• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK MERANGKAI BUNGA UNTUK PEMULA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TEKNIK MERANGKAI BUNGA UNTUK PEMULA"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN 2015

TEKNIK

MERANGKAI BUNGA

UNTUK PEMULA

BAHAN AJAR KURSUS DAN PELATIHAN

SENI MERANGKAI BUNGA

DAN DESAIN FLORAL

LEVEL I

(2)
(3)

TEKNIK

MERANGKAI BUNGA

UNTUK PEMULA

DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN

(4)

ii

TEKNIK MERANGKAI BUNGA UNTUK PEMULA

ŝƚĞƌďŝƚŬĂŶŽůĞŚŝƌĞŬƚŽƌĂƚWĞŵďŝŶĂĂŶ<ƵƌƐƵƐĚĂŶWĞůĂƚŝŚĂŶ ŝƌĞŬƚŽƌĂƚ:ĞŶĚĞƌĂůWĞŶĚŝĚŝŬĂŶŶĂŬhƐŝĂŝŶŝĚĂŶWĞŶĚŝĚŝŬĂŶDĂƐLJĂƌĂŬĂƚ <ĞŵĞŶƚĞƌŝĂŶWĞŶĚĚŝŬĂŶĚĂŶ<ĞďƵĚĂLJĂĂŶ 'ĞĚƵŶŐ>ĂŶƚĂŝs/͕:ů͘:ĞŶĚĞƌĂů^ƵĚŝƌŵĂŶ dĞůĞƉŽŶ;ϬϮϭͿϱϳϵϬϰϯϲϯ͕ϱϳϮϬϰϭ &ĂdžŝŵŝůĞ;ϬϮϭͿϱϳϵϬϰϯϲϯ͕ϱϳϮϱϬϰϭ tĞďƐŝƚĞ͗ǁǁǁ͘ŝŶĨŽŬƵƌƐƵƐ͘ŶĞƚ ĞŵĂŝů͗ĚŝƚďŝŶƐƵƐΛLJĂŚŽŽ͘ĐŽ͘ŝĚ Cetakan I, Tahun 2015

(5)

Sambutan

Dalam rangka menghadapi persaingan global, Indonesia dituntut agar menye-diakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dibekali dengan keterampilan serta berkarakter. Hal ini akan menjadikan daya saing bangsa Indonesia semakin diper-hitungkan di kancah pergaulan dunia.

Sejalan dengan hal di atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki visi ”Terse-lenggaranya layanan pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal untuk mewu-judkan insan Indonesia yang berakhlak mulia, berkarakter, cerdas, terampil, mandiri dan kreatif, serta profesional”.

Salah satu upaya untuk mewujudkan visi tersebut adalah dengan menyediakan sarana pembelajaran yang dibutuhkan masyarakat. Penyediaan sarana pembelajaran ini, diantaranya dengan menerbitkan bahan ajar kursus dan pelatihan yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indone-sia (KKNI). Penerbitan bahan ajar ini bertujuan untuk menambah sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat agar mudah diperoleh sehingga kegiatan pembelaja-ran pada lembaga kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya dapat berhasil lebih baik dan lulusannya dapat berdaya saing di pasar global.

Kami berharap bahan ajar ini dapat memberikan manfaat dan memenuhi kebutu-han peserta didik dalam menempuh pendidikan untuk memperoleh keterampilan dan kompetensi yang diinginkan.

Kritik dan saran sangat kami perlukan demi perbaikan dan penyempurnaan bahan ajar ini. Terima kasih.

Jakarta, Juli 2015 Direktur Jenderal,

(6)

iv

Kata Pengantar

Pertama-tama kami menyampaikan puji syukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat rahmat dan karunia-Nya, bahan ajar kursus dan pela han dalam bentuk buku selesai disusun dan siap dimanfaatkan oleh peserta didik, penyelenggara kursus dan pela han, serta satuan pendidikan nonformal lainnya.

Bahan ajar kursus dan pelatihan ini terdiri atas 10 jenis keterampilan yaitu Tata Kecantikan Rambut, Tata Kecantikan Kulit, Tata Boga, Broadcasting, Baby Sitter, Otomotif, Refleksi, Merangkai Bunga Kering dan Bunga Buatan, Bordir dan Sulam serta Merangkai Bunga dan Desain Floral.

Bahan ajar yang telah disusun ini meƌupakan sarana pembelajaran yang bersifat substansif bagi penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang mengacu pada Standar Lulusan (SKL) serta berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) pada masing-masing jenis keterampilan.

Penerapan bahan ajar yang relevan dan konstektual dengan kebutuhan peserta didik akan sangat membantu mereka dalam mempersiapkan diri untuk mengiku uji kompetensi sehingga peserta didik memiliki kompetensi yang mampu bersaing di pasar global.

Akhirnya dak lupa kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada m penyusun yang telah bekerja keras dan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga demi terwujudnya bahan ajarini.

Semoga bahan ajar ini bermanfaat bagi peserta didik, penyelenggara kursus dan pela han serta satuan pendidikan nonformal lainnya maupun masyarakat secara umum.

Jakarta, Januari 2015 Direktur,

(7)

Daftar Isi

Sambutan iii

Kata Pengantar iv

Da ar Isi v

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Perkembangan Industri Bunga di Indonesia 1

B. Tujuan Pembelajaran 2

C. Kompetensi dan Unit Kompetensi 2

BAB II PEMBUATAN PRODUK KZd/stZWW/E'&>KZ>ZZE'DEdϴ

A. Cara Demilih Dateri Wembungkus ϵ

ϵ ϵ 10 ϭϭ B. Cara Demilih Dateri Wengikat

C. Cara Memilih Materi Floral

D. Teknik Membuat ĞĐŽƌĂƚŝǀĞtƌĂƉƉŝŶŐ&ůŽƌĂůƌƌĂŶŐĞŵĞŶƚ E. Rangkuman

F. Evaluasi ϭϭ

BAB III PEMBUATAN AKSESORIS DARI MATERI FLORAL DAN NONFLORAL ϭϮ ϭϯ ϭϰ ϭϰ ϭϱ 17 A. Cara Memilih Materi Floral

B. Tehnik Dembuat ksesories dari Dateri &loral C. Teknik Dembuat ksesoris Dateri &loral

D. Teknik Membuat Aksesoris dari Materi Nonfloral E. Rangkuman

F. Evaluasi ϭϳ

BAB IV PEMBUATAN RANGKAIAN BUNGA POLA DASAR

ϭϴ ϭϴ Ϯϯ Ϯϵ BERBENTUK BULAT, SEGITIGA, DAN VERTIKAL

A. Sarana Penunjang Untuk Merangkai Bunga B. Dasar Ilmu ,ortikultura

C. Prinsip dan Unsur Desain pada Rangkaian Bunga

(8)

vi

E. Menghitung Harga Jual Suatu Produk ϰϵ

F. Keselamatan Kerja dalam Merangkai Bunga ϱϭ

G. Rangkuman ϱϭ H. Evaluasi ϱϮ ϱϰ ϱϳ ϱϴ DAFTAR ISTILAH DAFTAR PUSTAKA BIODATA PENULIS

(9)

͘ Perkembangan Industri Bunga di Indonesia

Bunga bukan merupakan sesuatu yang baru untuk bangsa Indonesia, karena berbagai jenis bunga sudah ada di seluruh daerah di Indonesia. Sejak dahulu, se ap daerah di Indonesia sudah menggunakan bunga untuk berbagai macam upacara adat, seper dalam upacara kelahiran, perkawinan, atau kema an. Bunga yang digunakan di dalam upacara adat tersebut ditata atau dirangkai sedemikian rupa dengan penuh cita rasa dan sentuhan seni. Pada saat ini kecintaan masyarakat Indonesia akan bunga makin meningkat. Hal itu memo vasi para pencinta bunga untuk melakukan berbagai kegiatan, seper kegiatan pameran flora, perlombaan merangkai bunga, seminar, workshop/pela han, dan sebagainya.

Kegiatan-kegiatan tersebut membuka mata masyarakat lebih luas sekaligus mengubah selera konsumen akan bunga, sehingga masyarakat Indonesia berlomba untuk menampilkan rangkaian bunga terbaik dan terindah. Pada saat ini industri bunga di Indonesia berkembang sangat pesat. Hal itu ditandai dengan banyaknya usaha industri bunga yang melayani kebutuhan masyarakat, seper dekorasi rumah, gedung, serta munculnya lembaga-lembaga pela han atau kursus merangkai bunga.

Berbicara tentang seni merangkai bunga dan desain floral, kita dituntut untuk memahami materi floral sebagai sarana atau obyek yang akan dibentuk menjadi suatu karya seni. Untuk itu kita perlu mempelajari pengetahuan tentang sifat dan karakter materi floral sehingga kita dapat memilih materi floral yang tepat sesuai dengan rangkaian yang akan dibuat.

Merangkai bunga merupakan sebuah seni yang dapat dipelajari oleh se ap orang. Dari penguasaan dasar merangkai bunga diharapkan seseorang termo vasi untuk menciptakan suatu rangkaian bunga yang indah sesuai dengan daya krea vitasnya.

Sebagai perangkai bunga pemula, rangkaian bunga yang akan Anda pelajari terlebih dahulu adalah decoraƟve wrapping flower arrangement, aksesoris dari materi floral dan non-floral, dan rangkaian bunga pola dasar bentuk bulat, segi ga,

BAB I



PENDAHULUAN

(10)

2

͘ Tujuan Pembelajaran

Tujuan Umum

Tujuan umum penulisan buku Teknik Merangkai Bunga untuk Pemula ini adalah untuk mendidik seseorang menjadi perangkai bunga pemula (junior assistant flower

arranger).

Tujuan khusus

Tujuan khusus penulisan buku teknik merangkai bunga untuk pemula ini adalah untuk mendidik seseorang agar mempunyai kemampuan untuk membuat decoraƟve

wrapping floral arrangement, aksesoris dan rangkaian bunga pola dasar bentuk

bulat, dan segi ga ver kal dengan materi floral yang sesuai dan peralatan, serta mekanik yang benar.

