• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN KONSEP LEAN MANUFAKTUR DALAM PENINGKATAN EFISIENSI PADA SISTEM PRODUKSI KACA DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDEKATAN KONSEP LEAN MANUFAKTUR DALAM PENINGKATAN EFISIENSI PADA SISTEM PRODUKSI KACA DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, Tbk"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENDEKATAN KONSEP LEAN

MANUFAKTUR DALAM PENINGKATAN

EFISIENSI PADA SISTEM PRODUKSI KACA DI

PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, Tbk

DOSEN PEMBIMBING :

YUDHA PRASETYAWAN, ST,M.Eng NIP. 197705232000031002

KO PEMBIMBING :

H. HARI SUPRIYANTO, Ir.MSIE NIP. 196002231985031002

P r o p o s a l P e n e l i t i a n T u g a s A k h i r

GANIS ANDINI P 2505 100 121

(2)

KERANGKA PROPOSAL TUGAS AKHIR

LATAR

BELAKANG PERUMUSAN MASALAH TUJUAN

BATASAN DAN ASUMSI MANFAAT CRITICAL REVIEW TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PENELITIAN

(3)

Latar Belakang

PT ASAHIMAS Flat Glass bediri pada tahun 1971, merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi kaca lembaran

Fokus

LEAN

Menghilangkan Kegiatan Yang Non Value Added

(4)

CraCk Defect Bubble Defect Chipping Defect OVERPRODUCTION ENVIRONMENT HEALTH,& SAFETY WAITING

W A S T E

(5)

RUMUSAN MASALAH

HOW

TO ?

Meningkatkan

produktifitas dan efisiensi

pada proses produksi,

serta mengidentifikasi

dan mengeliminasi

aktivitas-aktfitas yang

(6)

Tujuan

Mengidentifikasi waste yang berpengaruh pada

proses produksi di PT Asahimas Flat Glass Mengidentifikasi akar permasalahan yang terjadi

dengan menggunakan Root Cause Analysis (RCA)

Memberikan

Rekomendasi perbaikan yang bertujuan untuk

(7)

Penelitian ini akan dibatasi hanya pada aktivitas

proses pembuatan salah satu kaca flat ( FL (clear); LNFL (Light Green), DGFL (Dark Green); etc.)

Data yang digunakan adalah data

pengamatan langsung dan interview pada pekerja PT ASAHIMAS FLAT GLASS

.

BATASAN

Ruang Lingkup

(8)

Manfaat

Dengan mengetahui waste yang ada, diharapkan

proses pembuatan kaca flatakan lebih efektif

Dengan mengetahui kualitas yang ada, diharapkan

mampu meningkatkan kualitas produk

Perusahaan memperoleh rekomendasi untuk

(9)

Tinjauan Pustaka

KONSEP

LEAN SIX SIGMA KONSEP LEAN SIX

SIGMA

DIAGRAM

PARETO RCA FMEA Analisa Biaya BIG

PICTURE MAPPING

(10)

KONSEP LEAN

LEAN

Menghilangkan

pemborosan (waste). Meningkatkan nilai tambah (value added) aktivitas dan produk.

Waste yang dimaksud

adalah segala aktivitas kerja yang tidak memberikan nilai tambah dalam proses

transformasi input menjadi output Berfokus pada identifikasi dan

eliminasi aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah (non-value added activities).

(11)

Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses lean thinking

adalah sebagai berikut (Hines dan Taylor, 2000):

Understanding waste Setting the direction

Understanding the big picture Detailed mapping

Getting suppliers and customers involved Checking the plan fits the direction and

(12)

9 TYPES OF WASTE (E-DOWNTIME)

Environmental, Health and Safety

(EHS)

Defects Over Production Waiting

Not Utilizing Employees Knowledge,

Skill and Abilities

Transportation Inventory Motion

Excess Processing

(13)

DIAGRAM PARETO

Pareto diagram adalah salah satu bentuk

histogram. Diagram ini berguna untuk

menunjukkan persoalan utama yang dominan

dan perlu segera diatasi dengan suatu grafik

yang meranking klasifikasi data dalam urutan

terbesar ke terkecil dari kiri ke kanan.

