• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS POSTUR KERJA TENAGA KERJA PENGANGKUTAN GULA DI GUDANG PENYIMPANAN DENGAN METODE OVAKO WORK POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS POSTUR KERJA TENAGA KERJA PENGANGKUTAN GULA DI GUDANG PENYIMPANAN DENGAN METODE OVAKO WORK POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS POSTUR KERJA TENAGA KERJA PENGANGKUTAN GULA DI GUDANG PENYIMPANAN DENGAN METODE OVAKO WORK POSTURE ANALYSIS SYSTEM

(OWAS). (STUDI KASUS DI PG. REJO AGUNG BARU MADIUN)

THE ANALYSIS OF LABOUR WORKING POSTURE AT SUGAR HANDLING IN WAREHOUSE USING OVAKO WORK POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS)

METHOD. (CASE STUDY IN PG. REJO AGUNG BARU MADIUN)

Dyah Intani Enggaela1, Mas’ud Effendi2 dan Panji Deoranto3

1). Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian – Fakultas Teknologi Pertanian – Universitas Brawijaya 2). Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian – Fakultas Teknologi Pertanian – Universitas

Brawijaya – Jl. Veteran – Malang 65145 *email korespondensasi: dyaheggaela@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan tingkat risiko musculoskeletal disorders dibagian pengangkutan gula bagian gudang penyimpanan di PG. Rejo Agung Baru dan memberikan perbaikan sikap/posturkerja secara optimal. Hasil penelitian dari metode OWAS yaitu, dapat dikategorikan menjadi 4 kategori, dimana secara umum kategori 1 merupakan indikator sikap dan posisi kerja yang ergonomis sedangkan kategori 2, 3 dan 4 merupakan indikator sikap dan posisi kerja yang tidak ergonomis. Software WinOWAS diciptakan untuk mendukung analisis postur tubuh dengan menggunakan metode OWAS. Penelitian ini didapat dari penyebaran kuesioner Nordic Body Maps (NBM) kepada pekerja yang dibagi menjadi empat keluhan antara lain: keterangan 1 (tidak sakit) pada bagian pantat sebanyak 40, keterangan 2 (agak sakit) pada leher bagian atas sebanyak 25, keterangan 3 (sakit) kaki kiri dan kanan sebanyak 18 dan keterangan 4 (sangat sakit) tidak terdapat rasa keluhan pada tubuh yaitu 0. Berdasarkan hasil analisis penilaian OWAS, terdapat 67% kegiatan /aktivitas kerja berada pada kategori 3 (perlu perbaikan segera mungkin) dan 33% pada kategori 4 (perlu perbaikan saat ini juga). Indeks risiko cedera yang dialami pekerja berada kategori sangat tinggi yaitu 333. Usulan perbaikan ditujukan untuk sikap punggung dan kaki yang seharusnya dengan posisi tegak lurus, sikap lengan tidak melebihi ketinggian bahu dan batas normal pengangkatan yang dianjurkan 34-50 kg tanpa menggunakan alat.

Keyword: Manual material handling, Muculoskeletal disorders, Nordic Body Map (NBM), OWAS, WinOWAS. ABSTRACT

The purpose of the research is to determine the risk level of musculoskeletal disorders in the sugar transportation division PG. Rejo Agung Baru storage and also give the improvement in attitude and posture to work optimally. The research result from OWAS method could be categorized into for categories, which generally the category was an ergonomics attitude and position work indicator while the , and categories were not ergonomics attitudes and position work indicators. WinOWAS software is was created to support the posture analysis by using OWAS method. This research was conducted by using Nordic Body maps (NBM) questionnaire distribution to the labour who divide into for statements, such as: statement (not pain) in the bottom part about 40 labours, statement (less pain) in the upper part of the neck about 25 labours, statement (much pain) in the left and right feet about 18 labours, and none for the statement (much pain). Based on the OWAS analysis, there was 67% work activities in the category (need immediately improvement) and 33% in the category (need improvement right now). Labour injury risk index was at the highest level of 333. The proposed improvement is focused on the back and feet posture which should be in the upright position, arm posture not exceed the shoulder height, and the normal limit for lifting should be 34-50 kg without using any instrument.

