• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATEKESE LITURGI DOA SYUKUR AGUNG. P. Stenly Vianny Pondaag MSC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATEKESE LITURGI DOA SYUKUR AGUNG. P. Stenly Vianny Pondaag MSC"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

KATEKESE LITURGI

DOA SYUKUR

AGUNG

P. Stenly Vianny Pondaag MSC

(2)

NAMA / ISTILAH

• Liturgi Katolik Latin/Roma: PREX EUCHARISTICA (Doa Ekaristi), “Canon” (Canon Romanus).

• Liturgi Gereja-Gereja Timur / Ortodoks: ANAFORA, atau juga “Prospora”.

• Anafora (harafiah: “mengangkat”,

“mempersembahkan”) menekankan gerakan naik (gerakan ke atas).

• Dalam bahasa-bahasa modern: Doa Syukur Agung (Bahasa Indonesia), The Eucharistic Prayer (Bahasa

(3)

PENGERTIAN DOA

SYUKUR AGUNG

(4)

PENGERTIAN DSA BERDASARKAN

STRUKTUR LITURGI EKARISTI

• DSA: Doa yang diucapkan oleh imam atas bahan persembahan, roti dan anggur, yang ditaruh di atas altar.

• Dalam PERSIAPAN PERSEMBAHAN, roti dan anggur diunjukkan / dibawa ke altar;

• Dalam bagian DOA SYUKUR AGUNG, sebuah doa syukur diucapkan atas bahan persembahan, agar roti dan

anggur dikuduskan/diubah menjadi TUBUH dan DARAH KRISTUS;

• Dalam KOMUNI, roti dan anggur yang sudah diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus DIBAGIKAN DAN DISAMBUT oleh umat.

(5)

DSA MENURUT PEDOMAN UMUM

MISALE ROMAWI (PUMR)

• PUMR 78: “PUSAT DAN PUNCAK seluruh

perayaan sekarang dimulai, yakni Doa Syukur Agung, suatu doa syukur dan pengudusan”. • DSA: Pusat dan Puncak seluruh Perayaan

Ekaristi.

(6)

▪ DSA adalah doa yang disampaikan oleh imam atas nama umat kepada Allah Bapa, dalam Roh Kudus, dengan pengantaraan Yesus

Kristus.

▪ Maksud DSA: Agar seluruh umat beriman menggabungkan diri dengan Kristus dalam

MEMUJI KARYA AGUNG ALLAH dan dalam MEMPERSEMBAHKAN KURBAN.

(7)

FUNGSI DOA SYUKUR AGUNG

▪ DSA sebagai Tindakan Pujian kepada Tuhan

▪ DSA sebagai Doa Berkat atas Persembahan Roti dan Anggur.

(8)

ASAL USUL /

(9)

ASAL USUL DARI DOA SYUKUR

AGUNG

▪ Akar/asal usul DSA: Perjamuan Makan Yahudi. ▪ Elemen penting: BERAKAH / Doa Pujian kepada

Tuhan.

▪ Motif dari Pujian adalah BERKAT MAKANAN

▪ Bagaimana orang Yahudi pada zaman Yesus melakukan perjamuan makan?

(10)

PERJAMUAN MAKAN YAHUDI

▪ Bapa keluarga mengucapkan DOA PUJIAN

(BERAKAH) atas roti sebagai berkat dari

Pencipta: “Terpujilah Engkau Tuhan, Allah kami,

Engkau Raja Dunia yang menumbuhkan roti dari bumi ini”.

▪ Bapa keluarga memecah-mecahkan roti dan membagikannya kepada anggota keluarga lain.

(11)

PERJAMUAN MAKAN YAHUDI

▪ Lalu, Doa Pujian (Berakah) atas anggur.

Perjamuan makan ditutup dengan Doa

(12)

PERJAMUAN YESUS DAN

MURID-MURID

▪ Yesus bertindak sebagai Kepala Keluarga

Doa Berkat atas Roti (Eulogia): “Dan ketika

mereka sedang makan, Yesus mengambil roti,

mengucap berkat, memecah-mecahkannya dan

berkata: Ambilah, makanlah, inilah Tubuh-Ku”(Mat

26:26).

Doa Pujian (Syukur) atas cawan / Piala: “Sesudah

itu, Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: Minumlah kamu semua dari cawan ini (...)” (Mat

(13)

DOA SESUDAH MAKAN ORANG

YAHUDI (BIRKAT HA-MAZON)

PUJIAN

• Terpujilah Engkau, Tuhan Allah kami, penguasa semesta alam, yang memberi makan kepada seluruh alam ciptaan dengan kebaikan, berkat, dan kemurahan hati. Terpujilah Engkau, yang memberi makan kepada semua.

