• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

4.1. Hasil Analisis Nilai Target Strength (TS) Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Nilai target strength (TS) merupakan parameter utama pada aplikasi metode akustik dalam menduga kelimpahan ikan di suatu perairan. Nilai TS dari ikan mas per waktu di tunjukkan pada grafik (Lampiran 2) dan pada tabel sebaran TS per waktu (Lampiran 3). Nilai TS ikan mas (cyprinus carpio) yang berbeda pada jarak 1m memiliki rata – rata yaitu -53.87 dB, dimana pada jarak 2m memiliki rata- rata yaitu -60.59 dB, pada jarak 3m memiliki rata- rata yaitu -60.34 dB, dan pada jarak 4m memiliki rata- rata -59.94 dB. Pada pukul 08:27 pada jarak 1 meter memiliki TS rata – rata -54,76 dB, pada jarak 2 meter memiliki TS rata – rata -61,58 dB, pada jarak 3 meter memiliki TS rata – rata -61,11 dB, pada jarak 1 meter memiliki TS rata – rata 60,54 dB. Pada pukul 08:27 memiliki nilai standard deviasi yang tidak beraturan seperti pada jarak 1m memliki nilai TS terbesar yaitu -51,07 dB dan pada jarak 3m yaitu -63,57 dB. Pada pukul 11:37 nilai TS ikan mas pada jarak 1m memiliki TS rata – rata -57,95 dB, pada jarak 2m memiliki rata- rata -62,36 dB, pada jarak 3 m

memiliki rata- rata -57,71 dB, pada jarak 1m memiliki rata- rata -60,06 dB. Pada pukul 11:37 memiliki standard deviasi paling besar pada jarak 1m yaitu 55,87 dB.

4.2.Hasil Grafik 3D TS linear Dari Pengolahan Data Statisitica

Migrasi ikan merupakan pergerakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain yang mempunyai arti penyesuaian terhadap kondisi alam yang

(2)

menguntungkan untuk eksistensi hidup. Ikan mengadakan migrasi dengan tujuan untuk pemijahan, mencari makanan dan mencari daerah yang cocok untuk

kelangsungan hidupnya. Hasil dari data yang di dapat dari sounder merupakan migrasi harian ikan mas secara vertikal. Data – data yang kemudian di olah dari software echoview dan statistica dapat dilihat migrasi harian ikan mas dengan kebiasaan makan dan tingkah laku. Pola tingkah laku ikan mas secara vertikal salah satunya dapat dilihat dengan hasil pengolahan data berupa grafik 3D TS linear waktu dan kedalaman terukur dari permukaan. Hubungan TS linear, waktu, kedalaman jarak dari transducer ditampilkan dalam 3D (Gambar 6).

Gambar 6.Hubungan TS linear, waktu dan jarak dari dasar

Hubungan dari TS linear terhadap waktu dan kedalaman jaring (Gambar 6) menunjukkan pada jarak dari dasar 4m sampai dengan 2,5m ikan hanya berada pada pukul 08:37 hingga 09:58 dan pukul 11:10 hingga 12:00. Pada jarak dari dasar 2m sampai dengan 0,5m ikan berada dari pukul 08:00 hingga 12:00. Pada kedalaman

(3)

0,75 m -1,5 m memiliki nilai TS yang tinggi, ini disebabkan oleh salah satu faktor kedalaman yg masih dekat dengan transducer sehingga menghasilkan nilai hambur balik yang besar karena masih memiliki nilai TS yang maksimum yaitu -51,07 dB, pada saat ikan mengambil udara diduga ikan memiliki tilt angle 00 sehingga memiliki nilai TS yang besar. Ikan rentan dengan kedalaman ini untuk mengambil udara ke permukaan dan makan. Kemudian, pada kedalaman 2m- 3m target strength (TS) mulai stabil dan memililiki sebaran target strength (TS) yang baik yaitu pada rata-rata -57,95 dB sampai dengan -62,36 dB, diduga kehidupan ikan mas berkisar pada

kedalaman 1 m hingga 2 m.

Hubungan dari TS linear terhadap waktu dan kedalaman jaring (Gambar 6) menunjukkan bahwa ikan mas pada yang merupakan demersal fishes memiliki pola migrasi harian. Hasil dari pengamatan dan pengolahan grafik memperlihatkan bahwa ikan berada pada kedalaman 0,5m – 1,5m . Pada kedalaman 0,5m – 1,5m memiliki nilai TS linear yang besar hal ini diduga dalam penelitian 2 sampai 4, ikan sedang mencari makan sehingga posisi memiliki sudut pantul dengan nilai hambur balik yang besar.

Grafik sebaran TS terkuat dan menggambarkan migrasi ikan mas tersebut, dari Gambar 7 terlihat pada kedalaman 0,5 - 1,5 m memiliki nilai hambur balik yang kasar karena belum memiliki nilai TS yang beraturan yaitu -51,07 dB; 57,71 dB; -63,57 dB pada kedalaman 2 m – 4 m menunjukkan mulainya aktivitas ikan yang stabil. Pada waktu siang hari ikan mulai menunjukkan ke permukaan. Gambar 7 menggambarkan hubungan TS linear, waktu dan kedalaman dengan olahan dari software surfer 9.

(4)

Gambar 7. Grafik 3D surface plot hubungan dari TS linear, waktu (Time) dan jarak dari transduser (Depth)

Pada pagi hari ikan lebih banyak pada kedalaman 0,2 m – 0,4 m. Pada pengolahan memperlihatkan pada kedalaman 0,5 m – 0,35 m memperlihatkan hasil yang masih berhamburan dengan nilai backscaterring yang tidak stabil. Pada jarak 0,4 m- 0,6 m dari transduser bentuk dari gambar sudah mulai stabil karena pada kedalaman tersebut sinyal yang di tampilkan menunjukkan sebuah aktivitas ikan. Pada kedalaman 0,4 m – 0.6 m dari transducer nilai hambur balik tersebut mudah untuk diolah dan di bahas karena ikan mas gemar mengaduk-aduk dasar perairan untuk mencari makan larva dan organisme lainnya yang ada di dasar perairan. Ikan mas cenderung aktif mencari makan di pagi hari saat sinar matahari menghangati perairan dan menjelang sore hari.

Bagian atas sangat berfluktuasi karena sinyal yang didapat relatif tidak stabil. Pada jarak dari 0,4m -0,5m transducer sinyal dari ikan mulai stabil di bagian bawah karena posisi ikan mempunyai beda sudut gelombang renang dengan line literalis (LL) (Pitcher,1986).

(5)

4.3. Hasil Sebaran Target dalam TS (dB)

Schooling fish yang kebiasaannya berkumpul untuk aktivitas mencari makan dan untuk kelangsungan hidup, school atau kawanan merupakan struktur paling penting dalam kehidupan beberapa populasi ikan demersal. Hasil kegiatan memperlihatkan bahwa ikan mas memiliki sinyal terkuat pada jarak 100 cm dari transducer, dalam rangkaian waktu, terlihat bahwa nilai backscaterring sinyal terkuat yaitu -54,76 dB pada waktu pukul 08:27 (Lampiran 2). Pada pukul 08:48 sinyal terbesar terdapat pada jarak 4m dari transducer yaitu dengan TS rata – rata -58,97 dan standard deviasi -58,49, sedangkan ada pukul 08:59 memiliki sinyal (dB) yang kuat yaitu -60,53dB dan standartd deviasi -62,25. Pada pukul 09:57 memiliki nilai sinyal yang besar yaitu pada jarak 1m dengan nilai (dB) -53,56 dan standard deviasi -52,34 pada pukul tersebut jarak 4m tidak terdapat ikan, dari pukul 09:09 sampai dengan pukul 11:05 menunjukkan tidak adanya aktivitas ikan karena tidak terdeteksi. Ikan pada pukul ini bermigrasi untuk mencari makan dan cenderung bertahan hidup di permukaan. Pada pukul 08:27 sampai dengan pukul 08:59 ikan masih berkumpul di dasar permukaan yang pada penelitian ini merupakan jaring. Pada pukul 11:26 sampai 11:58 nilai dari hambur balik ikan mas sudah stabil, didapat data pada pukul ini disemua jarak dan memiliki nilai (dB) -59,94 dan standard deviasi -60,30. Pada hasil pengolahan dan pengamatan ikan mas tersebut bermigrasi dan cenderung mencari makan di pagi hari saat sinar matahari menghangati perairan dan menjelang siang hari. Hasil dari pengolahan dengan melinearkan TS dapat dengan grafik sebagai berikut:

(6)

Jarak dari transducer dengan kedalaman 1meter

Gambar 8. Hubungan dengan waktu pengambilan data pada jarak ke-1m Jarak dari transducer dengan kedalaman 2meter

Gambar 9. Hubungan dengan waktu pengambilan data pada jarak ke-2m

0.00E+00 2.00E-07 4.00E-07 6.00E-07 8.00E-07 1.00E-06 1.20E-06 1.40E-06 1.60E-06 1.80E-06 2.00E-06 2.20E-06 2.40E-06 2.60E-06 2.80E-06 3.00E-06 3.20E-06 3.40E-06 3.60E-06 3.80E-06 4.00E-06 8 8.15 8.3 8.45 8.6 8.75 8.9 9.0 5 9.2 9.35 9.5 9.65 9.8 9.95 10.1 10.25 10.4 10.55 10 .7 10.85 11 11.15 11.3 11.45 11.6 µ TS li n ear Pukul ke- µTS linear

(7)

Jarak dari transducer ke- 3

Gambar 10. Hubungan dengan waktu pengambilan data pada jarak ke-3m

Jarak dari transducer ke- 4

Gambar 11. Hubungan dengan waktu pengambilan data pada jarak ke-4m

0.00E+00 2.00E-07 4.00E-07 6.00E-07 8.00E-07 1.00E-06 1.20E-06 1.40E-06 1.60E-06 1.80E-06 2.00E-06 2.20E-06 2.40E-06 2.60E-06 2.80E-06 3.00E-06 3.20E-06 3.40E-06 3.60E-06 3.80E-06 4.00E-06 8 8.15 8.3 8.45 8.6 8.75 8.9 9.05 9.2 9.3 5 9.5 9.65 9.8 9.95 10.1 10 .25 10.4 10.55 10.7 10.85 11 11.15 11.3 11.45 11.6 µTS li n ear pukul ke- µTS linear 0.00E+00 2.00E-07 4.00E-07 6.00E-07 8.00E-07 1.00E-06 1.20E-06 1.40E-06 1.60E-06 1.80E-06 2.00E-06 2.20E-06 2.40E-06 2.60E-06 2.80E-06 3.00E-06 3.20E-06 3.40E-06 3.60E-06 3.80E-06 4.00E-06 8.1 8.2 5 8.4 8.55 8.7 8.85 9 9.15 9.3 9.45 9.6 9.75 9.9 10.05 10.2 10.35 10.5 10.65 10.8 10 .95 11.1 11.25 11.4 11.55 µ TS li n e ar pukul ke- µTS linear

(8)

Gambar 12. Hubungan dengan waktu pengambilan data terhadap jarak dari tranduser

Waktu makan efesien ikan mas seperti pada pagi menjelang siang, ikan mas juga merupakan jenis ikan yang aktif mencari makan pada siang hari. Aktivitas makan ikan ini banyak dilakukan pada siang hari. Ikan mas dapat dikategorikan memakan segala pakan yang terdapat di dasar air, pertengahan dan permukaan air.

Berdasarkan tabel tiap waktu (Lampiran 2) menunjukkan aktivitas ikan mas yang banyak dilakukan per waktu. Pada waktu pagi 08:27 ikan mas di kedalaman 3 dari jarak transduser memiliki standard deviasi TS dan antilog max

lebih kelihatan stabil. Pada pukul 08:48 standard deviasi TS

6 dan antilog max memilki nilai yang besar dan stabil di

kedalaman 4 dari jarak transduser. Pada waktu pagi 11:37 ikan mas di kedalaman 4 dari jarak transduser memiliki standard deviasi TS dan nilai antilog

max 0.00E+00 2.00E-07 4.00E-07 6.00E-07 8.00E-07 1.00E-06 1.20E-06 1.40E-06 1.60E-06 1.80E-06 2.00E-06 2.20E-06 2.40E-06 2.60E-06 2.80E-06 3.00E-06 3.20E-06 3.40E-06 3.60E-06 3.80E-06 4.00E-06 8 8.15 8.3 8.45 8.6 8.7 5 8.9 9.05 9.2 9.35 9.5 9.65 9.8 9.95 10.1 10.25 10 .4 10.55 10.7 10.85 11 11.15 11.3 11.45 11.6 µ TS li n e ar Pukul Ke-

jarak tranduser ke- 1 jarak tranduser ke- 2 jarak tranduser ke- 3 jarak tranduser ke- 4

(9)

hal tersebut dengan posisi yang miring hingga gelembung renang dari ikan tersebut menghadap hampir tegak lurus terhadap transduser.

Pada grafik hubungan (dB) dengan waktu pengambilan data pada jarak ke-1 menunjukkan puncak tertinggi ada pada pukul 10.34 yaitu pada max

dan hubungan (dB) dengan waktu pengambilan data pada jarak ke-2

puncak tertinggi pada pukul 10.12 dan pada . Hubungan (dB)

dengan waktu pengambilan data pada jarak ke-3 puncak tertinggi pukul 11.37 pada . Pada hubungan (dB) dengan waktu pengambilan data pada jarak

ke-4 puncak tertinggi pukul 08.ke-48 pada max .

Perbedaan nilai amplitudo ini disebabkan karena pantulan suara yang mengenai target ikan pada posisi yang berbeda akan menghasilkan nilai target yang berbeda juga. Menurut Simmonds dan Mclennan (2005) Target Strength dari suatu objek sangat dipengaruhi dari posisi sudut ikan. Pada perubahan sudut positif, ikan berorientasi ke arah atas dimana ketika posisi ikan tegak lurus kepala ikan berada diatas. Grafik tiap waktu juga menunjukkan banyaknya sebaran target pada pukul 10.00- 12.00, menunjukkan sebaran ikan dengan posisi makan akan berubah dengan nilai pantulan suaranya.

Gambar

Gambar 6.Hubungan TS linear, waktu dan jarak dari dasar
Gambar 7. Grafik 3D surface plot hubungan dari TS linear, waktu (Time) dan jarak  dari transduser (Depth)
Gambar 8.  Hubungan         dengan waktu pengambilan data pada jarak ke-1m  Jarak dari transducer dengan kedalaman 2meter
Gambar 10.  Hubungan        dengan waktu pengambilan data pada jarak ke-3m
+2

Referensi

Dokumen terkait

disampaikan oleh Arifin (2005) bahwa surplus beras nasional hanya terjadi pada bulan Februari-Mei sedangkan delapan bulan lainnya harus dipenuhi oleh beras impor, mengingat

a) Variabel harga (X1) tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi loyalitas pelanggan kartu CDMA dan GSM. Karena menurut persepsi responden harga yang ditawarkan provider

kompleks pada sistem terintegrasi berdasarkan pendekatan analitik, komputasional atau eksperimental. 4) Mampu merumuskan solusi untuk masalah rekayasa kompleks pada

Variabel pendapatan luar negeri (PLN) mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap nilai tukar riil dan Variabel pendapatan daJam negeri PDN menunjukkan pengaruh

Model pembelajaran ini dapat kita pahami sebagai pembelajaran yang dapat diperoleh melalui proses menuju pemahaman akan resolusi suatu masalah. Jadi, model pembelajaran ini

Untuk debitur Warga Negara Indonesia (WNI) yang memperoleh fasilitas penyediaan dana dari kantor cabang Pelapor yang berada di wilayah Republik Indonesia, kolom ini

Pertunjukan Nini Thowong merupakan salah satu kesenian yang ada di Desa Panjangrejo Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul.Pada awalnya warga sekitar mempunyai keyakinan bahwa

Semakin meneguhkan bahwa memang misi baru Rumah Ceria ini adalah rencana dan proyek besar TUHAN untuk Yayasan Sungai Kasih di masa yang akan datang.. Sampai Desember 2017 ini,