• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMASARAN PRODUK MINUMAN KHAS SINJAI (Studi Kasus Industri Rumah Tangga Minas Di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PEMASARAN PRODUK MINUMAN KHAS SINJAI (Studi Kasus Industri Rumah Tangga Minas Di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai)"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN PRODUK MINUMAN KHAS

SINJAI

(Studi Kasus Industri Rumah Tangga Minas Di Kelurahan Bongki

Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai)

ANA 10596 01047 11

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

(2)

ii

STRATEGI PEMASARAN PRODUK MINUMAN KHAS

SINJAI

(Studi Kasus Industri Rumah Tangga Minas Di Kelurahan Bongki

Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai)

ANA 10596 01047 11

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi :

Strategi Pemasaran Produk Minuman Khas Sinjai (Studi Kasus Industri Rumah Tangga Minas Di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai)

Nama Mahasiswa : Ana Stambuk : 105960104711 Konsentrasi : Sosial Ekonomi Program Studi : Agribisnis Fakultas : Pertanian Disetujui Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Hj. Rosanna, MP Isnam Junais, S.TP., M.Si

Diketahui

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Prodi Agribisnis

(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI

Judul : Strategi Pemasaran Produk Minuman Khas Sinjai (Studi Kasus Industri Rumah Tangga Minas Di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai)

Nama : Ana

Stambuk : 105960104711

Konsentrasi : Sosial Ekonomi Pertanian Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

KOMISI PENGUJI

Nama Tanda Tangan

1. Dr. Ir. Hj. Rosanna, MP

Ketua Sidang

2. Isnam Junais, S.TP., M.Si Sekretaris

3. Ir. Hj.St. Wardah, M.Si

Anggota

4. Dewi Sartika, S.T.P., M.Si

Anggota

(5)

v

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: Strategi Pemasaran Produk Minuman Khas Sinjai (Studi Kasus Industri Rumah Tangga Minas Di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai) adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Makassar, September 2015

ANA 105960104711

(6)

vi

ABSTRAK

ANA. 105960104711. Strategi Pemasaran Produk Minuman Khas Sinjai (Studi Kasus Industri Rumah Tangga Minas Di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai) . Dibimbing oleh ROSANNA dan ISNAM JUNAIS.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan eksternal untuk mendapatkan strategi dalam usaha Minas Industri Rumah Tangga Minas. Penentuan informan dilakukan secara sengaja. Yang menjadi informan pada penelitian ini sebanyak 6 informan yaitu: informan kunci yakni pemilik industri 1 orang, dan informan tambahan 5 orang yakni karyawan. Adapun jenis penelitian ini yaitu deskriptif. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melalui analisis SWOT.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi faktor internal dan eksternal industri, melalui matirks IE, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki pertumbuhan melalui integrasi horizontal atau stabilitas, yang menjelaskan bahwa perusahaan memiliki tujuan relatif lebih defensif, dari keseluruhan dapat digabungkan dalam matriks SWOT, dimana diperoleh alternatif strategi melakukan perluasan pemasaran dengan menjual produk melalui Minimarket dan

Supermarket, meningkatkan pelayanan penjualan dengan pesan antar ke

konsumen, pengembangan produk dan penambahan modal untuk menambah sarana dan prasarana pemasaran.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Strategi Pemasaran Produk Minuman Khas Sinjai ( Studi Kasus Industri Rumah Tangga Minas Di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai )

Dalam penyusunan skripsi, penulis menghadapi banyak kendala, akan tetapi kendala itu mampu diselesaikan dengan baik berkat arahan dan bimbingan selama penyusunan skripsi ini.

Penulis memahami sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada yang terhormat:

1. Ibu Dr. Ir. Hj. Rosanna, MP, selaku pembimbing I dan Bapak Isnam Junais, S.TP., M.Si, selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan. 2. Bapak Ir. Saleh Molla, M.M selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Amruddin, S.Pt., M.Si selaku ketua Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Kedua orang tua ayahanda Sainuddin dan ibunda Jannah, dan kakakku satu-satunya Syamsul dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan dukungan dan doa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

(8)

viii 5. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada penulis.

6. Kepada pemilik Industri Rumah Tangga Minas bapak Anton dan segenap karyawannya yang telah meluangkan waktunya dan memberikan informasi yang dapat mendukung dalam penyusunan skripsi ini.

7. Kepada rekan-rekan mahasiswa agribisnis angkatan 2011 yang telah memberikan doa, semangat dan bantuannya kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat memberikan sesuatu yang berarti bagi pihak yang membutuhkan, dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca untuk melakukan hal yang lebih baik lagi dan bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Makassar, September 2015

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PENGESAHAN ……… ii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ……… v

KATA PENGANTAR ……… vii

DAFTAR ISI ……… ix

DAFTAR TABEL ……… xi

DAFTAR GAMBAR ……… xii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xiii

I. PENDAHULUAN ……… 1

1.1 Latar Belakang ……… 1

1.2 Rumusan Masalah ……… 6

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ……… 6

1.3.1. Tujuan ……… 6

1.3.2. Kegunaan ……… 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ……… 7

2.1 Pemasaran ……… 7

2.1.1. Unsur-Unsur Utama Pemasaran ………... 7

2.2 Strategi Pemasaran ……… 9

2.2.1. Strategi Bauran Pemasaran ……… 11

2.3 Analisis SWOT ………... ……… 13

2.4 Produk Minas ……… 14

2.5 Kerangka Pemikiran ……… 16

(10)

x

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ……… 18

3.2 Teknik Penentuan Sampel……… 18

3.3 Jenis dan Sumber Data ……… 18

3.4 Teknik Pengumpulan Data ……… 19

3.5 Teknik Analisis Data ……… 19

3.6 Definisi Operasional ……… 24

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ………… 25

4.1 Sejarah Perusahaan (Profil Perusahaan) ………. 25

4.2 Visi dan Misi Perusahaan ……… 28

4.3 Struktur Organisasi Perusahaan ……… 29

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ……… 33

5.1 Sumber Daya Manusia ……… 33

5.2 Pengadaan Bahan Baku ……… 34

5.3 Proses Produksi ……….……… 35

5.4 Proses Pemasaran ……….. ……… 37

5.5 Analisis SWOT ……….……… 42

5.5.1. Identifikasi Faktor Internal ……….. 42

5.5.2. Identifikasi Faktor Eksternal ………... 47

5.5.3. Matriks IE ……… 52

5.5.4. Matriks SWOT ……… 54

5.6 Strategi Pemasaran Produk Minas ……….. 55

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ……… 60

6.1 Kesimpulan ……… 60

6.2 Saran ……… 60 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Faktor Strategi Internal ... 21

2. Faktor Strategi Eksternal ... 23

3. Matriks SWOT ... 23

4. Sumber Daya Manusia Industri Rumah Tangga Minas Di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai ... 33

5. Data Penjualan Industri Rumah Tangga Minas dalam kurun waktu 4 tahun Di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai ... 40

