• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI. bimbingan konseling (BK), bimbingan konseling karir (BK. Karir), kegiatan informasi karir, tujuan pelaksanaan bimbingan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI. bimbingan konseling (BK), bimbingan konseling karir (BK. Karir), kegiatan informasi karir, tujuan pelaksanaan bimbingan"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

15

BAB II

KAJIAN TEORI

Deskripsi diuraikan secara jelas tentang arti dari bimbingan konseling (BK), bimbingan konseling karir (BK Karir), kegiatan informasi karir, tujuan pelaksanaan bimbingan karir, manajemen layanan informasi bimbingan karir, penggunaan media bimbingan karir berbasis ICT, penelitian yang relevan dan

2.1 Bimbingan dan Konseling

2.1.1 Pengertian tentang Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan Konseling adalah segala upaya berkelanjutan yang dilakukan dalam rangka membantu dan menolong individu melalui teknik dan layanan yang bermacam- macam. Seiring perkembangan dunia saat seperti sekarang ini menutut pelayanan bimbingan lebih bervariasi bisa memanfaatkan media komunikasi dengan teknologi sehingga bisa menembus batasan-batasan yang menganggap bahwa dengan bertemu

(2)

16

langsung proses bimbingan bisa dilakukan. Proses pemberiaan bantuan dalam layanan bimbingan konseling senantiasi tetap memperhatikan kaidah, norma, prinsip, azas bimbingan dan konseling yang terangkum dalam kode etik konselor dalam melayani bimbingan maupun konseling. (Kurniati, 2018)

Prayitno (2013) menyatakan bahwa pemberian bantuan yang diberikan oleh guru BK yang sekaligus konselor disekolah kepada peserta didik sebagai klien merupakan suatu aktifitas interaksi aktif diantara mereka, segala aktifitas tersebut sebagai upaya dalam rangka menolong agar supaya mampu memahami dan membuat keputusan diri untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

Paparan jurnal Tolbert dalam Hikmawati (2010) mengatakan bahwa :

“Pemberian layanan bimbingan merupakan kegiatan yang terprogram disekolah yang dibuat secara sistermatis dalam rangka membantu peserta didik agar mampu merencanakan, mengkoordinasikan, dan melakukan susunan seluruh program atau semua kegiatan yang mengarah untuk peningkatan diri dalam beradaptasi dilingkungannya sehari-hari.”

(3)

17

Diantara beberapa penjelasan mengenai arti bimbingan yang sudah dipaparkan tersebut,maka bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling dengan memperhatikan kaidah,norma,asas serta prinsip melalui kegiatan aktifitas interaksi yang terprogram dan sistematis serta menyelesaikan masalah sesuai dengan kemampuan diri, selanjutnya mampu tumbuh kembang secara optimal serta dapat melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.

Bimbingan dan konseling merupakan aktifitas tindakan yang berasal dari manusia yang memiliki kehidupan (Walgito, 2010). Lebih lanjut Nursalim (2002) menyatakan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling didunia pendidikan pada jenjang sekolah formal meliputi 4 (empat) bidang layanan diantaranya yaitu: 1)bimbingan pribadi sebagai upaya membantu individu memahami diri pribadi mandiri,bertaqwa kepada Tuhan,serta sehat secara fisik; 2) bimbingan sosial sebagai upaya menolong individu membangun interaksi dengan lingkungan sekitar untuk relasi sosial dengan individu lain dengan berlandaskan moral dan etika serta aturan sosial yang berlaku; 3)

(4)

18

bimbingan belajar merupakan proses membantu individu dalam memahami dirinya berkembang serta mengaktualisasi diri melalui sikap pengembangan diri dan memiliki nilai kognitif,afektif dan psikomotorik dalam pertumbuhan dirinya; 4) bimbingan karier bertujuan untuk membantu memahami diri, dengan segala kemampuan dan kelebihan diri, merencanakan karir yang sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya.

2.1.2 Bimbingan Karir

Layanan bimbingan karir dilakukan oleh guru BK sebagai upaya membantu merencanakan serta persiapan diri menghadapi persaingan global pada saat menentukan pilihan jenis pekerjaan atau profesi dalam rangka pembekalan diri agar nantinya mampu menguasai pekerjaan tersebut,menyesuaikan dengan lingkungan pekerjaannya dengan bermacam-macam tantangan pekerjaan yang telah digelutinya. (Sukardi, 2008).Penyelenggaraan layanan bimbingan konseling karir disekolah merupakan wujud nyata tugas guru BK dalam membantu peserta didik memberikan bekal pengetahuan dan pemahaman diri untuk merencanakan pilihan

(5)

19

pekerjaan dan keterampilan untuk menguasainya dilingkungan kerja serta tantangan yang harus dihadapi didalamnya.

Salahudin (2010) menyatakan bahwa bimbingan karir merupakan suatu proses usaha dari guru bimbingan untuk memberikan bantuan kepada peserta didik pada saat menghadapi hambatan karir saat itu, sampai dengan mencapai penyesuaian diri terhadap lingkungnnya dengan baik, yang pada akhirnya dimasa depan juga baik. Sejalan dengan yang diungkapkan Salahudin, bahwa penyesuaian diri dilingkungan pekerjaan merupakan komponen yang sangat penting untuk diperhatikan dalam memberikan layanan bimbingan karir bagi peserta didik.

