• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGENAL REPRODUKSI ANOA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENGENAL REPRODUKSI ANOA"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

A

C D

B

MENGENAL REPRODUKSI ANOA

Dr. Drh. Yudi, MSi

(2)

MENGAPA ANOA ?

Anoa endemik Sulawesi : kebau cebol (dwarf buffalo)

Spesies: dataran rendah (B. depressicornis Smith, 1827)

dataran tinggi (Bubalus quarlesi Ouwen,1910)

Populasi anoa terus berkurang

→ terancam punah

IUCN : Endangered species & CITES : Appendix I

Populasi di Sulawesi (th 2002): 3000-5000 ekor

Penurunan populasi oleh

:

- perburuan (konsumsi, jual)

- habitat rusak / fragmentasi (alih fungsi hutan ) - monogami, agresif, soliter

(3)

Penyebaran habitat asli anoa (Groves 1969, modifikasi)

Jakarta

▲: Anoa dataran rendah (B. depressicornis) : Anoa pegunungan (B. quarlesi)

Bangkok ●

Sulawesi (Celebes)

B. depressicornis

(4)

Penyebaran habitat asli anoa (Mustari 2009, modifikasi)

Jakarta ●

Sulawesi (Celebes)

(5)

Reproduksi ?

Kawin alam atau Inseminasi Buatan ?

(Lanjutan... )

• Beberapa penelitian / kajian Anoa diantaranya :

- taksonomi (Groves 1969) - perilaku (Mustari 1996)

- morfologi dan ekologi (Rahman 2001) - kajian satwa budidaya (Kasim 2002)

- pakan (Basri et al. 2008; Pujaningsih et al. 2008) → Anoa : - agresif, soliter, monogami

- populasi sedikit, terpisah-pisah

→ Betina + jantan tidak tepat : adu fisik, trauma…!?

• Pengetahuan dasar biologi reproduksi :

: anatomi reproduksi, koleksi - karakterisasi - preservasi semen

♀ : siklus & perlilaku/tanda estrus, waktu optimal kawin, kelahiran

(6)

Pubertas (dewasa kelamin) : 3-4 tahun

BETINA :

- Musim seksual

: poliestrus

- Siklus estrus (berahi) : 21-22 hari

- Lama periode esrus

: 1-2 hari

- Lama periode bunting : 9-10 bulan

- Jumlah anak / partus

: 1 ekor

- Interval beranak

: 2 tahun

(7)

Bagaimana Mengetahui

Anoa Betina Berahi (estrus)?

Tanda / perilaku Estrus :

- urinasi,

- gerak berpindah,

- gerak ekor,

- lendir berahi,

- perubahan vulva,

- mendekati jantan,

- memanggil jantan,

- dll ...

(8)

Parameter Perilaku Frekuensi / Skor

Estrus Non-estrus

Urinasi 10.76±2.22a 5.60±1.89b

Gerak kaki (/5 menit) 122.79±64.78a 27.55±23.17b

Mengangkat dan kibaskan ekor 11.16±1.95a 6.04±1.75b

Pengeluaran lendir di vulva *) 0 - 2 0

Vulva bengkak-merah-basah **) 0 - 2 0

Parameter perilaku estrus dan non-estrus pada anoa yang

dikandangkan individu (n=7)

Superskrip berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0.05) *) Skor lendir : tidak ada (0), sedikit (1), banyak lendir (2)

(9)

Perilaku/ tanda estrus dan perubahan morfologi vulva Sisa pakan dan kandang berantakan (A) karena banyak gerak, bawah abdomen kotor (B), vulva basah dan bengkak, mengangkat ekor (C-D),

mendekati lawan seks kandang sebelah (E)

a

e

d c

(10)

E D

C..

