi pertanian yang dilakukan pada tahun berjalan dan jumlah paket teknologi yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir).
2. Indikator kinerja yang memperoleh capaian dengan nilai > 100 persen (Sangat Berhasil) adalah IKM atas layanan publik BPTP NTT dan jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan.
3. Secara umum nilai capaian kinerja selama pelaksanaan Renstra tahun 2015 – 2019 menunjukkan hasil 100% untuk indikator kinerja jumlah paket teknologi yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir, Rasio paket teknologi pertanian yang dihasilkan terhadap pengkajian teknologi pertanian yangdilakukan pada tahun berjalan dan Sedangkan untuk indikator yang menunjukan hasil diatas 100 % yaitu IKM atas layanan publik BPTP NTT (117 %) dan Untuk indikator Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan realisasinya 150%.
4.2. Langkah-Langkah Peningkatan Kinerja
Langkah-langkah untuk memperbaiki kinerja kegiatan pengkajian dan diseminasi adalah:
1. Melakukan padu padan pola kerjasama dengan Balit dan stake holder terkait agar terjadi transfer pengetahuan dari tenaga peneliti Balit ke peneliti yang ada di BPTP dan secara bertahap mengatasi permasalahan SDM yang belummemadai.
2. Perlunya inventarisasi teknologi atau komponen teknologi yang telah dihasilkan Balit Komoditas secara berkala untuk mendapatkan inovasi barudan merakit teknologi yang mengikuti berkembangnya usahatani yang berwawasan agribisnis, bernilai tambah, serta berwawasan lingkungan. 3. Percepatan Diseminasi Inovasi teknologi yang telah dihasilkan oleh Balit
Komoditas dan Inovasi teknologi Spesifik lokasi kepada masyarakat dan stake holder terkait
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
33 ampiran 1. Perjanjian Kinerja per Tanggal 5 Januari 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
35 Lampiran 2. Perjanjian Kinerja per TanggalMaret 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
Laporan Kinerja Tahun 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019
37 Lampiran 3. Perjanjian Kinerja per bulan Desember 2019
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT 2019