• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PEMBAHASAN. A. Format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PEMBAHASAN. A. Format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Bimbingan dan Konseling merupakan pekerjaan pelayanan yang Bimbingan dan Konseling merupakan pekerjaan pelayanan yang  professional,

 professional, yang yang menguraikan menguraikan pemahaman, pemahaman, penanganan penanganan dan dan penyikapanpenyikapan tentang keadaan seseorang yang meliputi unsur kognisi, afeksi, dan tentang keadaan seseorang yang meliputi unsur kognisi, afeksi, dan  psikomotori.Pekerjaan ini sangat penting

 psikomotori.Pekerjaan ini sangat penting sekali dalam sekali dalam dunia pendidikan, agardunia pendidikan, agar tercipta keserasian atau keharmonisan antara guru dengan siswa. Hal ini tercipta keserasian atau keharmonisan antara guru dengan siswa. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 dan 6 :

Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 dan 6 :  Pendidikan  Pendidikan adalah usaha adalah usaha sadarsadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang masyarakat, bangsa dan negara. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat ditentukan Keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh program yang dirancang oleh konselor. Program ini dirancang oleh oleh program yang dirancang oleh konselor. Program ini dirancang oleh konselor

konselor dalam bentuk dalam bentuk format kegformat kegiatan iatan bimbingan bimbingan konseling. Fkonseling. Format iniormat ini dibuat dalam berbagai bentuk yang mempunyai fungsi yang berbeda, baik itu dibuat dalam berbagai bentuk yang mempunyai fungsi yang berbeda, baik itu  pelaksanaan,

 pelaksanaan, langkah-langkah langkah-langkah dan dan serta serta tujuan tujuan dari dari bentuk bentuk format format kegiatankegiatan  bimbingan konseling.

(2)

4. Bagaimakah bentuk Format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling ?

5. Bagaimakah bentuk Format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling ?

6. Bagaimakah bentuk Format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah untuk mendeskripsikan

1. Bentuk Format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling 2. Bentuk Format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling 3. Bentuk Format kegiatan individual bimbingan dan konseling 4. Bentuk Format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling 5. Bentuk Format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling 6. Bntuk Format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling

Format kegiatan klasikal yaitu suatu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani klien dalam satu kelas. Misalnya jika ada suatu masalah yang timbul didalam suatu kelas, maka seorang konselor harus  berperan untuk dapat membantu menyelesaikan masalah yang sedang terjadi tersebut, namun cara menyelesaikannya yaitu dengan cara dikumpulkan semua klien yang ada didalalam kelas tersebut karena masalah yang dihadapi itu akan didiskusikan secara bersama-sama dengan dibimbing oleh seorang konselor tersebut

Menurut Santoso (2011:139) bimbingan kelas (klasikal) adalah  program yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas. Secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta didik. Kegiatan  bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain storming (curah  pendapat). Layanan bimbingan klasikal mempunyai berbagai fungsi, antara

lain sebagai berikut :

a. Dapat terjadinya interaksi sehingga saling mengenal antara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor dengan peserta didik atau konseli

 b. Dapat sebagai wadah atau adanya media terjadinya komunikasi langsung antara Guru Bimbingan Konseling dengan peserta didik,

(4)

 pengembangan pikiran, perasaan, dan kehendak serta prilaku peserta didik.

1. Pelaksanaan Bimbingan Klasikal bimbingan dan konseling

Layanan bimbingan klasikal merupakan layanan dalam  bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan klasikal berbeda dengan mengajar. Layanan ini juga memiliki beberapa ketentuan dalam  pelaksannanya. Adapun perbedaannya antara mengajar dan

membimbing :

a. Layanan bimbingan klasikal bukanlah suatu kegiatan mengajar atau menyampaikan materi pelajaran sebagaimana mata pelajaran yang dirancang dalam kurikulum pendidikan disekolah, melainkan menyampaikan informasi yang dapat berpengaruh terhadap tercapainya perkembangan yang optimal seluruh aspek  perkembangan dan tercapainya kemandirian peserta didik atau

konseli.

 b. Materi bimbingan klasikal berkaitan erat dengan domain  bimbingan dan konseling yaitu bimbingan belajar, pribadi, sosial

dan karir, serta aspek-aspek perkembangan peserta didik.

c. Guru mata pelajaran dalam melaksanakan tuganya adalah menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, dan tugas guru  bimbingan dan konseling atau konselor adalah menyelenggarakan layanan bimbingan konseling yang memendirikan peserta didik atau konseli.