Variasi perubahan vulva pada anoa estrus

(A) tidak estrus: tidak merah & bengkak (skor 0), tidak berlendir (skor 0); (B) estrus: sedikit merah & bengkak (skor 1), sedikit lendir (skor 1); (C-D-E) estrus: nyata merah & bengkak (skor 2), banyak lendir (skor 2)

(11)

Siklus estrus anoa : 15-23 hari, fase estrus 4-5 hari (Kasim (2002) Siklus estrus sapi & kerbau : 21 (17-26) hari (Perera 2008)

Siklus estrus : 21.21±0.56 (16-31) hari, dengan lama estrus 2 hari

Identitas Anoa

Siklus Teramati

Selang Siklus

(hari) Rataan±SD (hari)

A 7 16 – 25 21.43±3.26

B 8 18 – 31 21.50±4.24

T 10 17 – 26 20.70±3.13

K 5 18 – 26 21.20±3.03

Rataan±SD (hari) 21.21±0.56

(12)

Perilaku seksual anoa yang dikandangkan berpasanga

n (A): jantan dan betina berendam bersama, (B): jantan menciumi-menjilati

daerah perineal betina, dan (C): jantan dan betina beradu fisik

a b c

(13)

Bagaimana Mengawinkan ANOA ..?

1. Perkawinan Alam

- Betina + Jantan bertemu langsung - Pasangan yang cocok

- Periode yang tepat → pengamatan estrus ...!?

- Pengawasan intensif : beradu fisik (becumbu berlebih...?)

a. Kandang individu (jantan // betina) : kalau jantan dan

betina sudah biasa berpasangan → Kandang pasangan

b. Pengamatan perilaku estrus betina,

c. Penyatuan Jantan + Betina → pemisahan kembali

d. Pengawasan selama periode penyatuan e. Pengamatan estrus berikutnya

f. Pengamatan kebuntingan s/d melahirkan

(14)

2. Kawin Suntik (Inseminasi Buatan / IB)

- Betina + Jantan tidak bertemu langsung

- Gamet jantan dikoleksi & diawetkan → jantan dibius - Teknik preservasi semen (spermatozoa)

- Teknik inseminasi buatan (IB) → Betina dibius ... - Periode yang tepat → Pengamatan estrus

- Pengamatan kebuntingan, melahirkan s/d penyapihan

Bagaimana Mengawinkan ANOA ..?

KEUNGGULAN IB :

- IB antar-daerah berjauhan (semen ditranspor) - IB beda generasi (semen beku fertil bertahun2) - Kombinasi pasangan dan Kontrol penyakit

(15)

Koleksi semen Anoa menggunakan elektroejakulator

a b c

(16)
(17)
(18)

a) Herdis (1998), b) Bearden & Fuquay (1997), c) Toelihere (1993)

Parameter Anoa (kelompok umur, n) Kerbau a) Sapi

11-20 (n=4) 3-9 (n=3) Rataan

Volume (mL) 1.15±0.13 0.87±0.15 1.03±0.19 1.88 4-6 b)

Konsistensi encer encer encer agak kental kental c)

Warna putih transparan putih transparan putih transparan krem keputihan krem c) pH 6.95±0.10 6.93±0.23 6.94±0.15 6.83 6.5-7.0 b) Gerak massa 0 0 0 2.33 2-3 c) Motililitas (%) 62.50±2.89 43.33±5.77 54.29±10.97 70 70 b) Viabilitas (%) 74.78±6.61 69.29±5.23 72.43±6.29 78.67 80 c) Konsentrasi (106/mL) 295±70.36 180±65.57 245.71±87.6 8 1180 1200 b) Abnormalitas (%) 32.10±4.09 30.9±5.88 31.59±4.51 10 20 b)

(19)

Morfologi spermatozoa anoa : normal (1), double heads (2), simple bent (3), narrow at the base (4), double folded (5), coiled under the head (6),

droplet sitoplasma proksimal (7), dan microcephalus (8)

(20)
(21)

Pengolahan semen

Semen cair : Tris, Na-Sitrat Penyimpanan 4oC Ekuilibrasi 4oC, 4 jam Kemasan : straw 0.25 ml Pembekuan: uap N2 Penyimpanan: N2 cair Semen

(22)

Kapan Perkawin/ IB ...?