C. Kompetensi dan Unit Kompetensi

Capaian pembelajaran khusus atau kompetensi yang diharapkan diperoleh peserta didik terdiri atas empat sasaran utama, yaitu

a. sikap dan tata nilai,

b. kemampuan di bidang kerja, c. pengetahuan yang dikuasai, dan d. hak dan tanggung jawab.

Kompetensi dan unit kompetensi yang tertera di bawah ini sesuai dengan standar kompetensi lulusan (SKL) berbasis kerangka kualifikasi nasional indonesia ;KKNI) Kursus Seni Merangkai Bunga dan Desain Floral level 1.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI KURSUS SENI MERANGKAI BUNGA DAN DESAIN FLORAL Sikap dan Tata nilai

Mengaktualisasi karakter dan kepribadian manusia Indonesia.

Bertaqwa kepada Tuhan 1.

Yang Maha Esa.

Memiliki moral, e ka, dan 2.

kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.

(11)

Berperan sebagai warga 3.

negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia.

Bekerja sama dan memiliki 4.

kepekaan sosial dan kepedulian yang nggi terhadap masyarakat dan lingkungannnya.

Menghargai 5.

keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat / temuan original orang lain. Menjunjung nggi

6.

penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepen ngan bangsa serta masyarakat luas.

Kemampuan di Bidang Kerja Membuat ĚĞĐŽƌĂƚŝǀĞ ǁƌĂƉƉŝŶŐ, aksesoris, serta rangkaian bunga ga bentuk pola dasar dari berbagai materi floral dengan menggunakan peralatan dan mekanik.

Mampu membuat produk (ĚĞĐŽƌĂƚŝǀĞǁƌĂƉƉŝŶŐ) dari materi floral untuk keperluan komersial, aksesoris untuk rangkaian bunga dari berbagai macam materi Ĩůoral/nonȚ Ĩůoral (daun, biji-bijian, pita, kertas) dan membuat rangkaian bunga tiga bentuk pola dasar (bulat, segitiga, vertikal )mencakupi a. memilih jenis dan warna

bahan, wadah untuk pembuatan produk yang sesuai dengan kebutuhan, b. menghasilkan produk yang

mempunyai nilai jual,

1. Ketepatan memilih jenis, warna bahan baku untuk membuat produk ĚĞĐŽƌĂƚŝǀĞ

ǁƌĂƉƉŝŶŐmateri Ĩůoral ,

aksesoris untuk rangkaian bunga, rangkaian bunga ga bentuk pola dasar.

2. Pelanggan dak memberikan complain terhadap produk yang dihasilkan.

3. Ketepatan menghitung harga jual satuan produk sehingga tetap menghasilkan laba.

(12)

4

Penguasaan Pengetahuan Menguasai pengetahuan faktual tentang pemeliharaan dan penyimpanan tanaman atau produk hor kultura floral, prinsip dan unsur desain suatu rangkaian bunga, decora ve wrapping, aksesoris untuk rangkaian bunga, pengetahuan operasional dasar tentang jenis , fungsi, dan cara kerja peralatan dan mekanik untuk merangkai bunga, serta pengetahuan faktual tentang K3

1. Menguasai pengetahuan tentang pemeliharaan dan penyimpanan tanaman atau produk hor kultura floral. 2. Menguasai pengetahuan

faktual tentang jenis, sifat, dan karakter bahan baku 3. Untuk decora ve wrapping,

aksesoris untuk rangkaian bunga dan materi floral untuk rangkaian bunga ga bentuk pola dasar.

4. Menguasai pengetahuan operasional dasar tentang jenis, fungsi, dan cara kerja 5. peralatan dan mekanik

untuk merangkai bunga ga bentuk pola dasar.

6. Menguasai Pengetahuan operasional dasar tentang membuat decora ve wrapping, aksesoris untuk rangkaian bunga, dan merangkai bunga ga bentuk pola dasar yang telah ditetapkan dengan memperha kan prinsip dan unsur desain.

7. Menguasai pengetahuan faktual tentang K3 di ingkungan kerja.

1.Ketepatan mendefinisikan, mengiden fikasikan dari berbagai jenis hor kultura. 2. Ketepatan menentukan

metode pemeliharaan dan penyimpanan yang sesuai untuk berbagai pe dan jenis hor kulura floral. 3. Ketepatan mengiden fikasi

jenis, sifat, dan kegunaan bahan baku dan materi floral untuk decora ve wrapping, aksesoris untuk rangkaian bunga dan rangkaian bunga

ga bentuk pola dasar 4. Ketepatan mendefinisikan,

mengiden fikasi jenis, sifat,dan kegunaan peralatan dan mekanik untuk

merangkai bunga. 5. Ketepatan dalam

memperagakan penggunaan peralatan dan mekanik dalam membuat decora ve wrapping, aksesoris untuk rangkaian bunga dan rangkaian bunga ga bentuk pola dasar.

6. Ketepatan mengiden fikasi warna menurut jenis, sifat, dan kombinasi warna sesuai dengan ketentuan.

7. Ketepatan mengiden fikasi prinsip dan unsur desain sesuai dengan ketentuan. 8. Ketepatan menjelaskan

teknik penggunaan alat bantu dalam membuat decora ve wrapping, aksesoris untuk rangkaian bunga dan rangkaian bunga

(13)

9. Ketepatan penggunaan prinsip dan unsur desain dalam membuat decora ve wrapping, aksesoris untuk rangkaian bunga dan rangkaian bunga ga bentuk pola dasar.

10. Ketepatan mengiden fikasi jenis jenis kecelakaan yang sering terjadi di lingkungan kerja dalam hal membuat decora ve wrapping, aksesoris untuk rangkaian bunga, dan rangkaian bunga

ga bentuk pola dasar 11. Ketepatan menjelaskan

cara-cara menolong diri sendiri jika terjadi kecelakaan dalam lingkungan kerja Hak dan Tanggung Jawab

Bertanggung jawab dalam membuat decora ve rapping, aksesoris untuk rangkaian bunga dan rangkaian unga ga bentuk pola dasar dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan kerja..

1. Menghasilkan decora ve wrapping, aksesoris dan rangkaian bunga yang aman bagi kesehatan sendiri maupun klien.

2. Mengevakuasi diri sendiri jika terjadi kecelakaan dalam lingkungan kerja

3. Beradaptasi dengan lingkungan kerja. 4. Berkomunikasi dengan

atasan dan rekan kerja.

1. Produk dan rangkaian bunga yang dihasilkan aman bagi kesehatan sendiri maupun klien.

2. Ketepatan dalam mengenali jalur evakuasi.

3.Ketepatan dalam menolong diri dalam kecelakaan di lingkungan kerja. 4. Ketepatan dalam

menanggulangi keluhan dan rekognisi yang disampaikan oleh rekan kerja atau atasannya.

ϭ͘ Kemampuan di Bidang Kerja

(14)

6

Unit Kompetensi

Mampu membuat decoraƟve wrapping floral arrangement, aksesoris dari berbagai macam materi floral/ nonfloral (daun, biji-bijian, pita, atau kertas) dan membuat rangkaian bunga pola dasar bentuk bulat, segi ga, dan ver kal. Kompetensi ini mencakupi hal-hal berikut ini:

a. Memilih jenis materi floral, warna materi floral, jenis wadah, warna wadah, dan ukuran wadah.

b. Menghasilkan produk yang mempunyai nilai jual. c. Menghitung harga jual satu produk.

Ϯ͘ Penguasaan Pengetahuan

Kompetensi

Menguasai pengetahuan faktual tentang pemeliharaan dan penyimpanan tanaman atau produk hortikultura floral, prinsip, dan unsur desain suatu rangkaianbunga decorative wrappingĨůoral arrangement, aksesoris, pengetahuan operasional

dasar tentang jenis, fungsi, dan cara kerja peralatan dan mekanik untuk merangkai bunga serta pengetahuan faktual tentang K3.

Unit Kompetensi

a. Menguasai pengetahuan tentang pemeliharaan dan penyimpanan tanaman atau produk hor kultura floral.

b. Menguasai pengetahuan faktual tentang jenis, sifat, dan karakter bahan baku untuk decoraƟve wrapping floral arrangement, aksesoris, dan merangkai bunga pola dasar bentuk bulat, segi ga, ver kal, dengan memperha kan prinsip dan unsur desain.

c. Menguasai pengetahuan operasional dasar tentang jenis, fungsi, dan cara kerja peralatan dan mekanik untuk merangkai bunga pola dasar bentuk bulat, segi ga, dan ver kal.

d. Menguasai pengetahuan operasional dasar tentang membuat decoraƟve

wrapping floral arrangement, aksesoris , dan merangkai bunga pola dasar bentuk

bulat, segi ga, ver kal dengan memperha kan prinsip dan unsur desain. e. Menguasai pengetahuan faktual tentang K3 di lingkungan kerja.

ϯ͘ Hak dan tanggung jawab

Kompetensi

(15)

mengutamakan keselamatan dan keamanan kerja. Unit Kompetensi

a. Menghasilkan decoraƟve wrapping floral arrangement, aksesoris, dan rangkaian bunga yang aman bagi kesehatan sendiri maupun klien.

b. Mengevakuasi diri sendiri jika terjadi kecelakaan dalam lingkungan kerja. c. Beradaptasi dengan lingkungan kerja.

(16)

8

Sering sekali ungkapan ha seseorang dinyatakan dengan bunga. Namun, pemberian bunga tanpa dirangkai atau dikemas tampaknya belum memberikan kesan indah walaupun bunga itu sendiri indah. Oleh karena itu, para seniman perangkai bunga menciptakan apa yang disebut dengan decoraƟve wrapping floral

arrangement.

Anda dapat melihat pada gambar di atas rangkaian bunga yang diikat, lalu dibungkus dengan kertas atau plas k. Jadi, decoraƟve wrapping floral arrangement (DWFA) adalah salah satu bentuk rangkaian bunga handƟed (terikat) yang dibungkus kertas atau plas k polos, berwarna, atau bermo f. Rangkaian ini kerap diberikan sebagai ungkapan penghargaan, simpa , atau terima kasih pada momen tertentu, contohnya, DWFA dapat diberikan kepada juri lomba suatu acara, atau diberikan kepada para donatur suatu acara amal, dan lain sebagainya.