2. Langkah-langkah bimbingan klasikal

Untuk dapat melaksanakan layanan bimbingan klasikal secara baik, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan sebagai berikut :

a. Melakukan pemahaman peserta didik ( menetukan kelas layanan, menyiapkan instrument pemahaman peserta didik, pengumpulan data, analisis data, dan merumuskan pemahaman ).

(5)

 b. Menentukan kecenderungan kebutuhan layanan bimbingan klasikal bagi peserta didik/konsli atas dasar hasil pemahaman  peserta didik.

c. Memilih metode dan teknik yang sesui untuk memberian layanan  bimbingan klasikal ( ceramah-diskusi; atau

ceramah-simulasi-diskusi, atau ceramah-tugas-diskusi ).

d. Persiapan pemberian layanan bimbingan klasikal dapat disiapkan secara tertulis merupakan suatu bukti administrasi kegiatan, dengan demikian materi layanannya disajikan secara terencana dengan harapan mencapai hasil yang optimal, sebab disusun atas dasar kebutuhan dan literature yang relevan.

e. Memilih sistematika persiapan yang dapat disusun oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor, dengan catatn telah mencerminkan adanya kesiapan layanan bimbingan klasikal dan  persiapan diketahui oleh Koordinator Bimbingan dan Konseling

dan atau Kepala sekolah.

f. Mempersiapkan alat bantu untuk melaksanakan pemberian layanan bimbingan klasikal sesuai dengan kebutuhan layanan. g. Evaluasi pemberian layanan bimbingan klasikal perlu dilakukan

untuk mengetahui bagaimana proses, tepat tidaknya layanan yang diberikan atau perkembangan sikap dan prilaku atau tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan. Secara umum aspek yang dievaluasi meliputi : kesesuaian program dalam  pelaksanaan, keterlaksanaan program, hambatan-hambatan yang

(6)

B. Format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling

Format kegiatan kelompok yaitu suatu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah klien dalam bentuk kelompok melalui dinamika kelompok tersebut. Misalnya seorang konselor mengarahkan atau membimbing klien dalam sejumlah kelompok, yang ketika ada  permasalahan diwaktu itu maka diselesaikan melalui secara kelompok, yang

dibantu oleh seorang konselor yang sudah prefesional.

Prayitno (2008: 61) bahwa “Bimbingan kelompok adalah memanfaatkan dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan konseling,  bimbingan kelompok lebih menekankan suatu upaya bimbingan kepada

individu melalui kelompok”.

1. Tujuan konseling kelompok meliputi:

a. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang  banyak.

 b. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang  banyak.

c. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok.

d. Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok. 2. Unsur Konseling Kelompok

Dalam kegiatan konseling kelompok, terdapat beberapa unsur sehingga kegiatan tersebut disebut konseling kelompok. Adapun unsur-unsur yang ada dalam konseling kelompok yaitu:

a. Anggota kelompok, adalah individu normal yang mempunyai masalah dalam rentangan penyesuaian yang masih dapat diatasi oleh peimpin kelompok maupun anggota kelompok yang lainnya.

 b. Pemimpin kelompok, adalah seseorang ahli yang memimpin  jalannya kegiatan konseling kelompok. Konseling kelompok dipimpin oleh seorang konselor atau psikolog yang profesional dengan latihan khusus bekerja dengan kelompok.

