• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

I-1

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, aplikasi dan platform yang digunakan oleh departemen-departemen dan unit pendukung pada perguruan tinggi menjadi beragam. Hal tersebut mengakibatkan ketersediaan dan kebutuhan data dan informasi dari setiap unit pendukung pada perguruan tinggi perlu diolah dengan tepat, sehingga dapat memudahkan dalam penyediaan dan pertukaran data dan informasi. Selain itu aplikasi dan platform yang beragam menyebabkan kesatuan (cohesion) antar layanan yang diberikan semakin rendah dan inkompatibilitas antara data dan informasi pada perguruan tinggi.

Secara prinsip terdapat 3 proses inti yang terjadi di perguruan tinggi, yaitu pengajaran (teaching), penelitian (research) dan pelayanan kepada masyarakat (services) [2]. Proses inti tersebut ditunjang oleh aktifitas pendukung seperti administrasi, akademik, keuangan dan akuntansi, perpustakaan, lembaga penelitian, pusat informasi (Campus Information Center), laboratorium, sumber daya manusia dan departemen (unit-unit pendukung), dan infrastruktur kampus. Proses inti terkait langsung dengan sumber pendapatan, sedangkan aktifitas-aktifitas penunjang sebagai sumber pengeluaran. Bagi perguruan tinggi stakeholder berpotensi sebagai sumber pendapatan yang berperan penting dalam kelangsungan proses dan aktifitas yang diselenggarakan pada perguruan tinggi. Stakeholder pada perguruan tinggi diklasifikasikan sebagai berikut: mahasiswa, pengajar, rekan industri, masyarakat atau komunitas, universitas lain (kompetitor), organisasi pendukung, karyawan/pegawai, dan pemerintah. Manajemen pendidikan dan tatakelola yang baik akan memunculkan kompetisi antara perguruan tinggi untuk berusaha menawarkan produk dan jasa yang lebih baik, murah, dan cepat.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi pemicu bagi perguruan tinggi untuk dapat menciptakan proses dan aktifitas pendidikan yang

(2)

I-2

murah, berkualitas, dan cepat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga memunculkan kendala baru dimana perguruan tinggi ditempatkan pada posisi yang sulit dalam mengimplementasikan teknologi karena adanya perbedaan kemampuan sumber daya manusia dalam mengolah dan memanfaatkan teknologi, serta munculnya aplikasi dengan format berbeda-beda yang digunakan oleh departemen dan unit pendukung pada perguruan tinggi. Perkembangan teknologi yang selalu berubah dapat menyebabkan data yang sama pada tempat yang berbeda (redundancy) dan informasi yang sama pada aplikasi yang berbeda (incompatibility). Aplikasi yang digunakan dimasa lalu tidak kompatibel dengan aplikasi saat ini, sedangkan data dan informasi masa lalu masih digunakan dalam proses bisnis saat ini. Kemampuan sumber daya manusia untuk melakukan perawatan terhadap sistem yang lama semakin langka (legacy system), sedangkan kebutuhan fungsi sistem yang diperlukan terus berkembang dan kebutuhan user terhadap informasi terbaru yang dapat diterima dengan segera terus meningkat. Contoh layanan-layanan yang dibutuhkan pada perguruan tinggi adalah layanan keuangan seperti informasi balance keuangan mahasiswa, informasi uang kuliah, informasi beasiswa, layanan akademik seperti informasi matakuliah per-semester, matakuliah yang akan ditawarkan semester selanjutnya, informasi dosen, informasi ruang kelas, informasi absensi, pengumuman dari pihak akademik, layanan perpustakaan, layanan kesehatan, layanan teknologi informasi, layanan laboratorium dan layanan lainnya yang perlu diidentifikasi oleh perguruan tinggi. Hal-hal tersebut menyebabkan keharusan dari setiap organisasi yang ingin tetap bertahan untuk melakukan pemutahiran sistem serta menentukan sebuah strategi untuk mengatur agar layanan-layanan tersebut dapat disiapkan dan diintegrasikan dengan arsitektur yang tepat.

Dari masalah-masalah tersebut akan muncul sebuah pernyataan baru yaitu penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang baru dapat membuat chaos dalam sebuah organisasi. Pernyataan ini dapat dibenarkan jika penerapan teknologi informasi dan komunikasi tersebut tidak memiliki arsitektur yang sesuai dan tepat dari organisasi tersebut.