SYUKUR

• Kami mengucap syukur kepadaMu Tuhan Allah kami, karena Engkau memberikan kepada kami sebagai milik tanah yang baik, luas dan menyenangkan, perjanjian, hukum, hidup dan makanan. Untuk semuanya itu, kami mengucap syukur kepadaMu dan memuji namaMu selama-lamanya. Terpujilah Engkau ya Tuhan atas tanah dan makanan.

PERMOHONAN

• Kasihanilah umatMu Israel, ya Tuhan Allah kami, kota kami Yerusalem, bait Allah kami dan tempat kediamanMu, dan Zion tempat peristirahatanMu, dan rumahMu yang besar dan kudus di atasnya namaMu diserukan. Dan semoga di tempat itu Engkau membaharui kembali kerajaan keluarga Daud di masa-masa kami ini, dan bangunlah Jerusalem segera. Terpujilah Engkau Tuhan yang membangun Yerusalem.

(14)

▪ Tiga elemen dari Birkat Ha-mazon

1) PUJIAN: Pujian melalui pewartaan karya

ciptaan Allah.

2) SYUKUR: Bersyukur dengan mengenangkan

karya keselamatan Tuhan

3) PERMOHONAN bagi penyelenggaraan Tuhan

sampai akhir zaman.

▪ Doa Birkat Ha-mazon (Doa Sesudah Makan): akar/asal usul Doa Syukur Agung dalam liturgi.

(15)

DOA SYUKUR AGUNG SEBAGAI

SEBUAH ‘JENIS SASTRA

▪ DSA bukan saja berisi teks atau naskah doa;

▪ DSA juga adalah sebuah KARYA/JENIS SASTRA: disusun berdasarkan struktur/susunan yang

tetap, dengan bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain.

(16)

PERKEMBANGAN DOA SYUKUR

AGUNG

Berdasar pada Doa Sesudah Makan Orang

Yahudi, DSA Kristiani terdiri dari tiga bagian ini: ▪ PUJIAN,

▪ UCAPAN SYUKUR,

(17)

UNSUR POKOK DSA AWAL:

ANAMNESIS - EPIKLESIS

Dalam perkembangan, bagian Pujian dan

Ucapan Syukur membentuk unsur ANAMNESIS.

ANAMNESIS: Sambil memuji dan mengucap syukur, Gereja mengenangkan kembali

(anamnesis) karya keselamatan Allah, mulai dari penciptaan sampai Paskah Kristus /

(18)

Bagian PERMOHONAN membentuk unsur kedua, yakni EPIKLESIS.

EPIKLESIS: Seruan kepada Tuhan atau Roh Kudus agar turun atas orang atau bahan tertentu.

▪ Dalam Ekaristi, epiklesis berarti permohonan kepada Tuhan, supaya Roh Kudus turun atas bahan persembahan roti dan anggur

(19)

PUJIAN – SYUKUR – PERMOHONAN

(20)

CONTOH DSA / ANAFORA KUNO: DOA SYUKUR AGUNG DARI TRADISI APOSTOLIK (“DSA HIPPOLITUS”) ▪ DSA dalam Tradisi Apostolis (Traditio

Apostolica).

▪ Disusun sekitar tahun 215-220.

Dianggap berasal dari Hippolitus (Uskup Roma) ▪ DSA ini dipakai dalam upacara tahbisan Uskup

(imam)

(Teks berikut diterjemahkan dari PREX

EUCHARISTICA. Textus e Variis Liturgiis Antiquioribus Selecti, 1968, hlm. 80 dst.)

(21)

DIALOG PEMBUKA

I Tuhan bersama (Dominus vobiscum)

(Dan semua akan mengatakan):

U Dan bersama rohmu (Et cum spiritu tuo) I Arahkanlah hatimu (sursum corda)

U Sudah kami arahkan kepada Tuhan (Habemus ad Dominum)

I Marilah bersyukur kepada Tuhan (Gratias agamus

Domino)

(22)

BAGIAN I: ANAMNESIS

PREFASI:

Kami bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, melalui Putera-Mu yang terkasih, Yesus Kristus, pada akhir waktu-waktu terakhir Engkau telah mengutus-Nya kepada kami sebagai penebus dan penyelamat dan malaikat (utusan) dari kehendak-Mu; dia adalah sabda-Mu yang tak terpisahkan, melalui Dia Engkau menciptakan segala sesuatu, dan dalam Dialah Engkau berkenan. Engkau telah mengutusnya dari surga ke dalam rahim seorang perawan; dan dengan dikandung di dalam rahim, Ia menjadi manusia dan diwahyukan sebagai Putera-Mu, lahir dari Roh Kudus dan dari Perawan.