Beberapa teori diatas maka dapat disimpulkan layanan bimbingan karir merupakan suatu proses upaya untuk membantu peserta didik dalam mempersiapkan diri memilih pekerjaan sesuai dengan potensi yang dimiliki serta memperoleh penyesuaian diri yang matang.

Teori bimbingan karir dari para ahli banyak terdapat persamaan yang menyatakan bahwa tahapan-tahapan pada saat memasuki usia perkembangan dimulai dengan melihat

(6)

20

kemampuan diri sediri. Adapun teori yang dijabarkan oleh para ahli tersebut adalah:

1. Career Self Concept

Super (dalam Santrock, 2007:172) memaparkan bahwa diri individu merupakan peranan penting dalam memilih karirnya.

Teori tersebut dibagi menjadi 2 aspek yaitu: 1) aspek kondisi psikologis individu dalam memberikan pilihan karir beserta penyesuaian dirinya; 2) aspek sosial yang memberikan kontribusi kebutuhan terhadap diri individu dengan melihat kondisi perubahan lingkungan pada saat individu melakukan pekerjaan.

Terdapat lima tahap perkembangan karir yang berbeda yaitu: (a) Tahap tumbuh kembang diawali dengan kelahiran individu sampai dengan usia 14 tahun yang diiringi dengan perkembangan kemampuan, kemampuan bersikap,ketertarikan sesuatu dan kebutuhan yang digabungkan dalam susunan potret diri; (b) Tahap menjelajah, dimulai usia 14-24 tahun,dengan usia muda individu mulai berfikir tentang pilihan jabatan, walapun belum sampai tahap pengambilan keputusan karir; (c) Tahap penegasan, dimulai usia 24 - 44 tahun, di masa ini sudah

(7)

21

mempunyai cara melakukan sesuatu dalam rangka usaha untuk mempertegas pilihan; (d) Tahap pembimbingan merupakan tahap individu berusia 44-65 tahun, memasuki usia dewasa individu sudah mampu beradaptasi dengan karir yang dimiliknya; (e) Tahap resesi, yaitu disaat menginjak usia 65 tahun, dimana individu telah memulai pensiun sehingga diperlukan penyesuaian yang baru dalam melakukan aktifitas hidupnya pada saat tidak bekerja. Tahapan-tahapan tersebut bukanlah ukuran baku dalam penentuan karir karena Super berpendapat proses menemukan konsep karir yang tepat adalah dimasa usia remaja pada jenjang SMASMK.

2. Teori Perkembangan

Eli Ginzberg (dalam Batubara, 2013) dalam teori perkembangan menguraikan tentang tahapan pemilihan karir anak yang mulai tumbuh kembang melalui 3 tahapan perkembangan diikuti dengan usia anak, yaitu: 1) tahap fantasi rentang usia 6 tahun sampai 11 tahun; 2) tahap tentatif rentang usia 12 tahun sampai 17 tahun; 3)tahap realistis rentang usia 18 tahun sampai dengan 23 tahun. Tahapan yang dikelompokkan

(8)

22

oleh Ginzberg mengandung arti bahwa pada saat memilih pekerjaan terdapat tahapan yang jelas yang dipengaruhi oleh kehidupan sosial sejak kanak-kanak sampai usia dewasa.

Uraian yang diungkapkan dalam teori tersebut menekankan bahwa peserta didik berada di jenjang SMA termasuk dalam tahap usia tentatif yang menjelaskan bahwa mereka mulai sadar diri akan perbedaan minat dan kemampuan diantara teman sebayanya, sehingga perlu dibantu dalam hal pemilihan karir yang tepat dengan memperhatikan minat dan kemampuannya.

3. John Holland Personality Type Theory

Teori Kepribadian yang dipaparkan oleh Holland mengsyaratkan bahwa proses pemilihan karir dibutuhkan suatu tindakan nyata dengan berusaha mendapatkannya supaya karir dipilih sesuai dengan minat serta kepribadiannya. Terdapat 6 rangkaian pikir dari John Holland dalam mengelompokkan tipe kepribadian seseorang, yang meliputi tipe kepribadian realistic, investigatif,artistic,social,enterprenurship,conventional. Dasar teori John Holland adalah menekankan pemahaman diri melalui

(9)

23

kepribadian dan minat yang sangat berhubungan dengan pekerjaan yang nantinya akan dipilih. Penilaian kepribadian terhadap suatu kegiatan, minat dan sikap terhadap pekerjaan tertentu akan mempengaruhi peserta didik dalam memilih pendidikan yang tepat seperti memilih perguruan tinggi, program studi dan pekerjaan atau karir yang sesuai dengan kemampuannya.

Kesimpulan dari uraian yang dijelaskan oleh para ahli tentang tumbuh kembang pemilihan karir merupakan proses tahapan perkembangan diawali dengan konsep diri melalui kelahiran, penjelajahan, pembimbingan, sampai tahap resesi yang tahapan tersebut juga dipengaruhi dengan usia dimana masa fantasi, masa tentatif, serta masa realistis akan mempengaruhi kepribadian dan minat terhadap pemahaman diri serta pilihan karirnya.

2.2 Hakikat Layanan Informasi Karir

Bidang layanan bimbingan karir salah satunya yaitu memberikan pelayanan informasi dalam rangka pemberian

(10)

24

bantuan kepada peserta didik terjauhkan dari berbagai hambatan permasalahan yang akan mengganggunya dalam rangka tumbuh kembang dirinya baik diri pribadi,sosial,belajar dan karir.