%$%,,

3(0%8$7$1352'8.'(&25$7,9(

:5$33,1*)/25$/$55$1*(0(17

(17)

Anda dapat mempelajari teknik DWFA ini mulai dari cara yang paling sederhana. Cara paling sederhana itu adalah hanya menggunakan satu bunga (satu materi

floral). Walaupun hanya menggunakan satu bunga, DWFA ini akan terlihat cukup

menarik. Anda bisa menemukan rangkaian seper ini pada momen hari Valen ne, hari Ibu, dan momen yang lain. Berikut adalah langkah langkah untuk menghasilkan produk DWFA yang perlu Anda cerma dan la hkan.

͘ Cara memilih materi pembungkus

Macam-macam pilihan materi pembungkus untuk rangkaian DWFA adalah sebagai berikut:

1. Kertas polos, berwarna, atau bermo f yang pis seper kertas su. 2. Plas k transparan yang polos atau bermo f.

Perha kanlah hal-hal berikut ini dalam memilih materi pembungkus.

1. Warna pembungkus dengan warna bunga yang akan dibungkus harus sesuai. 2. Kertas yang dipakai harus pis

͘Cara memilih materi pengikat

Ciri utama dari DWFA adalah bunga yang terikat. Ada 2 macam materi pengikat bunga, yaitu cellottape untuk mengikat secara fungsioŶĂl dan materi pengikat yang dekoratif, seperti pita atau tali berwarna .

Hal yang perlu diperha kan dalam memilih materi pengikat dekora f adalah sebagai berikut:

1. Warna materi pengikat sesuai dengan bunga yang diikat. 2. Lebar pŝƚa sebagai pengikat sebaiknya tidak lebih dari 1 1/2 cm.

͘ Cara Memilih Materi Floral

Sebagai pemula Anda dapat memilih cukup satu tangkai bunga sebagai materi floral. Biasanya bunga yang dipakai adalah bunga tunggal yang berukuran sedang, seper mawar, carnaƟon, dan sebagainya. Akan tetapi, jika ada yang mau menggunakan bunga lain, seper anggrek juga boleh. Pemilihan bunga disesuaikan dengan acaranya, misalnya untuk acara Valen ne pilihlah bunga mawar warna merah karena warna merah melambangkan cinta, sedangkan untuk acara hari Ibu bisa dipilih bunga mawar atau carnaƟon warna yang lembut, seper pink.

(18)

10

Sarana penunjang yang diperlukan adalah sebagai berikut:

- Peralatan: gun ng bunga, gun ng pita, gun ng kertas/plas k, dan tempat air. - Mekanik : tube plas k ukuran standar, kertas pis polos/berwarna/bermo f,

plas k transparan, dan tali pengikat (selo f dan pita). - Materi floral: 1 tangkai bunga mawar berwarna pink.

Cara membuatnya adalah sebagai berikut:

- Potong bunga mawar dengan tangkainya sepanjang 35 cm. Lalu, masukkan ke dalam tube yang sudah diisi air.

- Potong kertas pembungkus polos berwarna pink berbentuk bujur sangkar dengan panjang dan lebar 30 cm.

- Potong plas k transparan sepanjang 40 cm dengan lebar bagian atas 20 cm dan bagian bawah 10 cm.

- Letakkan plas k transparan yang sudah dipotong tersebut di atas meja dan letakkan bunga mawar (yang sudah dimasukkan ke dalam tube) di atas plas k dengan posisi ver kal 5 cm dari ujung plas k.

- Lipat plas k bagian bawah ke atas kurang lebih 85 cm menutupi tube. Kemudian, lipat ujung plas k kanan ke kiri dan ujung plas k kiri ke kanan. Kemudian, rekatkan dengan selo p. Hasilnya harus besar di atas dan ramping di bawah. - Selo p melingkar tepat di atas tube.

(19)

- Ambil kertas yang sudah digun ng berbentuk bujur sangkar. Carilah k tengahnya, lalu letakkan mawar yang sudah dibungkus plas k transparan persis di k tengah kertas tersebut. Pertemukan ujung-ujung kertas, lalu rekatkan dengan selo p tepat di atas tube.

- Untuk pemanis ikatkan pita. Selain berfungsi sebagai dekorasi, pita juga dapat menutupi selo p agar rangkaian tersebut terlihat rapi.

͘Rangkuman

- DWFA adalah rangkaiĂn bunga yang diikat dan dŝbungkus dengan kertas ĂƚĂƵplastik transparan.

- DWFA yang paling sederhana terdiri dari hanya satu tangkai bunga.

- DWFA umumnya dibuat untuk diberikan pada para juri lomba acara tertentu. atau untuk sahabat pada momen hari Valen ne atau hari Ibu.

&͘Evaluasi

1. Rangkaian bunga yang diikat dan dibungkus dengan kertas/plas k transparant disebut ….

2. Salah satu peralatan yang dipakai dalam merangkai bunga adalah .... 3. Mekanik yang digunakan dalam merangkai bunga antara lain ...., dan .... 4. Untuk mengikat rangkaian DWFA digunakan alat pengikat dekora f, yaitu ... 5. DWFA biasanya diberikan pada acara ....

6. Apa fungsi dari pita dalam DWFA?

7. Apa yang harus diperha kan saat memilih materi pembungkus? 8. Apa fungsi selo p dalam rangkaian DWFA?

9. Sebutkan 2 contoh bunga yang biasa dipakai dalam DWFA. 10. Apa fungsi dari tube dalam DWFA?

(20)

12

Yang dimaksud dengan aksesoris di sini adalah suatu produk hiasan yang dibuat dari materi floral, bisa juga dibuat dari materi nonfloral. Penggunaan aksesoris ini bisa dipakai sebagai hiasan di tubuh Anda misalnya berupa corsage, gelang tangan, kalung, shoulder corsage, dan sebagainya. Akan tetapi, aksesoris dapat juga dibuat untuk menjadi hiasan dalam rangkaiĂn agar rangkaian menjadi lebih can k, misalnya aksesoris berupa pita, lilin, atau bentuk-bentuk lain yang dapat mempercan k sebuah rangkaian.

BAB III

PEMBUATAN AKSESORIS DARI MATERI

(21)

Gambar di atas adalah salah satu bentuk aksesoris yang dapat dipakai sebagai tanda pani a atau corsage. Aksesoris ini dibuat dari daun kelapa/janur dengan menggunakan teknik sederhana, yaitu melipat/menganyam janur.

A. Cara Memilih Materi Floral

Untuk membuat aksesoris ini pilihlah janur yang berwarna hijau, bukan yang berwarna krem atau kuning muda, karena janur yang berwarna muda lebih mudah menjadi coklat.

(22)

14

B. TeŬnik membuat aksesories dari materi floral

Peralatan yang diperlukan, yaitu cuƩer, wadah kecil untuk tempat air, gun ng, dan tang/plier. Mekanik yang diperlukan, yaitu kawat bunga no. 24, selo p, cold

glue, manik-manik, peni corsage, kawat bunga no. 28, dan floral tape. Materi flora

yang diperlukan, yaitu 1 lembar daun kelapa/janur hijau, dan 1 kuntum anggrek dendrobium.

C. Teknik membuat aksesoris materi floral

- Ambillah janur dan lepaskan helai daun dari lidi dimulai dari 6 cm dari pangkal daun.

- Gan kan lidi yg sudah terlepas dari daun janur dengan kawat no. 24.

- Teknik menjalin dimulai: helai janur di bagian kanan melewa bagian atas kawat ke sebelah kiri kemudian kembali ke kanan dari bawah kawat.

- Kemudian, bergan ke helai janur bagian kiri melewa atas kawat ke kanan kembali ke kiri dari bawah kawat.

(23)

kanan delapan kali.

- Sisa janur dibalutkan ke kawat sepanjang 2 cm. Kemudian, dengan bantuan cold

glue sisa janur tersebut direkatkan ke kawat.

- Masukkan manik-manik mu ara pada ujung kawat dengan bantuan cold glue. - Peni 1 yang berukuran 7,5 cm direkatkankan pada lidi lalu dipasang di belakang

jalinan janur dengan bantuan kawat no. 28.

- Rekatkan anggrek pada bagian bawah jalinan janur dengan bantuan cold glue. - Rapikan lilitan kawat yang masih terlihat dengan bantuan floraltape.

D. Teknik Membuat Aksesoris dari Materi Nonfloral

Rangkaian bunga yang indah dak selamanya harus menggunakan banyak materi floral. Gambar di atas menunjukkan rangkaian yang indah dengan bunga yang terbatas, yaitu 5 tangkai baby rose pink dan 1 tangkai

baby rose jingga. Rangkaian ini menjadi

menarik karena adanya aksesories dari materi nonfloral, yaitu anyaman kawat beledu berwarna pink. Aksesoris dari materi nonfloral ini dapat kita buat dengan menerapkan teknik sederhana yaitu menganyam atau mengepang kawat beledu.

Langkah-langkah pembuatan aksesoris berikut ini perlu dicermati dan dilatihkan. Peralatan yang diperlukan untuk membuat aksesoris, yaitu gunting bunga dan wadah air untuk tempat bunga. Mekanik yang diperlukan, yaitu wadah transparanbulat berukuran tinggi 20 cm, kawat dinamo, 16 buah manik-manik mutiara berwarna pink, dan lem UHU. Materi nonfloral yang diperlukan, yaitu 24 batang kawat beledu berwarna pink,

(24)

16

Cara Membuat

- Ambil masing-masing ga batang kawat beledu, lalu kepanglah. Lanjutkan mengepang sampai jumlah kepangan menjadi delapan batang beledu.

- Ujung se ap kepangan kawat beledu diberi satu manik-manik dengan bantuan kawat dinamo.

- Anyam kedelapan kepangan kawat beledu itu seper menganyam kar.

- Ambillah wadah transparan, lalu isi dengan air sebanyak seper ga bagian wadah.

- Letakkan anyaman kepangan kawat beledu di atas bibir wadah

- Agar anyaman dak bergerak, rekatkan anyaman kawat pada bibir wadah dengan bantuan lem.

- Masukkan baby rose pink dan jingga di lubang anyaman.