→ tanda2 estrus

- Menciumi sapi lain - Mencoba menaiki sapi lain - Vulva basah, merah, agak bengkak -Tidak tenang - Tidak mau dinaiki - Keluar lendir transparan dari vulva

- Diam berdiri dinaiki - Nafsu makan dan produksi susu turun - Vulva basah, edema, dan merah,

- Keluar lendir estrus transparan

Terlalu Awal

Terlalu lambat

(23)

Pelaksanaan IB intra-servikal

A

C D

B

Peralatan utama Semen cair ke kateter IB

Deposisi semen Lokalisir lubang servik

(24)

Pemeriksaan Kebuntingan

- Tidak minta kawin lagi - Perubahan perilaku

- Perubahan fisik, perut, ambing, puting - USG, dll ...

(25)

Perubahan tubuh anoa pada bunting sekitar 6 bulan

(26)

Indentitas induk (paritas) Perkawinan Jenis kelamin anak Lama bunting (hari) L (4) IB Jantan 313 K (1) Alam Betina 324 Rataan±SD (hr) 318.5±7.78

Periode kebuntingan pada anoa (n=2) di penangkaran

Bunting anoa : 275-315 hari (Kasim 2002, Huffman 2007)

Bunting kerbau (rataan) 310, sapi 278 hari (Jainudeen & Hafez 2000) Bunting kerbau lumpur Indonesia 10 bulan (Arman 2006)

(27)

Tahapan dan Tanda Klinis PARTUS ...

1. Persiapan : Perejanan → dilatasi serviks → kontraksi uterus

2. Pengeluaran anak (Fetal expulsion)

(28)

Tahapan Proses yang Terjadi Durasi

Pembukaan serviks (Tahap 1)

- Keluar lendir kental coklat-kemerahan, dekat partus lendir makin banyak

- Kontraksi abdominal, perlahan makin kuat-cepat - Induk membuka kaki belakang, posisi kiposis, dan bersuara keras

- Kantong amnion tersembul dan pecah

6-8 jam

Pengeluaran fetus

(Tahap 2)

- Induk makin gelisah (rebahan - berdiri - berjalan) - Kontraksi abdominal makin kuat dan cepat

- Keluar kaki depan, lalu badan anak

- Pengeluaran fetus : induk dalam posisi berdiri

30-60 menit

Pengeluaran plasenta (Tahap 3)

- Induk menjilati anak yang baru keluar,

- Plasenta menggantung di vulva dan ditarik keluar oleh induk, atau keluar sendirinya - Induk memakan plasenta yang keluar

15-180 menit

(29)

Beberapa perilaku anoa menjelang partus :

pengeluaran lendir serviks (a), perejanan induk (b), kantong amnion tersembul (c), dan teracak fetus tersembul dari vulva (d)

a

d c

(30)

Beberapa perilaku anoa segera setelah partus :

induk menjilati anak (a), plasenta menggantung di vulva (b), induk memakan plasenta (c), dan anak belajar menyusu (d)

a

d c

(31)

Dasar biologi reproduksi: anatomi, perilaku dan siklus estrus, karakteristik semen, dsb

Populasi spesies liar terfragmentasi dalam

kelompok kecil atau menjadi bagian dari lingkungan baru

(field-based conservation)

Populasi di

penangkaran, genetik dipelihara sebagai bagian dari program

pengembangbiakan (captive breeding)

Potensi genetic resource banks berkaitan dengan captive breeding

(32)

TERIMA KASIH ...

TSI Bogor TM Ragunan KB Surabaya BPK Manado Hadirin

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang melingkupi belum optimalnya Pelayanan Kebersihan Oleh Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Sintang dari aspek teknis administratif

Beberapa jenis industri yang sudah memiliki teknologi memadai untuk mengatasi dampak negatif yang muncul sehingga tidak termasuk dalam daftar berikut tetapi menggunakan areal

PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN). Didin Juandi

Ket.masyrakat ds.Danau Usung An.Pa Amir(50) dg luas kebun 1/2Hektar,keluhan beliau meminta seperti masyrakat petani lain nya agar tidak ada janji lagi untuk memberikan

Pada penelitian ini akan ditentukan pengukuran berat molekul basil sintesis matrik organik yaitu derivat poliimida dengan menggunakan dua metode GPC daD Osmometer Ostwald

Perbedaannya adalah 3 komponen inti yang di design yaitu : Service yang bersifat bebas(loosely Coupled) , service yang memelihara sebuah relasi dimana ketergantungan