• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI RAISA ZORAIDA PENGARUH HOME PHARMACY CARE TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT ASMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI RAISA ZORAIDA PENGARUH HOME PHARMACY CARE TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT ASMA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

RAISA ZORAIDA

PENGARUH HOME PHARMACY CARE

TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN

PENGGUNAAN OBAT ASMA

(Asuhan Kefarmasian pada Penderita Asma di

Apotek Sehat Batu)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Home Pharmacy Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Obat Asma (Asuhan Kefarmasian pada Penderita Asma Di Apotek Sehat Batu) ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta pengikutnya yang setia hingga akir zaman.

Penulis menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini bukan semata-mata karena penulis sendiri, melainkan penulisan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik materi, moral dan spiritual. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dra. Uswatun Chasanah M.Kes, Apt. selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan koreksi dan saran demi sempurnanya skripsi ini.

4. Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt. selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan koreksi dan sarannya demi sempurnanya skripsi ini.

5. Ibu Liza Pristianty, MSi, MM, Apt. selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran serta memberikan dukungan semangat kepada penulis.

6. Ibu Ika Ratna Hidayati, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran serta memberikan dukungan semangat kepada penulis.

7. Ibu Kiki selaku pemilik Apotek Sehat Batu yang telah memberikan izin untuk melakukan pengambilan data penelitian di Apotek Sehat Batu.

(5)

v

8. Seluruh pegawai di Apotek Sehat Batu yang telah membantu dan membimbing penulis dalam melakukan pengambilan data penelitian di Apotek Sehat Batu.

9. Pasien-pasien asma di Apotek Sehat Batu yang bersedia meluangkan waktunya di rumah untuk menjadi subyek penelitian.

10. Bapak dan Ibu Dosen, pegawai Tata Usaha, pegawai laboratorium Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan semua ilmu, jasa dan motivasi selama penulis menuntut ilmu di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

11. Semua keluarga di Pandaan ayah, mama, adik-adik, yang selalu memberikan dukungan dalam segala hal baik moral, materi, spiritual serta doa dan kasih sayang yang tak terhingga.

12. Sahabat-sahabat tercinta, Hilma, Nurul, Esti, Mifta, Dinar, Yesha, Laras, Nadya, Mbak Iffah serta semuanya yang telah memberikan dukungan dan bersama selama ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga silahturahmi selalu terjaga.

13. Sahabat skripsi komunitas Farmasi B 2010, Tyas, Rahayu, Rinda, Ika yang telah sama-sama berjuang selama ini hingga skripsi ini selesai.

14. Teman-teman mahasiswa Farmasi B Angkatan 2010, yang ada saat suka maupun duka telah dilalui bersama empat tahun ini.

15. Dan akhirnya untuk semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri terhadap saran dan kritik dari pembaca sekalian. Semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Allahumma amin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Malang, Juni 2014

(6)

vi

RINGKASAN

Pengaruh Home Pharmacy Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Obat Asma

(Asuhan Kefarmasian Pada Penderita Asma di Apotek Sehat Batu)

Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya, yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk terutama malam dan atau dini hari (Sari, 2013). Survei Kesehatan Rumah tangga (SKRT) Departemen Kesehatan RI tahun 2004 memperlihatkan asma masih menempati urutan ke 3 dari 10 penyebab kematian utama di Indonesia dan prevalens penyakit asma berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 4%, sedang berdasarkan tanda dan gejala yang responden rasakan dalam satu tahun terakhir prevalensnya lebih besar lagi yaitu 6% (Sihombing et al., 2010)

Asma merupakan penyakit yang membutuhkan terapi jangka panjang sehingga perlu dilakukan monitoring terhadap perkembangannya secara terus-menerus. Selain itu terdapat berbagai macam obat asma dengan indikasi dan cara pemberian yang bervariatif. Kurangnya pengetahuan penderita mengenai penggunaan obat asma dapat mempengaruhi kesehatan serta hasil yang dicapai dalam penggunaan obat tersebut. Salah satu aspek pelayanan kefarmasian adalah

