• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah 1 Wates

Bidang Studi : Bisnis dan Manajemen

Program Studi Keahlian : Administrasi

Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran

Mata Pelajaran : Mengaplikasikan Ketrampilan Dasar Komunikasi Kelas/Semester : X AP 1/1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (satu pertemuan) Pertemuan ke- : 4 (Empat)

Standar Kompetensi : Mengaplikasikan Ketrampilan Dasar Komunikasi Kompetensi Dasar : 1 Identifikasi Proses Komunikasi di Tempat Kerja Indikator : 1.5 Teknik Mendengarkan

1.6 Teknik Menjawab Pertanyaan

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru, maka diharapkan: 1. Siswa mampu menjelaskan teknik mendengarkan dalam proses komunikasi.

2. Siswa mampu menjelaskan teknik menjawab pertanyaan dalam proses komunikasi.

Nilai karakter yang dikembangkan:  Kedisiplinan

 Rasa ingin tahu  Tanggung jawab  Keaktifan  Ketekunan

II. Materi Pembelajaran 1. Teknik mendengarkan

2. Teknik menjawab pertanyaan III. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Contextual Teaching and Learning Metode : Ceramah, Tanya Jawab

(2)

IV. Alat/ Media/ Sumber Belajar Alat: 1. Whiteboard 2. Board Marker 3. Penghapus Media:

1. Modul Teknik Mendengarkan dan Teknik Menjawab Pertanyaan

Sumber Belajar:

1. Modul Teknik Mendengarkan dan Teknik Menjawab Pertanyaan

V. Kegiatan Pembelajaran Tahap Pemberlajaran Kegiatan Pembelajaran Waktu Guru Siswa

Awal 1. Membuka pelajaran dengan memberi salam. 2. Meminta kepada salah

satu siswa untuk memimpin doa.

3. Mempresensi kehadiran siswa.

4. Melakukan pengkodisian kelas dan menyampaikan topik serta tujuan

pembejaran.

5. Meminta siswa untuk meringkas materi yang disampaikan.

1. Siswa menjawab salam. 2. Siswa yang ditunjuk

memimpin doa. 3. Memberikan informasi

kehadiran.

4. Menyiapkan alat tulis dan memperhatikan penjelasan guru.

10menit

Inti Eksplorasi:

1. Guru betanya kepada siswa mengenai sejauh mana pemahaman mereka

1. Siswa mengungkapkan sejauh mana pemahaman mereka mengenai

(3)

tentang mendengarkan dalam proses komunikasi.

Elaborasi:

1. Guru menjelaskan teknik mendengarkan dan teknik menjawab pertanyaan.

Konfirmasi:

1. Melakukan penguatan dengan memberikan beberapa soal melalui post teslisan kepada siswa.

mendengarkan dalam proses komunikasi.

1. Memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru. 2. Mencatat poin-poin

penting dari penjelasan yang disampaikan oleh guru.

3. Mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi yang masih kurang jelas.

1. Siswa menjawab soal post tes secara lisan.

Akhir 1. Menyimpulkan bersama siswa dan menegaskan kembali materi yang telah disampaikan. 2. Menyampaikan materi

yang akan dipelajari untuk pertemuan selanjutnya.

3. Memberikan motivasi kepada siswa untuk semangat belajar.

4. Mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam.

1. Menyimpulkan bersama dan memperhatikan penegasan kembali materi yang telah disampaikan. 2. Mendengarkan dan

memperhatikan penjelasan yang. disampaikan oleh guru. 3. Berdoa bersama dan

menjawab salam.

10 menit

(4)

VI. Penilaian

1. Penilaian Sikap

a. Jenis/teknik penilaian : Pengamatan

b. Bentuk instrumen dan instrumen : Lembar Pengamatan

No. Aspek yang dinilai Nilai

1 2 3 4

1 Rasa Ingin Tahu 2 Kedisiplinan 3 Tanggung Jawab 4 Keaktifan 5 Ketekunan c. Pedoman Penilaian Skala Penilaian : 1 s/d 4 Keterangan :

4 = Sangat Baik 3 = Baik

2 = Cukup Baik 1 = Kurang Baik

Nilai Maksimal : 4 Nilai Minimal : 1

Menyetujui,

Dwi Artati, S.Pd.