(2)

PENDAHULUAN

Penanganan material secara manual adalah istilah yang diberikan untuk proses penanganan material yang dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia (Martaleo, 2012). Kelebihan Manual Material Handling (MMH) bila dibandingkan dengan

penanganan material menggunakan alat bantu adalah fleksibilitas gerakan yang dapat dilakukan untuk beban-beban ringan (Astuti, 2007).

Salah satu pekerjaan yang menggunakan penanganan material secara manual adalah kuli angkut. Di Indonesia, kuli angkut terdapat banyak jenis, antara lain: kuli angkut terigu, gula, maupun kuli angkut barang (porter) yang banyak beroperasi di pasar dan stasiun. Hal ini menimbulkan risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs), sehingga diperlukan perhatian bagi perusahaan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan mengenai keluhan otot rangka. MSDs adalah cedera atau keluhan pada jaringan lunak (seperti otot, tendon, ligamen, sendi, dan tulang rawan) dan sistem saraf di mana keluhan ini dapat mempengaruhi hampir seluruh jaringan termasuk saraf dan sarung tendon (Martaleo, 2012).

PG Rejo Agung Baru merupakan unit usaha produksi gula di bawah PT PG Rajawali I merupakan salah satu anak perusahaan BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). PG. Rejo Agung Baru pada proses produksinya telah menggunakan mesin-mesin otomatis sehingga pekerjaan prosesnya lebih mudah. Namun, proses

material handling atau pemindahan barang

di PG. Rejo Agung Baru pada stasiun kerja penyimpanan produk dan pengeluaran produk masih dilakukan secara manual. Tenaga kerja mengangkat gula dengan berat 50kg dari bagian produksi dibawa dengan lori atau truck menuju ke gudang penyimpanan. Dari hasil penelitian pendahuluan, tenaga kerja banyak mengalami keluhan-keluhan pada kaki,

misalnya paha, lutut, betis, pergelangan kaki dan kaki. Pekerja harus mengangkat gula dalam sehari sekitar 200-400 sak. Hal ini bila berlangsung dalam jangka waktu lama diduga dapat menyebabkan cedera pada operator seperti musculoskeletal disorders atau keluhan pada jaringan lunak.

Metode OWAS metode analisis sikap kerja yang mendefinisikan pergerakan bagian tubuh punggung, lengan, kaki, dan beban berat yang diangkat. Metode ini digunakan untuk menganalisis sikap kerja yang mendefinisikan pergerakan seluruh bagian tubuh yaitu punggung, lengan, kaki, dan beban berat yang diangkat. Masing-masing anggota tubuh tersebut diklasifikasikan menjadi sikap kerja (Astuti dan Suhardi, 2007). Metode OWAS tidak lebih spesifik dalam melakukan analisis pada sudut bagian tubuh yang akan dinilai seperti metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) atau Rapid Upper Limb Assessment (RULA) .

Dari metode-metode tersebut, analisis yang paling sesuai pada penelitian ini yaitu menggunakan metode OWAS. Metode ini tidak memerlukan alat medis dan tidak membutuhkan biaya yang mahal dalam mengukur sikap postur kerja, mampu mengukur secara keseluruhan pergerakan tubuh dan dapat memperbaiki cara sikap kerja tubuh sehingga memberikan rasa nyaman dan aman pada saat melakukan aktivitas. Tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah :

1. Menentukan tingkat risiko

musculoskeletal disorders bagian

gudang penyimpanan di PG. Rejo Agung Baru.

2. Memberikan usulan perbaikan sikap/postur kerja secara optimal.

(3)

BAHAN DAN METODE Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Penelitian tersebut tidak melakukan modifikasi kerja atau penggantian tempat dalam aktivitas kerja, tetapi hanya memberi usulan yang dapat memperbaiki postur tubuh saat melakukan aktivitas secara optimal dalam pengangkutan produk gula di tempat penyimpanan dan pengeluaran.

2. Responden penelitian ini adalah pekerja laki-laki dengan usia 23-60 tahun dan tidak dalam keadaan cacat fisik.

Instrumen penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Kuisioner Nordic Body Map (NBM), digunakan untuk menilai keluhan gangguan musculoskeletal yang dialami pekerja.