(23)

Setelah memenuhi kehendak-Mu dan

menghimpun umat kudus bagi-Mu, Ia

merentangkan tangan-Nya ketika Ia menderita,

agar supaya ia boleh membebaskan dari

penderitaan mereka yang telah percaya kepada-Mu.

Dan ia diserahkan untuk menanggung sengsara dengan rela, agar supaya ia menghancurkan kematian dan mematahkan belenggu kejahatan, menginjak-injak alam maut, menghantar orang benar kepada terang, menciptakan batas, dan menyatakan kebangkitan.

(24)

KISAH INSTITUSI

Sambil menerima piala dan mengucapkan syukur kepada-Mu, ia berkata: Terimalah, makanlah, inilah tubuh-Ku yang dipecahlkan

bagimu. Atas cara yang sama, sambil

mengambil piala, ia berkata: Inilah darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Setiap kali kamu melakukan hal ini, lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku.

(25)

ANAMNESIS KHUSUS / PERSEMBAHAN

Oleh karena itu (igitur), sambil mengenangkan

kematian dan kebangkitan-Nya, kami

mempersembahkan kepada-Mu roti dan piala ini. Kami mengucap syukur kepada-Mu karena Engkau telah menganggap kami layak berdiri di hadapan-Mu dan melayani Engkau sebagai imam-imam (adstare coram te et tibi ut

(26)

BAGIAN II: EPIKLESIS

Dan kami mohon supaya Engkau mengutus Roh Kudus-Mu atas persembahan Gereja-Mu. Sambil mengumpulkan mereka menjadi satu, sudilah Engkau memberikan kepada mereka semua yang mengambil bagian dari hal-hal yang kudus ini, supaya mereka dipenuhi dengan Roh Kudus demi peneguhan iman mereka dalam kebenaran,

(27)

DOKSOLOGI

Supaya kami boleh memuji dan memuliakan-Mu melalui Putra-Mu Yesus Kristus, melalui Dia

kemuliaan dan hormat bagi-Mu, Bapa dan Putra bersama dengan Roh Kudus dalam Gereja yang kudus, sekarang dan selama-lamanya. Amin.

(28)

PERKEMBANGAN LANJUT DARI DSA

Dari dua struktur dasar ANAMNESIS - EPIKLESIS, berkembanglah unit-unit/bagian-bagian lain lain.

▪ Bagian-bagian ini membentuk satu kesatuan Doa Syukur Agung atau Anafora.

(29)

D

IALOG

P

EMBUKA: DSA dimulai dengan dialog pembuka (Tuhan bersamamu – Dan bersama rohmu …)

P

REFASI

/

SYUKUR: berisikan karya-karya besar Allah, yang menjadi alasan untuk bersyukur.

S

ANCTUS

(

KUDUS

)

: pujian umat beriman

bersama dengan para malaikat di surga.

S

ESUDAH

K

UDUS

(

POST

-

SANCTUS

)

: Bagian yang menghubungkan akhir prefasi (Kudus) dengan Kisah Institusi atau Konsekrasi.

Sesudah Kudus /

EPICLESIS

1 (

EPIKLESIS

KONSEKRASI

:

melanjutkan pujian dan syukur

dalam Prefasi, juga mengungkapkan epiclesis pertama

(30)

K

ISAH INSTITUSI

/

KATA

-

KATA KONSEKRASI: kata-kata Yesus pada malam perjamuan terakhir, yang merupakan asal-usul dari ekaristi.

A

NAMNESIS KHUSUS: merangkumkan misteri

keselamatan Kristus, yakni sengsara, wafat dan kebangkitan, bahkan penantian akan

kedatangan Tuhan.

P

ERSEMBAHAN

:

Anamnesis khusus dihubungkan

dengan persembahan roti suci dan piala keselamatan.

(31)

E

PIKLESIS

2 (

EPICLESIS KOMUNI

):

Seruan kepada

Roh Kudus demi kesatuan dan pengudusan

bagi umat yang menyambut Tubuh dan Darah Kristus.