home pharmacy care ditujukan salah satunya untuk pasien yang menggunakan

obat dalam jangka waktu lama dan terdapat kompleksitas dalam penggunaan obat seperti pada penggunaan obat-obat asma. Home pharmacy care yang diterapkan pada penderita asma diantaranya melalui penilaian/pencarian (assessment) masalah yang berhubungan dengan pengobatan, pendampingan pengelolaan obat dan/atau alat kesehatan di rumah misalnya cara pemakaian obat asma, konsultasi mengenai obat, serta melakukan monitoring pelaksanaan, efektifitas dan keamanan penggunaan obat asma itu sendiri. Dengan meningkatnya pengetahuan penderita asma tentang penggunaan obat asma diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidupnya sehingga bisa menjalani hidupnya secara normal.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah home pharmacy

care dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan penderita asma tentang

penggunaan obat asma di Apotek Sehat Batu. Sedangkan tujuan penelitiannya adalah mengetahui apakah home pharmacy care dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan penggunaan obat asma.

Secara konseptual, peningkatan pengetahuan penderita asma dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan dan usia. Dalam meningkatkan pengetahuan penderita tentang penyakit asma maka diberikan asuhan kefarmasian berupa pendidikan dan konseling melalui home pharmacy care. Home pharmacy care yang dilakukan oleh farmasis difokuskan tentang penggunaan obat asma yang meliputi meliputi gejala asma, penyakit asma, waktu pemakaian obat asma, golongan obat asma, efek samping obat asma, cara pemakaian obat asma dan cara penyimpanan obat asma.Dengan pemberian home pharmacy care, pengetahuan penderita mengalami peningkatan sehingga mengubah perilaku kesehatan penderita menjadi patuh dalam menggunakan obat asma.

(7)

vii

Dalam penelitian ini menggunakan Pre Eksperimental Design jenis One

Group Pre Test – Post Test Design. Sampel berjumlah 34 responden yang dipilih

menggunakan teknik insidental. Variabel yang diamati adalah peningkatan pengetahuan penderita asma. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu booklet dan kuesioner. Perlakuan yang diberikan terhadap penderita adalah pemberian home pharmacy care dalam bentuk pendidikan dan konseling tentang penggunaan obat asma melalui booklet dan penjelasan. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan uji-t (t-test).

Dari penelitian ini diperoleh hasil, jumlah responden terbesar pada usia 55 – 64 tahun sebesar 35%. Pada distribusi frekuensi jenis kelamin diperoleh hasil jumlah responden terbesar jenis kelamin wanita dengan prosentase 53%. Sedangkan pada tingkat pendidikan diperoleh jumlah responden terbesar pada Sekolah Menengah Pertama (SMA) sebesar 44%. Pada distribusi frekuensi pekerjaan diperoleh jumlah responden terbesar pada lain-lain (Ibu rumah tangga, purnawirawan dan tidak bekerja) sebesar 50%. Tingkat pengetahuan penderita asma sebelum diberikan home pharmacy care memenuhi kriteria baik dengan prosentase sebesar 53% dan meningkat menjadi 100% setelah diberikan home

pharmacy care. Hasil uji-t (t-test) menunjukkan thitung = 11,515 lebih dari harga ttabel = 2,042 dalam taraf signifikansi 0,05.

Jadi, dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan penggunaan obat asma pada pasien asma di Apotek Sehat Batu mengalami peningkatan dari kriteria tingkat pengetahuan baik sebesar 53% meningkat menjadi 100%. Dilihat dari peningkatan prosentasenya, home pharmacy care memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan tentang penggunaan obat asma dilihat dari hasil uji-t (t-test) menunjukkan thitung = 11,515 lebih dari harga ttabel = 2,042 dalam taraf signifikansi 0,05.

(8)

viii

ABSTRAK

Pengaruh Home Pharmacy Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Obat Asma

(Asuhan Kefarmasian Pada Penderita Asma Di Apotek Sehat Batu)

Latar Belakang: Berdasarkan catatan Global Initiative for Asthma (GINA) 2011

diperkirakan terdapat 300 juta penderita asma di seluruh dunia dan diperkirakan jumlahnya terus meningkat. Terdapat berbagai macam obat asma dengan indikasi dan cara pemberian yang bervariatif. Home pharmacy care yaitu pelayanan kefarmasian kepada pasien oleh farmasis di rumah, dalam pemberian edukasi tentang penggunaan obat asma yang tepat. Dengan meningkatnya pengetahuan diharapkan kepatuhan dalam menggunakan obat menjadi lebih baik.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh home pharmacy

care terhadap peningkatan pengetahuan tentang penggunaan obat asma pada

penderita asma di Apotek Sehat Batu.