6. Identifikasi Faktor Internal ... 43

7. Faktor Strategi Internal ... 46

8. Identifikasi Faktor Eksternal ... 48

9. Faktor Strategi Eksternal ... 51

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

1. Kerangka Pemikiran ... 17 2. Denah Industri Rumah Tangga Minas Di Kelurahan Bongki

Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai ... 28 3. Struktur Organisasi Minas Di Kelurahan Bongki Kecamatan

Sinjai Utara Kabupaten Sinjai ... 30 4. Proses Produksi Minas Di Keluarahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara

Kabupaten Sinjai ... 36 5. Alur Distribusi Industri Rumah Tangga Minas Di Kelurahan Bongki

Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai ... 39 6. Matrik IE ... 53

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman Teks 1. Daftar Pertanyaan ... 62 2. Identitas Informan ... 65

3. Faktor Internal dan Eksternal ... 67

4. Rekapitulasi Hasil Pembobotan ... 68

5. Rekapitulasi Hasil Rating ... 70

6. Dokumentasi Penelitian ... 72

(14)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum semua perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, maka kegagalan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran akan membawa akibat-akibat yang cukup fatal bagi perusahaan, usaha-usaha pemasaran untuk menguasai dan memperluas pasar mempunyai arti yang sangat penting, untuk itu perlu di tempuh berbagai cara demi mencapai tujuan tersebut. Seperti yang di ketahui, bahwa konsep dan strategi pemasaran akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan jaman.

Strategi pemasaran merupakan salah satu langka awal dalam mengenalkan produk pada konsumen dan ini akan menjadi sangat penting karena akan berkaitan dengan keuntungan-keuntungan yang akan di peroleh oleh perusahaan. Strategi pemasaran akan bisa berguna dengan optimal bila didukung dengan perencanaan yang terstruktur baik secara internal maupun eksternal.

Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia, proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran, mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place) dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja di bidang pemasaran sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju (Michael, 2004).

(15)

2 Dalam strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran, hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.

Meningkatnya jumlah pengangguran dari tahun ke tahun menandakan bahwa peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang bersifat formal semakin kecil oleh karena itu dibutuhkan suatu alternatif pekerjaan yang bersifat informal. Munculnya sektor informal merupakan salah satu alternatif kesempatan kerja yang mampu menampung kelebihan tenaga kerja karena umumnya sektor ini tidak begitu membutuhkan persyaratan tertentu seperti tingkat pendidikan dan keterampilan pekerja.

Sektor informal yang terbukti mampu membantu mengurangi terjadinya pengangguran adalah usaha kecil. Usaha kecil mempunyai peranan dalam memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keterkaitan usaha seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur dan pemasar bagi hasil produk- produk industri besar. Usaha kecil berfungsi sebagai transformator antar sektor yang mempunyai kaitan ke depan maupun ke belakang (forward and backward

linkages).

Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel karena dapat

(16)

3 menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya lokal dan meningkatkan sumber daya manusia menjadi wirausaha-wirausaha yang tangguh. Usaha kecil juga di pandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan pendapatan karena jumlahnya tersebar di perkotaan maupun di pedesaan.

Persaingan adalah inti dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Persaingan menentukan ketepatan aktivitas perusahaan yang dapat menyokong kinerjanya seperti inovasi, budaya perusahaan dan pelaksanaan yang baik. Strategi bersaing bertujuan untuk menegakkan posisi yang menguntungkan dan dapat dipertahankan terhadap kekuatan-kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.

Industri minuman adalah salah satu sektor industri yang mengalami persaingan yang sangat kompetitif. Bisnis minuman merupakan salah satu jenis usaha yang dapat bertahan pada masa krisis. Usaha di bidang ini tidak hanya dalam bentuk perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga dalam bentuk usaha kecil yang biasa ditemukan dipinggir jalan. Usaha ini banyak menjamur setelah masa krisis khususnya di kota-kota besar di Indonesia karena banyak orang yang beralih profesi membuka usaha setelah terjadi pemutusan hubungan kerja oleh perusahaan.

Dalam rangka menghadapi era globalisasi dan era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat. Pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk memenuhi keinginan konsumen. Mereka berusaha agar produknya lebih unggul dari produk pesaing. Salah saru cara untuk menghadapi hal-hal tersebut di atas adalah dengan

(17)

4 pengembangan produk yaitu melakukan perbaikan, penyempurnaan atau menghasilkan produk baru yang berbeda dengan produk yang telah ada.

Pengembangan produk pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan berencana untuk memperbaiki produk yang sedang berjalan atau menambah jenis yang ada, juga harus mampu mengelolanya dalam menghadapi perubahan selera, teknologi dan persaingan yang semakin meningkat sehingga dapat mempertemukan keinginan pasar melalui produk karena konsumen cenderung mencari produk yang baru di pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, hal ini disebabkan oleh banyak faktor antara lain yaitu perubahan selera, rasa bosan terhadap produk lama, dan menginginkan produk yang mempunyai kelebihan.

Pengembangan produk perlu dilakukan oleh setiap perusahaan kerena untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri dan dengan pengembangan produk dapat meningkatkan hasil penjualan apabila produk yang dikembangkan itu dapat diterima atau sesuai dengan selera konsumen. Industri Rumah Tangga Minas merupakan suatu industri yang bergerak dalam produk minuman dimana pengembangan produk yang dilakukan oleh Industri Rumah Tangga Minas yaitu dengan menambah jenis rasa untuk menarik perhatian konsumen dan menyaingi produk lain yang sejenis. Hal ini dilaksanakan untuk tujuan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, mempertahankan produk di pasar, memperluas pasar serta meningkatkan penjualan.

Sinjai dikenal memiliki minuman khas yang biasanya masyarakat setempat menyebutnya dengan minuman khas Sinjai . Minuman khas Sinjai yang disingkat

(18)

5 Minas ini sudah ada sejak tahun 2002, menurut pemilik industri rumah tangga produk minuman khas Sinjai produk minuman ini di produksi karena ingin memperlihatkan kepada semua orang bahwa ubi kayu atau singkong tidak hanya diolah menjadi tape singkong saja tetapi tape singkong ini juga sangat menarik diolah menjadi sebuah minuman oleh karena itu pemilik produk Minas berinisiatif untuk meracik tape singkong tersebut menjadi sebuh minuman dan minuman ini dinamakan Minas. Minuman ini berlabel Minas karena minuman ini di produksi di Sinjai sedangkan kepanjangan dari Minas tersebut yaitu minuman khas Sinjai, minuman ini memang sebelumnya diproduksi di daerah Sinjai hingga saat ini, dan minuman ini tidak diproduksi di daerah lain manapun hanya ada di Kabupaten Sinjai, tetapi saat ini telah dapat dijumpai di daerah lain namun sesungguhnya dipasok dari industri rumah tangga yang memasarkan minuman ini ke daerah lain. Namun minuman khas Sinjai ini tidak bertahan lama karena minuman ini tidak dapat diawetkan. Bila disimpan dalam freezer maka dapat bertahan selama 7 hari .

