KATEKESE LITURGI
DOA SYUKUR
AGUNG
P. Stenly Vianny Pondaag MSC
NAMA / ISTILAH
• Liturgi Katolik Latin/Roma: PREX EUCHARISTICA (Doa Ekaristi), “Canon” (Canon Romanus).
• Liturgi Gereja-Gereja Timur / Ortodoks: ANAFORA, atau juga “Prospora”.
• Anafora (harafiah: “mengangkat”,
“mempersembahkan”) menekankan gerakan naik (gerakan ke atas).
• Dalam bahasa-bahasa modern: Doa Syukur Agung (Bahasa Indonesia), The Eucharistic Prayer (Bahasa
PENGERTIAN DOA
SYUKUR AGUNG
PENGERTIAN DSA BERDASARKAN
STRUKTUR LITURGI EKARISTI
• DSA: Doa yang diucapkan oleh imam atas bahan persembahan, roti dan anggur, yang ditaruh di atas altar.
• Dalam PERSIAPAN PERSEMBAHAN, roti dan anggur diunjukkan / dibawa ke altar;
• Dalam bagian DOA SYUKUR AGUNG, sebuah doa syukur diucapkan atas bahan persembahan, agar roti dan
anggur dikuduskan/diubah menjadi TUBUH dan DARAH KRISTUS;
• Dalam KOMUNI, roti dan anggur yang sudah diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus DIBAGIKAN DAN DISAMBUT oleh umat.
DSA MENURUT PEDOMAN UMUM
MISALE ROMAWI (PUMR)
• PUMR 78: “PUSAT DAN PUNCAK seluruhperayaan sekarang dimulai, yakni Doa Syukur Agung, suatu doa syukur dan pengudusan”. • DSA: Pusat dan Puncak seluruh Perayaan
Ekaristi.
▪ DSA adalah doa yang disampaikan oleh imam atas nama umat kepada Allah Bapa, dalam Roh Kudus, dengan pengantaraan Yesus
Kristus.
▪ Maksud DSA: Agar seluruh umat beriman menggabungkan diri dengan Kristus dalam
MEMUJI KARYA AGUNG ALLAH dan dalam MEMPERSEMBAHKAN KURBAN.
FUNGSI DOA SYUKUR AGUNG
▪ DSA sebagai Tindakan Pujian kepada Tuhan▪ DSA sebagai Doa Berkat atas Persembahan Roti dan Anggur.
ASAL USUL /
ASAL USUL DARI DOA SYUKUR
AGUNG
▪ Akar/asal usul DSA: Perjamuan Makan Yahudi. ▪ Elemen penting: BERAKAH / Doa Pujian kepadaTuhan.
▪ Motif dari Pujian adalah BERKAT MAKANAN
▪ Bagaimana orang Yahudi pada zaman Yesus melakukan perjamuan makan?
PERJAMUAN MAKAN YAHUDI
▪ Bapa keluarga mengucapkan DOA PUJIAN(BERAKAH) atas roti sebagai berkat dari
Pencipta: “Terpujilah Engkau Tuhan, Allah kami,
Engkau Raja Dunia yang menumbuhkan roti dari bumi ini”.
▪ Bapa keluarga memecah-mecahkan roti dan membagikannya kepada anggota keluarga lain.
PERJAMUAN MAKAN YAHUDI
▪ Lalu, Doa Pujian (Berakah) atas anggur.▪ Perjamuan makan ditutup dengan Doa
PERJAMUAN YESUS DAN
MURID-MURID
▪ Yesus bertindak sebagai Kepala Keluarga▪ Doa Berkat atas Roti (Eulogia): “Dan ketika
mereka sedang makan, Yesus mengambil roti,
mengucap berkat, memecah-mecahkannya dan
berkata: Ambilah, makanlah, inilah Tubuh-Ku”(Mat
26:26).
▪ Doa Pujian (Syukur) atas cawan / Piala: “Sesudah
itu, Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: Minumlah kamu semua dari cawan ini (...)” (Mat
DOA SESUDAH MAKAN ORANG
YAHUDI (BIRKAT HA-MAZON)
PUJIAN
• Terpujilah Engkau, Tuhan Allah kami, penguasa semesta alam, yang memberi makan kepada seluruh alam ciptaan dengan kebaikan, berkat, dan kemurahan hati. Terpujilah Engkau, yang memberi makan kepada semua.