Tohirin (2007) menyatakan bahwa pemberian layanan informasi mempunyai arti suatu upaya yang dilakukan dalam rangka pembekalan peserta didik didasari pemahaman diri dan pengetahuan diri tentang lingkungan tempat bertumbuh serta berkembang bagi dirinya.

Segala usaha kegiatan pemberian pemahaman kepada pribadi lepas pribadi mengenai kebutuhan yang diperlukan pada saat menjalankan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Sehingga wujud nyata layanan informasi adalah merupakan fungsi pemahaman yang terdapat dilayanan bimbingan konseling karir. Prayitno (2004)

Proses pemberian layanan informasi oleh guru BK yang didalamnya terdapat bimbingan merupakan sebagai suatu usaha memberikan bantuan kepada peserta didik untuk memahami lingkungan dimana saat itu serta dapat menggunakan peluang

(11)

25

untuk meraihnya demi kepetingan peserta didik saat ini atau dimasa yang akan datang. Purwoko (2008).

Sedangkan Winkel (2006) berpendapat bahwa arti karier merupakan satu kesatuan masing-masing aspek sehingga mempengaruhi hidup individu, pengaruh tersebut yaitu: (a) stat us kedudukan seseorang bekerja dalam kehidupan bermasyarakat;

(b) tempat bekerja seseorang; (c) pengalaman dalam hidup yang berkaitan dengan pengenalan pekerjaan sampai dengan mendapatkan pekerjaan.

Dari berbagai pendapat para ahli mengenai pengertian layanan informasi yang telah dikemukakan, bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu usaha kegiatan oleh guru BK dengan memberikan macam-macam layanan informasi kepada individu yang memerlukan informasi tentang pemahaman diri pribadi,sosial,belajar serta karir. Layanan informasi yang diberikan supaya dapat memberi kontribusi yang berguna pada saat peserta didik menghadapai suatu permasahan, sehingga pemahaman diri meningkat dan dapat merencanakan kehidupannya secara optimal.

(12)

26

2.3 Tujuan Layanan Informasi Karir

Layanan informasi karir memilik tujuan pemberian berbagai macam informasi adalah sebagai upaya untuk menahan hambatan permasalahan, menemukan jalan keluar terhadap masalah serta memberikan dorongan semangat, kesempatan untuk berekspresi bagi peserta didik untuk memperoleh pengakuan bahwa dirinya mempunyai peran sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Selanjutnya, Winkel & Hastuti (2006:31) menyatakan bahwa layanan informasi karir tidak saja digunakan untuk memberikan bekal pemahaman dan pengetahuan saat ini, akan tetapi dimasa depan mereka mampu melakukan pembaharuan serta perbaikan dalam rangka membekali suatu keilmuan yang baru.

Pemberian layanan informasi karir merupakan suatu layanan untuk memberikan gambaran faktual nyata yang terjadi dalam kehidupan menghadapi luasnya pekerjaan atau karir.

Informasi karir yang diberikan meliputi keseluruhan berbagai

(13)

27

macam pekerjaan , tahapan posisi kedudukan suatu pekerjaan, syarat-syarat kerja yang harus dipenuhi, macam pendidikan, pengelompokan tugas jabatan, serta gambaran jelas pekerjaan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat dimasa depan. Winkel & Hastuti (2006: 316)

Berdasarkan teori tersebut maka dapat diuraikan materi informasi karir di SMA yang dilaksanakan yaitu: (1) jenis perguruan tinggi dan program studinya; (2) informasi jabatan dalam pekerjaan; (3) pertimbangan bakat dan minat peserta didik;

(4) jenis pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. Kesimpulan dari teori diatas adalah pelayanan bimbingan informasi karir merupakan proses usaha memberi bekal kepada peserta didik memiliki kemampuan dalam memahami diri, membuat perencanaan karir, dan membuat keputusan karir sesuai dengan kemampuan diri sendiri,bertanggungjawab sesuai dengan minat,bakatnya masing-masing.

(14)

28

2.4 Manajemen Bimbingan Konseling Karir

2.4.1 Hakikat Manajemen

Manajemen mengandung arti suatu seni mengelola dalam rangka menyelesaikan suatu pekerjaan dengan melibatkan orang lain. Penerapan dalam bidang pendidikan dinamakan manajemen pendidikan yang dapat diterapkan di sekolah disebut manajemen sekolah serta apabila diterapkan dalam bimbingan konseling dinamakan manajemen bimbingan dan konseling.

Griffin (2015) mengemukakan manajemen merupakan sebuah kegiatan yang berproses yaitu diawali dengan merencanakan, mengorganisasi, mengkoordinasikan dan mengawasi dalam pencapaian tujuan seefektif mungkin dan seefisien mungkin. Efektif mengandung makna target yang diraih sama dengan apa yang telah di rencanakan, sedangkan efisiensi adalah pekerjaan sudah dilakukan sesuai dengan prosedur, terukur, dan tepat waktu.

Definisi manajemen adalah suatu ilmu seni dengan melakukan segala tindakan melalui proses pengaturan dengan memanfaatkan segala kemampuan yang dimiliki manusia dan

(15)

29

tersedianya semua perlengkapan, peralatan serta fasilitas yang efektif dan efisien dalam meraih tujuan yang telah direncanakan.

Hasibuan (2012:1)

Berdasarkan pendapat dari para ahli yang telah diuraikan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan segala bentuk usaha dalam rangka untuk mencapai tujuan bersama dengan seluruh sumber daya manusia yang terampil melalui suatu aktivitas yang berhubungan antar manusia dan sumber daya non manusia disesuaikan dengan kebutuhan.

Sedangkan bimbingan merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang yang berkompeten melalui usaha secara berkelanjutan dalam rangka menolong seseorang atau kepada kelompok dengan berpedoman aturan sehingga diharapkan menjadi pribadi yang memiliki kemandirian.

Sampai detik ini pelayanan bimbingan konseling karir belum memperlihatkan suatu efek yang positif terutama dunia pendidikan. Fakta dilapangan masih banyak peserta didik yang setelah menamatkan sekolah melalui jalur SMA/SMK belum mampu membuat keputusan untuk melanjutkan studi lanjut ke

(16)

30

perguruan tinggi. Peserta didik SMA/SMA masih ditemukan yang putus sekolah dan mengalami permasalahan tentang diri pribadi terkait perencanaan karir. Kebutuhan akan layanan bimbingan karir sangat dibutuhkan bagi peserta didik, dengan tujuan agar peserta didik dapat memahami diri, melakukan perencanaan karir, mengeksplorasi pengetahuan karir sehingga dapat menemukan sekolah lanjutan ke perguruan tinggi sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Salah satu bagian dari layanan bimbingan konseling adalah bimbingan karir yang saling berhubungan. Diterapkannya manajemen bimbingan dan konseling mempunyai tujuan agar layanan yang diberikan secara optimal, terukur, terencana dan sistematis dilaksanakan oleh petugas yang diberikan tanggungjawab dalam bimbingan dan konseling.

Dari uraian yang telah dipaparkan diatas manajemen bimbingan adalah seluruh sumber daya manusia yang terampil melalui suatu aktivitas yang berhubungan antar manusia dan sumber daya non manusia disesuaikan dengan kebutuhan untuk melakukan suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang yang

(17)

31

berkompeten melalui usaha secara berkelanjutan dalam rangka menolong seseorang atau kepada kelompok dengan berpedoman aturan sehingga diharapkan menjadi pribadi yang memiliki kemandirian.

2.4.2 Tujuan Manajemen Bimbingan dan Konseling Karir Setiap kegiatan apapun pasti selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai, begitu juga dengan kegiatan manajemen.

Manajemen dilakukan secara sistematis bertujuan supaya tercapai produktivitas, berkualitas, efektif dan efisien. Sugiyo (2016).

Dengan demikian untuk mencapai tujuan layanan bimbingan konseling maka diperlukan manajemen yang bertujuan untuk membantu perkembangan peserta didik, dengan cara yang sistematis,berkualitas,efektif dan efisien. Aktivitas manajemen BK dinilai produktif apabila layanan berhasil memproduksi segala sesuatu menjadi baik ditinjau dari hasil kualitas dan kuantitasnya..

Layanan bimbingan dan konseling yang bermutu dapat dinilai dari tanggapan peserta didik pasca diberikan layanan bimbingan dan konseling. Mengenai kuantitas layanan bimbingan dan

(18)

32

konseling dapat dijumpai dalam data tentang besarnya peserta didik yang mendapatkan layanan bimbingan dan konseling.

Layanan bimbingan konseling yang efektif mengandung arti dalam melakukan upaya tindakan menggunakan bermacam cara sebagai alternatif, dengan diimplementasikan cara tersebut untuk membantu peserta didik mengenal diri, mengenal lingkungan dalam rangka menemukan karir sesuai dengan kemampuannya disaat yang tepat dan waktu yang cepat.

Sedangkan efisien dalam mencapai suatu tujuan layanan bimbingan karir memanfaatkan sumber daya materi yang digunakan minimal akan tetapi dapat meningkatkan pemahaman karir peserta didik secara maksimal. Dengan demikian maka manajemen bimbingan dan konseling memiliki tujuan sebagai usaha yang terencana, terogranisir, terukur dan sistematis digunakan bagi kepentingan peserta didik membantunya bertumbuh kembang sehingga pemahamanan dirinya meningkat seiring dengan perkembangan kemampuan diri dalam memutuskan pilihan karirnya.

(19)

33

Gambaran umum manajemen bimbingan dan konseling di sekolah bertujuan melakukan tindakan menolong peserta didik dalam pemahaman diri, merencanakan diri dan pengambilan keputusan.

Gunawan (2010) mengungkapkan tujuan pelaksanan bimbingan karir disekolah, yaitu: (1) peningkatan wawasan pengetahuan dalam diri; (2) peningkatan pengetahuan berbagai macam informasi tentang pekerjaan; (3) pengembangan nilai dan sikap diri pada saat persiapan masuk dunia kerja; (4) peningkatan berpikir dalam pengambilan keputusan pilihan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan diri; (5) penguasaan keterampilan dasar pada saat bekerja, khususnya kemampuan untuk berkomunikasi, memimpin, berinisiatif serta bekerja tim dengan rekan kerja.

Layanan manajemen bimbingan dan konseling karir akan terselenggara dengan baik apabila terjalin komunikasi yang baik, sesuai dengan tanggungjawab semua personil yaitu guru BK dengan peserta didik serta seluruh pihak yang terlibat dalam layanan bimbingan dan konseling.

(20)

34

2.4.3 Fungsi Manajemen Bimbingan dan Konseling Karir Para ahli teori menejemen Taylor, Fayol, Terry menjelaskan bahwa sekurang-kurangnya terdapat 4 hal yang mencakup fungsi manajemen, yaitu salah satunya menurut Terry (2014) yang menjelaskan bahwa fungsi manajemen meliputi:

a. Perencanaan

Dalam suatu layanan bimbingan dan konseling, perencanaan adalah suatu proses usaha yang membutuhkan tindakan yang sistematis. Tindakan yang sistematis maksudnya segala tindakan yang dilakukan berpedoman pada prinsip-prinsip meliputi proses mengambil keputusan, menggunakan strategi,pengetahuan yang terorganisasi dengan baik.

Dari paparan diatas menjelaskan bahwa perencanaan program layanan informasi karir merupakan tindakan sebagai suatu usaha guru bimbingan dan konseling dalam pelanyanannya baik melalui proses pembimbingan yang berpedoman pada prinsip-prinsip meliputi pengambilan keputusan mengembangkan layanan,strategi yang dipakai dalam mengembangkan layanan,

(21)

35

pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam layanan yang teroganisasi dengan baik kemudian diarahkan kepada peserta didik.

b. Pengorganisasian

Pengorganisasin merupakan suatu proses serta menghimpun beberapa individu-individu yang kemudian ditempatkan sesuai dengan kapasistas keahilan dibidang masing- masing sesuai dengan rencana kerja yang sudah dibuat.

Keterkaitan antara pengorganisasian dengan perencanaan mempunyai hubungan yang timbal balik dan prosesnya saling beriringan. Apabila membahas aspek perencanaan pasti menghubungkan dengan orang sebagai penggerak dalam organisasi dengan keterlibatan personil lain demi mencapai kesuksesan tujuan yang telah direncanakan dalam organisasi.

Pengorganisasian berfungsi sebagai usaha yang dilakukan untuk menggabungkan potensi individu yang melakukan aktivitas pekerjaan dengan aturan-aturan tertentu,sehingga terbentuk suatu rangkaian yang sistematis, dalam segala kegiatan yang sesuai dengan tujuan organisasi.

(22)

36

Terwujudnya pengorganisasian yang tergabung individu dalam kelompok, saling berhubungan antara personil dengan yang lain, sehingga terdapat kerjasama yang baik, saling membantu maka akan terwujud capain hasil sesuai yang diharapakan.

c. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah suatu usaha dalam tindakan organisasi supaya dapat berjalan dengan menentukan aturan, memberikan satuan tugas kepada personil yang dilibatkan sesuai dengan kewenangannya untuk berhubungan dengan personil lain, sehingga tujuan tercapai. Pelaksanaan program layanan informasi karir adalah sebagai upaya mewujudkan susunan rencana yang sudah dibuat sehingga tujuan dari layanan informasi karir dapat tercapai sesuai dengan perencanaan serta perngornasisasian yang telah disusun sebelumnya.

Sedangkan pernyataan Siagian (2004) menyatakan bahwa motivasi dan dorongan adalah segala usaha yang dilakukan menggunakan teknik tertentu, cara tertentu serta metode yang digunakan untuk menggerakan seluruh personil supaya

(23)

37

melakukan dengan tulus hati, ikhlas dalam bekerja demi kesuksesan dari tujuan yang telah ditetapkan.

Teori yang dihubungan dengan pelaksanaan layanan bimbingan konseling adalah melalui usaha dengan cara tertentu pada saat memberikan bantuan kepada peserta didik yang dalam rangka membantu peserta didik dikala proses bimbingan secara klasikal berlangsung atau melalui tatap muka. Metode yang tepat dipakai oleh guru BK merupakan dasar berhasil tidaknya layanan yang diberikan. Ketepatan motode yang digunakan akan mempengaruhi hasil layanan, sehingga pemilihan metode layanan perlu mengacu prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan yang telah ditetapkan. Pertimbangan metode layanann informasi harus melihat kebutuhan peserta didik, termasuk kendala yang ditemukan.

d. Pengawasan

Kegiatan pengawasan meliputi kegiatan pemantauan atau monitoring sebagai suatu usaha dalam rangka mengawasi berjalannya suatu organisasi yang mungkin menemui kendala atau pada prosesnya sampai hasil sudah tercapai sesuai dengan

(24)

38

rencana yang telah disusun. Monitoring meliputi seluruh aspek yang telah terlaksana sumber daya yang telah digunakan apakah sejalan dengan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak, tanpa ada penyimpangan.

Keberhasilan apapun suatu kegiatan organisasi tanpa melalui suatu pemantauan, monitoring dan evaluasi tetap saja tidak dapat dikatakan kegiatan itu sesuai dengan yang diharapkan, karena fungsi manajemen yang paling hakiki adalah pemantauan. Effendi (2014:138)

Pemantauan kegiatan layanan manajemen bimbingan dan konseling dilakukan melalui evaluasi perencanaan layanan ,evaluasi pengorganisasian personil yang dilibatkan beserta sumber daya yang tersedia serta evaluasi pelaksanaan layanan bimbingan konseling, khusunya layanan informasi karir.

2.5 Penggunaan ICT dalam Bimbingan Konseling

Teknologi informasi dan komunikasi merupakan teknologi yang dimanfaatkan untuk kebutuhan telekomunikasi, sistem manajemen bangunan cerdas, media siaran, sistem pemrosesan

(25)

39

data dan peralatan pantau berbasis jaringan dan transmisi audiovisual.

Mengenai ICT (Information and Communication Technology) meliputi 2 (dua) aspek, yaitu: 1) information technology berhubungan dengan proses memanipulasi dan mengelola informasi data; 2) Communication technology adalah proses yang berhubungan dengan penggunaan peralatan yang digunakan untuk mentrasfer data sampai dengan memproses lebih lanjut, sehingga dua aspek informasi dan komunikasi merupakan sesuatu yang saling terkait dalam proses informasi data, memanipulasi data, mengelola data dan sampai dengan melakukan transfer data atau proses migrasi informasi diantara kedua media. (Prahani, 2012)

Vinluan (2011) mengemukakan bahwa konselor disekolah memanfaatkan ICT untuk melakukan wawancara, pemanggilan orang tua dan evaluasi program BK. Bentuk pemanfaatan ICT dalam menginformasikan berbagai kegiatan bimbingan dan konseling dapat menggunakan telepon, email, media sosial, dan aplikasi line serta Whatsapp.

(26)

40

Komputer dengan akses internet dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling karir digunakan untuk membantu peserta didik dalam merencanakan karir melalui proses yang bertahap, berkelanjutan sampai dengan memiliki pemahaman yang kuat sehingga mampu memutuskan karir yang tepat untuk dirinya. Usaha eksplorasi karir tersebut ini sangat mungkin untuk bisa dilakukan, karena dengan mengakses internet, maka peserta didik dapat mengeksplorasi informasi dalam penentuan pilihan program studi lanjut bersama keputusan karirnya. Pelling (2009)

Layanan informasi karir yang dirancang oleh peneliti yaitu memanfaatkan ICT berbentuk website dengan alamat domain yang telah dibuat menjadi alamat situs berbiaya murah, dengan memanfaatkan platform gratis untuk membuat website sehingga dapat digunakan oleh guru BK dan peserta didik melalui komputer dan smartphone yang memiliki jaringan internet atau dalam keadaan online.

Lebih lanjut Dabbagh dan Ritland (2005:15) mengemukakan bahwa penggunaan perangkat media untuk proses kegiatan belajar yang terhubung dengan jaringan internet

(27)

41

merupakan pembelajaran yang mengutamakan keterbukaan sehingga terbentuklah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang interaktif.

Pengembangan program layanan infromasi karir ini di desain dengan membuat website yang bersifat responsive web design, halaman yang ditampilan web dapat disesuaikan secara

otomatis ketika menggunakan smartphone maka tampilan gambar dan tulisan akan mengikuti layar. Pengguna dapat menggunakan website dengan alat ICT yaitu komputer, laptop, dan smartphone yang terkoneksi melalui jaringan internet dan memiliki instalan browser yang sudah diinstal terlebih dahulu seperti Mozzila Firefox,Google Chrome, \dan browser lain yang kompetable dengan komputer. Berikut merupakan contoh tampilan gambar website dalam gambar 2.1.

(28)

42

Gambar 2.1 Tampilan platform WordPress

Rancangan model pengembangan layanan informasi karir dengan memilih platform yang lowcost, menarik, interaktif dan mudah digunakan sehingga memberikan dampak yang positif bagi pemahaman karir peserta didik. Pemilihan Website Wordpress tersebut berisi tentang eksplorasi diri meliputi tes

minat dan kepribadian Holland, macam perguruan tinggi dan eksplorasi profesi.

2.6 Tujuan Penggunaan ICT untuk Bimbingan dan Konseling Vinluan (2011) mengungkapkan bahwa penggunaan ICT dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling mempunyai tujuan sebagai berikut yaitu: 1) membantu guru BK pada saat melakukan layanan bimbingan konseling terhadap peserta didik.

Pemanfaatan ICT akan memberikan kemudahan dalam menghimpun data informasi karir yang dibutuhkan secara realtime, mengelola data serta menganalisisnya dengan cepat,

(29)

43

sehingga kebutuhan peserta didik akan segera terbantu; 2) memudahkan guru BK pada waktu melakukan assesment kebutuhan, dalam rangka penyelidikan tentang minat peserta didik dalam memilih karir sesuai kemampuan, kepribadian, dan minat peserta didik; 3) menolong peserta didik untuk memahami diri melalui eksplorasi diri, eksplorasi pilihan studi dengan berbagai macam hambatan dan permasalahan pribadi sosial serta melatih peserta didik agar lebih terampil sehingga mampu membuat keputusan pada saat masalah yang ditemuinya; 4) sebagai media promosi, karena tampilan dan manfaat media berbasis ICT akan memberikan banyak hal menarik yang memunculkan keingintahuan supaya peserta didik lebih tetarik dan berminat untuk memanfaatkan layanan informasi karir; 5) memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk menggunakan secara online berbagai fasilitas teknologi informasi komunikasi demi tercapainya perkembangan diri pribadi.

(30)

44

2.7 Pengembangan Model Manajamen Layanan Informasi Karir berbasis ICT

Nurhudaya (2005) mengemukakan bahwa penggunaan teknologi informasi dan komunikasi akan lebih efektif digunakan dengan alasan sebagai berikut yaitu: (1) penyimpanan data serta informasi yang didapat, memiliki fleksibilitas dalam mengakses, menyimpan data dan pengunaananya; (2) perangkat komputer adalah media yang mempunyai kapasitas besar pada saat mengolah informasi; (3) membantu secara cepat pada saat mendapatkan data informasi yang dibutuhkan, sehingga keputusan tertentu dapat segera dilakukan ; (4) aplikasi yang terintegrasi di dalam komputer merupakan suatu manajemen untuk mengatur, megelola dan menjalankan fungsi serta kegunaannya.

Sedangkan Setyaningsih (2006: 34-35), mengungkapkan tahapan pengembangan program belajar berbantukan komputer meliputi: (1) proses perencanaan dengan menghimpun komponen yang akan menjadi prasyarat pengembangan; (2) memilih materi sebelum disajikan; (3) desain program pembelajaran; dan (4)

(31)

45

memvalidas program pembelajaran meliput proses sampai dengan hasil.

Langkah-langkah dalam menyusun dalam rangka penyajian materi pembelajaran yang diperbantukan melalui media teknologi informasi komunikasi menurut Krisnadhi (2009) yaitu (1) menghimpun data, referensi awal tentang yang materi yang akan dipakai disesuaikan dengan tema berpedoman pada kurikulum yang berlaku. Sebagai acuan dalam rangka pemilahan materi tergantung isi dan kualitasnya dipilih sesuai kebutuhan peserta didik; (2) menyusun materi secara sistematis sebelum menyajikan materi yang akan diintegrasikan kedalam media.

Media yang baik apabila bisa berinteraksi dengan pengguna.

Pemilihan jenis interaksi antara lain: model tutorial, praktik, permainan, penemuan, eksplorasi, serta problem solving yaitu pemecahan suatu masalah; (3) pemilihan konten materi yang sajikan secara singkat,komunikatif serta dilengkapi dengan gambar bergerak, animasi, suara atau video yang menarik.

Menurut Krisnadhi (2009) sebelum mengembangkan suatu media untuk pembelajaran perlu mempertimbangkan tujuh aspek

(32)

46

untuk mendukung materi yang dikemas dalam suatu program media informasi, yaitu :

a. Good Visibility, tampilan mudah dipahami, tingkat keterbacaan tinggi ketajaman grafis tinggi, mengandung makna, gambar atau simbol jelas, tulisan/huruf jelas.

b. High Interest, kesesuaian materi uraian materi mudah dipahami, bermanfaat bagi peserta didik, memberi manfaat guru BK dan peserta didik.

c. Simple , pesan terfokus, bahasa dan tampilan lugas, gambar/huruf tidak mengubah pesan.

d. Useful, kesesuaian dengan yang dibutuhkan oleh peserta didik

e. High Accuracy, pencapaian tujuan tepat dan cocok mengikuti tugas perkembangan peserta didik sumber materi bisa dipertanggungjawabkan

f. Valid, pesan yang disusun sesuai dengan aturan dan bisa dilogika secara nalar

g. Structur,iInformasi disusun sistematis serta mudah dipahami.

(33)

47

Berdasarkan rujukan teori tersebut diatas maka peneliti melakukan pengembangan model manajemen layanan informasi karir berbasis ICT sesuai dengan paparan teori yang telah dijabarkan. Diperlukan manajemen yang baik agar pada saat proses pengembangan produk layanan informasi karir sehingga layak dan efektif digunakan oleh praktisi yaitu guru BK serta peserta didik itu sendiri.

2.8 Penelitian yang relevan

Jurnal penelitian Tumanggor dan Sunawan (2018) yang menyatakan bahwa layanan informasi karir dengan komputer dan internet dalam website informasi karir telah berhasil meningkatkan perencanaan karir secara efektif pada peserta didik SMA dikota Tarakan.

Penelitian oleh Ghamrawi (2016) pada peserta didik SMA di Beirut Libanon bahwa program bimbingan karir berbantuan TIK telah terbukti mendukung peserta didik untuk belajar lebih baik sesuai minat pribadi, potensi, kemampuan kerja dan pekerjaan. Ini juga membantu mereka meningkatkan keterampilan

(34)

48

mereka dalam membuat keputusan yang lebih tepat dan untuk memperoleh pemahaman yang lebih, tentang karier.

Hasil penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Nararya Rahadyan Budiyono tahun 2016, diperoleh hasil yang signifikan terkait peningkatan wawasan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi dibandingkan hasil pemahaman sebelumnya tanpa menggunakan media berbasis multimedia. Dari penelitian tersebut dapat dicermati bahwa peserta didik SMA di kota Yogyakarta menjadi lebih tertarik ketika informasi karir diberikan menggunakan media, sehingga pemahamannya akan meningkat.

Pengembangan oleh peneliti selanjutnya agar dapat lebih dapat dijangkau dan mendapatkan informasi secara update serta dapat diakses dimanapun dan kapanpun maka produk dibuat dengan menggunakan jaringan internet atau secara online.

Penelitian pengembangan evaluasi pendidikan berbasis android oleh Kocakoyun, S. & Bicen, H. (2017) menunjukkan bahwa peserta didik dengan mudah beradaptasi dengan mobile learning dalam mengeksplorasi serta memenuhi kebutuhan informasi akademik dan karir bagi peserta didik. Dalam penelitian

(35)

49

tersebut peserta didik dapat mengukur pengetahuan informasi karir menggunakan aplikasi dalam mobile learning selama 8 minggu. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peserta didik positif memperoleh manfaat akan informasi yang disampaikan melalui aplikasi yang terintegrasi dengan internet. Hampir sama dengan penelitian yang akan dikembangkan oleh peneliti dengan menggunakan jaringan internet, akan tetapi ada tambahan fitur yang lebih lengkap dengan layanan informasi karir menggunakan tes minat Holland yang harapannya dapat lebih memberikan kontribusi yang optimal untuk merujuk perguruan tinggi yang tepat bagi peserta didik.