Kendala pemasaran atau kondisi yang dialami oleh Industri Rumah Tangga Minas dalam pemasaran produk minas yang memiliki masa simpan pendek atau hanya dapat bertahan selama 7 hari maka ini dapat menghambat pemasaran ke berbagai kota karena harus melakukan perjalanan jauh dan produk tersebut harus dalam keadaan dingin sehingga perlu dilakukan pengaturan suhu.

Berdasarkan uraian dan permasalahan yang telah dipaparkan, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Strategi Pemasaran Produk Minuman Khas Sinjai (Studi Kasus Industri Rumah Tangga Minas Di

(19)

6 Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana strategi pemasaran yang tepat untuk produk Minas yang memiliki masa simpan pendek?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat untuk usaha produk minuman khas Sinjai yang memiliki masa simpan pendek.

1.3.2 Kegunaan

Adapun kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan referensi dalam penelitian yang akan mengukur strategi pemasaran produk minuman khas Sinjai Studi Kasus Industri Rumah Tangga Di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai 2. Sebagai bahan informasi bagi pihak terkait

(20)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran

Kegiatan pemasaran bukan hanya sekedar penjualan, tetapi berpusat pada usaha pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia. Dalam pemenuhan kebutuhannya, setiap manusia mempunyai preferensi yang berbeda dari produk dan jasa yang dibutuhkan mereka. Disamping itu, semakin banyak pula pilihan yang tersedia bagi konsumen untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginanya.

Menurut Kotler dan Keller (2008), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa bernilai dengan pihak lain.

2.1.1. Unsur-Unsur Utama Pemasaran

Unsur-unsur pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama yaitu:

1. Unsur Strategi Persaingan

Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: a. Segmentasi pasar

Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk dan bauran pemasaran tersendiri.

(21)

8 b. Targeting

Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segemn pasar yang

akan dimasuki. c. Positioning

Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan postioning ini adalah untuk

membangun dan mengomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada dipasar ke dalam benak konsumen.

2. Unsur Taktik Pemasaran

Terdapat dua unsure taktik pemasaran yaitu:

a. Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan membangun startegi pemasaran inilah yang membedakan deferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain.

b. Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai produk, harga, promosi dan tempat.

3. Unsur Nilai Pemasaran

Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

a. Merek atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Sebaiknya perusahaan senantiasa berusaha meningkatkan brand equity-nya. Jika brand equity ini dapat dikelola dengan baik, perusahaan yang bersangkutan setidaknya akan mendapatkan dua hal. Pertama, para konsumen akan menerima niali produknya. Mereka dapat merasakan semua manfaat diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa

(22)

9 puas karena produk itu sesuai dengan harapan mereka. Kedua, perusahaan itu sendiri yang memperoleh nilai melalui loyalitas pelanggan terhadap merek, yaitu peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi serta efektifitas kerja khususnya pada program pemasarannya.

b. Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu terus menerus ditingkatkan.

c. Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

2.2 Strategi Pemasaran

Pemasaran tidak terbatas pada proses penjualan barang, jasa atau ide saja. Tetapi pemasaran menggunakan berbagai strategi dalam menyampaikan nilai dan kegunaan kepada konsumen. Menurut Tjiptono, (2008), pemasaran bertujuan untuk menarik pembeli dalam mengkonsumsi produk yang ditawarkan. Oleh karena itu pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangkan strategi.

Assauri, (2007) mengemukakan pendapat, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Strategi pemasaran memegang peranan penting dalam rencana

(23)

10 pemasaran suatu perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar sasaran. Dalam hal ini dibutuhkan dunia bagian yang sangat penting dan saling berkaitan, untuk mencapai keberhasilan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan, yaitu sasaran pasar yang dituju (target market) dan acuan pemasaran yang dijalankan (marketing mix) untuk sasaran pasar tersebut.

Dalam rencana strategi pemasaran perusahaan terdapat landasan strategi di

dalam pemasaran perusahaan, yang dikenal dengan strategi produk-pasar (product market strategy), yaitu produk yang akan dipasarkan perusahaan dan

pasar yang dilayani perusahaan (Assauri, 2007). Dari landasan strategi ini dapat ditetapkan alternatif strategi pemasaran, yaitu:

a. Strategi Penetrasi Pasar. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan posisi perusahaan yang dihubungkan dengan produk dan pasar yang sedang dilayani perusahaan sekarang ini.

b. Strategi Pengembangan Produk. Strategi ini menekankan pada peningkatan (mutu dan lain-lain) dari produk yang dipasarkan perusahaan pada saat ini dengan sasaran pasar yang dituju (target market) yang sama.

c. Strategi Perluasan/Pengembangan Pasar. Strategi ini ditujukan untuk mendapatkan pasar atau kelompok konsumen yang baru melalui perbaikan produk yang ada.

(24)

11 yang ada dengan produk yang lebih baik secara terus-menerus.

e. Strategi Segmentasi Pasar dengan Diferensiasi Produk. Strategi ini ditujukan untuk menarik perhatian konsumen baru dengan memperbesar pilihan produk yang telah ada.

f. Strategi Perluasan Product-Line. Strategi ini digunakan untuk menghadapi perkembangan teknologi dengan memperluas product- line yang dapat ditawarkan kepada konsumen.

2.2.1. Strategi Bauran pemasaran

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Strategi Bauran Pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarnya. Menurut Assauri (2007) Marketing Mix merupakan “kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen”.

Menurut Kotler dan Keller, (2008) manajemen pemasaran akan dipecah atas kebijakan pemasaran yang lazim disebut bauran pemasaran (marketing mix) diantaranya yaitu:

a. Produk (Product), adalah mengelolah unsur produk termasuk perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam-macam produk atau

(25)

12 jasa. Mutu produk menunjukkan sebuah produk untuk menjalankan fungsinya, ciri produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing sedangkan desain dapat menyumbangkan kegunaan atau manfaat produk serta coraknya. Jadi produk barang tidak hanya memperhatikan penampilan, tetapi juga hendaknya berupa produk yang simpel, aman, tidak mahal, sederhana, dan ekonomis dalam proses produksi dan distribusinya.

b. Harga (Price), adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos angkut dan berbagai variabel bersangkutan. Penetapan harga dan persaingan harga telah dinilai sebagai masalah utama yang dihadapi oleh perusahaan. c. Distribusi (Place). Sebagian besar produsen menggunakan perantara

pemasaran untuk memasarkan produk, khususnya barang dengan membangun suatu saluran distribusi yaitu sekelompok organisasi yang saling tergantung dalam keterlibatan mereka dalam proses yang memungkinkan suatu produk tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleh konsumen atau pengguna industrial.

d. Promosi (Promotion). Produk perlu dipromosikan kepada masyarakat agar produk dikenal dan akhirnya dibeli. Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan strategi bauran promosi (Promotion Mix) yang terdiri dari empat komponen utama yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation) dan penjualan perseorangan (personal selling).