SYUKUR
• Kami mengucap syukur kepadaMu Tuhan Allah kami, karena Engkau memberikan kepada kami sebagai milik tanah yang baik, luas dan menyenangkan, perjanjian, hukum, hidup dan makanan. Untuk semuanya itu, kami mengucap syukur kepadaMu dan memuji namaMu selama-lamanya. Terpujilah Engkau ya Tuhan atas tanah dan makanan.
PERMOHONAN
• Kasihanilah umatMu Israel, ya Tuhan Allah kami, kota kami Yerusalem, bait Allah kami dan tempat kediamanMu, dan Zion tempat peristirahatanMu, dan rumahMu yang besar dan kudus di atasnya namaMu diserukan. Dan semoga di tempat itu Engkau membaharui kembali kerajaan keluarga Daud di masa-masa kami ini, dan bangunlah Jerusalem segera. Terpujilah Engkau Tuhan yang membangun Yerusalem.
▪ Tiga elemen dari Birkat Ha-mazon
1) PUJIAN: Pujian melalui pewartaan karya
ciptaan Allah.
2) SYUKUR: Bersyukur dengan mengenangkan
karya keselamatan Tuhan
3) PERMOHONAN bagi penyelenggaraan Tuhan
sampai akhir zaman.
▪ Doa Birkat Ha-mazon (Doa Sesudah Makan): akar/asal usul Doa Syukur Agung dalam liturgi.
DOA SYUKUR AGUNG SEBAGAI
SEBUAH ‘JENIS SASTRA
▪ DSA bukan saja berisi teks atau naskah doa;▪ DSA juga adalah sebuah KARYA/JENIS SASTRA: disusun berdasarkan struktur/susunan yang
tetap, dengan bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain.
PERKEMBANGAN DOA SYUKUR
AGUNG
Berdasar pada Doa Sesudah Makan OrangYahudi, DSA Kristiani terdiri dari tiga bagian ini: ▪ PUJIAN,
▪ UCAPAN SYUKUR,
UNSUR POKOK DSA AWAL:
ANAMNESIS - EPIKLESIS
▪ Dalam perkembangan, bagian Pujian danUcapan Syukur membentuk unsur ANAMNESIS.
▪ ANAMNESIS: Sambil memuji dan mengucap syukur, Gereja mengenangkan kembali
(anamnesis) karya keselamatan Allah, mulai dari penciptaan sampai Paskah Kristus /
▪ Bagian PERMOHONAN membentuk unsur kedua, yakni EPIKLESIS.
▪ EPIKLESIS: Seruan kepada Tuhan atau Roh Kudus agar turun atas orang atau bahan tertentu.
▪ Dalam Ekaristi, epiklesis berarti permohonan kepada Tuhan, supaya Roh Kudus turun atas bahan persembahan roti dan anggur
PUJIAN – SYUKUR – PERMOHONAN
CONTOH DSA / ANAFORA KUNO: DOA SYUKUR AGUNG DARI TRADISI APOSTOLIK (“DSA HIPPOLITUS”) ▪ DSA dalam Tradisi Apostolis (Traditio
Apostolica).
▪ Disusun sekitar tahun 215-220.
▪ Dianggap berasal dari Hippolitus (Uskup Roma) ▪ DSA ini dipakai dalam upacara tahbisan Uskup
(imam)
▪ (Teks berikut diterjemahkan dari PREX
EUCHARISTICA. Textus e Variis Liturgiis Antiquioribus Selecti, 1968, hlm. 80 dst.)