Metode: Dalam penelitian ini menggunakan Pre Eksperimental Design jenis One

Group Pre Test – Post Test Design. Sampel berjumlah 34 responden yang dipilih

menggunakan teknik insidental. Variabel yang diamati adalah peningkatan pengetahuan penderita asma. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu booklet dan kuesioner. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan uji-t (t-test).

Hasil & Tujuan: Dari penelitian ini diperoleh hasil yaitu tingkat pengetahuan

penderita asma sebelum diberikan home pharmacy care memenuhi kriteria baik dengan prosentase sebesar 53% dan meningkat menjadi 100% setelah diberikan

home pharmacy care. Hasil uji-t (t-test) menunjukkan thitung = 11,515 lebih dari harga ttabel = 2,042 dalam taraf signifikansi 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

home pharmacy care memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan

pengetahuan tentang penggunaan obat asma.

(9)

ix

ABSTRACT

The Influence of Home Pharmacy Care to Increase Knowledge about Uses of Asthma Medicine

(Pharmaceutical Care for Asthma Patients in Apotek Sehat Batu)

Backgrounds: Based on the Global Initiative for Asthma record (GINA) in 2011

estimated that there are 300 million asthma sufferers worldwide and is expected to continue to increase in number. There are various kinds of asthma medications with indications and route of administration are varied. Home care pharmacy which pharmacy services to patients by pharmacists at home, in the provision of education about the proper use of asthma medication. With increasing knowledge of compliance in the use of the drug are expected to be better.

Objective: This study aims to determine the effect of home care pharmacy to

increased knowledge of asthma medication use in patients with asthma in Pharmacy Healthy Stone.

Methods: In this study using Experimental Design Pre types One Group Pre Test

- Post Test Design. Samples totaling 34 respondents who selected using techniques incidental. The variables measured were increased knowledge of asthma sufferers. Instruments used to collect the data that is booklets and questionnaires. The data were analyzed using descriptive statistics and t-test (t-test).

Result & Conclusions: Results obtained from this study are the level of

knowledge with asthma before being given a home care pharmacy meets both criteria with a percentage of 53% and increased to 100% after a given home care pharmacy. The results of the t-test (t-test) showed tcount = 11.515 more than the price of the table = 2.042 significance level of 0.05. Thus, it can be concluded that home care pharmacy has a significant effect on the increase in knowledge about the use of asthma medications.

(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...iv

RINGKASAN ...vi

ABSTRAK ...viii

DAFTAR ISI ...x

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR GAMBAR ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ...1 1.1 Latar Belakang ...1 1.2 Rumusan Masalah ...3 1.3 Tujuan Penelitian ...3 1.3.1 Tujuan Umum ...3 1.3.2 Tujuan Khusus ...3 1.4 Hipotesis Penelitian ...4 1.5 Manfaat Penelitian ...4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...5

2.1 Asma ...5

2.1.1 Pengertian Asma ...5

2.1.2 Prevalensi Asma ...5

2.1.3 Klasifikasi Asma ...6

2.1.4 Patofisiologi Asma ...7

2.1.5 Faktor Risiko Asma ...8

2.1.6 Gejala Klinik Asma ...10

2.1.7 Diagnosis Asma...10

2.1.8 Terapi Asma ...13

2.1.9 Metode Pemberian Obat Asma ...26

2.1.10 Penyimpanan Obat Asma ...28

2.2 Asuhan Kefarmasian ...29

(11)

