7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka diperlukan untuk mendapatkan kesempurnaan dalam penyusunan skripsi. Dengan adanya tinjauan pustaka diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam penyusunan skripsi ini. Isi dari tinjauan pustaka dapat berupa dasar-dasar teori yang berhubungan dengan skripsi yang akan dibahas, dimana dasar teori ini digunakan sebagai acuan awal dalam penyusunan skripsi. Berikut adalah beberapa teori yang berhubungan dengan skripsi yang akan di bahas: 2.1.1. Konsep Dasar Sistem
Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem informasi untuk mengumpulkan, menyimpan, melihat, dan menyalurkan informasi. Sistem informasi dapat terbentuk karena didorong oleh kebutuhan akan informasi yang terus meningkat yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan.
1. Pengertian Sistem
Menurut Elisabet (2017) mengemukakan bahwa “Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan”.
Menurut Romney dan Steinbart dalam (Mulyani, 2016) menyatakan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling bekerja dan berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan suatu kegiatan pokok perusahaan. 2. Karakteristik Sistem
Supaya sistem ini dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu diuraikan sebagai berikut:
a. Komponen
Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batasan sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
c. Lingkungan luar sistem (Environment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
d. Penghubung sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung
tersebut. Dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
e. Masukan sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
f. Pengolah sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
g. Keluaran sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
h. Sasaran sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
2.1.2. Konsep Dasar Informasi
Menurut Gordon B. Davis dalam (Lukman, 2018), “Informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat mendatang”.
Jadi menurut Firman Arif (2019) “Informasi adalah sebuah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.”
2.1.3. Unified Modeling Language (UML)
Menurut Nugroho dalam (Rusman, 2019), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”.
Unified Modeling Language (UML) memiliki diagram diantaranya yaitu
(Sulianta, 2019): A. Class Diagram
Kelas diagram atau class diagram menggambarkan struktur sistem pada tingkat klasifikasi terendah.
B. Object Diagram
Object diagram menggambarkan objek pengklasifikasi dan hubungan antar
objek.
C. Package Diagram
Package diagram memperlihatkan paket dan saling ketergantungan antar
paket.
D. ComponentDiagram
Component diagram atau diagram komponen menunjukan saling ketergantungan antar komponen.
E. Composite Structure Diagram
Composite structure diagram atau diagram komposit digunakan untuk
memperlihatkan struktur internal pengkelasan yang saling berhubungan dan perilakunya.
F. Deployment Diagram
Deployment diagram menggambarkan arsitektur eksekusi dari suatu sistem
G. Profile Diagram
Profile diagram atau diagram profil adalah diagram UML pelengkap, yang
pertama kali diperkenalkan pada UML versi 2.0. H. Use Case Diagram
Use case diagram atau diagram perilaku digunakan untuk menggambarkan
serangkaian tindakan bahwa beberapa sistem berinteraksi atau melakukan kolaborasi dengan satu atau lebih aktor untuk memberikan hasil.
I. Activity Diagram
Activity diagram atau diagram aktivitas menggambarkan urutan dan kondisi
biasa disebut aliran kontrol dan aliran objek. J. State Machine
State machine atau diagram mesin status digunakan untuk pemodelan perilaku
diskrit melalui transisi status berhingga. K. Sequence Diagram
Sequence diagram adalah jenis diagram interaksi yang berfokus pada pertukaran
pesan pada lifelines.
L. Interaction Overview Diagram
Interaction overview diagram adalah diagram yang berfokus pada aliran kontrol
dalam hal ini interaksi atau user interaksi.
M. Communication Diagram (Collaboration Diagram)
Communication diagram (Collaboration Diagram) adalah jenis diagram
interaksi yang berfokus pada interaksi antara Lifelines. N. Timing Diagram
Timing diagram berfokus pada perubahan kondisi diantara lifelines sepanjang
2.1.4. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Ladjamudin dalam Nafiudin (2019) mengemukakan bahwa “Entity
relationship diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan
susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak”. 2.1.5. Pengembangan Perangkat Lunak
A. Waterfall
Menurut Wicaksono S. Rizky (2017) “Waterfall model adalah sebuah proses hidup perangkat lunak memiliki sebuah proses yang linier dan sekuensial”.
Menurut Sri Mulyani (2016) berikut adalah tahapan dalam pengembangan sistem menggunakan metode waterfall :
1. Initation / Planning
Tahap analisis untuk menggambarkan sistem secara keseluruhan beserta tujuannya.
2. Requirement Gathering and Analysis
Pada tahap ini analis akan menggambarkan kondisi yang sedang berjalan dan permasalahan sistem ke dalam beberapa diagram. Kemudian akan di desain solusi permasalahan secara global untuk di berikan kepada user.