DIALOG PEMBUKA
I Tuhan bersama (Dominus vobiscum)
(Dan semua akan mengatakan):
U Dan bersama rohmu (Et cum spiritu tuo) I Arahkanlah hatimu (sursum corda)
U Sudah kami arahkan kepada Tuhan (Habemus ad Dominum)
I Marilah bersyukur kepada Tuhan (Gratias agamus
Domino)
BAGIAN I: ANAMNESIS
PREFASI:
Kami bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, melalui Putera-Mu yang terkasih, Yesus Kristus, pada akhir waktu-waktu terakhir Engkau telah mengutus-Nya kepada kami sebagai penebus dan penyelamat dan malaikat (utusan) dari kehendak-Mu; dia adalah sabda-Mu yang tak terpisahkan, melalui Dia Engkau menciptakan segala sesuatu, dan dalam Dialah Engkau berkenan. Engkau telah mengutusnya dari surga ke dalam rahim seorang perawan; dan dengan dikandung di dalam rahim, Ia menjadi manusia dan diwahyukan sebagai Putera-Mu, lahir dari Roh Kudus dan dari Perawan.
Setelah memenuhi kehendak-Mu dan
menghimpun umat kudus bagi-Mu, Ia
merentangkan tangan-Nya ketika Ia menderita,
agar supaya ia boleh membebaskan dari
penderitaan mereka yang telah percaya kepada-Mu.
Dan ia diserahkan untuk menanggung sengsara dengan rela, agar supaya ia menghancurkan kematian dan mematahkan belenggu kejahatan, menginjak-injak alam maut, menghantar orang benar kepada terang, menciptakan batas, dan menyatakan kebangkitan.
KISAH INSTITUSI
Sambil menerima piala dan mengucapkan syukur kepada-Mu, ia berkata: Terimalah, makanlah, inilah tubuh-Ku yang dipecahlkan
bagimu. Atas cara yang sama, sambil
mengambil piala, ia berkata: Inilah darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Setiap kali kamu melakukan hal ini, lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku.
ANAMNESIS KHUSUS / PERSEMBAHAN
Oleh karena itu (igitur), sambil mengenangkan
kematian dan kebangkitan-Nya, kami
mempersembahkan kepada-Mu roti dan piala ini. Kami mengucap syukur kepada-Mu karena Engkau telah menganggap kami layak berdiri di hadapan-Mu dan melayani Engkau sebagai imam-imam (adstare coram te et tibi ut
BAGIAN II: EPIKLESIS
Dan kami mohon supaya Engkau mengutus Roh Kudus-Mu atas persembahan Gereja-Mu. Sambil mengumpulkan mereka menjadi satu, sudilah Engkau memberikan kepada mereka semua yang mengambil bagian dari hal-hal yang kudus ini, supaya mereka dipenuhi dengan Roh Kudus demi peneguhan iman mereka dalam kebenaran,
DOKSOLOGI
Supaya kami boleh memuji dan memuliakan-Mu melalui Putra-Mu Yesus Kristus, melalui Dia
kemuliaan dan hormat bagi-Mu, Bapa dan Putra bersama dengan Roh Kudus dalam Gereja yang kudus, sekarang dan selama-lamanya. Amin.
PERKEMBANGAN LANJUT DARI DSA
▪ Dari dua struktur dasar ANAMNESIS - EPIKLESIS, berkembanglah unit-unit/bagian-bagian lain lain.
▪ Bagian-bagian ini membentuk satu kesatuan Doa Syukur Agung atau Anafora.
▪
D
IALOGP
EMBUKA: DSA dimulai dengan dialog pembuka (Tuhan bersamamu – Dan bersama rohmu …)▪
P
REFASI/
SYUKUR: berisikan karya-karya besar Allah, yang menjadi alasan untuk bersyukur.▪
S
ANCTUS(
KUDUS)
: pujian umat berimanbersama dengan para malaikat di surga.
▪
S
ESUDAHK
UDUS(
POST-
SANCTUS)
: Bagian yang menghubungkan akhir prefasi (Kudus) dengan Kisah Institusi atau Konsekrasi.▪
Sesudah Kudus /
EPICLESIS1 (
EPIKLESISKONSEKRASI
:
melanjutkan pujian dan syukurdalam Prefasi, juga mengungkapkan epiclesis pertama
▪
K
ISAH INSTITUSI/
KATA-
KATA KONSEKRASI: kata-kata Yesus pada malam perjamuan terakhir, yang merupakan asal-usul dari ekaristi.▪
A
NAMNESIS KHUSUS: merangkumkan misterikeselamatan Kristus, yakni sengsara, wafat dan kebangkitan, bahkan penantian akan
kedatangan Tuhan.