xi

2.2.2 Perkembangan Asuhan Kefarmasian ...29

2.2.3 Peran Farmasis dalam Asuhan Kefarmasian ...30

2.3 Home Pharmacy Care ...30

2.3.1 Pengertian Home Pharmacy Care ...30

2.3.2 Tujuan Home Pharmacy Care...31

2.3.3 Pentingnya Home Pharmacy Care ...31

2.3.4 Pelayanan Farmasis dalam Home Pharmacy Care ...31

2.4 Pengetahuan ...32

2.4.1 Pengertian Pengetahuan ...32

2.4.2 Tingkat Pengetahuan ...32

2.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan..33

2.4.4 Pengukuran Pengetahuan ...34

2.5 Penggunaan Obat Asma ...35

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ...37

BAB 4 METODE PENELITIAN...38

4.1 Desain Penelitian ...38

4.2 Populasi Penelitian ...38

4.3 Sampel Penelitian ...38

4.3.1 Sampel ... 38

4.3.2 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ...39

4.3.3 Teknik Sampling ...39

4.4 Klasifikasi dan Definisi Operasional Variabel ...40

4.5 Kerangka Penelitian ... 43

4.6 Pengumpulan Data ...44

4.6.1 Instrumen Penelitian ...44

4.6.2 Teknik Pengumpulan Data ...45

4.6.3 Uji Validitas ...45

4.6.4 Uji Reliabilitas ...46

4.7 Analisa Data ...47

4.7.1 Analisa Deskriptif ...47

(12)

xii

BAB 5 HASIL PENELITIAN ...49

5.1 Gambaran Umum Penelitian ...49

5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ...49

5.2.1 Uji Validitas ...49 5.2.2 Uji Reliabilitas ...51 5.3 Karakteristik Responden ...52 5.3.1 Usia ...52 5.3.2 Jenis Kelamin ...53 5.3.3 Tingkat Pendidikan ...54 5.3.4 Pekerjaan ...55

5.4 Analisa Deskripsi Jawaban dan Distribusi Frekuensi Skor Responden ...55

5.4.1 Gejala Asma...56

5.4.2 Penyakit Asma ...57

5.4.3 Tujuan Terapi Obat Asma ...59

5.4.4 Waktu Pemakaian Obat Asma ...60

5.4.5 Efek Samping Obat Asma ...61

5.4.6 Cara Pemakaian Obat Asma ...62

5.4.7 Cara Penyimpanan Obat Asma ...63

5.5 Prosentase Skor dan Kriteria Tingkat Pengetahuan Responden ...65

5.5.1 Prosentase Skor Responden ...65

5.5.2 Kriteria Tingkat Pengetahuan Responden ...65

5.6 Analisa Data ...67

5.6.1 Pengolahan data dengan uji-t menggunakan rumus ...67

5.6.2 Pengolahan data dengan uji-t menggunakan SPSS versi 16.0 ...70

BAB 6 PEMBAHASAN ...72

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ...82

7.1 Kesimpulan ...82

7.2 Saran ...82

DAFTAR PUSTAKA ...84

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II. 1 Klasifikasi asma berdasarkan berat penyakit ...6

Tabel II. 2 Sediaan dan Dosis Obat Pelega Asma ...18

Tabel II. 3 Sediaan dan Dosis Obat Pengontrol Asma ...24

Tabel IV.1 Variabel Penelitian dan Parameternya ...40

Tabel IV.2 Kisi-Kisi Kuesioner...44

Tabel V. 1 Hasil Pengujian Validitas Pertama ...50

Tabel V. 2 Hasil Pengujian Validitas Kedua ...50

Tabel V. 3 Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas ...51

Tabel V. 4 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ...52

Tabel V. 5 Distribusi Frekuensi Usia Responden ...52

Tabel V. 6 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden ...53

Tabel V. 7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden ...54

Tabel V. 8 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden ...55

Tabel V. 9. 1 Deskripsi Jawaban Responden tentang Gejala Asma ...56

Tabel V. 10. 1 Deskripsi Jawaban Responden tentang Penyakit Asma ...57

Tabel V. 11. 1 Deskripsi Jawaban Responden tentang Tujuan Terapi Obat Asma ...59

Tabel V. 12. 1 Deskripsi Jawaban Responden tentang Waktu Pemakaian Obat Asma ...60

Tabel V. 13. 1 Deskripsi Jawaban Responden tentang Efek Samping Obat Asma ...61

Tabel V. 14. 1 Deskripsi Jawaban Responden tentang Cara Pemakaian Obat Asma ...62

Tabel V. 15. 1 Deskripsi Jawaban Responden tentang Cara Penyimpanan Obat Asma ...63

Tabel V. 16 Distribusi Frekuensi Prosentase Skor Kuesioner Responden ..65

Tabel V. 17 Distribusi Frekuensi Kriteria Tingkat Pengetahuan Responden ...66

(14)

xiv

Tabel V. 18 Distribusi nilai d dari Home Pharmacy Care tentang penggunaan obat asma ...67 Tabel V. 19 Distribusi nilai Xd dan Xd2 dari home pharmacy care tentang