NIP. 19750317 200801 2 005

Kulon Progo, 6 September 2016 Mahasiswa,

Nur Savita Putri NIM. 13802241048

(5)

LEMBAR PENILAIAN SIKAP

Kompetensi Dasar:

1. Memiliki motivasi internal yang menunjukan rasa ingin tahu dalam pembelajaran

2. Menunjukkan perilaku dan sikap rasa ingin tahu, disiplin, tanggung jawab, aktif, dan tekun dalam melakukan pembelajaran sebagai bagian dari sikap ilmiah

Indikator:

1. Peserta didik menunjukkan rasa keingin tahuannya dengan bertanya kepada teman atau guru serta banyak mencari dan membaca buku – buku pendukung materi

2. Peserta didik menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas post tes 3. Peserta didik mengikuti arahan dan prosedur pembelajaran dengan tertib

4. Peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan santun Pedoman Penilaian:

Skala Penilaian: 1 s/d 4 Skor Minimal : 5

Keterangan: Skor Maksimal : 20

1= Kurang Baik Prediksi sikap peserta didik:

2= Cukup Baik 5 – 40 : perlu perhatian khusus

3= Baik 41 – 70 : Perlu bimbingan

4= Sangat Baik 71 – 100 : Terpuji

Jumlah Skor

Nilai = X 10

(6)

Lampiran 1

MATERI AJAR

Standar Kompetensi :Mengaplikasikan Ketrampilan Dasar Komunikasi

Kompetensi Dasar :1 Identifikasi Proses Komunikasi Di Tempat Kerja

Indikator :1.5 Teknik Mendengarkan

1.6 Teknik Menjawab Pertanyaan

Kelas/Semester : X AP 1/1

Pertemuan ke- : 4 (Empat)

KOMUNIKASI

A. TEKNIK MENDENGARKAN

Menurut sejumlah peneliti, 75% dari seluruh waktu hidup manusia adahal digunakan untuk berkomunikasi. Apabila kita memperhatikan orang-orang di suatu organisasi atau tempat kerja setiap harinya, yaitu memberikan instruksi, motivasi karyawan, presentasi, menulis surat, menjawab telepon, menegur bawahan, rapat, dan lain sebagainya.

Dalam setiap aktifitas orang tidak pernah lepas dari mendengarkan. Menurut paul tory dalam bukunya ' the measurement to understand' mengatakan bahwa 42 persen dari waktu dalam komunikasi digunakan untuk mendengarkan, 32 persen untuk berbicara ,15 persen untuk membaca, dan hanya 11 persen untuk menulis.

Mendengarkan dapat dilakukan oleh setiap orang, tetapi untuk mendengarkan dengan baik diperlukan prilaku mendengarkan yang efektif. Banyak orang yang salah dalam menyimpulkan materi yang didengar, kehilangan kata-kata penting karena tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka tidak sedang mendengarkan. Meskipun demikian orang beranggapan bahwa tingkat akurasi mendengarkan mencapai antara 70 sampai dengan 80 persen. ini berarti bahwa mereka dapat mengingat 70-80 persen dari sesuatu yang didengar.

Penelitian yang dilakukan oleh Ralph G. Nichols dan Leonard A. Stevent menyebutkan bahwa pada umumnya orang hanya mencaoai efisiensi sebesar 25 persen. hal ini berarti bahwa mereka kehilangan 75 persen dari materi yang mereka dengar.

(7)

Meskipun latihan telah dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, kesalahan dalam mendengarkan tetap terjadi. pada saat seseorang berkomunikasi dengan pihak lain secara berantai, orang pertama menyampaikan pesan kepada orang kedua. Kemudian orang kedua menyampaikan persepsi atas pesan dari orang pertama (bukan pesan orang pertama) kepada orang ketiga. John R. Freund dan Arnold Nelson dengan tulisannya "Distortion in Communication" yang terdapat dalam buku "Communication Probes" mengatakan setiap kali orang berbicara atau menyampaikan pesan kepada orang kedua terjadiempat perbedaan bentuk pesan (1) pesan sebagaimana yang terdapat dalam pikiran pembicara, (2) pesan sebagaimana yang diucapkan oleh pembicara, (3) pesan sebagaiman yang diterima oleh lawan bicara/pendengar, dan (4) pesan sebagaiman yang diingat oleh pendengar/lawan bicara.