(25)

1. Aksesoris adalah hiasan yang dibuat untuk hiasan tubuh atau rangkaian. 2. Aksesoris bisa dibuat dari materi floral atau materi nonfloral dengan teknik

sederhana, seper melipat, menganyam, mengepang, gluing, mengikat, dan sebagainya.

3. Untuk membuat corsage dari daun kelapa/janur digunakan teknik melipat dan menganyam.

4. Anyaman kawat beledu dibuat dengan teknik mengepang dan menganyam

F. Evaluasi

1. Apakah yang di maksud dengan aksesoris?

2. Sebutkan apa saja materi floral yang bisa dibuat aksesoris! 3. Sebutkan apa saja materi nonfloral yang bisa dibuat aksesoris! 4. Apa materi floral yang dipakai untuk membuat corsage di atas? 5. Apa materi nonfloral yang dipakai untuk membuat aksesoris di atas? 6. Peralatan yang diperlukan untuk membuat corsage adalah ...

7. Mekanik yang dipakai untuk membuat aksesoris nonfloral di atas adalah ... 8. Teknik sederhana yang dipakai saat membuat corsage adalah ....

9. Teknik sederhana yang dipakai untuk membuat aksesoris nonfloral di atas ialah ... dan ....

10. Selain daun, materi floral yang dapat dibuat aksesoris adalah ....

. ZĂŶŐŬƵŵĂŶ

(26)

18

A. Sarana Penunjang Untuk Merangkai Bunga

Sebelum merangkai bunga, yang harus Anda perha kan terlebih dahulu adalah tujuan merangkai bunga tersebut; apakah untuk sehari-hari di rumah atau apakah untuk keperluan pesta. Rangkaian bunga untuk pesta pun bermacam-macam, misalnya pesta ulang tahun, perkawinan, hari raya Idulfitri, Tahun Baru, Valen ne, dan lain-lain. Di samping itu, kita juga harus mengetahui atau membayangkan akan diletakkan di mana rangkaian bunga tersebut. Berdasarkan tujuan dan tempat peletakkan rangkaian bunga, kita menentukan bentuk rangkaian bunga yang akan dibuat, wadah yang akan dipakai, materi floral, aksesoris, peralatan, dan mekanik yang diperlukan.

Seorang perangkai bunga akan dapat bekerja dengan teratur dan tenang apabila disediakan ruangan atau tempat untuk merangkai dengan penerangan yang cukup terang, ada ven lasi dan selalu dijaga kebersihannya. Di dalam ruangan tersebut tersedia meja kerja yang mudah dibersihkan dan tahan air. Meja kerja tersebut harus dialasi dengan plas k agar dak basah. Untuk merangkai bunga diperlukan sarana penunjang berupa peralatan dan mekanik.

1.. Weralatan

Peralatan di sini adalah segala sesuatu yang digunakan untuk merangkai bunga dan yang tetap dimiliki si perangkai bunga; dak terbawa dengan rangkaian bunganya apabila rangkaian tersebut dijual atau diberikan kepada orang lain. Yang termasuk peralatan adalah sebagai berikut:

1) Alat potong. Alat potong yang digunakan untuk merangkai bunga, antara lain - gun ng bunga yang khusus untuk bunga dan daun

- gun ng kertas yang berguna untuk menggun ng kertas

BAB IV

PEMBUATAN RANGKAIAN BUNGA

POLA DASAR BERBENTUK BULAT,

SEGITIGA, DAN VERTIKAL

(27)

- pisau /cuƩer untuk memotong bantalan bunga (floral foam)

- tang potong (cuƫng plier) untuk memotong kawat atau mengencangkan ikatan.

Perlu diperha kan pula bahwa keadaan alat potong untuk merangkai bunga harus bersih dan tajam.

2) Tempat air untuk merangkai bunga dapat berupa

- wadah yang dak bocor, misalnya ember plas k untuk menyimpan materi floral.

- wadah yang dak bocor dengan permukaan lebar yang berguna untuk merendam bantalan bunga.

3) Semprotan untuk menyemprot materi floral yang sudah dirangkai agar tetap segar.

4) Tempat sampah atau kantong sampah plas k sebagai tempat untuk membuang sampah pada waktu merangkai bunga.

5) Serbet yang berguna untuk membersihkan meja agar dak ada air yang tergenang di meja kerja, sehingga keadaan meja kerja tetap bersih. Di samping itu, serbet berguna pula untuk membersihkan serta mengeringkan wadah atau peralatan lain yang akan digunakan.

6) Celemek yang berguna untuk melindungi pakaian si perangkai pada waktu merangkai bunga.

(28)

20

2. Mekanik

Gambar

Mekanik untuk merangkai bunga

Gambar di atas memperlihatkan berbagai macam mekanik yang dipakai dalam merangkai bunga. Apa yang diartikan dengan mekanik? Mekanik ialah segala sesuatu yang digunakan pada waktu merangkai bunga yang kemudian terbawa dengan rangkaian bunganya apabila rangkaian tersebut dijual atau diberikan kepada orang lain. Yang termasuk mekanik adalah sebagai berikut.

1) tadah

Wadah adalah tempat untuk merangkai bunga. Kata lain untuk wadah ialah jambangan bunga atau vas. Ada wadah yang terbuat dari keramik, plas k, fiberglass, kaca atau gelas, asongan, kayu, dan rotan. Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam memilih wadah adalah kokoh dan stabil.

Ditinjau dari permukaan wadah atau mulut wadah, ada wadah yang permukaannya berbentuk bulat, oval atau lonjong, bujur sangkar, dan persegi panjang. Dilihat dari ukurannya, ada wadah yang dikategorikan sebagai wadah rendah, sedang, tinggi, dan bebas. Wadah rendah adalah wadah yang lebar permukaan wadahnya lebih besar dari tinggi wadah tersebut. Wadah sedang adalah wadah yang permukaannya sama atau hampir sama dengan tinggi wadah. Wadah tinggi adalah wadah yang lebar permukaannya lebih kecil daripada tinggi wadah tersebut. Untuk perangkai bunga pemula ukuran wadah ditentukan sebagai berikut:

-  wadah rendah adalah wadah dengan ketinggian berkisar antara 0--15 cm - wadah sedang adalah wadah dengan ketinggian berkisar antara 16 --25 cm

(29)

- wadah nggi adalah wadah dengan ke nggian berkisar antara 26 sampai dengan 50 cm

Di njau dari warnanya, warna wadah yang paling umum dipakai adalah wadah dengan warna pu h, abu abu, dan hitam. Di samping itu ada wadah yang berwarna hijau, coklat, atau merah. Warna wadah dak terbatas, tetapi dalam membuat rangkaian warna wadah harus disesuaikan dengan rangkaian bunga secara keseluruhan.

Gambar Macam-Macam wadah 2)) BĂŶtalan Bunga (Floral Foam)

Di pasaran, kita mengenal bantalan bunga (floral foam) basah dan kering. Bantalan bunga basah digunakan untuk merangkai bunga segar. Bantalan bunga segar biasanya berwarna hijau tua, permukaannya halus dan dapat menyerap air, sehingga materi floral yang ditancapkan dapat bertahan beberapa hari dalam keadaan segar.Saat ini sudah banyak dijual bantalan bunga basah yang berwarna- warni. Bantalan bunga sebaiknya disimpan dalam keadaan kering. Bantalan bunga kering berwarna hijau muda, bertekstur kasar dan tidak dapat menyerap air. Bantalan ini digunakan untuk merangkai bunga kering atau bunga artifisial.

Cara Merendam Bantalan Bunga (&ůŽƌĂů&ŽĂŵ)

Agar bantalan bunga dapat berfungsi dengan baik, yaitu sebagai sarana untuk menyimpan air, Anda harus memperhatikan cara merendam bantalan bunga tersebut.Caranya adalah sebagai berikut:

(30)

22

- bantalan bunga diletakkan di atas air dan jangan ditekan.

- biarkan sampai tenggelam sendiri. Jika sudah tenggelam berar bantalan bunga sudah cukup mengisap air dan sudah siap untuk digunakan.

- Perlu diingat bahwa merendam bantalan bunga jangan terlalu lama, karena akan mudah hancur.

-

Gambar

Cara merendam bantalan bunga

Cara mengisi wadah dengan bantalan bunga adalah sebagai berikut: - Siapkan wadah yang akan digunakan untuk merangkai bunga.

- Jika wadah terbuat dari asongan, rotan atau kayu, wadah harus dialasi dahulu dengan plas k agar air dak merembes.

- Bantalan bunga diukur sesuai dengan lebar wadah, dengan ke nggian minimum setengah nggi wadah yang masuk ke dalam wadah.

- Ke nggian wadah di atas bibir wadah berkisar 3--5 cm untuk memudahkan penancapan materi floral.

- Bantalan bunga yang tajam sebaiknya dipotong agar area penancapan materi floral menjadi lebih luas.

- Wadah yang sudah diisi bantalan bunga siap digunakan untuk merangkai bunga.

- Pas kan bantalan bunga dalam wadah dalam keadaan stabil, kuat, dan dak bergerak untuk memudahkan dalam perangkaian bunga.

- Apabila dak tersedia antalan bunga, dapat juga digunakan mos (daun panjang yang merambat), enceng gondok, atau pelepah daun pisang yang diikat menjadi satu dan dimasukkan ke dalam wadah. Yang harus diperha kan dalam hal ini adalah irisan pemotongannya menghadap ke atas atau dalam posisi mengiku

nggi wadah. 3) Kawat Bunga

(31)

bunga agar materi floral dapat digunakan sesuai dengan kebutuhkan. Selain itu, kawat bunga dipakaisebagai alat pengikat. Kawat bunga ada yang tebaldan halus. Ketebalan atau kehalusan kawat bunga dapat ditentukan dari nomornya. Makin besar nomornya, makin halus kawatnya. Kawat yang paling halus adalah kawat dengan nomor 30. Ada kawat yang bernomor 30, 28, 26, 24, 22, 20, 18, dan ϭϲ͘ Kawat lain yang dapat digunakan ialah kawat bangunan, kawat dinamo, kawat tembaga, dan kawat aksesoris.

4) Alat Bantu Lain

Alat bantu lain yang sering dipakai dalam merangkai bunga adalah kawat ayam,

cellotape, doubletape, floraltape, tusuk sate, tube, tali, pita, dan perekat.