2. Kamera Digital, yang berfungsi untuk mengambil gambar atau merekam postur tubuh saat melakukan aktivitas.

3. Alat pengukur tinggi badan, berfungsi mengukur tinggi badan pekerja

4. Timbangan, yang digunakan untuk mengukur berat badan pekerja

5. Metode yang digunakan untuk alat mengidentifikasi postur kerja yang berpotensi mengakibatkan cedera

musculoskeletal saat melakukan aktivitas secara manual.

6. Software WinOwas, yang digunakan untuk menilai Action Category-nya. Diagram alir penelitian terterta pada Gambar 1.

Survey Pendahuluan dan Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Penentuan Metode dan Pengumpulan Data

Penentuan Responden dan Sampel

Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner NBM (Nordic Body Map)

Tidak

Tahapan Pengamatan dan Perekaman Postur Kerja

Penyebaran dan Pengolahan Data: Memberikan Penilaian (back, arms, legs, load) pada Postur Tubuh

Uji Validitas dan Reliabilitas

Valid dan Reliabel Ya

Masukkan Penilaian (back, arms, legs, load) pada Postur Tubuh ke dalam Software WinOwas

Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 1.Diagram alir penelitian Penentuan Responden dan Sampel

Responden adalah manusia biasa yang sarat akan sarat permasalahan yang sering kali tidak dengan begitu saja mudah terselesaikan (Santosa dan Hamdani, 2007). Berdasarkan hasil survei, pekerja yang terdapat di gudang penyimpanan PG. Rejo Agung Baru jumlah populasinya adalah sebanyak 54 orang, sehingga responden yang digunakan untuk penelitian dengan kuesioner NBM sejumlah 54 orang. Jumlah sampel yang digunakan untuk merekam

(4)

postur tubuh adalah sebanyak 36 orang. Total jumlah sampel tersebut didapatkan dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut:

Keterangan:

n = Ukuran sampel N = Ukuran Populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir yaitu sebesar 10%. Tingkat kesalahan pada penelitian 10%, hal tersebut dikarenakan adanya kesalahan yang mungkin besar terjadi saat penelitian, sehingga adanya kesalahan yang perlu ditolerir (Simamora, 2002).

N= 54 (jumlah populasi di gudang penyimpanan)

e= 10%

Penyebaran dan Penyusunan Kuesioner

Nordic Body Map

Nordic body map (NBM) merupakan

metode yang dilakukan dengan menganalisa peta tubuh yang ditujukan pada tiap bagian tubuh. NBM membagi tubuh menjadi nomor 0 sampai 27 dari leher hingga kaki seperti pada Gambar 2. Melalui kuesioner dapat diketahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari rasa tidak nyaman (agak sakit) sampai tingkat yang sangat sakit (Tarwaka, 1985) dalam (Mas’idah dkk, 2009). Melihat dan menganalisa peta tubuh akan dapat diestimasi jenis dan tingkat keluhan otot

skeletal yang dirasakan oleh pekerja.

Metode ini dilakukan dengan memberikan penilaian subjektif pada pekerja (Mas’idah, 2009).

Gambar 2.Nordic Body Map (NBM). (Sumber: Tirtayasa, 2003) Pengolahan Data

1. Merekam atau pengambilan gambar sikap kerja

2. Mengunakan data OWAS(Ovako Work

Analysis System)Worksheet untuk mengukur postur tubuh dengan cara: a. Sikap kerja pada bagian punggung

tertera pada Gambar 3 dan skor sikap punggung tertera pada Tabel 1, sikap lengan pada Gambar 4 dan skor sikap bagian lengan pada Tabel 2 serta sikap kaki pada Gambar 5 dan dilihat skor pada bagian kaki pada Tabel 3. Untuk beban berat dapat dilihat skornya pada Tabel 4. Berikut ini adalah klasifikasi sikap bagian tubuh yang diamati untuk dianalisa dan dievaluasi (Astuti dan Suhardi, 2007):

a) Sikap Punggung

Gambar 3 Sikap punggung Tabel 1 Skor sikap punggung

PERGERAKAN SKOR

Lurus 1

Membungkuk ke depan atau kebelakang 2

Memutar atau miring kesamping 3

Membungkuk dan memutar atau

membungkuk ke depan 4

(5)