Dalam perjalananya dari pengirim menuju ke penerima pesan/ informasi, 80 persen ide dapat mengalami perubahan karena terjadinya distorsi. faktor penyebabnya adalah: pertama, penyederhanaan karena pesan yang disampaikan berupa informasi yang kompleks. akibatnya isi informasi terhapus dari pesan sebelum disampaikan kepada pihak penerima. kedua, orang orang menyampaikan pesan kepada pihak lain yang dianggapnya dapat di pahami oleh orang lain sehingga pengirim pesan berupaya menyesuaikan pesan dengan asumsinya sebelum mengkomunikasikannya dengan pihak lain. penyesuaian dilakukan dengan pengurangan, penambahan, atau pengubahan atas pesan yang didengarnya. akibatnya upaya tersebut justru menjadikan pesan tidak lagi sesuai dengan yang seharunya diterima oleh pihat penerima pesan.

Mendengarkan merupakan aktifitas yang tidak dapat diabaikan dalam kehidupan seseorang. orang yang mendengarkan dengan efektif menunjukkan perhatian dan rasa kepedulian kepada orang yang berinteraksi dengannya. sebaliknya, orang yang tidak dapat mendengarkan dengan efektif cenderung menjauhkan orang lain dari dirinya. mendengarkan dengan baik dan cermat dapat memudahkan orang berkomunikasi.

Orang yang memperhatikan komunikasi akan lebih cenderung untuk mendengarkan. berbeda dengan mendengar, untuk mendengarkan dengan baik memerlukan konsentrasi karena mendengarkan merupakan aktivitas untuk mendapatkan arti pesan.

(8)

Mendengarkan secara efektif dilakukan dengan cermat dan konsentrasi. mendengarkan dengan baik meningkatkan kemampuan berbicara dan meningkatkan efektifitas komunikasi dalam suatu komunitas.

Tipe Mendengarkan

Mendengarkan diklasifikasikan dalam tiga tipe sebagai berikut:

1. Mendengarkan isi pesan. Mendengarkan pada tipe ini bertujuan untuk memahami pesan pembicara dan mengidentifikasi pokok pembicaraan . Dalam mendengarkan, pendengar tidak melakukan evaluasi atau penilaian terhadap baik pembicara maupun pokok yang dibicarakannya.

2. Mendengarkan untuk penilaian. Tujuan mendengarkan pada tipe ini adalah untuk memahami dan mengevaluasi pesan informasi yang disampaikan oleh pembicaratentang dasar logika pada argumen yang dikemukakan, validitas kesimpulan dan pengaruhnya terhadap pendengar.

3. Mendengarkan aktif atau empatik. Tujuan mendengarkan pada tipe ini adalah untuk memahami perasaan, kebutuhan dan keinginan pembicara, dan menghargai pandangannya tentang sesuatu yang menjadi pokok pembicaraannya tanpa memberikan tanggapan, penilian, ataupun saran karena pembicara bermaksud melampiaskan emosi.

Keterampilan mendengar merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting bagi individu baik yang bergerak dalam bisnis maupun tidak. Dengan mendengar kita dapat memperoleh informasi yang penting dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi pada kenyataannya sulit sekali memiliki keterampilan mendengar yang baik. Berikut ini adalah beberapa cara teknik mendengar yang efektif, antara lain :

1. Coba untuk menimbulkan niat minat terhadap topik yang dibicarakan. Sebelum mulai mendengarkan suatu topik sebaiknya kita menyiapkan diri denagn melakukan brainstorming sejenak denganmemikirkan berbagai hal yang ingin anda ketahuin tetntang topik yang dibicarakan.