(3)

I-3

Sebuah paradigma perancangan yang disebut Service Oriented Architecture (SOA) dapat menjadi dasar dalam perancangan pengintegrasian sistem informasi pada perguruan tinggi. SOA adalah sebuah kerangka kerja untuk mengintegrasikan proses bisnis dan mendukung infrastruktur teknologi informasi dan menstandarisasi komponen-komponen layanan yang dapat digunakan kembali dan digabungkan sesuai dengan prioritas bisnis. SOA bersifat loosely coupled (tingkat kebergantungan antar komponen rendah), highly interoperable (mudah dioperasikan), reusable (dapat digunakan kembali), dan interoperability (dapat berkomunikasi antar platform). SOA menawarkan beberapa keuntungan, yaitu [5]:

1. Bersifat standard.

2. SOA bersifat lebih interoperable dibandingkan dengan RPC (Remote Procedure Call), DCOM (Distributed Component Object Model), CORBA (Common Object Request Broker Architecture), EJB (Enterprise Java Bean), dan RMI (Remote Method Invocation).

3. SOA dapat didefinisikan sebagai function, object, dan method.

4. Karena sifat platform yang independent maka perusahaan atau organisasi dapat menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras yang lebih bebas sesuai dengan pilihan mereka.

5. Tidak tergantung pada satu vendor tertentu saja. Sifat loosely coupled menjadikan SOA dapat mengintegrasikan komponen yang memiliki cohesion yang rendah.

6. SOA mendukung pengembangan yang terus menerus, distribusi, dan maintenance yang bertahap.

7. Perusahaan dapat menggunakan perangkat lunak yang telah mereka punyai dan menggunakan SOA untuk membuat aplikasi tanpa harus mengganti aplikasi yang sudah ada. Sifat interoperability menjadikan SOA dapat diterapkan pada sistem informasi yang dinamis.

(4)

I-4 I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tesis ditemukan masalah utama yang akan dikaji oleh tesis ini. Masalah utama yang akan dikaji adalah bagaimana mengintegrasikan sistem informasi di perguruan tinggi sesuai dengan SOA. Pengintegrasian dilakukan agar layanan yang dapat digunakan oleh department atau unit pendukung yang lain dapat di akses dengan mudah oleh setiap unit yang membutuhkan.

I.3 Tujuan

Tujuan utama dari penulisan tesis ini adalah untuk membuat sebuah prototipe perangkat lunak yang akan diimplementasikan pada perguruan tinggi dengan menggunakan SOA untuk pengintegrasian sistem informasi. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan tesis ini adalah :

1. Mengidentifikasi kebutuhan layanan informasi yang diharapkan oleh user pada perguruan tinggi.

2. Mengidentifikasi proses bisnis dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi kini.

3. Membuat sebuah model proses pengintegrasian sistem informasi dengan menggunakan SOA.

4. Mengimplementasikan hasil perancangan dengan sebuah modul perangkat lunak untuk mengintegrasikan sistem informasi pada perguruaan tinggi.

I.4 Batasan Masalah

Batasan masalah yang didefinisikan pada tesis ini adalah:

1. Layanan yang dikaji adalah operasionalitas dari setiap unit pendukung yang terdapat pada perguruan tinggi.

2. Layanan-layanan yang dikaji adalah layanan yang terdapat pada struktur organisasi perguruan tinggi.

(5)

I-5

3. Perancangan arsitektur akan dikaji hingga mendapatkan sebuah prototipe perangkat lunak.

4. Prototipe perangkat lunak akan diimplementasikan dengan menggunakan web services.

I.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perguruan tinggi untuk mengintegrasikan sistem informasi yang telah mereka miliki dengan mengikuti kerangka kerja yang berorientasi layanan. Perguruan tinggi dapat memiliki rencana strategis dalam melakukan integrasi sistem, aplikasi, database dalam suatu standard yang dapat di komunikasikan pada sebuah protokol umum. Dengan semakin bertambahnya request layanan dari suatu unit layanan pada suatu perguruan tinggi hal ini tidak akan berpengaruh secara keseluruhan pada sistem informasi yang berjalan sebab setiap layanan baru yang ditambah akan memiliki lokasi yang dapat diidentifikasi secara unik dari pengguna layanan.