(26)

13 Komponen marketing mix tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan yang dikombinasikan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.3 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan analisis yang terdiri dari empat komponen yaitu kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Thtreats). Menurut Rangkuti, (2009) analisis SWOT yang digunakan dalam perbankan adalah sebagai berikut:

a. Kekuatan (Strenght). Kekuatan yang dimaksud adalah suatu keunggulan dalam sumber daya, ketrampilan dan kemampuan lainnya yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan. Misalnya dalam hal teknologi yang dimiliki, kantor cabang yang berada di setiap propinsi, mitra kerja nasional maupun internasional. b. Kelemahan (Weakness). Kelemahan yang dimaksud juga bisa berupa sumber

daya, ketrampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan. Contohnya, tingkat ketrampilan karyawan, kecilnya biaya promosi,belum terpenuhinya kesehatan bank dan lain sebagainya. c. Peluang (Opportunities). Peluang merupakan situasi utama yang

menguntungkan dalam lingkungan perusahaan, misalnya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan sebagainya.

d. Ancaman (Thtreats). Ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.

(27)

14

2.4 Produk Minas

Salah satu minuman khas dari kabupaten Sinjai yang dikenal dengan sebutan Minas. Produk minuman ini sudah ada sejak tahun 2002. Awalnya minuman ini dibuat sebagai minuman penyegar dan penghangat tubuh bagi nelayan yang turun melaut. Belakangan ini perkembangan pemasaran minas kian meluas karena minuman ini memiliki cita rasa yang khas, maka pemasarannya pun kemudian melebar ke Kabupaten tetangga seperti kabupaten Bone dan kabupaten Bulukumba. Bahkan saat ini, penjualan minas sudah sampai di kota Makassar. Minas tidak mengandung bahan pengawet sehingga bisa bertahan 7 hari saja. Meski demikian, peminat minuman yang berbahan baku tape singkong, susu,madu dan telur ayam ini terus meningkat. Minas paling cocok dikonsumsi pada malam hari sebagai penghangat badan.

Minas merupakan minuman khas Sinjai yang sangat terkenal diberbagai pelosok. Minas adalah minuman yang berbahan dasar tape singkong, telur ayam kampung dan susu yang diracik dan diramu secara tradisional yang dipercaya sebagai minuman penambah stamina. Minuman ini memang sebelumnya diproduksi di daerah Sinjai hingga saat ini dan minuman ini memang tidak diproduksi di daerah lain manapun hanya ada di kabupaten Sinjai. Minuman ini dapat dijumpai di daerah lain namun sesungguhnya dipasok dari masyarakat Sinjai yang memasarkan minuman ini ke daerah lain. Memang jika dilihat dari bahan dasar dari minuman ini sangatlah mudah untuk meraciknya, tapi sulit menyamai hasil produksi Industri Rumah Tangga Minas.

(28)

15 Minuman khas Sinjai ini sudah memiliki daftar produk pada badan pengawas obat dan makanan, Minas sangatlah nikmat diminum baik sebelum maupun sesudah beraktifitas, selain rasanya yang nikmat dan menyegarkan khasiat dan manfaat dari minuman khas Sinjai ini yaitu untuk menyeh atkan tubuh, juga dapat menambah stamina kita yang mungkin kelelahan karena selesai melakukan aktifitas pekerjaan sehari-hari.

Adapun bahan-bahan dan cara pembuatan minuman khas Sinjai yaitu bahan baku yang digunakan adalah tape singkong (singkong kuning) 15 kg untuk 10 botol minas, sedangkan bahan tambahannya yaitu susu, madu, telur ayam kampung dan buah-buahan. Sedangkan cara pembuatan minuman khas Sinjai yaitu dengan cara mempersiapkan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan Minas seperti baskom, pisau, bahan-bahan dan blender, setelah alat dan bahan disiapkan selanjutnya bahan-bahan tersebut dicampur rata lalu dimasukkan dalam blender untuk dihancurkan, setelah bahan-bahan tersebut hancur atau sudah menjadi minuman maka minuman tersebut langsung dimasukkan dalam kemasan botol yang telah disiapkan, setelah dimasukkan dalam botol minuman tersebut dimasukan dalam lemari es agar Minas dapat bertahan selama satu Minggu.

2.5 Kerangka Pikir

Industri Rumah Tangga Minas merupakan industri yang bergerak dalam usaha minuman. Setelah mengidentifikasi berbagai potensi dari kegiatan produksi Minas oleh Industri Rumah Tangga Minas , maka ditemukan beberapa permasalahan mengenai produk yang masa simpan pendek, masalah tersebut dapat mempengaruhi proses pemasaran. Untuk itu perlu adanya analisis

(29)

16 lingkungan pada usaha produk Minas pada Industri Rumah Tangga Minas dimana mengidentifikasi analisis berupa faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi oleh Industri Rumah Tangga Minas dalam pengembangan usaha produk Minas tersebut.

Selanjutnya akan dirancang strategi yang tepat dengan melalui tahap menghitung faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang teridentifikasi dengan menggunakan matrik IFAS dan EFAS, kemudian tahap matriks IE untuk menentukan posisi usaha dan kemudian dilakukan tahap analisis SWOT untuk merumuskan berbagai alternatif strategi yang layak untuk pengembangan pemasaran produk Minas. Melalui analisis ini, kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman akan dicocokkan satu dengan lainnya sehingga akan didapat empat strategi, yaitu Strategi SO, Strategi WO, Strategi ST dan Strategi WT.

(30)

17 Gambar 1. Kerangka Pikir Strategi Pemasaran Produk Minuman Khas Sinjai Di Industri Rumah Tangga Minas Di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai

Industri Rumah Tangga Minas Strategi Pemasaran Rumusan Strategi  Analisis SWOT Faktor Internal Kekuatan Kelemahan Faktor Eksternal  Peluang  Ancaman Produksi Minuman Khas Sinjai

(31)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah di laksanakan di Industri Rumah Tangga Minas Di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 2 bulan mulai bulan Mei sampai bulan Juli 2015.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Teknik penentuan Informan dalam penelitian ini secara sengaja (purposive). Dimana Informan adalah seseorang yang memiliki informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti, dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut. Informan pada Industri Rumah Tangga “Minas” yakni berjumlah 6 orang, yang terdiri dari informan kunci 1 orang yaitu pemilik industri, informan tambahan 5 orang yakni karyawan bagian produksi 2 orang, pengemasan 2 orang dan pemasaran 1 orang.