▪
P
ERSEMBAHAN:
Anamnesis khusus dihubungkandengan persembahan roti suci dan piala keselamatan.
▪
E
PIKLESIS2 (
EPICLESIS KOMUNI):
Seruan kepadaRoh Kudus demi kesatuan dan pengudusan
bagi umat yang menyambut Tubuh dan Darah Kristus.
▪
P
ERMOHONAN-
PERMOHONAN(intercessiones):
memohon kepada Tuhan untuk mengingat (memento) mereka yang disebut dan seluruh umat manusia.Pujian – Syukur - Permohonan ANAMNESIS – EPIKLESIS ▪ Dialog Pembuka ▪ Prefasi ▪ Sanctus ▪ Post-sanctus ▪ Epiklesis 1
▪ Kisah Institusi/Kata-kata Konsekrasi ▪ Anamnesis khusus
▪ Persembahan ▪ Epiklesis 2
▪ Permohonan-permohonan ▪ Doksologi
CONTOH DSA : DOA SYUKUR AGUNG II DALAM BUKU MISA
ROMAWI ▪ DSA II adalah DSA yang baru
▪ Disusun berdasarkan Tradisi Apostolis (Traditio
DIALOG PEMBUKA
DSA 2
I Tuhan bersamamu
U Dan bersama rohmu
I Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U Sudah kami arahkan
I Marilah bersyukur kepada Allah Tuhan kita
U Sudah layak dan sepantasnya
DSA Hippolitus
I Tuhan bersama (Dominus vobiscum)
(Dan semua akan mengatakan):
U Dan bersama rohmu (Et cum spiritu tuo) I Arahkanlah hatimu (sursum corda)
U Sudah kami arahkan kepada Tuhan (Habemus ad Dominum)
I Marilah bersyukur kepada Tuhan (Gratias
agamus Domino)
U Sungguh layak dan pantas (Dignum et
PREFASI
DSA 2
Sungguh pantas dan benar, layak dan
menyelamatkan, bahwa kami selalu dan di mana pun bersyukur kepada-Mu, Bapa
yang kudus, dengan pengantaraan Putra-Mu yang terkasih, Yesus Kristus, Sabda-Putra-Mu, melalui Dia Engkau menjadikan segala
sesuatu: Dialah yang Engkau utus kepada kami sebagai juru selamat dan penebus, yang menjadi manusia dari Roh Kudus dan dilahirkan oleh perawan Maria.
DSA Hippolitus
• Kami bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, melalui Putera-Mu yang terkasih, Yesus Kristus, pada akhir waktu-waktu terakhir Engkau telah
mengutus-Nya kepada kami sebagai penebus dan penyelamat dan malaikat (utusan) dari kehendak-Mu; dia adalah sabda-Mu yang tak terpisahkan, melalui Dia Engkau menciptakan segala sesuatu, dan dalam Dialah Engkau berkenan. Engkau telah mengutusnya dari surga ke dalam rahim seorang perawan; dan dengan dikandung di dalam rahim, Ia
menjadi manusia dan diwahyukan sebagai Putera-Mu, lahir dari Roh Kudus dan dari Perawan.
PREFASI
DSA 2
Serasa melaksanakan kekehendak-Mu dan memperoleh umat yang kudus bagi-Mu Dia merentangkan tangan ketika menderita untuk melepaskan belenggu maut dan menyatakan kebangkitan.
DSA Hippolitus
Setelah memenuhi kehendak-Mu dan menghimpun umat kudus bagi-Mu, Ia merentangkan tangan-Nya ketika Ia menderita, agar supaya ia boleh membebaskan dari penderitaan mereka yang telah percaya kepada-Mu.
Dan ia diserahkan untuk menanggung sengsara dengan rela, agar supaya ia menghancurkan kematian dan mematahkan belenggu kejahatan, menginjak-injak alam maut, menghantar orang benar kepada terang, menciptakan batas, dan menyatakan kebangkitan.
KUDUS
DSA 2
Sebab itu, bersama para malaikat dan semua orang kudus, kami
memaklumkan kemuliaan-Mu
dengan satu suara berseru: Kudus, Kudus, Kudus (...)
DSA Hippolitus
EPIKLESIS1 (EPIKLESIS KONSEKRASI)
DSA 2
Sungguh kuduslah Engkau Tuhan, sumber segala kekudusan. Maka kami mohon: Kuduskanlah
persembahan ini dengan
pencurahan RohMu agar bagi kami menjadi Tubuh dan Darah Tuhan kami, Yesus Kristus.
DSA Hippolitus
• (Tidak ada Epiklesis Konsekrasi. Bagian
KISAH INSTITUSI / KATA-KATA
KONSEKRASI
DSA 2
Ketika Dia diserahkan untuk
menanggung sengsara dengan rela, Dia mengambil Roti, dan sambil mengucap syukur, Dia memecah-mecahkan lalu
memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:
TERIMALAH DAN MAKANLAH, KAMU SEMUA. INILAH TUBUHKU YANG DISERAHKAN BAGIMU
DSA Hippolitus
Sambil menerima piala dan mengucapkan syukur kepada-Mu, ia berkata: Terimalah, makanlah, inilah tubuh-Ku yang
KISAH INSTITUSI / KATA-KATA
KONSEKRASI
DSA 2
Demikian pula sesudah perjamuan, Dia mengambil piala, sekali lagi Dia mengucap syukur kepadaMu,
memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata: TERIMALAH DAN MINUMLAH, KAMU SEMUA: INILAH
PIALA DARAHKU, DARAH PERJANJIAN BARU DAN KEKAL, YANG
DITUMPAHKAN BAGIMU DAN BAGI
SEMUA ORANG DEMI PENGAMPUNAN DOSA. LAKUKANLAH INI SEBAGAI
KENANGAN AKAN DAKU
DSA Hippolitus
Atas cara yang sama, sambil mengambil piala, ia berkata: Inilah darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Setiap kali kamu melakukan hal ini, lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku.
AKLAMASI ANAMNESIS/AKLAMASI
UMAT
DSA 2
I Marilah menyatakan misteri iman kita
U WafatMu, Tuhan, kami
wartakan, kebangkitan-Mu kami muliakan, hingga Engkau datang
DSA Hippolitus
ANAMNESIS KHUSUS
-PERSEMBAHAN
DSA 2
Sambil mengenangkan wafat dan kebangkitan Kristus, kami
mempersembahkan kepadaMu, Bapa, roti kehidupan dan piala keselamatan.
Kami bersyukur sebab kami Engkau anggap layak menghadap Engkau dan berbakti kepadaMu.
DSA Hippolitus
Oleh karena itu (igitur), sambil mengenangkan kematian dan kebangkitan-Nya, kami mempersembahkan kepada-Mu roti dan piala ini.
Kami mengucap syukur kepada-Mu karena Engkau telah menganggap kami layak berdiri di hadapan-Mu dan melayani Engkau sebagai imam-imam (adstare
EPIKLESIS KOMUNI
DSA 2
Dan kami mohon semoga kami yang menerima Tubuh dan Darah Kristus dihimpun menjadi satu umat oleh Roh Kudus.
DSA Hippolitus
Dan kami mohon supaya Engkau mengutus Roh Kudus-Mu atas persembahan Gereja-Mu. Sambil mengumpulkan mereka menjadi satu, sudilah Engkau memberikan kepada mereka semua yang mengambil bagian dari hal-hal yang kudus ini, supaya mereka dipenuhi dengan Roh Kudus demi peneguhan iman mereka dalam kebenaran,
PERMOHONAN-PERMOHONAN
DSA 2
Ingatlah, Tuhan, akan GerejaMu yang tersebar di seluruh bumi, agar Engkau
menyempurnakannya dalam cinta kasih, dalam persatuan dengan
Paus kami, N., dan Uskup kami, N., serta semua rohaniwan (...)
DSA Hippolitus
DOKSOLOGI
DSA 2
Dengan pengantaraan Dia bersama Dia, dan dalam Dia, bagiMu Allah Bapa yang
Mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan, sepanjang segala masa. Amin.