I.6 Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan tesis ini akan digunakan metodologi sebagai berikut: 1. Studi Pustaka

Studi pustaka dilaksanakan dengan cara melakukan pencarian jurnal-jurnal, artikel-artikel, e-books dan literatur-literatur yang membahas tentang SOA, manajemen perguruan tinggi dan teknologi informasi dan komunikai, serta aplikasi-aplikasi yang digunakan. Studi pustaka akan dilakukan melalui web browsing internet dan berkunjung di perpustakaan Institut Teknologi Bandung untuk mendapatkan materi-materi yang berkaitan dengan tesis penulis. Penelitian ini juga membutuhkan kritik, saran dan arahan dari para dosen yang memiliki keahlian khusus dalam bidang yang terkait dengan penulisan tesis ini. Untuk itu konsultasi dengan para dosen, praktisi perguruan tinggi, praktisi TI serta pihak-pihak yang terkait memiliki kontribusi yang sangat penting bagi kesuksesan penelitian ini.

(6)

I-6 2. Initiate (Analisis)

Fase ini akan menentukan development team, tujuan-tujuan, jadwal dan hasil-hasil kerja yang harus dicapai. Ini merupakan sebuah fase awal untuk menentukan secara jelas pada bagian fungsi apa kita akan mulai bekerja, apa yang harus dilakukan, meningkatkan performansi proses bisnis atau menggantikan. Pada tahap ini sebuah titik yang jelas telah dapat dideskripsikan dengan tepat untuk melakukan sesuatu serta manfaat–manfaat yang dihasilkan dari tugas tersebut. Fase ini juga dilakukan analisis kebutuhan fungsional dan non fungsional dari setiap unit yang terkait dengan aktifitas-aktifitas perguruan tinggi.

3. Develop Road Map (Desain)

Tim kerja membutuhkan untuk menciptakan sebuah ‖peta jalan‖, selanjutnya peta ini akan menunjukkan kebutuhan SOA untuk perguruan tinggi, membangun prinsip-prinsip SOA yang harus dilaksanakan, serta mendefinisikan status atau keadaan organisasi dimasa yang akan datang, dan membuat proses transisi dari situasi saat ini ke situasi yang akan datang. 4. Implementasi dan Pengujian

Pelaksanaan perencanaan menjelaskan tentang bagaimana untuk bergerak maju, mengikuti dan melaksanakan SOA roadmap. Pelaksanaan memiliki 2 jalur yaitu :

Proyek: tim melaksanakan proyek sesuai dengan roadmap dan membangun infrastruktur yang dibutuhkan untuk menyediakan kemampuan menjalankan proses bisnisnya.

Ketata-kelolaan dan Organisasi: tim mengimplementasikan hasil proyek secara paralel untuk tercapainya sebuah proyek yang efisien berdasarkan SOA.

Tim membutuhkan untuk memperbaiki rencana pelaksanaan SOA ataupun memperbaiki roadmap ketika terjadi perubahan yang besar terhadap perencanaan proyek.

(7)

I-7 I.7 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan yang digunakan dalam tesis ini adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan

Menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah serta tujuan dari topik penelitian pada tesis ini.

Bab II : Tinjauan Pustaka

Bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang menjadi landasan atau dasar pengembangan konsep SOA, keuntungan SOA, prinsip-prinsip SOA, desain dan pengembangan SOA, bagaimana SOA dapat diimplementasikan. Selanjutnya adalah tentang peranan sistem informasi terhadap perguruan tinggi dan menjelaskan tentang pengintegrasian sistem informasi di perguruan tinggi dengan menerapkan SOA.

Bab III : Analisis dan Perancangan

Bab ini akan menjelaskan tentang lingkup masalah yang akan dikaji dan titik tolak untuk memulai penerapan SOA dalam perguruan tinggi, analisis sistem informasi, analisis proses bisnis (layanan) dan pemanfaatan IT perguruan tinggi saat ini, analisis perancangan model arsitektur pengintegrasian sistem informasi berdasarkan service oriented.

Bab IV. Implementasi

Implementasi pengintegrasian layanan-layanan informasi perguruan tinggi akan dilakukan dengan menggunakan web services.

Bab V : Kesimpulan

Bab ini memberikan kesimpulan dan saran terhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Referensi

Dokumen terkait

5) Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Dalam rangka menunjang perbaikan regulasi pengusahaan UCG diperlukan litbang UCG di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan mengingat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

192 / 393 Laporan digenerate secara otomatis melalui aplikasi SSCN Pengolahan Data, © 2018 Badan

UPAYA GURU DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK PRASELASIAN MELALUI KEGIATAN BERMAIN DI TK ISTIQOMAH KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

[r]

Setelah itu teller akan memanggil dan nasabah akan memberikan sejumlah uang dan buku tabungan untuk meminta pencetakan transaksi setor tunai ke bank..