- Kawat ayam digunakan untuk menutup bantalan bunga terutama untuk wadah rangkaian bunga yang besar. penggunaan kawat ayam menjadikan bantalan bunga dak mudah pecah .

- Cellotape dan doubletape adalah sarana yang digunakan sebagai perekat di dalam perangkaian bunga.

- Floraltape adalah bahan seper cellotape berwarna hijau atau warna lain yang mengandung perekat dan berguna untuk merapikan rangkaian agar kawat dak terlihat.

- Tube adalah wadah kecil yang bisa diisi air dan terbuat dari plas k atau kaca. Tube digunakan sebagai wadah materi floral agar bisa menyerap air. Jika materi bunga pendek, materi bunga bisa dipanjangkan dengan memasukkannya ke dalam tube. Selanjutnya, tube disambung dengan tusuk sate atau tangkai sesuai kebutuhan panjang yang diperlukan.

- Tusuk sate digunakan sebagai alat penyambung tangkai materi floral yang pendek. Selain itu, tusuk sate berfungsi untuk memperkuat atau menyangga bantalan bunga yang bertumpukagar tidak goyang.

- Macam-macam tali, seper tali rafia, tali rami, atau tali goni berguna sebagai alat pengikat di dalam perangkaian bunga.

- Macam-macam perekat seper power glue/hot glue, cold glue, Fox, dan UHU.

Hot glue berguna untuk merekatkan ran ng, kulit kayu, dan kayu.

B. Dasar Ilmu ,ortŝkultura

Ilmu hortikultura adalah ilmu yang mempelajari cara membudidayakan tanaman pada lahan terbatas. Alasan mengapa seorang perangkai bunga harus mempelajari

(32)

24

seperti rangkaian bunga berbentuk lengkung terbalik, harus dipilih materi floral yang berkarakter garis melengkung. Akan tetapi, untuk merangkai bunga bentuk ver kal harus dipilih materi floral yang bergaris lurus.

Ϯ͘ Untuk mengenal nama latin (nomenklatur) dari materi floral yang akan dirangkai. Hal ini untuk memudahkan komunikasi antarsesama pencipta bunga, pedagang, bangsa, karena di seluruh dunia nama bunga dan daun menggunakan nama la n.

ϯ͘ Mengenal habitat dari materi floral, sehingga perangkai dapat menangani materi floral yang akan digunakan. Di samping itu, pengenalan habitat tersebut dapat memudahkan perangkai untuk memelihara atau merawat serta menyimpan materi floral agar tetap segar dan tahan lama.

Jenis- Jenis Materi Floral dan Nomenklaturnya.

Jika ditinjau dari bentuknya,bunga mempunyai berbagai macam bentuk, seperti bunga berbentuk bulat (focal flower), garis lurus (line flower), garis melengkung, bentuk khusus (form flower), bunga pengisi (filler flower), dan bunga massa.

Contoh bunga yang berbentuk bulat (focal floǁĞƌ), diantaranya sebagai berikut:

- Anyelir (ĐĂƌŶĂƚŝŽŶ): Dianthus caryophillus - Dahlia: ĂŚůŝa

- Mawar: Rosa

- Gerbera: Gerbera jamesonii

- Krisan standar: Chysanthemum

Gambar

Contoh Bunga Berbentuk Bulat

Contoh bunga garis lurus (ůŝŶĞĨůŽǁĞƌ), di antaranya sebagai berikut. - Gladiol: Gladiolus

(33)

- Sedap malam: Polianthes tuberrosa

- Liatris: Liatris spicata

- Snapdragon: Anthirhinum majus

- Sorghum: Sorghum halepanse

- Pisang-pisangan: Heliconia

Gambar

Contoh Bunga Bergaris Lurus

Contoh bunga garis melengkung, di antaranya sebagai berikut: - Calla lily: Zantedeschia

- Tulip: Tulipa

Gambar

Contoh Bunga Garis Melengkung

Contoh bunga berbentuk khusus (form flower), di antaranya sebagai berikut: - Anthurium

(34)

26

- Lily: Casablanca, asiaƚiŬ͕ƐƚĂƌŐĞƐĞrͲlilium sp.

- Jengger ayam (lancip): Celosia argentea plumrosa -Jengger ayam (tebal): Celosia cristata

- Lengkuas merah : Alpinia purpurata

Gambar

Contoh bunga berbentuk khusus

Contoh bunga pengisi (filler flower) di antaranya sebagai berikut: - Aster: Aster ericoides

- Bunga kancing: Gomphrena globosa - Baby’s breath: Gypsophila

- Krisan puma, kermit: Crysanthemum spray - Carnation spray: Anthus

- Caspea: Limonium latifolium - Margrit / peacock: AƐƚeƌchinensis - Rasidah: Solidago canadensis - Statice : Limonium sinuatum

Gambar Contoh Bunga Pengisi

(35)

- Hortensia: Hydrangea marcrophylla - Soka: Ivora stricia

- Agapanthus.

Contoh daun yang banyak digunakan di dalam rangkaian bunga antara lain adalah sebagai berikut:

- Anjuang/andong: Cordyline terminalis

- Asparagus: Asparagus plumosus;setadeus)

- Asparagus Kristusdoren: Asparagus densŝĨlorus “sprengeri“

- Asparagus bintang: Asparagus “ myriocladus “ atau Asparagus umbellatus

- Buntut bajing: Asparagus densiflorus “meyeri“

- Daun kemuning: Murraya paniculĂƚa

- Florida beauty: ƌĂĐaena godseffiana

- Futoi: Equisetum

- /ǀy: Hedera helix - Kadaka: Asplenium

- Kuping gajah: ŶƚŚƵƌŝƵŵƐƉ.

- Leather leaf: Arachnoides

- Pakiskelabang: Neprolephis exaltata - Palem: Palmae

- Palem kuning: CŚƌLJƐĂůŝĚŽĐĂƌƉƵƐůƵƚescens

- Pandanus - Philodendron

- Pedang-pedangan: Sanseviera

- Puring: Codiaeum

- Ruskus: ZƵƐĐƵƐŚypoglossum

- Sirih gading: Epipremnum

- Sri rejeki: Aglaonema picƚum

- Stock/tifa: dLJƉŚĂĚŽŵŝŶĞŶsis

- dĂŝǁĂŶůĞĂĨ͗/džora sp. - Daun kelapa/janur

(36)

28

Pemilihan Materi Floral

- Pilihlah bunga potong dan daun yang segar.

- Supaya materi floral bertahan lama, pilihlah bunga yang setengah mekar (bagian tengah bunga atau sebagian atas bunga masih kuncup). Pemilihan ini berlaku pada saat memilih bunga aster, krisan, dan gladiol.

- Jangan memilih bunga krisan yang sudah mekar seluruhnya, tetapi pilihlah yang bagian tengahnya masih kuncup.

- Pilihlah bunga gladiol yang ga atau empat bunga bagian bawahnya setengah atau ga perempatnya mekar.

- Janganlah memilih bunga carna on yang terlalu kuncup, tetapi pilihlah yang beberapa kuntumnya sudah berkembang dan menampakkan warna.

- Jangan membeli bunga mawar yang terlalu kuncup, tetapi bagian tengah masih kuncup dan helai bagian luarnya hampir terbuka.

- Jangan membeli bunga tulip yang terlalu kuncup. Pilihlah bunga tulip yang kuntum bunganya mekar dengan baik.

Pemeliharaan/Perawatan Materi floral.

Hal-hal yang harus diperha kan agar materi floral dapat bertahan lama, antara lain sebagai berikut:

- Potonglah bunga dan daun pada pagi hari sebelum matahari terbit atau sesudah matahari terbenam supaya dak layu.

- Potonglah tangkai bunga atau daun dengan arah serong supaya peresapan air lebih baik.

- Daun-daun yang akan digunakan harus dalam keadaan bersih dan jangan terendam air.

- Supaya bunga dapat bertahan lama, dapat digunakan obat pengawet bunga seper Chrysal.

Ada perawatan khusus yang harus dilakukan untuk beberapa jenis bunga berikut ini:

 Bunga gladiol tergolong bunga yang menyukai air. Pilihlah bunga gladiol yang kuncupnya masih panjang. Lalu, rendam dalam air sebatas tangkainya. Jangan sampai bunga kena air karena akan menjadi busuk.

 Tangkai  bunga ĐĂƌŶĂƚŝŽŶ beruas-ruas. Jadi, supaya peresapan airnya baik, pemotongan tangkainya harus menyerong di bawah ruasnya; jangan di atas atau di tengah ruas. Kuntum/kelopak bunga carnation jangan sampai tepercik air, karena akan lekas layu dan gugur.

 Supaya peresapan airnya baik, duri-duri pada bunga mawar harus dihilangkan atau dibersihkan.

(37)

 Tangkai bunga gerbera dan tulip direndam di dalam sedikit air saja, karena tangkainya akan lekas busuk.

Cara Membersihkan Materi Floral

- Bukalah kemasan bunga yang baru dibeli, lalu potong batang bagian bawah dengan pisau atau gun ng tajam.

- Buanglah helai daun bagian bawah dan daun yang sudah rusak.

- Susunlah bunga dan daun yang sudah dibersihkan di dalam wadah berisi air yang bersih dan sudah diberi bahan pengawet bunga.

Penyimpanan Materi Floral

- Pada waktu menyimpan bunga potong maupun daun, kelompokkan bunga dan daun menurut jangka waktu membelinya. Jangan mencampur bunga yang lama dengan yang baru.

- Jangan menyimpan materi floral terlalu banyakĂtau bertumpuk pada satu wadah.

- Simpanlah materi floral yang akan dirangkai menurut jenisnya dalam wadah/ ember yang berisi air. Letakkan ember tersebut di tempat yang teduh. Periksa batas air perendaman secara berkala.

- Potong ujung tangkai bunga yang terendam air se ap dua hari sekali untuk menghambat pembusukan menjalar ke bagian atas bunga.

- Hindarkan bunga dari sinar matahari langsung, baik sesudah maupun sebelum dirangkai.