DSA Hippolitus
Supaya kami boleh memuji dan
memuliakan-Mu melalui Putra-Mu Yesus Kristus, melalui Dia kemuliaan dan hormat bagi-Mu, Bapa dan Putra bersama dengan Roh Kudus dalam Gereja yang kudus,
DSA DALAM BUKU MISA
ROMAWI 1970-2002/2008
TERBENTUKNYA DSA BARU:
PEMBAHARUAN DOA SYUKUR
AGUNG DALAM MISA
▪ Konstitusi Liturgi (4 Desember 1963)-Sacrosanctum Concilium - berbicara tentang
PEMBAHARUAN TATA PERAYAAN MISA, tetapi tidak pernah berbicara tentang
PEMBAHARUAN DOA SYUKUR AGUNG.
▪ Namun pada saat Tata Perayaan Misa mulai diperbaharui, muncul juga usaha untuk
membaharui CANON ROMANUS / KANON ROMAWI (atau DSA I).
▪ Para ahli menemukan kekurangan / kesulitan dalam DSA I ini.
▪ Sampai pada pembaharuan Doa Syukur Agung (1968), Kanon Romawi (DSA I) satu-satunya DSA dalam Misa.
▪ Muncul usaha untuk merevisi Kanon Romawi (DSA I).
▪ Tapi Revisi yang diusulkan tidak diterima/tidak disetujui.
▪ Memorandum dari Paus Paulus VI (1966):
Kanon Romawi (DSA I) dibiarkan sebagaimana adanya; tetapi dua atau tiga DSA dapat
dibuat untuk digunakan pada masa-masa tertentu.
▪ Berdasarkan memorandum dari Paus Paulus VI, mulai usaha membuat DSA yang baru.
HASIL DARI PEMBAHARUAN DSA
▪ Kanon Romawi tetap dipertahankan denganbeberapa perubahan kecil.
▪ Namanya adalah DOA SYUKUR AGUNG
▪ DOA SYUKUR AGUNG II
▪ Teksnya merupakan pengerjaan ulang dari DSA tradisi apostolik / “Hippolitus”.
▪ DOA SYUKUR AGUNG III
▪ Doa Syukur Agung yang benar-benar baru.
▪ DSA ini dikerjakan berdasarkan usulan teks DSA yang dibuat oleh Cipriano Vagaggini OSB (ahli liturgi dari Itali).
▪ Dalam bukunya Il canone della messa e la
riforma liturgica (1966), Vagaggini membuat
▪ DOA SYUKUR AGUNG IV
▪ DSA ini dibuat berdasarkan DSA/Anafora Gereja Timut
▪ DSA ini dikerjakan berdasarkan usulan teks DSA yang dibuat oleh Cipriano Vagaggini OSB (ahli liturgi dari Itali).
▪ Dalam bukunya Il canone della messa e la
riforma liturgica (1966), Vagaggini membuat
usulan teks DSA (Kanon C).
▪ Teks dari Vagaggini ini dibuat berdasarkan
▪ DSA yang baru ini, bersama dengan Buku Misa Romawi yang baru, diumumkan secara resmi pada tanggal 3 April 1969.
▪ Sejak itu, kita memiliki 4 DSA yang baru dalam misa (Misale Romawi tahun 1970)
DSA DENGAN TEMA PERTOBATAN
▪ Tahun Suci 1975: Takhta suci menerbitkan lagidua DSA dengan tema pertobatan.
▪ Tahun suci 1975 bertemakan PERTOBATAN. ▪ Awalnya digunakan sebagai percobaan (ad
experimentum).
▪ Tahun 1981, DSA ini resmi digunakan. ▪ 2 DSA ini masih ada dalam TPE 2020
DSA UNTUK MISA BERSAMA
ANAK-ANAK
▪ Pada tahun yang sama (1975): takhta sucimenerbitkan 3 DSA dalam misa bersama anak-anak.
▪ Dalam TPE 2020, DSA-DSA ini tidak lagi dicantumkan
DSA UNTUK BERBAGAI KEPENTINGAN
▪ Sinode ke 71 Gereja Swiss (1974) mengizinkanpenggunaan DSA sendiri.
▪ Itulah DSA untuk berbagai kepentingan. ▪ Tahun 1974, DSA-DSA ini mendapat
persetujuan dari Vatikan.