b) Sikap Lengan

Gambar 4 Sikap lengan Tabel 2 Skor sikap lengan

PERGERAKAN SKOR

Kedua tangan berada di bawah bahu 1

Satu tangan berada di bahu 2

Kedua tangan berada di atas bahu 3

Sumber: Astuti dan Suhardi (2007) c) Sikap Kaki

Gambar 5 Sikap kaki Tabel 3 Skor sikap kaki

PERGERAKAN SKOR

Duduk 1

Berdiri bertumpu pada kedua kaki lurus 2 Berdiri bertumpu pada satu kaki lurus 3 Berdiri bertumpu pada kedua kaki

dengan lutut ditekuk 4

Berdiri bertumpu pada satu kaki dengan

lutut ditekuk 5

Berlutut pada satu atau kedua lutut 6 Bergerak, berpindah atau berjalan 7

Sumber: Astuti dan Suhardi (2007) d) Berat Beban

Tabel 4 Skor berat beban

KLASIFIKASI BERAT BEBAN SKOR

Berat beban adalah kurang dari 10 Kg

(W< 10 Kg) 1

Berat beban adalah 10 Kg – 20 Kg (10

Kg - 20 Kg) 2

Berat beban adalah lebih besar dari 20

Kg (W > 20 Kg) 3

Sumber: Astuti dan Suhardi (2007)

b. Melakukan penilaian analisis postur kerja ke dalam tabel OWAS yang tertera pada Tabel 5.

Tabel 5. Penilaian Analisis Postur Kerja OWAS

c. Hasil dari metode OWAS dapat dikategorikan menjadi 4 kategori (Fathoni dkk, 2009). Sikap kerja OWAS terdiri dari empat level skala sikap kerja yang berbahaya bagi para pekerja (Astuti dan Suhardi, 2007).

Kategori 1: Perbaikan tidak diperlukan. Kategori 2: Perbaikan yang diperlukan dalam masa mendatang.

Kategori 3: Perbaikan yang diperlukan sesegera mungkin.

Kategori 4: Perbaikan yang diperlukan saat ini.

3. Melakukan input data ke dalam software

WinOWAS.

4. Melakukan penilaian indeks risiko cedera dengan rumus:

Indeks=[(ax1)+(bx2)+(cx3)+(dx4)]x100 a, b, cdandadalahtingkatobservasifrekuensi (presentase)pada masing-masing katagori1, 2, 3dan4 (Calvo, 2009).

HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Penyimpanan Gula

Proses penyimpanan gula ke gudang penyimpanan dapat dilihat pada diagram alir Gambar 6.

(6)

Pekerja mengangkat dan meletakkan gula ke punggung pekerja bagian

pemindahan Pekerja pemindahan mengangkat dengan bahu dan kedua tangan

Pekerja memindahkan ke gudang penyimpanan

Pekerja menata karung gula

Pekerja meletakkan karung gula ke gudang penyimpanan

Truck menuju di depan pintu gudang

Gambar 6. Tahapan penyimpanan ke gudang penyimpanan

Objek Penelitian

Dari 54 pekerja hasil survei lapang baik tinggi badan, berat badan, usia dan masa kerja memiliki karakter yang berbeda. Perbedaan karakteristik ini akan mempengaruh sikap kerja, hal ini dapat mempengaruhi tingkat kelelahan ataupun keluhan musculoskeletal disorders. Data karakteristik objek penelitian terdapat pada Tabel 6.

Tabel 6. Data karakteristik objek penelitian

Karakteristik Objek Penelitian Nilai Rentang Jumlah Orang (%) Berat Badan (kg) 48-55 14 25,92 56-63 18 33,33 64-71 18 33,33 72-79 3 5,55 80-86 1 1,85 Tinggi Badan (cm) 164-166 11 20,37 167-169 22 40,74 170-172 14 25,92 173-175 7 12,96 Usia (tahun) 25-32 13 24,07 33-40 11 20,37 41-48 10 18,51 49-56 18 33,33

Masa Kerja (tahun) 1-6 17 31,48

7-12 13 24,07

13-18 0 0

19-24 4 7,41

25-30 16 29,62

31-36 4 7,41

Hasil Survei Gejala Musculoskeletal Disorders (MSD’s)