C. Prinsip dan Unsur Desain pada Rangkaian Bunga

ϭ͘ Prinsip Desain

Prinsip desain adalah suatu cara untuk merancang penyusunan unsur-unsur desain, sehingga tercapai perpaduan yang memberi efek indah dan menarik. Suatu rangkaian bunga akan terlihat indah apabila rangkaian bunga tersebut menerapkan prinsip dan unsur desain. Yang termasuk prinsip desain ialah komposisi (composition), proporsi (proportion), keseimbangan (balance), irama (rhythm), dominan dan aksen (dominance and accent), kesatuan (unity), dan harmoni (harmony).

(38)

30

ď͘ Woporsi (Proportion)

Proporsi berarti perbandingan. Jadi, keindahan suatu rangkaian bunga dipengaruhi oleh keserasian perbandingan ukuran panjang pendek, besar kecil, maupun jumlah warna materi floral yang digunakan. Untuk memperoleh proporsi yang baik dalam merangkai bunga, ada beberapa hal yang harus diperha kan, di antaranya sebagai berikut:

- Perbandingan antara besar wadah dan besar rangkaian bunga. - Perbandingan antara besar wadah dengan materi floral yang dipilih.

- Perbandingan ukuran antara nggi rangkaian bunga dan lebar rangkaian bunga (dengan memperha kan pedoman pada se ap bentuk rangkaian bunga). - Sebaiknya besar kecilnya rangkaian bunga disesuaikan dengan besar kecilnya

tempat atau ruangan tempat rangkaian bunga akan diletakkan.

- Pada waktu merangkai bunga sebaiknya bunga yang kecil dan yang kuncup terletak di bagian atas rangkaian bunga,

- pada waktu merangkai bunga sebaiknya bunga yang berwarna muda terletak di bagian atas, sedangkan bunga yang berwarna tua terletak di bagian tengah atau di bawah rangkaian bunga.

Đ͘ <eseimbangan (Balance)

Keseimbangan berarti kestabilan. Keseimbangan sangat berpengaruh pada hasil akhir rangkaian bunga. Rangkaian bunga yang seimbang secara fisik akan terlihat stabil dan indah. Kita mengenal ada keseimbangan simetris dan keseimbangan asimetris. Suatu rangkaian bunga dikatakan keseimbangannya simetris apabila rangkaian bagian sebelah kiri terlihat secara visual sama kuat dengan rangkaian di bagian sebelahkanan. Hal ini berarti jumlah, ukuran, bentuk, tekstur dan warna materi floral di rangkaiansebelah kiri sama dengan yang ada di rangkaian sebelah kanan. Sebaliknya, suatu rangkaian bunga dikatakan keseimbangannya asimetris apabila rangkaian bagian sebelah kiri berbeda atau tidak sama dengan rangkaian bagian sebelah kanan, tetapi secara visual terlihat stabil. Keseimbangan di dalam rangkaian bunga dapat diperoleh dengan memperhatikan penggunaan unsur atau elemen desain seperti garis, bentuk, ukuran, ruang, tekstur, dan warna dari materi floral. Contoh penerapan keseimbangan asimetris adalah sebagai berikut. Suatu rangkaian bunga terlihat seimbang atau stabil meskipun mempergunakan jumlah bunga lebih sedikit denganwarna yang lebih terangdi rangkaian sebelah kiri,sedangkan di rangkaian sebelah kanan jumlah bunga lebih banyak dengan warna yang lebih muda.

Ě͘ /ƌama (Rhythm)

Pada waktu merangkai bunga, irama dapat diciptakan dengan cara-cara berikut ini:

(39)

- Mengadakan pengulangan (repeƟƟon), yaitu menggunakan materi floral yang sama di beberapa tempat yang berbeda.

- Memperha kan kedalaman (depth). Pada waktu meletakkan materi floral, perha kanlah posisi materi floral, seper nggi, rendah, depan, belakang, atau bagian dalamnya.

- Mengadakan transisi (transƟƟon). Gunakan bunga dari bentuk yang besar, sedang, dan kecil. Sebaliknya, transisi dapat pula dilakukan dengan jala menggunakan warna materi floral yang berbeda dari yang berwarna tua sampai yang berwarna muda atau sebaliknya.

Irama ada yang monoton/sta s dan dinamis. Irama monoton atau sta s terjadi apabila pada rangkaian bunga tersebut dak ada pengulangan, kedalaman, dan transisi. Apabila dilakukan pengulangan, kedalaman, dan transisi terjadilah irama rangaian bunga yang dinamis, sehingga menghasilkan rangkaian bunga yang indah dan menarik.

Ğ͘ Dominan danŬsen (Dominance and Accent)

Suatu rangkaian menjadi indah jika prinsip dominan diterapkan di dalamnya, yaitu ada bagian/unsurdalam rangkaian yang lebih ditonjolkan daripada yang lain. Contoh penerapan prinsip dominan, yaitu penonjolan warna atau materi floral, misalnya bunga yang tercantik atau unik dalam rangkaian itu.Aksen adalah suatu materi floral/nonfloral yang dipakai dalam rangkaian bunga untuk menarik perhatian. Yang dapat dijadikan aksen, misalnya materi floral/nonfloral yang kecil tapi yang unik atau yang berwarna kontras atau yang dapat menjadi pemanis suatu rangkaian. Sementara itu, ada yang di sebut focal poin, yaitu suatu area dalam rangkaian yang sangat menarik perhatian. Focal poin itu bisa berbentuk bunga yang besar dan berwarna kontras. Bisa juga focal poin itu berupa lilin, boneka, atau pita yang peletakannya bisa di tengah, di atas atau di samping rangkaian bergantung kebutuhannya.

Ĩ͘ <esatuan (Unity)

Rangkaian yang baik biasanya di dalamnya terdapat kesatuan antara unsur atau elemen yang digunakan di dalam rangkaian tersebut. Kesatuan pada rangkaian bunga dapat diciptakan dengan cara-cara berikut ini:

- Memilih warna materi floral yang sesuai dengan warna wadahnya.

(40)

32

Ő͘ Harmoni;Harmony)

Dalam seni merangkai bunga dan desain floral yang diartikan dengan harmoni ialah ketepatan atau keselarasan penggunaan unsur dan elemen desain pada rangkaian bunga sehingga dihasilkan rangkaian bunga yang serasi, indah dan menarik.

Keharmonisan dalam rangkaian bunga dapat diciptakan dengan jalan, antara lain

- memperha kan kombinasi warna, bentuk, maupun tekstur pada rangkaian bunga;

- memperha kan keserasian antara penggunaan wadah dengan keseluruhan rangkaian bunga, dan

- memperha kan jarak antara masing-masing materi floral. Ϯ͘ UnsurDesain

Unsur desain dikenal juga dengan is lah elemen desain. Elemen desain ialah visualisasi dari materi floral yang dipakai dalam rangkaian bunga. Yang termasuk unsur atau elemen desain ialah garis (line), bentuk (form), ruang (space), tekstur (texture), dan warna (color).

Ă͘ Garis (line)

Dalam seni merangkai bunga dan desain floral, unsur garis terlihat jelas secara kasat mata. Kita mengenal adanya garis lurus, garis melengkung, dan kombinasi garis lurus dan garis melengkung. Apabila kita perha kan berbagai macam materi floral, terlihat adanya materi floral yang bergaris lurus seperti sedap malam, gladiol, dan liatris. Di samping itu, ada pula materi floral yang bergaris melengkung seperti calla lily dan tulip.Apabila dilihat dari sifatnya, garis lurus bersifat statis, sedangkan garis melengkung bersifat dinamis. Rangkaian bunga yang banyak mengggunakan materi floral yang bergaris lurus, akan memberi kesan tegas, kaku, dan stabil. Sebaliknya, rangkaian bunga yang banyak mempergunakan materi floral yang bergaris melengkung akan terlihat luwes. ď͘ BĞŶtuk (Form)

Dalam seni merangkai bunga dan desain floral, unsur bentuk terlihat dari bentukrangkaian bunganya.Secara keseluruhan rangkaian bunga harus terlihat bentuknya. Bentuk geometris terlihat pada rangkaian bunga gaya Eropa, seperti rangkaian bunga bentuk dasar bulat, oval horisontal, segitiga simetris sama sisi, segitiga asimetris, segitiga sama kaki, segitiga siku, L, T terbalik,kipas, segi empat, vertikal, diagonal, hogarth, bulan sabit (crescent), dan lengkung terbalik. Kita mengenal adanya bentuk tertutup (close form) dan bentuk terbuka (open form).

(41)

mengggunakan banyak materi floral yang dirangkai secara padat atau terisi penuh, misalnya rangkaian bunga bentuk bulat, horisontal, segi ga, segi empat dan kipas. Yang dimaksud dengan bentuk terbuka ialah apabila rangkaian bunga tersebut menggunakan materi floral yang dirangkai dak padat atau dak penuh, tetapi jaraknya berjauhan, misalnya rangkaian bunga bentuk ver kal ,T terbalik,

hogarth, crescent, lengkung terbalik , “L”, rangkaian bunga modern, dan rangkaian

Ikebana.

Đ͘ Ruang ;Space)

Dalam suatu rangkaian bunga ga dimensi, kita melihat adanya jarak antara satu materi floral dengan materi floral yang lain. Jarak inilah yangdisebut dengan ruang (space). Kita mengenal adanya ruang positif dan ruang negatif. ^uatu rangkaian bunga yang terdiri atas materi floral yang dirangkai secara padat atau terisi penuh berarti berbentuk tertutup, mempunyai ruang positif. Contoh bentuk rangkaian bunga yang mempunyai ruang positif antara lainialah rangkaian bunga bentuk bulat, oval horisontal, segitiga, segi empat, dan kipas. R angkaian bunga yang terdiri atas materi floral yang dirangkai tidak padat, mempunyai jarak yang berjauhan antara satu materi floral dengan materi floral yang lain, berarti berbentuk terbuka. Jarak dikatakan negatif jika di dalam rangkaian tersebutada ruangan kosong antara materi floral. Contoh rangkaian bunga yang mempunyai ruang negatif, antara lain adalah rangkaian bunga bentuk vertikal, HŽŐĂƌƚŚ, crescent, diagonal, T terbalik, “L”, lengkung terbalik,rangkaian bunga modern, DAN rangkaian bunga /kebana.

Ě͘ dekstur (Texture)

Apabila kita perhatikan dengan kasat mata atau dengan cara diraba, ada materifloral,yaitu bunga atau daun yang permukaannya kasar, halus, kusam, atau berkilau. Sifat permukaan bunga atau daun inilah yang dinamakan tekstur.Contoh bunga yang bertekstur licin/halusantara lain ialah mawar,calla lily, tulipa, caspea, dan baby’sďƌĞĂƚŚ.Contoh bunga yang bertekstur kasar, di antaranya anthurium, bunga matahari, dan krisan standar. Contoh daun yang bertekstur halus adalah ruskus, sirih gading, dan florida ďĞĂƵƚLJ. Contoh daun yang bertekstur kasar di antaranya ůĞĂƚŚĞƌleaf, philodendron , dan monstera. ^upayahasil rangkaian bunga indah dan menarik, sebaiknya memilih bunga dan daun yang teksturnya serasi. Ğ͘ tarna (Colour)

Dalam seni merangkai bunga dan desain floral, teori warna sangat penting dipelajari karena warna merupakan salah satu unsur atau elemen desain rangkaian

(42)

34

menjadi warna primer, sekunder dan tersier. Warna primer, yaitu merah, biru dan kuning.

Warna sekunder adalah pencampuran dua warna primer dengan perbandingan yang sama

- Warna kuning (P) dicampur warna merah (P) menjadi warna oranye atau jingga (S).

- Warna kuning (P) dicampur warna biru (P) menjadi warna hijau (S). - Warna merah (P) dicampur warna biru (P) menjadi warna ungu (S).

Warna tersier adalah pencampuran warna primer dengan warna sekunder. Yang termasuk warna tersier adalah sebagai berikut:

- Warna kuning (P) dicampur warna oranye (S) menjadi warna oranye/jingga kekuning-kuningan (T).

- Warna merah (P) dicampur warna oranye (S) menjadi warna oranye/jingga kemerah-merahan (T).

- Warna kuning (P) dicampur warna hijau (S) menjadi warna hijau kekuning– kuningan (T) .

- Warna biru (P) dicampur warna hijau (S) menjadi warna hijau kebiru-biruan (T)

- Warna merah (P) di campur warna ungu(S) menjadi warna ungu/violet kemerah-merahan (T).

- Warna biru (P) di campur warna ungu (S) menjadi warna ungu/violet kebiru- biruan (T).

Gambar Warna primer

Gambar Warna sekunder

(43)

membuat lingkaran warna (colour wheel) yang dapat dipakai sebagai panduan dalam memadukan warna.

Gambar Lingkaran Warna

Apabila kita perhatikan lingkaran warna di atas dan kita bagi menjadi dua bagian, terlihatlah sifat warna sejuk atau warna dingin (cool colour) dan warna hangat (warm color). Yang termasuk warna sejuk atau warna dingin, yaitu warna hijau kekuningan, hijau, biru kehijauan, biru, biru keunguan, dan ungu. Di dalam merangkai bunga, warna dingin digunakan untuk menggambarkan suasana duka. Yang termasuk warna hangat, yaitu kuning, kuning keoranyean, oranye/jingga, merah keoranyean, merah, dan merah ungu. Di dalam merangkai bunga, warna hangat digunakan untuk menggambarkan suasana gembira.

Gambar

Warna Sejuk dan Warna Hangat

Jika ditinjau dari nilai warna (value), yang berarti terang atau gelapnya suatu warna yang disebabkan karena penambahan atau pengurangan dari warna netral, kita mengenal adanya istilah tint, tone, dan shade.

- Hue (warna dasaƌ) dicampur putih menjadi tint .

warna hangat warna sejuk

(44)

36

PaduanWarna

Paduan warna dikenal pula dengan is lah kombinasi warna. Terdapat banyak paduan warna, tetapi perangkai bunga pemula perlu menguasai paduan warna yang sederhana dahulu seper paduan warna monokroma k, paduan warna analog dan paduan warna komplementer. Dengan menguasai ke ga kombinasi warna tersebut, diharapkan perengkai bungan pemula dapat merangkai bunga bentuk sederhana yang indah dan menarik.

- Paduan warna monokromatik adalah paduan yang berasal dari satu warna dengan gradasi warna dari yang tua sampai dengan yang muda. Misalnya, paduan warna merah tua, merah, merah muda/pink.

- Paduan warna analog adalah paduan dari warna-warna yang letaknya berdekatan pada lingkaran warna. Sebagai contoh adalah paduan warna jingga/oranye, jingga/oranye kekuning-kuningan, dan kuning. Contoh lain adalah paduan warna merah keungu-unguan, merah, dan merah keoranyean.

- Paduan warna komplementer adalah paduan dua warna yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna. Contohnya adalah paduan warna kuning keoranye-oranyean dengan biru keungu-unguan. Contoh lain adalah warna ungu dengan kuning dan oranye dengan ungu.

Gambar

Paduan Warna Komplementer

Suatu rangkaian bunga terlihat indah karena adanya perpaduan antara prinsip-prinsip dan dan unsur–unsur desain.

Gambar Paduan Warna Analog

(45)

Lambang Warna

Bunga dapat merupakan media penyampaian berbagai rasa bagi manusia. Dengan bunga manusia dapat menyatakan rasa keindahan, kemesraan, dan kecan kan. Se ap warna bunga mempunyai ar atau lambang tertentu.

- Warna pu h melambangkan suci, kepercayaan, kegembiraan, damai, dan bersih.

- Warna merah melambangkan cinta, kemegahan, kekuatan, dan keberanian. - Warna merah jambu melambangkan cinta kasih.

- Warna ungu melambangkan keanggunan dan duka cita. - Warna merah ungu melambangkan kebesaran dari raja.

- Warna hitam melambangkan perkabungan, kesusahan, kuat, dan agung, - Warna kuning melambangkan kerajaan dan cemburu.

- Warna hijau melambangkan harapan, kesuburan, pengharapan, dan kesejukan. - Warna biru melambangkan se a, kedamaian, dan ketenangan.

Jadi, dengan mengetahui lambang warna, kita dapat memilih warna bunga sesuai dengan tujuan merangkai bunga. Misalnya, apabila tujuan merangkai bunga untuk pesta perkawinan, pilihlah bunga yang melambangkan kemegahan dan rasa cinta, yaitu merah. Namun, apabila tujuannya untuk mengucapkan rasa berduka cita, pilihlah warna ungu , hitam, dan pu h. Akan tetapi, dengan perkembangan saat ini, pemilihan warna lebih bergantung pada selera ap orang.

D. Teknik Pembuatan Rangkaian Bunga Pola Dasar Bentuk

Bulat, SegiƟga, dan VerƟkal

1. Rangkaian Bunga Pola Dasar Bentuk Bulat

(46)

38

Pada gambar di atas terlihat rangkaian bunga pola dasar bentuk bulat. Rangkaian bunga ini termasuk rangkaian bunga “centerpiece”, karena dapat dilihat dari semua arah. Di samping itu rangkaian bunga ini termasuk kategori rangkaian bunga massa (mass arrangement). Rangkaian bunga bentuk bulat dapat digunakan sebagai hiasan di rumah. Karena rangkaian bunga bentuk bulat dapat dilihat dari semua arah, rangkaian ini dapat digunakan sebagai hiasan di meja tamu, meja makan, atau meja lain yang terletak di tengah ruangan. Di samping itu, rangkaian ini dapat pula digunakan sebagai hiasan di berbagai macam acara seperti pesta ulang tahun, pernikahan, arisan, rapat, seminar dan lain-lain. Dari zaman dahulu sampai sekarang, rangkaian bunga bentuk bulat tetap disenangi oleh semua orang, karena proses pembuatannya tidak sukar, tetapi tetap indah dan menarik. Sebagai perangkai bunga pemula, pembuatan rangkaian bunga bentuk bulat ini harus benar-benar dipelajari karena mempunyai nilai jual dan sesuai dengan kebutuhan industri bunga saat ini.

Untuk memperoleh rangkaian bunga bentuk bulat, perha kanlah hal-hal berikut ini.

a. Peralatan yang diperlukan adalah sebagai berikut: - 1 gunting yang khusus untuk bunga

- 1 pisau atau cutter

- 1 tempat air yang permukaannya luas (baskom) untuk merendam floral

foam

- 1 ember plastik untuk menyusun materi Ĩůoral - 1 tempat sampah atau kantong sampah plastik b. Mekanik yang diperlukan adalah sebagai berikut:

- Wadah yang digunakan sebaiknya wadah rendah atau sedang yang permukaan wadahnya bulat atau bujur sangkar.

- Wadah dapat terbuat dari keramik, asongan, rotan, kayu, atau plas k - Kantong plas k untuk alas wadah dari asongan, rotan atau kayu, - Bantalan bunga (floral foam)

c. Materi floral yang sesuai untuk rangkaian bunga bentuk bulat adalah sebagai berikut:

- Sebagai bunga in dapat digunakan bunga yang berbentuk bulat seper mawar (rosa), anyelir (carnaƟon/dianthus), gerbera (Gerbera jamesonii), bunga matahari, krisan (Chrysanthemum).

- Sebagai bunga pengisi (filler flower) dapat dipergunakan aster (Aster

ericordes), sta ce ( Limonium sinuatum), caspea ( Limonium laƟfolium ), bunga

kancing (Gomphrena globosa ), solidago , baby’s breath (Gypsophila). - Daun yang dapat dipergunakan, antara lain ruskus (Ruscus hypoglossum),

(47)

leather leaf (arichmodes), dan asparagus bintang (Asparagus umbellatus). Teknik merangkai bunga bentuk bulat adalah sebagai berikut:

1) Siapkan tempat kerja, yaitu meja yang sudah dialasi plas k. Di dekat meja kerja sediakanlah tempat sampah atau kantong plas k.

2) Sediakan semua peralatan dan mekanik yang diperlukan. 3) Siapkan materi floral yang diperlukan.

Sebagai contoh dalam uraian selanjutnya akan dijelaskan teknik merangkai bunga bentuk bulat yang menggunakan mawar merah 9 tangkai, anyelir pink 16 tangkai, peacock 3 tangkai, dan ruskus 2 ikat. Kombinasi warna yang digunakan dalam rangkaian ini ialah kombinasi monokroma k, yaitu kombinasi merah dan

pink.