2. Mengevaluasi isi pembicaraan, bukan cara penyampaiannya. Menjaga emosi. Kita sebaiknya tidak mudah terpancing untuk melakukan suatu argumentasi. Biarkan pembicara menyelesaikan pembicaraannya baru kemudian kita menyimpulkan isi pembicaraan.

(9)

3. Mendengar ide-ide. Kita harus berusaha memahami ide utama atau maksud di balik penyampaian fakta tersebut.

4. Fleksibel. Pada saat mendengar suatu pesan, kita mungkin melakukan pencatatan. Pencatatan sebaiknya tidak hanya menggunakan satu metode saja akan tetapi gunakan beberapa metode.

5. Bersikap terbuka. Sebaiknya kita mencoba memahami pendapat orang lain tanpa berusaha membandingkannya dengan pendapat kita.

6. Selalu berusaha untuk melatih pikiran. Pendengar yang tidak efektif cenderung menghindari topik-topik yang sulit, padahal sebenarnya topik tersebut dapat digunakan untuk melatih daya analisa kita.

7. Memberikan feedback. Dalam komunikasi feedback merupakan sesuatu yang sangat penting. Melalui feedback kita dapat mengetahui apakah kita mengerti isi pembicaraan atau tidak. Agar feedback yang diberikan dapat bermanfaat bagi orang yang menerimanya maka informasi yang diberikan harus jelas, dapat dimengerti, dapat diterima dengan baik, dan dapat memberikan perubahan ke arah yang lebih baik.

B. TEKNIK MENJAWAB PERTANYAAN DALAM RAPAT

Teknikmenjawabpertanyaan Beberapacaradalammenjawabpertanyaan : a. Dengarkanpertanyaandenganbaik. b. Buatlahcatatanpokokutamapertanyaan. c. Tanyakanlatarbelakangpenanya, sehinggawaktumenjawabdapatmenyebutnamanya. d. Sebutkanlagipertanyaannya. e. Jawablahdenganringkas

Ada beberapaketentuan yang tidakbolehdilakukanpembicaradalammemberijawaban : a. Jangankakudanmempertahankandiri.

b. Jangantergesa-gesamenjawabpertanyaan. c. Janganberbohong.

d. Janganmembuatpenanyamalu.

e. Janganberdialogdenganseorangpenanya. f. Janganmenjawabpertanyaan yang tidakrelavan.

(10)

Apabilakitatidaktahujawabandaripertanyaan yang diajukan, kitadapatkatakan : a. Keterbukaan, maksudnyajujursajabahwakitatidaktahujawabannya.

b. Katakan, pembicaraakanmencaridanmemberiinformasikepadapenanya. c. Gunakan forum, mungkinada yang bisamemberitahujawabannya

(11)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP KTSP)

MERENCANAKAN DAN MENGELOLA PERTEMUAN/RAPAT

Disusun Oleh: Nama : Nur Savita Putri

NIM : 13802241048

Pendidikan Administrasi Perkantoran 2013 B

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi SM Rimbang Baling sangat memprihatinkan saat ini, dan sangat disayangkan jika pada akhirnya, pemasalahan yang terjadi di kawasan konservasi menyebabkan

Melihat kecantikan para bidadari tersebut, Jilumoto tiba-tiba timbul niatnya untuk mengambil salah satu sayap mereka yang diletakkan di atas batu besar, sehingga si pemilik sayap

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 7 Tahun 2001 tentang Retribusi dan Sewa Pemakaian Kekayaan Daerah (Lembaran Daerah

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan metode snowball throwing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan pencapaian KKM mata pelajaran IPS materi

”Penggunaan Limbah Pertanian Sebagai Biofumigan untuk mengendalikan Nematoda Puru Akar (Meloidogynespp.) pada Tanaman Kentang ”. Dibimbing oleh Lisnawita dan

Pemahaman partisipan tentang TB paru masih kurang dan hambatan yang ditemui partisipan dalam merawat anak terutama saat memberikan obat TB pada 1-2 bulan

"roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh klien "roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh

analyze and identify entrepreneur behaviour on business performance especially to Small Medium Enterprise (SMEs) banana processing in South Garut.. The study was