3.3 Jenis dan Sumber Data

a. Data primer adalah data yang di kumpulkan dan diperoleh langsung dari pemilik usaha produk Minas, karyawan serta pihak pihak yang terkait dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sudah di siapkan sebelumnya.

b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi yang terkait (BPS, Dinas Pertanian, beserta instansi terkait lainya) dan berbagai media cetak dan media online beserta dari berbagai buku dan literatur yang berkaitan dengan

(32)

19 penelitian ini.

3.4 Teknik pengumpulan data

a. Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek yang akan diteliti sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai obyek yang akan diteliti.

b. Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data primer dengan melakukan wawancara semi terstuktur secara indepth (luas dan mendalam) kepada responden yang berdasarkan daftar pertanyaan (quisioner) yang telah dipersiapkan sebelumnya.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu cara penumpulan data dengan jalan mengumpulkan data melalui keterangan secara tertulis yang merupakan dokumen yang ada hubungannya dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Salah satu pendekatan yang dapat digunakan sebagai instrument dalam pemilihan strategi adalah melalui analisis SWOT Rangkuti ( 2006 ) menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).

(33)

20 Analisis SWOT digunakan untuk membandingkan faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman sedangkan faktor internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Analisis Faktor Strategi Internal

Analisis faktor strategi internal adalah analisis yang menilai prestasi/kinerja yang merupakan faktor kekuatan dan kelemahan yang ada untuk mencapai tujuan Industri Rumah Tangga Minas, seperti halnya pada analisis faktor eksternal maka dengan cara yang sama menyusun tabel faktor-faktor strategi internal .

Sedangkan untuk menentukan cara-cara penentuan faktor strategi internal, tahapnya adalah sebagai berikut. (Rangkuti, 2006)

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan usaha produk Minas dalam kolom 1.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis usaha kapur pertanian. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi usaha kapur pertanian yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari + 1 sampai dengan + 4 (sangat baik)

(34)

21 dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi usaha kapur pertanian yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana usaha kapur pertanian tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan usaha kapur pertanian ini dengan usaha kapur pertanian lainnya dalam kelompok industri yang sama.

Tabel 1. Faktor-Faktor Strategi Internal

FAKTOR-FAKTOR

STRATEGI INTERNAL BOBOT RATING

BOBOT X RATING KEKUATAN: Kekuatan Ke 1 Kekuatan Ke 2 KELEMAHAN: Kelemahan Ke 1 Kelemahan Ke 2 Total 1,00 Sumber : Rangkuti 2006

Analisis Faktor Strategi Eksternal

Analisis faktor strategi eksternal difokuskan pada kondisi yang ada dan kecenderungan yang muncul dari luar, tetapi dapat memberi pengaruh kinerja.

(35)

22 Setelah mengetahui faktor-faktor strategi eksternal, selanjutnya susun tabel dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyusun faktor peluang dan ancaman pada kolom 1.

b. Memberikan bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Bobot dari semua faktor strategis yang berupa peluang dan ancaman ini harus berjumlah 1.

c. Menghitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (sangat baik/outstanding) sampai dengan 1 (sangat tidak baik/poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi usaha produk Minas. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating + 4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating + 1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancaman sangat besar, ratingnya adalah -4 Sebaliknya, jika nilai ancamannya kecil, maka nilainya -1.

d. Mengalikan bobot faktor pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi usaha produk Minas. Nilai total ini menunjukkan bagaimana usaha produk Minas tentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan usaha produk Minas lainnya dalam kelompok industri yang sama.

(36)

23 Tabel 2. Faktor Strategi Eksternal

FAKTOR-FAKTOR

STRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING

BOBOT X RATING PELUANG: Peluang Ke 1 Peluang Ke 2 ANCAMAN: Ancaman Ke 1 Ancaman Ke 2 Total 1,00 Sumber : Rangkuti, 2006 Matrik SWOT

Alat ini digunakan dalam menyusun faktor-faktor strategi Industri Rumah Tangga Minas adalah matrik SWOT. Matrik ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman internal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki Industri Rumah Tangga Minas. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternative strategi seperti pada tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 3. Matrik SWOT

Faktor Internal (IFAS) Faktor Eksternal (EFAS) Strength (Kekuatan) Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal Weaknesses (Kelemahan) Tentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan internal

Opportunity (Peluang) Tentukan 5-10 faktor-faktor peluang eksternal

Strategi (SO) Daftar kekuatan untuk

meraih keuntungan dari peluang yang ada

Strategi (WO) Daftar untuk memperkecil

kelemahan dengan memanfaatkan keuntungan dari peluang

yang ada Threats (Ancaman) Tentukan 5-10 faktor-faktor ancaman eksternal Strategi (ST) Daftar kekuatan untuk menghindari ancaman

Strategi (WT) Daftar untuk memperkecil

Kelemahan dan menghindari ancaman Sumber: Rangkti, 2006

(37)

24 Berdasarkan matrik SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi yaitu sebagai berikut:

a. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan dalam pikiran perusahaan , yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.

b. Strategi ST Strategi ini adalah menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.

3.6 Definisi Operasional

a. Minas adalah minuman yang berbahan dasar tape singkong, telur ayam kampung , madu dan susu yang diracik dan diramu secara tradisional di hitung dengan (Rp)/botol.

(38)

25 suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin,bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.Oleh karena itu proses produksi yang dilakukan Industri Rumah Tangga Minas dengan cara mengolah tape singkong menjadi minas , di hitung dengan (Rp)/botol.

c. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa .Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun , namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan . Jadi butuh pertimbangan matang dalam penetapan harga suatu produk. Harga adalah nilai atau jumlah uang yang diterima dari penjualan minas dengan ketetapan (Rp)/botol.

d. Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu usaha produk Minas pada Industri Rumah Tangga Minas yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. e. Kekuatan adalah segala daya upaya yang dapat untuk mencapai keberhasilan

usaha.

f. Kelemahan adalah segala macam kekurangan yang dapat menambah terjadinya resiko kegagalan dalam mencapai tujuan.

g. Peluang adalah kesempatan untuk mendapat sesuatu yang mempunyai nilai kegunaan.

h. Ancaman adalah segala macam resiko yang dapat mengurangi keberhasilan agribisnis karena adanya kendala.

(39)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1

Sejarah Perusahaan

Pembentukan Industri Rumah Tangga Minas tidak lepas dari sejarah terciptanya Minas atau dikenal dengan minuman khas Sinjai yang diciptakan oleh keluarga Anton tahun 2002, keluarga Anton memulai usahanya disebuah Desa bernama Desa Lappa di Sinjai Utara. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah produk minuman dengan merek IREX dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Sinjai Utara. Tahun 2004, keluarga Anton mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke beberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Sinjai untuk memperkenalkan produk minumannya yang sudah sangat terkenal di Kelurahan Lappa. Perjalanan memperkenalkan produknya ini dimulai dengan melakukan strategi cicip rasa ke beberapa pasar yang ada di kecamatan. Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan minuman IREX dengan cara membuat langsung minuman dipasar. Setelah minuman tersebut siap, minuman tersebut langsung dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil karena proses penyajiannya terlalu lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu. Cara kedua, minuman IREX tidak lagi dibuat langsung di pasar tetapi dimasukkan kedalam botol yang telah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung di konsumsi tanpa perlu menunggu minumannya dibuat seperti cara sebelumnya. Pada tahun 2008 nama Irex diubah menjadi Minas karena keluarga Anton berpikir bahwa

(40)

27 minuman ini hanya ada di Sinjai sehingga minuman ini dinamakan Minas yaitu singkatan dari minuman khas Sinjai setelah nama tersebut diubah ternyata dapat meningkatkan pemasaran karena sebagian kosumen merasa penasaran dengan kata Minas tersebut oleh karena itu para konsumen tidak sabar untuk mencicipinya. Dimana Minas tersebut berbahan dasar tape singkong dan berbagai macam bahan tambahan yaitu telur ayam kampung, madu, susu dan tambahan buah seperti buah durian dan mangga. Pada tahun 2008 keluarga Anton pindah tempat di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai mereka memindahkan tempat tersebut karena di tempat ini dekat dengan pasar Sentral Sinjai atau dikenal dengan pasar besar yang ada di Kabupaten Sinjai tersebut dan mereka berpikir bahwa dengan memilih tempat tersebut maka itu dapat meningkatkan pemasaran produknya. Walaupun tempat ini juga memiliki kekurangan karena kurang transportasi yang lewat.

(41)

28 Denah Industri Rumah Tangga Minas

Gambar 2. Denah Industri Rumah Tangga Minas Di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai

4.2 Visi dan Misi Industri Rumah Tangga Minas

Menurut Wheelen, (2006) visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai dimasa depan ,atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan

want to be dari organisasi atau perusahaan .Visi juga merupakan hal yang sangat Tempat Pencucian Kemasan Tempat Produksi Tempat Pengemasan Musollah Tempat Penjualan Tempat Pendinginan Produk

(42)

29 krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.

Adapun visi dari Industri Rumah Tangga Minas adalah “Menjadi perusahaan yang unggul khususnya yang bergerak dalam bidang minuman dengan kualitas yang baik dan mampu bersaing khususnya di Sulawesi “

Menurut Wibisono, (2006), pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi .Pernyataan misi organisasi ,terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan . Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan ,keinginan dan harapan pelanggannya.

Untuk mencapai visi maka Industri Rumah Tangga Minas menetapkan misi ,yaitu :

1. Memberikan kepuasan tinggi bagi konsumen

2. Membangun kerja sama dengan penghasil bahan baku 3. Membuka lapangan kerja

4.3 Struktur Organisasi Industri Rumah Tangga Minas

Untuk mencapai tujuan perusahaan adalah dengan melaksanakan pekerjaan seefisien dan seefektif mungkin.Salah satu diantara berbagai faktor penunjang untuk mencapai tujuan pekerjaan secara efektif dan efisien , adalah dengan mempertegas pembagian tugas tiap – tiap anggota staf perusahaan .Job description berupa pembagian tugas / pekerjaan dalam perusahaan ini dituangkan dalam satu bentuk struktur organisasi perusahaan , dan struktur organisasi ini

(43)

30 dibentuk dari kelompok – kelompok , orang-orang tertentu untuk mengadakan dan melaksanakan kegiatan pekerjaan tersebut sebagai suatu usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Struktur Organisasi Industri Rumah Tangga Minas

Gambar 3. Struktur Organisasi Industri Rumah Tangga Minas Di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai

Pada Gambar 3 struktur organisasi Industri Rumah Tangga dapat dilihat bahwa Manajer adalah jabatan yang tertinggi.Kemudian dibantu oleh beberapa bagian yang terdiri atas bagian produksi, pengemasan dan pemasaran.

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bidang operasional secara terperinci akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Pemilik Industri Rumah Tangga Minas

 Pemilik mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk merencanakan dan menjalankan kegiatannya baik masalah ekstern maupun intern Industri Rumah Tangga Minas.

PEMILIK ANTON PENGEMASAN 1. KARTINI 2. RISKA PRODUKSI 1. HASNIATI 2. HASAN PEMASARAN ARDI

(44)

31  Memimpin, mengatur dan mengendalikan seluruh kegiatan Industri

Rumah Tangga Minas.

 Mengatur dan mengontrol fungsi kerja dari semua bagian secara keseluruhan.

 Menampung semua permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan operasional perusahaan dan memberikan solusi dalam pemecahan masalah.

 Dapat memberikan motivasi dan inspirasi kepada setiap karyawan untuk dapat bekerja secara efisien dan efektifitas yang tinggi.

 Memberikan pengarahan secara langsung untuk dapat langsung mengawasi dan memotivasi karyawannya.

b. Bagian Produksi

 Memaksimalkan fasilitas yang ada.  Meningkatkan mutu dari hasil produksi  Melaporkan hasil kerja bagian produksi

 Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan produksi  Bertanggung jawab terhadap tugas – tugas yang diberikan. c. Bagian Pengemasan

 Melakukan pencucian pengemasan (botol) atau menjaga kebersihan pengemasan.

 Melakukan pengemasan dengan baik untuk menarik perhatian konsumen. d. Bagian Pemasaran

(45)

32  Mengadakan kerjasama dengan konsumen.

 Meneliti daya beli masyarakat terhadap barang yang ditawarkan maupun yang akan ditawarkan.

(46)

33

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Sumber Daya Manusia

SDM merupakan potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial. SDM yang dimaksud adalah tenaga kerja yang merupakan salah satu faktor produksi utama dan selalu ada dalam perusahaan . Tenaga kerja tersebut, baik terlibat langsung maupun tidak langsung merupakan suatu kesatuan komoditas yang saling membutuhkan dalam segala aktivitas kegiatan agrosistem suatu usaha (Hasibuan ,2003)

Sikap karyawan atau tenaga kerja sangat terkait dengan tata nilai yang ada didalam masyarakat . Faktor pendidikan, jenis kelamin,umur,keahlian dan latar belakang karyawan, suatu perusahaan perlu dipahami dalam pembagian kerja.

Adapun sumber daya manusia yang dimiliki oleh Industri Rumah Tangga Minas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4 . Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Industri Rumah Tangga Minas Dikelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai

No Jabatan Jumlah Umur Pendidikan Status 1 Pemilik 1 SMA Tetap 2 Produksi 2 8 SMP Tetap 3 Pengemasan 2 8 SMP Tetap 4 Pemasaran 1 8 SMA Tetap

Sumber :Data Primer Setelah Diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4 , dapat diketahui SDM yang dimiliki Industri Rumah Tangga yaitu dibagian produksi terdapat 2 orang, pada tabel tersebut kita juga dapat mengetahui umur kerja untuk tenaga kerja bagian produksi rata- rata 8 tahun, pendidikan tenaga kerja bagian produksi yaitu sampai jenjang SMP

(47)

34 begitupun dengan bagian tenaga kerja pengemasan terdapat 2 orang dan jenjang pedidikan SMP , tenaga kerja bagian pemasaran 1 orang jenjang pendidikan SMA, sedangkan pimpinan Industri Rumah Tangga Minas sampai pendidikan SMA. Status kerja Industri Rumah Tangga Minas yaitu semuanya karyawan tetap.