Penelitian berjudul “Pengaruh Layanan Informasi Karir terhadap Kemampuan Merencanakan Karier siswa Kelas XI SMA N 2 Cepu” oleh Y Dwikurnaningsih, DR Adiputri (2015) bahwa permasalahan tentang pemahamaman informasi karir pada saat di SMA dapat dilakukan dengan menggunakan teknik Field Trip yang bertujuan mengenalkan secara langsung jenis-jenis pekerjaan dan tempat bekerja secara langsung, sehingga nantinya peserta didik diharapkan mampu membuat perencanaan yang

(36)

50

matang untuk memutuskan dimana harus bekerja. Perbedaan dengan penelitian diatas dengan penelitian pengembangan yang akan diteliti adalah pengembangan layanan informasi karir cukup menggunakan media ICT yang semua terintegrasi berbagai macam informasi secara visual dan online, mengingat untuk melakukan Field Trip membutuhkan biaya dan waktu yang besar sehingga diharapkan dengan membangun web media informasi karir berbasis ICT makan biaya dan waktu dapat dipangkas.

Penelitian yang berhubungan dengan penggunaan website dalam bimbingan karir dilakukan oleh Abisoye, Blessing &

Ganiyu (2015) yang meneliti tentang “A Web Based Career Guidance Information System for PreTertiary Institution Students in Nigeria.” mendiskripsikan tentang kondisi kekurangan guru BK di salah satu sekolah di Nigeria, sehingga mengembangkan layanan bimbingan karir secara online. Hasil penelitian tersebut sistem berhasil diimplementasikan dan diuji dengan 50 siswa dan 76% dari mereka menemukan sistem karier sangat berguna untuk memilih pekerjaan yang ingin dicapainya.

(37)

51

Penelitian Hartono (2009) yang berjudul “Efektifitas Bimbingan Karir Berbantuan Komputer Terhadap Kemandirian Pengambilan Keputusan Karir Siswa Kelas XI SMA Negeri 10 Surabaya” bahwa keberhasilan kemandirian peserta didik SMA dalam hal membuat keputusan karir dengan dibantu media ICT telah mengalami peningkatan secara signifikan. Penggunaan model manajemen layanan informasi karir berbasis ICT yang dapat digunakan secara online memungkinkan peserta didik dapat secara mandiri bereksplorasi karir dengan waktu yang tidak terbatas dan dimanapun peserta didik berada.

2.9 Kerangka berpikir

Layanan bimbingan karir merupakan proses memfasilitasi perkembangan peserta didik yang diprogram secara terstruktur dan sistematis untuk membantu peserta didik menjadi pribadi yang mandiri. Pelaksanaan layanan bimbingan karir selama ini dilakukan yaitu: 1) secara konvensional, sehingga menimbulkan hambatan-hambatan yang muncul; 2) keterbatasan waktu dalam pemberian layanan yang dilakukan oleh konselor sekolah karena

(38)

52

jam masuk kelas terbatas 3) peserta didik kurang antusias dalam mencari sumber informasi karir yang telah disediakan sehingga layanan informasi dibidang karir untuk peserta didik kelas XII kurang optimal, akibatnya peserta didik tidak mampu menentukan keputusan yang tepat pilihan untuk kesiapan karir setelah lulus SMA. Berdasarkan fenomenan tersebut, solusi agar layanan bimbingan karir dapat optimal melalui penelitian pengembangan akan menghasilkan model manajemen layanan informasi karir berbasis ICT. Model tersebut dapat memudahkan peserta didik merencanakan, melakukan evaluasi diri dan memutuskan untuk memilih karir yang tepat bagi masa depannya. Dengan produk hasil pengembangan ini, layanan informasi karir dapat dilakukan secara online, tanpa batas oleh waktu dan tempat. Siswa dapat mengakses layanan tersebut kapan saja dan dimana saja.

Disamping itu, dengan layanan informasi karir berbasis ICT, cocok bagi peserta didik di era milenia ini karena pada dasarnya siswa lebih senang memperoleh informasi melalui media ICT daripada tatap muka.

(39)

53

Langkah-langkah dalam pengembangan model manajemen Informasi Karir berbasis ICT bagi peserta didik SMA yaitu: 1) membuat perencaanan dengan identifikasi kebutuhan dan permasalahannya; 2) melakukan pengorganisasian meliputi personal yang dilibatkan serta ketersediaan sumber daya yang akan digunakan; 3) pelaksanaan model layanan informasi karir;

dan yang terakhir adalah; 4) Evaluasi model layanan informasi karir. Bagan kerangka berpikir dipaparkan dalam gambar 4.2 berikut :

(40)

54

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian

Gambar

Gambar 2.1 Tampilan platform WordPress
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

pada pokok bahasan segiempat. Untuk penyempurnaan lebih lanjut penelitian ini perlu diuji cobakan pada pokok bahasan yang lain. Data hasil belajar kognitif yang digunakan

Proses pembelajaran PPKn kelas VII E MTs N 7 Sleman dengan menggunakan model SQ3R. Peneliti pada tahap ini sebagai pengamat ketika guru mengajar setiap langkah-langkah

Praktik pengalaman lapangan I (PPL I) merupakan kegiatan wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa program kependidikan di Universitas Negeri Semarang. PPL I

Analysis : the word “ Move on ” comes from English, but in this status, he used Indonesia as the main language, so it includes in “Code Mixing”.. The type of it

Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut antara lain: kurangnya motivasi siswa pada

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor karakteristik pemerintah daerah yang mempengaruhi Belanja Operasi (Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja

Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mia Maraya Auliani, Syaichu (2016) yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Terhadap

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana Program Pendidikan Bahasa Arab. © Ely