Berdasarkan kuesioner NBM yang telah disebarkan, keterangan 4 (sangat sakit) menunjukkan tidak ada yang memilih (0), bahwa pekerja selama bekerja tidak merasakan sangat sakit pada postur tubuh mereka saat setelah bekerja. Pada keterangan 3 (sakit) tertera lebih dominan sakit pada bagian kaki kiri dan kanan sebanyak 18 dan nilai terendah yaitu bagian pergelangan tangan kanan dan kiri dan pantat dengan jumlah 3. Untuk keterangan nilai 2 (agak sakit), cenderung pada bagian tubuh leher bagian atas dengan jumlah 25, dan nilai terendah terdapat pada pantat sebanyak 11. Pada keterangan nilai 1 (tidak sakit) yang sering tidak sakit pada bagian tubuh pantat sebanyak 40 dan nilai terendah pada bagian kaki kanan dan kiri sebanyak 19.

Menurut Tarwaka (2004), keluhan menetap yaitu keluhan otot yang bersifat menetap. Walaupun pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada otot masih terus berlanjut. Hasil studi menunjukkan bahwa bagian otot yang sering dikeluhkan adalah otot rangka (skeletal) yang meliputi otot leher, bahu, lengan, tangan, jari, punggung, pinggang dan otot-otot bagian bawah.

Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kuesioner yang telah disebarkan oleh responden berdasarkan jumlah populasi pekerja pengangkut gula di gudang penyimpanan sejumlah 54 responden. Uji validitas dilakukan pertama yakni berdasarkan 27 profil. Berdasarkan r tabel rumus df= N-2, Nilai df adalah derajat bebas (degree of freedom) dengan n adalah banyaknya responden, jumlah responden yaitu 54 dikurangi 2 menghasilkan 52. Dari hasil r tabel berdasarkan tingkat signifikansi untuk uji satu arah dengan nilai alpha (α)=0,025 menghasilkan 0,2681, maka hasil

(7)

uji validitas > 0,2681 dianggap valid. Jika kurang dari 0,2681 maka kita anggap tidak dipakai atau tidak layak. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas didapatkan bahwa nilai validitas korelasi kombinasi adalah lebih dari 0,2681, sehingga menunjukan bahwa 27 profil pertanyaan kuesioner tersebut adalah valid.

Berdasarkan uji reliabilitas yang diukur dengan mengunakan uji statistik Cronbach

Alpha (α), suatu varibel dikatakan reliabel

jika nilai Cronbach Alpha>0,60. Pengujian reliabilitas pada kuesioner dengan menggunakan cara One Shot. Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan bahwa hasil

Cronbach Alpha dari data kuesioner tersebut

adalah sebesar 0,876 atau sebesar 87,6 % sehingga dapat dikatakan bahwa kuesioner reliabel.

Penilaian OWAS PG. Rejo Agung Baru Penilaian ini berdasarkan hasil perekaman dan pengambilan gambar pada saat pekerja melakukan aktivitas pengangkutan karung gula ke gudang penyimpanan di PG Rejo Agung Baru. Hasil klasifikasi berdasarkan sikap tubuh (lengan, punggung, kaki, berat beban dan kemudian dilakukan penilaian kedalam tabel OWAS seperti yang tertera pada Tabel 7.

Tabel 7 Penilaian OWAS PG. Rejo Agung Baru

No. Kegiatan Kombinasi OWAS

Kategori

Pengangkatan Gula dari Supplier

1. Mengangkat Gula 2123 3 2. Meletakan gula ke

punggung pekerja yang memanggul

4123 3

Pemindahan Gula ke Gudang 1. Menerima dan

mengangkat gula dari truk (loading)

2323 3

2. Memindahkan gula ke gudang (moving)

2723 4 Peletakan Gula ke Gudang

1. Meletakan gula (unloading)

4323 4 2. Menata gula 2143 3

Perhitungan Indeks Risiko Cedera Berdasarkan Recommendations for Actions

Perhitungan indeks risiko cedera dihasilkan berdasarkan tingkat frekuensi masing-masing kategori aksi dari hasil observasi. Software WinOWAS juga memiliki diagram Recommendations for

Actions, bertujuan untuk mengetahui level

skala/kategori (putih [kategori 1], hijau [kategori 2], biru [kategori 3], dan merah [kategori 4]) pada masing-masing sikap kerja. Selain itu diagram ini juga dapat digunakan sebagai usulan perbaikan pada bagian tubuh mana yang menyebabkan gangguan muskoloskeletal.