CIRI KHAS DOA SYUKUR
AGUNG II, II, IV
DOA SYUKUR AGUNG II
▪
Pengerjaan kembali DSA dari Tradisi
Apostolis (“DSA Hippolitus”)
▪
Muncul berdasarkan keinginan
menciptakan DSA yang pendek /
digunakan dalam misa harian.
▪
Prefasi dihubungkan dengan keseluruhan
DSA, tetapi prefasi itu bisa diganti dengan
prefasi lain.
▪
Dalam TPE 2020, rumusan khusus untuk hari
minggu sudah dihilangkan
DOA SYUKUR III
▪
DSA yang baru.
▪
Dibuat berdasarkan usulan untuk
membuat DSA sebagai alternatif
terhadap Kanon Romawi (DSA I)
▪
Memiliki struktur yang jelas, prefasi tidak
tetap, imam dapat menggunakan
prefasi sesuai dengan tema tahun
liturgi/tema perayaan
▪
Kekhasan DSA ini: Penekanan pada
tema kurban Kristus.
▪
Gereja mempersembahkan kurban
Kristus sebagai kurban mereka sendiri:
“Sambil mengharapkan
kedatangan-Nya kembali, kami mempersembahkan
kepada-Mu kurban yang hidup dan
kudus ini. Kami mohon, pandanglah
persembahan Gereja-Mu ini dan
indahkanlah Kurban yang telah
▪
DSA III cocok dipakai pada misa Hari
Minggu, Pesta dan Hari Raya.
CINTA ALLAH KEPADA MANUSIA
▪
Dalam prefasi, ditampilkan gambaran Allah
yang baik.
▪
“Hanya Engkaulah yang baik, sumber
kehidupan, Pencipta segala sesuatu. Engkau
melimpahkan berkat-Mu dan membahagiakan
segala makhluk dengan terang cahaya-Mu”.
▪
Sesudah KUDUS, Allah dipuji sebab Ia
menciptakan segala sesuatu dengan penuh
kebijaksanaan dan kasih sayang.
▪
Walaupun manusia tidak setia, dengan penuh
belas kasih Allah menolong semua orang dan
mengundang mereka mengikat perjanjian.
▪
Puncak dari cinta Allah: Ia mengutus
Putra-Nya yang tunggal ke dunia.
▪
Kasih Allah tampak dalam karya Yesus: Ia
mewartakan kabar suka cita, keselamatan
bagi kaum miskin, pembebasan bagi para
tawanan, dan penghiburan bagi yang
berduka.
▪
Kristus adalah wajah KASIH ALLAH yang
kelihatan: Di atas kayu salin, Ia mencurahkan
cinta sehabis-habisnya.
MAKNA KEHIDUPAN MANUSIA
▪ Manusia adalah “imam” yang menterjemahkanpujian seluruh ciptaan kepada Tuhan sang Pencipta: “Bersama mereka, dan atas nama segala ciptaan di
bawah langit, kamipun melambungkan pujian bagi-Mu, dan dengan sukacita berseru”.
▪ Manusia dipanggil untuk memelihara ciptaan:
“Engkau menciptakan manusia seturut citra-Mu dan
menyerahkan kepadanya tugas untuk memelihara alam ciptaan, supaya ia berkuasa atas segala
▪ DSA IV menyapa semua manusia; penyelamatan
Allah menjangkau semua orang: “Engkau menolong
semua orang untuk mencari dan menemukan Engkau kembali”.
▪ Gereja juga adalah tanda kehadiran Allah bagi semua orang. Dalam DSA IV, Gereja berdoa: Bagi
semua orang yang mencari Tuhan dengan tulus hati.
MAKNA DARI SELURUH CIPTAAN
▪ Dalam DSA IV, Allah dipuji dan dimulaikan sebagaiPencipta Alam Semesta: “Hanya Engkaulah yang
baik, sumber kehidupan, pencipta segala sesuatu”.
▪ Segala sesuatu adalah ciptaan Tuhan karena
kebijaksanaan dan cinta: “Kami memuji Engkau, ya
Bapa yang kudus, sebab agunglah Engkau, dan
segala karya-Mu Engkau laksanakan dengan penuh kebijaksanaan serta kasih sayang”.