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2. 1 Spirometri ...11

Gambar 2. 2 PEF meter ...12

Gambar 3. 1 Bagan Kerangka Konseptual ...37

Gambar 4. 1 Bagan Kerangka Penelitian ...43

Gambar 5. 1 Distribusi Frekuensi Usia Responden (n=34) ...53

Gambar 5. 2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden (n=34) ...54

Gambar 5. 3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden (n=34) ..54

Gambar 5. 4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden (n=34) ...55

Gambar 5.5 Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Gejala Asma....56

Gambar 5. 6 Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Gejala Asma....57

Gambar 5. 7 Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Penyakit Asma ...58

Gambar 5. 8 Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Penyakit Asma ...58

Gambar 5. 9 Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Tujuan Terapi Obat Asma...59

Gambar 5. 10 Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Waktu Pemakaian Obat Asma ...60

Gambar 5. 11 Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Efek Samping Obat Asma...61

Gambar 5. 12 Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Cara Pemakaian Obat Asma...62

Gambar 5. 13 Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Cara Penyimpanan Obat Asma ...64

Gambar 5. 14 Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Cara Penyimpanan Obat Asma ...64

Gambar 5. 15 Distribusi Frekuensi Kriteria Tingkat Pengetahuan Responden ...66

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ... 89

Lampiran 2 Surat Pernyataan Bebas Plagiasi... 90

Lampiran 3 Surat Pengantar ijin Penelitian dari Prodi Farmasi ... 91

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian dari Apotek Sehat Batu ... 92

Lampiran 5 Lembar Permohonan Menjadi Respoden ... 93

Lampiran 6 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 94

Lampiran 7 Kuesioner Penelitian Sebelum Validitas ... 95

Lampiran 8 Kuesioner Penelitian Sesudah Validitas ... 98

Lampiran 9 Kisi-kisi Kuesioner ... 99

Lampiran 10 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 100

Lampiran 11 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi T ... 104

Lampiran 12 Tabel Nilai r Product Moment ... 105

Lampiran 13 Tabulasi Skor Kuesioner dan Peningkatan Pengetahuan Responden Sebelum Diberikan Home Pharmacy Care ... 106

Lampiran 14 Tabulasi Skor Kuesioner dan Peningkatan Pengetahuan Responden Sesudah Diberikan Home Pharmacy Care ... 107

(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, M.A.C.M.N., Ekarini, E. 2002. Mengenal, Mencegah, dan Mengatasi

Asma pada Anak Plus Panduan Senam Asma. Jakarta: Puspa Swara, hal.

17-18.

Akib, A.A.P., 2002. Asma pada Anak. Sari Pediatri, Vol. 4 No. 2, p. 81.

Almazini, P., 2012. Bronchial Thermoplasty Pilihan Terapi Baru untuk Asma Berat. CDK-189, Vol. 39, No. 1, p. 63.

Arikunto, S., 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta, hal. 4 -389.

Bull, E. Priece., D. 2007. In: Astikawati, R., Safitri, A. (Eds). Simple Guide

Asma. Jakarta: Penerbit Erlangga, hal. 64-99.

Bushra, R., Aslam, N., Khan, A. Y., 2011. Food-Drug Interactions. Oman

Medical Journal, Vol. 26, No. 2, p. 80.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006. Pedoman Pelayanan

Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian

dan Alat Kesehatan, hal. 16.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007. Pharmaceutical Care untuk

Penyakit Asma. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat

Kesehatan, hal. 11-65.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat

Kesehatan, hal. 31-32.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Pedoman Pelayanan

Kefarmasian di Rumah (Home Pharmacy Care). Jakarta: Direktorat

Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, hal. 11-14.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008.Tanggung Jawab Apoteker

Terhadap Keselamatan Pasien (Patient Safety). Jakarta: Direktorat

(18)

xviii

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009. Pedoman Pengendalian

Penyakit Asma. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pengendalian Penyakit

dan Penyehatan Lingkungan, hal. 10-11.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2010. Materi Pelatihan Manajemen

Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian

dan Alat Kesehatan, hal. 70.

Desmawati, Yovi, I., Bebasari, E., 2013. Gambaran Hasil Pemeriksaan Spirometri pada PasienAsma Bronkial di Poliklinik Paru Rsud Arifin AchmadPekanbaru. Riau: Laporan Penelitian. Respository Universitas

Riau,. hal. 1-2.