1) Bunga dibersihkan dari daun-daun yang dak diperlukan. 2) Daun dibersihkan dari daun lain yang sudah layu.

3) Rendam bunga dan daun yang sudah dibersihkan tersebut dalam ember yang sudah diisi air.

4) Siapkan wadah yang sudah diisi dengan bantalan bunga (floral foam).

5) Buat garis pembantu dengan ujung pisau pada bantalan bunga (lihat gambar).

(48)

40

6) Tangkai 1

Ambil satu tangkai mawar merah. Tangkai dipotong dengan ukuran 1 sampai 1 ½ x nggi wadah atau lebar permukaan wadah (pilihlah mana yang lebih panjang sebagai patokan). Cara mengukurnya adalah dengan meletakkan tangkai materi bunga di samping wadah dengan posisi terbalik (bunga ada di bagian bawah). Tancapkan tangkai 1 di bagian tengah wadah dengan posisi vertikal atau tegak lurus (lihat gambar).

7) Tangkai 2,3,4, dan 5.

Ambil empat tangkai bunga mawar merah. Potong tangkai bunga dengan ukuran lebih pendek dari tangkai 1. Tancapkan masing-masing tangkai di sebelah kiri, sebelah kanan, bagian muka dan bagian belakang wadah dengan posisi horisontal (lihat gambar di atas). Langkah ke-7 ini sudah merupakan rangka dari rangkaian bunga bentuk bulat.

8) Tangkai 6, 7, 8, dan 9.

Ambillah empat tangkai bunga mawar merah. Potong tangkai bunga dengan ukuran sama atau sedikit lebih pendek dari ukuran tangkai 2. Tancapkan di antara tangkai bunga 2, 3, 4, dan 5 dengan posisi sedikit miring. Yang harus diperhatikan pada waktu penancapan adalah urutan penancapan dilakukan berlawanan arah. Sebagai contoh, apabila menancapkan tangkai di bagian muka, langkah selanjutnya ialah menancapkan di bagian belakang. Langkah selanjutnya ialah menancapkan di bagian sebelah kiri dan di sebelah kanan, sehingga akan menghasilkan rangkaian bunga yang tetap berbentuk bulat. 9) Ambil semua tangkai bunga anyelir pink. Potong tangkai bunga lebih pendek

dari tangkai 2. Tancapkan di antara bunga-bunga mawar. Cara penancapan sama dengan yang dilakukan pada langkah 8, yaitu penancapannya secara berlawanan arah.

10) Ambil daun ruskus. Potong tangkai daun dengan ukuran sama dengan tangkai 6. Tancapkan daun ruskus di antara tangkai-tangkai bunga secara merata.

11) Ambil peacock, potong tangkai peacock dengan ukuran lurang lebih sama dengan tangkai 2. Tancapkan di antara bunga dan daun secara merata dan menyebar. Yang harus diperha kan adalah bahwa sampai dengan langkah ke 11 ini rangkaian bunga harus tetap terlihat bulat.

12) Sebagai langkah terakhir adalah memeriksa apakah masih ada bantalan bunga yang belum tertutup. Apabila masih ada, rangkaian harus ditutup denganpotongan tangkai daun yang pendek.

(49)

2. RanŐŬaian Bunga Pola Dasar Bentuk Segitiga

Gambar

Rangkaian Bunga Pola Dasar Bentuk SegiƟga Sama Sisi

Pada gambar di atas terlihat rangkaian bunga pola dasar bentuk segitiga. Rangkaian bunga ini termasuk kategori rangkaian bunga massa (mass arrangement). Pada umumnya rangkaian bunga bentuk segi ga termasuk rangkaian bunga satu sisi, yang berar rangkaian bunga ini dapat terlihat indah hanya dari satu sisi. Tetapi dengan adanya perkembangan zaman, adapula rangkaian bunga bentuk segi ga yang dirangkai untuk dua sisi. Rangkaian bunga bentuk segi ga tergolong rangkaian bunga tradisional. Rangkaian bunga bentuk segi ga ada bermacam-macam, seper segi ga simetris, segi ga asimetris, segi ga sama kaki, dan segi ga siku. Rangkaian bunga bentuk segi ga dapat digunakan sebagai hiasan di rumah.

Karena rangkaian bunga bentuk segitiga indahterlihat hanyadari satu sisi atau dua sisi, sebaiknya rangkaian diletakkan di meja yang terletak di sudut ruangan. Di samping itu, rangkaian dapat juga digunakan sebagai hiasan di berbagai macam acara seper pesta ulang tahun, pernikahan, arisan, rapat, seminar, dan lain-lain. Sejak zaman dahulu sampai saat ini, rangkaian bunga bentuk segitiga banyak diminati oleh siapa pun.Sebagai perangkai bunga pemula, pembuatan rangkaian bunga bentuk segitiga simetris sama sisi harus dipelajari terlebih dahulu, karena lebih mudah merangkainya daripada bentuk segitiga yang lain. Walaupun

(50)

42

Untuk memperoleh rangkaian bunga bentuk segi ga berikut ini adalah hal-hal yang harus diperha kan:

a. Peralatan yang diperlukan aĚalah sebagai berikut: - 1 gun ng khusus untuk bunga

- 1 pisau atau cutter

- 1 tempat air yang permukaannya luas (baskom) untuk merendam floral

foam

- 1 ember plas k untuk menyusun materi floral - 1 tempat sampah atau kantong sampah plas k b. Mekanik yang diperlukan adalah sebagai berikut:

- Wadah yang digunakan bisa wadah rendah, sedang, atau nggi, yang permukaan wadahnya bulat atau bujur sangkar.

- Mulut wadah jangan terlalu kecil. Wadah dapat terbuat dari bahan keramik, asongan, rotan, kayu, atau plas K.

- Kantong plas k untuk alas wadah dari asongan,rotan, atau kayu. - Bantalan bunga (floral foam).

- Kawat bunga nomor 22 untuk memperkuat tangkai bunga gerbera. - Floraltape untuk membungkus kawat bunga.

c. Materi floral yang sesuai untuk rangkaian bunga bentuk segi ga adalah sebagai berikut:

- Sebagai tangkai utama gunakanlah bunga berbentuk garis (line flower), yaitu bunga yang mempunyai tangkai lurus seperti gladiol (Gladiolus), sedap malam (Polianthes tuberrosa), helikonia, liatris (liatris Spicata), snapdragon (Anthirhinum majus), sorghum (Sorghum halepans). Sebagai bunga inti dapat digunakan bunga seperti mawar (rosa), anyelir (carnation/

dianthus), gerbera (Gerbera jamesonii), krisan (chrysanthemum).

- Sebagai bunga pengisi (filler flower) dapat digunakan aster ( Aster ericordes), statice (limonium sinuatum), Caspea (limonium latifolium), bunga kancing (Gomphrena globosa ), solidago , baby’s breath (gypsophila).

- Daun yang dapat digunakan, antara lain taiwan leaf (Ixora sp), ruskus

(Ruscus hypoglossum), sirih gading (epipremnum) , leather leaf (arichmodes), asparagus bintang (Asparagus umbellatus).

Teknik merangkai bunga bentuk segi ga simetris sama sisi adalah sebagai berikut:

1) Siapkan tempat kerja, yaitu meja yang sudah dialasi plas k. Di dekat meja kerja sediakanlah tempat sampah atau kantong plas k.

(51)

3) Siapkan materi floral yang diperlukan.

Sebagai contoh dalam uraian selanjutnya akan dijelaskan teknik merangkai bunga bentuk segitiga samasisi yang menggunakan gladiol kuning 11 tangkai, mawar pink 10 tangkai, anyelir standar pink 10 tangkai, dan angyelir spray salem 15 tangkai, ruskus 10 tangkai, dan taiwan leaf 10 tangkai. Kombinasi warna yang dipergunakan dalam rangkaian ini adalah kombinasi warna analog, yaitu kombinasi kuning, pink, salem, dan hijau.

1) Bunga dibersihkan dari daun-daun yang dak diperlukan. Daun dibersihkan dari dari daun-daun yang layu. Susun bunga dan daun yang sudah dibersihkan tersebut dalam ember yang sudah diisi air.

2) Siapkan wadah yang sudah diisi dengan bantalan bunga (floral foam).

3) Buat garis pembantu dengan ujung pisau pada bantalan bunga (lihat gambar).

Perspek p dampak Atas dampak Depan

4) Tangkai 1

Ambil satu tangkai gladiol kuning. Tangkai dipotong dengan ukuran 1 ½ sampai dengan 2 x nggi wadah ditambah 3 cm untuk bagian tangkai bunga yang masuk ke dalam bantalan bunga. Cara mengukurnya adalah dengan meletakkan

Gambar

Gambar di atas adalah salah satu bentuk aksesoris yang dapat dipakai sebagai  tanda pani a atau corsage
Gambar  Macam-Macam wadah

Referensi

Dokumen terkait

Program Pengawasan Obat dan Makanan. Program ini dimaksudkan untuk melaksanakan tugas-tugas utama Balai Besar POM di Manado dalam menghasilkan standardisasi

Pemohon sertifikasi adalah Peserta didik yang terdiri dari (a) mahasiswa pada program studi S1 Teknik Sipil di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas

Didalam Kontrak Karya proyek Batu Hijau PTNNT terdapat pasal yang mewajibkan perusahaan tersebut melakukan divestasi saham hingga 51% (tahun 2010) untuk promosi kepentingan

Komunikasi diharapkan dapat menurunkan kecemasan klien karena klien merasa hubungan interaksinya dengan perawat merupakan kesempatan untuk berbagi pengetahuan, perasaan

Metode yang kebanyakan masih berorientasi kepada metode konvensional dan monoton sehingga tidak mampu memuaskan rasa haus peserta didik dalam hal pengetahuan agama,

Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Jl. Putroe Phang No. 7/2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan dan Petambak Garam, memunculkan masalah

Berdasarkan uraian di atas, penulis memandang perlu melakukan penelitian model pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi siswa tersebut dengan judul “Peningkatan

23 Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 17-8-1945 Makassar, Makassar 24 Sekolah Tinggi Teknik Dharma Yadi Makassar, Makassar. 25 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nobel