P

ERMOHONAN

-

PERMOHONAN

(intercessiones):

memohon kepada Tuhan untuk mengingat (memento) mereka yang disebut dan seluruh umat manusia.

(32)

Pujian – Syukur - Permohonan ANAMNESIS – EPIKLESISDialog PembukaPrefasiSanctusPost-sanctusEpiklesis 1

Kisah Institusi/Kata-kata KonsekrasiAnamnesis khusus

PersembahanEpiklesis 2

Permohonan-permohonanDoksologi

(33)

CONTOH DSA : DOA SYUKUR AGUNG II DALAM BUKU MISA

ROMAWI ▪ DSA II adalah DSA yang baru

Disusun berdasarkan Tradisi Apostolis (Traditio

(34)

DIALOG PEMBUKA

DSA 2

I Tuhan bersamamu

U Dan bersama rohmu

I Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan

U Sudah kami arahkan

I Marilah bersyukur kepada Allah Tuhan kita

U Sudah layak dan sepantasnya

DSA Hippolitus

I Tuhan bersama (Dominus vobiscum)

(Dan semua akan mengatakan):

U Dan bersama rohmu (Et cum spiritu tuo) I Arahkanlah hatimu (sursum corda)

U Sudah kami arahkan kepada Tuhan (Habemus ad Dominum)

I Marilah bersyukur kepada Tuhan (Gratias

agamus Domino)

U Sungguh layak dan pantas (Dignum et

(35)

PREFASI

DSA 2

Sungguh pantas dan benar, layak dan

menyelamatkan, bahwa kami selalu dan di mana pun bersyukur kepada-Mu, Bapa

yang kudus, dengan pengantaraan Putra-Mu yang terkasih, Yesus Kristus, Sabda-Putra-Mu, melalui Dia Engkau menjadikan segala

sesuatu: Dialah yang Engkau utus kepada kami sebagai juru selamat dan penebus, yang menjadi manusia dari Roh Kudus dan dilahirkan oleh perawan Maria.

DSA Hippolitus

• Kami bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, melalui Putera-Mu yang terkasih, Yesus Kristus, pada akhir waktu-waktu terakhir Engkau telah

mengutus-Nya kepada kami sebagai penebus dan penyelamat dan malaikat (utusan) dari kehendak-Mu; dia adalah sabda-Mu yang tak terpisahkan, melalui Dia Engkau menciptakan segala sesuatu, dan dalam Dialah Engkau berkenan. Engkau telah mengutusnya dari surga ke dalam rahim seorang perawan; dan dengan dikandung di dalam rahim, Ia

menjadi manusia dan diwahyukan sebagai Putera-Mu, lahir dari Roh Kudus dan dari Perawan.

(36)

PREFASI

DSA 2

Serasa melaksanakan kekehendak-Mu dan memperoleh umat yang kudus bagi-Mu Dia merentangkan tangan ketika menderita untuk melepaskan belenggu maut dan menyatakan kebangkitan.

DSA Hippolitus

Setelah memenuhi kehendak-Mu dan menghimpun umat kudus bagi-Mu, Ia merentangkan tangan-Nya ketika Ia menderita, agar supaya ia boleh membebaskan dari penderitaan mereka yang telah percaya kepada-Mu.

Dan ia diserahkan untuk menanggung sengsara dengan rela, agar supaya ia menghancurkan kematian dan mematahkan belenggu kejahatan, menginjak-injak alam maut, menghantar orang benar kepada terang, menciptakan batas, dan menyatakan kebangkitan.

(37)

KUDUS

DSA 2

Sebab itu, bersama para malaikat dan semua orang kudus, kami

memaklumkan kemuliaan-Mu

dengan satu suara berseru: Kudus, Kudus, Kudus (...)

DSA Hippolitus

(38)

EPIKLESIS1 (EPIKLESIS KONSEKRASI)

DSA 2

Sungguh kuduslah Engkau Tuhan, sumber segala kekudusan. Maka kami mohon: Kuduskanlah

persembahan ini dengan

pencurahan RohMu agar bagi kami menjadi Tubuh dan Darah Tuhan kami, Yesus Kristus.

DSA Hippolitus

• (Tidak ada Epiklesis Konsekrasi. Bagian

(39)

KISAH INSTITUSI / KATA-KATA

KONSEKRASI

DSA 2

Ketika Dia diserahkan untuk

menanggung sengsara dengan rela, Dia mengambil Roti, dan sambil mengucap syukur, Dia memecah-mecahkan lalu

memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

TERIMALAH DAN MAKANLAH, KAMU SEMUA. INILAH TUBUHKU YANG DISERAHKAN BAGIMU

DSA Hippolitus

Sambil menerima piala dan mengucapkan syukur kepada-Mu, ia berkata: Terimalah, makanlah, inilah tubuh-Ku yang

(40)

KISAH INSTITUSI / KATA-KATA

KONSEKRASI

DSA 2

Demikian pula sesudah perjamuan, Dia mengambil piala, sekali lagi Dia mengucap syukur kepadaMu,

memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata: TERIMALAH DAN MINUMLAH, KAMU SEMUA: INILAH

PIALA DARAHKU, DARAH PERJANJIAN BARU DAN KEKAL, YANG

DITUMPAHKAN BAGIMU DAN BAGI

SEMUA ORANG DEMI PENGAMPUNAN DOSA. LAKUKANLAH INI SEBAGAI

KENANGAN AKAN DAKU

DSA Hippolitus

Atas cara yang sama, sambil mengambil piala, ia berkata: Inilah darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Setiap kali kamu melakukan hal ini, lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku.

(41)

AKLAMASI ANAMNESIS/AKLAMASI

UMAT

DSA 2

I Marilah menyatakan misteri iman kita

U WafatMu, Tuhan, kami

wartakan, kebangkitan-Mu kami muliakan, hingga Engkau datang

DSA Hippolitus

(42)

ANAMNESIS KHUSUS

-PERSEMBAHAN

DSA 2

Sambil mengenangkan wafat dan kebangkitan Kristus, kami

mempersembahkan kepadaMu, Bapa, roti kehidupan dan piala keselamatan.

Kami bersyukur sebab kami Engkau anggap layak menghadap Engkau dan berbakti kepadaMu.

DSA Hippolitus

Oleh karena itu (igitur), sambil mengenangkan kematian dan kebangkitan-Nya, kami mempersembahkan kepada-Mu roti dan piala ini.

Kami mengucap syukur kepada-Mu karena Engkau telah menganggap kami layak berdiri di hadapan-Mu dan melayani Engkau sebagai imam-imam (adstare

(43)

EPIKLESIS KOMUNI

DSA 2

Dan kami mohon semoga kami yang menerima Tubuh dan Darah Kristus dihimpun menjadi satu umat oleh Roh Kudus.

DSA Hippolitus

Dan kami mohon supaya Engkau mengutus Roh Kudus-Mu atas persembahan Gereja-Mu. Sambil mengumpulkan mereka menjadi satu, sudilah Engkau memberikan kepada mereka semua yang mengambil bagian dari hal-hal yang kudus ini, supaya mereka dipenuhi dengan Roh Kudus demi peneguhan iman mereka dalam kebenaran,

(44)

PERMOHONAN-PERMOHONAN

DSA 2

Ingatlah, Tuhan, akan GerejaMu yang tersebar di seluruh bumi, agar Engkau

menyempurnakannya dalam cinta kasih, dalam persatuan dengan

Paus kami, N., dan Uskup kami, N., serta semua rohaniwan (...)

DSA Hippolitus

(45)

DOKSOLOGI

DSA 2

Dengan pengantaraan Dia bersama Dia, dan dalam Dia, bagiMu Allah Bapa yang

Mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan, sepanjang segala masa. Amin.

DSA Hippolitus

Supaya kami boleh memuji dan

memuliakan-Mu melalui Putra-Mu Yesus Kristus, melalui Dia kemuliaan dan hormat bagi-Mu, Bapa dan Putra bersama dengan Roh Kudus dalam Gereja yang kudus,

(46)

DSA DALAM BUKU MISA

ROMAWI 1970-2002/2008

(47)

TERBENTUKNYA DSA BARU:

PEMBAHARUAN DOA SYUKUR

AGUNG DALAM MISA

▪ Konstitusi Liturgi (4 Desember 1963)

-Sacrosanctum Concilium - berbicara tentang

PEMBAHARUAN TATA PERAYAAN MISA, tetapi tidak pernah berbicara tentang

PEMBAHARUAN DOA SYUKUR AGUNG.

▪ Namun pada saat Tata Perayaan Misa mulai diperbaharui, muncul juga usaha untuk

membaharui CANON ROMANUS / KANON ROMAWI (atau DSA I).

▪ Para ahli menemukan kekurangan / kesulitan dalam DSA I ini.

(48)

▪ Sampai pada pembaharuan Doa Syukur Agung (1968), Kanon Romawi (DSA I) satu-satunya DSA dalam Misa.

▪ Muncul usaha untuk merevisi Kanon Romawi (DSA I).

▪ Tapi Revisi yang diusulkan tidak diterima/tidak disetujui.

(49)

▪ Memorandum dari Paus Paulus VI (1966):

Kanon Romawi (DSA I) dibiarkan sebagaimana adanya; tetapi dua atau tiga DSA dapat

dibuat untuk digunakan pada masa-masa tertentu.

▪ Berdasarkan memorandum dari Paus Paulus VI, mulai usaha membuat DSA yang baru.

(50)

HASIL DARI PEMBAHARUAN DSA

▪ Kanon Romawi tetap dipertahankan dengan

beberapa perubahan kecil.

▪ Namanya adalah DOA SYUKUR AGUNG

(51)

▪ DOA SYUKUR AGUNG II

▪ Teksnya merupakan pengerjaan ulang dari DSA tradisi apostolik / “Hippolitus”.

(52)

DOA SYUKUR AGUNG III

▪ Doa Syukur Agung yang benar-benar baru.

▪ DSA ini dikerjakan berdasarkan usulan teks DSA yang dibuat oleh Cipriano Vagaggini OSB (ahli liturgi dari Itali).

Dalam bukunya Il canone della messa e la

riforma liturgica (1966), Vagaggini membuat

(53)

DOA SYUKUR AGUNG IV

▪ DSA ini dibuat berdasarkan DSA/Anafora Gereja Timut

▪ DSA ini dikerjakan berdasarkan usulan teks DSA yang dibuat oleh Cipriano Vagaggini OSB (ahli liturgi dari Itali).

Dalam bukunya Il canone della messa e la

riforma liturgica (1966), Vagaggini membuat

usulan teks DSA (Kanon C).

▪ Teks dari Vagaggini ini dibuat berdasarkan

(54)

▪ DSA yang baru ini, bersama dengan Buku Misa Romawi yang baru, diumumkan secara resmi pada tanggal 3 April 1969.

▪ Sejak itu, kita memiliki 4 DSA yang baru dalam misa (Misale Romawi tahun 1970)

(55)

DSA DENGAN TEMA PERTOBATAN

▪ Tahun Suci 1975: Takhta suci menerbitkan lagi

dua DSA dengan tema pertobatan.

▪ Tahun suci 1975 bertemakan PERTOBATAN. ▪ Awalnya digunakan sebagai percobaan (ad

experimentum).

▪ Tahun 1981, DSA ini resmi digunakan. ▪ 2 DSA ini masih ada dalam TPE 2020

(56)

DSA UNTUK MISA BERSAMA

ANAK-ANAK

▪ Pada tahun yang sama (1975): takhta suci

menerbitkan 3 DSA dalam misa bersama anak-anak.

▪ Dalam TPE 2020, DSA-DSA ini tidak lagi dicantumkan

(57)

DSA UNTUK BERBAGAI KEPENTINGAN

▪ Sinode ke 71 Gereja Swiss (1974) mengizinkan

penggunaan DSA sendiri.

▪ Itulah DSA untuk berbagai kepentingan. ▪ Tahun 1974, DSA-DSA ini mendapat

persetujuan dari Vatikan.

(58)

CIRI KHAS DOA SYUKUR

AGUNG II, II, IV

(59)

DOA SYUKUR AGUNG II

Pengerjaan kembali DSA dari Tradisi

Apostolis (“DSA Hippolitus”)

Muncul berdasarkan keinginan

menciptakan DSA yang pendek /

digunakan dalam misa harian.

Prefasi dihubungkan dengan keseluruhan

DSA, tetapi prefasi itu bisa diganti dengan

prefasi lain.

Dalam TPE 2020, rumusan khusus untuk hari

minggu sudah dihilangkan

(60)

DOA SYUKUR III

DSA yang baru.

Dibuat berdasarkan usulan untuk

membuat DSA sebagai alternatif

terhadap Kanon Romawi (DSA I)

Memiliki struktur yang jelas, prefasi tidak

tetap, imam dapat menggunakan

prefasi sesuai dengan tema tahun

liturgi/tema perayaan

(61)

Kekhasan DSA ini: Penekanan pada

tema kurban Kristus.