Deutsch, D.A., Abukhalaf, I.K., Socci, R.R. 2004. In: A. Mozayani, L. P. Raymon (Eds). Handbook of Drug Interactions. New Jersey: Humana Press, pp 548.

Effendi, F., Makhfudli., 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Penerbit Salemba Medika, hal. 112.

Gitawati, Retno., 2008. Interaksi Obat dan Beberapa Implikasinya. Media

Litbang Kesehatan, Vol. 18, No. 4, p.175.

Gulo, W., 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo, hal. 123.

Graha, C., 2008. Terapi Untuk Anak Asma. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, hal. 44.

Harahap, P., Aryastuti, E., 2012. Uji Fungsi Paru. CDK-192, Vol. 39, No. 4, p 305-306.

Hove, W.L., Mogalian E.M., Myrdal, P.B., 2005. Effects of extreme temperatures on drug delivery of albuterol sulfate hydrofluoroalkane inhalation aerosols.

American Journal of Health-System Pharmacy, Vol. 62, No. 21, p

2271-2277.

Jones, R.M., 2008. In: Yohan, B., Lyrawati, D. (Eds). Pengkajian Pasien dan

Peran Farmasis dalam Perawatan Pasien.http://lyrawati.files.

wordpress.com/2008/07/pengkajian-pasien-dan-peran-farmasis-dalam-perawatan-pasien2.pdf. Diakses tanggal 16 Desember 2013.

Junaidi, I., 2012. Pedoman Praktis Obat Indonesia. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, hal. 97-105.

(19)

xix

Konthen, P.G., Effendi, C., Soegiarto, G., Baskoro, 2008. Asma. Pedoman

Diagnosis dan Terapi Bagian Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Ketiga.

Surabaya: Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo, hal. 50.

Laksono, S.P., Qomariyah, Purwaningsih, E., 2011. Persentase Distribusi Penyakit Genetik dan Penyakit yang Dapat Disebabkan Oleh Faktor Genetik Di RSUD Serang. Majalah Kesehatan PharmaMedika, Vol. 3, No. 2, p.270.

Martindale. 2009. In: S.C. Sweetman. Martindale-The Complete Drug

Reference, Ed. 36th, London Chicago: Pharmaceutical Press., pp

1114-1151.

Milala, A.S., 2013. Inhalasi Serbuk sebagai Sistem Penghantar Obat Pulmonar.

Medicinus, Vol. 26 No. 2, p. 40-41.

MIMS, 2010. Anjuran Pemberian Obat Menurur Waktu Makan. In: A. Pramudianto, Evaria (Eds). MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Jakarta: UBM Medica, hal 254.

Mulia, M.J.I., 2000. Perkembangan Patogenesis dan Pengobatan Asma Bronkial.

Jurnal Kedokteran Trisakti, Vol. 19 No. 3, p. 130-131.

Mycek, M.J., Harvey, R.A., Champe, P.C. 2001. In: H. Hartanto (Eds).

Farmakologi Ulasan Bergambar. Second edition. Jakarta: Penerbit Widya

Medika, hal. 222.

Nazir, M., 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, hal. 54.

Notoadmodjo, S., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta: PT Rineka Cipta, hal. 81-132.

Notoatmodjo, S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset, hal. 125-166.

Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, hal. 96-124.

Nursalam, 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Edisi ke-2. Jakarta : Salemba Medika, hal. 120.

Perkumpulan Dokter Paru Indonesia, 2004. Asma Pedoman Diagnosis dan

(20)

xx

Pribadi, A., Darmawan, B.S., 2004. Serangan Asma Berat pada Asma Episodik.

Sari Pediatri, Vol. 5 No. 4, p. 176.

Ratnawati, 2011. Editorial Jurnal Respirologi Indonesia. J Respir Indo, Vol. 31 No.4, p. 21.

Reid, J.L., Rubin, P.C., Whiting, B. 2008. In: L. Setyawan, Cindy, H. Hartanto (Eds). Catatan Kuliah Farmakologi Klinis. Jakarta: Penerbit Buku Kedoteran EGC, hal. 151.

Rengganis, I., 2008. Diagnosis dan Tatalaksana Asma Bronkial. Majalah

Kedokteran Indonesia, Vol. 58 No. 11, p. 445-451.