3. Design
Pada tahap ini solusi-solusi akan di uraikan secara detil dalam bentuk diagram,
layouts, business rules, dan dokumentasi lain yang dibutuhkan. 4. Build or Coding
Pada tahap ini sistem mulai dibangun atau di kembangkan.
5. Testing
Pada tahap ini sistem yang dibangun akan dilakukan tes atau di coba oleh tim
2.1.6. Pengujian Perangkat Lunak A. Black Box
Menurut Fatwa Ramdani (2018) mengemukakan bahwa “Black box testing hanya berfokus pada fungsionalitas sebuah sistem”. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan baik dan benar.
B. White Box
White box testing merupakan teknik pengujian yang menggunakan struktur dan
perancangan prosedural untuk memperoleh kasus uji (Selatan, 2020).
2.1.7. Kajian Literatur A. Internet
Menurut Rusman (2017) “Internet adalah sarana bertukar informasi lewat jaringan komputer yang memiliki konektivitas sehingga dapat di akses secara global”. Internet banyak dimanfaatkan perusahaan-perusahaan komersil dalam menjalankan bisnisnya. Saat ini internet sudah tersebar diseluruh dunia sehingga setiap orang dapat mengaksesnya.
B. Web Server
Menurut Solichin dalam Desi (2020) “Web server adalah perangkat lunak yang berfungsi menerima permintaan berupa halaman web yang dikirim melalui browser (HTTP, HTTPS) yang kemudian memberikan tanggapan (response) dengan mengirim kembali hasilnya dalam bentuk halaman web atau dalam bentuk dokumen HTML”.
C. Web Browser
Menurut Andi (2016), Web server adalah suatu program komputer yang mempunyai tanggung jawab atau tugas menerima permintaan HTTP dari komputer klien, yang di kenal dengan nama web browser, dan melayani mereka dengan
menyediakan respon HTTP berupa konten data, biasa nya berupa halaman web yang terdiri dari dokumen HTML, dan objek terkait seperti gambar dan lain-lain.
D. Xampp
Menurut Yusep (2019) “Xampp adalah perangkat yang menggabungkan apache, MySQL, dan PHP MyAdmin ke dalam satu paket aplikasi yang berfungsi sebagai
server local yang dapat di instal di komputer kita”.
E. PHP
PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor menurut Kristanto dalam Desi (2020) “PHP adalah bahasa pemrograman yang di gunakan dalam pembuatan dan pengembangan web yang biasa di gunakan pada HTML”.
F. MySQL
Menurut Jubilee (2018) “MySql adalah server yang melayani database, dimana untuk membuat dan mengelola database kita dapat mempelajari pemrograman khusus yang disebut query SQL”.
2.1.8. Definisi Penjualan
Menurut W.Mardi dalam jurnal Uci Fitriani (2016) menyatakan bahwa “Penjualan adalah suatu proses dimana sang penjual memastikan dan mengaktivasi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan sang pembeli yang berkelanjutan yang menguntungkan kedua belah pihak”.
2.2. Penelitian Terkait
Sebelum melakukan pembuatan skripsi ini, telahdilakukan kajian terhadap beberapa penelitian yang telah dibuat sebelumnya, diantaranya adalah:
Menurut Sidik (2019) dalam jurnalnya yang berjudul “Impementasi Model
penjualan di toko NB Busana masih secara manual, mulai dari pencatatan stok barang, jumlah barang maupun besarnya jumlah harga masih menggunakan buku (manual), sehingga mengakibatkan data penjualan yang diperoleh kurang efektif dan akurat.
Menurut Iriadi (2017) dalam jurnalnya yang berjudul “Sistem Informasi Penjualan Web pada CV. Bambu Jaya Jakarta” menyebutkan bahwa sistem penjualan yang sudah terkomputerisasi secara online memudahkan customer untuk melakukan transaksi jual-beli barang secara online dan memberikan keluaran (output) yang berguna untuk customer.
Menurut Erni (2019) dalam jurnalnya yang berjudul “Sistem Informasi Penjualan Obat Pertanian Berbasis Web pada Toko BUTANI Blora” menyebutkan bahwa untuk membangun sistem informasi penjualannya menggunkan bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL yang dibuat untuk mempermudah mencatat transaksi penjualan dan membuat laporan penjualan.
Menurut Anis Saleh (2018) dalam jurnalnya yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Administrasi Penjualan Pada Toko Lintang Outdoor Berbasis
Web” menyebutkan bahwa sistem informasi penjualan yang di buat untuk menangani
pelaporan transaksi penjualan, pelaporan detil transaksi penjualan pada periode tertentu dan untuk membuat pembeli melakukan transaksi melalui sistem online sehingga tidak harus bertemu dengan penjual.
Menurut Hidayat (2017) dalam jurnalnya yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Barang Handmade Berbasis Website Dengan Metode Waterfall” menyebutkan bahwa adanya sistem informasi penjualan barang handmade ini dengan menggunakan website dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran produk dan produksi.