MISTERI PASKAH
▪ Karya Keselamatan Allah berpuncak pada SENGSARA,WAFAT dan KEBANGKITAN TUHAN. Itulah misteri Paskah:
“Guna menggenapi rencana penyelamatan-Mu, Ia
menyerahkan hidup hidup-Nya. Namun, dengan bangkitan dari alam maut, Ia memusnahkan
PERANAN ROH KUDUS
▪ Sesudah kebangkitan, Roh Kudus diutus untukmenyempurnakan karya Putra, yakni PENGUDUSAN: “Ia mengutus Roh Kudus sebagai anugerah pertama
bagi kaum beriman. Roh Kudus itu
menyempurnakan karya Putra dan menyelesaikan karya pengudusan-Nya di bumi”.
▪ Roh Kudus menguduskan persembahan Roti dan Anggur dalam Ekaristi: “Dari sebab itu, kami mohon,
ya Bapa, semoga Roh Kudus itu menguduskan persembahan ini agar menjadi Tubuh dan Darah Tuhan kami, Yesus Kristus”.
▪ Roh Kudus menghimpun dan mempersatukan umat: “Perkenankanlah agar semua yang ikut menyantap
roti yang satu dan minum dari piala yang sama dihimpun oleh Roh Kudus menjadi satu tubuh”.
KARYA PENYELAMATAN TRITUNGGAL
MAHA KUDUS
▪ BAPA: Mencipta (Bapa Pencipta)
▪ PUTRA: Menyelamatkan (Penyelamat) ▪ ROH KUDUS: Menguduskan (Pengudus)
EKARISTI ADALAH KARYA ROH KUDUS
▪ Karya Pengudusan Roh Kudus, terjadisecara konkrit dalam Perayaan Ekaristi / DSA:
▪ Roh Kudus menguduskan/mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus.
▪ Roh Kudus menghimpun umat yang menyantap roti dan meminum piala menjadi satu tubuh.
DOKSOLOGI
▪ Doksologi: Titik Puncak DSA▪ Kata terakhir manusia kepada Tuhan dan tentang Tuhan: SEGALA HORMAT DAN
KEMULIAAN hanya bagi Allah, dalam Kristus dan dalam persekutuan Roh Kudus.
DOKSOLOGI
▪ Doksologi: Titik Puncak Tindakan Pengudusan▪ Nama-nama ilahi (Bapa, Putra, Roh Kudus) dikumandangkan.
▪ Dalam Perjanjian Lama, proklamasi atau
pernyataan nama ilahi (nama Tuhan) memiliki kuasa untuk menguduskan.
DOKSOLOGI
▪ Kel 20:24: “Pada setiap tempat yang Kutentukanmenjadi tempat peringatan bagi NAMAKU, Aku akan datang kepadamu dan memberkati
Engkau”.
▪ DSA memiliki fungsi pengudusan sebab dalam DSA nama Tuhan
diproklamirkan/dikumandangkan.
▪ Doksologi adalah puncak proklamasi nama Tuhan
▪ DSA menempati tempat utama di antara doa-doa yang diucapkan oleh imam (doa-doa
presidensial).
▪ DSA adalah puncak seluruh ibadat.
▪ DSA membentuk satu kesatuan, mulai dari dialog pembuka sampai doksologi akhir.
▪ DSA adalah dibawakan oleh imam atas nama Gereja, kepada Bapa.
▪ Umat mengambil bagian dalam DSA melalui aklamasi umat dan jawaban Amin.
▪ Sikap umat selama pembawaan DSA adalah berdiri.
▪ Di dalam DSA sendiri ada bagian yang istimewa: KISAH INSTITUSI ATAU KONSEKRASI.
▪ Keistimewaannya: Paham Gereja Katolik Roma
bahwa kata-kata yang diucapkan oleh imam adalah kata-kata konsekrasi.
▪ Pada saat kata-kata ini diucapkan oleh imam (INILAH
TUBUHKU – INILAH DARAHKU), maka Roti dan Anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus.
▪ Makanya ada sikap yang berbeda pada bagian ini:
Umat berlutut, ada penyembahan oleh selebran dan umat, pengukupan, membunyikan lonceng / gong.
▪ PENTING! Kuasa konsekrasi adalah kuasa Roh Kudus.
▪ Roti dan Anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus berkat karya Roh Kudus.