Rozaliyani, A., Susanto, A.D., Swidarmokko, B., Yunus, F., 2011. Mekanisme Resistens Kortikosteroid pada Asma. J Respir Indo, Vol. 31 No.4, p. 211. Sari, C.Y.I., 2013. Inflamasi Alergi pada Asma. CDK-207, Vol. 40 No. 8, p 585. Saryono, 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia

Press, hal. 63-91.

Sihombing, M., Alwi, Q., Nainggolan, O., 2010. Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Asma Pada Usia ≥ 10 Tahun Di Indonesia.

J. Respir. Indo, Vol. 30 No. 2, p. 85.

Stevens, P., Schade, A., Chalk, B., and S, Oliver., 2005. Understanding

Research: A Scientific Approach for Health Care Profesionals.

Edinburgh: Campion Press Limited., pp. 164-168.

Sugiyono, 2009. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta, hal. 38-81.

Sugiyono, 2012. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta, hal. 39- 224.

Sukandar, E.Y., Andrajati, R., Sigit, J.I., Adnyana, I.K., Setiadi, A.A.P., Kusnandar., 2009. ISO Farmakoterapi. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan, hal.446-463.

Sundaru, H., 2000. Asma Apa dan Bagaimana Pengobatannya. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, hal. 71-106.

(21)

xxi

Supriyatno, B., Nataprawira, H.M.D., 2002. Terapi Inhalasi pada Asma Anak.

Sari Pediatri, Vol. 4 No.2, p. 69-71.

Supriyatno, H.B., 2005. Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada Anak.

Majalah Kedokteran Indonesia, Vol. 55 No.3, p. 239.

Syamsuni, H.A., 2006. Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedoteran EGC, hal. 33.

Swarjana, I.K., 2012. In: I. Nastiti (Eds). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Andi, hal 109-111.

Tjandra, L., Penggunaan Prednison pada Penderita Asma Bronkhiale Dikaitkan dengan Kadar IgE dan IgG Penderita. Majalah Kedokteran Indonesia, Vol. 55 No. 1, p. 2.

Yulistiani, Suharjono, Hasmono, D., Khotib, J., Sumarno, Rahmadi, M., Sidharta, B., 2008. Identifikasi Problema Obat Dalam Pharmaceutical Care. Jurnal

Farmasi Indonesia, Vol. 4 No. 1, p. 2.

Ward, J.P.T., Ward, J., Leach, R.M., Wiener, C.M. 2008.In: H. Hartanto (Eds). At

a Glance Sistem Respirasi.Second Edition. Jakarta: Penerbit Erlangga, hal.

57.

Wawan, A., Dewi, M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika, hal. 16.

Wisnuwardhani, D., 2013. Hiperreaktivitas Bronkus pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik. CDK-207, Vol. 40 No.8, p. 581-582.

Wistiani, Notoadmodjo, H., 2011. Hubungan Pajanan Alergen Terhadap Kejadian Alergi pada Anak. Sari Pediatri, Vol. 13 No. 3, p. 186.

Referensi

Dokumen terkait

Sasaran Manulife Indonesia adalah untuk menjadi perusahaan yang memiliki standar profesionalisme tinggi di industri asuransi jiwa yang didukung oleh karyawan dan agen yang

Penelitian sistem penunjang keputusan untuk optimasi penugasan dalam proyek pengembangan website dengan menggunakan algoritma Hungarian telah menghasilkan rekomendasi tugas

In the case of 2D signals, such as images, filters are an important part in digital image processing. Digital image signals are contaminated with interference, noise, and

Secara teknis aplikasi ini dapat menampilkan hasil Penilaian sesuai apa yang telah diberikan oleh mahasiswa dan dosen pun dapat melakukan evaluasi kinerja bkd

Mengenai kebenaran beliau, Hadrat Masih Mau'ud ‘alaihis salaam menulis: 'Aku melihat bahwa orang yang mau mengikuti alam dan hukum alam telah diberikan kesempatan bagus oleh

Kemampuan tanaman padi menghasilkan ratun dipengaruhi banyak faktor, antara lain tinggi pemotongan singgang yang berhubungan dengan asimilat hasil fotosintesis pada

Untuk mengetahui perkembangan Kopwan SU “Setia Budi Wanita” Malang, berikut disajikan kondisi laporan keuangan periode berupa neraca dan laporan laba rugi Kopwan SBW

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN