• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PROSES PETROKIMIA INDUSTRI BENZENA & TOLUENA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH PROSES PETROKIMIA INDUSTRI BENZENA & TOLUENA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PROSES PETROKIMIA

INDUSTRI BENZENA & TOLUENA

Kelompok 10

Abu Bakar Ash Shiddiq 1306449302

Dian Angelina 1206240650

R. Muhammad Fathi 1306449290

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Penemuan

Benzena ditemukan pertama kali pada tahun 1825 oleh seorang ilmuwan Inggris bernama Michael Faraday. Beliau menemukan benzene dengan mengisolasikannya dari hidrokarbon (berupa minyak bumi dan gas alam) kemudian menamakannya bikarbunet dari hydrogen. Kemudian pada tahun 1833, seorang kimiawan Jerman bernama Eilhard Mitscherlich berhasil menghasilkan benzene melalui distilasi asam benzoat dan kapur. Beliau menamakan temuannya tersebut dengan nama benzin.

Pada tahun 1845, kimiawan Inggris, Charles Mansfield yang sedang bekerja di bawah August Wilhelm von Hofmann mengisolasikan benzene dari coal tar (tir). Kemudian pada tahun 1849 Mansfield berhasil memulai produksi benzene dengan skala besar menggunakan metode tir tersebut.

Sedangkan, toluena pertama kali diproduksi oleh seorang kimiawan berkebangsaan Jerman yang bernama Joseph Wilbrand pada tahun 1863. Pada tahun 1891, toluena mulai diproduksi pada skala industri di Jerman. Pada tahun 1901, toluena diadopsi untuk keperluan militer hingga puncaknya pada masa Perang Dunia II toluena diproduksi secara luas sebagai bahan baku peledak dalam kepeluan militer, yaitu TNT. Selepas Perang Dunia II, toluena mulai dikembangkan untuk keperluan lain di berbagai bidang.

1.2. Sifat Fisika dan Kimia 1.2.1. Toluena

Toluena adalah suatu senyawa tidak berwarna, tidak larut dalam air, cairan berbau aromatik yang khas dimana baunya tidak setajam benzena. Toluena adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam stock umpan industri dan juga sebagai bahan pelarut bagi industri lainnya. Toluena memiliki rumus kimia C6H5CH3. Toluena dikenal juga sebagai metil benzena ataupun fenil metana.

(3)

Gambar 1.1. Struktur kimia toluena Sifat Fisika

Tidak berwarna Tak larut dalam air

Beraroma seperti pengencer cat Berbau harum seperti benzena.

Titik Leleh -95oC Titik Didih 110oC Titik Nyala 7,5oC Tekanan Uap (20oC) 2,9 kPa Kerapatan 850 kg/m3 Kelarutan dalam air 0,1 %water at 16°C; 0,082 %water at 22 °C; 0,0627 %water at 25 °C (Fessenden, 1997: 452).

(4)

Sifat Kimia

1. Reaksi hidrogenasi dengan katalis nikel, platinum atau paladium dapat menjenuhkan cincin aromatik , menghasilkan benzena, metana dan bifenil.

2. Reaksi oksidasi, dengan katalis kobalt, mangan atau bromida pada fase cair menghasilkan asam benzoat.

C6H5CH3 + 3/2 O2 Br/ Co / Mn C6H5COOH + H2O

3. Klorinasi pada 100oC atau dengan ultraviolet membentuk benzil klorida, benzal klorida dan benzotriklorida.

4. Reaksi substitusi oleh logam alkali menghasilkan normal-propil benzena, 3-fenil pentana, dan 3-etil-3-fenil pentana.

1.2.2. Benzena

• Benzena bersifat karsinogenik.

• Benzena adalah kandungan alami dalam minyak bumi, namun biasanya diperoleh dari senyawa lainnya yang terdapat dalam minyak bumi

• Benzena berwujud cair pada suhu ruang (270 0C).

• Titik didih benzena : 80,10C, Titik leleh benzena : -5,50C • Benzena tidak dapat larut air tetapi larut dalam pelarut nonpolar • Benzena merupakan cairan yang mudah terbakar

• Benzena lebih mudah mengalami reaksi substitusi daripada adisi

(5)

1.3. Kebutuhan Nasional

Pada saat ini perkembangan industri petrokimia di Indonesia dapat dikatakan berkembang cukup pesat. Didukung dengan harga minyak dunia yang saat ini sedang mengalami penurunan, banyak pihak yang mengatakan bahwa industry petrokimia cukup diuntungkan dengan keadaan ini dikarenakan minyak adalah bahan baku untuk industry petrokimia. Berikut adalah tabel supply and demand yang berasal dari BKPM.

Tabel 1.3. Supply and demand industri petrokimia nasional

Benzena dan toluene terletak di jalur aromatik pada pohon industri petrokimia seperti gambar berikut.

1.4. Pabrik di Indonesia 1.4.1. Pabrik Toluena

Beberapa produsen toluena dalam negeri : • PT PERTAMINA UP IV Cilacap

• PT Trans Pacific Petrochemical Indotama • CV.PANCASAKTI PUTRA KENCANA • PT. POINT SARANA SUKSES

• PT. Smart Lab Indonesia

(6)

Salah satu produsen toluena dalam negeri adalah PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (PT TPPI) yang merupakan salah satu dari anak perusahaan PT Tuban Petrochemical Industries. PT TPPI merupakan perusahaan industri petrokimia hulu terpadu yang pembangunannya dilakukan sejak 1995. PT TPPI mulai memproduksi produk aromatik dan bahan bakar minyak secara komersial setelah pembangunan industri petrokimia hulu mengalami penundaan sejak 1998.

Adapun beberapa produk yang dihasilkan oleh PT. TPPI terdiri atas produk light naphtha, produk aromatik parasylene, benzene, toluene, orhoxylene. PT Trans Pacific Petrochemical Indotama yang terletak di Tuban, Jawa Timur memiliki kapasitas produksi toluene sebesar 100.000 barrel/hari.

1.4.2. Pabrik Benzena

Beberapa produsen benzena dalam negeri: 1. PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk.

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (CAP), produsen petrokimia terintegrasi dan terbesar di Indonesia. Terletak di Ciwandan, Cilegon. Perusahaan ini memiliki kapasitas produksi sebesar 260.000 ton/thn Benzene.

2. Pertamina UP IV Cilacap

Produk kilang ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan baku aromatik (setengah jadi) untuk kilang UP III Plaju. Namun semua produk benzene dari kilang ini hanya untuk diexport, sedang produk lain untuk memenuhi

kebutuhan domestik. Terletak di Cilacap. Total produksi : 590.000 ton/tahun. Memiliki kapasitas produksi sebesar 250.000 ton/thn Paraxylene dan 120.000 ton/thn Benzene.

3. PT. Humpuss Aromatik

Pabriknya terletak di Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam. Produksinya dari tahun 1998 mencapai 70.000 BPSD Condensate di LPG. Kapasitas produksi pabrik ini sebesar 260.000 ton/thn Benzene.

(7)

Merupakan satu-satunya produsen Styrene Monomer di Indonesia yang melayani baik industri hilir domestik dan pasar ekspor regional. Terletak di Puloampel, Serang, dan berada sekitar 40KM dari pabrik Naphtha Cracker. Kapasitas produksi pabrik ini untuk benzena sebesar 110.000 ton/tahun sedangkan, produksi styrene monomer sebesar 340.000 ton/tahun.

5. PT Trans Pacific Petrochemical Indotama

Merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang mengekspor hasil petrokimia di Canada, USA, dan Europe. Pabriknya terletak di Medan, Sumatera Utara dan berdiri pada tahun 1993. Memiliki kapasitas produksi sebesar360.000 ton/thn Benzena.

6. PT. Tuban Petrochemical

Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Petrokimia pada tahun 2004, bekerja sama dengan TPPI (60% sahamnya), Pertamina (10% sahamnya). Terletak di Tuban, Jawa Timur, Indonesia. Memiliki kapasitas produksi sebesar 300.000 ton/ thn Benzena.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Kegunaan dan Dampak Benzena & Toluena dalam Kehidupan 2.1.1. Benzena

Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa turunan benzena. Masing-masing dari senyawa turunan benzena tersebut memiliki kegunaan yang beragam bagi kehidupan manusia. Berikut ini beberapa senyawa turunan Benzena dan kegunaannya:

(8)

a. Toluena

Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat TNT (trinitotoluena), senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit).

Gambar 2.1. Reaksi Pembuatan TNT

b. Stirena

Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik polistirena melalui proses polimerisasi. Polistirena banyak digunakan untuk membuat isolator listrik, boneka, sol sepatu serta wadah makanan dalam bentuk styrofoam.

c. Anilina

Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Anilina dapat diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida.

(9)

Gambar 2.3. Pembuatan garam diazonium

Garam diazonium selanjutnya diubah menjadi berbagai macam zat warna. Salah satu contohnya adalah Red No.2 yang memiliki struktur sebagai berikut:

Red No.2 dulunya digunakan seabagai pewarna minuman, tetapi ternyata bersifat sebagai mutagen. Oleh karena itu, sekarang Red No.2 digunakan sebagai pewarna wol dan sutera.

d. Benzaldehida

Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta bahan baku pembuatan parfum karena memiliki bau yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi dengan asetaldehida (etanal), untuk menghasilkan sinamaldehida (minyak kayu manis).

(10)

Gambar 2.5. Proses pembuatan Sinamaldehida

e. Fenol

Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang berfungsi sebagai zat disenfektan.

f. Asam Benzoat dan Turunannya

Terdapat beberapa turunan dari asam benzoat yang tanpa kita sadari sering kita gunakan, diantaranya adalah:

 Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal yang biasa digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun panas (antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga digunakan sebagai obat sakit kepala, sakit gigi, demam dan sakit jantung. Penggunaan dalam jangka panjang dapat

menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada lambung sehingga menimbulkan sakit maag, gangguan ginjal, alergi, dan asma.

Gambar

Gambar 1.2. Pohon Industri Petrokimia
Gambar 2.1. Reaksi Pembuatan TNT
Gambar 2.3. Pembuatan garam diazonium
Gambar 2.5. Proses pembuatan Sinamaldehida

Referensi

Dokumen terkait

Adapun judul dari karya tulis kami yaitu TAPEL ADHU (Instalasi Pemanfaatan Limbah Air Wudhu) Masjid Pedesaan sebagai Upaya Pelestarian Air Tanah melalui Sistem

Hal ini karena serbuk Cu memiliki nilai densitas yang tinggi dibandingkan dengan bahan lain yaitu sebesar 8,9 gr/cm 3 [7] sehingga semakin besar jumlah serbuk Cu yang

Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan

Perlakuan terhadap urang bainduak pada masyarakat Minangkabau di Nagari Ampang Kuranji tidak semuanya sama, karena harus dilihat terlebih dahulu siapakah yang diangkat sebagai

Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif

Proses itu terdiri dari sejumlah subproses yang jalin-menjalin, antara lain kontak budaya, penggalian budaya, seleksi budaya, pemantapan budaya, sosialisasi budaya,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit yang diderita anak 3 bulan terakhir, interaksi antara ibu dan anak yang kurang baik, perilaku makan orang tua yang suka

Store atmosphere di mata responden secara keseluruhan berada dalam kategori baik atau tinggi, sebesar 80,35% Hal ini menunjukkan bahwa Kozi Lab telah berhasil menciptakan