(7)

c. Permasalahan yang dihadapi antar anggota konseling kelomppok adalah sama.

d. Metode yang dilaksanakan dalam konseling kelompok berpusat  pada proses kelompok dan perasaan kelompok.

e. Interaksi antar anggota kelompok sangat penting dan tidak bisa dinomor duakan.

f. Kegiatan konseling kelompok dilaksanakan berdasar pada alam kesadaran masing-masing anggota kelompok dan juga  pemimpin kelompok.

g. Menekankan pada perasaan dan kebutuhan anggota.

h. Adanya dinamika kelompok antar anggota kelompok dalam kegiatan konseling kelompok.

i. Ada unsur bantuan yang dilakukan oleh pemimpin kelompok.

C. Format kegiatan individual bimbingan dan konseling

Format kegiatan individual Yaitu suatu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani klien secara perorangan. Dalam format individual ini, seorang konselor hanya menuntaskan pelayanan masalah yang dihadapi oleh seorang konselor tersebut, karena dengan pormat laayanan individual inilah seorang konselor bisa memberikan masukan-masukan, seperti memberikan masukan motivasi biar klien tersebut bisa mendiri.

Format layanan individual ini akan diaplikasikan kedalam layanan  perorangan, yang mana seorang klien untuk menyelesaikan masalahnya

(8)

Adapun hal-hal yang perlu dipahami dari seorang individu dalam rangka  pelaksanaan bimbingan dan konseling, adalah sebagai berikut :

1. Identitas diri, yaitu berbagai aspek yang secara langsung menjadi keunikan pribadi

2. Kondisi jasmaniah dan kesehatan

3. Kapasitas ( umum/Intligensi dan khusus/Bakau) dan kecakapan 4. Sikap dan minat

5. Watak dan tempramen

6. Cita-cita sekolah dan pekerjaan 7. Aktivitas social

8. Hobi dan pengisian waktu luang

9. Kelebihan atau keluarbiasaan dan kelainan-kelainan yang dimiliki 10. Latar belakang keluarga siswa.

D. Format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling

Format kegiatan lapangan yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan kliennya melalui kegiatan diluar kelas atau lapangan. Misalnya : Seorang konselor itu harus berperan penting dalam mengarahkan dan membina kliennya untuk membantu meyelesaikan masalah yang sedang dihadapi kliennya, ketika kliennya itu berada diluar kelas atau diluar ruangan, konselor bisa menjumpai kliennya dilapangan mana saja, supaya masalah klien tersebut bisa diketahui dan diselesaikan.

Dalam hal ini kegiatan bimbingan konseling lapangan, bisa kita lakukan dengan cara Praktek Lapangan Bimbingan dan Konseling Luar Sekolah yaitu disebut dengan PLBK Luar Sekolah. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan, keterampilan, dan sikap dari siswa atau klien tersebut. Dan disilah konselor atau guru bisa memberikan bimbingan dan konselingnya pada siswa atau kliennya tersebut.

Manfaat PLBK Luar Sekolah Bagi siswa tersebut adalah untuk dapat mencegah dan mengatasi terjadinya masalah-masalah pribadinya dalam  bersosialisasi pada teman, guru, orang tua dan lain-lainnya, supaya anak

(9)

tersebut dapat menjadi siswa yang suka bersosialisasi pada dilinkungan sekolah, dirumah dan masyarakat sekitar.

E. Format kegiatan Jarak Jauh bimbingan dan konseling.

Format kegiatan Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan siswa melalui media atau saluran  jarak jauh, seperti surat dan sarana elektronik. Pada saat sekarang, alat elektronik merupakan peminat terbanyak diseluruh dunia dan mengalahkan surat sebagai alat kegiatan Jarak Jauh bimbingan dan konseling, dan yang sering kita pakai sebagai alat elektronik penghubung dalam berkomunikasi adalah, seperti internet dan hp.

Disini Internet merupakan hal yang sangat dinikmati oleh orang dewasa, orang yang berusia lanjut, remaja dan termasuk anak-anak. Salah satu layanan Format kegiatan Jarak Jauh bimbingan dan konseling sebagai alat komunikasi antara konselor dengan konseli adalah sebagai berikut :

1. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Videoconference

Videoconference atau konferensi video merupakan bagian dari dunia teleconference. Video conference dapat diartikan sesuai dengan suku katanya, yaitu video = video, conference = konferensi, maka video conference adalah konferensi video dimana data yang ditransmisikan dalam bentuk video atau audiovisual. Videoconference adalah telekomunikasi dengan menggunakan audio dan video sehingga terjadi  pertemuan ditempat yang berbeda-beda. Ini bisa berupa dua lokasi yang  berebeda ( point to point) atau mengikutsertakan beberapa lokasi

(10)

 bentuk layanan yang bisa diupayakan adalah tergantung kreasi dari konselor itu sendiri. Bentuk layanan bimbingan dan konseling yang bisa diupayakan yaitu: layanan konsultasi, layanan informasi, layanan konseling individual, layanan konseling kelompok,  beserta layanan lain yang bisa dikembangkan oleh masing-masing konselor dan sesuai dengan kebutuhan konseli.

2. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Telepon

Pada prinspinya, kita hidup dalam dunia yang selalu berkembang, istilah teelpon tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Bahkan benda tersebut sudah menjamur ke pelosok-pelosok negeri sebagai alat komunikasi canggih jarak jauh. Dan telepon merupakan pelayanan komunikasi yang sangat bagus dalam aspek pelayanan bimbingan dan konseling, yang merupakan suatu cara inovatif dalam mendukung sesuatu kegiatan layanan jarak jauh.

Telepon berasal dari suku kata “tele” artinya jauh dan “ phone” artinya suara. Jadi telepon adalah suara jarak jauh. Seperti kita kenal di zaman yang semodern ini, bahwa telepon merupakan barang elektronik yang mempermudah telewicara dan pengiriman pesan secaraa otomatis. Dan oleh sebab itu, Layanan Bimbingan dan Konseling jarak jauh,  bukan saja bekembang tetapi sudah banyak dipakai dan diminati oleh

manusia seperti acara tv, vidio, internet, telepon, dan sebagainya.

F. Format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling.

Format kegiatan Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan atau masukan dan hal-hal yang bermanfaat kepada peserta didik tersebut. Kolaboratif dalam kamus bahasa indonesia sama dengan kolaborasi.

Jadi Kolaborasi adalah suatu bentuk kerjasama, interaksi, kompromi  beberapa elemen yang terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-pihak yang terlibat secara langsung dan tidak langsung yang menerima akibat dan

Referensi

Dokumen terkait

Pendahuluan - Mengucapkan Mengucapkan salam salam -- Berdo¶a Berdo¶a -- Absensi Absensi -- Apresiasi Apresiasi -- Memotivasi Memotivasi Siswa Siswa -- Menyampaikan Menyampaikan

• Dua tanda yang bersebelahan dari ukuran terdahulu di mana kedudukan asal tanda-tanda tersebut telah dibuktikan dengan ukuran terus atau terabas dan hitungan berserta dengan

Penetapan kebijakan harga yang terjangkau dari kemampuan yang dimiliki konsumen serta tingkat harga yang sesuai dengan kualitas dan manfaat barang atau jasa yang

Sejauh ini mengapa banyak yang mengatakan bahwa pekerjaan sebagai pegawai perbankan sangatlah sulit, itu juga didukung dengan pernyataan bahwa banyaknya kriteria

Pada prinsipnya pengukuran resistansi atau tahanan adalah mengukur besaran arus yang akan mengalir pada suatu rangkaian, maka bila disaat pengukuran terdapat suatu jalur

Tramadol HCl mempunyai karakteristik yang menunjang untuk dibuat sediaan lepas lambat yaitu waktu paruh yang tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang yaitu

Apersepsi • Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran Untuk mengawali pembelajaran “syarat keseimbangan pengungkit tipe I” yang akan dilakukan dengan

Pendugaan varians genetic dan heritabilitas dilakukan pada karakter umur panen, tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah malai, panjang malai, jumlah gabah isi per malai, % gabah