(Pande et.al, 2000)

(14)

Tool yang digunakan untuk menggambarkan kinerja dari suatu

proses produksi dan sistem secara keseluruhan serta value stream yang ada di dalamnya dengan cara memvisualisasikan aliran

material dan informasi, mengidentifikasi dimana terdapat waste,

serta mengetahui keterkaitan antara aliran informasi dengan aliran

material (Hines, 2000).

BIG PICTURE MAPPING

Langkah-langkah dalam Big Picture

Mapping (Hines, 2000) :

1. Customer Requirement 2. Information Flow

3. Physical Flow

4. Linking Physical and Information

Flow

(15)

ROOT CAUSE ANALYSIS

Merupakan suatu metode evaluasi terstruktur untuk mengidentifikasi akar penyebab (root cause) suatu kejadian

yang tidak diharapkan (undesired outcome) dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah terulangnya kembali

kejadian yang tidak diharapkan (undesired outcome).

Metode :

(16)

Analisa Biaya

CENDERUNG

Perusahaan akan memahami bahwa aktivitas

akan memacu timbulnya biaya, sehingga

aktivitas yang bukan penambah nilai harus

(17)

Posisi Peneliti

Judul Peneletian Dan Peneiti Lean Thinking Analisa

Biaya RCA MAFMA SIX SIGMA

MULTIVARIATE ANALYSIS Budiono (2009), “Reduksi Waste

Menggunakan Konsep Lean Thinking Untuk Mempercepat Lead Time Produksi”

v v

Bagus Wibisono (2004) “Pemanfaatan Six Sigma Untuk Mereduksi Cacat dan Meningkatkan Kualitas Produksi Lampu tipe C7 ½”

v v

Dodi Yudistira (2008), “Perbaikan Sistem dan Pengurangan Waste Produksi Kue dengan Pendekatan Lean Six Sigma”

v v v

Fathy W.A (2010) “Peningkatan Kualitas dengan Penekatan Konsep Lean dan Multiattribute Failure Mode Analysis”

v v v v

Penelitian ini yaitu, “Pendekatan Konsep Lean Six Sigma Pada Sistem Produksi Kaca”

(18)

Metode Penelitian

Tahap

Identifikasi Awal Penentuan Tujuan Penelitian

Studi Lapangan

1. Produktivitas

2. Konsep Lean

3. Big Picture Mapping

4. RCA

A

Studi Pustaka

1. Mengidentifikasi

permasalahan yang terjadi 2. Memahami aliran

informasi dan fisik dari sistem produksi.

3. Pencarian data Teknis yang dibutuhkan

(19)

A

Pengumpulan Data dan Informasi

Tahap

Pengumpulan Data

B

Define

1. Penelitian Kondisi Existing 2. Penentuan Objek Penelitian 3. Identifikasi Waste pada Proses

Produksi Tahap

(20)

B

Measure

1. Pengembangan Big Picture

Mapping

2. Pembagian Kuisioner

3. Pembobotan berdasarkan 9 waste

(21)

C

Analyze

1. Analisa Waste

2. Root Cause Analysis 3. Analisa biaya waste

Improve

1. Mengajukan beberapa usulan perbaikan

2. Memilih alternatif perbaikan 3. Analisa biaya perbaikan Tahap Analisa

dan

Interpretasi Data

(22)

D

Kesimpulan dan Saran

Tahap Kesimpulan Dan

(23)

Proses Produksi

Pemotongan

Dicampur dengan alat Mixer

Dituangkan ke dalam tungku pemanas (Furnace) Pembentukan (Metal Bath)

Bahan Baku

Ditimbang sesuai kebutuhan

Pendinginan (Annealing) (Lehr)

Pengepakan/pengemasan Inspeksi

(24)

Perhitungan Waste

No. Waste Nilai Rank 1 Environmental, Health and Safety 4,83 6 2 Defects 1,65 1 3 Overproduction 3,05 2 4 Waiting 5,67 4 5 Not utilizing employees knowledge, skill and abilities 7,60 8 6 Transportation 6,90 5 7 Inventory 4,60 9 8 Motion 7,50 7 9 Excess Processing 3,15 3

(25)
(26)
(27)

KESIMPULAN DAN SARAN

• Berdasarakan identifikasi waste yang terjadi pada proses produksi kaca pada

PT Asahimas Flat Glass. Terdapat 9 waste yang terjadi, yaitu Enviromental

Health and Safety (EHS),Defect, Overproduction, Waiting, Not Utilizing Employee Knowledge Skill and Ability, Transportation, Inventory, Motion, Excess Process.

• Berdasarkan hasil kuisioner identifikasi waste, waste yang paling sering

terjadi pada proses produksi kaca pada PT Asahimas Flat Glass adalah defect dengan nilai 1.65, overproduction dengan nilai 3.65, dan excess process

dengan nilai 3.15 .

Penyebab terjadinya masin-masing waste adalah :

Defect : Bubble

• Ketidaksempurnaan teknik pembentukkan adalah bahwa mesin rol tidak

dapat menarik produk kaca secara sempurna, sehingga mengakibatkan loss pada rongga kaca yang berakibat masuknya udara pada kaca dan menjadi gelembung kaca, padat saat kaca mendapat perlakuan pendinginan

(28)

Saran

Beberapa saran dan masukan yang dapat

diberikan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Penelitian untuk peningkatan kualitas produksi

kaca ini sebaiknya dilakukan secara berkala.

Pihak PT Asahimas Flat Glass sebaiknya

melakukan koordinasi yang baik dengan Product

Owner dalam hal penanganan kegagalan produk

kaca

(29)

Daftar Pustaka

Gaspersz, Vincent. 2007. Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pande, Peter S, Neuman Robert P, and Roland R.Cavanagh. 2002. The Six Sigma Way :

TeamFieldbook, an Implementation Guide for Process Improvement. McGraw-Hill.

Pyzdek, Thomas. 2002. The Six Sigma Handbook. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Satrio, Bintang Bagus. 2006. Pengurangan waste pada Produksi Garam dengan Pendekatan

Lean Six Sigma Menggunakan Metode FMEA PT. Susanti Megah Surabaya.

Surabaya: Tugas Akhir JurusanTeknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh November.

Singgih, M.L. 2010. Peningkatan Produktivitas Melalui Perbaikan Proses Untuk Meningkatkan Daya Saing.Pidato Pengukuhan Untuk Jabatan Guru Besar dalam bidang Ilmu Analisis Produktivitas.

Sumanth, David, 1985, Productivity Engineering and Management. Mc Graw Hill Book Company.

Taylor, D. and Brunt, D. 2001. Manufacturing Operations and Supply Chain Management : The

Gambar

DIAGRAM PARETO

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengambilan data menggunakan pendekatan waktu cross-sectional yaitu pengambilan data yang dikumpulkan pada waktu tertentu yang bisa menggambarkan keadaan dalam

Hal ini telah sesuai dalam penelitian bahwa pembuatan kefir air rebusan daun gaharu Gyrinops versteegii, dibuat dalam kurang atau sama dengan satu hari yang tidak menimbulkan

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang

Wood (1985) menyatakan khamir dapat digunakan pada proses fermentasi buah kopi umumnya menggunakan Saccharomyces marsicianus kemudian diikuti dengan Saccharomyces bayanus,

oleh investor untuk menjual maupun membeli saham perusahaan tersebut. 4) Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap perataan laba, hal ini mengindikasikan bahwa

Untuk itu, diperlukan proses partisipasi pada setiap upaya yang dilakukan untuk memperkuat pembangunan kesehatan masyarakat, yang salah satu upayanya adalah dengan

Salah seorang dari mereka, yang paling bijak dan paling baik, mencela mereka seraya berkata, "Bukankah aku telah mengatakan kepada kalian ketika kalian saling

Tabel rataan menunjukkan bahwa aplikasi herbisida parakuat berpengaruh nyata terhadap gulma E.indica pada kedua biotip, baik biotip resisten-parakuat (ETS) maupun.. Indica