5.2 Pengadaan Bahan Baku

Bahan baku merupakan faktor produksi yang sangat penting untuk melakukan suatu proses produksi dalam suatu industri atau pabrik, karena merupakan sumber bahan pokok untuk diproses menjadi suatu produk yang bermutu. Mutu produk akhir sangat ditentukan oleh mutu bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Pengadaan bahan baku harus dilakukan terus menerus agar bahan baku selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Kriteria bahan baku yaitu dilihat dari fungsinya adalah jika tanpa bahan ini, barang tidak akan jadi atau tidak akan berfungsi sama sekali (Mulyadi 1986) .

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi Minas Industri Rumah Tangga Minas adalah tape singkong, telur ayam kampung, madu, susu dan buah-buahan apabila ada.

Bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan Minas pada Industri Rumah Tangga Minas yaitu tape singkong dimana singkong diambil dari kebun sendiri dan kadang juga bekerja sama dengan petani singkong yang ada di Kelurahan Bongki dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Industri Rumah

(48)

35 Tangga Minas. Kriteria tersebut adalah Singkong yang bagus atau singkong kuning. Bahan lainnya diperoleh dari pasar sentral Sinjai.

5.3 Proses Produksi

Menurut Assauri ( 2005 ), produk adalah hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang dan jasa yang bisa ditawarkan di pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi. Sebelum kita membuat produk , perluh kita mengetahui terlebih dahulu substansi produk yang menunjukkan ciri khas dari produk apa yang telah dihasilkan . Dalam proses penciptaan produk diperlukan adanya penambahan bentuk,waktu, dan tempat atas faktor – faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin,bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia .Proses produksi dapat diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumberdaya yang ada.

(49)

36 Proses produksi Minas

Gambar 4. Proses produksi Minas Industri Rumah Tangga Minas Di Keluarahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai

Mempersiapkan alat seperti: pisau

dan baskom

Mempersiapkan bahan-bahan yang

digunakan

Tape singkong, telur ayam kampung, susu, madu dan buah-buahan (Durian da

Mangga)

Tape singkong di campur dengan telur dan buah-buahan lalu dimasukkan

dalam blender

Susu dan madu di campur dengan bahan-bahan yang

telah blender

Pengemasan

(50)

37 5.4 Proses pemasaran

Proses pemasaran merupakan kegiatan kelanjutan dari proses produksi.Kegiatan pemasaran bertujuan agar dana yang telah diinvestasikan dalam kegiatan produksi dapat diperoleh kembai dengan mendapatkan sejumlah dana dari hasil penjualan sebagai imbalan investasi yang dilakukan selama ini.

Kegiatan yang dilakukan Industri Rumah Tangga Minas adalah penjualan barang langsung dan tidak langsung. Penjualan langsung dilakukan kepada masyarakat umum yang sewaktu-waktu langsung ke tempat produksi untuk membeli produk tanpa melalui perantara.

Bauran pemasaran merupakan paduan strategi produk ,distribusi, promosi,dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju (Lamb, dkk 2001).

Keempat bauran pemasaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Produk

Produk yang dihasilkan oleh Industri Rumah Tangga Minas yaitu minuman khas Sinjai. Minas merupakan minuman hasil olahan dari tape singkong dan berbagai bahan tambahan. Minas ini sudah di kenal oleh masyarakat luas, baik anak-anak ,orang dewasa sampai orang tua. Karena minuman ini mempunyai rasa yang enak dan segar. Pembuatan Minas pada prinsipnya sangat mudah dan sederhana , sehingga dapat dilakukan dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan industri kecil yang bisa membuka lapangan pekerjaan. Selain rasanya yang enak

(51)

38 dan segar , Minas ini tentunya memiliki manfaat pada pembeli karena dapat meningkatkan stamina.

b. Harga

Industri Rumah Tangga Minas telah menetapkan harga Rp.8.000 per botol . Harga ini telah di pertimbangkan oleh Industri Rumah Tangga Minas setelah menghitung seluruh penerimaan yang diperoleh kemudian di kurangi dengan biaya-biaya pengeluaran yang ada.Harga ini juga cukup terjangkau dan dapat dibelih oleh kalangan bawah dan kalangan atas karena harganya yang cukup murah.

c. Distribusi

Tempat berarti kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Tempat sangat berkaitan erat dengan distribusi. Distribusi menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan agar produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran. Pada umumnya setiap perantara yang melakukan usaha menyalurkan barang atau jasa kepada konsumen atau pemakai akhir membentuk suatu tingkatan saluran, sehingga baik produsen maupun konsumen atau pemakai akhir merupakan bagian dari setiap saluran. Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan.

(52)

39 Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas. Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

Berikut Alur Distribusi Industri Rumah Tangga Minas yaitu sebegai berikut:

Gambar 5. Alur Distribusi Industri Rumah Tangga Minas Di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai

Pada gambar 5 alur distribusi tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan distribusi yang dilakukan oleh Industri Rumah Tangga Minas adalah penjualan langsung dan tidak langsung. Penjualan langsung dilakukan kepada masyarakat umum yang sewaktu-waktu langsung ke Industri Rumah Tangga Minas.

INDUSTRI RUMAH

TANGGA “MINAS”

(53)

40 Sedangkan penjualan secara tidak langsung melalui pedagang perantara yang kemudian menyalurkan produk ke konsumen akhir yaitu supermarket dan kios-kios yang telah bekerja sama dengan Industri Rumah Tangga Minas .

Tabel 5. Data Penjualan Industri Rumah Tangga Minas dalam kurun waktu 4 tahun Di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai

No. Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 Eceran 1. MINAS Jumlah (Botol) 1800 1800 2160 2400 Harga (Rp) 8.000 8.000 8.000 8.000 Nilai (Rp) 14.400.000 14.400.000 17.280.000 19.200.000 Total Pedapatan (Rp) 14.400.000 14.400.000 17.280.000 19.200.000

Sumber :Data Primer Setelah Diolah, 2015

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa jumlah penjualan pada tahun 2011 sebanyak 1800 botol untuk eceran dengan harga Rp.8.000 jadi total pendapatan pada tahun 2011 sebesar Rp. 14.400.000 Pada tahun 2012 jumlah penjualan sebanyak 1800 dengan harga Rp.8.000 jadi total pendapatan yang diperoleh Industri Rumah Tangga Minas pada tahun 2012 sebesar Rp. 14.400.000 berarti pendapatan pada tahun 2012 sama dengan pendapatan pada tahun 2011 artinya tidak mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 jumlah penjualan Minas sebanyak 2160 botol dengan harga Rp.8.000 jadi total pendapatan 17.280.000 ini dapat dilihat bahwa tahun 2013 pendapatan meningkat. Pada tahun 2014 jumlah penjualan Minas meningkat yaitu sebanyak 2400 botol dengan harga yang tetap yaitu Rp.8.000 jadi total pendapatan yang diperoleh sebanyak Rp. 19.200.000.