Gereja mempersembahkan kurban

Kristus sebagai kurban mereka sendiri:

“Sambil mengharapkan

kedatangan-Nya kembali, kami mempersembahkan

kepada-Mu kurban yang hidup dan

kudus ini. Kami mohon, pandanglah

persembahan Gereja-Mu ini dan

indahkanlah Kurban yang telah

(62)

DSA III cocok dipakai pada misa Hari

Minggu, Pesta dan Hari Raya.

(63)
(64)

CINTA ALLAH KEPADA MANUSIA

Dalam prefasi, ditampilkan gambaran Allah

yang baik.

“Hanya Engkaulah yang baik, sumber

kehidupan, Pencipta segala sesuatu. Engkau

melimpahkan berkat-Mu dan membahagiakan

segala makhluk dengan terang cahaya-Mu”.

Sesudah KUDUS, Allah dipuji sebab Ia

menciptakan segala sesuatu dengan penuh

kebijaksanaan dan kasih sayang.

Walaupun manusia tidak setia, dengan penuh

belas kasih Allah menolong semua orang dan

mengundang mereka mengikat perjanjian.

(65)

Puncak dari cinta Allah: Ia mengutus

Putra-Nya yang tunggal ke dunia.

Kasih Allah tampak dalam karya Yesus: Ia

mewartakan kabar suka cita, keselamatan

bagi kaum miskin, pembebasan bagi para

tawanan, dan penghiburan bagi yang

berduka.

Kristus adalah wajah KASIH ALLAH yang

kelihatan: Di atas kayu salin, Ia mencurahkan

cinta sehabis-habisnya.

(66)

MAKNA KEHIDUPAN MANUSIA

▪ Manusia adalah “imam” yang menterjemahkan

pujian seluruh ciptaan kepada Tuhan sang Pencipta: “Bersama mereka, dan atas nama segala ciptaan di

bawah langit, kamipun melambungkan pujian bagi-Mu, dan dengan sukacita berseru”.

▪ Manusia dipanggil untuk memelihara ciptaan:

“Engkau menciptakan manusia seturut citra-Mu dan

menyerahkan kepadanya tugas untuk memelihara alam ciptaan, supaya ia berkuasa atas segala

(67)

▪ DSA IV menyapa semua manusia; penyelamatan

Allah menjangkau semua orang: “Engkau menolong

semua orang untuk mencari dan menemukan Engkau kembali”.

▪ Gereja juga adalah tanda kehadiran Allah bagi semua orang. Dalam DSA IV, Gereja berdoa: Bagi

semua orang yang mencari Tuhan dengan tulus hati.

(68)

MAKNA DARI SELURUH CIPTAAN

▪ Dalam DSA IV, Allah dipuji dan dimulaikan sebagai

Pencipta Alam Semesta: “Hanya Engkaulah yang

baik, sumber kehidupan, pencipta segala sesuatu”.

▪ Segala sesuatu adalah ciptaan Tuhan karena

kebijaksanaan dan cinta: “Kami memuji Engkau, ya

Bapa yang kudus, sebab agunglah Engkau, dan

segala karya-Mu Engkau laksanakan dengan penuh kebijaksanaan serta kasih sayang”.

(69)

MISTERI PASKAH

Karya Keselamatan Allah berpuncak pada SENGSARA,

WAFAT dan KEBANGKITAN TUHAN. Itulah misteri Paskah:

“Guna menggenapi rencana penyelamatan-Mu, Ia

menyerahkan hidup hidup-Nya. Namun, dengan bangkitan dari alam maut, Ia memusnahkan

(70)

PERANAN ROH KUDUS

▪ Sesudah kebangkitan, Roh Kudus diutus untuk

menyempurnakan karya Putra, yakni PENGUDUSAN: “Ia mengutus Roh Kudus sebagai anugerah pertama

bagi kaum beriman. Roh Kudus itu

menyempurnakan karya Putra dan menyelesaikan karya pengudusan-Nya di bumi”.

▪ Roh Kudus menguduskan persembahan Roti dan Anggur dalam Ekaristi: “Dari sebab itu, kami mohon,

ya Bapa, semoga Roh Kudus itu menguduskan persembahan ini agar menjadi Tubuh dan Darah Tuhan kami, Yesus Kristus”.

(71)

▪ Roh Kudus menghimpun dan mempersatukan umat: “Perkenankanlah agar semua yang ikut menyantap

roti yang satu dan minum dari piala yang sama dihimpun oleh Roh Kudus menjadi satu tubuh”.

(72)

KARYA PENYELAMATAN TRITUNGGAL

MAHA KUDUS

BAPA: Mencipta (Bapa Pencipta)

PUTRA: Menyelamatkan (Penyelamat)ROH KUDUS: Menguduskan (Pengudus)

(73)

EKARISTI ADALAH KARYA ROH KUDUS

▪ Karya Pengudusan Roh Kudus, terjadi

secara konkrit dalam Perayaan Ekaristi / DSA:

▪ Roh Kudus menguduskan/mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus.

▪ Roh Kudus menghimpun umat yang menyantap roti dan meminum piala menjadi satu tubuh.

(74)
(75)

DOKSOLOGI

▪ Doksologi: Titik Puncak DSA

▪ Kata terakhir manusia kepada Tuhan dan tentang Tuhan: SEGALA HORMAT DAN

KEMULIAAN hanya bagi Allah, dalam Kristus dan dalam persekutuan Roh Kudus.

(76)

DOKSOLOGI

▪ Doksologi: Titik Puncak Tindakan Pengudusan

▪ Nama-nama ilahi (Bapa, Putra, Roh Kudus) dikumandangkan.

▪ Dalam Perjanjian Lama, proklamasi atau

pernyataan nama ilahi (nama Tuhan) memiliki kuasa untuk menguduskan.

(77)

DOKSOLOGI

▪ Kel 20:24: “Pada setiap tempat yang Kutentukan

menjadi tempat peringatan bagi NAMAKU, Aku akan datang kepadamu dan memberkati

Engkau”.

▪ DSA memiliki fungsi pengudusan sebab dalam DSA nama Tuhan

diproklamirkan/dikumandangkan.

▪ Doksologi adalah puncak proklamasi nama Tuhan

(78)
(79)

▪ DSA menempati tempat utama di antara doa-doa yang diucapkan oleh imam (doa-doa

presidensial).

▪ DSA adalah puncak seluruh ibadat.

▪ DSA membentuk satu kesatuan, mulai dari dialog pembuka sampai doksologi akhir.

(80)

▪ DSA adalah dibawakan oleh imam atas nama Gereja, kepada Bapa.

▪ Umat mengambil bagian dalam DSA melalui aklamasi umat dan jawaban Amin.

▪ Sikap umat selama pembawaan DSA adalah berdiri.

(81)

▪ Di dalam DSA sendiri ada bagian yang istimewa: KISAH INSTITUSI ATAU KONSEKRASI.

▪ Keistimewaannya: Paham Gereja Katolik Roma

bahwa kata-kata yang diucapkan oleh imam adalah kata-kata konsekrasi.

▪ Pada saat kata-kata ini diucapkan oleh imam (INILAH

TUBUHKU – INILAH DARAHKU), maka Roti dan Anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus.

▪ Makanya ada sikap yang berbeda pada bagian ini:

Umat berlutut, ada penyembahan oleh selebran dan umat, pengukupan, membunyikan lonceng / gong.

(82)

▪ PENTING! Kuasa konsekrasi adalah kuasa Roh Kudus.

▪ Roti dan Anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus berkat karya Roh Kudus.

(83)

Referensi

Dokumen terkait

Putri Laksmidewi, Sp.S(K) selaku pembimbing dan plt.Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I Neurologi FK UNUD, penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga atas

Kami bersyukur kepada-Mu, Bapa di Sorga, oleh kasih dan kemurahan-Mu yang telah melawat kami dalam Putera-Mu, Yesus Kristus, sehingga kami bisa berada di hari kedua

• Dapat bekerja dengan Query didalam OpenOffice Base dengan file DBase Mimbar kelas Papan tulis, OHP dan Komputer ♦ Latihan ♦ Tugas [3] 10. BEKERJA

Ya Allah karena kabar Malaikat kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putera-Mu menjadi manusia, curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami supaya karena sengasara

P Kami menyembah Dikau, ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu U Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia L Yesus sudah semakin lelah memanggul?. beban

Merujuk dengan ketentuan-ketentuan dalam pasal ini, Negara-Negara Pihak harus mengambil segala kebijakan yang sesuai dan efektif untuk menjamin kesamaan hak bagi

dibuatkan aneka kostum tak cuma dari Jepang tapi juga dari negara lain. Malah, kata Ajie, pemesan dari Amerika Serikat justru mencapai 90% dari total order yang diterimanya setiap

Oleh kasih-Mu itu, ya Bapa, dan dengan memandang kepada Yesus Kristus, maka ya Bapa Mahakuasa, kami bersyukur atas kasih setia dan pengampunan-Mu yang nyata dalam hidup