Berikut perhitungan indeks risiko secara keseluruhan pada proses pengangkutan karung gula ke gudang penyimpanan di PG. Rejo Agung Baru Madiun:

Indeks=

[(0x1)+(0x2)+(0,67x3)+(0,33x4)]x100 = (0+0+2,01+1,32)x100

=333

Dari hasil observasi secara keseluruhan, menunjukkan perhitungan indeks risiko cedera secara keseluruhan merupakan penggabungan seluruh kegiatan. Kombinasi OWAS kegiatan tersebut terdiri dari 2123, 2143, 2323 dan 4123 masuk kategori 3 dengan persentase 67%, termasuk kategori perlu perbaikan segera mungkin, sedangkan 2373 dan 4323 masuk kategori 4 dengan persentase 33%, termasuk kategori perlu perbaikan saat ini atau sekarang juga. Indeks risiko 67% dikali 3 menghasilkan 2,01 dan 33% dijadikan 0,33 dikali 4 menghasilkan 1,32. Dari penjumlahan keseluruhan kegiatan menghasilkan 3,33 dikali 100, sehingga nilai indeks risiko sejumlah 333. Hasil indeks risiko diketahui bahwa termasuk level kategori sangat tinggi yang perlu perbaikan dalam kegiatan penyimpanan gula. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Calvo (2009) 400

(8)

(100% dari postur pengamatan di kelas 4): faktor risiko dekat dengan 400, lebih tinggi risiko MSD. Semakin tinggi nilai indeks risiko maka akan menimbulkan potensi cedera otot dan perlunya perbaikan postur. Diagram Recomendations for Actions secara keseluruhan terdapat pada Gambar 7.

Gambar 7. Recommendations for Actions Secara Keseluruhan

Diagram Recomendations for Actions secara keseluruhan terdapat pada Gambar 7 pada sikap punggung (back) terdapat dua postur yang dilakukan oleh pekerja yaitu sikap punggung membungkuk ke depan atau ke belakang (bent) dan membungkuk dan memutar atau membungkuk ke depan (bent

and twisted). Pada sikap punggung, terdapat

dua level kategori yaitu kategori 2 dengan persentase 67% yang menunjukkan garis diwarna hijau dan 3 dengan persentase 33% menunjukkan garis diwarna biru. Kategori 2 diartikan perlunya perbaikan dimasa akan datang, sedangkan kategori 3 artinya perlunya perbaikan segera mungkin.

Pada posisi kedua tangan berada di bawah bahu (both below shoulder) masuk dalam kategori 1 dengan persentase 50%. Posisi tersebut dalam recommandation for

actions garis terdapat pada garis putih

menunjukkan kategori yang tidak perlu ada perbaikan. Pada posisi kedua tangan berada di atas bahu (both above shoulder) masuk dalam kategori 2 pada warna hijau dengan persentase 50% menunjukkan perlunya perbaikan dimasa akan datang. Pada sikap

kaki terdapat tiga posisi yaitu berdiri bertumpu pada kedua kaki lurus (standing

on two legs), berdiri bertumpu pada kedua

kaki dengan lutut ditekuk (st. on two bent

knees) dan berjalan atau berpindah (walking). Pada posisi berdiri bertumpu pada kedua kaki lurus (standing on two legs) menunjukkan kategori 1 berdasarkan garis terdapat pada warna putih dengan persentase 67%, sehingga posisi ini tidak perlu perbaikan. Selanjutnya, pada posisi berdiri bertumpu pada kedua kaki dengan lutut ditekuk (st.on two bent knees) menunjukkan posisi berada dikategori 2 berdasarkan

recommandations for actions garis terdapat

pada warna hijau dengan persentase 17%, sehingga posisi ini perlu perbaikan dimasa akan datang. Terakhir pada posisi kaki yaitu berjalan terdapat pada kategori 1 berdasarkan recommandations for actions garis berada diwarna putih dengan persentase 17%, sehingga posisi berjalan tidak perlu ada perbaikan.

Usulan Perbaikan Metode Kerja

Usulan perbaikan pada proses pengangkatan gula dengan dua kegiatan yaitu mengangkat dan meletakkan ke punggung ke pekerja pemanggul tidak dapat diperbaiki secara gerakan karena kegiatan ini diperlukan waktu yang cepat untuk mengefisien waktu dalam bekerja dan tidak mungkin diaplikasikan apabila gerakan saat mengangkat dan meletakkan dengan kekuatan tangan dan kaki. Berdasarkan survei wawancara pekerja menggunakan kekuatan dari perut dan pinggang, agar sedikit memperingan pekerjaannya perut sampai pinggang pekerja diikat dengan menggunakan ikat pinggang. Hal tersebut untuk mengurangi rasa linu atau sakit pada

musculoskeletal di bagian punggung dan

untuk menahan internal badan seperti usus dan lambung tidak jatuk ke bawah.

Menurut Anonymous (2011), Sabuk digunakan untuk mengurangi tekanan di

(9)

dalam perut karena sabuk memberi tekanan di depan tulang punggung bawah. Sabuk angkat berat juga mengurangi tekanan tulang belakang saat mengangkat beban dan juga mencegah keseleo dan membengkoknya tulang belakang. Usulan perbaikan gerakan tersebut tertera pada Tabel 8.

No. Kegiatan Kombinasi OWAS

Kategori

Pemindahan Gula ke Gudang 1. Menerima dan

mengangkat gula dari truk (loading)

1223 1

2. Memindahkan gula ke gudang (moving)

1273 1 Peletakan Gula ke Gudang

Meletakan gula (unloading)

2223 3 Menata gula 1163 1

KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil penilaian OWAS PG. Rejo Agung Baru secara keseluruhan, nilai indeks risiko cedera berada level kategori sangat tinggi yaitu 333, terdapat 67% pada kategori 3 (perlu perbaikan segera mungkin) dan 33% pada kategori 4 (perlu perbaikan saat ini juga).

2. Usulan perbaikan gerakan kerja:

a. Untuk sikap punggung pada proses pemindahan gula ke gudang dan peletakan pada kegiatan menata seharusnya dirubah dengan posisi punggung sejajar tegak lurus dan membungkuk saat peletakan pada kegiatan meletakan gula ke gudang penyimpanan. Pengangkatan tidak terdapat usulan perbaikan gerakan hanya dengan menggunakan alat bantu seperti conveyor portable dan ikat pinggang untuk diikat pada bagian pinggang untuk memperkencang perut dan memperingan pekerjaan.

b. Untuk sikap lengan pada proses peletakan pada kegiatan penataan dirubah dengan posisi kedua lengan tidak lebih tinggi dari ketinggian bahu, sedangkan kegiatan pemindahan gula ke gudang seharusnya dirubah ke satu tangan berada di atas bahu.

c. Untuk sikap kaki pada kegiatan pengangkatan gula dari supplier, pemindahan dan peletakan gula pada kegiatan meletakan sebaiknya kedua kaki berdiri lurus dan kegiatan peletakan gula ke gudang saat gerakan menata sebaiknya kaki berlutut.

d. Untuk berat beban sebaiknya batas normal pengangkatan yang dianjurkan sebesar 34 - 50 kg tanpa menggunakan alat bantu.

SARAN

Untuk saran bagi para pekerja, perusahaan dan penelitian lanjutan adalah sebagai berikut:

1) Bagi perusahaan sebaiknya memberikan alat bantu angkut yang lebih memadai untuk mengurangi kelelahan otot tangan pekerja, contohnya cart dan conveyour 2) Bagi pekerja sebaiknya tidak melakukan

sikap kerja yang dapat mengakibatkan cedera pada sistem musculoskeletal. 3) Bagi para peneliti selanjutnya dapat

melakukan penelitian lebih luas dengan kegiatan penelitian dan dengan metode yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2011. Sabuk Angkat Berat.

www.doktermu.com. Dilihat 25

Februari 2015.

<http://doktermu.com/Olahraga-dan-kesehatan/sabuk-angkat-berat.html> Astuti, R.D. 2007. Analisis Pengaruh

(10)

Terhadap Kelelahan Muskuloskeletal. Jurnal Gema Teknik. 10 (02): 27-32. Astuti, R.D dan Suhardi, B. 2007. Analisis

Postur Kerja Manual Material

Handling Menggunakan Metode

OWAS (Ovako Work Postur Analysis

System). Jurnal Gema Teknik. 10 (01):

67-75.

Calvo, A. 2009.Musculoskeletal Disorders

(MSD) Risks in Forestry.A Case Study

to Suggest an Ergonomic

Analysis.Agricultural Engineering International: the CIGR Ejournal.

Manuscript MES 1149. 11: 1-9.

Fathoni, H, Handoyo, dan Swasti, K.G. 2009. Hubungan Sikap dan Posisi Kerja dengan Low Back Pain pada Perawat di RSUD Purbalingga. Jurnal Keperawatan Soedirman. 4 (03): 131-139.

Kee, D and Karwowski, W. 2007. A

Comparison of Three Observational Techniques for Assessing Postural Loads in Industry. International Journal

of Occupational Safety and Ergonomics (JOSE). 13 (01): 3-14.

Martaleo, M. 2012. Perbandingan Penilaian Risiko Ergonomi dengan Metode REBA dan QEC (Studi

Kasus Pada Kuli Angkut Terigu). Jurnal Simposium Nasional RAPI XI FT UMS. ISSN: 1412-9612: 157-163. Mas’idah, E, Fatmawati,W dan Ajibta, L.

2009. Analisis Manual Material

Handling (MMH) dengan

Menggunakan Metode Biomekanika untuk Mengidentifikasi Resiko

Cidera Tulang Belakang

(Musculoskeletal Disorder). Jurnal Sultan Agung. 45 (119): 37-56.

Santosa, P.E dan Hamdani, M. 2007. Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Simamora, B. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Tarwaka, Solichul, H.B, dan Lilik, S. 2004. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan kerja dan Produktivitas. Uniba Press. Surakarta. 97-101.

Tirtayasa, K, Adiputera, I. N dan Djestawana, I.G. 2003. The Change of

Working Posturein Manggur

Decreases Cardiovascular Load and Musculoskeletal Complaints among Balinese Gamelan Craftmen. Jurnal

Gambar

Diagram  alir  penelitian  terterta  pada  Gambar 1.
Gambar 2.Nordic Body Map (NBM).
Gambar 4 Sikap lengan  Tabel 2 Skor sikap lengan
Gambar 6. Tahapan penyimpanan ke  gudang penyimpanan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Struktur ungkapan larangan ini adalah ungkapan yang terdiri atas 2 bagian Ulah barang daang bari ngeudeng yang menyatakan sebab, karena pada bagian ini dari

Sebagai ternyata dalam pasal I-F dari Rencana Undang-undang, kini diusulkan supaya kekuasaan berdamai untuk seluruh daerah pabean diletakkan di tangan Menteri

Selain itu untuk mengatahui adakah perbedaan atau tidak pada data kecemasan pada responden uji hipotesis juga dapat dilihat dari nilai signifikansi hasil uji Paired

Penerapan metode klasifikasi support vector machine dalam sistem deteksi intrusi yang telah dibangun dapat membantu analis dalam pembentukan profile, skenario

untuk mengatasi penyakit mental atau meningkatkan tingkat kesejahteraan kognitif atau emosional , dikarenakan seperti yang dinyatakan dalam penelitian Moeller,

Namun demikian, kewenangan klinis yang dicabut tersebut dapat diberikan kembali bila staf medis tersebut dianggap telah pulih kompetensinya, Dalarn hal kewenangan klinis

a) Menerima individu dengan segala kelebihan dan keterbatasannya. Dalam poin ini, hal yang paling ditekankan adalah „kepercayaan‟ baik dari orang tua, guru atau

Setiap penemuan, jangka waktu, lokasi, tingkah laku kelompok, ukuran dan komposisi dicatat. Waktu rata-rata pengamatan kelompok selama kedua survei monitoring di bulan September