(54)

41 d. Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel dalam marketing mix yang sangat perlu dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan barang dan jasanya. Dengan promosi, perusahaan dapat menyampaikan informasi kepada konsumen berupa pengetahuan tentang produk yang meliputi keunggulan dan kekurangan dari produk tersebut dibandingkan dengan produk pesaing sehingga mereka tertarik untuk melakukan pembelian.

Menurut Philip Kotler , (2009) promotion tools didefinisikan sebagai berikut:

1) Advertising (Periklanan) Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui.

2) Personal selling (Penjualan perorangan) Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.

3) Sales promotion (Promosi penjualan) Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan.

4) Public relation (Publisitas)

Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.

Promosi yang dilakukan oleh Industri Rumah Tangga Minas tidak banyak. Dalam hal ini lebih banyak melakukan personal selling atau menjual sendiri dan tidak mengiklankan produknya. Di mana Industri Rumah Tangga Minas

(55)

42 melakukan kontak langsung dengan para calon pembeli. Dengan adanya kontak langsung ini diharapkan terciptanya hubungan atau interaksi yang baik antara pemilik dengan pembelinya.

Industri Rumah Tangga Minas hanya mempromosikan produknya dari mulut ke mulut, hal ini disebabkan belum memiliki anggaran khusus dalam hal promosi ke media cetak atau media elektronik tapi sering mengikuti pameran atau pelatihan yang diadakan oleh Dinas Perindustrian. Pihak Industri merasa hal ini masih kurang efektif, sehingga pihak Industri berusaha agar promosi produk yang dihasilkan bisa diperluas hingga ke berbagai media baik media cetak maupun media elektronik agar produk Minas ini dapat dikenal oleh masyarakat luas baik yang berada di sekitar wilayah Sinjai maupun yang berada di luar wilayah Sinjai.

5.5 Analisis SWOT

5.5.1. Identifikasi Faktor Internal

Identifikasi faktor-faktor internal merupakan proses dimana perencana strategi mengkaji mengenai pemasaran, produksi, dan sumber daya yang ada dalam perusahaan.

(56)

43 Tabel 6. Identifikasi Faktor Internal

No.

Faktor Strategi Internal Kekuatan/ Strenght (S) 1. 2. 3. 4. 5.

Industri Rumah Tangga Minas yang sudah dikenal masyarakat khususnya daerah Sinjai (Minuman Khas Sinjai)

Pelayanan yang baik

Harga yang murah dan terjangkau

Hubungan pemilik dengan karyawan yang baik

Produk minuman yang memiliki manfaat pada konsumen Kelemahan/Weaknesses (W) 1. 2. 3. 4. 5.

Promosi belum maksimal Produk yang tidak tahan lama Kemasan produk kurang variatif

Tenaga kerja bagian pemasaran masih kurang Sarana dan prasarana tidak memadai

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.

Adapun faktor-faktor internal dalam Industri Rumah Tangga Minas yaitu: a. Kekuatan

1. Industri Rumah Tangga Minas yang sudah dikenal masyarakat khususnya daerah Sinjai

Industri Rumah Tangga Minas sejauh ini sudah dikenal oleh masyarakat khususnya yang ada di daerah Sinjai oleh karena itu Industri Rumah Tangga Minas dapat lebih mudah dalam memasarkan produknya dan dapat melancarkan proses pemasaran.

(57)

44 2. Pelayanan yang baik

Industri Rumah Tangga Minas sudah menerapkan pelayanan yang baik kepada konsumennya agar konsumen tidak merasa bosan dan selalu tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan oleh industri tersebut.

3. Harga yang murah dan terjangkau

Dengan menawarkan harga yang murah yaitu Rp.8.000 kepada konsumen maka itu dapat menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan karena harga yang ditawarkan cukup terjangkau sehingga dapat diperoleh mulai dari kalangan atas hingga kalang bawah.

4. Hubungan pemilik dengan karyawan yang baik

Prinsip kerja yang terjalin antar tenaga kerja dan pemilik lebih mengarah pada hubungan kekeluargaan dan saling membantu dalam kegiatan yang dilakukan dalam Industri Rumah Tangga Minas .

5. Produk minuman yang memiliki manfaat pada konsumen

Minuman yang ditawarkan tidak hanya dari segi rasa namun pemilik menawarkan kepada konsumen dengan minuman yang memiliki manfaat pada konsumen yaitu dapat meningkatkan stamina sehingga dengan cara tersebut maka itu dapat menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkankan.

b. Kelemahan

1. Promosi belum maksimal

Kegiatan memperkenalkan produk Minas oleh Industri Rumah Tangga Minas dapat dikatakan tidak maksimal. Untuk memperkenalkan produk Minas

Gambar

Tabel 1. Faktor-Faktor Strategi Internal  FAKTOR-FAKTOR
Tabel 3. Matrik SWOT
Gambar  2.  Denah  Industri  Rumah  Tangga  Minas  Di  Kelurahan  Bongki  Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai
Gambar  3.  Struktur  Organisasi  Industri  Rumah  Tangga  Minas  Di  Kelurahan  Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar pengetahuan (55,6%), sanitasi (63,9%) dan hygiene (58,3%) pelaku industri rumah tangga pada makanan dan minuman di

Pengawasan Hak Konsumen Atas Informasi Dan Keamanan Dalam Mengkonsumsi Pangan Industri Rumah Tangga (Studi di Dinas Kesehatan Kota Malang) Variabel : Pencantuman

Strategi harga pada kriteria modal menjadi prioritas keempat dalam pemilihan strategi pengembangan pemasaran produk Instan Jahe industri rumah tangga Raflesia dengan

Terdapat 7 sample dari 10 sampel minuman teh kemasan industri rumah tangga yang beredar di Kelurahan Sungai Dama dan Kelurahan Selili menggandung cemaran bakteri

Dalam dunia usaha, setiap perusahaan pasti mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Tercapainya suatu tujuan

Strategi harga pada kriteria modal menjadi prioritas keempat dalam pemilihan strategi pengembangan pemasaran produk Instan Jahe industri rumah tangga Raflesia dengan besar

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Industri Kacang Telor Cap Amay Kotabaru ini Masih belum memiliki kebijakan manajemen strategi yang terkonsep, hal ini disebabkan karena

STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMPERTAHANKAN PENJUALAN PRODUK DODOL PROL TAPE GAPURA PADA MASA PANDEMI COVID-19 Studi Kasus Home Industri Gapura Desa Nambakan Kecamatan Ringenrejo